• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 3 TINJAUAN SISTEM PERUSAHAAN

3.3. Proses Produksi

429 934 1398 265.7 10.2 4.9 26.01 3.1 14.8 68 716 1539 2323 249.1 11.4 4.5 27.36 3.3. Proses Produksi

Proses pembuatan benang dimulai dari kapas yang disortir secara manual oleh operator agar kapas dapat terpisah dari kontaminasi, kemudian kapas masuk ke proses Blowing, yaitu kapas dimasukkan ke mesin ABO. Mesin ABO ini

20

fungsinya adalah membuka bale (tumpukan) kapas agar terurai dan kapas – kapas tersebut dihisap atau diserap untuk ke proses selanjutnya. Proses berikutnya adalah kapas – kapas yang telah dihisap ke pipa disalurkan ke mesin

Flock Feeder Beater yang fungsinya adalah membersihkan material awal dan

dapat melakukan penguraian dari gumpalan material yang dibawa dari mesin ABO. Kemudian masuk ke mesin single beater cleaner, yang fungsinya adalah untuk pembersihan kapas lebih detail. Selanjutnya adalah kapas masuk ke mesin AM Mixer, yang fungsinya adalah untuk melakukan pencampuran dari beberapa jenis kapas agar kapas dapat tercampur secara merata. Berikutnya, kapas – kapas tersebut masuk ke mesin MCK untuk melalui proses pembersihan setelah mixing. Proses selanjutnya adalah proses carding dengan menggunakan mesin

carding yang fungsinya mengubah kapas menjadi sliver (rangkapan serat kapas)

dengan cara mensejajarkan dan meluruskan serat kapas dengan satuan berat (grain) tertentu. Sliver – sliver (rangkapan serat kapas) hasil carding tersebut dimasukkan ke proses berikutnya yaitu proses drawing, dimana sliver hasil

carding dicampurkan dan dijadikan satu rangkapan. Kemudian sliver rangkapan

dimasukkan kedalam proses flyer dimana sliver rangkapan diproses hingga menjadi roving. Roving sendiri adalah benang setengah jadi. Pada setiap mesin

flyer terdapat +/- 96 spindel dimana bobbin (wadah roving) diletakkan pada

setiap spindel, dan roving kemudian akan memenuhi setiap spindel tersebut. Setelah proses flyer, roving dimasukkan ke proses Ring Frame, dimana roving tersebut diproses hingga menjadi benang yang diletakkan pada cop (wadah pertama benang yang berbentuk silinder). Cop – cop benang kemudian diproses ke proses winding dengan mesin Winder, dimana cop benang diproses dengan digulung ulang pada 1 cone (wadah benang setelah penggulungan ulang dengan mesin Winder yang berbentuk kerucut) dengan kualitas yang lebih baik. Setelah itu, cone – cone benang dimasukkan ke ruangan Humidity Fair (HF) untuk proses pengembunan agar dapat mengembalikan kandungan air yang hilang selama proses produksi. Setelah proses pengembunan selesai, cone – cone benang diwadahi dengan plastik. Selanjutnya cone – cone benang yang sudah terkumpul dimasukkan ke gudang untuk dipacking. Penjelasan secara bagan dapat dilihat pada Gambar 3.2.

21

GUDANG KAPAS SORTING BLOWING CARDING DRAWING FLYER RING SPINNING WINDING RUANG HF GUDANG BENANG

MULAI MEMPERSIAPKAN KAPAS MENGIRIM KAPAS KE BAGIAN SORTING MEMBERSIHKAN KAPAS DARI KONTAMINASI SECARA MANUAL MENGIRIM KAPAS KE BAGIAN BLOWING MENERIMA KAPAS YANG TELAH DIBERSIHKAN OPERATOR MENATA KAPAS KAPAS DIHISAP OLEH MESIN BLOWING (ABO) KAPAS DISALURKAN MELALUI PIPA YANG TERHUBUNG DENGAN MESIN ABO KAPAS DIPROSES MENJADI SLIVER YANG DILETAKKAN DI CAN DOFFING OPERATOR MELETAKKAN CAN DI MESIN PDC (PRE-DRAWING UNTUK DIPROSES DOFFING OPERATOR MEMINDAHKAN CAN KE MESIN PDC OPERATOR MEMINDAHKAN CAN KE MESIN FLYER MESIN FLYER MEMPROSES SLIVER HASIL DRAWING MENJADI ROVING OPERATOR MELETAKKAN BOBBIN PADA SETIAP SPINDEL DOFFING OPERATOR MEMINDAHKAN BOBBIN YANG TELAH DIISI ROVING

