• Tidak ada hasil yang ditemukan

Proses Pengolahan Bahan Baku

Dalam dokumen Pengendalian Rollermill RMX125Q Fix (Halaman 33-38)

BAB II LANDASAN TEORI

2.1 Proses Produksi

2.1.2 Proses Pengolahan Bahan Baku

2.1 Proses Produksi

2.1.1 Penanganan Bahan Baku

Bahan baku diimpor langsung dari negara pengekspor dan dikirim menuju Indonesia melalui jalur laut dengan menggunakan kapal milik PT. Indofood Sukses Makmur Tbk. divisi Bogasari Flour maupun kapal milik negara  pengekspor. Pembongkaran dilakukan di dermaga pribadi bernama jetty. PT.

Indofood Sukses Makmur Tbk. divisi Bogasari Flour Mills memilki dua dermaga (jetty), yaitu jetty A dan jetty B. Jetty A mampu menampung kapal dengan lebih kecil kapasitasnya jika dibandingkan dengan jetty B yang mampu menampung kapal dengan kapasitas yang lebih besar. Sebelum gandum disedot dari kapal, gandum di tes terlebih dahulu di Lab. Bogasari. Gandum yang disimpan pada  palka besar dalam bentuk curah, kemudian akan dihisap oleh pipa penghisap dan gandum akan dtransfer menggunakan  conveying system,  masuk kedalam hopper untuk proses penimbangan yang bekerja secara otomatis, lalu dibersihkan dengan separator dan magnet untuk memisahkan gandum dari kotoran berukuran besar (seperti kayu atau besi), lalu gandum dikirim dengan menggunakan   chain conveyor   ke Wheat Silo untuk disimpan. Gambar alur produksi terdapat pada lampiran 2.

2.1.2 Proses Pengolahan Bahan Baku

Dari  wheat silo, sejumlah gandum  ditransfer   menuju  mills  menggunakan belt conveyor , chain conveyor , dan diangkat ke atas menggunakan   bucket elevator , lalu masuk pada tahap pre cleaning . Banyaknya gandum yang dikirim ke mills  harus sesuai dengan kebutuhan  mills  yang didasarkan pada rencana target  produksi (RTP).

2.1.2.1 Tahap Cleaning

Tahap ini bertujuan untuk menghilangkan benda-benda asing seperti batu, kayu, besi, logam dan berbagai kotoran yang menempel pada butiran biji gandum, dan juga memisahkan bagian-bagian yang tidak sesuai. Pada tahap pembersihan mempunyai 3 bagian proses utama, yaitu : fase first cleaning, fase dampening, dan fase second cleaning.

A. Pembersihan pendahuluan (pre cleaning) Tujuan Pre Cleaning yaitu:

-

mencegah kerusakan mesin-mesin pada proses berikutnya, akibat ikutnya impurities yang berukuran besar.

-

Mengurangi maintenance pada peralatan cleaning.

-

Membuat kinerja mesin cleaning lebih efektif dan efisien.

-

Membuat aliran gandum lebih lancar, sehingga menambah homogenitas  pada saat blending atau mixing gandum.

-

Membuat kualitas penyimpanan gandum di dalam bin lebih baik.

Proses yang terjadi pada tahap ini yatu gandum masuk ke dalam   intake  separator   guna memisahkan gandum dari benda-benda asing yang berukuran  besar. Di dalam intake separator , produk yang ukurannya lebih besar dari ukuran lobang ayakan akan tailing  dan masuk ke dalam karung, sedangkan gandum atau  produk yang ukurannya lebih kecil dari ukuran lobang ayakan akan lolos

( passthrough) dan masuk ke dalam raw wheat bin. Peralatan Pre Cleaning yaitu:

a. Drum Separator, berfungsi untuk pemisahkan berdasarkan beda ukuran.  b. Intake separator, berfungsi untuk pemisahkan berdasarkan beda ukuran,

sama seperti drum separator hanya saja mesin ini digunakan pula di  first cleaning.

