• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENYUSUNAN PRODUKSI OPTIMAL

5.6 Proses Produks

Proses produksi kesebelas jenis tanaman hias untuk VEGA pada PT Godongijo Asri yaitu selama sekitar dua bulan dengan tingkat keberhasilan

pada proses produksinya yaitu sebesar 90 persen. Proses produksi sebelas tanaman hias untuk VEGA tersaji pada Gambar 5.

40

Gambar 5. Proses Produksi Tanaman Hias untuk VEGA di PT Godongijo Asri Sumber : PT Godongijo Asri (2011)

1. Persiapan media tanam

Proses pertama yang dilakukan dalam produksi tanaman hias untuk VEGA adalah persiapan media tanam. Media tanam yang digunakan terdiri dari dua jenis yaitu sekam bakar dan rockwool. Rockwool merupakan media tanam yang terbuat dari serabut semacam kapas. Sebelum digunakan rockwool dibasahi dengan air yang diberi campuran fungisida dan zat perangsang akar. Rockwool tersebut diperoleh dari pemasok yang berada di daerah Jakarta, namun kontinuitas dari pemasok tersebut tidak baik, sehingga perusahaan sering mengalami kesulitan dalam perolehan rockwool tersebut.

Sekam bakar merupakan sekam padi yang sudah melewati proses pembakaran yang tidak sempurna dan berwarna hitam. Penggunaan sekam bakar digunakan dengan alasan karena sekam bakar memiliki daya serap yang sangat rendah terhadap air, namun memiliki aerasi yang sangat baik. Selain itu, sekam bakar juga memiliki kemampuan untuk menjernihkan air dan mencegah penyakit. Bahkan kandungan nitrogen yang dimilikinya, diyakini dapat meningkatkan kesuburan dari media tanaman.

Tahap pertama yang perlu dilakukan sebelum sekam bakar dimasukan dalam tray adalah melakukan penyiraman terhadap plastik alas tray. Penyiraman tersebut dilakukan dengan mengunakan air yang dicampur dengan pestisida.

Perawatan Tanaman Persiapan Media Tanam Perbanyakan dan Penanaman Penempatan pada Mistroom (5-6 minggu) Penempatan pada Greenhouse (2-3 minggu) Tanaman siap dibuat VEGA

41 Kemudian setelah penyiraman selesai dilakukan, maka tahap terakhir adalah peletakan sekam bakar pada tray yang sudah disiapkan tersebut.

2. Perbanyakan

Setiap jenis indukan tanaman hias untuk VEGA dapat menghasilkan jumlah anakan yang berbeda-beda. Adapun jumlah anakan yang dapat dihasilkan untuk masing-masing jenis indukan tanaman hias untuk VEGA dapat dilihat pada Tabel 6.

Tabel 6. Jumlah Anakan yang Dihasilkan dari Setiap Indukan Tanaman Hias untuk VEGA pada PT Godongijo Asri

No. Jenis Indukan

(Pot)

Jumlah Anakan Yang Dihasilkan (Unit) 1 Begonia thelmae 4 2 Dracaena golden 10 3 Epipremnum gold 3 4 Homalomena 5 5 Miana 4 6 Monocostus uniflorus 5

7 Peperomia obtusivolia variegata 5

8 Peperomia scandens 5

9 Polyscias 5

10 Schefflera varigata 4

11 Syngonium pink neon 3

Pada tabel di atas terlihat bahwa jumlah anakan yang dihasilkan berkisar antara 3, 4, dan 5. Akan tetapi terdapat indukan yang mampu menghasilkan sepuluh anakan yaitu indukan jenis Dracaena golden. Proses perbanyakan anakan tersebut dilakukan dengan cara cutting. Setelah tanaman dipotong lalu diolehkan dengan fungisida dan zat perangsang akar, kemudian dililitkan dengan rockwool yang sudah dipersiapkan sebelumnya dan diikat dengan karet gelang. Dokumentasi kegiatan penanaman ini dapat dilihat pada Lampiran 4.

3. Penempatan pada mistroom

Tahap selanjutnya setelah tanaman diperbanyak dan dililit dengan rockwool adalah penempatan tanaman ke dalam mistroom. Mistroom tersebut dilengkapi dengan sprinkle otomatis dan paranet 65 persen. Penempatan tanaman di dalam mistroom bertujuan agar tanaman mendapat perawatan khusus sehingga

42 proses pertumbuhan akar dapat berlangsung cepat. Setiap jenis tanaman memerlukan waktu yang berbeda-beda di dalam mistroom. Hal tersebut tergantung dengan karakteristik tanaman dalam pertumbuhan akarnya. Rata ± rata tanaman hias untuk VEGA pada PT Godongijo Asri memerlukan waktu sekitar enam minggu berada dalam mistroom. Namun, untuk tanaman jenis Begonia thelmae, Miana dan Schefflera varigata hanya membutuhkan waktu selama lima minggu.