OPERATOR MELETAKKAN BOBBIN DI HANGER MESIN MESIN MEMPROSES ROVING MENJADI BENANG (COP) DOFFING OPERATOR MEMINDAHKAN COP BENANG KE PROSES WINDING OPERATOR MELETAKKAN COP BENANG KE DRUM MESIN WINDING MESIN WINDING MEMPROSES COP BENANG MENJADI CONE BENANG OPERATOR MELETAKKAN BENANG UNTUK PROSES PENGEMBUNAN DOFFING CONE BENANG OPERATOR MEMINDAHKAN CONE BENANG KE RUANG HF SETELAH 8 JAM, OPERATOR MENGAMBIL CONE BENANG YANG TELAH TERKUMPUL MENGIRIM BENANG KE GUDANG BENANG MENERIMA CONE BENANG PACKING BENANG SESUAI ORDER SELESAI

22 a. Sorting

Sorting adalah proses pembersihan kapas agar dapat terpisahkan dari

kontaminasi. Kontaminasi pada hal ini adalah kotoran – kotoran maupun tali ravia yang tersangkut di kapas. Oleh karena itu, perlu dibersihkan secara manual agar kapas – kapas yang diproses dapat terbebas dari kontaminasi. Proses sorting dilakukan secara manual oleh operator yang berjumlah 4 orang.

b. Blowing

Kapas yang telah melalui proses sorting kemudian masuk ke proses blowing, dimana kapas – kapas tersebut dimasukkan ke mesin ABO. Mesin ABO berfungsi untuk melepaskan ikatan pada bale (tumpukan) kapas yang kemudian kapas diserap oleh mesin ABO untuk menuju proses selanjutnya. Mesin ABO tersambung dengan pipa, agar masuk ke proses selanjutnya. Sebelum masuk ke proses selanjutnya, pipa menyalurkan kapas ke mesin yang membersihkan dan pencampuran kapas. Terdapat 3 mesin yang membersihkan kapas dan 1 mesin untuk mencampurkan kapas yaitu :

a. Mesin Flock Feeder Beater (FFB) : untuk membersihkan kapas awal b. Mesin Mono Cylinder (MC) : untuk membersihkan kapas lebih lanjut c. Mesin Aero Mixer (AM) : untuk mixing kapas

d. Mesin Mono Cylinder Krischner (MCK) : untuk membersihkan kapas setelah mixing

c. Carding

Proses Carding adalah proses mengubah kapas menjadi sliver. Kapas masuk melalui pipa yang tersambung dengan mesin ABO dan mesin pembersih kapas. Terdapat 13 mesin carding yang terbagi menjadi 3 merk yaitu 8 mesin merk Ming Cheng (mesin CK1 - CK8), 2 mesin merk Rieter (CK9 dan CK10), dan 3 mesin bermerk Meikin (CK11 – CK13). Mesin carding untuk sekali proses dapat selesai dalam 25 menit. Output berupa sliver yang diletakkan di can / tong. sedangkan mesin lainnya untuk memproses benang yang akan dijual ke konsumen dalam negeri. Operator berjumlah 2 orang / shift. Untuk menuju proses selanjutnya, can – can tersebut dialirkan secara manual oleh operator.

23 d. Drawing

Proses drawing adalah proses dimana sliver yang telah dibuat pada proses

carding, dijadikan satu rangkap agar semakin banyak serat dan tidak mudah

putus. Proses drawing dibagi ke dalam 2 proses yaitu proses pre-drawing dengan mesin PDC dan finish drawing dengan mesin FD.