B. Pembersihan pertama (first cleaning)

Secara garis besar, tahap  first cleaning   dimulai pada saat gandum mulai keluar dari raw wheat bin sampai pada masuknya gandum ke proses dampening  Pada tahap ini gandum akan dibersihkan dari benda-benda asing dengan menggunakan flow regulator  (FCA), magnetic separator , rotary intake separator , weigher   1st cleaning ,  tarara classifier   (TRC),  carter day,  scourer ,  tarara aspiration (TRR), dan dry stoner.

Peralatan First Cleaning yaitu:

a.  Flow regulator   (FCA), berfungsi mengatur kapasitas aliran gandum secara berat. Sebagai alat pencampur dua atau beberapa macam gandum sesuai dengan grist yang akan digiling atau diconditioning. Sebagai alat  pengukur kapasitas aliran gandum.

b.  Magnet Separator , Berfungsi untuk memisahkan gandum dari material logam yang bersifat magnetic.

c.  Rotary intake separator, berfungsi untuk pemisahan berdasarkan ukuran. d. Tarara classifier   (TRC), berfungsi mengklasifikasi produk yang masuk

menjadi : Produk berat (gandum berat, batu) dan produk ringan (gandum ringan, black spot, broken wheat). Memisahkan gandum dari offal yang ringan (debu, kulit, batang).

e. Carter day,  berfungsi untuk memisahkan gandum dari partikel lain  berdasarkan ukuran dan bentuk /panjang. Carter day terdiri dari indented disc separator (IDS). IDS terdiri dari cylinder long corn dan cylinder round corn. Gandum dengan berbagai ukuran beserta impuritiesnya masuk ke indented disc separator. Gandum dari IDS yang berukuran lebih kecil masuk ke cylinder round corn, sedangkan yang lebih besar masuk ke cylinder long corn.

 f. Scourer , terdiri dari 2 tipe yaitu vertical dan horizontal. Berfungsi untuk membersihkan gandum dari kotoran yang masih menempel pada  permukaan gandum atau pada crease gandum. Dengan cara menggosok /

memoles (Scouring).

yang masih menempel pada gandum melalui hisapan udara aspiration. Digunakan untuk membersihkan debu dan kulit yang masih menempel  pada gandum setelah gesekan oleh mesin Horizontal Scourer.

h. dry stoner, berfungsi memisahkan gandum dari material yang lebih berat dari gandum, tetapi berukuran sama/hampir sama dengan gandum.

C. Dampening

Tahap pengkondisian merupakan tahap dimana akan ditambahkan sejumlah air ke dalam campuran gandum sehingga akan tercapai pada suatu karakteristik  pencampuran gandum yang optimal, yaitu ekstraksi yang tinggi dan kualitas tepung yang baik. Tahap ini dimulai pada saat gandum memasuki proses dampening   pertama sampai pada keluarnya gandum dari  tempering bin  sebelum dilakukan proses penggilingan. Proses pengkondisian terdiri dari pengkondisian  pertama ( first conditioning ) dan pengkondisian kedua ( second conditioning ).

Peralatan Dampening yaitu:

a. Mesin Dampening, berfungsi untuk mencampurkan sejumlah air kedalam gandum, untuk menambah kadar air gandum sehingga bisa mendapatkan karakteristik milling yang baik.

D. Pembersihan Kedua (Second cleaning)

Tahap pembersihan kedua dimulai pada saat gandum keluar dari tempering bin kedua. Gandum akan dibersihkan di dalam  tarara aspiration (TRR). Gandum yang berasal dari proses pembersihan kedua tersebut akan ditampung dalam  buffer bin setelah mengalami proses penimbangan terlebih dahulu sebelum masuk pada  proses penggilingan.

