• Tidak ada hasil yang ditemukan

Suwuk (Etnografi tentang Pengobatan Tradisional Etnis Jawa di Desa Aek Loba Pekan Kec. Aek Kuasan Kab. Asahan)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Suwuk (Etnografi tentang Pengobatan Tradisional Etnis Jawa di Desa Aek Loba Pekan Kec. Aek Kuasan Kab. Asahan)"

Copied!
137
0
0

Teks penuh

(1)

DAFTAR NAMA INFORMAN

1. Nama : Kalim Jenis Kelamin : Laki-laki Umur : 78 Tahun

Pekerjaan : Petani dan dukun suwuk 2. Nama : Ompong/ Janem

Jenis Kelamin : Perempuan Umur : 88 tahun

Pekerjaan : Dukun bayi dan suwuk 3. Nama : Sujirah

Jenis Kelamin : Perempuan Umur : 49 tahun

Pekerjaan : Dukun kusuk dan suwuk 4. Nama : Mutijah

Jenis Kelamin : Perempuan Umur : 55 tahun

Pekerjaan : Peternak dan dukun suwuk 5. Nama : Satimah

Jenis Kelamin : Perempuan Umur : 78 tahun

Pekerjaan : Dukun kusuk dan suwuk 6. Nama : Timin

(2)

Umur : 76 tahun

Pekerjaan : Petani dan dukun suwuk 7. Nama : Panut

Jenis Kelamin : Laki-laki Umur : 59 tahun

Pekerjaan : Centeng kebun (satpam) 8. Nama : Faisal

Jenis Kelamin : Perempuan Umur : 37 tahun

Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga 9. Nama : Yati

Jenis Kelamin : Perempuan Umur : 40 tahun

Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga 10.Nama : Diyanto

Jenis Kelamin : Laki-laki Umur : 50 tahun Pekerjaan : petani 11.Nama : Restari

Jenis Kelamin : Perempuan Umur : 36 tahun

(3)

DAFTAR PUSTAKA

Sumber dari buku :

Anoegrajekti,Novi. “ Balian Supina : “Biarlah Saya Tidak Masuk Surga”. Srinth! Media Perempuan Multikultural “ Perempuan Dalam Ritual”, edisi 7. Penerbit Kajian Perempuan Desantara, 2004.

Aziddin, Yustan dan Syafuddin R.. Pengobatan Tradisional Daerah Kalimantan

Selatan. Penerbit Depdikbud, 1990

Agus,Bustanuddin. Agama Dalam Kehidupan Manusia Pengantar Antropologi

Agama. Penerbit PT Raja Grafindo Persada Jakarta, 2007

Badwilan,Ahmad Salim. Berkah Air Zamzam. Penerbit Muntaza Solo, 2005

Darmanto, Priyo dan Pujo Wiyoto. Kamus Prima Bahasa Indonesia. Penerbit Arkola Surabaya, 2007

Foster dan Anderson. Antropologi Kesehatan, terj. Priyanti Suryadarma dan Meutia F. Hatta Swasono. Penerbit Universitas Indonesia (UI-Press), 1986

Findra, Hedo. Metode Pengobatan Ruqyah, FISIP Universitas Sumatera Utara , 2001

Geertz, Clifford Abangan, Santri, Priayi Dalam Masyarakat Jawa, terj. Aswab Mahasin. Penerbit Pustaka Jaya, 1989

Gatut Saksono, Ign. Paranormal : Peran dan Tanggung Jawab Moralnya. Penerbit Yayasan Pustaka Nusatama (Anggota IKAPI), 2007

Ismail, Arifuddin. Agama Nelayan Pergumulan Islam dengan Budaya Lokal. Penerbit Pustaka Pelajar Yogyakarta, 2012.

Lubis, Syahruddin, et al. Pengobatan Tradisional Pada Masyarakat Pedesaan

Daerah Sumatera Utara. Penerbit Depdikbud Sumatera Utara, 1995

Purwadi, dan Eko Priyo Purnomo. Kamus Sansekerta Indonesia. Penerbit Budaya Jawa.com Yogyakarta. 2005

Spradley, James P. Metode Etnografi. Penerbit Tiara Wacana Yogya, 1997

Sartono, R. Perawatan Tubuh dan Pengobatan Tradisional. Penerbit Dahara Prize Semarang, 1983

(4)

Sumber dari internet

“Arti kata suwuk” 2013)

“Pengobatan tradisional di daerah Istimewa Yogyakarta”

“Pengertian dan Definisi Air”

Februari 2013)

“Mantra dari pengobatan suwuk”

“ Masih Relevankah Budaya Suwuk “

“Sejarah budaya suwuk” 2013)

“Sejarah Walisongo” Januari 2013)

“Sejarah Suwuk” pada Kamis 10 Januari 2013)

Kemuliaan A 19 Juli 2013

Walis

Kunci Akhirat diakses pada tanggal 10 Mei 2013

Angka Keramat

(5)

Rahasia Kandungan Buah Maja

Tanaman Obat Indonesia 12 Mei 2013

Kala Sikecil Masuk Angi Maret 2013

Manfaat Bawang Putih Untuk Pengobatan,

Waspadai gejala Muntaber, hhtp:/ummushofiyya.wordpress.com/2010/06/21/

(6)

BAB III

PROSES MENJADI DUKUN SUWUK

3.1. Sejarah Suwuk Menurut Pemahaman Dukun Suwuk Desa Aek Loba

Pekan

Sejarah suwuk memiliki beberapa perbedaan dilihat dari pemaparan dukun

suwuk di Desa Aek Loba Pekan. Mbah Sujirah salah satu dukun suwuk yang

menjelaskan bahwa sejarah suwuk berasal dari Jawa Tengah dan pengobatan ini disebarkan oleh salah seorang dari Walisongo yaitu Maulana Ishaq. Namun pada awalnya pengobatan ini tidak memiliki nama, hanya disebut sebagai pengobatan tradisional saja. Nama suwuk sendiri di cetuskan oleh orang Jawa yang pernah diobati menggunakan pengobatan suwuk. Menurut orang Jawa suwuk itu artinya jampi-jampi atau mantra. Pada saat Maulana Ishaq mengobati salah seorang di Jawa, Malauna Ishaq menggunakan segelas air dan dari bibirnya terlihat berkomat-kamit seperti membaca mantra atau jampi-jampi. Sehingga orang yang diobati tersebut mengatakan bahwa pengobatan itu suwuk.

Kenyataannya bahwa awal mula pengobatan ini dilakukan hanya untuk tujuan menyebarkan agama Islam. Namun ternyata pengobatan ini berhasil karena dianggap ampuh oleh orang Jawa. Sehingga banyaklah para ulama maupun kiayi pada saat itu mempelajari ilmu suwuk. Pada masa Walisongo (sekitar abad ke 1428

28

) pengobatan suwuk ini hanya menggunakan media mantra (diambil dari ayat-ayat Al-quran) dan air dengan metode yang sama seperti menghembus, menyembur, menjilat dan mengusap. Namun karena penyebaran suwuk semakin

(7)

luas dan berkembang media suwukpun semakin beranekaragam meskipun masih tetap menggunakan metode yang sama. Hal ini terjadi karena banyak yang mempelajari suwuk bukan dari kalangan pemuka ataupun tokoh agama saja seperti ulama maupun kiayi namun dari kalangan masyarakat biasa juga sudah mempelajari pengobatan suwuk. Karena pengobatan suwuk ini didapat bukan saja dari keturunan namun dari proses belajarpun bisa.

Mbah Mutijah juga memiliki penjelasan tersendiri mengenai sejarah

suwuk. Menurut mbah Mutijah suwuk itu berasal dari pulau jawa, yang disebarkan melalui turun temurun. Mbah Mutijah juga mengatakan bahwa suwuk tidak di bawa oleh salah satu dari Walisongo, hal ini terlihat dari penjelasan

Sejarah suwuk itu bagaimana awalnya ya mbah ? Mbah Mutijah Menjelaskan “ nek menurut bapak mbah suwok iku teko pulo Jowo,nggak ro Jowo ndi29. Siapa yang membawa pertama kali mbah? “ mbohlah bapak mbah nggak ro jenenge, wong suwok iku wes suwi enang, yang jelas seng gowo iku wong jowo, wong jenenge ai boso Jowo30

Sejarah suwuk menurut mbah Kalim berasal dari Jawa Tengah khususnya di Wonogiri. Hal ini didasari karena banyak berbagai macam ilmu barasal dari Wonogiri. Mengenai siapa yang pertamakali mempergunakan ilmu ini mbah Kalim sendiri kurang tahu. Jika dikaitkan tentang walisongo menurutnya kemungkinan besar ada, karena banyak ilmu di Jawa yang asalnya itu dari

walisongo mungkin termasuk ilmu suwuk itu sendiri. Sedangkan dukun yang lain

lebih banyak mengatakan tidak tahu. Alasan ketidak tahuanpun berbeda-beda,

. Pernah dengar kalau suwuk itu yang bawa wali songo, apa benar mbah ? “ aku rasa nggak loh, nggak eneng sangkutpaute karo walisongo.

29 Kalau menurut bapak mbah suwuk itu datangnya dari Pulau Jawa, tapi tidak tahu Jawanya yang

mana. 30

(8)

seperti penjelasan menurut Mbah Ompong “ jenengi suwuk wes enang ket biyen,

yo wes ra wero asal usule teko ndi31

Proses belajar biasanya didapat oleh dukun suwuk melalui orang lain. Seperti halnya yang dialami oleh mbah Timin dan mbah Sujirah dalam mendapatkan ilmu suwuk. Mbah Timin sendiri belajar dari seorang dukun suwuk yang tinggal di Pematang Siantar. Awal mula mbah Timin tertarik belajar ilmu

suwuk karena salah satu keponaannya sakit karena begu

”. Keterangan penjelasan dari mbah Ompong sama seperti keterangan dari mbah Timin. Sedangkan mbah Satimah menjelaskan bahwa ia tidak pernah diberitahu dan bertanya mengenai asal usul ilmu yang ia miliki, yang penting bisa digunakan untuk menolong orang sudah cukup.

