• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengendalian Rollermill RMX125Q Fix

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Pengendalian Rollermill RMX125Q Fix"

Copied!
101
0
0

Teks penuh

(1)

ii

Laporan ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan mata kuliah Laporan ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan mata kuliah

Praktek Kerja Lapangan dan Seminar pada semester

Praktek Kerja Lapangan dan Seminar pada semester VII diVII di Program Studi D4 Teknik Otomasi Industri

Program Studi D4 Teknik Otomasi Industri Departemen Teknik Elektro

Departemen Teknik Elektro

Oleh:

Oleh:

Reza Musaddad

Reza Musaddad

NIM

NIM :

: 121364025

121364025

POLITEKNIK NEGERI BANDUNG

POLITEKNIK NEGERI BANDUNG

2015

2015

(2)

KATA PENGANTAR

KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur kehadirat Illahi Rabb Allah SWT yang telah melimpahkan Puji dan Syukur kehadirat Illahi Rabb Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan Kerja Praktek dengan judul “

Kerja Praktek dengan judul “ pengendalian  pengendalian rollermills rollermills RMXRMXQ Mill AB” denganQ Mill AB” dengan  baik.

 baik. Laporan ini Laporan ini disusun disusun untuk memenuhi untuk memenuhi salah salah satu satu syarat syarat mata mata kuliah kuliah PraktekPraktek Kerja Lapangan Program Studi D4 Teknik Otomasi Industri Politeknik Negeri Kerja Lapangan Program Studi D4 Teknik Otomasi Industri Politeknik Negeri Bandung.

Bandung.

Adapun didalam penyelesaian laporan ini telah diusahakan semaksimal Adapun didalam penyelesaian laporan ini telah diusahakan semaksimal mungkin dan tentunya banyak dibantu oleh beberapa pihak baik secara materil mungkin dan tentunya banyak dibantu oleh beberapa pihak baik secara materil maupun non materil, oleh karenanya pada kesempatan ini penulis bermaksud maupun non materil, oleh karenanya pada kesempatan ini penulis bermaksud menyampaikan ucapan terimakasih kepada:

menyampaikan ucapan terimakasih kepada: 1.

1. Mamah Yeyen dan Papah Dodi yang senantiasa dengan ikhlasMamah Yeyen dan Papah Dodi yang senantiasa dengan ikhlas

memberikan doa, kasih sayang, motivasi, kerja keras, pengorbanan, serta memberikan doa, kasih sayang, motivasi, kerja keras, pengorbanan, serta dukungannya yang tiada henti.

dukungannya yang tiada henti. 2.

2. Kakakku Tessa beserta suami Kakakku Tessa beserta suami yang selalu memberi dukungan danyang selalu memberi dukungan dan semangat kepada penulis untuk tetap melakukan yang terbaik. semangat kepada penulis untuk tetap melakukan yang terbaik. 3.

3. Bapak Malayusfi, BSEE., M.Eng Selaku Kepala Departement Bapak Malayusfi, BSEE., M.Eng Selaku Kepala Departement TeknikTeknik Elektro.

Elektro. 4.

4. Bapak Sarjono Wahyu J.,SST.,M.Eng Selaku Kepala Program Study D4-Bapak Sarjono Wahyu J.,SST.,M.Eng Selaku Kepala Program Study D4-Teknik Otomasi Industri yang selalu berusaha memberikan yang terbaik Teknik Otomasi Industri yang selalu berusaha memberikan yang terbaik kepada kami.

kepada kami. 5.

5. Bapak Sudrajat,B.Eng.,M.Eng.Sc selaku pembimbing yang telahBapak Sudrajat,B.Eng.,M.Eng.Sc selaku pembimbing yang telah

memberikan masukan dan arahan yang luar selama melaksanakan Praktek memberikan masukan dan arahan yang luar selama melaksanakan Praktek Kerja Lapangan.

Kerja Lapangan. 6.

6. Seluruh Dosen & Staf di Departement Teknik Elektro Politeknik NegeriSeluruh Dosen & Staf di Departement Teknik Elektro Politeknik Negeri Bandung.

Bandung. 7.

7. Bapak Agung Nugroho selaku Manager Departemen AutomationBapak Agung Nugroho selaku Manager Departemen Automation PT.Indofood Sukses Makmur Tbk Divisi Bogasari Flour Mills

(3)

KATA PENGANTAR

KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur kehadirat Illahi Rabb Allah SWT yang telah melimpahkan Puji dan Syukur kehadirat Illahi Rabb Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan Kerja Praktek dengan judul “

Kerja Praktek dengan judul “ pengendalian  pengendalian rollermills rollermills RMXRMXQ Mill AB” denganQ Mill AB” dengan  baik.

 baik. Laporan ini Laporan ini disusun disusun untuk memenuhi untuk memenuhi salah salah satu satu syarat syarat mata mata kuliah kuliah PraktekPraktek Kerja Lapangan Program Studi D4 Teknik Otomasi Industri Politeknik Negeri Kerja Lapangan Program Studi D4 Teknik Otomasi Industri Politeknik Negeri Bandung.

Bandung.

Adapun didalam penyelesaian laporan ini telah diusahakan semaksimal Adapun didalam penyelesaian laporan ini telah diusahakan semaksimal mungkin dan tentunya banyak dibantu oleh beberapa pihak baik secara materil mungkin dan tentunya banyak dibantu oleh beberapa pihak baik secara materil maupun non materil, oleh karenanya pada kesempatan ini penulis bermaksud maupun non materil, oleh karenanya pada kesempatan ini penulis bermaksud menyampaikan ucapan terimakasih kepada:

menyampaikan ucapan terimakasih kepada: 1.

1. Mamah Yeyen dan Papah Dodi yang senantiasa dengan ikhlasMamah Yeyen dan Papah Dodi yang senantiasa dengan ikhlas

memberikan doa, kasih sayang, motivasi, kerja keras, pengorbanan, serta memberikan doa, kasih sayang, motivasi, kerja keras, pengorbanan, serta dukungannya yang tiada henti.

dukungannya yang tiada henti. 2.

2. Kakakku Tessa beserta suami Kakakku Tessa beserta suami yang selalu memberi dukungan danyang selalu memberi dukungan dan semangat kepada penulis untuk tetap melakukan yang terbaik. semangat kepada penulis untuk tetap melakukan yang terbaik. 3.

3. Bapak Malayusfi, BSEE., M.Eng Selaku Kepala Departement Bapak Malayusfi, BSEE., M.Eng Selaku Kepala Departement TeknikTeknik Elektro.

Elektro. 4.

4. Bapak Sarjono Wahyu J.,SST.,M.Eng Selaku Kepala Program Study D4-Bapak Sarjono Wahyu J.,SST.,M.Eng Selaku Kepala Program Study D4-Teknik Otomasi Industri yang selalu berusaha memberikan yang terbaik Teknik Otomasi Industri yang selalu berusaha memberikan yang terbaik kepada kami.

kepada kami. 5.

5. Bapak Sudrajat,B.Eng.,M.Eng.Sc selaku pembimbing yang telahBapak Sudrajat,B.Eng.,M.Eng.Sc selaku pembimbing yang telah

memberikan masukan dan arahan yang luar selama melaksanakan Praktek memberikan masukan dan arahan yang luar selama melaksanakan Praktek Kerja Lapangan.

Kerja Lapangan. 6.

6. Seluruh Dosen & Staf di Departement Teknik Elektro Politeknik NegeriSeluruh Dosen & Staf di Departement Teknik Elektro Politeknik Negeri Bandung.

Bandung. 7.

7. Bapak Agung Nugroho selaku Manager Departemen AutomationBapak Agung Nugroho selaku Manager Departemen Automation PT.Indofood Sukses Makmur Tbk Divisi Bogasari Flour Mills

(4)

mengijinkan, membimbing dan memberikan arahan dan pelaj

mengijinkan, membimbing dan memberikan arahan dan pelaj aran kepadaaran kepada  penulis selama Kerja Praktek.

 penulis selama Kerja Praktek. 8.

8. Bapak Suparno yang telah menyambut dan menerima Bapak Suparno yang telah menyambut dan menerima kami di departemenkami di departemen Automation.

Automation. 9.

9. Bapak Bayu Susanto selaku pembimbing lapangan Bapak Bayu Susanto selaku pembimbing lapangan yang dengan sabaryang dengan sabar memberi arahan, saran dan banyak sekali ilmu kepada penulis selama memberi arahan, saran dan banyak sekali ilmu kepada penulis selama Kerja Praktek.

Kerja Praktek. 10.

10. Bapak Budjang Rajab, bapak Ahmad Fauzi, bapak Bapak Budjang Rajab, bapak Ahmad Fauzi, bapak Benjamin, bapakBenjamin, bapak

Alfon, bapak Anto, bapak Edi purnomo, bapak Roli, terimakasih atas ilmu Alfon, bapak Anto, bapak Edi purnomo, bapak Roli, terimakasih atas ilmu yang telah diberikan selama melaksankan Kerja Praktek.

yang telah diberikan selama melaksankan Kerja Praktek. 11.

11. Seluruh Staf Khusus Dept Automation serta karyawan/karyawatiSeluruh Staf Khusus Dept Automation serta karyawan/karyawati PT.Indofood Sukses Makmur.Tbk Divisi Bogasari, Atas i

PT.Indofood Sukses Makmur.Tbk Divisi Bogasari, Atas i lmu danlmu dan kesediaannya dalam membantu pelaksanaan kerja Praktek.

kesediaannya dalam membantu pelaksanaan kerja Praktek. 12.

12. Bagus Komang Januartika, Ilham Arinugraha, Iyus Bagus Komang Januartika, Ilham Arinugraha, Iyus selaku partner yangselaku partner yang terbaik.

terbaik. 13.

