• Tidak ada hasil yang ditemukan

INTERPRETASI DATA PENELITIAN

4.3.3. Mekanisme Implementasi Corporate Social Responsibility (CSR) dalam Pemberdayaan Masyarakat di Bidang Sosial dan Ekonomi

4.3.3.1. Proses Penyaluran Program CSR kepada Masyarakat

Penyaluran program CSR memiliki alur pemberian proposal dari pihak masyarakat ke Pertamina UP II Dumai untuk disetujui yang nantinya akan digunakan sesuai dengan manfaat yang diterima oleh kedua belah pihak. Pemberian bantuan ini

memiliki batasan yang menjadi dasar bagi pemberian bantuan. Adapun batasan-batasan yang digunakan PT Pertamina UP II Dumai adalah:

a. Bantuan dana yang diberikan disesuaikan dengan kemampuan keuangan perusahaan. b. Bantuan dana dapat diberikan bila permintaan bantuan dana tersebut dianggap

sangat diperlukan dan pemanfaatannya menyangkut kepentingan orang banyak (masyarakat).

c. Dalam hal pemberian bantuan, perusahaan mempertimbangkan faktor-faktor sebagai berikut:

1. faktor wilayah sasaran (ring I, ring II, dan ring III),

2. prospek peningkatan saling pengertian, hubungan baik dan kerja sama,

3. tingkat pengaruh sentuhan bantuan/ketepatan sasaran (jumlah masyarakat yang menikmati pemanfaatan bantuan),

4. pengaruh bantuan terhadap iklim kondusif bagi perusahaan, 5. tingkat pengaruh bantuan terhadap penyelesaian masalah, 6. tingkat pengaruh bantuan terhadap prospek promosi perusahaan.

d. Keputusan pemberian bantuan dana (layak atau tidak layak dibantu) ditentukan berdasarkan rata-rata skor nilai 60 ke atas. Adapun bentuk lembar evaluasi yang dapat dipakai untuk penentuan nilai skor dapat di lihat dalam tabel berikut ini:

Tabel 4.3. Lembaran Evaluasi Pertimbangan Pemberian Bantuan Dana

No. FAKTOR WILAYAH SASARAN

RENTANG SKOR NILAI KETERANGAN 66-100 36-65 0-35

1. Faktor wilayah sasaran Ring I, Ring II, Ring III

saling pengertian, hubu-ngan baik dan kerja sama

kurang

3. Tingkat pengaruh sentu-han bantuan/ketepatan sasaran Banyak, sedang, sedikit 4. Tingkat prioritas kebutuhan Utama, penunjang, pelengkap

5. Tingkat pengaruh bantu-an terhadap iklim

kondusif bagi perusahaan

Besar, sedang, tidak ada

6. Tingkat pengaruh bantu-an terhadap membbantu-antu penyelesaian masalah

Sangat, sedang, kurang

7. Prospek promosi bantuan terhadap perusahaan.

Baik, sedang, kurang

TOTAL SKOR NILAI = SKOR NILAI RATA-RATA = (sumber: data dokumentasi Hupmas, Divisi Hubungan Luar dan Protokoler PT Pertamina UP II Dumai)

Berdasarkan pada tabel lembaran evaluasi, dapat dikatakan bahwa pihak PT Pertamina UP II Dumai membuat nilai-nilai dalam memilih penerima bantuan dana berdasarkan faktor-faktor yang telah ditentukan. Hal ini dilakukan untuk dapat mengetahui siapa yang paling layak menerima bantuan dan sangat ditentukan dengan citra/image PT Pertamina UP II Dumai di mata masyarakat.

Penyerahan proposal pemberian bantuan kepada pihak ketiga berdasarkan usulan yang diberikan oleh pihak ketiga mempunyai prosedur yang telah ditetapkan dalam Tata Kerja Organisasi (TKO) PT pertamina UP II Dumai, sebagai berikut:

a. Pihak ketiga memeriksa surat permintaan bantuan material kepada GM UP II Dumai melalui bagian Hupmas.

b. GM UP II Dumai memeriksa surat permintaan bantuan material, mempertimbangkan untuk memberikan persetujuan atau penolakan permintaan bantuan sebagai dasar untuk proses tindak lanjut.

c. Manajer umum memeriksa dan mendisposisikan ke Kepala Bagian Hupmas guna proses lanjut.

d. Bagian Hupmas membuat memo permintaan bantuan material/surat balasan untuk penolakan dan diteruskan ke manajer umum untuk persetujuan dan tanda tangan. e. Manajer umum meneliti dan menandatangani memo permintaan bantuan

material/surat balasan penolakan. Jika disetujui, memo permintaan bantuan material dikembalikan ke Hupmas untuk diproses lebih lanjut dan jika permintaan bantuan tidak disetujui, surat penolakan dikembalikan ke pihak ketiga.

f. Bagian Hupmas membuat nota pengadaan material dan mengirimkan kepada salah satu mitra kerja untuk pengambilan barang/material, membuat berita acara penyerahan bantuan dan menyerahkan bantuan kepada pihak ketiga.

