• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN KERJA PRAKTEK DI PT DAN LIRIS SUKOHARJO

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "LAPORAN KERJA PRAKTEK DI PT DAN LIRIS SUKOHARJO"

Copied!
74
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN KERJA PRAKTEK

DI PT DAN LIRIS SUKOHARJO

Disusun Oleh : Aditya Sentosa NPM : 140607765

PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI

FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI

UNIVERSITAS ATMA JAYA YOGYAKARTA

(2)
(3)

iv

KATA PENGANTAR

Puji Syukur kehadirat Tuhan yang Maha Esa. Karena atas berkat – Nya, penulis dapat menyelesaikan laporan Kerja Praktek selama satu bulan pada PT Dan Liris Sukoharjo.

Laporan kerja praktek ini akan memberikan informasi mengenai profil PT. Dan Liris Sukoharjo, proses produksi yang ada di unit Spinning 1 PT Dan Liris Sukoharjo, serta tugas khusus yang dikerjakan oleh penulis selama satu bulan melaksanakan kerja praktek pada PT. Dan Liris Sukoharjo.

Selama melaksanakan kerja praktek, penulis banyak belajar mengenai masalah nyata yang terjadi di PT ini yang belum sesuai dengan teori yang penulis pelajari. Walaupun begitu, rasa kekeluargaan, keakraban dan tenggang rasa sangat penulis rasakan selama bekerja di dalam perusahaan. Kerja praktek ini dapat menjadi sarana bagi penulis untuk dapat mengaplikasikan teori atau ilmu yang penulis peroleh dari program studi teknik industri pada PT Dan Liris Sukoharjo. Selain itu, penulis juga dapat merasakan situasi dalam dunia kerja sehingga dapat mengambil pelajaran dari pengalaman tersebut.

Pembuatan laporan kerja praktek ini, penulis lakukan dengan sungguh – sungguh. Namun, penulis menyadari bahwa banyak pihak yang secara langsung maupun tidak langsung yang telah memberikan dukungan dan bantuan pada penulis. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada :

1. Tuhan yang Maha Esa yang telah melindungi dan menyertai penulis selama proses pelaksanaan kerja praktek berlangsung.

2. Ibu Deny Ratna Yuniartha S.T.,M.T. selaku Dosen Pembimbing Kerja Praktek

3. Bapak Fariza R.R. selaku Pembimbing Lapangan selama melaksanakan kerja praktek di PT Dan Liris Sukoharjo

4. Bapak Dadang, selaku ketua Balai Latihan Kerja (BLK) PT. Dan Liris Sukoharjo yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk melaksanakan kerja praktek pada PT Dan Liris Sukoharjo

5. Seluruh staff Quality Control Unit Spinning 1 PT. Dan Liris Sukoharjo yang telah banyak membantu penulis selama pelaksanaan kerja praktek berlangsung.

(4)

v

Akhir kata, penulis memohon maaf apabila terdapat kesalahan dan kekurangan dalam penulisan laporan kerja praktek ini. Dengan demikian, kritik dan saran yang membangun dari para pembaca sangat penulis harapkan guna menyempurnakan laporan kerja praktek ini. Sekian dan terima kasih

Yogyakarta, 27 November 2017

(5)

vi

DAFTAR ISI

Halaman Judul ... i

Halaman Pengesahan ... ii

Surat Keterangan Pelaksanaan Kerja Praktek ... iii

Kata Pengantar ... iv

Daftar Isi ... vii

Daftar Tabel ... viii

Daftar Gambar ... ix

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang ... 1

1.2. Area Kompetensi Teknik Industri ... 2

1.3. Rencana Pelaksanaan Kerja Praktek ... 2

BAB 2 TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Singkat Perusahaan ... 4

2.2. Struktur Organisasi ... 6

2.3. Manajemen Perusahaan ... 9

BAB 3 TINJAUAN SISTEM PERUSAHAAN 3.1. Proses Bisnis ... 16

3.2. Produk yang Dihasilkan ... 18

3.3. Proses Produksi ... 19

3.4. Fasilitas Produksi ... 26

BAB 4 TINJAUAN PEKERJAAN MAHASISWA 4.1. Lingkup Pekerjaan ... 34

4.2. Tanggung Jawab dan Wewenang dalam Pekerjaan ... 35

4.3. Metodologi Pelaksanaan Pekerjaan ... 35

4.4. Hasil Pekerjaan ... 41

BAB 5 PENUTUP 5.1. Kesimpulan ... 65

(6)

vii

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1. Rincian Karyawan Shift ... 10

Tabel 2.2. Rincian Karyawan Day Shift ... 11

Tabel 3.1. Spesifikasi Benang Tipe CD 30 ... 18

Tabel 3.2. Spesifikasi Benang Tipe CD 40 ... 19

(7)

viii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1. Bagan Struktur Organisasi Unit Spinning 1 PT Dan Liris Sukoharjo ... 7

Gambar 3.1. Proses Bisnis Unit Spinning 1 PT Dan Liris Sukoharjo... 17

Gambar 3.2. Proses Produksi Unit Spinning 1 PT Dan Liris Sukoharjo ... 22

Gambar 3.3. Mesin ABO ... 27

Gambar 3.4. Mesin FFB ... ...27

Gambar 3.5. Mesin MC ... ...28

Gambar 3.6. Mesin AM dan MCK ... ...28

Gambar 3.7. Mesin Carding merk Mingcheng ... ...29

Gambar 3.8. Mesin Carding merk Rieter ... ...30

Gambar 3.9. Mesin carding merk Meikin ... ...30

Gambar 3.10. Mesin PDC ... 31

Gambar 3.11. Mesin FD ... ...32

Gambar 3.12. Mesin Flyer ... ...32

Gambar 3.13. Mesin Ring Frame ... ...33

Gambar 3.14. Mesin Winder ... ...34

Gambar 4.1. Flowchart Pembuatan Kuesioner dan Pengolahan Data ... 38

Gambar 4.2. Flowchart Melakukan Uji Kerataan ... 39

Gambar 4.3. Flowchart Penimbangan Sampel Sliver Carding ... 40

Gambar 4.4. Flowchart Penginspeksian Adanya Benang Coca – Cola ... 41

Gambar 4.5. Grafik Hasil Kuesioner Pertanyaan 1 ... 43

Gambar 4.6. Grafik Hasil Kuesioner Pertanyaan 2 ... 44

Gambar 4.7. Grafik Hasil Kuesioner Pertanyaan 3 (1) ... 45

Gambar 4.8. Grafik Hasil Kuesioner Pertanyaan 3 (2) ... 46

Gambar 4.9. Grafik Hasil Kuesioner Pertanyaan 4 (1) ... 47

Gambar 4.10. Grafik Hasil Kuesioner Pertanyaan 4 (2) ... 48

Gambar 4.11. Grafik Hasil Kuesioner Pertanyaan 5 ... 49

(8)

ix

Gambar 4.13. Mesin Uster Tester Bagian 1 ... 53

Gambar 4.14. Mesin Uster Tester Bagian 2 ... 53

Gambar 4.15. Mesin Uster Tester Bagian 3 ... 54

Gambar 4.16. Hasil Pengujian Kerataan Sliver Mesin Drawing ... 58

Gambar 4.17. Hasil Pengujian Kerataan Sliver Carding Tiap Mesin ... 59

Gambar 4.18. Hasil Pengujian Kerataan, Thin, Thick, dan Nep Benang ... 60

Gambar 4.19. Hasil Uji Kerataan Sliver Hasil Mesin Pre-Drawing dan Mesin Finish Drawing ... 61

Gambar 4.20. Sampel Sliver Carding Hasil Penimbangan ... 62

Gambar 4.21. Timbangan Digital ... 62

Gambar 4.22. Cop Benang Coca – Cola ... 63

Gambar 4.23. Cop Benang Normal ... 63

Gambar 4.24. Form Check Benang Coca – Cola (1) ... 64

(9)

1 BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Program Studi Teknik Industri, Fakultas Teknologi Industri, Universitas Atma Jaya Yogyakarta (PSTI UAJY) mewajibkan semua mahasiswanya untuk melaksanakan kerja praktek sesuai dengan Kurikulum di PSTI UAJY. PSTI UAJY memandang kerja praktek sebagai wahana atau sarana bagi mahasiswa untuk mengenali suasana di industri serta menumbuhkan, meningkatkan, dan mengembangkan etos kerja profesional sebagai calon sarjana Teknik Industri. Kerja praktek dapat dikatakan sebagai ajang simulasi profesi mahasiswa Teknik Industri. Paradigma yang harus ditanamkan adalah bahwa selama kerja praktek mahasiswa bekerja di perusahaan yang dipilihnya. Bekerja, dalam hal ini mencakup kegiatan perencanaan, perancangan, perbaikan, penerapan dan pemecahanan masalah. Karenanya dalam kerja praktek kegiatan yang dilakukan oleh mahasiswa adalah:

1. Mengenali ruang lingkup perusahaan

2. Mengikuti proses kerja di perusahaan secara kontinu

3. Melakukan dan mengerjakan tugas yang diberikan oleh atasan, supervisor atau pembimbing lapangan

4. Mengamati perilaku sistem

5. Menyusun laporan dalam bentuk tertulis

Kerja praktek ini harus dilakukan selama minimal 1 (satu) bulan di perusahaan yang bisa dipilih sendiri oleh para mahasiswa sepanjang perusahaan itu memenuhi persyaratan sebagai tempat kerja praktek yang ditetapkan oleh PSTI UAJY.

A. Tujuan

Hal-hal yang ingin dicapai melalui pelaksanaan Kerja Praktek ini adalah: 1. Melatih kedisiplinan.