13. Seluruh rekan-rekan mahasiswa Teknik Otomasi Industri dan semua pihakSeluruh rekan-rekan mahasiswa Teknik Otomasi Industri dan semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan laporan ini.

yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan laporan ini.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan laporan ini masih terdapat Penulis menyadari bahwa dalam penulisan laporan ini masih terdapat kekurangan. Hal ini dapat disebabkan kurangnya pengetahuan dan kekurangan. Hal ini dapat disebabkan kurangnya pengetahuan dan  pengalaman

 pengalaman penulis penulis dalam dalam bidang bidang penulisan. penulisan. Oleh Oleh sebab sebab itu itu penulispenulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi tercapainya mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi tercapainya kesempurnaan

kesempurnaan di di masa masa mendatang. mendatang. Akhir Akhir kata, kata, penulis penulis mengucapkanmengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah membantu penulis dalam terima kasih kepada seluruh pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan penyusunan laporan Kerja Praktek ini, semoga dapat menyelesaikan penyusunan laporan Kerja Praktek ini, semoga dapat  bermanfaat

 bermanfaat bagi bagi kita kita semua semua khusunya khusunya penulis penulis dan dan digunakan digunakan sebagaimanasebagaimana mestinya. mestinya. Bandung, 15 Oktober 2015 Bandung, 15 Oktober 2015 Penulis, Penulis, Reza Musaddad Reza Musaddad

(5)

LEMBAR PENGESAHAN

PENGENDALIAN ROLLERMILL RMX 125Q MILL AB PT. INDOFOOD SUKSES MAKMUR, TBK

DIVISI BOGASARI FLOUR MILLS

Oleh:

Reza Musaddad

121364025

Pelaksanaan di perusahaan/industri :

Tanggal : 03 Agustus s/d 31 Agustus 2015

Tempat : PT.Indofood Sukses Makmur, TBK Divisi Bogasari Flour Mills

Diseminarkan :

Tanggal :29 Nopember 2015

Tim Penguji : 1.Sarjono WahyuJatmiko, ST.,M.Eng (Penguji 1)

2.Heri Budi Utomo, Ir (Penguji 2)

Disahkan oleh: Tanggal Pembimbing Lapangan ( ………...……. )  NIP. ……… Tanggal Pembimbing Jurusan ( ………...……. )  NIP. ……… Tanggal 29 November 2015

Ketua Program Studi Otomasi Industri

(Sarjono Wahyu Jatmiko, ST.,M.Eng)  NIP.196012191993031002

(6)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ... ii

LEMBAR PENGESAHAN ... iv

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR GAMBAR ... viii

DAFTAR TABEL ... xi

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Tinjauan Umum Perusahaan ... 1

1.1.1 Sejarah Perusahaan ... 1

1.1.2 Visi dan Misi Perusahaan ... 3

1.1.3 Ruang Lingkup Kegiatan Perusahaan ... 5

1.1.4 Struktur Organisasi Perusahaan ... 14

1.2 Latar Belakang ... 18

1.3 Tujuan Praktek Kerja Lapangan ... 19

1.4 Ruang Lingkup Pembahasan ... 19

1.5 Sistematika Penulisan ... 19

BAB II LANDASAN TEORI ... 21

2.1 Proses Produksi ... 21

2.1.1 Penanganan Bahan Baku ... 21

2.1.2 Proses Pengolahan Bahan Baku ... 21

2.1.3 Proses Pengemasan ... 26

2.2 Pengenalan mengenai HMI (Human Machine Interface) ... 27

2.2.1 Definisi HMI ... 27

(7)

2.2.3 Manajemen Alarm ... 28

2.2.4 Macam Penggunaan HMI ... 28

2.3 Programmable Logic Controller (PLC) ... 28

2.3.1 Defifnisi PLC ... 28

2.3.2 Komponen – Komponen PLC... 29

2.3.3 PLC Siemens SIMATIC S7-400... 32

2.3.4 PLC Siemens SIMATIC S7-200... 36

2.4 Inverter ... 38

2.4.1 Inverter Siemens Micromaster ... 39

2.5 Motor Induksi 3 Fasa ... 41

2.6 Sistem Pneumatic ... 43

2.7 Profibus ... 45

2.7.1 Jenis Profibus ... 45

2.7.2 Teknologi Transmisi ... 46

2.8 Sensor dan transduser ... 47

2.8.1 Sensor Kedekatan (Proximity) ... 47

BAB III HASIL PELAKSANAAN PKL ... 51

3.1 Indentifikasi Topik ... 51 3.2 Pengenalan Rollermill RMX 125Q ... 51 3.2.1 Fitur umum ... 53 3.2.2 Fungsi... 53 3.3 Komponen Rollermill ... 55 3.3.1 Komponen mekakik ... 55 3.3.2 Komponen elektronik ... 58 3.3.3 Komponen pneumatik ... 60

(8)

3.4 Prinsip kerja mesin rollermill RMX 125Q ... 62

3.5 Pengendalian Kecepatan rollermill RMX 125Q ... 65

3.5.1 Fungsi dasar ... 65

3.5.2 Mode Pengoperasian ... 66

3.5.3 Hubungan Arus, Kecepatan dan Level ... 69

3.5.4 Sistem komunikasi dan Topologi Jaringan ... 70

3.6 Troubleshooting ... 73

3.7 SIMULASI ... 74

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN ... 79

4.1 Kesimpulan ... 79

4.2 Saran ... 79

(9)

DAFTAR GAMBAR 

Gambar 1.1 Tepung Cakra Kembar Emas ... 5

Gambar 1.2 Tepung Cakra Kembar ... 6

Gambar 1.3 Tepung Segitiga Biru ... 6

Gambar 1.4 Tepung Kunci Biru ... 7

Gambar 1.5 Tepung Kunci Emas ... 8

Gambar 1.6 Tepung Lencana Merah ... 8

Gambar 1.7 Tepung Piramida ... 9

Gambar 1.8 Tepung Taj Mahal ... 10

Gambar 1.9 Tepung Kastil ... 10

Gambar 1.10 Bran Cap Kepala Kuda ... 11

Gambar 1.11 Cap Angsa ... 12

Gambar 1.12 Tepung Industri Cap Anggrek ... 12

Gambar 1.13 Pellet Cap Kepala Sapi ... 13

Gambar 2.1 CPU 416-3 PN/DP ... 34

Gambar 2.2 SIMATIC S7-400,POWER SUPPLY 407 4 A ... 35

Gambar 2.3 Siemens S7-200 CPU 224-1AD23-OXBO ... 36

Gambar 2.4 Siemens S7-200 POWER SUPPLY SITOP POWER 2 ... 38

Gambar 2.5 Rangkaian dasar Inverter ... 39

Gambar 2.6 micromaster 420 ... 40

Gambar 2.7 motor induksi 3 fasa 30 KW ... 41

Gambar 2.8 Sistem Pneumatic ... 43

Gambar 2.9 Klasifikasi sistem Pneumatik ... 44

Gambar 2.10 Contoh Jaringan Profibus ... 45

Gambar 2.11 Rangkaian dalam sensor induktif ... 47

Gambar 2.12 cara kerja sensor induktif ... 48

Gambar 2.13 Probe sensor induktif ... 48

Gambar 2.14 konstruksi sensor kapasitif ... 49

(10)

Gambar 3.1 Logo OCRIM ... 52

Gambar 3.2 Rollermill RMX (kiri) dan rollermill RMX 125Q (kanan) ... 52

Gambar 3.3 Breaking proses ... 53

Gambar 3.4 Skematik first breaking ... 54

Gambar 3.5 Grinding roll  dan bagian pendukungnya ... 55

Gambar 3.6 Konfigurasi permukaan grinding roll ... 55

Gambar 3.7 inlet hopper atau feedtube ... 57

Gambar 3.8 Scraper roll ... 57

Gambar 3.9 Feedroll  yang dikopel dengan gear motor  ... 58

Gambar 3.10 Gear motor ... 58

Gambar 3.11 Inverter siemens ... 59

Gambar 3.12 Motor rol ... 59

Gambar 3.13 PLC siemens S7-200 ... 60

Gambar 3.14 Diagram pneumatik ... 60

Gambar 3.15 Diagram alir prinsip kerja mode kecepatan fungsi level. ... 62

Gambar 3.16 Pandangan sisi melintang mesin rollermill RMX 125Q ... 63

Gambar 3.17 kostruksi penggerak mula... 63

Gambar 3.18 Diagram blok pengendalian ... 65

Gambar 3.19 Tampilan HMI mill AB ... 66

Gambar 3.20 Tampilan panel simatic rollermill RMX 125Q ... 67

Gambar 3.21 Panel Server Mill AB ... 71

Gambar 3.22 Tampilan jendela blank CX-Programmer ... 74

Gambar 3.23 menu untuk memulai projek ... 74

Gambar 3.25 penentuan hardware PLC ... 75

Gambar 3.26 capture diagram ladder ... 75

Gambar 3.27 capture diagram ladder ... 75

Gambar 3.28 tampilan awal CX-Designer ... 76

Gambar 3.29 menubar untuk membuat projek baru... 76

Gambar 3.30 jendela dialog untuk projek baru ... 76

Gambar 3.31 jendela untuk membuat halaman baru ... 77

(11)

Gambar 3.33 capture halaman utama HMI ... 78 Gambar 3.34 tampilan dialog simulasi ... 78

(12)

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Karakteristik Tepung Cakra Kembar Emas ... 5

Tabel 1.2 Karakteristik Tepung Cakra Kembar ... 6

Tabel 1.3 Karakteristik Tepung Segitiga Biru ... 7

Tabel 1.4 Karakteristik Tepung Kunci Biru ... 8

Tabel 1.6 Karakteristik Tepung Lencana Merah... 9

Tabel 1.7 Karakteristik Tepung Piramida ... 9

Tabel 1.8 Karakteristik Tepung Taj Mahal ... 10

Tabel 1.9 Karakteristik Bran Cap Kepala Kuda... 11

Tabel 1.10 Karakteristik Pollard cap Angsa ... 12

Tabel 1.11 Karakteristik Tepung Industri Cap Anggrek ... 13

Tabel 1.12 Karakteristik Pellet Cap Kepala Sapi ... 14

Tabel 2.1 Spesifikasi Siemens SIMATIC S7-400... 33

Tabel 2.2 Spesifikasi Siemens SIMATIC S7-400, CPU 416-3 PN/DP ... 34

Tabel 2.3 Spesifikasi Power supply 407 4 A ... 35

Tabel 2.4 Spesifikasi S7-200 CPU 224-1AD23-OXBO ... 37

Tabel 2.5 Siemens S7-200 POWER SUPPLY SITOP POWER 2... 38

Tabel 2.6 spesifikasi MICROMASTER 420 inverter ... 40

Tabel 3.1 Spesifikasi teknik rollermill RMX 125Q ... 53

Tabel 3.2 Produk yang dihasilkan dari keseluruhan breaking proses ... 54

Tabel 3.3 Kapasitas break roll ... 56

Tabel 3.4 Diagram pneumatik ... 61

Tabel 3.5 Simbol panel touchscreen simatic RMX 125Q ... 67

Tabel 3.6 hubungan kecepatan dengan level... 70

(13)

1

1.1 Tinjauan Umum Perusahaan 1.1.1 Sejarah Perusahaan

Pabrik Bogasari di Tanjung Priok, Jakarta mulai beroperasi pada tanggal 29  November 1971. Setahun kemudian, tepatnya pada tanggal 10 Juli 1972, dilakukan peresmian Pabrik Bogasari di Tanjung Perak, Surabaya. Saat ini Bogasari memiliki dua pabrik yang berlokasi di Jakarta dan Surabaya dengan total kapasitas produksi tepung sebesar 3,2 juta ton per tahun. Semuanya berawal pada tanggal 19 Mei 1969, ketika “Empat Sekawan” : Soedomo Salim, Djuhar Sutanto, Sudwikatmono, dan Ibrahim Risyad , mendirikan bogasari di tengah sulitnmya perekonomian Indonesia saat itu demi menjawab permasalahan pangan yang muncul di Indonesia, sekalipun mereka sadar belum memiliki pengalaman di  bidang industri pangan.