3.2. Cara Memperoleh Keahlian

Laki-laki maupun wanita dapat menjadi dukun suwuk, hal ini terlihat dari setiap dukun yang ada di Desa Aek Loba Pekan. Meskipun begitu terlihat lebih banyak dukun suwuk dari jenis kelamin wanita, karena biasanya wanita lebih telaten dalam mengobati pasien apalagi banyak pasien suwuk yang merupakan anak dan ibu-ibu. Setiap dukun suwuk atau penyuwuk memiliki berbagai macam cara dalam memperoleh keahliannya. Adapun beberapa cara dukun dalam memperoleh ilmunya yaitu :

3.2.1. Cara memperoleh ilmu melalu proses belajar

32

31

Namanya suwuk sudah ada dari dulu, ya sudah tidak tahu asal usulnya dari mana. 32 Sejenis mahluk halus atau hantu

(9)

dukun suwuk bernama mbah Jamen yang ada di Pematang Siantar. Mereka pun pergi, dan mbah Timin pun menemani keluarga ponaanya untuk ke Pemantang Siantar. Pada saat dukun suwuknya mengobati pasiennya, mbah Timin terus melihat proses pengobatannya. Proses pengobatanya pun sederhana hanya dengan mulut komat kamit dan menghembus ubun-ubun pasiennya. Adapun yang dibaca oleh sidukun adalah membaca basmallah dan selawat nabi, kemudian memohon kepada Alloh akan kesembuhan anak tersebut. Setelah ponaannya dibawa pulang,menjelang 2 hari ponaannya pun sembuh. Karena mbah Timin sangat penasaran dengan pengobatan tersebut akhirnya mbah Timin memutuskan untuk mempelajari suwuk pada dukun tersebut. Mbah Timin mempelajari suwuk sekitar tahun 1990 dan memulai menjalaninya sekitar tahun 1992.

(10)

yaitu “Bismillahirohmannirohim” kemudian membaca salawat nabi. Setelah itu ibunya membaca doa seperti “ gusti seng maha kuasa, mohon pertolonganne si

jabang bayi seng jenenge ……. men adem asrep”33

Proses memperoleh ilmunya juga hampir sama dengan proses belajar

mbah Ompong yaitu dengan cara puasa pendak senin kamis sebanyak 7 (tujuh)

kali dan tahan untuk tidak tidur. Perbedaannya terletak diproses penerimaan ilmunya. Penerimaan ilmu yang dialami mbah Timin adalah dengan cara membaca mantra. Jika pembacaan mantra yang dilakukan benar maka ilmu suwuk mengalir dengan sendirinya ke jiwa mbah Timin. Biasanya pembacaan mantra tersebut dapat benar jika proses pembelajarannya dilakukan dengan benar dan sungguh-sungguh, serta rasa kepercayaan terhadap ilmu tersebut. Adapun mantra yang dibaca yaitu Bissmillahhirohmannirrohim ono jopo sewu, sing mandi japaku

dheweh. Laa illah muhammaddarosulluloh.lakune pasa pendak dina slasa pitu,

pasa dina kemis pitu. Enggar ilmu niki ajeng melebet nang jiwo rogo putroku”

(Ada mantra 1000, mantra yang mujarab, mantra saya sendiri, kamu lakukan puasa 7 senin puasa 7 kamis. Agar ilmu ini masuk kejiwa raga anakku).

. Setelah itu dihembuslah ubun-ubun sianak sampai ketengkuk pundaknya dengan jumlah tiga kali. Sejak saat itu mbah Sujirah sangat ingin sekali mempelajari ilmu suwuk. Selain pengobatannya menurut mbah Sujirah sangatlah tidak ribet, mbah Sujirah juga ingin dapat menolong orang seperti yang dilakukan oleh mertuanya. Mbah Sujirah mulai mempelajari suwuk sekitar tahun 1985 namun mbah Sujirah tidak langsung terjun untuk mengobati orang. Dia mulai mengobati orang sekitar tahun 2010, karena sebelumnya ia sibuk dengan pekerjaannya yang lain.

33

(11)

Sedangkan mbah Sujirah setelah menjalankan semua peraturannya, maka ia mempelajari mantra-mantra apa saja yang harus dibacanya dalam mengobati. Mengenai peraturan harus sering dilakukan mbah Sujirah seperti puasa pendak senin kamis, sehingga ilmunya tetap terpelihara. Biasanya puasa pendak senin kamis tidak ditentukan bulan keberapa, namun puasa yang dilakukan tidak boleh terpotong-potong harus berturutan sampai tujuh senin dan tujuh kamis. Mbah Sujirah sendiri terkadang menjalankan puasa pendak senin kamis setiap setahun sekali. Mbah Sujirah biasanya lebih suka puasa pendak senin kamis disaat mau mendekati bulan Ramadhan, karena dianggapnya bagus dibandingkan bulan lain.

3.2.2. Cara memperoleh ilmu melalui keturunan

Keturunan merupakan proses dimana seseorang mendapatkan sesuatu dari keluarganya atau saudaranya dengan jalan yang tidak sulit. Setiap orang tua selalu ingin salah satu anaknya dapat memiliki ilmu seperti dirinya termasuk ilmu

suwuk. Hampir setiap dukun suwuk selalu menurunkan ilmunya kepada anaknya.

Namun terkadang ada sebagian anak yang tidak menginginkannya sehingga harus memberikan ilmunya kepada orang lain dengan cara proses belajar ilmu suwuk.

Dukun suwuk di Desa Aek Loba Pekan ada juga yang memperoleh ilmu

suwuk melalui keturunan yaitu mbah Mutijah, mbah Satimah dan Mbah Kalem.

(12)

kepada manusia piihanNya tanpa diketahui orang lain , agar diteruskan kepada umat manusia untuk dijadikan sebagai pegangan hidup baik di dunia maupun di akhirat kelak34

34

Kunci Akhirat

. Namun dalam hal ini wahyu diartikan sebagai bisikan atau pemberian sesuatu dari Mahluk lain. Meskipun makna wahyu ini ada perbedaan namun dukun suwuk yang memperoleh ilmu dari keturunan menganggap ilmu yang ia dapat dari sebuah wahyu, karena datangnya tanpa diketahui dan pada saat mereka terlelap dalam tidur.

Menurut Sianipar (dalam dukun mantra kepercayaan masyarakat,1989:22) pengalaman di lapangan menunjukkan bahwa para dukun cendrung menuturkan kembali pengalaman masing-masing kearah mencapai status dukun kepada hampir setiap orang baru, baik ia klien atau pun tidak. Hal ini pun terjadi pada saat meneliti tentang dukun suwuk yang ada di Desa Aek Loba Pekan. Setiap dukun suwuk pun selalu senang bila menceritakan pengalamannya dalam menuntut ilmu untuk mencapai status dan agar masyarakat lebih percaya terhadap kemampuannya.

Hal lain juga tampak ingin dipaparkan dalam keterangan di atas yaitu : 1. Bahwa dukun suwuk bukanlah manusia sembarangan, melainkan manusia terpilih sebab tidak sembarang orang diberikan kemampuan seperti yang dimilikinya. 2. Mereka manusia yang luar biasa yang mampu berhubungan dengan kekuatan lain dan alam ghaib. Perhatikan penegasan mereka,pengetahuan dan keahliannya diperoleh melalui wahyu.

(13)

Pertama disini akan mengupas perolehan ilmu yang di alami mbah Mutijah. Awalnya mbah Mutijah mendapatkan ilmu dari sesuatu yang tidak terduga, karena disini mbah Mutijahpun awalnya tidak tahu bahwa ia sudah memiliki ilmu tersebut. Namun karena rasa keinginannya untuk berani mencoba akhirnya iapun ahli menjadi dukun suwuk. Awal ia mulai ia mendapatkan ilmu sekitar tahun 2001 dan di tahun ini juga mbah Mutijah menjalani profesi sebagai dukun suwuk. Sebelum ia mencoba mengobati orang kira-kira jarak dua hari, ia merasa mendapatkan wahyu di saat ia tidur terlelap. Ia mendengarkan sebuah bisikan bahwa ia dapat mengobati orang dengan cara memanggil penunggu bumi yang bernama “Kaki Danyang Nini Danyang” dengan cara membakar kemenyan dan memanggil namanya lalu pinta apa yang ingin diobati. Jika kemenyan sudah dibakar, setelah bau asap kemenyan tercium maka “Kaki Danyang Nini

Danyang” akan datang. Karena bau kemenyan adalah bau kesukaannya dan

asapnya adalah makanannya. Menurut penjelasan mbah Mutijah asep kemenyan akan dihisap oleh “Kaki Danyang Nini Danyang” sampai habis.

(14)

Danyang” sesuai dengan pesan bisikan tersebut. tanpa disadarinya ternyata Kaki

Danyang Nini Danyang mendengar panggilannya. Awalnya mbah Mutijah

terkejut tiba ada sebuah mengempul didepannya. dari asap yang mengempul tersebut ada sebuah suara yang keluar. Suara itu dalam bahasa Jawa kasar, yang diceritakan oleh mbah Mutijah seperti berikut :

Kaki Danyang Mini Danyang bertanya : eneng apo kuwe nyelu aku? Dengan tergagap-gagap mbah Mutijah menjawab. Punten mbah aku intuk wahyu nek eneng wong sakit aku kon nyeluk mbah, atek nymbuhke sakite. Kaki Danyang Mini Danyang bertanya lagi, sopo seng sakit nduk?seng sakit sifulan, lah wero sakitte opo. Wes kue nuruti opo seng tak kongkon. Engge mbah ucap mbah Mutijah masih dengan nada gemetar.

( ada apa kamu memanggi aku? Aku dapat wahyu kalau ada orang sakit, aku suruh panggil mbah, untuk menyembuhkan sakitnya. Siapa yang sakit nak? Yang sakit sifulan, tidak tahu sakitnya apa. Sudah aku menurut saja apa yang saya suruh. Baik mbah)

Menurut mbah Mutijah orang yang melihat proses percakapan mbah Mutijah, hanya melihat mbah mutijah komat kamit di depan kemenyan yang dibakar dengan mata tertutup. Pasien yang diobati mbah Mutijah itupun sembuh. Sejak saat itulah ia menjalani profesi sebagai dukun suwuk. Awalnya ia bingung ilmu tersebut dari mana karena datangnya tiba-tiba, namun ia tahu bahwa ayahnya merupakan dukun suwuk. Tanpa disadarinya ayahnya sudah menurunkan ilmunya kepada mbah Mutijah.