2. Melatih kemampuan berinteraksi dengan bawahan, rekan kerja, dan atasan dalam perusahaan.

(10)

2

4. Mengamati secara langsung aktivitas perusahaan dalam berproduksi dan menjalankan bisnis.

5. Melengkapi teori yang diperoleh di perkuliahan dengan praktek yang ada di perusahaan.

6. Menambah wawasan mengenai sistem produksi dan sistem bisnis.

1.2 Area Kompetensi Teknik Industri

Teknik Industri adalah cabang ilmu teknik yang berkenaan dengan perencanaan, perancangan, perbaikan, dan instalasi sistem terintegrasi yang terdiri dari manusia, mesin, material, informasi, energi, metode kerja dan sumber daya finansial atau secara singkat mengkaji sistem industri. Kompetensi yang dimiliki oleh mahasiswa dan lulusan Teknik Industri, yang tercermin dari Mata Kuliah yang dipelajari antara lain:

1. Perancangan Sistem Kerja dan Ergonomi 2. Perencanaan dan Pengendalian Produksi 3. Manajemen Persediaan/Inventori

4. Sistem Pengendalian Kualitas 5. Sistem Penanganan Material

6. Logistik dan Supply Chain Management

7. Perancangan dan Pengembangan Produk 8. Teknik Keselamatan dan Kesehatan Kerja 9. Perancangan Tata Letak Fasilitas Manufaktur 10. Manajemen Organisasi

11. Analisis Biaya

12. Analisis Kelayakan Industri

13. Perancangan Proses dan CAD/CAM, dan lain-lain.

Dalam pelaksanaan Kerja Praktek ini diharapkan perusahaan dapat menempatkan dan memberikan tugas atau pekerjaan kepada mahasiswa sesuai dengan kompetensi Teknik Industri.

1.3. Tempat dan Waktu Pelaksanaan Kerja Praktek

Kerja Praktek ini akan dilaksanakan selama 30 hari kerja terhitung mulai tanggal 3 Juli 2017 sampai dengan 5 Agustus 2017 di PT. Dan Liris Group yang terletak di Cemani, Kelurahan Banaran, Kecamatan Grogol, Kabupaten Sukoharjo

(11)

3

57193. Pelaksanaan Kerja Praktek tersebut kemudian akan dilanjutkan dengan penyusunan laporan Kerja Praktek dan penilaian serta ujian Kerja Praktek. Dalam pelaksanaan kerja praktek, penempatan kerja praktek ada di unit spinning

1 PT. Dan Liris, tepatnya di bagian Quality Control. Pelaksanaan kerja praktek dibimbing langsung oleh kasubsie bagian Quality Control yaitu Bapak Fariza RR dan diawasi oleh kasubsie bagian personalia yaitu Bapak Samuel Adi.

(12)

4 BAB 2

TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN

2.1. Sejarah Singkat Perusahaan 2.1.1. Sejarah Perusahaan

Pada tahun 1920, generasi pertama dari keluarga Tjokrosaputro memulai bisnis industri rumahan, dengan menjual batik dari rumah ke rumah di kota Solo, Jawa Tengah. Seiring dengan berkembangnya bisnis, nama yang menyimbolkan kebudayaan Jawa dirasakan perlu, dan dipilihlah nama Keris. Kasom Tjokrosaputro kemudian melebur bisnis tersebut menjadi perusahaan swasta terbatas, PT. Batik Keris, pada tahun 1970. Kasom Tjokrosaputro kemudian melebur bisnis tersebut menjadi perusahaan swasta terbatas, PT. Batik Keris, pada tahun 1971. Putra Kasom, Handoko dan Handiman Tjokrosaputro, kemudian mengembangkan bisnis ke bidang produksi tekstil. Karena nama sebuah perusahaan memiliki arti yang sangat penting, keluarga mengambil keputusan untuk menamai perusahaan baru tersebut dengan nama Dan Liris atau lengkapnya PT. Dan Liris, yang diambil dari kata bahasa Jawa Udan Liris yang berarti hujan rintik-rintik atau gerimis. Seperti gerimis yang turun di awal musim hujan, merupakan hujan rintik-rintik yang ajeg berkesinambungan dan sangat bagus untuk menumbuhkan benih yang ditabur oleh para petani, agar menjadi tumbuhan yang kuat serta kokoh. Demikian halnya diharapkan dengan

bisnis Dan Liris yang menumbuhkembangkan kesejahteraan para

stakeholdernya, yaitu para pemegang saham, karyawan, rekanan dan masyarakat pada umumnya, khususnya masyarakat di sekitar lokasi pabrik. Dimulai hanya dengan Divisi Penenunan (Weaving) pada tanggal 25 April 1974, Dan Liris dengan cepat mengembangkan usahanya ke pemintalan (spinning), pencelupan dan pewarnaan (dyeing), penyempurnaan (finishing), pencetakan tekstil bermotif (printing), serta pembuatan pakaian jadi(garment) pada tahun 1976.

Sekarang, setelah 41 tahun, di bawah bimbingan Komisaris Utama, I.P. Elizabeth Sindoro, istri almarhum Handiman Tjokrosaputro, tongkat kepemimpinan telah diserahkan kepada generasi ketiga, Michelle Tjokrosaputro yang memegang pucuk kepemimpinan, membawahi 8.000 karyawan. Meskipun banyak tantangan

(13)

5

yang harus dihadapi dalam tahun-tahun belakangan ini, tetapi Michelle dan team tetap mampu mempertahankan pertumbuhan perusahaan dengan visi yang progresif dan dengan tetap mengimplementasikan pendekatan yang proaktif serta budaya kolaboratif, seperti yang digambarkan oleh moto perusahaan “Maju Bersama Menjadi Yang Terbaik”.

2.1.2. Profil Perusahaan

PT. Dan Liris mengirimkan produk-produk berkualitas dunia ke pasar internasional, ke lebih dari 20 negara di 5 benua, dan juga ke pasar domestik. PT. Dan Liris sebagai perusahaan tekstil mempunyai lima (5) bagian penting yaitu bagian spinning, bagian weaving, bagian finishing dan printing, bagian garment dan kantor pusat yang berada pada 1 satu wilayah di PT Dan Liris. Berikut disajikan profil perusahaan dari PT. Dan Liris:

a. Alamat : Kelurahan Banaran, Kecamatan Grogol, Kabupaten Sukoharjo 57193 Jawa Tengah, Indonesia

b. Telepon : (0271) 714400, 740888 Fax : (0271) 735222, 740777 c. Tahun Didirikan : 1974

d. Operasi : Penuh Vertikal

e. Jumlah Karyawan : 8000 Orang f. Luas Tanah : 550.000 M2 g. Area Pabrik : 400.000 M2

2.1.3. Sertifikasi dan Prestasi Perusahaan

Sertifikasi ISO 9001: 2008, mencakup seluruh proses produksi, dari pengolahan bahan hingga pembuatan pakaian jadi dengan memastikan penerapan dan pelaksanaan Prosedur Operasi Standar, yang merupakan bagian terpenting dalam menjamin tercapainya kualitas terbaik. Penghargaan lainnya yang di dapat oleh PT Dan Liris adalah Penghargaan Kementrian Perindustrian yang di dapatkan pada tanggal 1 Februari 2010, untuk pembaharuan yang proaktif dari sisi mesin produksi. Dalam mengevaluasi kinerja bisnis Dan Liris, Departemen Perindustrian menggunakan berbagai parameter termasuk pemeliharaan dan penggantian mesin-mesin produksi, yang merupakan kunci untuk menjaga kualitas produksi dan lingkungan kerja yang aman bagi karyawan.

(14)

6 2.2. Struktur Organisasi

Struktur organisasi adalah suatu jabaran dari kedudukan setiap pelaku dalam perusahaan, hubungan dari orang-orang yang menjabat di dalamnya.Struktur organisasi mencerminkan setiap kedudukan memiliki fungsi, tanggung jawab dan wewenang masing-masing. Struktur organisasi berperan sangat fundamental

dalam suatu perusahaan karena tanpa adanya struktur organisasi, maka suatu perusahaan tidak akan dapat menjalankan fungsi sebagaimana mestinya. Penempatan jabatan dalam organisasi harus sesuai dengan kemampuan yang dimiliki sehingga orang-orang tersebut dapat melaksanakan pekerjaannya dengan baik. Struktur organisasi tiap perusahaan pasti berbeda-beda, disesuaikan dengan kebutuhan dan kultur daripada perusahaan tersebut. Selain itu juga disesuaikan dengan ukuran atau skala dari perusahaan tersebut. Struktur Organsasi Unit Spinning 1 PT. Dan Liris ditunjukkan pada Gambar 2.1.