Pada tanggal 29 November 1971 untuk kali pertama segenggam tepung terigu berhasil dibuat, ini merupakan peristiwa yang menandai fase baru dalam sejarah pangan Indonesia. Kehadiran bogasari sebagai produsen tepung terigu  pertama sekaligus terbesar di Indonesia membuka peluang penganekaragaman

makanan bagi masyarakat Indonesia yang masih sangat tergantung pada beras. Seiring dengan meningkatnya kebutuhan masyarakat akan terigu, bogasari meningkatnya kapasitas produksinya dengan mengoperasikan pabrik kedua di kawasan Tanjung Perak, Surabaya, Jawa Timur.

Pengembangan kapasitas dan teknologi yang dilakukan terus menerus menjadikan bogasari saat ini dapat menggiling lebih dari 16.000 ton gandum per hari. Selain tepung terigu , bogasari juga memiliki hasil produksi sampingan (by  product ), yaitu Bran, Pollard, dan Pellet yang digunakan untuk pakan ternak, serta

(14)

Untuk mendukung peningkatan kapasitas produksi itu, sejak Januari 1977  bogasari melengkapi organisasinya dengan Divisi Tekstil yang memproduksi kantong terigu di Citeurup, Bogor, Jawa Barat. Pada tahun yang sama bogasari membangun Divisi Maritim guna menjamin kelancaraan pengadaan dan  pengakutan gandum yang diimpor dari mancanegara. Lebih lanjut, guna meningkatan daya saing dan diversifikasi produuk pangan berbasis gandum, pada tahun 1991, usaha Bogasari telah diperluas dengan mendirikan pabrik pasta dalam kawasan pabrik Bogasari di Jakarta yang memproduksi jenis makanan asal Italia seperti spaghetti, macaroni, fettucini, dan lainnya, yang dipasarkan dengan merek La Fonte. Selain untuk memenuhi kebutuhan konsumsi masyarakat dalam negeri, berbagai produk pasta tersebut juga diekspor ke mancanegara.

Dalam kurun waktu 1992-1995, bogasari dua kali berpindah kepemilikan. Pada Juli 1992 diakuisisi oleh PT Indocement Tunggal Prakarsa, dan sejak tahun 1995 oleh PT Indofood Sukses Makmur.

Pada tahun 1996  bogasari berhasil memperoleh sertifikasi ISO 9002  dari SGS dan SUCOFINDO. Diperolehnya sejumlah penghargaan dan sertifikat atas  produk dan manajemen bogasari itu telah membuktikan keseriusan dan konsisten

komitmen bogasari untuk selalu memberikan yang terbaik bagi semua  pelanggannya dan seluruh masyarakat Indonesia.

Pada tahun 1993  pemerintah melakukan deregulasi investasi dibidang industri tepung terigu. Paket kebijakan ini membuka peluang dibukanya  penggilingan-penggilingan gandum baru di Indoneisa. Sejak saat ini bogasari mulai bersaing dengan produsen tepung terigu domestik. Persaingan bebas dalam  pemasaran tepung terigu dimulai pada tahun 1998 ketika Pemerintah melakukan deregulasi tata niaga tepung terigu. Kran impor dibuka lebar denga bea masuk 0 % dan Pemerintah benar-benar melepas keterlibatannya dalam perdagangan tepung terigu. Dengan demikian produk bogasari bersaing ketat tidak hanya dengan produsen domestik tapi juga luar negeri.

Menyikapi perubahan tersebut bogasari pun melakukan serangkaian  pembenahan organisasional. Dibidang pengembangan sumber daya manusia  bogasari telah mengantisipasinya melalui sejumlah program peningkatan mutu

(15)

seperti Total Quality Management . Dibidang produksi, orientansi pun diubah haluannya melalui pengendalian kualitas (Quality Control ), serta perencanaan  pengembangan dan pengendalian produksi ( Production Planning Improvement and Control ). Untuk mendukung semua upaya itu, bogasari pun mengembangkan sistem teknologi informasi yang dimilikinya (Organizational Information System and Management Information System).

Dibidang komersial ditandai dengan dimulainya berbagai aktiviitas  pemasaran melalui perluasan jaringan distribusi (pendirian depo-depo di berbagai kota besar di seluruh Indonesia, dan dikembangkan nya pengiriman tepung terigu curah), kegiatan promosi yang gencar (Sajian Bersama bogasari, Promo Seru,  bogasari Expo, dan lain-lain), pelayanan pelanggan ( Backing School / Pusat

Pelatihan Pengelolaan Tepung  –   P3T), serta pengembangan dan diversifikasi  produk (consumer pack , tepung cepat saji, dan sebagainya).

Pada 19 September 1999, untuk pertama kalinya bogasari mengekspor tepung terigu sebanyak 860 karung tepung terigu pilihan (21,5 metrik ton) ke Singapura. Sejak ekspor perdana itu, bogasari makin aktif mengembangkan jaringan  pemasaran ekspornya ke berbagai negara di kawasan Asia Tenggara, salah

satunya dengan membuka kantor perwakilan di Singapura. 1.1.2 Visi dan Misi Perusahaan

Visi :

“Menjadi industri pangan berbasis produk pertanian dan jasa terkait yang  bertaraf dunia.”

Misi :

1. Memproduksi, mendistribusi dan menjual pangan, bahann pangan serta pakan yang bermutu dan bernilai tambah berbasis produk pertanian, guna meningkatkan kesejahteraan, dan kemakmuran pelanggan, mitra usaha, masyarakat, karyawan dan para pemegang saham.

2. Menyediakan/menjual produk dan jasa terkait, antara lain : kemasan, angkutan curah serta penyimpanan dan pengemasan biji-bijian (grain terminal).

(16)

3.

3. Memperkuat daya saing dengan cara menerapkan teknologi yang tepat,Memperkuat daya saing dengan cara menerapkan teknologi yang tepat, melakukan diversifikasi produk dan jasa serta mengembangkan sumber daya melakukan diversifikasi produk dan jasa serta mengembangkan sumber daya manusia seutuhnya.

manusia seutuhnya.

Fungsi Sosial Ekonomi Perusahaan: Fungsi Sosial Ekonomi Perusahaan: Ada lima nilai

Ada lima nilai  –  –  nilai falsafah Bogasari Flour Mills yang disebut “Panca Bhaktinilai falsafah Bogasari Flour Mills yang disebut “Panca Bhakti Bogasari”

Bogasari”, yaitu :, yaitu : 1.

1. IntegritasIntegritas

Setiap insane Bogasari menjalankan pekerjaannya degan itikad baik, tulus, Setiap insane Bogasari menjalankan pekerjaannya degan itikad baik, tulus,  jujur, tanggung jawab

 jujur, tanggung jawab dan penuh dan penuh pengabdian kepada pengabdian kepada pelanggan, mitra pelanggan, mitra usaha,usaha, masyarakat, karyawan dan para pemegang saham.

masyarakat, karyawan dan para pemegang saham. 2.

2. KeunggulanKeunggulan

Setiap insane Bogasari selalu memberikan yang terbaik kepada pelanggan, Setiap insane Bogasari selalu memberikan yang terbaik kepada pelanggan, mitra usaha, masyarakat, karyawan dan para pemegang saham.

mitra usaha, masyarakat, karyawan dan para pemegang saham. 3.

3. KepedulianKepedulian

Bogasari merupaka bagian yang tak terpisahkan dari kehidupan masyarakat Bogasari merupaka bagian yang tak terpisahkan dari kehidupan masyarakat  banyak.

 banyak. Oleh Oleh karena karena itu, itu, setiap setiap insan insan Bogasari Bogasari senantiasa senantiasa memperhatikamemperhatika kepentingan pelanggan, mitra usaha, masyarakat, karyawan dan para kepentingan pelanggan, mitra usaha, masyarakat, karyawan dan para  pemegang saham.

 pemegang saham. 4.

4. KebersamaanKebersamaan

Manusia saling membutuhkan untuk dapat bertahan hidup dan tumbuh Manusia saling membutuhkan untuk dapat bertahan hidup dan tumbuh  bersama.

 bersama. Dalam Dalam berinteraksi berinteraksi terhadap terhadap sesama, sesama, setiap setiap insan insan BogasariBogasari menjunjung tinggi harkat dan martabat , kesetiakawana dan bergotong menjunjung tinggi harkat dan martabat , kesetiakawana dan bergotong royong.

royong. 5.

5. KeterbukaanKeterbukaan

Setiap insan Bogasari senantiasa membangun komunikasi dua arah dan selalu Setiap insan Bogasari senantiasa membangun komunikasi dua arah dan selalu  berfikir

 berfikir positif positif dalam dalam memberikan memberikan dan dan menerima menerima setiap setiap informasi informasi saran,saran, kritik demi kebaikan dan kemajuan bersama.

(17)

1.1.3 Ruang Lingkup Kegiatan Perusahaan 1.1.3 Ruang Lingkup Kegiatan Perusahaan

A.