Selanjutnya yaitu penerimaan wahyu yang dialami mbah Kalim. Penerimaan wahyu ini terjadi pada waktu pagi sekitar jam 03.00 wib pada tahun 2003. Pada saat itu mbah Kalim masih terlelap tidur. Tiba-tiba ada sebuah benturan suara keras yang bersumber dari balik dinding luar kamar mbah Kalim.

Mbah Kalimpun terkejut mendengar benturan keras tersebut dan mencari apa

(15)

mbah Kalim melihat dua benda tergeletak disamping rumahnya yang bertepat di bawah jendela kamar mbah Kalim. Benda itu berupa dua benda yaitu batu dan keris yang berukuran kecil. Batu ini berbentuk seperti persegi panjang dengan sedikit ada lekuan lekuan di pinggir batu, ini membuat batu terlihat bertingkat-tingkat. Batu ini berwarna hitam namun bagian lekuannya berwarna cokelat keemasan. Berat batu sekitar ± ½ kg dengan panjang ± 8 cm dan lebar ± 3 cm . Sedangkan kerisnya berbentuk panjang layaknya seperti keris biasa, namun keris ini hanya memiliki penjang sekitar ± 9 cm. Keris ini juga sangat tipis sesuai dengan panjangnya.

Foto : 14

Gambar batu dan keris yang digunakan mbah Kalim dalam mengobati Sumber : Yayuk Yusdiawati, 2013

(16)

Menurut mbah Kalim batu dan keris yang ia temukan ini memiliki kekuatan gaib. Kekuatan gaib ini berupa batu tersebut bisa berbicara dalam bahasa yang dimengerti mbah Kalim. Batu ini bisa mengetahui atau mendiagnosa suatu penyakit yang diderita pasiennya35. Batu ini dapat mengobati suatu penyakit, jika batu dan keris disatukan akan menimbulkan kekuatan gaib yang lebih ampuh, sehingga kesembuhan akan lebih cepat36

35

Lihat halaman 66 bagian paragraph 1 tentang cara mendiagnosa penyakit

36 Lihat halaman 69 bagian paragraph 1 pada cara pengobatan suwuk dan ramuan tradisional

.

Penerimaan ilmu yang dialami mbah Satimah murni melalui keturunan dari ibunya yaitu dimulai sekitar tahun 1990. Seperti biasa, jika orang Jawa ada yang memiliki ilmu apapun, akan sulit meninggal jika ilmunya tidak dibuang atau tidak diturunkan. Dalam hal ini mbah Satimah merupakan salah satu dukun yang mengalami hal tersebut. Pada saat ibu mbah Satimah sakit keras. Mbah Satimah dipanggil ibunya untuk mendekat dan duduk disamping ibunya. Setelah mbah Satimah sudah mendekat, ibu mbah Satimah memberikan isyarat untuk membisikkan sesuatu kepada mbah Satimah dengan melambaikan tangannya. Mengetahui hal itu, mbah Satimah langsung mendekatkan telinganya ke bibir ibunya, ibunya pun langsung membisikkan sebuah mantra yang kemudian diikuti oleh mbah Satimah. Mantra tersebut dalam bahasa Jawa, yang berbunyi “ Kulo

sing gada ilmu iki, ajeng tak kene, kagem njenengan ilmu iki ajeng melebet lan

dadi setunggal karo jiwo raga anakku. Karo montro niki seko pambuko kabeh

ilmuku sing medhal” (saya sebagai pemilik ilmu menurunkan atau mewariskan

(17)

Perasaan mbah Satimah pada saat itu ada sesuatu yang masuk dan berjalan melalui aliran darahnya. Tidak tahu apa yang memasuki dan berjalan tersebut namun yang pasti kejadian itu berlangsung sekitar 30 menit. Sejak saat itulah

mbah Satimah berusaha untuk menggantikan ibunya menjadi dukun suwuk dan

dukun pijat.

2.2.3. Cara Memperoleh Ilmu Melalui Proses Belajar dan keturunan

Ada beberapa dukun yang memperoleh ilmunya melalui proses belajar dengan orang lain , bahkan ada salah satu dukun yang proses belajarnya layaknya seperti sekolah. Seperti yang dipaparkan oleh salah satu dukun suwuk yang bernama mbah Janem atau yang lebih dikenal mbah ompong.

“saya dulu bu’ nuntut ilmunya itu ya kayak sekolah, pake ada asramanya. Ya saya nginep disitu bu’, sampai tiga tahun. Ya ada liburnya juga bu’, biasanya setahun sekali saya libur dan pulang. Saya juga bu’ diajari dulu ngobati orang, buat ramuan gitu bu’. Kalau salah bu’ kami sering dipukul bu’,pake tongkat kayu gitu. Jadinya ya kami serius belajar, takut nek dihukum. Lah wong nek dihukum saket, birem-birem awak e bu’37

Mbah Ompong selain memiliki ilmu suwuk juga memiliki keahlian

sebagai dukun bayi. Awal mula mbah Ompong dalam mendapatkan ilmu suwuk dan dukun bayi sangatlah tidak mudah karena harus menjalani berbagai aturan. Pada saat mbah Ompong berumur 11 tahun yaitu sekitar tahun 1938 , ia dibawa oleh ibunya yang juga merupakan dukun suwuk dan bayi untuk belajar ilmu suwuk dan dukun beranak. Meskipun ibunya seorang dukun suwuk dan bayi, namun

.

37

(18)

ibunya menginginkan mbah Ompong untuk mempelajari ilmu tersebut tanpa mewariskan ilmunya secara langsung.

Awal dalam proses pembelajaran, mbah Ompong sama sekali belum tahu ia mau belajar apa, dan mau jadi apa. Selama proses belajar, mbah Ompong harus tinggal di tempat sang guru ibarat seperti asrama. Biasanya mbah Ompong memanggil gurunya dengan sebutan mbah juga. Gurunya mbah Ompong ada dua orang satu laki-laki bernama Kiayi Kanjeng Singomaruto dan satu lagi perempuan bernama Kanjeng Soikromo. Kedua dukunnya saat ini sudah meninggal. Muridnya pun bukan hanya mbah Ompong saja namun ada beberapa murid lainnya yang berjumlah sekitar 8 orang, 3 laki-laki dan 5 perempuan.

Dalam memperoleh ilmunya mbah Ompong dan teman-temannya menjalani beberapa amalan seperti :

1) Harus mejalani ilmu tahan lapar atau puasa.

Puasa yang dilakukan salah satunya yaitu puasa pendak38

38 tiap

(19)

sebanyak 7 kali, demikian juga dengan lari lari kecil (Sa’i) antara Shafa dan Marwah39. Puasa pendak senin kamis biasanya sering digunakan oleh setiap para dukun suwuk dalam mempelajari keahliannya. Puasa pendak senin kamis ini dikerjakan biasanya awal proses masuk pembelajaran. Tidak ditentukan bulannya kapan, hanya harinya yang ditentukan yaitu rabu pon40

Selain puasa pendak senin kamis, mbah Ompong dan teman harus menjalankan puasa berua (puasa muteh) yaitu puasa yang hanya boleh makan dengan nasi putih dan nasi tersebut sebelum dimakan harus digenggam menggunakan tangan. Bentuk dan besar nasinya sesuai dengan genggaman tangan yang menggenggamnya. Genggamannya juga harus sedikit ditekan agar berbentuk seperti genggaman tangan. Namun juga jangan terlalu kuat karena genggaman nasi akan menjadi lebih sedikit. Nasi ini tidak boleh dimakan menggunakan lauk apapun, jadi murni hanya nasi saja yang dimakan. Puasa ini juga berjumlah 7 . Hal ini sudah merupakan peraturan dari gurunya. Puasa pendak senin kamis ini harus dikerjakan berurutan, tidak boleh minggu ini puasa tapi minggu depan tidak. Alasan puasa dilakukan berturut-turut karena memang peraturannya dan setiap peraturan harus dikerjakan jika tidak ingin dihukum. Waktu dalam berpuasa pendak senin kamis pun sama seperti puasa senin kamis biasanya yang dilakukan oleh umat muslim. Sahur waktu sebelum adzan subuh berkumandang harus sudah selesai, biasanya sahur dimulai sekitar jam 04.00 wib. Waktu berbukapun sama yaitu ketika adzan berkumandang. Menu buka dan sahur dalam puasa pendak senin kamis tidak ditentukan, terserah apa saja boleh dimakan.

39

Angka Keramat,

(20)

(tujuh), waktu pertama puasa harus memakan 7 genggam nasi, hari kedua memakan 6 genggam nasi dan seterusnya sampai memakan 1 genggam nasi. Puasa ini juga harus dijalankan secara berturut tidak boleh berselang seling seperti hari ini puasa besok tidak. Alasanyanya karena peraturan dan itulah merupakan ujian untuk mendapatkan ilmu. Karena mendapatkan ilmu itu tidak mudah pasti banyak peraturan dan ujian.

(21)

2) Belajar untuk menahan tidur (tahan melek41

“mbah emang kenapa kalau melanggar pantangan itu? Yo nggak wani toh bu’, nek dilanggar. Wong kami bu’ nanya-nanya alasan kenapa gini,kenapa gitu kalau diajari itu, yo nggak wani kok bu’. La kalau diajari atau dikasih tahu tentang apapun, yo kami iya-iya aja nggak berani nolak.

).

Kalau pun diizinkan tidur mbah Ompong dan teman-temannya tidak boleh tidur telentang ataupun duduk, jadi mereka dianjurkan untuk tidur sambil berdiri. Hal ini dilakukan agar melatih untuk selalu bersabar dalam menghadapi segala cobaan. Seperti jika dalam mengobati orang tidak selamanya orang itu sembuh dari sakitnya. Terkadang ada orang yang diobati tidak sembuh langsung menganggap bahwa sidukun itu bohong atau hanya pintar-pintaran saja. Cobaan dalam mengobati pasien juga harus sabar, terkadang jika mengobati anak-anak ada yang rewel sehingga sulit untuk diobati. Dan banyak lagi cobaan baik dalam kehidupan sehari-hari maupun cobaan dalam mengobati orang.