i. PDC 1

Input : can dari mesin CK2, CK7, CK8, CK11, CK12, CK13. Output : can biru dengan ban ungu

ii. FD 1

Input : 6 can output mesin PDC 1 Output : can dengan ban biru / hijau iii. PDC 2

Input : 6 can polos dari mesin carding Output : can coklat polos

iv. FD 2

Input : 6 can coklat polos output dari mesin PDC 2 Output : can coklat polos

v. PDC 3

Input : 6 can colos dari mesin carding Output : can polos

vi. FD 3

Input : 6 can polos output mesin PDC 3 Output : can polos

e. Flyer

Proses flyer adalah proses mengubah sliver rangkapan hasil dari proses finish

drawing menjadi roving. Roving tersebut ditempatkan di bobbin. Bobbin putih,

violet, dan merah digunakan untuk memproses benang jenis CD40. Bobbin kuning dan hijau digunakan untuk memproses benang jenis CD 30. Bobbin abu – abu dan biru digunakan untuk memproses benang jenis CD 32. Terdapat 2 -4 operator untuk sekali doffing (pengambilan roving hasil setelah diproses). Dalam 1 mesin terdapat 96 roving hingga 120 roving yang diproses, tergantung pada jumlah spindel pada setiap mesin. Roving yang telah selesai diproduksi dikumpulkan pada sebuah trolly untuk kemudian roving diletakkan untuk proses selanjutnya. Terdapat 6 mesin flyer :

24 i. FL1

Spindel berjumlah 96

Input : Can coklat polos dari mesin FD2 Warna bobbin : Putih, violet, merah ii. FL2

Spindel berjumlah 96

Input : Can coklat polos dari mesin FD2 Warna bobbin : merah, putih, violet. iii. FL3

Spindel berjumlah 120

Input : Can coklat polos

Warna bobbin : Kuning dan hijau iv. FL4 (ekspor)

Spindel berjumlah 108

Input : can dengan ban warna hijau / biru Warna bobbin : abu – abu dan biru v. FL5 (ekspor)

Spindel berjumlah 96

Input : can dengan ban warna hijau / biru Warna bobbin : biru dan abu - abu vi. FL6

Spindel berjumlah 96

Input : can putih polos

Warna bobbin : hijau dan kuning f. Ring Frame

Ring Frame adalah proses mengubah roving menjadi benang. Benang tersebut

diletakkan di sebuah cop. Proses Ring Frame menggunakan mesin ring frame. Mesin ring frame berjumlah 55 buah yang dibagi kedalam 3 line, yaitu line A (mesin A1 – A24), line B (mesin B2 – B24), dan line C (mesin C1 – C8). Dalam 1 mesin ring frame (line A dan line B), terdapat 432 spindel, jadi sekali doffing (pengambilan benang setelah proses) menghasilkan 432 cop benang untuk setiap 1 mesin. Sementara itu, mesin ring frame di line C, spindel berjumlah 480 buah. Setelah cop benang terkumpul, cop benang diletakkan pada trolly untuk dimasukkan ke proses selanjutnya.

25

Pada line A, mesin A1 – mesin A7 memproduksi benang CD40 (cop benang warna kuning dan warna biru), mesin A8 – mesin A10 memproduksi benang CD30 (cop benang warna coklat), dan mesin A11 – A24 memproduksi benang CD32 (cop benang warna hijau dan violet).

Pada line B, mesin B2 – mesin B21 memproduksi benang CD40 (cop benang warna kuning, dan warna biru), mesin B22 dan mesin B23 memproduksi benang CD32, mesin B24 memproduksi benang CD40.

Pada line C, mesin C1 – C8 memproduksi benang CD40 dengan cop warna kuning dan warna biru).

g. Winding

Proses terakhir adalah proses winding, dimana pada proses ini benang pada cop dipindahkan ke dalam cone benang. Mesin yang digunakan adalah mesin

Winder. Mesin Winder berjumlah 6 buah. Jenis cone ada 3 yaitu cone plastik

merah, paper cone pink, dan hitam titik kuning (ekspor).

h. Proses Pengembunan

Proses pengembunan adalah proses untuk mengembalikan kandungan air yang hilang saat proses produksi berlangsung agar massa benang dapat bertambah. Proses pengembunan dilakukan selama 8 jam Proses pengembunan dilakukan di ruang HF (Humidity Fair).

i. Packing

Setelah proses pengembunan selesai, cone benang satu persatu diplastik, kemudian dibawa ke gudang dengan trolly yang dapat mengangkut 30 benang oleh operator. Selanjutnya packing benang di gudang dengan menggunakan kardus, dimana setiap 1 kardus dapat memuat 18 cone benang.

Dokumen terkait