• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian Pengembangan

1. Proses Pengembangan Buku Cerita Bergambar

Berdasarkan langkah-langkah pengembangan yang telah diuraikan pada bab sebelumnya, proses pengembangan buku cerita bergambar ini menggunakan enam tahap berikut ini:

a. Potensi dan Masalah

Langkah awal yang dilakukan dalam penelitian dan pengembangan buku cerita bergambar ini adalah melakukan analisis kebutuhan. Berdasarkan hasil wawancara, peneliti melihat bahwa ada dua potensi yang ada saat ini, yang pertama tentang pendidikan lingkungan hidup dan yang kedua mengenai minat baca siswa. Potensi di lingkungan sudah dimiliki sebelum adanya kehidupan manusia, namun sayangnya potensi tersebut belum dikembangkan dengan sebaik mungkin, sehingga membuat lingkungan tidak semakin baik justru malah semakin memburuk. Maka dari itu, peneliti melihat bahwa potensi tersebut harus terus dikembangkan agar terwujud lingkungan

yang baik. Potensi tersebut dapat dikembangkan dengan menumbuhkan kesadaran dan kepedulian manusia tentang pentingnya merawat dan menjaga lingkungan hidup. Hal tersebut dapat dimulai sejak anak-anak usia dini baik melalui sosialisasi lingkungan maupun pendidikan lingkungan. Sekolah Dasar merupakan pendidikan awal yang dapat digunakan untuk menumbuhkan kesadaran anak akan lingkungan sekitarnya.

Potensi kedua yang ada adalah minat baca siswa. Hal tersebut dapat dikatakan sebagai sebuah potensi karena apabila minat baca siswa dikembangkan akan memiliki nilai tambah yang begitu luar biasa untuk kemajuan pendidikan di Indonesia karena membaca merupakan jendela dunia. Melalui membaca, banyak ilmu yang bisa didapatkan.

Dalam pelaksanaannya, pendidikan lingkungan hidup mengalami banyak kendala atau masalah. Guru tidak hanya mengajarkan atau memberikan contoh untuk merawat lingkungan tapi guru juga harus dapat menumbuhkan kesadaran siswa akan lingkungan itu sendiri. Disisi lain, guru juga harus menumbuhkan minat baca siswa yang dirasa masih cukup kurang. Untuk mengembangkan kedua potensi tersebut maka diperlukan sebuah media agar dapat menarik perhatian siswa sehingga menumbuhkan minat baca siswa, dan sebuah ilmu yang dapat membuat siswa memahami akan pendidikan lingkungan hidup. Oleh karena itu, untuk memperoleh data-data mengenai masalah yang dihadapi guru, peneliti mengumpulkan informasi.

b. Mengumpulkan Informasi

Setelah menemukan potensi dan masalah, langkah selanjutnya yang dilakukan oleh peneliti adalah mengumpulkan data untuk analisis kebutuhan. Data analisis kebutuhan diperoleh melalui wawancara dengan guru kelas. Wawancara dilakukan di SD Kanisisus Wirobrajan 1, yang beralamat di jalan Hos Cokroaminoto No 8 Yogyakarta.

Wawancara yang dilaksanakan pada tanggal 29 September 2016 kepada guru kelas III B. Wawancara ini dilakukan untuk mengetahui kesadaran siswa akan lingkungan dan minat baca siswa. Selain itu, wawancara ini juga digunakan untuk mengetahui ketersediaan buku cerita berbasis lingkungan hidup yang dapat menunjang dalam pembelajaran membaca. Hal tersebut bertujuan agar buku cerita dapat dikembangkan sehingga dapat memudahkan siswa dalam memahami pendidikan lingkungan hidup serta menunjang pembelajaran membaca siswa dan dapat menumbuhkan minat baca siswa.

Wawancara ini berpedoman pada Sembilan butir pertanyaan analisis kebutuhan buku cerita, pendidikan lingkungan hidup, serta pembelajaran membaca. Butir soal pertama berisi tentang kesulitan siswa dalam pembelajaran membaca; butir soal kedua berisi tentang kesulitan guru dalam mengajarkan pembelajaran membaca; butir ketiga berisi tentang minat siswa dalam membaca; butir soal keempat berisi tentang kebutuhan guru akan buku cerita yang membantu dalam pembelajaran membaca; butir soal kelima berisi tentang

pengimplementasian pendidikan lingkungan hidup dalam pembelajaran di kelas; butir ketujuh berisi tentang perlunya pendidikan lingkungan hidup diajarkan kepada siswa; butir soal kedelapan berisi tentang kebutuhan guru akan buku cerita yang berbasis pendidikan lingkungan hidup; dan butir pertanyaan yang kesembilan berisikan tentang saran yang diberikan oleh guru mengenai buku cerita yang akan diberikan kepada siswa.