Semua proses belajar yang yang dilakukan mbah Ompong dan teman-temannya berlangsung selama tiga tahun. Dalam menjaga ilmu ini, mbah Ompong dilarang untuk memakan semua jenis jamur. Mbah Ompong memaparkan “bahwa jamur itu sebenarnya busuk, dan makanan yang busuk tidak boleh kami makan”. Jika ditanya lanjut mengenai “ apakah yang terjadi jika pantangan tersebut dilanggar?” mbah Ompong menjelaskan “bahwa kami tidak berani melanggar larangan tersebut, karena belum ada yang berani melanggar sehingga tidak tahu akibat yang terjadi setelah melanggar pantangan itu. Namun kemungkinan besar bisa mengakibatkan hilangnya ilmu yang kita miliki jika melanggarnya”. Seperti yang dijelaskan dialog dibawah ini

(22)

Wong biyen iku ya bu taat-taat karo wong tuanya atau gurunya mana kaya wong saiki, akeh bangkange bu. Itu aja nggak berani opo mene melanggar aturannya. Jadi bu’ karena nggak ada yang melanggar jadi yo ndak tahu akibati opo bu’. Paling mungkin iki loh bu’ yo ilang ilmune, ngono lah bu’ sak kirane. Pertanyaan saya berlanjut pada pantangan tersebut, mengapa jamur dijadikan pantangan. Mbah Ompong menjelaskan “ jamor iku tumbuhkan dari tempat-tempat busuk toh bu’, cotohe yo bu’ jamor yang tumbuh dijanjangan. Ikukan janjangane wes busuk baue ae nggak enak. Trus jamor kentos ikupun tumbeh nang tempat busuk nang janjangan ada trus dipohon-pohon yang mati tuh pun ada. Nasi aja bu’ kalau busuk berjamor toh. Yah kayak gitulah. Pantangannya cuma itu aja ya mbah? Iyo nggak ada seng laen, ya cuma iku tok.

( Mbah apa yang terjadi jika melanggar pantangan itu ? ya tidak berani bu jika melanggarnya. Kami saja bu takut bertanya tentang alasan kenapa begini, kenapa begitu jika diajarkan sesuatu. Jika diajarkan atau pengetahuin tentang apapun, kami menurut saja tidak berani untuk menolak. Orang dulu itu bu taat-taat pada pada orang tuanya atau gurunya tidak seperti orang sekarang banyak membangkangnya bu. Hal seperti itu saja kami tidak berani apalagi melanggar peraturannya. Jadi bu, karena tidak ada yang melanggar sehingga tidak tahu akibatnya apa bu. Paling kemungkinan hilang ilmunya, begitu bu menurut saya. Pertanyaan saya berlanjut pada pantangan tersebut, mengapa jamur dijadikan pantangan? Mbah Ompong menjelaskan jamur itu tumbuhnya dari tempat-tempat busuk bu. Contohnya bu jamur yang tumbuh dijanjangan42 . janjangan itu sudah busuk baunya sudah tidak enak. Lalu jamur kentos43

Mbah Ompong sendiri sebenarnya tanpa harus belajar juga sudah bisa menguasai ilmu dengan cara memperoleh warisan ilmu dari ibunya. Namun sang ibu ingin memberikan pengalaman serta melihat perjuangan anaknya dalam menuntut ilmu. Meskipun akhirnya ibunya juga menurunkan ilmunya setelah ibunya akan meninggal dan disaat mbah Ompong sudah selesai dalam belajarnya. Dalam hal ini ada alasan mengapa ibunya memberikan ilmunya di saat ibunya sudah sakit keras. Karena setiap dukun yang memiliki ilmu akan sulit meninggal itu pun tumbuhnya seperti janjangan atau di pohon-pohon yang sudah mati. Nasi saja bu jika busak pesti berjamurkan. Ya seperti itulah. Pantangannya hanya itu saja mbah? Iya tidak ada yang lain, hanya itu saja).

42

Buah kelapa sawit yang sudah diambil bijinya dan diproses sehingga membusuk.

43 Jamur yang terbungkus kulit berwarnah putih atau hitam. Dalamnya memiliki batang putih dan

(23)

jika ilmunya tidak diturunkan ke keturunanya. Kalaupun keturunannya tidak berkeinginan maka ada beberapa ritual yang dilakukan untuk membuang ilmu tersebut, seperti menyediakan sesajen. Pada saat ibunya ingin menurunkan ilmu

suwuknya mbah Ompong dipanggil untuk mendekat pada ibunya. Ia pun menurut.

Dan tiba-tiba ibunya langsung menarik (menjambak) rambut mbah Ompong sekuat-kuatnya. Alasan ibu mbah Ompong melakukan hal tersebut karena proses pengeluaran ilmu itu sangat sulit, dengan menarik (menjambak) rambut mbah maka ibunya akan menekan (ibarat seperti buang hajat) ilmu itu untuk keluar. Hingga pada saat itu keluar bui (ompro) dari mulut ibunya yang menandakan keluarnya ilmu melalui bui (ompro) kemudian mbah Ompong disuruh menelan bui tersebut. Sejak saat itu kemampuan mbah Ompong semakin bertambah, hal ini jelaskan oleh mbah Ompong dalam proses wawancara sebagai berikut:

“Waktu saya ngelek ompro yang keluar dari mulut ibuku, rasanya kok ilmu saya itu bertambah loh bu. Saya itu lebih percaya diri untuk ngobati orang. Nggak ada rasa-rasa takut lagi kalau pasiennya nggak sembuh. Kalau dulu bu, suruh ngobati orang saya masih takut. Takut nggak sembuh, nanti dimarahi pula. Ya selama ibu saya sebelum meninggal ya ibu saja yang ngobati, saya ngeliati aja. Waktu saya nerima ilmu dari ibu saya. Ya saya kesakitan bu, ya namanya rambut saya dijambak sak kuat-kuate. Lah mboh keneng apo pas ompro e metu, kok ada yang bisiki saya “elek ompro e iku”. Tanpa merasa jijik saya langsung ngelek, wes selesai ngelek. Aku tersentak trus mikir, kok jorok men yo aku nelen ompro iku. Tapi tak lihat ibuku wes ninggal, ya nggak kepikiran mene. Langsung ngusrus mayate ibu ku”.

(24)

menelan bui tersebut. tapi karena melihat ibuku sudah meninggal, tidak terpikir lagi, langsung mengurus jenazah ibuku)

(25)

BAB IV

AKTIFITAS DUKUN SUWUK DALAM PROSES PENYEMBUHAN

4.1. Aktifitas Dukun Suwuk dalam Proses Penyembuhan

4.1.1.Proses Penyembuhan Melalui Media Batu dan Keris

Mbah Kalim merupakan salah satu dukun suwuk yang sudah dikenal

keahliannya di kalangan masyarakat Desa Aek Loba Pekan. Hal ini dilihat karena sudah banyak pasien yang datang kepadanya dan mengalami kesembuhan. Mengenai jumlah pasien yang datang untuk berobat tidak ada data pembukuan yang pasti, karena setiap pasien yang datang tidak pernah ditulis dalam pembukuan. Namun keterangan mengenai jumlah pasien didapat dari perkiraan

mbah Kalim selama ia menjadi dukun Suwuk sekitar 10 tahun yang lalu. Adapun

data menganai perkiraan jumlah pasien akan digambarkan pada tabel berikut.

Tabel 1. Perkiraan Jumlah Pasien Mbah Kalim Pertahun

No Tahun Jumlah Pasien

1 2003 120 orang

2 2004 80 orang

3 2005 150 orang

4 2006 60 orang

5 2007 80 orang

6 2008 60 orang

(26)

8 2010 60 orang

9 2011 140 orang

7 2012 40 orang

7 2013 40 orang

Sumber : keterangan informan ( Mbah Kalim)

Awal mula untuk melakukan pengobatan mbah Kalim harus mengetahui dulu penyakit apa yang diderita oleh pasiennya yaitu dengan cara mendiagnosanya. Cara mbah Kalim mendiagnosa pasien sudah dilakukan sebelum ada pasien yang hendak datang berobat kepadanya yaitu melalui batu yang ia miliki. Pada malam harinya sekitar jam 03.00 wib, batu akan memberikan bisikan kepada mbah Kalim. Cara batu memberitahukan kepada mbah Kalim dengan mengatakan seperti " Si mbah ojo lungo atek enek wong teko iku, atek

berobat karo si mbah sisok"44. Lalu si mbah pun kembali bertanya "keneopo

wonge dan wong endi45"? Batu pun kembali menjawab " wonge digigit ulo,wong

gunung melayu46". “Jam piro teko ne47? Paling sekitar jam songo tunggu wae

mbah48

Keesokan harinya, ternyata benar apa yang dikatakan oleh si batu. Pasien itu datang sekitar jam 09.00 wib dari tempat yang sesuai penjelasan dari batu tersebut. Seperti biasa mbah Kalim menerima tamunya dengan senyuman dan

”. Itulah awal mula bagaimana mbah Kalim mendiagnosa pasiennya.

Namun percakapan mbah Kalim dan batunya tidak bisa didengar oleh orang lain artinya hanya yang memiliki batu tersebut yang mendengarkannya.

44

Si mbah jangan pergi ada orang yang mau datang besok untuk berobat sama mbah

45 Kenapa orangnya dan orang mana ? 46

Orangnya digigit ular dan dia orang gunung melayu. 47

Jam berapa datangnya ?

(27)

menanyakan apa yang bisa dibantunya. Sitamu pun menjelaskan maksud dan tujuannya, mbah Kalim hanya mengangguk mendengarkan penjelasan tamunya yang ternyata akan menjadi pasiennya. Pasien itu mengeluh dengan sakit yang ia derita sesuai dengan bisikan batu, sebelum mbah Kalim melakukan pengobatan ia mencoba mendiagnosa kembali penyakit pasiennya dengan cara bertanya nama lengkap pasien. Nama pasien sangat penting dalam proses pengobatan, sehingga nama yang disebutkan harus benar. Karena nama si pasien akan digunakan pada saat pembacaan doa. Doa yang biasa dibaca mbah Kalim dalam mengobati orang adalah Salawat Nabi terlebih dahulu, kemudian “Ajeng restu ne Gusti Alloh kulo

nuwun lorone si Fulan enggar mari”, yang artinya (dengan nama Alloh aku minta

penyakit si Fulan supaya sembuh).

