• Tidak ada hasil yang ditemukan

Proses dan Tahapan Pemancar TV Analog

Dalam dokumen Pkl Ivan Satryana 5215134367 (Halaman 53-65)

BAB III ANALISIS PEKERJAAN

3.1.2 Pembahasan

3.1.2.3 Proses dan Tahapan Pemancar TV Analog

1. Satelit, diasumsikan sebagai repeater yang berfungsi menerima sinyal, dikuatkan kemudian dipancarkan kembali ke bumi sesuai dengan coverage satellite dan lokasi stasiun penerima. Satelit yang digunakan PALAPA D dengan transponder 2H dan LO transponder satelit sebesar 2.225 MHz.

Sebelumnya, terjadi penguatan sinyal dan penurunan frekuensi pada transponder di satelit. Penguatan sinyal dilakukan karena sinyal telah mengalami redaman selama proses uplink dan akan kembali mengalami redaman pada proses downlink. Frekuensi Local Oscillator (LO) dari transponder satelit PALAPA D adalah 2.225 MHz, sebagai down-converter maka nilai frekuensi LO inilah yang digunakan sebagai komponen pengurang dari frekuensi uplink. Setelah sinyal dikuatkan dan diturunkan frekuensinya, kemudian sinyal dikirimkan kembali ke antena penerima di bumi yang tersebar di beberapa kota besar di Indonesia. Ilustrasi gambar satelit Palapa D diperlihatkan pada gambar 3.13.

46

Gambar 3.13 Satelit Palapa D

2. Antena Parabola, menerima sinyal RF dan satelit, sinyal yang diterima dipantulkan ke main reflektor lalu masuk ke LNB dan mem-block noise yang tidak diharapkan. LNB adalah alat untuk menerima sinyal pemancar yang berasal dari satelit, yang dipantulkan oleh piringan yang berbentuk parabola, kemudian dikumpulkan di feed di dalam LNB diubah menjadi frekuensi yang lebih rendah yaitu dari C-band (4 sampai 8 GHz) menjadi L-Band (1 sampai 2 GHz). Gambar 3.14 memperlihatkan antenna parabola yang digunakan oleh LPP TVRI untuk menerima informasi dari satelit Palapa D.

Gambar 3.14 Parabola (besar) menerima sinyal dari satelit palapa D

3. Setelah diperoleh sinyal dengan frekuensi L-Band, sinyal lalu di splitter (pembagi) masuk ke dalam IRD. Receiver IRD merupakan sebuah perangkat yang digunakan dalam proses downlink yang berfungsi untuk menerima sinyal

47

L-band dan mendemodulasikan serta memberikan keluaran sinyal audio-video dalam bentuk analog maupun digital. Di alat ini ada 3 proses yang berlangsung yaitu receiver, demodulator dan decoder.

 Demodulator untuk memisahkan sinyal carrier dan sinyal informasi

 Decoder berfungsi mengembalikan data informasi yang masih terkompresi menjadi data audio-video.

Ada beberapa parameter seperti diperlihatkan oleh gambar 3.15, yang dilakukan di Integrated Receiver Decoder (IRD) ini yaitu:

a. Frekuensi yang digunakan, LNB frekuensi b. Teknik modulasi yang digunakan

c. Symbol rate

48

Sama halnya dengan sinyal input pada saat uplink sinyal output merupakan output sinyal informasi yang berupa audio dan video.

Jenis audio dan video, antara lain :

Video : Serial Digital Interface (SDI), Composite (analog)

Audio : AESEBU (digital), audio analog

Audio + Video : Embedded (digital) masuk kedalam SDI IRD yang digunakan oleh TVRI diperlihatkan oleh gambar 3.16.

Gambar 3.16 IRD Ericsson-RX8200

Gambar 3.16 merupakan IRD yang digunakan oleh LPP TVRI. Keluaran dari IRD ini berupa sinyal audio (bersifat analog) dan video (bersifat analog) yang menjadi input bagi Master Control Room (MCR) selanjutnya diteruskan ke pemancar. Pemancar bertugas meneruskan siaran langsung Shalat Jum’at di lstiqlal ke rumah-rumah sehingga dapat disaksikan oleh para pemirsa.