Data-data yang diperoleh dari hasil wawancara tersebut kemudian diolah dan dianalisis kebutuhannya. Berikut rangkuman hasil wawancara yang dilakukan kepada guru kelas III B SD Kanisius Wirobrajan 1 dapat dilihat dalam tabel di bawah ini.

Tabel 4.1 Rangkuman Hasil Wawancara

No Daftar Pertanyaan wawancara Rangkuman Hasil Wawancara

1. Sejauh mana kesulitan siswa dalam pembelajaran membaca?

Masih ada dua siswa yang belum lancar membaca. Lainnya sudah lancar membaca namun masih belum bisa membedakan antara membaca dalam hati dan membaca bersuara.

2.

Kesulitan apa saja yang bapak/ibu temui ketika mengajarkan kepada siswa tentang pembelajaran membaca?

Guru mengalami kesulitan dalam hal menyimak.

3. Bagaimana minat siswa dalam membaca?

Minat siswa siswa masih kurang, karena hanya 40% dari 40 siswa kelas III B atau tepatnya 16 dari 40 siswa yang memiliki minat dalam membaca.

4.

Apakah bapak/ibu merasa membutuhkan buku cerita untuk membantu siswa dalam pembelajaran membaca?

Guru merasa sangat perlu sekali buku cerita untuk dapat meningkatkan minat siswa dalam membaca.

5.

Apakah pendidikan lingkungan hidup sudah diimplementasikan dalam pembelajaran di kelas?

Pendidikan lingkungan hidup sudah mulai diterapkan di kelas mulai tugas piket, namun masih ada beberapa anak yang belum melakukan tugasnya dengan baik.

6.

Apakah pendidikan lingkungan hidup perlu diajarkan kepada siswa?

Perlu, agar siswa peduli dengan lingkungannya apalagi dengan keberadaan sekolah yang berada di kota.

7. Bagaimana kesadaran siswa tentang lingkungan?

Kesadaran siswa akan lingkungan masih kurang.

8.

Apakah bapak/ ibu

membutuhkan buku cerita tentang pendidikan lingkungan untuk membantu meningkatkan kesadaran siswa tentang

lingkungan melalui

pembelajaran membaca?

Perlu, karena siswa cenderung melakukan sesuatu berdasarkan apa yang dibaca oleh siswa dan melalui membaca tersebut siswa dapat mengimajinasikan hal tersebut.

9.

Saran apa yang bapak/ibu berikan terkait dengan buku cerita yang memuat tentang pendidikan lingkungan hidup untuk membantu pembelajaran membaca siswa?

Kata-kata dibuat sederhana sehingga mudah dimengerti oleh siswa kelas III, gambar lebih baik full color dan tidak semua gambar maksudnya di bikin seperti komik (ada dialognya)

Berdasarkan hasil wawancara analisis kebutuhan tersebut, narasumber menyatakan bahwa memerlukan buku cerita bergambar berbasis pendidikan lingkungan hidup. Buku cerita bergambar memuat cerita yang menarik serta gambar yang menarik. Menurut narasumber, siswa kelas III akan sangat tertarik untuk membaca buku yang dapat membuat siswa untuk berimajinasi. Buku cerita bergambar juga dituntut dapat membantu siswa untuk membangun kesadaran siswa akan lingkungan sekitarnya.

c. Desain Produk

Langkah selanjutnya setelah melakukan wawancara adalah merancang buku cerita anak yang sesuai dengan kubutuhan di lapangan. Ada beberapa hal yang dijadikan sebagai prinsip untuk penyusunan buku cerita bergambar ini. Berikut ini adalah prinsip-prinsip penyusunan buku cerita bergambar tersebut:

1) Konsep Buku

Berdasarkan analisis kebutuhan yang telah dilakukan, konsep dari buku ini adalah buku cerita bergambar dengan tokoh binatang di hutan. Cerita dalam buku ini memiliki nilai-nilai pendidikan lingkungan hidup. Nilai yang ada dalam buku cerita ini adalah kepedulian. Diharapkan dengan adanya buku cerita bergambar ini dapat membantu menanamkan nilai kepedulian siswa akan lingkungan sekitarnya.