A. Produk utama tepung teriguProduk utama tepung terigu Produk utama yang

Produk utama yang dihasilkan PT Indodihasilkan PT Indofood Sukses Makmur Tfood Sukses Makmur Tbk. Bogasaribk. Bogasari Flour Mills

Flour Mills adalah tepung terigu. Makanan berbasis gandum atau tepung teriguadalah tepung terigu. Makanan berbasis gandum atau tepung terigu telah menjadi makanan pokok banyak negara. Ketersediaannya yang melimpah telah menjadi makanan pokok banyak negara. Ketersediaannya yang melimpah di pasaran dunia, proteinnya yang tinggi, harganya yang relatif tidak mahal dan di pasaran dunia, proteinnya yang tinggi, harganya yang relatif tidak mahal dan  pengolahannya yang praktis mudah telah

 pengolahannya yang praktis mudah telah menjadikan makanan berbasis tmenjadikan makanan berbasis tepungepung terigu merambah cepat ke berbagai negara. Negara-negara pengekspor gandum terigu merambah cepat ke berbagai negara. Negara-negara pengekspor gandum  juga

 juga cukup cukup banyak banyak antara antara lain, lain, Australia, Australia, Kanada, Kanada, Amerika, Amerika, Rusia, Rusia, Cina, Cina, dandan masih banyak lagi. Produk-produk utama yang dihasilkan PT

masih banyak lagi. Produk-produk utama yang dihasilkan PT Indofood SuksesIndofood Sukses Makmur Tbk. Bogasari Flour Mills

Makmur Tbk. Bogasari Flour Mills untuk pasaranuntuk pasaran domestik anatar lain :domestik anatar lain :

1.

1. Cakra Kembar Emas.Cakra Kembar Emas.

Gambar 1.1 Tepung Cakra Kembar Emas Gambar 1.1 Tepung Cakra Kembar Emas

Merupakan tepung terigu yang dibuat dari 100%

Merupakan tepung terigu yang dibuat dari 100% hard wheathard wheat  pilihan. pilihan. Kandungan protein dan gluten yang tinggi sangat bagus dijadikan sebagai Kandungan protein dan gluten yang tinggi sangat bagus dijadikan sebagai  bahan

 bahan dasar dasar pembuatan pembuatan roti roti dengan dengan volume volume yang yang lebih lebih besar besar dandan mengembang sempurna. Kadar abu yang rendah membuat

mengembang sempurna. Kadar abu yang rendah membuat crumbcrumb roti lebihroti lebih  putih. Tepung

 putih. Tepung ini khusus dijadikan sebagai bahan dasar pembuatan roti.ini khusus dijadikan sebagai bahan dasar pembuatan roti.

Tabel 1.1 Karakteristik Tepung Cakra Kembar Emas Tabel 1.1 Karakteristik Tepung Cakra Kembar Emas

(18)

2.

2. Cakra KembarCakra Kembar

Gambar 1.2 Tepung Cakra Kembar Gambar 1.2 Tepung Cakra Kembar

Merupakan tepung terigu yang terbuat dari 100%

Merupakan tepung terigu yang terbuat dari 100% hard wheat hard wheat , sehingga, sehingga kandungan proteinnya tinggi, minimal 13%. Tepung terigu ini umumnya kandungan proteinnya tinggi, minimal 13%. Tepung terigu ini umumnya diproduksi dengan menggunakan campuran gandum dari Australia dan diproduksi dengan menggunakan campuran gandum dari Australia dan Amerika. Tepung ini mempunyai sifat gluten yang ulet dan kuat. Tepung ini Amerika. Tepung ini mempunyai sifat gluten yang ulet dan kuat. Tepung ini cocok dijadikan sebagai bahan dasar pembuatan roti, mie, kue, dan lain-lai cocok dijadikan sebagai bahan dasar pembuatan roti, mie, kue, dan lain-lai n.n.

Tabel 1.2 Karakteristik T

Tabel 1.2 Karakteristik Tepung Cakra Kembar epung Cakra Kembar 

3.

3. Segitiga BiruSegitiga Biru

Gambar 1.3 Tepung Segitiga Biru Gambar 1.3 Tepung Segitiga Biru

(19)

Merupakan tepung medium yang dihasilkan dari campuran hard wheat dan  soft wheat, sehingga dihasilkan tepung terigu dengan dengan kandungan  protein sebesar 10,5-11,5%. Untuk gandum yang berasal dari Amerika dan Kanada, campurannya adalah 60%  soft wheat dan 40% hard wheat , sedangkan gandum Australia, komposisinya adalah 50%  soft wheat dan 50% hard wheat . Tepung ini merupakan tepung terigu serbaguna karena sifat glutennya yang sedang. Tepung ini banyak dijual untuk keperluan rumah tangga. Kegunaannya antara lain sebagai bahan dasar pembuatan roti, cake, mie kering, mie basah, dan biskuit.

Tabel 1.3 Karakteristik Tepung Segitiga Biru

4. Kunci Biru

Merupakan tepung terigu yang dibuat dari 100%  soft wheat . Kadar protein tepung ini berkisar antara 8,55%-10% sehingga sifat glutennya rendah. Tepung ini cocok digunakan sebagai bahan dasar pembuatan cake, cookies,  biskuit, wafer, dan kue-kue kering lainnya.

(20)

Tabel 1.4 Karakteristik Tepung Kunci Biru

5. Kunci Emas.

Gambar 1.5 Tepung Kunci Emas

Merupakan tepung terigu yang memiliki kadar proteinnya 8% dan daya serap terhadap air rendah. Tepung ini dijadikan sebagai bahan dasar  pembuatan biskuit, kue kering, dan wafer.

6. Lencana Merah

(21)

Merupakan tepung terigu yang terbuat dari  soft wheat Australia dan Amerika. Kandungan protein berkisar antara 8,5%-10%. Biasa digunakan dalam pembuatan roti kering dan gorengan.

Tabel 1.6 Karakteristik Tepung Lencana Merah

7. Piramida

Gambar 1.7 Tepung Piramida

Merupakan tepun terigu yang serbaguna, yang dapat digunakan untuk  pembuatan mie dan flat bread yang tidak memerlukan pengembangan terlalu  besar. Kandungan proteinnya 10%.

(22)

8. Taj Mahal

Gambar 1.8 Tepung Taj Mahal

Tepung gandum dengan serat tinggi, cocok untuk roti sehat dan roti khas India.

Tabel 1.8 Karakteristik Tepung Taj Mahal

9. Kastil

Merupakan tepung terigu yang terbuat dari campuran hard wheat dan soft wheat . Memiliki kandungan protein yang sedang yaitu 12%. Tepung ini khusus dijual untuk industri makanan. Biasa digunakan untuk membuat roti dan baked product.

(23)

B.

Produk Samping

Bagian gandum yang tidak terekstraksi menjadi tepung akan diolah menjadi pakan ternak, yaitu pellet dan diolah menjadi bahan lem dalam  produksi kayu industri, yaitu industrial flour. Produk samping yang diproduksi oleh PT Indofood Sukses Makmur Tbk. Bogasari Flour Mills adalah:

1. Brand

Gambar 1.10 Bran Cap Kepala Kuda

Bran adalah bagian kutit gandum yang bertekstur kasar dan memiliki kadar serat tinggi sehingga digunakan sebagai bahan campuran pembuatan roti  berserat. Bran digunakan sebagai bahan ternak, dikemas dalam karung 25 kg

dengan merk dagang “Cap Kepala Kuda”.

Tabel 1.9 Karakteristik Bran Cap Kepala Kuda

2. Pollard

Adalah bagian gandum yang terletak lebih dekat dengan endosperm sehingga mutu proteinnya lebih baik jika dibandingkan dengan bran. Kadar

(24)

seratnya tinggi dengan ukuran granulasinya lebih kecil daripada bran. Produk ini diminati oleh pabrik  Feed Meal dan peternak sapi perah. Produk ini dikemas dengan karung berukuran 25 kg dengan merk dagang “Cap Angsa”.

Gambar 1.11 Cap Angsa

Tabel 1.10 Karakteristik Pollard cap Angsa

3. Tepung Industri

Gambar 1.12 Tepung Industri Cap Anggrek

Tepung industri dihasilkan pada reduction process  pada bagian roller . Tepung industri memiliki kandungan protein yang hampir sama dengan tepung terigu, perbedaanya terletak pada warnanya. Tepung industi memiliki warna kecokelatan karena memiliki kadar abu yang cukup tinggi. Tepung industri juga berasal dari proses  sweeping , yaitu tepung yang jatuh dilantai

(25)

dikumpulkan kembali untuk dibersihkan dan dipisahkan dari matetial-material yang tidak diinginkan. Tepung industri dikemas dalam karung  berukuran 25 kg dengan merk dagang “Cap Anggrek”. Produk ini biasa digunakan sebagai bahan dasar lem dalam pembuatan kayu industri, selain itu  juga dapat digunakan sebagai pakan ikan.

Tabel 1.11 Karakteristik Tepung Industri Cap Anggrek 

4. Pellet

Gambar 1.13 Pellet Cap Kepala Sapi

Pellet merupakan produk yang terbuat dari campuran antara bran dan  pollard. Produk ini digunakan sebagai pakan ternak. Produk ini melalui  proses steaming dan di  press sehingga berbentuk silinder dengan diameter 6 mm dan panjang mempengaruhi kualitas tepung yang dihasilkan. Germ  biasanya diekspor ke Jepang untuk dijadikan sebagai bahan pembuat kapsul

(26)

Tabel 1.12 Karakteristik Pellet Cap Kepala Sapi

5. Germ

Germ merupakan bagian lembaga tempat pembentukan tunas baru. Bagian ini banyak mengandung lemak sehingga harus dipisahkan dari tepung, karena dapat mempengaruhi kualitas tepung yang dihasilkan. Germ biasanya diekspor ke Jepang untuk dijadikan sebagai bahan pembuat kapsul dan kosmetik.

C.

