• Tidak ada hasil yang ditemukan

Proses penyembuhan pada orang yang digigit ular Sumber : Yayuk Yusdiawati

3. Kerasukan

Menurut mbah Kalim kerasukan adalah masuknya jiwa lain, roh lain kedalam jasad manusia. Sejak itu masuk, maka jasad manusia akan dikuasain oleh makhluk halus tersebut. Prilaku, perbuatan, suara ataupun tindakan dan pemikiran sudah bukan jiwa kita lagi yang menjalankan namun sudah jiwa mahluk halus tersebut yang menggerakan segalanya. Orang yang kerasukan biasanya berbicara sudah ngelantur atau ngawur ngidul ( tidak terarah ). Suka berteriak-teriak, menangis, meraung kesakitan, marah-marah, mengamuk dan lain-lain.

Cara pengobatan suwuk dan ramuan tradisional

Cara pengobatan yang dilakukan mbah Kalim dalam kasus ini yaitu menggunakan media air. Air yang digunakan mbah Kalim biasanya diambil dari sumur langsung jadi air yang digunakan tidak dimasak terlebih dahulu. Air yang diambil dari sumur akan di tuangkan dalam gelas. Kemudian gelas tersebut

dibacaain bismillah, salawat nabi dan membaca mantra53

Air sering digunakan sebagai media pengobatan karena menurut mbah Kalim air itu murni, bersih dan dapat mengademkan

. Kemudian air tersebut di tuangkan sedikit ketelapak tangan mbah Kalim dan diusapkan ke pasiennya sambil membacakan bismillah (bismillahhirrohmannirrohim “ dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang”) , hal ini akan dilakukan berulang kali sampai sipasien mulai tenang. Setelah pasien tenang maka sisa air yang digunakan untuk mengusap wajahnya diminumkan ke pasiennya.

54

Tempat dan waktu pengobatan tidak ditetapkan mbah Ompong, karena

mbah Ompong dapat mengobati di rumah pasien maupun di rumah mbah Ompong

sendiri. Waktu untuk mengobati orang juga tidak ditentukan bisa pagi, siang, sore maupun malam. Hal ini didasari karena Mbah Ompong sudah tidak bekerja lagi, selain itu karena usia yang sudah tua. Namun jika dalam keadaan kurang sehat seseorang yang kerasukan. Karena jika kerasukan seseorang akan marah-marah saja jadi ibarat ia sedang panas sehingga harus diademkan menggunakan air. Selain itu, mantra akan lebih ampuh dan dapat menyebar keseluruh tubuh jika dibacakan menggunakan air.

4.1.2. Proses Peyembuhan Melalui Media Daun Kengkeng

Mbah Ompong merupakan dukun yang paling lama dalam menjalani

profesinya. Sejak tahun 1938 mbah Ompong sudah menjalani profesinya sebagai seorang dukun. Namun yang ia sayangkan tidak ada satupun anaknya yang mau diwarisi ilmu suwuknya. Selain sebagai dukun yang paling lama mbah Ompong juga merupakan dukun yang paling tua diantara yang lain.

53

Lihat halaman 66, jadi semua penyakit akan dibacakan doa yang sama. 54 mendinginkan

atau ada keperluan lain yang sangat penting biasanya mbah Ompong akan menolak baik itu dijemput maupun datang langsung ke rumah mbah Ompong. Niat menolong mbah Ompong untuk mengobati orang sangat kuat , hal ini sesuai dengan penunturan anak kandungnya sendiri yang tinggal di samping rumah mbah Ompong.

“ niat menolong si mbah sangat kuat untuk mengobati orang, meskipun rumahnya jauh di luar desa ya simbah tetap mau jika dijemput. Terkadang sama sipejemputnya tidak diantar balek lagi, jadi simbah sering pulang jalan sendiri. Pernah ada yang minta tolong, rumahnya ya di luar desa ini lumayan jauh. Dijemput pake kereta sih, cuma kasian si mbah kalau jauh ngobati orangnya sering kecapean. Namanya juga sudah tua badannya nggak tahan kalau naek kereta jauh-jauh apalagi jalannya batu-batu. Saya sempat larang tapi simbah tetep kekeh mau perginya. Ya saya sebagai anaknya seberapa sih bisa melarangnya apa lagi mbah sering bilang masih kuat kok. Nanti kalau udah nggak sanggup lagi baru nggak mau ngobati orang jika dijemput. Ditambah kata simbah mau memperbanyak pahala menolong orang untuk diakhirat nanti. Ya kalau sudah dibilang begitu saya diam saja”.