(15)

7

(16)

8

Berikut merupakan penjelasan dari tiap-tiap jabatan :

a. Kepala bagian

Sebagai pemimpin di unit Spinning 1 PT. Dan Liris, kepala bagian bBertanggung jawab akan kelangsungan seluruh kegiatan di spinning 1 PT. Dan Liris dan berkoordinasi dengan seluruh bagian di spinning 1 PT. Dan Liris. Kepala bagian bertanggung jawab melaporkan segala pencapaian spinning 1 dengan bagian eksekutif PT. Dan Liris pada saat rapat triwulan.

b. Kasie Produksi

Bertugas untuk mengontrol dan mengawasi tentang pengoperasian produksi, target produksi, dan efesiensi yang mengarah ke standard prosedur produksi di lantai produksi

c. Kasie Maintenance

Bertugas untuk mengatur, mengawasi dan berkoordinasi dengan hal yang melibatkan aktivitas maintenance mesin di seluruh bagian spinning 1 PT. Dan Liris.

d. Staff Quality Assurance

Memastikan semua standar kualitas dipenuhi oleh setiap komponen dari produk atau layanan yang disediakan oleh perusahaan untuk memberikan jaminan kualitas sesuai standar yang diberikan oleh perusahaan.

e. Personalia

Bertanggung jawab akan pengadaan, pelatihan, pemeliharaan, dan keamanan tenaga kerja di seluruh bagian spinning 1 PT. Dan Liris.

f. Kasubsie Produksi

Bertugas untuk mengatur, mengawasi dan berkoordinasi terhadap segala hal yang berhubungan dengan proses produksi di lantai produksi. Kasubsie produksi bertanggung jawab langsung terhadp Kasie Produksi. g. Kasubsie Quality Control

Bertugas mengontrol memantau dan melakukan inspeksi kualitas semua produk yang diproduksi oleh perusahaan. Kasubsie Quality Control

bekerja sama dengan Kasubsie Maintenance untuk memperoleh standar kualitas yang sudah ditetapkan.

h. Kasubsie Maintenance Tiap Bagian

Bertugas untuk mengatur, mengawasi dan berkoordinasi dengan hal yang melibatkan aktivitas maintenance mesin di tiap-tiap bagian. Untuk

(17)

9

Kasubsie Maintenance Front bertanggung jawab akan mesin carding dan

drawing, Kasubsie Maintenance AC/ELC bertanggung jawab akan mesin AC/ELC, Kasubsie Maintenance Ring frame bertanggung jawab atas mesin Ring frame, dan Kasubsie Maintenance Winder bertanggung jawab atas mesin Winder. Kasubsie di tiap-tiap bagian bekerjasama langsung dengan Kasubsie QC dalam melakukan maintenance.

2.3. Manajemem Perusahaan

PT Dan Liris percaya bahwa dalam hal pencapaian suatu tujuan di perlukan suatu perencanaan dan tindakan nyata untuk dapat mewujudkannya, secara umum bisa di katakan bahwa visi, misi dan sasaran perusahaan adalah suatu konsep perencanaan yang di sertai dengan tindakan sesuai dengan apa yang di rencanakan untuk mencapai suatu tujuan.

2.3.1. Visi, Misi dan Sasaran Perusahaan Misi :

a. Membahagiakan pemegang saham dengan memastikan kondisi Perusahaan yang sehat dan maju, baik secara keuangan dan produktivitas.

b. Memuaskan pelanggan melalui baiknya pelayanan, kualitas, inovasi dan harga.

c. Membahagiakan karyawan dengan menjamin kesejahteraan dan keamanan bekerja.

d. Membahagiakan masyarakat sekitar dengan keberadaan Dan Liris, juga melalui aktivitas sosial/ program untuk masyarakat.

Visi :

Dan Liris bertekad untuk membahagiakan semua pemangku kepentingan, yaitu pemegang saham, pelanggan, karyawan, rekanan dan masyarakat

Sasaran :

a. Menjadi perusahaan tekstil/ garment yang terbaik di dunia dengan produk pakaian jadi yang terbaik dengan bahan dasar cotton (cotton

& TC) pada 2020. Be the best cotton (cotton & TC) shirt maker by 2020

(18)

10

b. Membuat kehidupan karyawan dan masyarakat sekitar menjadi lebih layak dalam 5 tahun.

2.3.2. Ketenagakerjaan a. Sumber Daya Manusia

Manusia adalah salah satu elemen dalam perusahaan. Tanpa adanya manusia, proses bisnis suatu perusahaan tidak akan mungkin berjalan. Manusia yang memiliki potensi dan kemampuan sesuai dengan kebutuhan sangat dibutuhkan sebagai sumber daya perusahaan. Karyawan di Spinning 1 PT. Dan Liris dibedakan menjadi 2 yaitu karyawan Shift dan karyawa Day Shift Rincian pekerja di Spinning 1 PT. Dan Liris dengan rincian seperti berikut :

1. Karyawan Shift

Karyawan Shift merupakan karyawan yang bekerja di bagian lantai produksi sebagai operator, pembagian waktu bekerjanya dengan pembagian shift

yang dibagi menjadi 3 per hari nya. Untuk penempatan karyawan shift di lantai produksi dibagi berdasarkan proses produksi di spinning 1. Untuk bagian proses blowing, carding dan drawing karena hanya dibutuhkan sedikit operator maka tidak dibutuhakan team leader di bagian ini, sedangka untuk bagian Flyer, Ring frame dan Winder memerlukan banyak operator sehingga dibutuhkan 1 team leader tiap shift nya untuk mengatur operator yang ada. Kelompok A pada shift 1 (22.00-06.00), kelompok B pada shift 2 (06.00-14.00), kelompok C pada shift 3 (14.00-22.00). Rincian jumlah karyawan

shift dapat dilihat di Tabel 2.4.

Tabel 2.4 Rincian Karyawan Shift

Bagian Posisi Jumlah karyawan

Kel. A Kel. B Kel. C

Blowing Operator 1 1 1 Carding Operator 2 2 2 Drawing Operator 1 1 1 Flyer Leader 1 1 1 Operator 5 5 5 Ring frame Leader 2 2 2 Operator 11 11 11 Doffer 10 10 10 Supply Roving 2 2 2

(19)

11

Tabel 2.4. Lanjutan

Bagian Posisi Jumlah Karyawan

Kel.A Kel.B Kel.C

RTP 2 2 2 Winder Leader 1 1 1 Operator 10 10 10 Doffer 2 2 2 Total 150

2. Karyawan Day Shift

Untuk jam kerja karyawan Day Shift di hari senin-kamis yaitu 08.00-16.00 WIB (istirahat pukul 12.00-13.00 WIB), jumat yaitu 08.00-16.30 WIB (istirahat pukul 11.30-13.00 WIB), sedangkan hari sabtu yaitu 08.00-13.00 WIB. Karyawan Day Shift merupakan karyawan yang bekerja baik di laintai produksi maupun di bagian kantor. Tabel 2.5 adalah rincian karyawan Shift.

Tabel 2.5 Rincian Karyawan Shift

Bagian Posisi Jumlah

Gudang Benang Leader 1

Anggota 8 Produksi Leader 1 RTP 3 Cleaner 7 Sortir Kapas 18 Bal Press 7 Maintenance Leader Carding 1 Mekanik Carding 4 LeaderWinder 1 Mekanik Winder 4

Leader Ring frame 1

Mekanik Ring frame 10

Shift 1

Roll Shop Anggota 2

Utility Leader 1 Mekanik 4 QC Leader 1 Anggota 3 Umum Administrasi 2 Pam 4 Total 84

(20)

12 b. Prosedur Perekrutan Karyawan

Berikut ini merupakan prosedur perekrutan karyawan yang terbagi menjadi beberapa tahap, antara lain adalah sebagai berikut:

1) Tahap pemanggilan calon karyawan untuk tes. 2) Tahap pelaksanaan tes psikotes

3) Tahap pelaksanaan tes wawancara 4) Tahap pelaksanaan tes kesehatan

Untuk karyawan yang bekerja di unit garment, akan melalui latihan melalui BLK (balai latihan kerja) sedangkan karyawan yang bekerja di unit lain akan melalui pelatihan di unit-unit tersebut.

c. Pembagian Jam Kerja

Pada pembagian jam kerja di PT. Dan Liris dibagi menjadi 2, yaitu sistem shift

dan sistem day-shift. Untuk bagian operator produksi, pembagian kerja digunakan sistem shift, dengan ketentuan sebagai berikut :

1) Shift 1, bekerja dari pukul 06.00 - 14.00 WIB 2) Shift 2, bekerja dari pukul 14.00 - 22.00 WIB 3) Shift 3, bekerja dari pukul 22.00 - 06.00 WIB

Sedangkan untuk karyawan day-shift, jam kerja untuk hari senin-kamis yaitu 08.00-16.00 WIB (istirahat pukul 12.00-13.00 WIB), jumat yaitu 08.00-16.30 WIB (istirahat pukul 11.30-13.00 WIB), sedangkan hari sabtu yaitu 08.00-13.00 WIB.

d. Fasilitas yang Diterima oleh Karyawan

Menurut PT. Dan Liris tenaga kerja memegang peranan terpenting dalam setiap industri. Untuk memastikan aryawan dapat bekerja dengan optimal, PT. Dan Liris berusaha memberikan fasilitasfasilitas yang dapat dinikmati oleh seluruh karyawan. Berikut merupakan fasilitas yang disediakan PT Dan Liris untuk karyawannya :

1) Jaminan Sosial & Kesehatan Untuk Karyawan & Keluarga Karyawan

Seluruh karyawan terdaftar dalam program Jaminan Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian, Jaminan Hari Tua dan juga Jaminan Pemeliharaan Kesehatan di luar kecelakaan kerja. Jaminan Sosial & Kesehatan ini diperuntukkan bukan hanya bagi karyawan saja, namun juga kepada seluruh keluarga karyawan.

(21)

13 2) Poliklinik

Dan Liris menyediakan poliklinik perusahaan dengan fasilitas yang cukup lengkap, seperti poliklinik gigi dan pemeriksaan ibu hamil. Poliklinik ini didukung tenaga dokter serta perawat profesional yang menjamin setiap permasalahan kesehatan aryawan dapat dilayani dengan baik.

3) Pusat Konseling

Untuk memberikan rasa nyaman bagi karyawan dalam melakukan tugas pekerjaannya, Perusahaan menyediakan fasilitas konseling dengan bantuan tenaga psikolog profesional, dimana karyawan dapat dengan bebas mencurahkan semua permasalahan yang dihadapi baik masalah keluarga maupun masalah pekerjaan, sehingga diharapkan dapat mengurangi beban psikologis karyawan, untuk dapat melakukan pekerjaannya dengan lebih baik lagi.

4) Ruang Laktasi

Ruang Laktasi dibuat dengan tujuan memberikan rasa nyaman bagi karyawan perempuan yang masih dalam masa menyusui. Ruang Laktasi dilengkapi dengan botol ASI dan juga lemari pendingin agar ASI dapat dibekukan dan tidak terbuang percuma, sehingga tetap dapat diberikan kepada balita di rumah.