Pasta

Selain terigu, PT. Indofood Sukses Makmur Tbk. divisi Bogasari juga memproduksi pasta dengan merk La Fonte dan Sedani. Pasta adalah suatu  jenis makanan berasal dari Itali yang terbuat dari semolina. Semolina sendiri

adalah sejenis tepung hasil olahan biji gandum dengan granulasi yang lebih kasar. Jenis pasta yang dikenal di Indonesia adalah spaghetti dan macaroni. Pasta dari Bogasari dibuat dari gandum pilihan dan diolah dengan mesin  berteknologi tinggi sehingga menghasilkan pasta La Fonte dan Sedani yang  berkualitas tinggi. Selain untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri, Bogasari  juga mengekspor produk pasta ke beberapa negara seperti : Jepang, Korea,

Philipine, Hong Kong, Thailand, Malaysia dan Bahrain.

1.1.4 Struktur Organisasi Perusahaan

Kekuatan tertinggi di PT. Indofood Sukses Makmur Tbk. Bogasari Flour Mills Jakarta (Gambar Struktur Organisasi Terlampir di lampiran 1) adalah OPU (Deputy OPU Head) yang membawahi empat senior Vice President (SVP). Senior

(27)

Vice President yang ada di PT. Indofood Sukses Makmur Tbk. Bogasari Flour Mills terdiri atas SVP Finance, SVP Commercials, SVP Manufacturing, dan SVP Human Resources. SVP Manufacturing dibantu oleh tiga Vice President, yaitu VP Operations, VP Technical Support, dan VP Quality and Product Planning and Development. Masing-masing VP memimpin satu divisi. Berikut ini merupakan  job description dari masing-masing jabatan:

1. Deputy OPU Head

Merupakan pimpinan tertinggi divisi Bogasari. Dalam melaksanakan tugasnya,  Deputy Operation Unit Head   dibantu oleh  Senior Vice  President .

2.  Marketing Department

Departemen ini bertanggung jawab dalam mengatur dan menangani masalah pemasaran produk.

3. International Sales & Industrial Sales Departmen

Departemen ini bertanggung jawab mengatur penjualan produk, baik ke dalam maupun luar negeri. Adapun jenis produk ekspor tersebut adalah tepung special dan pproduk sampingab ( by product ).

4. Customer Relations Department 

Departemen ini bertanggung jawab dalam menjalin hubungan dengan customer . Dari customer  dapat diketahui apa kekurangan dari produk yang ada, sehingga dapat dilakukan perbaikan.

5. Commercial Service Department 

Bagian ini menangani masalah pengadaan bahan baku dan penyediaan fasilitas untuk pendistribusian produk.

6. Operation Department 

Operations Division merupakan bagian yang bertanggung jawab atas operasi penyimpanan di silo, proses milling, dan packing. Bagian ini dibagi lagi menjadi empat departemen, yaitu:

a. Milling Departement, bertanggung jawab atas kelancaran proses  produksi dan menggiling tepung terigu dengan mutu sesuai dengan

(28)

yang ditetapkan. Tugasnya antara lain melaksanakan produksi sesuai dengan Rencana Produksi.Bagian ini dipimpin oleh manager dan dibantu oleh deputy head miller dan miller.

 b. Flour Silo and Bulk Packing Departement, bertanggung jawab atas  penyimpanan tepung terigu sementara sebelum dipacking dalam silo khusus tepung terigu dan pengemasan tepung terigu dalam bentuk karung maupun curah. Tugasnya antara lain melakukan pengemasan  produk berdasarkan jenisnya, yaitu tepung regular. Bagian ini dpimpin

oleh seorang manager.

c. Blanding Silo and Bulk Packing Departemen, bertanggung jawab atas  pencampuran tepung terigu menjadi tepung premix maupun tepung  – 

tepung inovasi lainnya. Selain itu juga bertugas untuk mengemas tepung-tepung tersebut dalam consumer packing (biasanya satu dan dua kilo). Tugasnya antara lain melakukan pengemasan produk  berdasarkan jenisnya, yaitu tepung ekspor dan spesial. Bagian ini

dipimpin oleh seorang manager.

d. Silo Departemen, yang bertanggung jawab memasukkan gandum ke dalam wheat silo sesuai dengan jenis dan spesifikasinya dan mengatur  proses pengeluaran gandum menuju mill untuk digiling. Tugasnya antara lain melaksanakan operasi penyimpanan gandum dan melakukan transfer gandum sesuai komposisi grist yang diminta pihak mill. Bagian ini dipimpin oleh seorang manager.

e.

Technical Support Department

Technical Support Division merupakan bagian yang bertanggung  jawab untuk pemeliharaan seluruh sarana utama penunjang kelancaran  produksi mulai dari pengadaan sumber energi sampai kepada  bangunan tempat produksi berlangsung. Bagian ini dibagi menjadi

empat departemen, yaitu:

 Maintenace Departement, bertanggung jawab atas perbaikan mesin dan peralatan di tempat produksi.

(29)

 Production Facility Departement, bertanggung jawab atas  pemeliharaan seluruh bangunan yang ada, kebersihan lingkungan  pabrik dan pemeliharaan taman, serta pelaksanaan pengendalian

hama pada silo dan tempat penyimpanan tepung.

 Automation Departemen, bertanggung jawab atas perawatan dan pemeliharaan seluruh peralatan listrik serta bertugas menjalankan instalasi sederhana.

 Material Stores Departement, bertanggung jawab atas pengadaan

instrumen-instrumen alat yang digunakan untuk perbaikan dan  pemeliharaan seluruh mesin dan alat produksi. Tugasnya antar lain penyediaan sarana keperluan produksi seperti suku cadang  peralatan, bahan bakar, serta kemasan.

7. Quality, Production Planning and Development Department

Bagian ini bertanggung jawab dalam hal pengendalian kualitas,  perencanaan produksi, dan pengembangan produk. Bagian ini juga  bertanggung jawab dalam menangani stok gandum, bahan fortifikasi, dan  bahan penunjang lainnya yang tersedia. Selain itu juga membuat laporan mengenai jumlah gandum, bahan fortifikasi, dan bahan penunjang lainnya yang telah digunakan dalam jangka waktu tertentu.

8.  Human Resource Management  & Administration Department

Bagian ini bertanggung jawab dalam hal penanganan upah dan kompensasi yang diberikan untuk karyawan. Selain itu bagian ini juga mengatur masalah penerimaan karyawan baru dan menjamin keamanan  pekerja.

9. Comptroller Department

Bagian ini bertanggung jawab dalam mengatur pengeluaran perusahaan dan bagian ini dituntut untuk melakukan pengontrolan keuangan  perusahaan.

10. Treasurer Department

Bagian ini bertanggung jawab dalam hal pembelian bahan dan peralatan lainnya yang diperlukan.

(30)

11. Information Technology Department 

Bagian ini bertanggung jawab dalam penggunaan sistem perusahaan yang  berbasis pada teknologi, baik dalam kegiatan produksi maupun  perkantoran.

1.2 Latar Belakang

Proses pengolahan gandum menjadi tepung terigu telah ada sejak zaman dahulu. Proses utama dalam pembuatan tepung terigu yaitu proses penggilingan yang bertujuan memecah gandum menjadi semolina dan middling. Meskipun menggunakan alat tradisional dan sederhana namun hasilnya cukup baik. Seiring  perkembangan teknologi pada dunia industri pangan khususnya tepung terigu telah mengalami kemajuan yang signifikan. Banyaknya penemuan akan hal-hal  baru, mendorong peralihan dari sistem manual menjadi sistem otomatis, yang

terintegrasi dari hulu hingga hilir. Teknologi dan metode yang digunakan dalam  proses produksi berperan penting pada kualitas dan kuantitas produk yang

dihasilkan. Keseluruhan sistem harus dapat bekerja maksimal dan memliki kehandalan yang tinggi demi menjaga efisiensi kerja sehingga meminimalisir terjadinya kegagalan produksi.

Proses penggilingan tepung terigu di departemen Milling PT. Indofood Sukses Makmur Tbk. Divisi Bogasari Flour Mills tergolong modern karena telah menggunakan mesin penggiling gandum yang berbasis PLC ( Programmable  Logic Controller). Kontroler dapat berkomunikasi dengan operator melalui HMI (Human Machine Interface) serta dapat berkoordinasi dengan alat kontrol lainnya membentuk sistem Otomasi. Mesin penggilingan tersebut atau lebih dikenal dengan nama rollermill memliki kapasitas yang besar dan secara keseluruhan mampu memproduksi hingga ribuan ton perhari. Semua ini demi memenuhi kebutuhan pasar nasional yang sangat besar. Dari pemaparan tersebut muncul  pertanyaan bagaimana prinsip kerja dari rollermill, komponen apa saja yang

mendukung kerja mesin rollermill, lalu bagaimana cara pengendaliannya. Oleh karena itu, penulis tertarik untuk mengambil topik mengenai pengendalian mesin

(31)

rollermill RMX 125Q di Mill AB PT. Indofood Sukses Makmur Tbk. Divisi Bogasari Flour Mills.

1.3 Tujuan Praktek Kerja Lapangan

Adapun tujuan dari pelaksanaan Kerja Praktek di PT. Indofood Sukses Makmur, Tbk Divisi Bogasari Flour Mills Departemen Automation adalah sebagai berikut:

1. Mengenali ruang lingkup kerja Departemen Automation PT. Indofood Sukses Makmur, Tbk Divisi Bogasari Flour Mills.

2. Mempelajari dan menuliskan prinsip kerja dari mesin rollermill RMX 125Q pada Mill AB.

3. Mempelajari dan menuliskan mengenai cara pengendalian mesin rollermill RMX 125Q.

4. Membuat simulasi mengenai cara kerja mesin rollermill RMX 125Q.

1.4 Ruang Lingkup Pembahasan

1. Analisis prinsip kerja mesin rollermill RMX 125Q kode B1 pada plant MILL AB.

2. Mengenali komponen beserta fungsinya yang ada pada mesin rollermill  RMX 125Q.

3. Pengamatan / analisis yang dilakukan hanya pada pengendalian kecepatan  grinding rollermill RMX 125Q saja.

4. Membuat simulasi mengenai cara kerja mesin rollermill RMX 125Q menggunakan CX-ONE.

1.5 Sistematika Penulisan

Pembahasan hasil penelitian praktik kerja lapangan ini terdiri dari 4 bab, yaitu : 1. Bab I. Pendahuluan. Pada bab ini merupakan pendahuluan yang akan

menguraikan mengenai tinjauan umum perusahaan, latar belakang, tujuan  praktek kerja lapangan, ruang lingkup pembahasan dan sistematika penulisan

(32)

2. Bab II. Landasan Teori. Pada bab ini merupakan landasan teori yang berisi mengenai tinjauan pustaka yang erat kaitannya dengan pokok bahasan dan menguraikan mengenai proses produksi, pengenalan HMI,  Programmable  Logic Control, Inverter, Motor induksi, sistem pneumatik, profibus, sensor. 3. Bab III. Laporan Kegiatan Praktek Kerja Lapangan. Pada bab ini merupakan

hasil analisa kegiatan selama praktek kerja lapangan yang akan menguraikan tentang identifikasi topik mengenai mesin rollermill RMX 125Q, pengenalan mesin rollermill RMX 125Q, pengetahuan mengenai komponen utama rollermill RMX 125Q, pemahaman prinsip kerja dan membuat simulasi mesin rollermill RMX 125Q di MILL AB.