Dengan niat menolongnya ini mbah Ompongpun tidak pernah mematokkan harga pengobatan yang ia lakukan. Namun tidak dipungkiri setiap pasien yang berobat akan memberikan upah. Jika sudah diberi mbah Ompongpun tidak pernah menolak, selain mbah Ompong butuh untuk menambahi biaya hidup sehari-hari, mbah Ompong juga tidak enak hati jika menolak pemberian orang lain. Biasanya pasien akan memberikan upah sebanyak Rp.20.000 – Rp 2.50.000,- dalam pengobatan suwuk dan membantu orang melahirkan. Jika mbah Ompong membantu orang melahirkan sekalian merawat pasiennya, maka ia bisa mendapatkan upah sampai Rp 2.50.000,- tersebut. Namun jika hanya mengobati

suwuk mbah Ompong hanya mendapatkan upah sekitar Rp.20.000 – Rp.25.000,-.

banyak. Hal ini dikarenakan tidak ada data tertulis mengenai jumlah pasien dan ditambah lagi ingatan mbah Ompong yang sudah lemah karena usia yang sudah tua.

Cara mendiagnosa yang dilakukan mbah Ompong terhadap pasiennya adalah pertama sekali mbah Ompong akan menanyakan siapa nama pasien. Menurut mbah Ompong “ piye ate iso ngobati uwong nek urung kenal karo

jenengen seng atek tak obati, jadine jeneng iku penting” (bagaimana mungkin kita

bisa mengobati seseorang jika kita tidak kenal dengan orang yang akan saya obati, jadi nama itu sangat penting). Selanjutnya mbah Ompong akan merasakan gerakan tangannya untuk mengetahui penyakit pasiennya. Karena tanpa dikomando tangan mbah Ompong langsung memberikan intruksi pada bagian tubuh pasien yang sakit. Selanjutnya mbah Ompong hanya tinggal memegang bagian daerah tubuh yang sakit. Biasanya bagian tubuh yang dipegang mbah Ompong benar itulah yang sakit. Hal ini terlihat dari teriakan pasien jika bagian tubuh yang sakit dipegang dan mbah pun langsung tahu sakit apa yang di derita sipasien.

Jenis penyakit yang dapat diobati oleh mbah Ompong adalah sebagai berikut :

1. Sawan Kenkeng

Sawan kenkeng adalah penyakit yang terkena dari mahkluk halus yang

biasanya dikenakan pada anak-anak. Ciri-ciri dari anak yang terkena sawan

kenkeng adalah menangis terus diwaktu dan tidak berhenti-henti, meskipun anak

menangis dengan tatapan yang kosong yang tujuannya pada satu titik contoh seperti foto orang tuanya, lukisan, sudut-sudut rumah, atap dan lain-lain. Anak yang terkena sawan kenkeng biasanya berumur 3 bulan-3 tahun.

Cara pengobatan suwuk dan ramuan tradisional

Adapun cara mengobati penyakit ini adalah membaca mantra Jawa yang berbunyi “Jagat wetan tangise si jabang bayi tak buang dan tak sabet ke nang

jagat wetan windo sak pito sabet kenang ngidul tak sabet ke nang nduwur tiboh nang ngisor meneng si jabang bayi55” . Setelah membaca mantra kepala sibayi

tepat di bagian ubun-ubun sampai 3 kali, hal ini dilakukan untuk mengembalikan semangat sibayi kembali. Untuk ramuannya adalah menggunakan daun kenkeng (daun kelengkeng) dan daun bunggle, daun tersebut direndam menggunakan

riwengka (air cucian beras yang pertama) di bak mandi anak kecil. Setalah

direndam selama 15 menit dan tersebut dibacai Basmalah, Al-fatiha, Al-ikhlas sebanyak 5 kali dan terakhir takbir sebanyak 5 kali juga. Kemudian anak tersebut akan di masukkan kedalam bak tersebut, lalu memandikannya keseluruh tubuh anak tersebut. Hal ini dilakukan agar ramuan tersebut masuk ketubuh sianak melalui kulitnya.

55

Jagat Timur tangisnya bayi dibuang dan dipukul di jagat Timur dipukul ke Selatan dipukul di atas jatuh ke bawah.

Dokumen terkait