Bagan 3.1 menjelaskan langkah-langkah penelitian sebagai berikut: a.Menentukan populasi dan sampel
F. Proses Pengembangan Instrumen
Sebelum sebuah instrumen digunakan dalam sebuah penelitian, instrumen terlebih dahulu di uji dan harus memenuhi dua syarat yaitu valid dan reliabel.
Sejalan dengan apa yang dikatakan oleh Sugiyono (2013:173): “... instrumen yang
Dito Dwi Cahyo, 2014
Perbandingan Model Pembelajaran Inkuiri Dengan Model Pembelajaran Konvensional Terhadap Hasil Belajar Aktivitas Senam
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 52
yang valid dan reliabel”. Oleh sebab itu peneliti harus mampu menyusun instrumen penelitian dan mampu untuk menguji validitas dan reliabilitas instrumen tersebut.
Valid sering diartikan dengan tepat guna atau sesuai dengan peruntukannya, Sugiyono (2013:173) menjelaskan bahwa : “valid berarti
instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur”. Selanjutnya Suntoda (2013:9) menjelaskan: “sebuah instrumen dikatakan
valid apabila tes tersebut mampu mengukur secara tepat terhadap apa yang
semestinya diukur”.
Selanjutnya reliabilitas dapat dikatakan keajegan, yaitu hasil yang diperoleh dapat bertahan dalam jangka waktu yang lama atau dapat dikatakan hasil yang diperoleh stabil, Sugiyono (2013:173) menjelaskan: “instrumen yang
reliabel adalah instrumen yang bila digunakan beberapa kali untuk mengukur
obyek yang sama, akan menghasilkan data yang sama”.
a. Uji Coba Angket
Angket yang telah peneliti susun, selanjutnya diuji cobakan untuk mengukur validitas dan reliabilitas dari setiap butir-butir pertanyaannya. Dari hasil pengujian tersebut akan diperoleh sebuah angket yang memenuhi syarat dan dapat digunakan sebagai instrumen pengumpul data dalam penelitian.
Uji coba angket dilaksanakan pada tanggal 23 April 2014 di SMK Negeri 1 Bandung, Kota bandung. Angket tersebut di uji cobakan kepada 29 siswa. Berikut adalah langkah-langkah pengujian validitas dan reliabilitas instrumen penelitian:
1. Analisis validitas instrumen
Sugiyono (2013:172) menjelaskan: “Hasil penelitian yang valid bila terdapat kesamaan antara data yang terkumpul dengan data yang
sesungguhnya terjadi pada obyek yang diteliti”. Pengujian validitas sangat penting dilakukan, dengan hasil validitas yang tinggi dapat mengukur apa yang hendak diukur dalam penelitian ini.
Dito Dwi Cahyo, 2014
Perbandingan Model Pembelajaran Inkuiri Dengan Model Pembelajaran Konvensional Terhadap Hasil Belajar Aktivitas Senam
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 53
Langkah-langkah yang dilakukan untuk analisis validitas instrumen dalam penelitian ini merujuk pada pendapat Arikunto (1992:136) yaitu sebagai berikut:
a. Memberi skor pada masing-masing pertanyaan sesuai jawaban.
b. Menjumlahkan seluruh skor yang merupakan skor total setiap responden. c. Menyusun skor dari skor yang didapat secara keseluruhan dari yang
tertinggi sampai yang terendah dari setiap responden.
d. Membagi dua responden kedalam kelompok yaitu 27% kelompok atas dan 27% kelompok bawah.