4. BAB IV. Kesimpulan dan Saran. Pada bab ini merupakan bagian penutup dari  penulisan laporan ini yang meliputi kesimpulan dan saran.

(33)

21

2.1 Proses Produksi

2.1.1 Penanganan Bahan Baku

Bahan baku diimpor langsung dari negara pengekspor dan dikirim menuju Indonesia melalui jalur laut dengan menggunakan kapal milik PT. Indofood Sukses Makmur Tbk. divisi Bogasari Flour maupun kapal milik negara  pengekspor. Pembongkaran dilakukan di dermaga pribadi bernama jetty. PT.

Indofood Sukses Makmur Tbk. divisi Bogasari Flour Mills memilki dua dermaga (jetty), yaitu jetty A dan jetty B. Jetty A mampu menampung kapal dengan lebih kecil kapasitasnya jika dibandingkan dengan jetty B yang mampu menampung kapal dengan kapasitas yang lebih besar. Sebelum gandum disedot dari kapal, gandum di tes terlebih dahulu di Lab. Bogasari. Gandum yang disimpan pada  palka besar dalam bentuk curah, kemudian akan dihisap oleh pipa penghisap dan gandum akan dtransfer menggunakan  conveying system,  masuk kedalam hopper untuk proses penimbangan yang bekerja secara otomatis, lalu dibersihkan dengan separator dan magnet untuk memisahkan gandum dari kotoran berukuran besar (seperti kayu atau besi), lalu gandum dikirim dengan menggunakan   chain conveyor   ke Wheat Silo untuk disimpan. Gambar alur produksi terdapat pada lampiran 2.

2.1.2 Proses Pengolahan Bahan Baku

Dari  wheat silo, sejumlah gandum  ditransfer   menuju  mills  menggunakan belt conveyor , chain conveyor , dan diangkat ke atas menggunakan   bucket elevator , lalu masuk pada tahap pre cleaning . Banyaknya gandum yang dikirim ke mills  harus sesuai dengan kebutuhan  mills  yang didasarkan pada rencana target  produksi (RTP).

(34)

2.1.2.1 Tahap Cleaning

Tahap ini bertujuan untuk menghilangkan benda-benda asing seperti batu, kayu, besi, logam dan berbagai kotoran yang menempel pada butiran biji gandum, dan juga memisahkan bagian-bagian yang tidak sesuai. Pada tahap pembersihan mempunyai 3 bagian proses utama, yaitu : fase first cleaning, fase dampening, dan fase second cleaning.

A. Pembersihan pendahuluan (pre cleaning) Tujuan Pre Cleaning yaitu:

-

mencegah kerusakan mesin-mesin pada proses berikutnya, akibat ikutnya impurities yang berukuran besar.

-

Mengurangi maintenance pada peralatan cleaning.

-

Membuat kinerja mesin cleaning lebih efektif dan efisien.

-

Membuat aliran gandum lebih lancar, sehingga menambah homogenitas  pada saat blending atau mixing gandum.

-

Membuat kualitas penyimpanan gandum di dalam bin lebih baik.

Proses yang terjadi pada tahap ini yatu gandum masuk ke dalam   intake  separator   guna memisahkan gandum dari benda-benda asing yang berukuran  besar. Di dalam intake separator , produk yang ukurannya lebih besar dari ukuran lobang ayakan akan tailing  dan masuk ke dalam karung, sedangkan gandum atau  produk yang ukurannya lebih kecil dari ukuran lobang ayakan akan lolos

( passthrough) dan masuk ke dalam raw wheat bin. Peralatan Pre Cleaning yaitu:

a. Drum Separator, berfungsi untuk pemisahkan berdasarkan beda ukuran.  b. Intake separator, berfungsi untuk pemisahkan berdasarkan beda ukuran,

sama seperti drum separator hanya saja mesin ini digunakan pula di  first cleaning.

(35)

B. Pembersihan pertama (first cleaning)

Secara garis besar, tahap  first cleaning   dimulai pada saat gandum mulai keluar dari raw wheat bin sampai pada masuknya gandum ke proses dampening  Pada tahap ini gandum akan dibersihkan dari benda-benda asing dengan menggunakan flow regulator  (FCA), magnetic separator , rotary intake separator , weigher   1st cleaning ,  tarara classifier   (TRC),  carter day,  scourer ,  tarara aspiration (TRR), dan dry stoner.

Peralatan First Cleaning yaitu:

a.  Flow regulator   (FCA), berfungsi mengatur kapasitas aliran gandum secara berat. Sebagai alat pencampur dua atau beberapa macam gandum sesuai dengan grist yang akan digiling atau diconditioning. Sebagai alat  pengukur kapasitas aliran gandum.

b.  Magnet Separator , Berfungsi untuk memisahkan gandum dari material logam yang bersifat magnetic.

c.  Rotary intake separator, berfungsi untuk pemisahan berdasarkan ukuran. d. Tarara classifier   (TRC), berfungsi mengklasifikasi produk yang masuk

menjadi : Produk berat (gandum berat, batu) dan produk ringan (gandum ringan, black spot, broken wheat). Memisahkan gandum dari offal yang ringan (debu, kulit, batang).

e. Carter day,  berfungsi untuk memisahkan gandum dari partikel lain  berdasarkan ukuran dan bentuk /panjang. Carter day terdiri dari indented disc separator (IDS). IDS terdiri dari cylinder long corn dan cylinder round corn. Gandum dengan berbagai ukuran beserta impuritiesnya masuk ke indented disc separator. Gandum dari IDS yang berukuran lebih kecil masuk ke cylinder round corn, sedangkan yang lebih besar masuk ke cylinder long corn.

 f. Scourer , terdiri dari 2 tipe yaitu vertical dan horizontal. Berfungsi untuk membersihkan gandum dari kotoran yang masih menempel pada  permukaan gandum atau pada crease gandum. Dengan cara menggosok /

memoles (Scouring).

(36)

yang masih menempel pada gandum melalui hisapan udara aspiration. Digunakan untuk membersihkan debu dan kulit yang masih menempel  pada gandum setelah gesekan oleh mesin Horizontal Scourer.

h. dry stoner, berfungsi memisahkan gandum dari material yang lebih berat dari gandum, tetapi berukuran sama/hampir sama dengan gandum.

C. Dampening

Tahap pengkondisian merupakan tahap dimana akan ditambahkan sejumlah air ke dalam campuran gandum sehingga akan tercapai pada suatu karakteristik  pencampuran gandum yang optimal, yaitu ekstraksi yang tinggi dan kualitas tepung yang baik. Tahap ini dimulai pada saat gandum memasuki proses dampening   pertama sampai pada keluarnya gandum dari  tempering bin  sebelum dilakukan proses penggilingan. Proses pengkondisian terdiri dari pengkondisian  pertama ( first conditioning ) dan pengkondisian kedua ( second conditioning ).

Peralatan Dampening yaitu:

a. Mesin Dampening, berfungsi untuk mencampurkan sejumlah air kedalam gandum, untuk menambah kadar air gandum sehingga bisa mendapatkan karakteristik milling yang baik.

D. Pembersihan Kedua (Second cleaning)

Tahap pembersihan kedua dimulai pada saat gandum keluar dari tempering bin kedua. Gandum akan dibersihkan di dalam  tarara aspiration (TRR). Gandum yang berasal dari proses pembersihan kedua tersebut akan ditampung dalam  buffer bin setelah mengalami proses penimbangan terlebih dahulu sebelum masuk pada  proses penggilingan.

2.1.2.2 Tahap Milling

Tujuan utama dari proses milling   adalah memisahkan endosperm dari  bagian kulit gandum yang terdiri dari bran dan pollard . Selanjutnya endosperm tersebut direduksi menjadi tepung. Dalam milling proses ada tiga tahapan  yaitu breaking proses yang bertujuan memecah kulit gandum yang masih mengandung

(37)

endosperm. Selanjutnya masuk ke proses reduction yaitu proses mengubah  semolina  menjadi middling   yang selanjutnya direduksi menjadi tepung. Lalu masuk ke proses  purification dengan menggunakan alat purifier. Tujuan dari  proses ini adalah memisahkan semolina dan middling sehingga proses reduksi middling da reduksi semolina menjadi tepung l;ebih mudah. Berikut akan dijelaskan tahapan tahapannya, yaitu:

A. Breaking Proses

Tahap ini merupakan pemecahan biji-biji gandum yang akan digiling. Tujuannya yaitu merelease endosperm dari bran/germ dan memecahkan endosperm tersebut menjadi semolina dan middling. Produk yang diharapkan yaitu break flour dengan mengusahakan bran powder sekecil mungkin (ideal tidak ada bran powder). Pada umumnya proses ini terdiri dari empat tingkat (B1 s/d B4) atau lima tingkat (B1 s/d B5). Mesin yang digunakan yaitu break rollermill (fluted rolls dan break sifter). Pada tingkat akhir break proses, bertujuan merelease sisa endosperm dari bran dan menjadikan middling dan tepung menggunakan bran finisher dan vibro finisher.

