• Tidak ada hasil yang ditemukan

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

2.3. Proses Produksi

Adapun produk yang diproduksi di PT. Sinar Sosro adalah Fruit Tea

kemasan botol dan genggam, Prim-A, dan Teh botol sosro. Dalam melakukan

proses produksi di lantai produksi PT. Sinar Sosro menggunakan 3 lini produksi

yang terdiri dari lini 1, lini 2, dan lini 3 serta 6 tipe formasi kerja yang terdiri dari

formasi A, B, C, D, E dan Non Formasi. Setiap formasi kerja terdiri dari 20 orang

pekerja yang bekerja sebagai operator dan selektor.

Lini 1 terdiri dari 1 shift kerja yaitu shift 1 dengan jam kerja mulai dari

pukul 08.00-16.00 WIB. Produk yang diproduksi pada lini 1 adalah air mineral

Prim-A dan Fruit Tea genggam. Formasi kerja yang bekerja pada lini 1 adalah

formasi kerja non formasi. Lini 2 terdiri 3 shift kerja yaitu shift 1 dengan jam

kerja pukul 00.00-08.00 WIB, shift 2 dengan jam kerja pukul 08.00-16.00 WIB

dan shift 3 dengan jam kerja pukul 16.00-24.00 WIB. Produk yang diproduksi

pada lini 2 adalah teh botol sosro. Formasi kerja yang bekerja pada lini 2 adalah

formasi A, B dan C. Lini 3 terdiri 2 shift kerja yaitu shift 1 dengan jam kerja

pukul 00.00-08.00 WIB, shift 3 dengan jam kerja pukul 16.00-24.00 WIB. Produk

yang diproduksi pada lini 3 adalah Fruit Tea kemasan botol. Formasi kerja yang

bekerja pada lini 3 adalah formasi D dan E.

2.3.1. Bahan Produksi

Adapun bahan yang digunakan dalam proses produksi di PT. Sinar Sosro

a. Teh Botol

Bahan baku yang digunakan adalah teh wangi (hasil blending antara teh hijau,

bunga melati, dan bunga gambir), gula industri, dan air. Bahan penolong yang

digunakan adalah pasir kuarsa, karbon, dan softener pada saat proses water

treatment. Bahan tambahan yang digunakan adalah botol kaca, dan tutup

botol (crown cock).

b. Fruit Tea Kemasan Botol dan Genggam

Bahan baku yang digunakan adalah teh hitam, gula industri, air, dan

konsentrat sari buah. Bahan penolong yang digunakan adalah pasir kuarsa,

karbon, dan softener pada saat proses water treatment. Bahan tambahan yang

digunakan adalah botol kaca, tetrapack, kardus untuk pengepakan kemasan

tetrapack, tutup botol, dan sedotan.

c. Prim-A

Bahan baku yang digunakan adalah air. Bahan penolong yang digunakan

adalah pasir kuarsa, karbon, dan softener pada saat proses water treatment.

2.3.2. Uraian Proses Produksi

Uraian proses produksi untuk masing-masing produk, yakni Teh Botol,

Fruit Tea, dan air mineral Prim-A adalah sebagai berikut:

a. Teh Botol

Uraian prosesnya adalah sebagai berikut. Air tanah yang diambil dari

kedalaman ± 200 m kemudian disterilkan melalui proses water treatment,

tanki 2 yang berisi karbon, setelah itu dimasukkan ke tanki 3 yang berisi

softener. Kemudian air dipanaskan hingga 100oC. Air panas tersebut dialirkan

ke tanki teh untuk menyeduh teh wangi yang telah dimasukkan ke dalam

tanki. Lalu secara bersamaan air panas tersebut juga dialirkan ke tanki gula

industri untuk melarutkan gula menjadi sirup gula. Setelah diseduh, teh

dialirkan ke tanki filtrox untuk memisahkan ekstrak teh dari ampas teh. Dari

tanki filtrox ekstrak teh dialirkan ke tanki pencampuran. Sirup gula juga

kemudian dialirkan ke tanki pencampuran. Hasil campuran antara ekstrak teh

dan sirup gula dinamakan teh manis cair. Kemudian teh manis cair dialirkan

ke mesin filler. Botol yang telah selesai dicuci dan disterilkan serta telah

diperiksa oleh mesin EBI (optiscan) dan operator, dibawa ke mesin filler

dengan belt conveyor. Kemudian teh manis cair diisi ke dalam botol dengan

standar volume ± 3 ml dari head botol. Botol yang telah diisi langsung ditutup

dengan crown cock yang telah disterilkan dengan penyinaran ultra violet.

Setelah ditutup, botol dipindahkan ke dalam crate dan dipindahkan ke kamar

karantina. Setelah selesai karantina, produk siap dipasarkan.

b. Fruit Tea

Uraian prosesnya adalah sebagai berikut. Air tanah yang diambil dari

kedalaman ± 200 m kemudian disterilkan melalui proses water treatment,

yakni air disaring dengan pasir kuarsa di tanki 1, kemudian dimasukkan ke

tanki 2 yang berisi karbon, setelah itu dimasukkan ke tanki 3 yang berisi

softener. Kemudian air dipanaskan hingga 100oC. Air panas tersebut dialirkan

Lalu secara bersamaan air panas tersebut juga dialirkan ke tanki gula industri

untuk melarutkan gula menjadi sirup gula. Kemudian sirup gula ditambahkan

dengan konsentrat sari buah sesuai dengan jenis Fruit Tea yang hendak

diproduksi. Setelah diseduh, teh dialirkan ke tanki filtrox untuk memisahkan

ekstrak teh dari ampas teh. Dari tanki filtrox ekstrak teh dialirkan ke tanki

pencampuran. Sirup gula juga kemudian dialirkan ke tanki pencampuran.

Hasil campuran antara ekstrak teh dan sirup gula dinamakan teh manis cair.

Kemudian teh manis cair dialirkan ke mesin filler. Botol yang telah selesai

dicuci dan disterilkan serta telah diperiksa oleh mesin EBI (optiscan) dan

operator, dibawa ke mesin filler dengan belt conveyor. Kemudian teh manis

cair diisi ke dalam botol dengan standar volume ± 3 ml dari head botol. Botol

yang telah diisi langsung ditutup dengan crown cock yang telah disterilkan

dengan penyinaran ultra violet. Setelah ditutup, botol dipindahkan ke dalam

crate dan dipindahkan ke kamar karantina. Setelah selesai karantina, produk

siap dipasarkan.

c. Prim-A

Uraian prosesnya adalah sebagai berikut. Pada bagian mesin filling AMDK,

botol/galon dibersihkan bagian luar. Kemudian dimasukkan ke ruang

pencucian galon bagian dalam. Pada bagian dapur, air diproses dengan

dimasukkan ke tanki 1 yang berisi pasir kuarsa, kemudian tanki 2 yang berisi

karbon, kemudian tanki 3 yang berisi softener. Pada tanki 4 merupakan tanki

buffer 1 yang berisi air karbon. Pada tanki 5 merupakan buffer 2 dimana air

karbon dan softener. Setelah selesai air dimasukkan ke mesin ozonator untuk

menambah ozon ke dalam air. Kemudian dimasukkan ke final filler tank dan

air diisi ke dalam galon. Galon yang telah berisi ditutup dan operator letakkan

segel ke atas tutup botol. Kemudian mesin mengepres segel sehingga segel

menempel rapat pada tutup botol. Setelah itu galon disusun ke rak galon untuk

BAB III

LANDASAN TEORI

3.1. Penerangan

Dokumen terkait