e. Mencari nilai rata-rata setiap butir pertanyaan, baik kelompok ganjil maupun kelompok genap dengan rumus sebagai berikut:
Keterangan :
x = rata-rata suatu kelompok
n = jumlah sampel
xі = nilai data
∑xі = jumlah sampel suatu kelompok
f. Mencari simpangan baku (S) tiap butir pertanyaan, baik kelompok atas maupun kelompok bawah dengan rumus sebagai berikut:
√
Keterangan :
S = simpangan baku yang dicari
n = banyaknya sampel
∑(x- )² = jumlah kuadrat nilai data dikurangi rata-rata g. Mencari varians (S²) melalui rumus:
Dito Dwi Cahyo, 2014
Perbandingan Model Pembelajaran Inkuiri Dengan Model Pembelajaran Konvensional Terhadap Hasil Belajar Aktivitas Senam
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 54
Keterangan :
S² = varians yang dicari
N = jumlah sampel
x = skor yang diperoleh seseorang
h. Mencari t-hitung setiap butir pertanyaan, baik kelompok atas maupun kelompok bawah dengan rumus :
₁
√ ₁
Keterangan :
t = nilai hitung yang dicari x₁ = rata-rata kelompok atas x₂ = rata-rata kelompok bawah S²₁ = varians kelompok atas S²₂ = varians kelompok bawah
n = jumlah sampel
i. Menentukan nilai t tabel pada tingkat kepercayaan (α) = 0,05 atau 95% dan
derajat kebebasan (dk) = n-2
j. Mengkonsultasikan nilai t-hitung dengan nilai t-tabel. Jika nilai t-hitung lebih besar dari t-tabel maka butir pertanyaan tersebut valid, artinya butir pertanyaan dapat digunakan sebagai pengumpul data. Jika sebaliknya nilai t-hitung lebih kecildari t-tabel maka butir pertanyaan tersebut tidak valid artinya pertanyaan tersebut tidak dapat dijadikan sebagai alat pengumpul data.
2. Analisis Reliabilitas Instrumen
Dalam penelitian ini pengujian reliabilitas instrumen yang digunakan adalah Internal Consistency dengan metode tes belah dua (Split
Dito Dwi Cahyo, 2014
Perbandingan Model Pembelajaran Inkuiri Dengan Model Pembelajaran Konvensional Terhadap Hasil Belajar Aktivitas Senam
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 55
Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut:
a. Membagi butir pertanyaan yang valid menjadi dua bagian berdasarkan jumlah skor ganjil dan skor genap. Kelompok jumlah skor ganjil sebagai variabel X dan jumlah skor genap sebagai variabel Y
b. Mengkorelasikan skor total variabel X dengan skor total variabel Y dengan rumus teknik korelasi Product Moment, yaitu sebagai berikut:
( )
Keterangan :
r xy = koefisien korelasi antara variabel x dan y
∑xy = jumlah dari hasil perkalian antara x dan y x² = nilai x yang dikuadratkan
y² = nilai y yang dikuadratkan n = jumlah sampel
c. Menggunakan teknik belah dua Spearman Brown (Split Half)
₁₁
b. Hasil Uji Instrumen Penelitian
Berdasarkan hasil uji coba angket kognitif di SMK Negeri 1 Bandung dengan jumlah responden 29 siswa, dimana 16 siswa ditentukan sebagai kelompok atas dan kelompok bawah, didapat nilai thitung dengan taraf nyata 0,05% dan derajat kebebasan n1 + n2 -2 yaitu 8 + 8 - 2 = 14, didapat nilai ttabel 1,761. Hasil uji validitas yang dilakukan menunjukkan dari 60 butir soal, terdapat 35 butir soal yang valid dan 25 butir soal yang tidak valid. Yang akan dijelaskan sebagai berikut.