Peralatan Breaking proses yaitu:

a. Break Roller mills, berfungsi memecah gandum bersih hasil dari proses cleaning. Gandum dibuka/dipecahkan dengan memakai Roller yang  bergigi (Fluted roller).

 b.  Break shifter , berfungsi mengayak atau memisahkan produk berdasarkan granulasi. Prinsip kerja alat ini adalah dengan memberi gerakan pada sifter dan produk dialirkan melalui ayakan-ayakan.

c. Bran fisnisher, berfungsi untuk mengambil/merelease sisa endosperm yang ada pada lapisan dekat dengan aleurone cell menjadi middling dan Tepung yang sticky. Hasil dari ekstraksi dari bran fi nisher sekitar 2 -4%. d. Vibro Finisher (FVA), berfungsi mengayak produk yang sangat lengket

(sticky) dari Bran finisher & Filter, yang sulit diayak oleh plansifter. Hasil akhirnya yaitu partikel fine bran.

(38)

B. Purification Process

Tahap ini adalah proses memisahkan/ membersihkan Semolina dan Middling  dari Bran supaya Semolina dan Middling  menjadi bersih (endosperm murni tanpa  bran). Semolina dan middling bersih dapat diklasifikasi menjadi Coarse Semolina,

Fine semolina, Coarse middling, fine middling. Peralatan Purification Process yaitu:

a. Purifier, berfungsi untuk memisahkan partikel bran yang terdapat pada semolina atau middling hingga pada proses sizing dan proses middling endosperm yg digiling adalah pure semolina atau pure middling dan tepung yang dihasilkan mempunyai kualitas yang baik (ash content tepung rendah).

C. Reduction Process

Tahap ini bertujuan untuk mereduksi semolina menjadi middling dan Tepung. Proses ini disebut juga Sizing Proses.  Setelah proses diatas middling direduksi kembali menjadi Tepung, proses ini disebut juga  Middling Proses. Lalu masuk ke tailing proces untuk mereduksi middling yang bercampur bran menjadi tepung serta Memisahkan germ dengan menekan germ menjadi flat (pipih).

Peralatan Reduction process yaitu:

a. Rollermill yang umumnya menggunakan Smooth Roll  yang berfungsi untuk mereduksi semolina menjadi middling dan tepung.

 b. Reduction Shifter yang berfungsi untuk memisahkan bran atau germ (scalp off), menghasilkan tepung (flour redressing) dan memisahkan endosperm menurut ukuran (grading).

2.1.3 Proses Pengemasan

Hasil dari proses milling  berupa tepung terigu, kemudian dikirim ke   Flour Silo  untuk dikemas dan dicurah. Sebelum tahap pengemasan dilakukan  penyaringan terakhir (rebolt shifter ) untuk memastikan tidak ada benda asing dari tepung. Tepung yang akan dicurah, sebelumnya disimpan di dalam gudang  penampungan tepung curah (hopper ). Sedangkan tepung yang akan dipacking

(39)

ditempatkan di  Flour Packing   yaitu untuk tepung dalam kemasan 25 kg. Untuk tepung yang akan diekspor, tepung yang sudah siap dipasarkan, disimpan terlebih dahulu di FPS  Export Flour   yaitu gudang penampungan tepung ekspor dan dipacking di  Consumer Packing,  dimana di tempat ini dilakukan proses  pengepakan tepung untuk 0,5 kg sampai 2 kg.

2.2 Pengenalan mengenai HMI (Human Machine Interface) 2.2.1 Definisi HMI

Human Machine Interface (HMI) merupakan perangkat lunak / software yang berfungsi untuk monitoring dan kontrol plant berbasis visual. HMI berfungsi untuk menampilkan data pada operator dan menyediakan input kontrol bagi operator dalam berbagai macam bentuk sesuai data yang akan di kontol / dimonitor seperti grafik, skematik, jendela, manu pull-down, touch screen dan la in sebagainya. HMI dapat berupa touch screen device ataupun komputer itu sendiri.

HMI (Human Machine Interface) adalah tampilan penghubung antara manusia dengan mesin. HMI juga merupakan user interface dan sistem kontrol untuk manufaktur. Denganmembuat desain HMI yang sesuai, akan membuat  pekerjaan fisik lebih mudah. pada hampir semua solusi teknis, efektifitas dari

HMI adalah dapat memprediksi penerimaan user terhadapseluruh solusi yang ada. Konsep HMI yang modern pada industri adalah sebagai mediakomunikasi antara operator dengan perancangan yang secara ideal mampu memberikaninformasi yang diperlukan, agar perencanaan yang dilakukan dengan tingkat efisiensimaksimum. HMI merupakan sarana bagi operator untuk mengakses sistem otomasi di lapangan yang meliputi operasional , pengembangan, perawatan troubeleshooting (Amin,2014).

2.2.2 Macam Tampilan HMI

Terdapat dua macam tampilan yaitu objek statis dan objek dinamik.

a. Objek statis, yaitu objek yang berhubungan langsung dengan peralatan atau database.

(40)

 b. Objek dinamik, yaitu objek yang memungkinkan operator berinteraksi dengan proses, peralatan atau database serta memungkinkan operator melakukan perawatan atau perbaikan.

Contoh: push button, lights, dan charts. 2.2.3 Manajemen Alarm

Suatu sistem yang besar dapat memonitor sampai dengan banyak alarm. Dengan banyak alarm tersebut dapat membingungkan operator. Setiap alarm harus dikenali dan diketahui oleh operator agar dapat dilakukan perawatan atau  perbaikan yang sesuai dengan jenis alarm. Oleh karena itu dibutuhkan suatu manajemen alarm dengan tujuan untuk memudahkan operator atau petugas teknisi untuk melihat kondisi suatu mesin atau alat tersebut.

2.2.4 Macam Penggunaan HMI

Dari penggunaannya, HMI terdiri atas : a. HMI Server atau Developer.

HMI Server ini digunakan untuk membangun suatu sistem yang terintegrasi antara plant, akuator, PLC, jaringan lain, database, masukan, kontrol, dan lain-lain.

 b. HMI Viwer + Editor

HMI Viwer hanya berfungsi untuk monitoring atau viewer saja, dan tidak dapat digunakan sebagai development tools, sedangkan editor  berfungsi untuk mempresentasikan fasilitas plant secara visual.

2.3 Programmable Logic Controller (PLC) 2.3.1 Defifnisi PLC

Sistem proses kontrol terdiri atas sekumpulan piranti-piranti dan peralatan- peralatan elektronik yang mampu menangani kestabilan, akurasi, dan mengeliminasi transisi status yang berbahaya dalam proses produksi. Masing-masing komponen dalam sistem kontrol proses tersebut memegang peranan  pentingnya masing-masing, tidak peduli ukurannya. Misalnya saja, jika sensor

(41)

tidak ada atau rusak atau tidak bekerja, maka sistem kontrol proses tidak akan tahu apa yang terjadi dalam proses yang sedang berjalan. Sebuah PLC (Programmable Logic control) adalah sebuah alat yang digunakan untuk menggantikan rangkaian sederetan relay yang dijumpai pada sistem kontrol  proses konvensional. PLC bekerja dengan cara mengamati masukan (melalui sensor-sensor terkait), kemudian melakukan proses dan melakukan tindakan sesuai yang dibutuhkan, yang berupa menghidupkan atau mematikan keluarannya (logika 0 atau 1, hidup atau mati) (Dr.Agfianto Eko Putra, 2008). Pengguna membuat program (yang umumnya dinamakan diagram tangga atau ladder diagram) yang kemudian harus dijalankan oleh PLC yang bersangkutan, Dengan kata lain, PLC menentukan aksi apa yang harus dilakukan pada instrumen keluaran berkaitan dengan status suatu ukuran.

Definisi sederhana PLC dapat dilihat dari kepanjangannya, yaitu: a. Programmable yang berarti dapat diprogram (software based). b. Logic yang berarti bekerja pada logika yang dibuat. Logika disini

terdiri hanya keadaan ON dan OFF.

c. Control yang berarti pengendali (otak) dari suatu sistem. 2.3.2 Komponen –  Komponen PLC

A. Central Processor Unit (CPU)

CPU bekerja berdasarkan mikroprosesor yang bekerja menggantikan fungsi relay, counter, timer dan sequencers, sehingga programmer bisa membuat semua rangkaian yang menggunakan fungsi-fungsi relay.

B. Power Supply Unit (Unit Catu Daya)

Power supply berguna sebagai penyedia daya bagi PLC, tegangan pada  powersupply bisa berupa tegangan AC (120/240 V) dan tegangan DC (24 V). Daya tersebut digunakan untuk berbagai modul PLC lainnya selain modul tambahan yang digunakan sebagai memory backup pada PLC. Jadi seandainya power supply mati, dengan adanya memory backup tersebut, maka isi memori akan tetap terjaga. PLC juga memiliki power supply (24

(42)

V DC) internal yang bisa digunakan untuk menyediakan daya bagi input/output PLC.

C. Memory

Unit ini merupakan tempat penyimpanan program.Biasanya unit ini terdiri dari RAM (Random Acces Memory), ROM (Read Only Memory), EEPROM (Programmable Read Only Memory).Memory yang terdapat dalam PLC berfungsi untuk menyimpan program dan memberikan lokasi-lokasi dimana hasil-hasil perhitungan dapat disimpan didalamnya. RAM mempunyai waktu akses yang cepat dan program-program yang terdapat didalamnya dapat diprogram ulang sesuai dengan keinginan pemakainya. RAM disebut juga sebagai volatile memory, maksudnya program-program yang tersimpan mudah hilang jika supply listrik padam. Dengan demikian untuk mengatasi supply listrik yang padam tersebut maka diberi supply cadangan daya listrik berupa baterai yang disimpan pada RAM. Baterai ini mempunyai jangka waktu kira-kira lima tahun sebelum harus diganti. Berikut ini adalah jenis-jenis memori yang terdapat didalam PLC:

a. Spesial Relay

Special relay (SR) merupakan relay yang menghubungkan fungsi-fungsi khusus seperti flag ,misalnya: instruksi penjumlahan terdapat kelebihan digit pada hasilnya (carry flag), kontrol bit PLC, informasi kondisi PLC, dan system clock (pulsa). (Auriza Saputra, PENS, 2006).  b. Auxiliary Relay (AR)

Auxiliary relayterdiri dari flags dan bit untuk tujuan khusus. Dapat menunjukkan kondisi PLC yang disebabkan oleh kegagalan sumber tegangan, kondisi special I/O, kondisi input/output unit, kondisi CPU PLC, memori PLC dan lain-lain.