5) Perpustakaan

Perusahaan memberikan fasilitas Perpustakaan dengan buku-buku bacaan yang terkait dengan dunia Tekstil maupun juga pengetahuan umum dan motivasi. Diharapkan dengan adanya Perpustakaan dan koleksi buku-buku yang ada di dalamnya akan memperluas wawasan karyawan dalam menghadapi persaingan dunia kerja.

6) Pendidikan

Dukungan finansial bagi karyawan yang ingin melanjutkan pendidikan ke jenjang lebih tinggi serta inhouse training yang rutin diadakan untuk meningkatkan kompetensi karyawan.

7) bus antar-jemput karyawan

(22)

14 8) Kantin

Terdapat sebuah kantin yang disediakan oleh PT. Dan Liris yang menjual beberapa jenis makanan snack maupun makanan berat.. Di dalam kantin tersedia meja dan kursi dengan jumlah yang memadai.

9) Toilet

Toilet tersebar dengan jumlah yang merata pada semua unit dan bangunan di PT Dan Liris. Toilet difasilitasi dengan kloset jongkok, keran (sumber air), ember, gayung dan sabun cuci tangan.

10) Area parkir

Kebanyakan karyawan di PT Dan Liris menggunakan alat transportasi sendiri seperti sepeda motor dan mobil. Oleh karena itu perusahaan menyediakan tempat parkir roda empat dan roda dua yang disediakan dibagian dekat tiap unit disemua unit PT Dan Liris.

11) Safety Tools

Spinning 1 PT. Dan Liris selalu memperhatikan keselamatan dari para karyawannya, sehingga perusahaan menyediakan alat-alat pengaman saat bekerja (safety tools). Untuk semua karyawan memperoleh masker, penutup kepala(bagi perempuan) dan penutup telinga untuk yang bekerja bagian

Ring Frame

12) Fasilitas Komunikasi

Untuk beberapa karyawan yang memiliki job desk yang mengharuskan karyawan untuk berhubungan dengan pihak luar ataupun karyawan yang memiliki kesibukan tinggi, PT. Dan Liris memberikan fasilitas komunikasi berupa telepon di tiap-tiap unit.

13) Tempat ibadah

Fasilitas mushola disediakan disetiap unit, dan di dalam masing-masing unit, terdapat beberapa titik ruangan mushola. Karyawan dapat menunaikan kewajiban beribadahnya meskipun jauh dari tempat ibadah.

14) Tunjangan Hari Raya (THR)

Menjelang hari raya Idul Fitri setiap setahun sekali perusahaan memberikan tunjangan hari raya keagamaan sesuai dengan PerMen No.04/Men/1994 tentang pemberian tunjangan hari raya.

15) Balai Latihan Kerja

Perusahaan menyadari pentingnya kepastian arus hasil produksi yang ancar, berarti tidak hanya mesin yang harus beroperasi dengan baik, namun

(23)

15

juga harus dilengkapi dengan pekerja andal. Oleh karena itu, Balai Latihan Kerja (BLK) telah dibentuk pada tahun 2007 dan sejak diresmikan, lebih dari 8.500 karyawan telah dilatih di pusat pelatihan ini untuk memenuhi kebutuhan semua divisi. BLK bekerja sama dengan berbagai Asosiasi seperti Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO), Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API), Program Nasional untuk Pemberdayaan Masyarakat (PNPM), dan Kementrian Perindustrian.

e. Kegiatan Sosial

Dan Liris menyadari pentingnya masyarakat untuk mendukung pencapaian keberhasilan perusahaan, oleh karena itu telah berkomitmen untuk senantiasa memberikan kontribusi penting dalam mendukung pendidikan, pertumbuhan dan kesejahteraan masyarakat sekitarnya. Program Tanggung Jawab Sosial telah diterapkan sejak perusahaan ini didirikan dan mencakup hampir semua elemen kebutuhan masyarakat.

1) Aspek Pendidikan

Dukungan finansial untuk pembangunan sekolah di daerah Sukoharjo dan pemberian beasiswa untuk sekolah dasar, menengah dan siswa tingkat atas, termasuk anak-anak karyawan Dan Liris.

2) Aspek Keagamaan

Dukungan finansial terhadap pembangunan dan pengembangan

sejumlahtempat peribadatan. 3) Aspek Pangan

Setiap tahunnya perusahaan menjual produk-produk makanan pokok di bawah harga pasar untuk karyawan yang bekerja di bagian operasional untuk mengurangi beratnya tekanan ekonomi bagi karyawan dan keluarga mereka.

4) Aspek Sosial

Berkolaborasi dengan petani lokal untuk menggarap 35 hektar lahan, Perusahaan juga menyediakan fasilitas umum termasuk penerangan jalan dan memberikan kontribusi pada pemeliharaan infrastruktur secara berkelanjutan.

(24)

16 BAB 3

TINJAUAN SISTEM PERUSAHAAN

3.1. Proses Bisnis

Proses bisnis dimulai dari konsumen memesan benang ke bagian kantor administrasi. Kantor administrasi kemudian menghubungi departemen produksi. Departemen produksi menghubungi ke departemen gudang kapas mengenai pengadaan kapas. Departemen gudang kapas menginformasikan ketersediaan kapas. Jika kapas tersedia, maka kapas langsung dikirim ke departemen produksi untuk diproses, jika stok kapas tidak mencukupi maka departemen gudang kapas membuat laporan ke kantor administrasi untuk membeli kapas dari produsen / distributor kapas. Setelah kapas dikirim ke departemen produksi, maka departemen produksi melakukan produksi. Saat proses produksi berlangsung, operator departemen QC mengambil sampel untuk dilakukan pengujian kualitas barang setengah jadi maupun barang jadi. Apabila tidak sesuai standar yang telah ditentukan, maka departemen QC menginformasikan ke departemen Maintenance untuk inspeksi mesin. Setelah inspeksi mesin, proses produksi kembali berlangsung hingga selesai. Setelah proses produksi selesai, operator departemen produksi mengirimkan benang ke Warehouse. Operator warehouse kemudian melakukan packing benang sesuai order konsumen. Bagan proses bisnis dapat dilihat di Gambar 3.1.

(25)

17 MULAI KONSUMEN MEMESAN BENANG MENERIMA PESANAN KANTOR ADMINISTRASI MENGHUBUNGI DEPARTEMEN PRODUKSI MENERIMA INFORMASI DARI KANTOR ADMINISTRASI DEPARTEMEN PRODUKSI MENGHUBUNGI DEPARTEMEN GUDANG KAPAS MENGENAI KETERSEDIAAN BAHAN BAKU MENGECEK KETERSEDIAAN KAPAS GUDANG KAPAS KAPAS TERSEDIA ? MENERIMA LAPORAN MENGENAI PEMBELIAN KAPAS MEMBUAT LAPORAN MENGENAI PEMBELIAN KAPAS MEMESAN KAPAS KE PRODUSEN KAPAS MELAKUKAN PRODUKSI TIDAK YA MELAKUKAN PENGECEKAN BARANG SETENGAH

JADI SAAT PROSES PRODUKSI DEPARTEMEN QC MENGINFORMASIK AN KE DEPARTEMEN MAINTENANCE APABILA TIDAK SESUAI STANDAR MELAKUKAN PENGECEKAN MESIN DEPARTEMEN MAINTENANCE OPERATOR MENGIRIM PRODUK JADI KE BAGIAN GUDANG MENERIMA PRODUK JADI WAREHOUSE PACKING PRODUK JADI SESUAI ORDER

KONSUMEN PENGIRIMAN BENANG KE KONSUMEN MENERIMA BENANG SESUAI YANG DIPESAN SELESAI

(26)

18 3.2. Produk yang Dihasilkan

Di bagian spinning 1 PT Dan Liris, ada tiga jenis benang yang dihasilkan, yaitu benang CD 30, CD 40 dan CD 32. Semakin kecil nomor benang maka benang yang dihasilkan semakin tebal. Benang CD 32 merupakan benang yang khusus untuk ekspor sedangkan benang CD 30 dan CD 40 untuk domestik maupun untuk digunakan di bagian weaving. Untuk kualitas benang terdiri dari Excellent, Good, Medium, Low, dan Bad, untuk unit Spinning 1 menjaga kualitas semua jenis benang yang dihasilkan berada pada level medium. Untuk menentukan kualitas benang digunakan spesifikasi yang sudah ditentukan untuk tiap-tiap aspek. U% adalah kerataan benang, Thin adalah tipis benang, Thick adalah ketebalan benang, Nep adalah kebersihan benang, IPI adalah jumlah Thin, Thick

dan Nep, SYS adalah kekuatan puntiran benang, sedangkan Elongation adalah kekuatan benang saat ditarik. Semua kriteria untuk menentukan kualitas benang diukur satu per satu dan memiliki batas kualitasnya sendiri. Untuk spesifikasi benang CD 30 dapat dilihat di Tabel 3.1 benang CD 40 dapat dilihat di Tabel 3.2 dan benang CD 32 dapat dilihat di Tabel 3.3.

a) Standar spesifikasi benang tipe CD 30 dapat dilihat di Tabel 3.1 Tabel 3.1 Spesifikasi Benang Tipe CD 30

CD 30 Spesifikasi

Excellent Good Medium Low Bad

Count.CV% U% Thin Thick Nep Total IPI SYS SYS.CV% Elong TPI Max Max Max Max Max Min Max Min Max 0.8 11.04 4 90 149 243 360.2 7.3 6.6 20.42 1.2 11.92 8 145 268 421 336.6 8.1 6 21.82 1.6 12.8 16 237 462 715 309.1 9 5.5 23.7 2.2 13.76 32 402 826 1260 283.5 10.1 4.9 25.27 3 14.72 62 675 1370 2107 265.7 11.3 4.5 26.59

(27)