Sistem pembayaran pengobatan suwuk tidak pernah ditetapkan oleh mbah Kalim. Namun mbah Kalim tetap menerima jika diberi upah ataupun bungkusan49

49 Seperti bingkisan

. Bungkusan biasanya berisi gula, bubuk teh, roti, dan lain-lain. Dibilang nama

bungkusan karena barang-barang tersebut dibungkus menggunakan plastik asoy

(kantung kresek) sehingga dibilang bungkusan. Jika diberi upa biasanya mbah

Kalim dibayar sekitar Rp 20.000 – Rp. 70.000 perorang. Mengenai waktu dan tempat mbah Kalim tidak menentukan, bisa melakukan pratek dirumah dan bisa dalam sistem jemput yaitu melakukan pengobatan di rumah pasien. Setiap waktu

mbah Kalim selalu bisa mengobati orang kecuali dalam keadaan sakit. Hal ini

(28)

Jenis-jenis penyakit yang bisa diobati oleh mbah Kalim akan dirincikan sebagai berikut :

1. Deabetes

Dalam bahasa masyarakat setempat penyakit ini disebut sakit gula atau kencing manis termasuk menurut mbah Kalim. Sakit gula menurut pemahaman

mbah Kalim adalah penyakit yang membuat tubuh seseorang kurus bila itu gula

kering dan berkudis apa bila itu gula basah. Banyak yang menganggap bahwa penyakit diabetes ini adalah penyakit keturunan padahal dari sejumlah penderita penyakit kencing manis ini sangat sedikit yang tercatat karena disebabkan oleh faktor keturunan. Penyakit kencing manis pada umumnya diakibatkan oleh konsumsi makanan yang tidak terkontrol atau sebagai efek samping dari pemakaian obat-obat tertentu,

(29)

(polyphagia), mudah lelah dan sering mengantuk, penglihatan kabur, sering

pusing dan mual, koordinasi gerak anggota tubuh terganggu, berat badan menurun terus, sering kesemutan dan gatal-gatal pada tangan dan kaki. Semua Gejala itu merupakan efek dari kadar gula darah yang tinggi yang akan mempengaruhi ginjal menghasilkan air kemih dalam jumlah yang berlebihan untuk mengencerkan glukosa sehingga penderita sering buang air kecil dalam jumlah yang banyak

(poliuri) dan Akibat poliuri ini maka penderita merasakan haus yang berlebihan

sehingga banyak minum (polidipsi). Sejumlah besar kalori hilang ke dalam air kemih, penderita mengalami penurunan berat badan. Untuk mengkompensasikan hal ini penderita seringkali merasakan lapar yang luar biasa sehingga banyak makan (polifagi)50

Media yang gunakan dalam suwuk yaitu menggunakan batu dan keris . Cara penggunaanya adalah keris di husapkan kebatu tidak ditentukan berapa kali usap, hal ini dilakukan agar kekuatan batu dan keris dapat bekerja sama. Kemudian batu itu dihusap kebagian tubuh yang sakit sambil di hembus menggunakan mulut si dukun. Alasan dihusapkan batu kebagian tubuh yang

.

Cara pengobatan suwuk dan ramuan tradisional

Membaca salawat nabi (sebagai mantra) hal ini dilakukan agar penyakit yang diderita tidak kembali lagi. Adapun salawat yang dibaca adalah :

ALLAAHUMMA SHOLLI 'ALAA SAYYIDINA MUHAMMADIN HABIIBIL MAHBUUBI SYAAFIL 'ILALI WAMUFARRIJI ALKUROBI

“ Ya Allah limpahkanlah rahmat atas baginda kami Nabi Muhammad yang mencintai dan dicintai Allah, yang menghilangkan segala penyakit dan menghilangkan segala kesempitan(kesusahan)“.

(30)

sakit, karena kekuatan gaib yang dimiliki batu tersebut menempel ke bagian luar tubuh yang sakit dan kekuatan tersebut akan meresap keseluruh tubuh pasiennya. Sedangkan alasan mengapa harus dihembus menggunakan mulut sidukun karena

mbah Kalim sebelumnya membaca mantra. Mantra yang dibaca mbah Kalim

menyatu pada nafasnya. Sehingga untuk mengeluarkan kekuatan tersebut harus dihembuskan. Hembusan nafas tersebut akan menyatuh kepada batu yang digunakan untuk menghusap, sehingga pengobatanya akan lebih ampuh.

Untuk ramuannya pertama yang menggunakan buah dan daun majapahit. Menurut mbah Kalim buah majapahit sangat ampuh dalam mengobati penyakit gula, hal ini diketahuinya dari temannya yang bernama mbah Gunandi. Mereka bertemu saat mbah Kalim bekerja di Siantar. Jika menggunakan daun yaitu cara pembuatan ramuannya dengan menggiling daun majapahit di batu gilingan yang biasanya berbentuk bulat atau lonjong, dengan bahan terbuat dari semen atau batu asli yang dikikis. Kemudian menempelkan daun yang sudah digiling itu pada bagian yang luka/ kudis. Alasan mengapa daun harus digiling, karena dengan digiling cairan daun akan keluar dan memudahkan untuk menempel di kulit yang terluka. Hal ini bisa dilakukan berulang kali sesuai dengan tingkat kekeringan luka pasien. Biasanya daun yang ditempel boleh diganti setelah 24 jam dan banyak daun dalam sekali pakai yaitu segenggam tangan orang dewasa.

(31)

rebus hanya setengah dari buah majapahit tunggu sampai air mendidih. Setelah mendidih saring airnya dan dinginkan dahulu, jika sudah dingin minumlah. Untuk ukuran air adalah 600 liter dan untuk 2 kali minum pagi dan sore. Sebelum meminumnya pasien di harapkan membaca salawat nabi. Jika yang meminum orang non muslim, dibolehkan membaca apa yang menjadi kepercayaan mereka.

Tumbuhan buah majapahit ini terdapat di Asia Selatan dan Asia Tenggara termasuk Indonesia. Tumbuh di dataran rendah hingga ketinggian ± 500 m dpl. Pohon maja mampu tumbuh di lahan basah seperti rawa-rawa maupun di lahan kering dan ekstrim. Beberapa bahan kimia yang terkandung dalam maja di antaranya zat lemak dan minyak terbang yang mengandung linonen. Daging buah maja mengandung substansi semacam minyak balsem, 2-furocoumarins-psoralen, dan marmelosin (C13H12O). Buah, akar, dan daun maja bersifat antibiotik51

Foto 15

Buah majapait dan pohon majapait

51

(32)

Sumber : Yayuk Yusdiawati, 2013

2. Digigit ular

Digigit ular merupakan sakit yang disebabkan oleh makhluk hidup yaitu ular. Hampir semua ular memiliki bisa yang berbahaya bahkan ada yang sampai mematikan. Bentuk bekas gigitan ular biasanya berbentuk bulatan kecil, merah bahkan ada yang membiru. Bulatan kecil ini biasanya berjumlah dua dan terletakan bersebelahan. Hal ini karena biasanya taring ular untuk menggigit berjumlah dua. Biasanya ada juga orang yang tergigit ular mengalami pembekaan pada bagian yang digigit. Kerana bisa ular itu beracun sehingga jika racun bercampur dengan darah akan mengalami infeksi sehingga terbentuklah pembengkakan.

Cara pengobatan suwuk dan ramuan tradisional

Langkah pertama yang dilakukan mbah Kalim untuk mengobati pesien yang digigit ular yaitu awal mula melakukan pengobatan seperti biasa mbah Kalim akan membaca salawat nabi dan dilanjutkan dengan doa52

52 Lihat halaman 66 pembacaan doa

(33)

Foto 16

Keris, batu dan minyak fanbo sebagai media pengobatan dalam menyewuk Sumber : Yayuk Yusdiawati, 2013

(34)

Foto 17

Proses penyembuhan pada orang yang digigit ular Sumber : Yayuk Yusdiawati

3. Kerasukan

Menurut mbah Kalim kerasukan adalah masuknya jiwa lain, roh lain kedalam jasad manusia. Sejak itu masuk, maka jasad manusia akan dikuasain oleh makhluk halus tersebut. Prilaku, perbuatan, suara ataupun tindakan dan pemikiran sudah bukan jiwa kita lagi yang menjalankan namun sudah jiwa mahluk halus tersebut yang menggerakan segalanya. Orang yang kerasukan biasanya berbicara sudah ngelantur atau ngawur ngidul ( tidak terarah ). Suka berteriak-teriak, menangis, meraung kesakitan, marah-marah, mengamuk dan lain-lain.

Cara pengobatan suwuk dan ramuan tradisional

(35)

dibacaain bismillah, salawat nabi dan membaca mantra53

Air sering digunakan sebagai media pengobatan karena menurut mbah Kalim air itu murni, bersih dan dapat mengademkan

. Kemudian air tersebut di tuangkan sedikit ketelapak tangan mbah Kalim dan diusapkan ke pasiennya sambil membacakan bismillah (bismillahhirrohmannirrohim “ dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang”) , hal ini akan dilakukan berulang kali sampai sipasien mulai tenang. Setelah pasien tenang maka sisa air yang digunakan untuk mengusap wajahnya diminumkan ke pasiennya.

54

Tempat dan waktu pengobatan tidak ditetapkan mbah Ompong, karena

mbah Ompong dapat mengobati di rumah pasien maupun di rumah mbah Ompong

sendiri. Waktu untuk mengobati orang juga tidak ditentukan bisa pagi, siang, sore maupun malam. Hal ini didasari karena Mbah Ompong sudah tidak bekerja lagi, selain itu karena usia yang sudah tua. Namun jika dalam keadaan kurang sehat seseorang yang kerasukan. Karena jika kerasukan seseorang akan marah-marah saja jadi ibarat ia sedang panas sehingga harus diademkan menggunakan air. Selain itu, mantra akan lebih ampuh dan dapat menyebar keseluruh tubuh jika dibacakan menggunakan air.

4.1.2. Proses Peyembuhan Melalui Media Daun Kengkeng

Mbah Ompong merupakan dukun yang paling lama dalam menjalani

profesinya. Sejak tahun 1938 mbah Ompong sudah menjalani profesinya sebagai seorang dukun. Namun yang ia sayangkan tidak ada satupun anaknya yang mau diwarisi ilmu suwuknya. Selain sebagai dukun yang paling lama mbah Ompong juga merupakan dukun yang paling tua diantara yang lain.

53

(36)

atau ada keperluan lain yang sangat penting biasanya mbah Ompong akan menolak baik itu dijemput maupun datang langsung ke rumah mbah Ompong. Niat menolong mbah Ompong untuk mengobati orang sangat kuat , hal ini sesuai dengan penunturan anak kandungnya sendiri yang tinggal di samping rumah mbah Ompong.