2) Tokoh

Tokoh yang ada dalam buku cerita ini adalah binatang yang ada di hutan. Tokoh binatang dipilih karena bukan hanya manusia saja yang menempati sebuah lingkungan, namun ada juga binatang-binatang. Hal tersebut membuat binatang juga merasakan dampak kerusakan pada lingkungan. Maka dari itu tokoh binatang dipilih oleh penulis. Binatang yang ada dalam cerita ini adalah gajah, singa, rusa, dan kura-kura. Nama-nama tokoh dalam cerita ini dibuat secara sederhana untuk mempermudah anak dalam pengejaannya. Penjabaran karakter tokoh yang ada dalam cerita akan dijelaskan pada tabel berikut.

Tabel 4.2 Penjabaran Karakter Tokoh dalam Cerita

Gambar Ciri-ciri

1. Seekor gajah yang bernama Dedo.

2. Memiliki sifat yang sangat peduli terhadap lingkungan. 3. Memiliki tubuh berwarna

abu-abu.

1. Seekor singa yang bernama Leo. 2. Memiliki sifat bijaksana.

3. Memiliki tubuh berwarna coklat muda.

1. Seekor kura-kura yang bernama Rara.

2. Memiliki sifat semaunya sendiri. 3. Memiliki tubuh berwarna hijau.

1. Seekor rusa yang bernama Sasa. 2. Memiliki sifat dewasa dan bisa

menjadi penengah.

3. Memiliki tubuh berwarna coklat tua.

3) Format Ukuran Buku

Buku ini berukuran A5 (14,8 cm x 21 cm) dan memiliki 24 halaman termasuk sampul depan dan sampul belakang. Buku cerita bergambar ini juga terdiri dari kata pengantar yang berisi sapaan dari penulis, panduan penggunaan buku yang berisikan panduan-panduan umum yang mendukung dalam cerita bergambar ini, lembar tokoh utama dalam cerita, serta lembar refleksi di bagian akhir buku yang bertujuan untuk mengajak siswa merefleksikan buku cerita bergambar yang telah dibacanya.

4) Isi dan Tema Buku

Isi buku cerita bergambar ini merupakan hasil dari karangan peneliti yang dibuat dengan imajinatif, menarik, serta memiliki nilai moral dalam cerita ini. Tema dari buku cerita ini mengenai lingkungan hidup.

5) Judul

Judul dari buku cerita bergambar ini adalah “Tiga Sekawan Penyelamat Desa”. Buku ini berisi tentang nilai-nilai kepedulian akan lingkungan hidup. Setiap tokoh dalam cerita ini

memiliki karakter yang berbeda-beda, baik yang bertolak belakang maupun tidak.

Gambar 4.1 Judul Buku 6) Desain Gambar

Gambar yang dibuat dalam buku cerita bergambar menggunakan gambar sketsa tangan yang sederhana, memberikan kesan simpel, modern dan jelas agar tidak mempersulit pemahaman anak serta tambahan backround atau benda-benda pendukung yang bukan merupakan fokus utama pada gambar. Berikut merupakan tampilan desain sketsa tangan yang dibuat oleh peneliti.

Gambar 4.2 Gambar Sketsa Tangan 7) Teknik Pengerjaan

Pengerjaan buku cerita bergambar menggunakan teknik gabungan yaitu manual (sketsa tangan) dan komputer. Sketsa digambar secara manual kemudian discan, diproses, dan diwarnai di computer menggunakan program CorelDRAW X4. Berikut contoh tampilan gambar sebelum dan sesudah diwarnai.

Gambar 4.4 Gambar Sketsa Setelah Diwarnai 8) Warna

Warna yang digunakan dalam buku cerita bergambar ini adalah warna-warna terang dan cerah untuk menarik perhatian siswa dan menyesuaikan karakteristik anak usia 7-9 tahun.

9) Tipografi

Gaya tipografi yang peneliti gunakan dalam pengembangan buku cerita ada 3 yaitu: (1) Arial dengan ukuran 16 untuk kata pengantar, panduan penggunaan buku, lembar tokoh utama dalam cerita, dan refleksi; (2) International Playboy dengan ukuran 36 untuk nama penulis di halaman cover dan ukuran 16 untuk dialog antar tokoh; (3) SF Plastic Comic dengan ukuran 62 untuk judul buku serta ukuran 16 untuk untuk narasi. Tipografi yang digunakan bersifat mudah dibaca dan menarik sehingga dapat mengundang minat siswa dalam membaca.