Pada mistroom tanaman diletakan pada tray yang telah diisi dengan sekam bakar. Setiap tray yang berukuran 1 x 2 m berisi sekitar 200 unit tanaman dengan jarak tanam antar tanaman sekitar 5 cm. Penempatan tanaman pada tray digolongkan berdasarkan masing ± masing jenis tanaman hias untuk VEGA. Layout mistroom tersebut dapat dilihat pada Lampiran 4. Setelah akar tanaman tumbuh menembus rockwool, maka tanaman dipindahkan dari mistroom ke greenhouse.

4. Penempatan pada greenhouse

Tahap selanjutnya setelah akar tanaman menembus rockwool adalah pemindahan tanaman ke dalam greenhouse. Hal tersebut dilakukan dengan tujuan agar tanaman dapat beradaptasi dengan lingkungan luar setelah berada dalam mistroom, sehingga tanaman siap untuk dibuat VEGA. Greenhouse tersebut dilengkapi dengan paranet 75 persen agar tanaman tidak terlalu banyak terkena sinar matahari yang dapat menyebabkan daun terbakar. Pada greenhouse tanaman diletakan pada tray yang berukuran sama dengan tray yang ada pada mistroom. Namun, pada greenhouse satu tray diisi dengan tanaman hias sebanyak 72 unit. Layout greenhouse dapat dilihat pada Lampiran 4.

5. Perawatan Tanaman

Perawatan tanaman terdiri dari kegiatan pruning dan pemeliharaan tray, penyiraman serta penyemprotan. Kegiatan pruning dan pemeliharaan tray serta penyemprotan pestisida dilakukan setiap satu minggu sekali. Sedangkan proses penyiraman tanaman hias untuk VEGA dilakukan dua kali dalam seminggu sekaligus dilakukan pemberian pupuk. Akan tetapi, pada mistroom diberikan tambahan penyiraman setiap satu jam sekali selama dua menit menggunakan

43 sprinkle otomatis. Hal tersebut dimaksudkan agar kelembaban dapat terjaga. Jadwal kegiatan penyiraman dan penyemprotan dapat dilihat pada Lampiran 5.

a. Pemupukan

Pada PT Godongijo Asri kegiatan pemupukan tanaman dijadwalkan dilakukan setiap hari Senin dan Kamis. Tanaman diberi pupuk perangsang akar dengan maksud agar mempercepat proses tumbuhnya akar pada tananam. Pupuk tersebut diberikan dengan dosis 1 gr/liter. Selain itu, tanaman juga diberi pupuk perangsang daun dengan dosis 0,5 gram setiap satu liter air.

b. Pemberian pestisida

Kegiatan pemberian pestisida pada PT Godongijo Asri dilakukan satu minggu sekali pada hari Sabtu. Pestisida yang diberikan terdiri dari tiga jenis diantaranya yaitu :

ƒ FXQJLVLGDMHQLV³6F´

)XQJLVLGD MHQLV ³6F´ PHUXSDNDQ IXQJLVLGD \DQJ EHUVLIDW PHQFHJDK serangan cendawan dengan cara membuat semua bagian tanaman menjadi beracun, sehingga menghambat atau mencegah cendawan melakukan penetrasi ke semua bagian tanaman. Fungisida ini bersifat sebagai pengendalian preventif yang diberikan dengan dosis 0,5 ml per liter air.

ƒ

%DNWHULVLGDMHQLV³$JU´

%DNWHULVLGD MHQLV ³$JU´ PHUXSDNDQ VHQ\DZD NLPLD \DQJ PHQJDQGXQJ bahan aktif beracun berkemampuan membunuh bakteri yang melakukan perusakan pada tubuh inang. Pemberiannya dapat melalui penetrasi daun, melalui media tanam selanjutnya diabsorbsi akar, atau injeksi melalui batang. Pestisida ini diberikan dengan dosis 0,5 gram per liter air setiap satu bulan sekali.

ƒ ,QVHNWLVLGDMHQLV³&RQ´

,QVHNWLVLGD MHQLV ³&RQ´ PHUXSDNDQ MHQLV LQVHNWLVLGD \DQJ GDSDW mengendalikan hama-hama penghisap dan perusak, seperti kutu, ulat, dan wereng. Dosis yang diberikan yaitu 0,5 ml untuk satu liter air.