“ niat menolong si mbah sangat kuat untuk mengobati orang, meskipun rumahnya jauh di luar desa ya simbah tetap mau jika dijemput. Terkadang sama sipejemputnya tidak diantar balek lagi, jadi simbah sering pulang jalan sendiri. Pernah ada yang minta tolong, rumahnya ya di luar desa ini lumayan jauh. Dijemput pake kereta sih, cuma kasian si mbah kalau jauh ngobati orangnya sering kecapean. Namanya juga sudah tua badannya nggak tahan kalau naek kereta jauh-jauh apalagi jalannya batu-batu. Saya sempat larang tapi simbah tetep kekeh mau perginya. Ya saya sebagai anaknya seberapa sih bisa melarangnya apa lagi mbah sering bilang masih kuat kok. Nanti kalau udah nggak sanggup lagi baru nggak mau ngobati orang jika dijemput. Ditambah kata simbah mau memperbanyak pahala menolong orang untuk diakhirat nanti. Ya kalau sudah dibilang begitu saya diam saja”.

Dengan niat menolongnya ini mbah Ompongpun tidak pernah mematokkan harga pengobatan yang ia lakukan. Namun tidak dipungkiri setiap pasien yang berobat akan memberikan upah. Jika sudah diberi mbah Ompongpun tidak pernah menolak, selain mbah Ompong butuh untuk menambahi biaya hidup sehari-hari, mbah Ompong juga tidak enak hati jika menolak pemberian orang lain. Biasanya pasien akan memberikan upah sebanyak Rp.20.000 – Rp 2.50.000,- dalam pengobatan suwuk dan membantu orang melahirkan. Jika mbah Ompong membantu orang melahirkan sekalian merawat pasiennya, maka ia bisa mendapatkan upah sampai Rp 2.50.000,- tersebut. Namun jika hanya mengobati

suwuk mbah Ompong hanya mendapatkan upah sekitar Rp.20.000 – Rp.25.000,-.

(37)

banyak. Hal ini dikarenakan tidak ada data tertulis mengenai jumlah pasien dan ditambah lagi ingatan mbah Ompong yang sudah lemah karena usia yang sudah tua.

Cara mendiagnosa yang dilakukan mbah Ompong terhadap pasiennya adalah pertama sekali mbah Ompong akan menanyakan siapa nama pasien. Menurut mbah Ompong “ piye ate iso ngobati uwong nek urung kenal karo

jenengen seng atek tak obati, jadine jeneng iku penting” (bagaimana mungkin kita

bisa mengobati seseorang jika kita tidak kenal dengan orang yang akan saya obati, jadi nama itu sangat penting). Selanjutnya mbah Ompong akan merasakan gerakan tangannya untuk mengetahui penyakit pasiennya. Karena tanpa dikomando tangan mbah Ompong langsung memberikan intruksi pada bagian tubuh pasien yang sakit. Selanjutnya mbah Ompong hanya tinggal memegang bagian daerah tubuh yang sakit. Biasanya bagian tubuh yang dipegang mbah Ompong benar itulah yang sakit. Hal ini terlihat dari teriakan pasien jika bagian tubuh yang sakit dipegang dan mbah pun langsung tahu sakit apa yang di derita sipasien.

Jenis penyakit yang dapat diobati oleh mbah Ompong adalah sebagai berikut :

1. Sawan Kenkeng

Sawan kenkeng adalah penyakit yang terkena dari mahkluk halus yang

biasanya dikenakan pada anak-anak. Ciri-ciri dari anak yang terkena sawan

kenkeng adalah menangis terus diwaktu dan tidak berhenti-henti, meskipun anak

(38)

menangis dengan tatapan yang kosong yang tujuannya pada satu titik contoh seperti foto orang tuanya, lukisan, sudut-sudut rumah, atap dan lain-lain. Anak yang terkena sawan kenkeng biasanya berumur 3 bulan-3 tahun.

Cara pengobatan suwuk dan ramuan tradisional

Adapun cara mengobati penyakit ini adalah membaca mantra Jawa yang berbunyi “Jagat wetan tangise si jabang bayi tak buang dan tak sabet ke nang

jagat wetan windo sak pito sabet kenang ngidul tak sabet ke nang nduwur tiboh

nang ngisor meneng si jabang bayi55” . Setelah membaca mantra kepala sibayi

tepat di bagian ubun-ubun sampai 3 kali, hal ini dilakukan untuk mengembalikan semangat sibayi kembali. Untuk ramuannya adalah menggunakan daun kenkeng (daun kelengkeng) dan daun bunggle, daun tersebut direndam menggunakan

riwengka (air cucian beras yang pertama) di bak mandi anak kecil. Setalah

direndam selama 15 menit dan tersebut dibacai Basmalah, Al-fatiha, Al-ikhlas sebanyak 5 kali dan terakhir takbir sebanyak 5 kali juga. Kemudian anak tersebut akan di masukkan kedalam bak tersebut, lalu memandikannya keseluruh tubuh anak tersebut. Hal ini dilakukan agar ramuan tersebut masuk ketubuh sianak melalui kulitnya.

55

(39)

Foto 18

Proses penyembuhan suwuk yang dilakukan mbah Ompong Sumber : Yayuk Yusdiawati,2014

Bangle (Zingiber purpureum Roxb.) tumbuh di daerah Asia tropika, dari India sampai Indonesia. Di Jawa dibudidayakan atau di tanam di pekarangan pada tempat-tempat yang cukup mendapat sinar matahari, mulai dari dataran rendah sampai 1.300 m dpi. Pada tanah yang tergenang atau becek, pertumbuhannya akan terganggu dan rimpang cepat membusuk. Herba semusim, tumbuh tegak, tinggi 1-1,5 m, membentuk rumpun yang agak padat, berbatang semu, terdiri dari pelepah daun yang dipinggir ujungnya berambut sikat. Daun tunggal, letak berseling. Helaian daun lonjong, tipis, ujung runcing, pangkal tumpul, tepi rata, berambut halus, jarang, pertulangan menyirip, panjang 23-35 cm, lebar 20-40 mm, warnanya hijau. Bunganya majemuk, bentuk tandan, keluar di ujung batang, panjang gagang sampai 20 cm. Bagian yang mengandung bunga bentuknya bulat telur atau seperti gelendong, panjangnya 6-10 cm, lebar 4-5 cm. Daun kelopak tersusun seperti sisik tebal, kelopak bentuk tabung, ujung bergerigi tiga, warna merah menyala. Bibir bunga bentuknya bundar memanjang, warnanya putih atau pucat.

Foto 19

(40)

Sumber : Yayuk Yusdiawati, 2013

Bangle mempunyai rimpang yang menjalar dan berdaging, bentuknya hampir bundar sampai jorong atau tidak beraturan, tebal 2-5 mm. Permukaan luar tidak rata, berkerut, kadang-kadang dengan parut daun, warnanya coklat muda kekuningan, bila dibelah berwarna kuning muda sampai kuning kecoklatan. Rasanya tidak enak, pedas dan pahit. Bangle digolongkan sebagai rempah-rempah yang memiliki khasiat obat. Panenan dilakukan setelah tanaman berumur satu tahun. Perbanyakan dengan stek rimpang. Sifat kimiawi dan efek farmakologis yaitu rimpang berbau khas aromatik, rasanya agak pahit dan agak pedas. Penurun panas (anti piretik), peluruh kentut (karminatif), peluruh dahak (expectorant), pembersih darah, pencahar (laksan), obat cacing (vermifuge). Kandungan kimia: Rimpang: minyak atsiri (sineol, pinen), damar, pati, tanin56

Tempat pengobatan tidak ditentukan oleh mbah Sujirah, kapan saja dan dimanapun mbah Sujirah selalu siap kecuali di luar kecamatan. Selain karena jarak yang jauh, mbah Sujirah juga masih memiliki anak kecil yang tidak bisa ditinggal lama. Jika di luar kecamatan si pasien wajib datang untuk diobati di

.

4.1.3. Proses Penyembuhan Melalui Media Bawang Putih

Mbah Sujirah merupakan salah satu dukun suwuk yang masih baru di Desa

Aek Loba Pekan. Baru di tahun 2010 mbah Sujirah terjun kedalam pengobatan tradisional suwuk. Keinginan mbah Sujirah mempelajari ilmu suwuk karena ketertarikannya terhadap proses pengobatan suwuk. Menurutnya sejak ia menjadi dukun, ia sangat bersyukur karena dengan ilmunya ia bisa menolong orang lain yang membutuhkan.

56 Tanaman Obat Indonesi

(41)

rumah mbah Sujirah. Namun jika orang dalam kecamatan yang hendak menjemput, mbah Sujirah akan berusaha untuk memenuhi panggilan pasien kecuali dalam keadaan kurang sehat. Jika mbah Sujirah kurang sehat ataupun kelelahan biasanya mbah Sujirah akan menolak jika dijemput ataupun melakukan pengobatan di rumahnya. Biasanya mbah Sujirah dapat mengobati orang waktu siang sekitar jam 14.00 wib – Jam 16.00 wib dan jam 19.00 wib. Mengenai sistem pembayaran mbah Sujirah tidak pernah menetapkan harganya. Karena menurut

mbah Sujirah ilmu yang didapat tidak menggunakan pembayaran sama sekali.

Selain itu, niat awal mbah Sujirah mempelajari ilmu suwuk adalah untuk dapat menolong orang bukan untuk mencari kekayaan duniawi. Namun setiap pengobatan mbah Sujirah selalu mendapatkan upah, jika sudah begitu mbah Sujirah tidak menolak. Karena ditakutkan jika ditolak nanti mereka akan sakit hati terlebih lagi jika pemberian tersebut dengan ikhlas. Setiap pengobatan suwuk biasanya mbah Sujirah mendapatkan upah sekitar Rp 20.000,- per orang.

(42)

1. Masuk angin

Istilah “masuk angin” memang sudah sangat populer di kalangan orang kita. Kendati di kamus Bahasa Indonesia maupun kamus kedokteran tak ada tertulis istilah tersebut. “Biasanya yang dimaksud awam sebagai ‘masuk angin’ adalah bila seorang anak berubah tingkah lakunya dalam hal kesehatan,” tutur Sri dari RSUPN Cipto Mangunkusumo57

"Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang. Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam. Maha Pemurah lagi Maha Penyayang.Yang menguasai di Hari Pembalasan. Hanya Engkaulah yang kami sembah, dan hanya kepada Engkaulah kami meminta pertolongan. Tunjukilah kami jalan yang lurus,(yaitu) Jalan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat kepada mereka; bukan (jalan) mereka yang dimurkai dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat".