10) Teknik Cetak

Jenis kertas yang digunakan untuk mencetak cover buku adalah kertas Ivory 260 yang dilaminasi glossy, sedangkan jenis kertas yang digunakan untuk mencetak isi buku adalah Art Paper 120. Untuk teknik penjilidan buku menggunakan teknik penjilidan stapler tengah.

d. Validasi Desain

Validasi buku cerita bergambar dilakukan kepada satu dosen ahli, satu guru kelas III, dan satu siswa kelas III untuk menunjukkan kualitas buku cerita bergambar yang telah dibuat. Berikut hasilnya: 1) Data Hasil Validasi Dosen Ahli

Validasi buku cerita bergambar dilakukan oleh dosen ahli pada tanggal 21 November 2016. Berikut merupakan data hasil validasi pada buku cerita bergambar.

Tabel 4.3 Hasil Validasi Buku Cerita Bergambar oleh Dosen Ahli

No. Aspek yang Dinilai Skor Komentar 1 2 3 4 5

A. Cover buku

1.

Judul buku cerita mewakili keseluruhan isi cerita.

2.

Judul buku cerita menarik minat siswa untuk membaca lebih lanjut.

3.

Judul cover buku membawa pesan yang akan disampaikan.

4.

Warna cover buku cerita menarik minat siswa untuk membaca lebih lanjut.

B. Isi buku cerita

5. Isi cerita mudah dipahami oleh siswa kelas rendah.

6.

Isi buku cerita memberikan

pembelajaran nilai-nilai pendidikan lingkungan hidup berkaitan dengan kegiatan sehari-hari.

7. Isi buku cerita menggunakan bahasa

yang sederhana sehingga mudah dibaca dan dipahami siswa kelas rendah.

8.

Isi buku cerita memiliki gambar dan teks yang saling berhubungan.

9.

Tampilan buku lebih

dominan gambar

dibandingkan teks.

10. Gambar buku cerita jelas dan mudah dibedakan.

11.

Ilustrasi buku cerita memperjelas latar, rangkaian cerita, penjiwaan dan karakter.

12.

Gaya dan ketepatan bahasa cocok untuk siswa kelas rendah.

13.

Isi buku berhasil memikat siswa untuk terus mengikuti jalan cerita.

C. Anatomi buku

14. Rancangan halaman buku tertata dengan baik.

15. Pemilihan jenis huruf menarik perhatian siswa.

16.

Jenis huruf pada buku cerita memiliki tingkat mudah dibaca yang baik

bagi siswa.

17.

Tata letak/sistematika penulisan tidak terlalu sempit memudahkan siswa untuk membaca.

Total Skor 66

Rata-rata skor 3,89

Berdasarkan hasil validasi yang dilakukan oleh dosen ahli, terlihat bahwa judul buku cerita mewakili keseluruhan isi cerita dengan baik, begitu pula dengan judul buku cerita yang menarik minat siswa untuk membaca lebih lanjut. Pada judul cover buku membawa pesan yang akan disampaikan dengan baik, namun terdapat komentar yang membangun untuk perbaikan yaitu kura-kura yang tidak begitu terlihat. Warna cover buku cerita menarik minat siswa untuk membaca lebih lanjut dinilai baik oleh dosen ahli, namun alangkah lebih baik lagi bila diberikan shadow.

Dilihat dari isi buku cerita, menurut dosen ahli, isi cerita mudah dipahami oleh siswa kelas rendah dengan baik. Isi buku cerita juga dinilai dengan sangat baik dapat memberikan pembelajaran nilai-nilai pendidikan lingkungan hidup berkaitan dengan kehidupan sehari-hari. Isi buku cerita menggunakan bahasa yang sederhana sehingga mudah dibaca dan dipahami siswa kelas rendah dengan baik. Begitu pula dengan isi buku cerita yang memiliki gambar dan teks yang saling berhubungan, sedangkan

tampilan buku lebih dominan gambar dibandingkan teks dinilai sangat baik, namun menurut dosen ahli gambar krem tanah dan badan kura-kura hampir mirip sehingga harus dibedakan. Secara keseluruhan isi buku cerita berhasil memikat siswa untuk terus mengikuti jalan cerita dengan sangat baik.

Buku cerita bergambar yang dihasilkan terdiri dari 24 halaman, sudah termasuk cover depan dan belakang. Menurut dosen ahli, jika dilihat dari anatomi buku, alangkah lebih baik apabila diberikan halaman. Begitu pula dengan pemilihan huruf, dirasa kurang menarik menarik perhatian siswa sehingga perlu diganti.