Audio dan video keluaran dari IRD ada tiga macam, yaitu audio-video analog, audio analog-video digital, embedded (Sinyal audio ditanamkan di dalam sinyal video). 4. Switcher, alat yang berfungsi untuk memilih sumber audio dan video secara

bersamaan dari berbagai sumber, misalnya vtr, server, studio, luar studio dan lain-lain. Dalam hal ini, switcher yang digunakan oleh TVRI memiliki 3 input atau sumber dari Fiber Optic, IRD 1 dan IRD 2. Switcher di LPP TVRI diperlihatkan oleh gambar 3.17. Untuk sistem transmisi Analog sendiri memiliki 2 Switcher. Yang pertama untuk menerima input dan yang kedua untuk monitoring. Monitoringnya untuk mengetahui sumber mana yang aktif dari ketiga input diatas.

49

Untuk IRD ada 2 karena diperlukan back up apabila terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Contohnya kerusakan IRD.

Gambar 3.17 Switcher Panacea12x1

5. Digital Audio Leveler, perangkat ini berhubungan juga dengan IRD karena berfungsi untuk mengatur suara. Output dari IRD yaitu 2 video dan 2 audio. Harusnya output audio itu ada 4, LR untuk masing masing video. Maka digunakanlah Digital Audio Leveler yang diperlihatkan pada gambar 3.18 sehingga output untuk menuju perangkat selanjutnya (Exciter) menjadi 4 buah audio untuk 2 buah video.

Gambar 3.18 Digital Audio Leveler d06 LevelMagic

Gambar 3.18 atas merupakan bagian depan dari Digital Audio Leveler d06 Level Magic yang digunakan di LPP TVRI serta bagian bawah merupakan bagian belakang dari perangkat tersebut.

6. Secara garis besar pemancar terdiri dari dari dua bagian pokok, yaitu pemancar dan antenna. Sedang badan ( body ) pemancar sendiri terdiri dari empat bagian pokok, yaitu exciter atau modulator, intermediate power amplifier (IPA) atau

50

driver, high power amplifier (HPA) atau power dan Bandpass filter atau filter. Exciter berfungsi untuk mengubah sinyal audio video (sinyal suara dan gambar) menjadi gelombang radio frekuensi tinggi yang lebih stabil dan bisa ditransmisikan (dikirimkan) ke jarak yang sangat jauh. Sinyal audio visual sendiri bersifat sulit untuk ditransmisikan, dan mudah terhalang obstacle yang berupa ruangan, dinding beton atau interior mobil. Input yang berupa suara dan gambar bergerak tersebut, bila dikonversikan akan menghasilkan output gelombang radio sebesar beberapa miliwatt (seperseribu watt). Dari exciter gelombang radio tersebut akan diperkuat di Penguat Awal atau disebut driver. Output beberapa miliwatt dari exciter akan diolah dan diperkuat lagi sehingga menghasilkan output yang jauh lebih besar. Output yang dihasilkan oleh driver berkisar antara 3 sampai 500watt. Exciter yang digunakan oleh LPP TVRI diperlihatkan oleh gambar 3.19 dan 3.20.

51

Dari gambar 3.19 dapat kita simpulkan total output yang dihasilkan oleh exciter yang seharusnya 60 kW hanya digunakan 56,4 kW.

Gambar 3.20 Badan ( Body ) pemancar

1

2

1

3

52

Gambar 3.20 Badan ( body ) pemancar sendiri terdiri dari empat bagian pokok, yaitu exciter atau modulator (1) , intermediate power amplifier (IPA) atau driver(2), high power amplifier (HPA) atau power(3).

Terakhir perkuatan dilakukan dengan power. Output dari driver diperkuat kembali dengan pengolahan tegangan listrik sehingga akan keluar output akhir tigapuluh kali lipat dari output driver. Sedang tenaga listrik yang diperlukan adalah 1,9 kali lipat dari Output yang keluar. Jadi bila pemancar direncanakan dengan keluaran 1.000 watt, maka diperlukan tenaga listrik 1.900watt. Dimana yang 1.000watt akan menjadi Output gelombang radio, dan 900watt menjadi limbah buangan berupa panas. Itulah mengapa pemancar, seperti halnya computer dan peralatan elektronik lainnya, memerlukan sistem pendingin yang baik. Paduan sirip aluminum dan kipas angin (fan) berkecepatan tinggi layaknya pendingin prosesor computer adalah perangkat wajib dalam pemancar.