44 Pemberian pestisida tersebut dilakukan dengan tujuan agar tanaman terhindar dari hama dan penyakit sehingga tanaman dapat tumbuh dengan baik. Adapun jenis hama dan penyakit yang biasa menyerang tanaman hias untuk VEGA antara lain yaitu :

1. Hama

Hama adalah hewan penggangu tanaman yang secara fisik masih dapat dilihat secara kasat mata tanpa bantuan alat. Hama pada tanaman hias untuk VEGA terdiri dari berbagai macam dan memiliki gejala dan cara penanggulagan yang berbeda-beda.

a. Kutu putih (whitefly)

Kutu putih merupakan hama yang paling banyak meyerang tanaman hias dan biasanya bergerombol pada batang dan daun tanaman. Kutu tersebut mengisap cairan daun dan meninggalkan jelaga pada daun, sehingga menyebabkan daun menjadi kisut. Kutu putih juga mengeluarkan semacam cairan madu yang lama kelamaan akan berubah menjadi berwarna hitam di permukaan daun. Selain dapat menyebabkan kerusakan pada tanaman, kutu putih juga dapat menularkan virus dari tanaman yang satu ke tanaman lainnya. Hama ini dapat ditanggulangi dengan membersihkannya dengan kapas yang telah dicelupkan insektisida encer. Setelah itu, daun disemprot kembali dengan insektisida.

b. Root Mealy Bugs

Hama ini menyerang bagian akar tanaman, berbentuk seperti kutu putih. Tanaman yang terserang akan menjadi kurus, kerdil, daunnya mengecil dan layu. Penanganannya dapat dilakukan dengan penyemprotan insekisida secara rutin. Namun untuk menjamin bahwa serangan Root Mealy Bugs diberantas secara tuntas yaitu dengan melakukan penggantian media tanam.

c. Ulat

Terdapat dua macam ulat yang biasanya menyerang tanaman hias yaitu Spodoptera sp dan Noctuidae. Hama ulat Spodoptera sp biasanya menyerang daun yang ditandai dengan daun muda atau setengah tua yang rombeng dari pinggir, sedangkan Noctuidae menyerang bagian batang tanaman namun sulit

45 untuk dideteksi penyerangannya. Penanggulangannya dapat dilakukan pengambilan secara mekanik. Namun, bila jumlahnya sudah banyak, ulat dapat dibasmi dengan menyemprotkan insektisida.

d. Kutu Sisik

Menyerang bagian daun, pelepah, batang, dan bunga. Bentuknya seperti lintah dengan ukurang yang jauh lebih kecil. Kutu sisik dapat menyebabkan daun mengerut, kuning, layu, dan akhirnya mati. Kutu ini dapat ditanggulangi dengan cara dikerik dan juga disemprotkan insektisida dengan frekuensi satu minggu sekali.

e. Kutu Perisai

Hama ini menyerang bagian daun dan biasanya terdapat koloni dengan membentuk barisan di bagian tulang daun. Adapun cara penggulangannya dapat menggunakan insektisida sistemik dengan bahan aktif acephate.

2. Penyakit

Penyakit pada tanaman khususnya tanaman hias untuk VEGA biasanya disebabkan oleh dua patogen, yaitu cendawan dan bakteri.

a. Busuk Akar

Penyakit ini ditandai dengan daun yang menjadi pucat lalu membusuk, batang yang berlubang dan layu, serta akarnya yang berwarna coklat kehitaman. Penyakit ini dapat disebabkan karena media yang terlalu lembab sehingga mengakibatkan cendawan cepat berkembang. Adapun cara penanggulangannya dengan mengganti media tanamnya dengan media yang lebih porous, lalu potong bagian akar yang busuk dan oleskan dengan fungisida.

b. Layu Fusarium

Gejala penyakit ini yaitu tulang daun yang pucat berubah warna menjadi cokelat keabuan lalu tangkainya membusuk. Penyebabnya adalah media yang selalu basah sehingga medianya memiliki pH rendah. Kondisi tersebut menyebabkan Fusarium oxysporium leluasa berkembang. Adapun cara

46 penanggulangannya dengan mengganti media tanam dan dapat juga dengan menyiram fungisida setiap dua minggu sekali.

c. Layu Bakteri

Penyakit ini ditandai dengan daun dan batang yang melunak serta bau yang tidak sedap. Untuk mencegahnya, media tanam harus selalu dijaga agar tidak terlalu basah dan lingkungan sekitar tidak terlalu lembab. Penyakit ini dapat diatasi dengan menyemprotkan bakterisida setiap dua minggu sekali.

d. Bercak Daun

Penyakit ini disebabkan oleh cendawan dan ditandai dengan adanya bercak pada daun yang lama kelamaan akan membusuk. Bercak daun ini dapt diatasi dengan memotong langsung daun tersebut dan dapat juga menyemprotkan fungisida. Selain itu pupuk berkadar kalsium tinggi juga dapat membantu mengatasi penyakit ini.

47

VI ANALISIS OPTIMALISASI PRODUKSI TANAMAN HIAS

Dokumen terkait