19

b) Standar spesifikasi benang tipe CD 40 dapat dilihat di Tabel 3.2 Tabel 3.2 Spesifikasi Benang Tipe CD 40

CD 40 Spesifikasi

Excellent Good Medium Low Bad

Count.CV% U% Thin Thick Nep Total IPI SYS SYS.CV% Elong TPI Max Max Max Max Max Min Max Min Max 0.9 11.44 7 123 264 394 270.2 7.7 6.3 23.34 1.3 12.32 13 196 468 677 249.5 8.6 5.8 24.92 1.7 23.28 26 318 801 1145 228.8 9.5 5.2 27.03 2.3 14.24 49 538 1426 2013 211.1 10.5 4.7 28.7 3.2 15.12 94 878 2298 3270 196.4 11.7 4.3 30.1

c) Standar spesifikasi benang tipe CD 32 dapat dilihat di Tabel 3.3 Tabel 3.3 Spesifikasi Benang Tipe CD 30

CD 32 Spesifikasi

Excellent Good Medium Low Bad

Count.CV% U% Thin Thick Nep Total IPI SYS SYS.CV% Elong TPI Max Max Max Max Max Min Max Min Max 0.8 11.12 4 97 169 270 337.7 7.4 6.5 21.03 1.2 12 9 155 304 468 315.6 8.2 5.9 22.48 1.6 12.88 18 253 523 794 287.9 9.1 5.4 24.41 2.2 13.92 35 429 934 1398 265.7 10.2 4.9 26.01 3.1 14.8 68 716 1539 2323 249.1 11.4 4.5 27.36 3.3. Proses Produksi

Proses pembuatan benang dimulai dari kapas yang disortir secara manual oleh operator agar kapas dapat terpisah dari kontaminasi, kemudian kapas masuk ke proses Blowing, yaitu kapas dimasukkan ke mesin ABO. Mesin ABO ini

(28)

20

fungsinya adalah membuka bale (tumpukan) kapas agar terurai dan kapas – kapas tersebut dihisap atau diserap untuk ke proses selanjutnya. Proses berikutnya adalah kapas – kapas yang telah dihisap ke pipa disalurkan ke mesin

Flock Feeder Beater yang fungsinya adalah membersihkan material awal dan dapat melakukan penguraian dari gumpalan material yang dibawa dari mesin ABO. Kemudian masuk ke mesin single beater cleaner, yang fungsinya adalah untuk pembersihan kapas lebih detail. Selanjutnya adalah kapas masuk ke mesin AM Mixer, yang fungsinya adalah untuk melakukan pencampuran dari beberapa jenis kapas agar kapas dapat tercampur secara merata. Berikutnya, kapas – kapas tersebut masuk ke mesin MCK untuk melalui proses pembersihan setelah mixing. Proses selanjutnya adalah proses carding dengan menggunakan mesin

carding yang fungsinya mengubah kapas menjadi sliver (rangkapan serat kapas) dengan cara mensejajarkan dan meluruskan serat kapas dengan satuan berat (grain) tertentu. Sliversliver (rangkapan serat kapas) hasil carding tersebut dimasukkan ke proses berikutnya yaitu proses drawing, dimana sliver hasil

carding dicampurkan dan dijadikan satu rangkapan. Kemudian sliver rangkapan dimasukkan kedalam proses flyer dimana sliver rangkapan diproses hingga menjadi roving. Roving sendiri adalah benang setengah jadi. Pada setiap mesin

flyer terdapat +/- 96 spindel dimana bobbin (wadah roving) diletakkan pada setiap spindel, dan roving kemudian akan memenuhi setiap spindel tersebut. Setelah proses flyer, roving dimasukkan ke proses Ring Frame, dimana roving

tersebut diproses hingga menjadi benang yang diletakkan pada cop (wadah pertama benang yang berbentuk silinder). Cop – cop benang kemudian diproses ke proses winding dengan mesin Winder, dimana cop benang diproses dengan digulung ulang pada 1 cone (wadah benang setelah penggulungan ulang dengan mesin Winder yang berbentuk kerucut) dengan kualitas yang lebih baik. Setelah itu, conecone benang dimasukkan ke ruangan Humidity Fair (HF) untuk proses pengembunan agar dapat mengembalikan kandungan air yang hilang selama proses produksi. Setelah proses pengembunan selesai, conecone benang diwadahi dengan plastik. Selanjutnya conecone benang yang sudah terkumpul dimasukkan ke gudang untuk dipacking. Penjelasan secara bagan dapat dilihat pada Gambar 3.2.

(29)

21

GUDANG KAPAS SORTING BLOWING CARDING DRAWING FLYER RING SPINNING WINDING RUANG HF GUDANG BENANG

MULAI MEMPERSIAPKAN KAPAS MENGIRIM KAPAS KE BAGIAN SORTING MEMBERSIHKAN KAPAS DARI KONTAMINASI SECARA MANUAL MENGIRIM KAPAS KE BAGIAN BLOWING MENERIMA KAPAS YANG TELAH DIBERSIHKAN OPERATOR MENATA KAPAS KAPAS DIHISAP OLEH MESIN BLOWING (ABO) KAPAS DISALURKAN MELALUI PIPA YANG TERHUBUNG DENGAN MESIN ABO KAPAS DIPROSES MENJADI SLIVER YANG DILETAKKAN DI CAN DOFFING OPERATOR MELETAKKAN CAN DI MESIN PDC (PRE-DRAWING UNTUK DIPROSES DOFFING OPERATOR MEMINDAHKAN CAN KE MESIN PDC OPERATOR MEMINDAHKAN CAN KE MESIN FLYER MESIN FLYER MEMPROSES SLIVER HASIL DRAWING MENJADI ROVING OPERATOR MELETAKKAN BOBBIN PADA SETIAP SPINDEL DOFFING OPERATOR MEMINDAHKAN BOBBIN YANG TELAH DIISI ROVING

OPERATOR MELETAKKAN BOBBIN DI HANGER MESIN MESIN MEMPROSES ROVING MENJADI BENANG (COP) DOFFING OPERATOR MEMINDAHKAN COP BENANG KE PROSES WINDING OPERATOR MELETAKKAN COP BENANG KE DRUM MESIN WINDING MESIN WINDING MEMPROSES COP BENANG MENJADI CONE BENANG OPERATOR MELETAKKAN BENANG UNTUK PROSES PENGEMBUNAN DOFFING CONE BENANG OPERATOR MEMINDAHKAN CONE BENANG KE RUANG HF SETELAH 8 JAM, OPERATOR MENGAMBIL CONE BENANG YANG TELAH TERKUMPUL MENGIRIM BENANG KE GUDANG BENANG MENERIMA CONE BENANG PACKING BENANG SESUAI ORDER SELESAI

(30)

22

a. Sorting

Sorting adalah proses pembersihan kapas agar dapat terpisahkan dari kontaminasi. Kontaminasi pada hal ini adalah kotoran – kotoran maupun tali ravia yang tersangkut di kapas. Oleh karena itu, perlu dibersihkan secara manual agar kapas – kapas yang diproses dapat terbebas dari kontaminasi. Proses sorting

dilakukan secara manual oleh operator yang berjumlah 4 orang. b. Blowing

Kapas yang telah melalui proses sorting kemudian masuk ke proses blowing, dimana kapas – kapas tersebut dimasukkan ke mesin ABO. Mesin ABO berfungsi untuk melepaskan ikatan pada bale (tumpukan) kapas yang kemudian kapas diserap oleh mesin ABO untuk menuju proses selanjutnya. Mesin ABO tersambung dengan pipa, agar masuk ke proses selanjutnya. Sebelum masuk ke proses selanjutnya, pipa menyalurkan kapas ke mesin yang membersihkan dan pencampuran kapas. Terdapat 3 mesin yang membersihkan kapas dan 1 mesin untuk mencampurkan kapas yaitu :

a. Mesin Flock Feeder Beater (FFB) : untuk membersihkan kapas awal b. Mesin Mono Cylinder (MC) : untuk membersihkan kapas lebih lanjut c. Mesin Aero Mixer (AM) : untuk mixing kapas

d. Mesin Mono Cylinder Krischner (MCK) : untuk membersihkan kapas setelah mixing

c. Carding

Proses Carding adalah proses mengubah kapas menjadi sliver. Kapas masuk melalui pipa yang tersambung dengan mesin ABO dan mesin pembersih kapas. Terdapat 13 mesin carding yang terbagi menjadi 3 merk yaitu 8 mesin merk Ming Cheng (mesin CK1 - CK8), 2 mesin merk Rieter (CK9 dan CK10), dan 3 mesin bermerk Meikin (CK11 – CK13). Mesin carding untuk sekali proses dapat selesai dalam 25 menit. Output berupa sliver yang diletakkan di can / tong. sedangkan mesin lainnya untuk memproses benang yang akan dijual ke konsumen dalam negeri. Operator berjumlah 2 orang / shift. Untuk menuju proses selanjutnya, can

(31)

23

d. Drawing

Proses drawing adalah proses dimana sliver yang telah dibuat pada proses

carding, dijadikan satu rangkap agar semakin banyak serat dan tidak mudah putus. Proses drawing dibagi ke dalam 2 proses yaitu proses pre-drawing

dengan mesin PDC dan finish drawing dengan mesin FD. i. PDC 1

Input : can dari mesin CK2, CK7, CK8, CK11, CK12, CK13. Output : can biru dengan ban ungu

ii. FD 1

Input : 6 can output mesin PDC 1 Output : can dengan ban biru / hijau iii. PDC 2

Input : 6 can polos dari mesin carding

Output : can coklat polos iv. FD 2

Input : 6 can coklat polos output dari mesin PDC 2 Output : can coklat polos

v. PDC 3

Input : 6 can colos dari mesin carding

Output : can polos vi. FD 3

Input : 6 can polos output mesin PDC 3 Output : can polos

e. Flyer

Proses flyer adalah proses mengubah sliver rangkapan hasil dari proses finish drawing menjadi roving. Roving tersebut ditempatkan di bobbin. Bobbin putih, violet, dan merah digunakan untuk memproses benang jenis CD40. Bobbin kuning dan hijau digunakan untuk memproses benang jenis CD 30. Bobbin abu – abu dan biru digunakan untuk memproses benang jenis CD 32. Terdapat 2 -4 operator untuk sekali doffing (pengambilan roving hasil setelah diproses). Dalam 1 mesin terdapat 96 roving hingga 120 roving yang diproses, tergantung pada jumlah spindel pada setiap mesin. Roving yang telah selesai diproduksi dikumpulkan pada sebuah trolly untuk kemudian roving diletakkan untuk proses selanjutnya. Terdapat 6 mesin flyer :