. Menurut mbah Sujirah masuk angin adalah suatu penyakit yang disebabkan oleh angin yang masuk melalui pori-pori kulit. Adapun gejala-gejala masuk angin seperti badan mulai terasa letih, lemah, badan meriang, kepala mulai terasa pusing, nafsu makan menurun, badan mulai terasa ngilu atau nyeri, keluar keringat dingin, tubuh terasa dingin terutama pada kaki dan tangan.

Cara pengobatan suwuk dan ramuan tradisional

Cara pengobatanya yaitu terlebih dahulu membaca basmalah dan surat Al-Fatihah (sebagai mantra) untuk memohon kepada Yang Maha Kuasa agar diberi kemudahan dalam menyembuhkan penyakit pasien. Adapun surat Al-Fatihah yang dibaca adalah sebagai berikut.

"Bismillahirrahmanirrahim" Alhamdulillahi rabbil alamin, Arrahmaanirrahiim Maaliki yaumiddiin, Iyyaka nabudu waiyyaaka nastaiin, Ihdinashirratal mustaqim, shiratalladzina an’amta alaihim ghairil maghduubi alaihim waladhaalin.

(43)

Kemudian menghembus ubun-ubun sipasien sampai kepundak, jadi disini posisi pasien membelakangi dukun. Menurut mbah Sujirah menghembus ubun-ubun adalah agar bacaan mantra yang telah dibaca mbah Sujirah masuk keseluruh tubuh pasiennya. Mengapa harus diubun-ubun kerena menurut mbah Sujirah penyakit mudah masuk melalui ubun-ubun, sehingga cara mengobatinya melalui awal mula penyakit itu masuk. Jumlah berapa kali hembusan terserah pada dukunnya min 1 – 7 kali hembusan.

Foto 20

Proses penyembuhan suwuk yang dilakukan mbah Sujirah Sumber : Yayuk Yusdiawati, 2013

(44)

putih tersebut dicampur dengan minyak goreng yang bersih (belum untuk menggoreng sesuatu) dalam wadah mangku kecil atau piring kecil, setelah itu dihusapkan pada bagian pundak dan perut pasien. Alasan bawang putih ditumbuk agar lebih nampak khasiatnya sedangkan alasan minyaknya harus bersih karena jika sudah pernah digunakan untuk menggoreng maka akan terkontaminasi dengan zat-zat lain sehingga khasiatnya akan hilang. Sedangkan alasan mengapa dihusapkan pada bagian pundak dan perut. Agar khasiat yang pada ramuan tersebut masuk kedalam tubuh pasien melalui pori-pori tubuhnya. Dihapuskan kepundak dan perut karena sakit yang ditimbulkan berasa pada perut. Sedangkan dipundak karena angin itu mudah menyebar kedaerah pundak.

Bawang putih (Allium sativum) berasal dari Asia tengah tinggi sekitar 50-60 cm dan termasuk kedalam family Liliacea. Bawang putih yang bagus digunakan dalam pengobatan adalah segar, berwarna putih dan tidak ada tanda-tanda akan tumbuh tunas sebanyak 3 siung per minggu. Bawang putih yang baik adalah umbinya penuh, tidak lunak, bebas dari kerusakan dan noda hitam serta tidak bertunas hijau58

58

Manfaat Bawang Putih Untuk Pengobatan,

.

Foto 21 Bawang putih

(45)

Sumber : Yayuk Yusdiawati, 2013 2. Kesambet (terkena) Makhluk Halus

Menurut mbah Sujirah kesambet (terkena) adalah penyakit yang disebabkan gangguan makhluk halus. Biasanya hanya sekedar menggangu tapi tidak memasuki jasad manusia. Ada beberapa alasan orang bisa kesambet menurut pemahaman mbah Sujirah yaitu karena tidak sengaja mengusik tempat tinggal makhluk halus, kencing atau berkata sembarangan ditempat yang asing, suka keluar diwaktu orang sholat magrib.

Cara pengobatan suwuk dan ramuan tradisionalnya

Langkah pertama yang dilakukan mbah Sujirah adalah membaca basmalah. Menurut mbah Sujirah membaca basmalah karena dengan membaca basmalah maka apa yang dilakukan akan dipermudah oleh Yang Maha Kuasa. Selanjutnya membaca surat Al-Fatihah pada segelas air. Kemudian air tersebut diminumkan oleh sipasien. air yang digunakan dapat diambil dari teko, jadi air yang diambil sudah dimasak terlebih dahulu. Menurut mbah Sujirah air merupakan media yang sangat penting dalam pengobatan suwuk, khususnya dalam mengobati orang yang sakit karena mahkluk halus. Mbah Sujirah menjelaskan air memiliki kekuatan jika dibacakan mantra atau doa. Kemudian dengan kekuatan yang dimiliki air dapat lebih mudah menyebar keseluruh tubuh, karena bentuk air yang cair.

4.1.4. Proses Penyembuhan Melalui Media Penunggu Bumi (Roh)

Mbah Mutijah merupakan salah satu nama dukun suwuk yang sering

(46)
[image:46.595.108.363.266.670.2]

sebagai dukun suwuk tidak diragukan lagi. Hal ini terlihat hampir setiap tahun banyak pasien yang datang berobat kepadanya. Jumlah pasien mbah Mutijah sama halnya dengan pengalaman jumlah pasien setiap dukun suwuk yaitu tidak ada data tertulis mengenai jumlah pasien. Adapun perkiraan jumlah pasien mbah Mutijah akan digambarkan pada tabel berikut.

Tabel 2 : Perkiraan Jumlah Pasien Mbah Mutijah Pertahun

No Tahun Jumlah Pasien

1 2001 50 orang

2 2002 75 orang

3 2003 100 orang

4 2004 95 orang

5 2005 80 orang

6 2006 100 orang

7 2007 90 orang

8 2008 85 orang

9 2009 80 orang

10 2010 60 orang

11 2011 75 orang

12 2012 50 orang

13 2013 6 orang

Sumber : keterangan dari mbah mutijah

Suwuk merupakan pekerjaan sampingan bagi mbah Mutijah, namun

(47)

berjumpa mbah Mutijah akan berusaha untuk meluangkan waktunya. Menurut

mbah Mutijah mengobati orang itu adalah sebuah kesempatan kita untuk

menolong orang, kecuali jika mbah Mutijah terlalu sibuk dan lelah maka ia akan menolak untuk mengobati orang. Namun jika hari sabtu mbah Mutijah akan menolak karena hari sabtu adalah hari keramat, dimana mbah Mutijah dilarang untuk mengobati orang. Ini merupakan pantangan yang wajib dipatuhi oleh mbah Mutijah jika tidak maka kemungkinan besar ilmunya akan hilang. Mengenai biaya juga tidak pernah ditetapkan oleh mbah Mutijah. Karena menjadi dukun suwuk ini bukan untuk semata mencari uang saja, namun bertujuan untuk menolong orang. Meskipun demikian mbah Mutijah jika diberi sesuatu baik untuk dalam bentuk uang atau bungkusan59

Cara mendianosa pasien yang dilakukan mbah Mutijah adalah dengan bertanya pada makhluk penunggu bumi yang dipanggil “Kaki Danyang Nini

Danyang”. Cara yang dilakukan untuk memanggil “Kaki Danyang Nini

Danyang” adalah dengan membakar kemenyan

, maka mbah Mutijah akan menerimanya.

60

59

Lihat halaman 66 dibagian proses pembayaran mbah Kalim

60 Seperti dalam penjelasan pada bab III proses memperoleh keahlian hal. 53

, maka “Kaki Danyang Nini

Danyang” akan datang. Pada saat “Kaki Danyang Nini Danyang” maka mbah

Mutijah langsung bertanya untuk mengetahui sakit apa yang dialami pasien dengan bertanya kepada makhluk penunggu bumi.

Adapun jenis-jenis penyakit yang bisa diobati oleh mbah Mutijah adalah sebagai berikut :

(48)

Kerasukan merupakan masuknya roh makhluk gaib kedalam tubuh seseorang. Biasanya masuknya melalui satu titik tertentu pada tubuh orang seperti di telapak kaki, di ruas jari antara telunjuk dan jempol, bagian tengkuk, di bawah mata kaki, di jompol dan lain-lain. Penyebab seseorang dapat kerasukan yaitu, suka melamun, suka berdiam diri, sering meninggalkan ibadah, banyak pikiran, tanpa sengaja menganggu ketenangan makhluk gaib tersebut.

Ciri-ciri orang yang kerasukan makhluk gaib adalah suka berbicara sendiri, tertawa kuat, berteriak-teriak yang tidak jelas alur perkataannya, bertingkah laku aneh seperti diam dan melihat dengan tatapan kosong serta melakukan tindakan yang dapat menyakiti dirinya sendiri, menjerit kesakitan, dan selalui ingin menyakiti orang lain.

Cara pengobatan suwuk dan ramuan tradisional

Cara pengobatanya adalah pertama mengucapkan basmalah agar proses ini dipermudah oleh Tuhan. Setelah itu, si dukun membakar kemenyan dan memakai minyak wangi duyung, hal ini dilakukan untuk memanggil penunggu bumi yang dipanggil dengan sebutan Kaki Danyang Nini Danyang. Jika penunggu bumi sudah muncul maka dukunnya membisikkan yaitu “ tolong para pelembut jin

perayangan Kaki Danyang Nini danyang untuk mengusir makhluk yang memasuki

jiwa orang ini”. Maka setelah itu si dukun membacakan mantra ke segelas air

(49)

diminum maka air tersebut dihusapkan ke ubun-ubun sipasien sebanyak 3 kali, hal ini dilakukan untuk mendinginkan bagian luar badan. Alasan dihusap dibagian ubun-ubun karena menurut sejarah awal mula masuknya roh melalui ubun-ubun.