Sama hal nya dengan yang telah dijelaskan informan Bapak Dasma Sinaga, bahwa: ” dalam proses pemberian bantuan, ada beberapa versi yang Pertamina buat, yakni pemberian bantuan tersebut berdasarkan proposal yang masuk yang kemudian pihak kami akan melakukan survey. Surat permohonan tersebut kemudian direkomendasikan yang nantinya akan ada keputusan bahwa yang memohon bantuan tersebut layak atau tidak dibantu, kalau misalnya layak, kedua pihak akan membuat prinsip dan menyepakati surat perjanjian.”

(Wawancara, Rabu, 4 Maret 2009) Informan Ibu Kitty Andora juga mengatakan:

” pemberian bantuan ini kami berikan berdasarkan proposal yang masuk ke Pertamina, dari proposal tersebut kami akan melakukan survey untuk mengetahui kondisi agar kami dapat membuat keputusan apakah layak atau tidak untuk dibantu. Permohonan bantuan atau proposal yang masuk tadi, tidak semua yang diberikan sesuai dengan permintaan.”

(Wawancara, Rabu, 11 Maret 2009)

Proses pemberian bantuan kepada pihak ketiga juga memiliki beberapa tahapan yang telah disepakati dalam prosedur Tata Kerja Organisasi berdasarkan usulan bagian Hupmas UP II Dumai, sebagai berikut:

a. Bagian Hupmas membuat nota usulan pemberian bantuan material untuk pihak ketiga dan mengajukan ke manajer umum untuk diteliti dan mendapatkan persetujuan dari GM UP II.

b. Manajer umum memeriksa nota usulan pemberian bantuan material untuk pihak ketiga, membubuhkan tanda paraf dan selanjutnya diteruskan ke GM UP II untuk mendapatkan persetujuan.

c. GM UP II mempertimbangkan untuk memberikan persetujuan atau penolakan usulan pemberian bantuan sebagai dasar untuk proses tindak lanjut. Jika GM UP II menyetujui, nota usulan pemberian bantuan dikembalikan ke bagian Hupmas untuk diproses lanjut dan jika usulan pemberian bantuan ditolak, nota usulan pemberian bantuan dikembalikan ke bagian Hupmas untuk dipending/disimpan sebagai file/dokumentasi.

d. Bagian Hupmas membuat nota pengadaan material oleh mitra kerja dan meneruskan ke manajer umum untuk diperiksa dan ditandatangani.

e. Manajer umum memeriksa dan menandatangani nota pengadaan material oleh mitra kerja dan mengembalikan ke bagian Hupmas untuk diproses lanjut.

f. Bagian Hupmas membuat nota permintaan material dan mengambil material pada salah satu mitra kerja, membuat berita acara penyerahan bantuan material dan surat pemberitahuan penyerahan bantuan dan mengirimkan ke pihak ketiga.

g. Pihak ketiga menerima surat pemberitahuan penyerahan bantuan dan bantuan material serta menandatangani berita acara penyerahan bantuan.

Dalam hal pemberian bantuan kepada masyarakat, PT Pertamina UP II Dumia telah melakukan penyaluran sesuai dengan prosedur menurut Tata Kerja Organisasi perusahaan. Syarat-syarat untuk dapat menerima bantuan yang akan diberikan sesuai dengan aturan yang telah ditetapkan sesuai dengan Keputusan Menteri No. 236 tahun 2003. hal ini menjadikan perusahaan lebih mudah mengatur segala permohonan yang masuk, karena telah diatur oleh bagian yang berhak mengatur segala urusan mengenai masyarakat yakni di bagian Hubungan Pemerintahan dan Masyarakat (Hupmas) PT Pertamina UP II Dumai.

Sisi yang lain, masyarakat harus menunggu jawaban dari pihak Pertamina, dan hal ini memakan waktu yang cukup lama bagi masyarakat untuk mendapatkan jawaban apakah mereka mendapatkan bantuan tersebut atau tidak. Hal ini dikarenakan pihak PT Pertamina UP II Dumai harus mengajukan/membuat laporan lagi kepada PT Pertamina Pusat yang berada di Jakarta agar dananya dapat diturunkan dari pusat, dan akan memakan waktu sekitar 3-6 bulan.

Diagram Alir Pemberian Bantuan Proposal Unit PK Seleksi Admin. Survei dan Evaluasi Layak sbg Mitra Binaan Pemberian Pinjaman Pembinaan Pembinaan dan Evaluasi Peningkatan Pembinaan Mitra Binaan Mandiri tidak tolak ya tidak tolak ya ya tidak

Program Bina Lingkungan (BL)