c. Holding Relay

Holding relay(HR) dapat difungsikan untuk menyimpan data (bit-bit  penting) karena tidak hilang walaupun sumber tegangan PLC mati

(43)

Link relay(LR) digunakan untuk data link padaPLC link system. Link systemdigunakan untuk tukar-menukar informasi antar dua PLC atau lebih dalam satu sistem kendali yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya dengan menggunakan PLC minimum dua unit.

e. Temporary Relay

Temporary relay(TR) berfungsi untuk menyimpan sementara kondisi logika program pada ladder diagram yang mempunyai titik  percabangan khusus.

f. Timer/Counter

Timer/counter(T/C) untuk mendefinisikan suatu waktu tunda /time delay (timer) ataupun untuk menghitung (counter). Untuk timer mempunyai orde 100 ms, ada yang mempunyai orde 10 ms yaitu TIMH (15). Untuk TIM 000 sampai dengan TIM 015 dapat dioperasikan secara interrupt untuk mendapatkan waktu yang lebih presisi.

g. Data Memory

Data memory (DM) berfungsi untuk menyimpan data-data program karena isi DM tidak akan hilang (reset) walaupun sumber tegangan PLC mati.

h. Upper Memory

Upper memory(UM) berfungsi untuk menyimpan dan menjalankan  program. Kapasitas tergantung dari pada masing-masing tipe PLC yang dipakai.Semua memori (selain DM dan UM) dapat dibayangkan sebagai relay yang mempunyai koil, kontak NO (Normally Open) dan NC (Normally Close). Timerdan Counter juga dapat dibayangkan seperti timer dan Counter pada umumnya dan mempunyai kontak NO dan NC. DM tidak mempunyai kontak, hanya ada channel/wordsaja.DM dapat difungsikan untuk menyimpan data-data penting yang tidak boleh hilang waktu sumber tegangan mati atau memanipulasi program.

(44)

Modul I/O merupakan modul masukan (input) dan modul keluaran (output) yang bertugas mengatur hubungan PLC dengan piranti eksternal atau peripheral yang bisa berupa suatu computer host, saklar-saklar, unit penggerak motor, dan berbagai macam sumber sinyal yang terdapat dalam plant. Input merupakan unit yang memberikan sinyal masukan ke dalam CPU Unit output adalah unit yang mengirimkan sinyal hasil pengolahan data CPU ke bagian beban. Misal: relai, lampu, dll.

 j. Programming Device

Digunakan untuk memasukkan program yang akan difungsikan yang disimpan kemdalam memori. Program tersebut di buat dengan menggunakan perangkat ini, kemudian dipindahkan ke dalam unit memori PLC.

2.3.3 PLC Siemens SIMATIC S7-400

PLC Siemens SIMATIC S7-400 merupakan PLC yang paling handal dalam  jenisnya SIMATIC controllers. Hal ini dapat diotomatisasi dengan Totally

Integrated Automation (TIA) Portal. S7-400 dalam automation merupakan  platform untuk solusi sistem produksi dan proses teknik, dan itu ditandai terutama oleh modularitas dan cadangan kinerja. Dengan beberapa modul yang komprehensif . Operasi simultan dari beberapa CPU dalam satu S7-400 pusat controller maka akan mendistribusikan kekuatan kinerja suatu S7-400. Sebagai contoh, tugas-tugas yang kompleks dapat dibagi menjadi tekniologi seperti kontrol loop terbuka, komputasi atau komunikasi, dan dapat kerja untuk CPU yang berbeda. Setiap CPU dapat diberikan I/O yang berbeda.

S7-400 dan komunikasi interfaces yang dapat dihubungkan langsung ke CPU memungkinkan operasi kinerja yang tinggi dari sejumlah jalur komunikasi. Hal ini memungkinkan, misalnya pembagian ke dalam satu jalur komunikasi untuk HMI dan tugas pemrograman, satu untuk kinerja yang tinggi dengan komponen kontrol gerakan yang berjarak sama, dan satu untuk "normal" I /Ofieldbus. Selain

(45)

itu koneksi yang diperlukan untuk MES/sistem ERP atau Internet dapat juga diimplementasikan.

PLC Siemens SIMATIC S7-400 ini memiliki karakteristik sebagai berikut : Tabel 2.1 Spesifikasi Siemens SIMATIC S7-400

Spesifikasi

1. Application: High-end performance range

2. Type of CPU: Standard CPU, Fail-safe (F) CPU, Redundant (H) CPU

3. CPU: CPU 412, CPU 414, CPU 416, CPU 417

4. Program and Data Memory: from 288KB (CPU 412) to 30MB (CPU 417)

5. Execution Time for Bit Operation: 0.075s (CPU 412) to 0.018s (CPU 417)

6. Types of Modules (1): DI, DO, AI, AO, Counter, Cam Controller, Positioning

7. Types of Modules (2): Universal Closed Loop Controller, Radio Clock 

8. Max. IO Address: 16384 / 16384 byte

9. Rack: UR1, UR2-H, CR2, for 18 Modules / UR2, ER2 for 9 Modules

10. Redundancy: Hot Standby Redundant for CPU 412-3H, CPU 414-4H, CPU 417-4H

11. Distributed IO System: ET200S, ET200pro

12. Communication via CP: PPI, AS-Interface, Profibus, Profinet 13. Software: Step 7, Step 7 Professional (LD, FBD, IL, SCL,

(46)

2.3.3.1 SIMATIC S7-400,CPU 416-3 PN/DP

sumber:katalog siemens

Gambar 2.1 CPU 416-3 PN/DP

Tabel 2.2 Spesifikasi Siemens SIMATIC S7-400, CPU 416-3 PN/DP

1. 16 MB Working Memory

2. (8 MB KB CODE, 8 MB DATA)

3. High-performance CPUs in the high-end performance range

4. Applicable for plants with high requirements in the high-end performance range

5. Integrated PROFINET functions in CPU 416-3 PN/DPgeneral Interfaces:

1. IF MPI/DP 12 MBIT/S (X1

2. IF ETHERNET/PROFINET (X5) 3. IF IF964-DP PLUGABLE (IF1)

(47)

2.3.3.2 SIMATIC S7-400,POWER SUPPLY 407 4 A

sumber:katalog siemens

Gambar 2.2 SIMATIC S7-400,POWER SUPPLY 407 4 A Tabel 2.3 Spesifikasi Power supply 407 4 A

Spesifikasi 1. Power supplies for SIMATIC S7-400

2. For conversion of AC or DC line voltages to the 5 V DC and 24 V DC operating voltages required

3. 4 A, 10 A and 20 A output currents In addition:

1.

SIPLUS power supply 6AG1 4050KA022AA0 for temperature range of -25 to +60 °C and use under medium load (e.g. chlorine/sulfur atmosphere). Technical specifications similar to 6ES7 405-0KA02-0AA0

2.

SIPLUS power supply 6AG1 407-0KA02-4AA0 for use under medium load (e.g. chlorine/sulfur atmosphere). Technical specifications similar to 6ES7 407-0KA02-0AA0

3.

SIPLUS power supply 6AG1 407-0KR02-4AA0 for use under medium load (e.g. chlorine/sulfur atmosphere). Technical specifications similar to 6ES7 407 0KR02-0

(48)

2.3.4 PLC Siemens SIMATIC S7-200

Mikro PLC SIMATIC S7-200 merupakan yang terbaik dikelasnya, kompak dan sangat kuat, terutama respon real-time - sangat cepat, dilengkapi pilihan komunikasi yang besar. Perangkat lunak dan perangkat keras mudah untuk dioperasikan. Selain itu Mikro PLC SIMATIC S7-200 memiliki desain modular kompak, untuk solusi khusus yang tidak terlalu besar, tapi cukup fleksibel untuk diperluas kapan saja di masa depan. Semua ini membuat SIMATIC S7-200  pilihan yang cocok untuk kontrol loop terbuka di kisaran kinerja yang lebih

rendah.

Fitur dari keluarga SIMATIC S7-200:

 kinerja yang kuat,

 modularitas optimal dan

 komunikasi terbuka.

Selain itu, tool pemrograman SIMATIC S7-200 membuat pekerjaan Anda lebih mudah. PLC Micro ini mudah untuk diprogram se hingga mudah direalisasi dan cepat untuk diaplikasikan, serta add-on pada perangkat lunak mempercepat konfigurasi fungsi khusus.

2.3.4.1 Siemens S7-200 CPU 224-1AD23-OXBO

sumber:katalog siemens

Gambar

Gambar 2.2 SIMATIC S7-400,POWER SUPPLY 407 4  A Tabel 2.3 Spesifikasi Power supply 407 4 A
Tabel 2.4 Spesifikasi S7-200 CPU 224-1AD23-OXBO
Gambar 2.5 Rangkaian dasar Inverter
Gambar 2.7 motor induksi 3 fasa 30 KW
+7

Referensi

Dokumen terkait

Oleh karena itu, guru sebagai fasilitator harus dapat membimbing dan memfasilitasi kebutuhan akan pemahaman konsep tentang baik dan buruknya suatu pebuatan atau tindakan,

“ Iya selama saya bekerja sebagai buruh pabrik saya cukup merasa dirugikan karena dalam kontrak kerja apabila para buruh lembur sampai malam maka akan diberikan

tentang agama yang bermakna ilmu teologi. Tapi kajian yang menempatkan agama sebagai objek studi secara ilmiah. Setidaknya, ada empat hal yang bisa mengidentifikasi

tipe team game tournament (TGT) pada permainan sepak bola di kelas. VIII E SMP Pasundan 6 Bandung diperoleh hasil penilaian

Pelaksanaan penegakan hukum administrasi dilakukan oleh Pemerintah Pusat dan PEMDA. Pendelegasian kewenangan dan penetapan Pejabat

PENGELOLAAN KELAS OLEH GURU TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA PELAJARAN BIOLOGI POKOK BAHASAN VIRUS PADA SISWA KELAS X MA NEGERI KARANGAMPEL KABUPATEN

media edukasi untuk anak agar dapat peduli terhadap hutan hujan trop is Indonesia. Hutan

Seperti telah dijelaskan sebelumnya, responden menilai Media Padma dan Buletin Cyber berdasarkan kategori informasi yaitu kategori berdasarkan lingkup masalah yang meliputi