(32)

24

i. FL1

Spindel berjumlah 96

Input : Can coklat polos dari mesin FD2 Warna bobbin : Putih, violet, merah ii. FL2

Spindel berjumlah 96

Input : Can coklat polos dari mesin FD2 Warna bobbin : merah, putih, violet. iii. FL3

Spindel berjumlah 120 Input : Can coklat polos

Warna bobbin : Kuning dan hijau iv. FL4 (ekspor)

Spindel berjumlah 108

Input : can dengan ban warna hijau / biru Warna bobbin : abu – abu dan biru v. FL5 (ekspor)

Spindel berjumlah 96

Input : can dengan ban warna hijau / biru Warna bobbin : biru dan abu - abu vi. FL6

Spindel berjumlah 96 Input : can putih polos

Warna bobbin : hijau dan kuning f. Ring Frame

Ring Frame adalah proses mengubah roving menjadi benang. Benang tersebut diletakkan di sebuah cop. Proses Ring Frame menggunakan mesin ring frame. Mesin ring frame berjumlah 55 buah yang dibagi kedalam 3 line, yaitu line A (mesin A1 – A24), line B (mesin B2 – B24), dan line C (mesin C1 – C8). Dalam 1

mesin ring frame (line A dan line B), terdapat 432 spindel, jadi sekali doffing (pengambilan benang setelah proses) menghasilkan 432 cop benang untuk setiap 1 mesin. Sementara itu, mesin ring frame di line C, spindel berjumlah 480 buah. Setelah cop benang terkumpul, cop benang diletakkan pada trolly untuk dimasukkan ke proses selanjutnya.

(33)

25

Pada line A, mesin A1 – mesin A7 memproduksi benang CD40 (cop benang warna kuning dan warna biru), mesin A8 – mesin A10 memproduksi benang CD30 (cop benang warna coklat), dan mesin A11 – A24 memproduksi benang CD32 (cop benang warna hijau dan violet).

Pada line B, mesin B2 – mesin B21 memproduksi benang CD40 (cop benang warna kuning, dan warna biru), mesin B22 dan mesin B23 memproduksi benang CD32, mesin B24 memproduksi benang CD40.

Pada line C, mesin C1 – C8 memproduksi benang CD40 dengan cop warna kuning dan warna biru).

g. Winding

Proses terakhir adalah proses winding, dimana pada proses ini benang pada cop dipindahkan ke dalam cone benang. Mesin yang digunakan adalah mesin

Winder. Mesin Winder berjumlah 6 buah. Jenis cone ada 3 yaitu cone plastik merah, paper cone pink, dan hitam titik kuning (ekspor).

h. Proses Pengembunan

Proses pengembunan adalah proses untuk mengembalikan kandungan air yang hilang saat proses produksi berlangsung agar massa benang dapat bertambah. Proses pengembunan dilakukan selama 8 jam Proses pengembunan dilakukan di ruang HF (Humidity Fair).

i. Packing

Setelah proses pengembunan selesai, cone benang satu persatu diplastik, kemudian dibawa ke gudang dengan trolly yang dapat mengangkut 30 benang oleh operator. Selanjutnya packing benang di gudang dengan menggunakan kardus, dimana setiap 1 kardus dapat memuat 18 cone benang.

3.4. Fasilitas Produksi 1. Mesin ABO

Mesin ABO adalah mesin yang berfungsi untuk membuka ikatan pada bale

(tumpukan) kapas, dan menyerap kapas – kapas tersebut ke proses berikutnya. Mesin ABO tersambung dengan pipa yang berfungsi untuk menyalurkan kapas ke proses selanjutnya. Mesin ABO dapat dilihat di Gambar 3.3.

(34)

26

Gambar 3.3. Mesin ABO

2. Mesin FFB

Mesin Flock Feeder Beater atau biasa disebut juga mesin FFB adalah mesin yang berfungsi untuk membersihkan kapas ulang setelah kapas dibersihkan secara manual pada proses sortir. Mesin FFB dapat dilihat di Gambar 3.4.

Gambar 3.4. Mesin FFB

3. Mesin MC

Mesin MC adalah singkatan dari mesin Mono Cylinder. Mesin Mono Cylinder

ini berfungsi untuk membersihkan kapas untuk kedua kalinya setelah kapas dibersihkan pada mesin FFB. Mesin MC dapat dilihat di Gambar 3.5.

(35)

27

Gambar 3.5. Mesin MC

4. Mesin AM dan MCK

Mesin AM adalah singkatan dari mesin Aero Mixer. Mesin ini berfungsi untuk mencampurkan kapas. Sebagai catatan, kapas yang diserap oleh mesin ABO bermacam – macam jenis dan karakteristiknya sehingga perlu dicampurkan. Pada Gambar 3.6 mesin AM ditunjukkan pada mesin yang berwarna biru. Mesin MCK adalah singkatan dari mesin Mono Cylinder Krischner. Mesin ini berfungsi untuk membersihkan ulang kapas setelah kapas dicampur (di-mix) pada mesin Aero Mixer (AM). Pada Gambar 3.6 ditunjukkan pada mesin yang berwarna abu – abu. Mesin AM dan MCK dapat dilihat di Gambar 3.6.

(36)

28

Gambar 3.6. Mesin AM dan Mesin MCK

5. Mesin carding merk Ming Cheng

Mesin Carding digunakan untuk membuat rangkapan serat kapas atau yang biasa disebut sliver. Sliver akan keluar dari mesin melalui sebuah pipa kecil seperti pada Gambar 3.7 ini dan kemudian masuk ke can (tong berbentuk silinder yang berwarna biru seperti Gambar 3.7). Mesin Carding terdapat 3 merk yang berbeda. Merk pertama yaitu mesin carding merk Ming Cheng. Mesin carding merk Ming Cheng ini berjumlah 8 mesin. Mesin carding Ming Cheng dapat dilihat di Gambar 3.7.

(37)

29

6. Mesin carding merk Rieter

Mesin Carding digunakan untuk membuat rangkapan serat kapas atau yang biasa disebut sliver. Sliver akan keluar dari mesin melalui sebuah pipa kecil seperti pada Gambar 3.8 dan kemudian masuk ke can (tong berbentuk silinder yang berwarna putih seperti Gambar 3.8). Mesin Carding terdapat 3 merk yang berbeda. Merk pertama yaitu mesin carding merk Rieter. Mesin

carding merk Ming Cheng ini berjumlah 2 mesin. Mesin carding merk Rieter dapat dilihat di Gambar 3.8.

Gambar 3.8. Mesin Carding merk Rieter

7. Mesin carding merk Meikin

Mesin Carding digunakan untuk membuat rangkapan serat kapas atau yang biasa disebut sliver. Sliver akan keluar dari mesin melalui sebuah pipa kecil seperti pada Gambar 3.9 ini dan kemudian masuk ke can (tong berbentuk silinder yang berwarna coklat seperti Gambar 3.9). Mesin Carding terdapat 3 merk yang berbeda. Merk pertama yaitu mesin carding merk Meikin. Mesin

carding merk Meikin ini berjumlah 3 mesin. Mesin carding merk Meikin dapat dilihat di Gambar 3.9.

(38)

30

Gambar 3.9. Mesin Carding Merk Meikin

8. Mesin Pre-drawing (PDC)

Can yang berisi sliver hasil dari carding tersebut kemudian diletakkan ke mesin PreDrawing (PDC) untuk diproses menjadi sliver yang lebih pipih dan mempunyai kekuatan tarik yang lebih tinggi. Sliver hasil dari mesin PDC akan keluar melalui sebuah lubang kecil dan kemudian masuk ke can biru yang terletak persis dibawah mesin seperti Gambar 3.10. Mesin PDC pada unit Spinning 1 PT Dan Liris berjumlah 3 buah. Mesin PDC dapat dilihat di Gambar 3.10.

(39)

31

9. Mesin Finish drawing (FD)

Mesin Finish Drawing adalah lanjutan dari mesin PDC yang fungsinya adalah membuat sliver mempunyai kekuatan tarik lebih besar daripada sliver

PDC dan sliver Carding. Sliver hasil dari mesin FD ini akan keluar melalui lubang yang kemudian masuk ke can putih seperti pada Gambar 3.11. Mesin

Finish Drawing yang dimiliki oleh unit Spinning 1 PT Dan Liris ini berjumlah 3 buah. Mesin FD dapat dilihat di Gambar 3.11

Gambar 3.11. Mesin Finish Drawing (FD)

10. Mesin Flyer

Mesin Flyer adalah mesin yang berfungsi mengubah sliver menjadi roving

(benang setengah jadi). Mesin flyer berjumlah 6 buah dengan masing – masing mesin mempunyai spindel (bagian dari mesin yang digunakan untuk meletakkan bobbin (wadah roving) berjumlah antara 96 – 120 spindel.