Untuk Exciter, TVRI memiliki 2 Exciter untuk Analog. Exciter A 60 kW dan Exciter B juga 60 kW, bukan hanya sebagai back up ketika salah satu exciter mengalami kerusakan tapi juga masing-masing exciter memiliki waktu kerja yang bergantian, satu bulan sekali atau sampai dua bulan sekali.

7. Dummy Load, beban semu atau beban tiruan sebagai pengganti antenna. Kegunaan dummy load yaitu seperti sudah disebut di atas adalah sebagai pengganti antena pada saat kita melakukan tunning pemancar atau "ngetrim" bahasa homebrew begitu menyebutannya, sehingga diperoleh impedansi yang sama dengan impedansi dummy load misalnya 50 ohm. Adapun Dummy load ini pemakaiannya bersamaan dengan alat ukur Power dan SWR meter, yaitu untuk melihat besar daya output dan melihat seberapa match pemancar dengan beban. Jika pemancar diuji tanpa beban yang melekat pada terminal output seperti antena atau dummy load, Maka daya akan dipantulkan kembali ke pemancar, sehingga perangkat akan menjadi panas dan bisa merusak komponen. Juga, jika pemancar diset tanpa beban, hasilnya akan berbeda, bila dibandingkan dengan di beri beban, dan tunning tidak akan maksimal. Gambar 3.10 memperlihatkan dummy load yang digunakan di LPP TVRI.

53

Gambar 3.21 DummyLoad

8. Band Pass Filter, Output dari exciter diteruskan melalui band pass filter diperlihatkan pada gambar 3.22 dimana perangkat ini digunakan untuk memilih frekuensi yang dinginkan yaitu frekuensi penjumalahan atau pengurangan dari exciter. Selain itu band pass filter juga berguna meredam frekuensi-frekuensi yang tidak diinginkan.

9. Combiner, sesuai dengan namanya yaitu combiner (menggabung), fungsi dari combiner ini adalah menggabungkan semua frekuensi yang diolah pada bagian

body pemancar sehingga bisa menuju waveguide menuju tower pemancar.

54

Fungsi Combiner ini pada LPP TVRI adalah menggabungkan frekuensi dari chanel 39 Analog untuk daerah se-Jabodetabek, chanel 31 untuk siaran lokal DKI, dan chanel 42 untuk TVRI Digital. Dari 3 chanel tersebut yang memiliki frekuensi berbeda digabungkan melalui combiner atau melewati combiner untuk menuju waveguide. Gambar 3.23 dan gambar 3.24 memperlihatkan diagram blok kombiner serta kombiner channel 39 dan 31 Analog.

Gambar 3.23 Diagram Blok Combiner

55

10. Presure, diperlihatkan oleh gambar 3.25. Perangkat ini digunakan untuk menjaga kelembaban tabung tembaga sebagai transmit line menuju combiner dan menuju waveguide. Jika tabung lembab maka akan ada reflected power atau energi yang dipancarkan balik dari antenna ke transmitter. VSWR besar maka reflected power besar dan reflected power berbanding terbalik dengan return loss.

Cara kerjanya seperti pompa, ketika ada tabung yang lembab maka pressure ini bekerja pada tabung yang lembab. Ada 4 presure yang terhubung dengan tabung. Tabung-tabung tersebut memang sangat rawan lembab apalagi dengan curah hujan yang tinggi termasuk atau suhu sangat dingin. Gambar 3.26 memperlihatkan Transmit line yang menghubungkan antara waveguide, combiner, pressure dan body transmiiter dan gambar 3.27 memperlihatkan Waveguide yang mengubungkan tabung tembaga menuju antena pemancar.

56

Gambar 3.26 Transmit Line

11. Antena Pemancar, berfungsi untuk memancarkan gelombang radio video dan gelombang radio frekuensi yang sudah melewati serangkaian proses dibagian perangkat sebelumnya. Sehingga TV dapat menerima informasi atau siaran yang dikirim. TV Analog merupakan tv yang bekerja sesuai jarak atau coverage area sehingga jika berada diluar coverage area maka akan banyak semutnya di layar tv. Gambar 3.28 memperlihatkan tower pemancar yang dimiliki oleh LPP TVRI.

57

Gambar 3.28 Tower Pemancar

Dalam dokumen Pkl Ivan Satryana 5215134367 (Halaman 53-65)

Dokumen terkait