Dito Dwi Cahyo, 2014
Perbandingan Model Pembelajaran Inkuiri Dengan Model Pembelajaran Konvensional Terhadap Hasil Belajar Aktivitas Senam
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 56
1) Hasil uji validitas instrumen kognitif Tabel 3.5
Hasil Uji Validitas Instrumen Kognitif
No T-Hitung T-Tabel Validitas No T-Hitung T-Tabel Validitas
1 0 1,761 Tidak Valid 31 0 1,761 Tidak Valid
2 3,622 1,761 Valid 32 #DIV/0! 1,761 Tidak Valid
3 -1,62019 1,761 Tidak Valid 33 #DIV/0! 1,761 Tidak Valid
4 4,860 1,761 Valid 34 0,643796 1,761 Tidak Valid
5 0 1,761 Tidak Valid 35 4,861 1,761 Valid
6 0 1,761 Tidak Valid 36 3,623 1,761 Valid
7 2,806 1,761 Valid 37 4,861 1,761 Valid
8 0 1,761 Tidak Valid 38 3,219 1,761 Valid
9 2,806 1,761 Valid 39 3,623 1,761 Valid
10 4,500 1,761 Valid 40 0 1,761 Tidak Valid
11 3,623 1,761 Valid 41 4,861 1,761 Valid
12 3,623 1,761 Valid 42 7,425 1,761 Valid
13 0,504016 1,761 Tidak Valid 43 4,861 1,761 Valid 14 -0,6438 1,761 Tidak Valid 44 0,643796 1,761 Tidak Valid 15 0,504016 1,761 Tidak Valid 45 2,806 1,761 Valid
16 7,425 1,761 Valid 46 2,393 1,761 Valid
17 3,623 1,761 Valid 47 2,173707 1,761 Valid
18 1,06066 1,761 Tidak Valid 48 0 1,761 Tidak Valid
19 4,500 1,761 Valid 49 0 1,761 Tidak Valid
20 3,623 1,761 Valid 50 3,623 1,761 Valid
21 3,623 1,761 Valid 51 3,623 1,761 Valid
22 -1,06066 1,761 Tidak Valid 52 0,643796 1,761 Tidak Valid 23 -0,54006 1,761 Tidak Valid 53 3,623 1,761 Valid
24 3,219 1,761 Valid 54 3,219 1,761 Valid
25 3,623 1,761 Valid 55 3,219 1,761 Valid
26 4,500 1,761 Valid 56 4,861 1,761 Valid
27 0 1,761 Tidak Valid 57 #DIV/0! 1,761 Tidak Valid
28 0,504016 1,761 Tidak Valid 58 3,623 1,761 Valid 29 0,643796 1,761 Tidak Valid 59 4,500 1,761 Valid 30 -0,54006 1,761 Tidak Valid 60 4,500 1,761 Valid
Dito Dwi Cahyo, 2014
Perbandingan Model Pembelajaran Inkuiri Dengan Model Pembelajaran Konvensional Terhadap Hasil Belajar Aktivitas Senam
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 57
Dari tabel 3.5 di atas dapat dilihat bahwa tidak semua instrumen yang di ujikan itu valid, dari 60 soal yang di ujikan terdapat 35 soal yang valid dan 15 soal yang tidak valid, berdasarkan data tersebut peneliti menarik kesimpulan bahwa 35 soal yang dikatakan valid tersebut akan dipergunakan dalam penelitian ini, sedangkan 15 soal yang tidak valid tidak akan dipergunakan.
2) Hasil uji reliabilitas instrumen kognitif
√ √
Dikorelasikan ke dalam rumus Spearman Brown
Tabel 3.6
Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Kognitif
r hitung r tabel Keterangan
0,899 0,367 Reliabel
Sedangkan dari hasil uji reliabilitas dengan menggunakan rumus korelasi
Pearson Product Moment dan dilanjutkan dengan rumus Spearman Brown
didapat nilai rhitung 0,899 dan rtabel Product Moment diketahui bahwa dengan n = 29
dengan taraf signifikan 5% = 0,367. Dengan demikian maka rhitung lebih besar daripada rtabel, hal ini menunjukkan bahwa instrumen penelitian dapat dipercaya atau reliabel.
Dito Dwi Cahyo, 2014
Perbandingan Model Pembelajaran Inkuiri Dengan Model Pembelajaran Konvensional Terhadap Hasil Belajar Aktivitas Senam
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 58