Roving kemudian akan terlilit pada setiap bobbin pada spindelspindel

(40)

32

Gambar 3.12. Mesin Flyer 11. Mesin Ring frame

Mesin Ring frame adalah mesin yang berfungsi mengubah roving (benang setengah jadi) menjadi benang (barang jadi). Terdapat 55 mesin yang terbagi menjadi 3 line berbeda (Line A terdapat 24 mesin, line B terdapat 23 mesin, dan line C terdapat 8 mesin). Pada mesin yang terdapat di line A dan B, mempunyai 432 spindel pada tiap mesin. Sedangkan mesin yang ada di

line C mempunyai 480 spindel per mesin. Roving akan diproses sedemikian rupa hingga menjadi benang yang kemudian akan terlilit pada setiap cop (wadah benang yang terletak pada setiap spindel). Mesin Ring frame dapat dilihat di Gambar 3.13.

(41)

33

12. Mesin Winder

Mesin Winder adalah mesin yang berfungsi untuk menggulung ulang benang yang kemudian menjadi cone benang (wadah benang berbentuk kerucut). Terdapat 6 mesin Winder pada unit Spinning 1 PT Dan Liris. Mesin Winder

dapat dilihat di Gambar 3.14.

(42)

34

BAB 4

TINJAUAN PEKERJAAN MAHASISWA

4.1. Lingkup Pekerjaan

Kerja Praktek berlangsung di unit Spinning 1 PT Dan Liris, pada Bagian Personalia dan Bagian Quality Control (QC). Lingkup Pekerjaaan pada unit Spinning 1 PT Dan Liris terdiri departemen – departemen sebagai berikut :

a. Departemen Gudang kapas : Departemen ini berisi penyimpanan bahan baku benang, yaitu kapas. Operator pada departemen ini tugasnya adalah mengatur kapas yang akan dibawa ke bagian produksi.

b. Departemen Maintenance : Pada departemen ini, tugasnya adalah me-maintain mesin supaya proses produksi dapat selalu terkendali serta dapat langsung membenahi mesin apabila terjadi kerusakan mesin produksi

c. Departemen Personalia : Departemen yang terdapat pada unit Spinning 1 PT Dan Liris yang tugasnya adalah mengurusi semua yang berhubungan dengan kepegawaian seperti persiapan mengenai gaji pegawai, tunjangan pegawai, penerimaan dan pewawancaraan pegawai baru, mempersiapkan perlengkapan kerja untuk pegawai, proses pembinaan pegawai baru, serta memantau dan mengevaluasi kecelakaan kerja yang dialami oleh pegawai. d. Kantor Administrasi : Kantor administrasi adalah kantor dimana operatornya

bertugas untuk menerima order dari konsumen serta mengurusi segala hal mengenai pendistribusian benang

e. Departemen QC : Quality Control bertugas untuk memantau kualitas hasil produksi agar tidak ada yang cacat dan sesuai dengan spesifikasi yang telah ditentukan, dengan memeriksa sampel mulai dari bahan baku (kapas), barang setengah jadi (sliver dan roving), serta barang jadi yaitu benang. f. Departemen Warehouse : Departemen ini bertugas sebagai tempat

penyimpanan barang jadi yaitu benang, serta proses packing benang juga menjadi tugas dari departemen warehouse.

Tugas yang diberikan selama kerja praktek pada unit Spinning 1 PT Dan Liris adalah melakukan kerataan dari sliver carding, sliver drawing, dan benang. Tugas lainnya yaitu penimbangan sampel sliver carding untuk pengecekan nep

(43)

35

pada departemen personalia, penulis diberi tugas untuk membuat kuesioner mengenai K3 dan menyebarkan kepada operator serta mengolah data kuesioner tersebut agar dapat menjadi masukan untuk unit Spinning 1 PT Dan Liris.

4.2. Tanggung Jawab dan Wewenang Dalam Pekerjaan

Tanggung jawab dan wewenang selama kerja praktek antara lain membuat kuesioner mengenai K3 kemudian mengolah kuesioner tersebut hingga menjadi sebuah masukan yang dapat digunakan oleh unit Spinning 1 PT Dan Liris.

Tanggung jawab dan wewenang lainnya adalah melakukan uji kerataan untuk sampel sliver carding, sliver PDC, sliver FD, dan sliver benang. Tanggung jawab dan wewenang dimulai dari pengambilan sampel, pengujian dengan mesin

uster, dan menyerahkan hasil uji kerataan sampel kepada bagian maintenance

atau leader QC

Tanggung jawab dan wewenang berikutnya adalah melakukan penimbangan untuk sampel sliver carding untuk penginspeksian adanya nep

(kotoran), dimana sampel sliver carding tersebut diukur massanya dengan massa yang standarnya berkisar antara 0,323 gram s/d 0,325 gram, lalu kemudian diberikan kepada operator QC yang bertugas untuk penginspeksian adanya nep (kotoran) pada sampel yang telah ditimbang.

Tanggung jawab dan wewnang yang terakhir adalah melakukan penginspeksian adanya cop benang coca – cola pada mesin ring frame, dimulai dari leader QC memberikan form check benang coca – cola, kemudian meninjau

di mesin ring frame dan menginspeksi setiap spindel pada mesin ring frame agar kemudian dapat diketahui spindel nomor berapa yang menghasilkan benang coca – cola. Setelah penginspeksian selesai, form check benang coca – cola diberikan kepada bagian maintenance untuk diinspeksi ulang dan dilakukan langkah perbaikan untuk mesin ring frame.

4.3. Metodologi Pekerjaan

Tugas yang diberikan oleh pembimbing lapangan adalah membuat kuesioner K3 dan mengolah data kuesioner, melakukan uji kerataan sliver carding, sliver PDC, dan sliver FD, penimbangan sampel sliver carding untuk penginspeksian adanya nep (kotoran) pada sliver carding, serta penginspeksian adanya cop benang coca – cola pada mesin ring frame.

(44)

36

Langkah – langkah tugas yang diberikan selama kerja praktek di unit

Spinning 1 PT Dan Liris adalah :

a. Pembuatan kuesioner dan Pengolahan data kuesioner

Proses pembuatan kuesioner dan pengolahan data dimulai dari penulis membuat kuesioner dan kemudian dicek oleh pembimbing lapangan dan bagian personalia. Kemudian bagian personalia setelah menyetujui kuesioner, lalu menyebarkan pada operator. Setelah itu, kuesioner diisi oleh operator, dan kemudian bagian personalia menarik kembali kuesioner ke penulis. Penulis kemudian mengolah data dan membuat kesimpulan. Kemudian penulis membuat laporan mengenai hasil pengolahan data kuesioner. Flowchart langkah – langkah tugas pembuatan kuesioner dan pengolahan data kuesioner ditunjukkan pada Gambar 4.1

(45)

37 MULAI PENGAMATAN SECARA LANGSUNG DI LANTAI PRODUKSI PEMBUATAN KUESIONER KONSULTASI KE PEMBIMBING LAPANGAN DAN BAGIAN PERSONALIA PENYEBARAN KUESIONER OLEH BAGIAN PERSONALIA PENGAMBILAN KUESIONER YANG TELAH DIISI MENGOLAH DATA MEMBERIKAN KESIMPULAN MEMBUAT LAPORAN MENGENAI HASIL PENGOLAHAN DATA KUESIONER SELESAI

(46)

38

b. Melakukan uji kerataan

Langkah – langkah dalam melakukan uji kerataan dimulai dari pengambilan sampel oleh penulis. Sampel tersebut dibawa ke ruangan QC dan kemudian dicek menggunakan mesin uster. Kemudian penulis mencatat hasil. Untuk hasil kerataan sliver diberikan ke bagian

maintenance, sementara untuk hasil kerataan benang diberikan ke leader QC / Maintenance. Flowchart langkah – langkah melakukan uji kerataan

ditunjukkan pada Gambar 4.2.

MULAI MELAKUKAN PENGAMBILAN SAMPEL SLIVER CARDING / SLIVER DRAWING / BENANG PENGECEKAN DENGAN MESIN USTER MENCATAT HASIL UNTUK HASIL KERATAAN SLIVER CARDING DAN SLIVER DRAWING DIBERIKAN KE BAGIAN MAINTENANCE UNTUK HASIL KERATAAN BENANG DIBERIKAN KE LEADER QC SELESAI

(47)

39

c. Penimbangan sampel sliver carding untuk penginspeksian adanya nep

(kotoran)

Penimbangan sampel sliver carding untuk penginspeksian adanya nep

(kotoran) pada sliver carding dimulai dari penulis mengambil sedikit bagian dari sampel yang telah diambil per mesin. Penulis menimbang sampel tersebut hingga beratnya 0,323 gram s/d 0,325 gram. Kemudian penulis memberikan sampel tersebut ke staf QC yang ditugaskan untuk mengecek nep (kotoran) dari sliver carding. Flowchart langkah – langkah

penimbangan sliver carding untuk pengecekan nep (kotoran) ditunjukkan pada Gambar 4.3.

MULAI

MENGAMBIL SEDIKIT BAGIAN DARI SAMPEL YANG TELAH DIAMBIL PER

MESIN MENIMBANG SAMPEL TERSEBUT HINGGA BERATNYA 0,323 – 0,325 GRAM MEMBERIKAN SAMPEL TERSEBUT KE STAF QC YANG DITUGASKAN UNTUK MENGECEK NEP SLIVER SELESAI

(48)

40

d. Penginspeksian Adanya Cop Benang Coca – Cola Pada Mesin Ring Frame

Penginspeksian adanya benang coca – cola pada mesin Ring Frame

dimulai dari leader QC memberikan form penginspeksian benang coca –

cola, kemudian penulis melihat setiap spindle pada mesin ring frame, yang memiliki karakteristik benang coca – cola, dimana spindel yang terdapat benang coca – cola dicatat nomor spindle-nya. Setelah melakukan penginspeksian dan pencatatan benang coca – cola, form

tersebut diberikan ke bagian maintenance. Flowchart langkah – langkah dari penginspeksian adanya benang coca – cola pada mesin ring frame ditunjukkan pada Gambar 4.4.