Mbah Mutijah menjelaskan media air sangat sering digunakan dalam pengobatan

suwuk karena dengan media air maka memohon kepada Allah untuk agar memberikan rahmatnya melalui air tersebut. Ada yang harus dijelaskan bahwa tidak semua dukun suwuk menggunakan kemenyan, karena ada sebagian dukun yang tidak menyukai hal tersebut dan menganggap syirik pada Allah SWT

2. Guna-guna

Guna-guna adalah salah satu dari jenis-jenis sihir yang biasa digunakan oleh para tukang sihir. Biasanya guna-guna ini dilakukan pada orang yang sakit hati dan dendam pada seseorang. Mengenai motifnya bisa berbeda-beda bisa sakit hati karena cinta ditolak, sakit hati karena tentangganya lebih kaya dibandingkan dirinya, sakit hati karena iri melihat kecantikan ataupun kesuksesan seseorang dan lain-lain.

Ciri-ciri orang yang terkenan guna-guna yaitu merasakan sakit pada bagian tubuh yang dokter tidak dapat melihat ataupun mendiagnosa penyakitnya dan jika mengenai guna-guna cinta biasanya seorang gadis atau pria yang terkena menjadi jatuh hati kepada yang membuat guna-guna tersebut.

Cara pengobatan suwuk dan ramuan tradisional

(50)

yang terkena guna-guna cinta diusapkan ke wajahnya. Adapun surat Al-ikhlas yang dibaca adalah :

“Qul huwa allaahu ahadun, allaahu shamadu, lam yalid walam yuuladu, walam yakun lahu kufuwan ahadun.”

“Katakanlah: Dia-lah Allah, Yang Maha Esa. Allah adalah Tuhan yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu .Dia tiada beranak dan tidak pula diperanakkan. Dan tidak ada seorangpun yang setara dengan Dia.”

Foto 22

Proses penyembuhan suwuk mbah Mutijah Sumber : Yayuk Yusdiawati, 2014 4.1.5. Proses Penyembuhan Melalui Merica

Kehidupan sebagai dukun dimulai pada saat ia tertarik mengenai pengobatan suwuk. Untuk menjadi dukun suwuk bukanlah perkara yang mudah. Mbah Timin harus menjalani peraturan-peraturan yang disuruh oleh gurunya. Jadi perolehan ilmu suwuk mbah Timin melalui proses belajar dari seorang dukun di daerah Siantar61

Waktu dan tempat pengobatan tidak ditentukan mbah Timin, maksudnya dalam pelayanan pengobatan dapat dilakukan dirumah maupun dijemput untuk kerumah pasien. Mengenai harga juga tidak pernah ditetapkan jika diberi upah diterima jika tidak diberi upah tidak masalah. Mengenai tidak ditetapkannya

.

(51)

sudah menjadi tradisi setiap dukun suwuk, karena niat pengobatan yang dilakukan adalah untuk menolong bukan mencari kekayaan (uang) menurut penuturan mbah Timin.

Sistem mendiagnosa mbah Timin adalah awal mula bertanya tentang keluhan pasiennya. Setelah mendengarkan keluhannya mbah Timin akan memegang bagian tubuh yang sakit. Pada saat memegang bagian tubuh pasien,

mbah Timin dalam keadaan berdiam. Hal ini dilakukan untuk mendeteksi

penyakit apa yang sebenarnya diderita pasien. Perlu diketahui jika pasiennya wanita, mbah Timin akan meminta seorang wanita baik itu istrinya, tetangganya ataupun anaknya untuk menemani pasiennya selama berlangsung proses pengobatan. Hal ini dilakukan agar tidak ada terjadi fitnah. Setelah mengetahui penyakit apa yang diderita, mbah Timin akan bertanya nama lengkap pasien untuk memulai proses pengobatan.

1. Muntaber

(52)

elastisitas kulit menurun. Beberapa anak bahkan mengalami halusinasi jika sudah mencapai taraf kekurangan cairan elektrolit dalam tubuh62.

Cara pengobatan suwuk dan ramuan tradisional

Cara mengobati penyakit ini adalah pertama sekali membaca basmallah dan salawat nabi pada segelas air putih. Proses ini dilakukan agar pengobatan yang dilakukan akan dipermudah oleh Allah SWT. Air putih ini biasanya air yang sudah dimasak dan air ini harus sudah dingin. Air ini bisa diambil langsung diteko atau di wadah apapun yang biasa untuk tempat air. Air menurut mbah Timin mengandung kekuatan yang dapat mengantarkan mantra keseluruh tubuh manusia, dan air ini merupakan syarat utama pada pengobatan suwuk. Kemudian air putih tersebut dimasukkan dua butir merica, hal ini dilakukan agar sari pati yang dikandung merica dapat menyatuh dengan kekuatan air yang telah dibaca mantra. Merica ini tidak perlu dicuci ataupun digiling jadi mericanya masih berbentuk bulat. Menggunakan merica sebagai ramuan adalah karena merica mengandung zat yang panas, sehingga jika masuk kedalam perut maka dapat mengusir zat-zat beracun. Setelah selesai dibacakan air tersebutpun langsung diminumkan kepada pasien. Terkadang pasienpun boleh membawa minum tersebut, karena ditakutkan pasiennya tidak langsung sembuh.

62

(53)

Foto 22 Merica

Sumber : Yayuk Yusdiawati, 2013

Piper nigrum ( merica/lada) Merica adalah bahan makanan yang biasa

dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia. Merica mengandung energi sebesar 359 kilokalori, protein 11,5 gram, karbohidrat 64,4 gram, lemak 6,8 gram, kalsium 460 miligram, fosfor 200 miligram, dan zat besi 17 miligram. Selain itu di dalam Merica juga terkandung vitamin A sebanyak 0 IU, vitamin B1 0,2 miligram dan vitamin C 0 miligram. Hasil tersebut didapat dari melakukan penelitian terhadap 100 gram Merica, dengan jumlah yang dapat dimakan sebanyak 100 %63

Menurut mbah Timin mencret (diare) adalah penyakit yang disebabkan sama halnya seperti penyakit muntaber. Sedangkan menurut medis gejala diare atau mencret adalah tinja yang encer dengan frekuensi 4 x atau lebih dalam sehari, yang kadang disertai: muntah, badan lesu atau lemah, panas, tidak nafsu makan, darah dan lendir dalam kotoran. Mekanisme diare rasa mual dan muntah-muntah dapat mendahului diare yang disebabkan oleh infeksi virus. Infeksi bisa secara

.

2. Diare

63

(54)

tiba-tiba menyebabkan diare, muntah, tinja berdarah, demam, penurunan nafsu makan atau kelesuan. Selain itu, dapat pula mengalami sakit perut dan kejang perut, serta gejal-gejala lain seperti flu misalnya agak demam, nyeri otot atau kejang, dan sakit kepala. Gangguan bakteri dan parasit kadang-kadang menyebabkan tinja mengandung darah atau demam tinggi. Diare bisa menyebabkan kehilangan cairan dan elektrolit (misalnya natrium dan kalium), sehingga bayi menjadi rewel atau terjadi gangguan irama jantung maupun perdarahan otak64. Cara pengobatannya sama dengan pengobatan yang dilakukan pada sakit muntaber65

Menurut mbah Timin demam adalah seseorang yang keadaan tubuhnya panas tidak seperti biasanya. Demam biasanya diikuti dengan bersin-bersin, hidung mengeluarkan cairan. Sedangkan menurut medis Demam merupakan peningkatan suhu tubuh di atas normal yang menurut istilah kedokteran disebut pireksia. demam pada anak bukanlah suatu penyakit melainkan gejala dari suatu penyakit

.

3. Demam

66

Cara pengobatanya sangat simpel dan tidak rumit, karena tidak membutuhkan banyak ramuan. Adapun cara pengobatannya adalah membaca basmalah, salawat dan berdoa kepada yang maha kuasa untuk memberikan kasembuhannya kepada pasien. Setelah itu di hembus ubun-ubun pasien sampai 3

.

Cara pengobatan suwuk dan ramuan tradisional

64 Penyebab diare,

65

Lihat halaman 89 tentang cara mengobati suwuk dan ramuan tradisional 66

(55)

kali. Hampir rata-rata dukun menghembus dibagian ubun-ubun karena awal pertama keluar seorang bayi adalah kepalanya serta banyak penyakit apalagi angin masuk melalui ubun-ubun.

Foto 23

Proses penyembuhan suwuk yang dilakukan mbah Timin Sumber : Yayuk Yusdiawati

4.1.6. Proses Penyembuhan Melalui Minyak Makan

Mbah Mah sudah menjalani profesi sebagai dukun sejak sekitar tahun

1990. Mbah Mah mendapat ilmu suwuk karena keturunan dari ibunya yang juga merupakan dukun suwuk. Mbah Mah bukan hanya ahli sebagai dukun suwuk namun juga sebagai tukang urut.

(56)

Sejenak sebelum mbah Mah mengobati pasiennya, mbah Mah akan bertanya mengenai nama pasien. Setelah mengetahui nama pasien kemudian mbah Mah memanjatkan doa untuk memohon pada yang Maha Kuasa untuk mengampuni dosa pasiennya dan memohon bantuan untuk dapat mengobati pasiennya. Setelah memanjatkan doa kemudian mbah Mah bertanya kepada pasiennya bagian mana yang sakit, pasienpun memberikan keluhan tentang penyakit yang diderita. Mbah Mahpun langsung memegang bagian yang sakit, dan meresapi dan mencari tahu penyakit apa yang diderita sipasiennya.

Jenis –jenis penyakit yang dapat diobati oleh mbah Mah yaitu :

1. Demam

Menurut mbah Mah demam adalah penyakit yang disebabkan karena tubuh terkena hujan. Seseorang yang terkena penyakit ini biasanya terlebih dahulu bersin-bersin, keluar ingus (cairan lender yang keluar dari hidung) kemudian dilanjutkan badan yang panas (suhu badan yang tidak normal).

Cara pengobatan suwuk dan ramuan tradisional

Pertama sekali membaca basmalah agar dipermudah oleh Allah SWT dan dilanjutkan membaca mantra pada media minyak goreng, adapun mantranya yaitu

“ Gusti Alloh

Gambar

Gambar batu dan keris yang digunakan mbah Kalim dalam mengobati
Tabel 1. Perkiraan Jumlah Pasien Mbah Kalim Pertahun
Tabel 2 : Perkiraan Jumlah Pasien Mbah Mutijah Pertahun
Gambar 13.

Referensi

Dokumen terkait