Secara keseluruhan hasil validasi buku cerita bergambar oleh dosen ahli memperoleh skor total sebesar 66 dengan rata-rata skor 3,89. Berdasarkan tabel konversi skala lima, buku cerita bergambar yang dikembangkan oleh peneliti tergolong “baik” sehingga layak diujicobakan setelah ada perbaikan berdasarkan komentar yang telah diberikan.

2) Data Hasil Validasi Guru Kelas III

Validasi buku cerita bergambar dilakukan oleh dosen ahli pada tanggal 22 November 2016. Berikut merupakan data hasil validasi pada buku cerita bergambar.

Tabel 4.4 Hasil Validasi Buku Cerita Bergambar oleh Guru Kelas III

No. Aspek yang Dinilai Skor Komentar 1 2 3 4 5

A. Cover buku

1.

Judul buku cerita mewakili keseluruhan isi cerita.

2.

Judul buku cerita menarik minat siswa untuk membaca lebih lanjut.

3.

Judul cover buku membawa pesan yang akan disampaikan.

4.

Warna cover buku cerita menarik minat siswa untuk membaca lebih lanjut.

B. Isi buku cerita

5. Isi cerita mudah dipahami oleh siswa kelas rendah.

6.

Isi buku cerita memberikan

pembelajaran nilai-nilai pendidikan lingkungan hidup berkaitan dengan kegiatan sehari-hari.

7.

Isi buku cerita menggunakan bahasa yang sederhana sehingga

mudah dibaca dan dipahami siswa kelas rendah.

8.

Isi buku cerita memiliki gambar dan teks yang saling berhubungan.

9.

Tampilan buku lebih

dominan gambar

dibandingkan teks.

10. Gambar buku cerita jelas dan mudah dibedakan.

11.

Ilustrasi buku cerita memperjelas latar, rangkaian cerita, penjiwaan dan karakter.

12.

Gaya dan ketepatan bahasa cocok untuk siswa kelas rendah.

13.

Isi buku berhasil memikat siswa untuk terus mengikuti jalan cerita.

C. Anatomi buku

14. Rancangan halaman buku tertata dengan baik.

15. Pemilihan jenis huruf menarik perhatian siswa.

16.

Jenis huruf pada buku cerita memiliki tingkat mudah dibaca yang baik bagi siswa.

17.

Tata letak/sistematika penulisan tidak terlalu sempit memudahkan siswa untuk membaca.

Total Skor 76

Rata-rata skor 4,47

Berdasarkan hasil validasi yang dilakukan oleh guru kelas III dapat diperoleh bahwa judul buku cerita mewakili keseluruhan isi cerita dengan sangat baik. Judul buku cerita menarik minat siswa untuk membaca lebih lanjut dengan baik, begitu pula dengan judul cover buku membawa pesan yang akan disampaikan dan warna cover buku cerita menarik minat siswa untuk membaca lebih lanjut dengan baik.

Dilihat dari isi buku cerita, menurut guru kelas III, isi buku cerita mudah dipahami siswa kelas rendah dengan sangat baik. Isi buku cerita juga memberikan pembelajaran nilai-nilai pendidikan lingkungan hidup berkaitan dengan kegiatan sehari-hari dengan baik. Isi buku cerita menggunakan bahasa yang sederhana sehingga mudah dibaca dan dipahami siswa kelas rendah dengan sangat baik, sama halnya dengan isi buku yang memiliki gambar dan teks yang saling berhubungan. Isi buku cerita berhasil memikat siswa untuk mengikuti jalan cerita dengan sangat baik.

Apabila dilihat dari anatomi buku, pemilihan jenis huruf menarik perhatian siswa dengan baik. Jenis huruf memiliki tingkat

mudah dibaca oleh siswa dengan sangat baik. Guru memberikan komentar, agar beberapa percakapan yang begitu panjang dan sedikit sulit dipahami untuk diperbaiki. Secara keseluruhan, hasil validasi buku cerita bergambar oleh guru kelas III memperoleh total skor sebesar 76 dengan rata-rata skor 4,47. Berdasarkan tabel konversi skala lima, buku cerita bergambar yang dikembangkan oleh peneliti tergolong “sangat baik” sehingga layak diujicobakan setelah ada perbaikan berdasarkan komentar yang telah diberikan. 3) Data Hasil Validasi Siswa Kelas III

Validasi buku cerita bergambar dilakukan oleh dosen ahli pada tanggal 22 November 2016. Berikut merupakan data hasil validasi pada buku cerita bergambar.