MULAI LEADER QC MEMBERIKAN FORM MENGECEK SETIAP SPINDLE PADA MESIN RING FRAME, YANG MEMILIKI KARAKTERISTIK BENANG COCA – COLA DICATAT NOMOR SPINDELNYA DIBERIKAN KE BAGIAN MAINTENANCE SELESAI

(49)

41

4.4. Hasil Pekerjaan

4.4.1. Pembuatan Kuesioner K3 Beserta Pembahasan

Hasil pekerjaan yang pertama adalah penulis diberi tugas oleh pembimbing lapangan untuk membuat kuesioner K3. Penulis diizinkan oleh pembimbing lapangan untuk melakukan pengamatan langsung pada lantai produksi dan bertanya langsung kepada operator mengenai alat pelindung diri (APD) yang digunakan oleh para operator, kecelakaan kerja serta penyakit yang pernah diderita oleh operator serta fasilitas lain seperti mushola dan toilet yang ada di unit Spinning 1 PT Danliris. Setelah melakukan pengamatan dan bertanya kepada operator, penulis merancang kuesioner yang kemudian disetujui oleh pembimbing lapangan dan bagian personalia. Setelah disetujui oleh pembimbing lapangan dan bagian personalia, maka kemudian bagian personalia akan menyebarkan kuesioner kepada operator produksi di unit Spinning 1, setelah itu operator mengembalikan kuesioner yang telah diisi kepada bagian personalia. Setelah kuesioner yang telah diisi oleh operator telah dikumpulkan kepada bagian personalia, kemudian bagian personalia memberikan kuesioner yang telah terkumpul tersebut kepada penulis. Penulis kemudian mengolah data kuesioner. Hasil pengolahan data kuesioner oleh penulis adalah sebagai berikut :

1. Menurut anda, apakah alat pelindung yang disediakan sudah cukup ? Hasil Kuesioner : Berdasarkan dari 50 operator yang telah mengisi kuesioner, didapatkan hasil bahwa 52% atau sebanyak 26 operator menjawab bahwa jenis alat pelindung diri (APD) yang diberikan sudah cukup, sementara sebanyak 48% atau 24 operator menjawab bahwa jenis Alat Pelindung Diri (APD) yang diberikan belum cukup. Grafik dari hasil kuesioner pertanyaan 1 ditunjukkan pada gambar 4.5. Berdasarkan hasil kuesioner pertanyaan 1, maka perlu penambahan jenis Alat Pelindung Diri karena selama ini yang disediakan oleh unit Spinning 1 PT Dan Liris adalah masker, earplug dan pelindung kepala (khusus untuk operator perempuan).

(50)

42

Gambar 4.5. Grafik Hasil Kuesioner Pertanyaan 1

2. Alat pelindung apakah yang sering tidak anda gunakan saat bekerja di unit Spinning I PT Dan Liris ?

Hasil kuesioner : Dari 50 operator yang telah menjawab kuesioner, didapatkan hasil bahwa sebanyak 52% atau 26 operator menjawab bahwa Alat Pelindung Diri (APD) yang sering tidak digunakan oleh operator adalah earplug. Sebanyak 34% atau 17 operator menjawab bahwa Alat Pelindung Diri (APD) yang sering tidak digunakan oleh operator adalah pelindung kepala. Sebanyak 12% atau sebanyak 6 operator menjawab bahwa Alat Pelindung Diri (APD) yang sering tidak digunakan oleh operator adalah sepatu. Sedangkan 2% dari 50 operator atau sebanyak 1 operator menjawab bahwa Alat Pelindung Diri (APD) yang sering tidak digunakan oleh operator adalah masker. Grafik hasil kuesioner pertanyaan 2 ditunjukkan pada gambar 4.6.

Earplug jarang digunakan karena untuk operator yang sudah cukup lama bekerja di PT Dan Liris merasa bahwa earplug tidak nyaman di telinga, sehingga mereka memilih mengambil kapas dari gudang kapas untuk dimasukkan ke telinga agar dapat menghindari kebisingan. Oleh karena itu, saran yang dapat disampaikan adalah perlunya penyuluhan lebih lanjut kepada operator mengenai pentingnya penggunaan earplug atau penggantian Alat Pelindung Diri (APD) earplug menjadi earmuff agar lebih nyaman di telinga serta untuk menghindari kebisingan. Sementara itu, pelindung kepala

sudah cukup 48% belum cukup

52% sudah cukup

(51)

43

selama ini hanya digunakan oleh operator perempuan, dikarenakan perempuan mayoritas berambut panjang dan dapat mengakibatkan rambut rontok dapat berkontaminasi dengan sliver / roving / benang selama proses produksi berlangsung. Padahal untuk operator laki – laki, juga dapat dimungkinkan untuk rambut rontok, sehingga operator laki – laki seharusnya juga memakai pelindung kepala agar dapat menghindari kontaminasi dengan sliver / roving / benang selama proses produksi berlangsung.

Gambar 4.6. Grafik Hasil Kuesioner Pertanyaan 2

3. Apakah anda pernah mengalami kecelakaan kerja selama bekerja di

unit Spinning I PT Dan Liris ?

Hasil kuesioner : Dari 50 operator yang telah menjawab kuesioner, diketahui bahwa sebanyak 30% dari mereka atau sebanyak 15 operator menjawab bahwa mereka pernah mengalami kecelakaan kerja. Dari 30% yang menjawab pernah mengalami kecelakaan kerja, diketahui ada 5 kecelakaan kerja yang pernah dialami oleh operator, antara lain : tersetrum, terjepit mesin, terkena gerinda mesin, terkena kawat, dan terkena pisau. Persentase jenis kecelakaan kerja yang dialami oleh operator adalah sebanyak 46% operator atau sebanyak 7 operator mengalami kecelakaan kerja yaitu terjepit mesin ; sebanyak 34% operator atau sebanyak 5 operator pernah mengalami kecelakaan kerja yaitu tersetrum ; sebanyak 7% atau 1 operator

SEPATU 12% EARPLUG 52% MASKER 2% PELINDUNG KEPALA 34% SEPATU EARPLUG MASKER PELINDUNG KEPALA

(52)

44

pernah mengalami kecelakaan kerja yaitu terkena gerinda mesin ; sebanyak 7% atau 1 operator pernah mengalami kecelakaan kerja yaitu terkena kawat ; sebanyak 7% lainnya atau 1 operator pernah mengalami kecelakaan kerja yaitu terkena pisau. Grafik hasil kuesioner pertanyaan 3 ditunjukkan pada gambar 4.7 dan gambar 4.8.

Berdasarkan kuesioner nomor 3 ini diketahui bahwa kecelakaan kerja yang sering timbul adalah kecelakaan kerja yang berhubungan dengan tangan misalnya terjepit mesin, tersetrum, dll. Oleh karena itu, saran yang dapat disampaikan adalah penambahan Alat Pelindung Diri (APD) yaitu sarung tangan, tujuannya adalah untuk meminimalisir terjadinya kecelakaan kerja pada unit Spinning 1 PT Dan Liris. Penggunaan sarung tangan diutamakan untuk operator carding, drawing, flyer, ring spinning dan winding. Karena pada bagian

carding, drawing, flyer, ring spinning dan winding, operator dapat tersetrum arus singkat. Pertimbangan lainnya adalah putaran (rpm) yang cukup tinggi yaitu +/- 15000 rpm pada mesin – mesin tersebut.

Gambar 4.7. Grafik Hasil Kuesioner Pertanyaan 3 (1)

PERNAH 30% TIDAK PERNAH 70% PERNAH TIDAK PERNAH

Gambar

Gambar 2.1. Bagan Struktur Organisasi
Tabel 2.4. Lanjutan
Tabel 3.2 Spesifikasi Benang Tipe CD 40
Gambar 3.2. Proses Produksi unit Spinning 1 PT Dan Liris
+7

Referensi

Dokumen terkait

Dari semua tugas yang diberikan oleh rumah-media, materi yang diangkat menjadi laporan Kerja Praktek praktikan adalah Video Wedding. Tugas Video Editing Wedding

MULAI MEMPERSIAPKAN KAPAS MENGIRIM KAPAS KE BAGIAN SORTING MEMBERSIHKAN KAPAS DARI KONTAMINASI SECARA MANUAL MENGIRIM KAPAS KE BAGIAN BLOWING MENERIMA KAPAS YANG TELAH

dan karunia yang diberikan, sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan Praktek Kerja.. Lapangan di PT Indominco Mandiri, Bontang,

Hari pertama kerja praktek dimulai pada tanggal 3 Juli 2017 hingga hari kedua, 4 Juli 2017 penulis melakukan tugas yang diberikan oleh divisi developer K24Klik

Membantu karyawan melakukan pengecekan/ maintenance pada battery pembangkit Kantor induk Unit PLTG Tabel 3.2 Agenda Kegiatan Kerja Praktek Bulan pertama Minggu ke-2 Hari/Tanggal

Pembelajaran Mengenai Transformasi Digital Di PT Shifthink Digital Creative, para peserta magang/mahasiswa Kerja Praktek akan diberikan pengetahuan awal mengenai konsep Transformasi

BAB II DESKRIPSI SELAMA PERAKTEK DARAT PRADA PT JAYDEN LINTAS SAMUDERA 2.1 Spesifikasi Tugas Yang Dilaksanakan Selama Kerja Praktek Darat PRADA Kegiatan yang saya laksanakan

LAPORAN KERJA PRAKTEK PT SHIFTHINK DIGITAL CREATIVE PERANCANGAN WEBSITE ABSENSI ONLINE MAHASISWA MAGANG DI PT SHIFTHINK DIGITAL CREATIVE ISNINDA RAHMAINI 6103201407 PROGRAM