2.1.2.2 Tahap Milling

Tujuan utama dari proses milling   adalah memisahkan endosperm dari  bagian kulit gandum yang terdiri dari bran dan pollard . Selanjutnya endosperm tersebut direduksi menjadi tepung. Dalam milling proses ada tiga tahapan  yaitu breaking proses yang bertujuan memecah kulit gandum yang masih mengandung

endosperm. Selanjutnya masuk ke proses reduction yaitu proses mengubah  semolina  menjadi middling   yang selanjutnya direduksi menjadi tepung. Lalu masuk ke proses  purification dengan menggunakan alat purifier. Tujuan dari  proses ini adalah memisahkan semolina dan middling sehingga proses reduksi middling da reduksi semolina menjadi tepung l;ebih mudah. Berikut akan dijelaskan tahapan tahapannya, yaitu:

A. Breaking Proses

Tahap ini merupakan pemecahan biji-biji gandum yang akan digiling. Tujuannya yaitu merelease endosperm dari bran/germ dan memecahkan endosperm tersebut menjadi semolina dan middling. Produk yang diharapkan yaitu break flour dengan mengusahakan bran powder sekecil mungkin (ideal tidak ada bran powder). Pada umumnya proses ini terdiri dari empat tingkat (B1 s/d B4) atau lima tingkat (B1 s/d B5). Mesin yang digunakan yaitu break rollermill (fluted rolls dan break sifter). Pada tingkat akhir break proses, bertujuan merelease sisa endosperm dari bran dan menjadikan middling dan tepung menggunakan bran finisher dan vibro finisher.

Peralatan Breaking proses yaitu:

a. Break Roller mills, berfungsi memecah gandum bersih hasil dari proses cleaning. Gandum dibuka/dipecahkan dengan memakai Roller yang  bergigi (Fluted roller).

 b.  Break shifter , berfungsi mengayak atau memisahkan produk berdasarkan granulasi. Prinsip kerja alat ini adalah dengan memberi gerakan pada sifter dan produk dialirkan melalui ayakan-ayakan.

c. Bran fisnisher, berfungsi untuk mengambil/merelease sisa endosperm yang ada pada lapisan dekat dengan aleurone cell menjadi middling dan Tepung yang sticky. Hasil dari ekstraksi dari bran fi nisher sekitar 2 -4%. d. Vibro Finisher (FVA), berfungsi mengayak produk yang sangat lengket

(sticky) dari Bran finisher & Filter, yang sulit diayak oleh plansifter. Hasil akhirnya yaitu partikel fine bran.

B. Purification Process

Tahap ini adalah proses memisahkan/ membersihkan Semolina dan Middling  dari Bran supaya Semolina dan Middling  menjadi bersih (endosperm murni tanpa  bran). Semolina dan middling bersih dapat diklasifikasi menjadi Coarse Semolina,

Fine semolina, Coarse middling, fine middling. Peralatan Purification Process yaitu:

a. Purifier, berfungsi untuk memisahkan partikel bran yang terdapat pada semolina atau middling hingga pada proses sizing dan proses middling endosperm yg digiling adalah pure semolina atau pure middling dan tepung yang dihasilkan mempunyai kualitas yang baik (ash content tepung rendah).

C. Reduction Process

Tahap ini bertujuan untuk mereduksi semolina menjadi middling dan Tepung. Proses ini disebut juga Sizing Proses.  Setelah proses diatas middling direduksi kembali menjadi Tepung, proses ini disebut juga  Middling Proses. Lalu masuk ke tailing proces untuk mereduksi middling yang bercampur bran menjadi tepung serta Memisahkan germ dengan menekan germ menjadi flat (pipih).

Peralatan Reduction process yaitu:

a. Rollermill yang umumnya menggunakan Smooth Roll  yang berfungsi untuk mereduksi semolina menjadi middling dan tepung.

 b. Reduction Shifter yang berfungsi untuk memisahkan bran atau germ (scalp off), menghasilkan tepung (flour redressing) dan memisahkan endosperm menurut ukuran (grading).

Dalam dokumen Pengendalian Rollermill RMX125Q Fix (Halaman 33-38)

Dokumen terkait