Tabel 4.5 Hasil Validasi Buku Cerita Bergambar oleh Siswa Kelas III

No. Aspek yang Dinilai Skor Komentar 1 2 3 4 5

A. Cover buku

1.

Judul buku cerita menarik bagi siswa untuk membaca.

2.

Warna cover buku cerita menarik bagi siswa untuk membaca.

B. Isi buku cerita

3. Isi cerita mudah dipahami oleh siswa.

4.

Isi buku cerita memiliki gambar dan teks yang sesuai.

5.

Isi buku lebih banyak gambar dibandingkan tulisan.

6. Gambar buku cerita jelas. √

7.

Isi buku menarik bagi siswa untuk terus mengikuti jalan cerita.

C. Anatomi buku

8. Halaman buku tertata dengan baik.

9. Jenis huruf menarik perhatian siswa.

bagi siswa.

11.

penulisan tidak terlalu sempit memudahkan siswa untuk membaca.

Total Skor 50

Rata-rata skor 4,54

Berdasarkan hasil validasi oleh satu siswa kelas III, diperoleh bahwa judul buku cerita dan warna cover buku cerita menarik bagi siswa untuk membaca dengan sangat baik. Dilihat dari isi, menurut salah satu siswa kelas III mengatakan bahwa isi cerita mudah dipahami oleh siswa dengan baik. Isi buku cerita juga dinilai sangat baik karena memiliki gambar dan teks yang sesuai serta banyaknya gambar dibandingkan tulisan. Dilihat dari anatomi buku, jenis huruf menarik perhatian siswa dengan sangat baik dan jenis huruf mudah dibaca bagi siswa dengan sangat baik pula. Namun, siswa memberikan komentar bahwa penulisan terlalu sempit sehingga membuat siswa sedikit kesulitan dalam membacanya. Secara keseluruhan, hasil validasi buku cerita bergambar oleh siswa kelas III memperoleh total skor sebesar 50 dengan skor rata-rata 4,54. Berdasarkan tabel konversi skala lima, buku cerita bergambar yang dikembangkan oleh peneliti tergolong “sangat baik” sehingga layak diujicobakan setelah ada perbaikan berdasarkan komentar yang telah diberikan.

e. Perbaikan Desain

Perbaikan desain atau revisi desain dilakukan peneliti berdasarkan saran dan komentar yang diberikan oleh validator. Peneliti telah melakukan perbaikan dari saran dan komentar agar produk yang diperoleh lebih baik lagi. Berikut ini revisi produk yang telah dilakukan oleh peneliti berdasarkan komentar validator.

Tabel 4.6 Komentar Dosen Ahli dan Revisi Produk No Komentar Dosen Ahli Revisi

1.

Kura-kura tidak begitu terlihat (krem tanah dan badan kura-kura hampir mirip)

Warna badan kura-kura dan tanah dibedakan sehingga mudah dilihat

2. Diberikan shadow dan kontras

Memperbaiki gambar dengan shadow dan kontras

3. Diberikan halaman Memberikan halaman agar mudah dibaca

4. Font diganti lebih menarik Memperbaiki jenis font agar lebih menarik lagi

Berdasarkan komentar tersebut, peneliti melakukan revisi yang dapat dilihat sebagai berikut:

Gambar 4.5 Sebelum Revisi Dosen Ahli

Gambar 4.6 Sesudah Revisi Dosen Ahli

Seperti yang terlihat pada gambar 4.5 sebelum revisi, warna badan kura-kura dan tanah hampir sama sehingga membuat kura-kura

tidak terlihat, shadow dan kontras juga belum terlihat, halaman belum diberikan serta jenis font yang kurang menarik perhatian siswa, begitu pula dengan huruf “a” dan “o” yang mirip sehingga akan membuat kesulitan bagi pembaca. Setelah dilakukan revisi yang terlihat pada gambar 4.6 warna badan kura-kura dan tanah sudah berbeda sehingga kura-kura dapat terlihat dengan jelas, shadow dan kontras juga sudah terlihat, halaman juga sudah diberikan, serta jenis font sudah diganti menjadi lebih menarik dengan huruf “a” dan “o” yang berbeda.

Tabel 4.7 Komentar Guru Kelas III dan Revisi Produk No Komentar Dosen Ahli Revisi

Dokumen terkait