Dari sisi sektoral, pertumbuhan ekonomi akan didorong oleh pertumbuhan sektor non-tradable, seperti sektor PHR, sektor transportasi dan komunikasi, serta sektor jasa-jasa. Pertumbuhan pada sektor tersebut sejalan dengan faktor musiman Natal dan Tahun Baru serta event liburan lainnya. Sementara itu, sektor Pertanian diperkirakan masih cukup baik sejalan dengan kondisi cuaca yang mendukung. Dengan kinerja sektor Industri yang diperkirakan membaik--sejalan dengan membaiknya kinerja ekspor--maka tiga sektor ekonomi Lampung diperkirakan masih akan menjadi penyumbang utama pertumbuhan ekonomi pada triwulan IV 2013, yang diperkirakan akan tumbuh 6,0-6,4%. Dari sisi penggunaan, kegiatan investasi masih akan cukup tinggi dengan masih tingginya impor bahan baku dan bahan modal serta pertumbuhan kredit investasi. Dengan pertumbuhan konsumsi yang relatif stabil terkait faktor musiman akhir tahun dimaksud, permintaan domestik masih akan menjadi penyumbang utama pertumbuhan ekonomi. Dengan perkembangan tersebut, untuk keselurahan tahun 2013, pertumbuhan ekonomi diperkirakan akan tumbuh pada kisaran 5,8 6,2%.
Dari sisi inflasi, tekanan harga kelompok volatile food masih cukup tinggi karena keterbatasan pasokan, antara lain anomali cuaca, gangguan hama, dan terbatasnya bibit yang mempengaruhi kesinambungan produksi. Masih berlanjutnya kebijakan kenaikan Tarif Tenaga Listrik (TTL) serta kenaikan tarif tol yang di implementasikan mulai Oktober 2013 menjadi pendorong laju inflasi di Tw IV 2013. Dari sisi kelompok tradeable, tekanan inflasi diperkirakan sedikit meningkat seiring dengan pelemahan kurs Rupiah terhadap dollar Amerika Serikat yang mempengaruhi harga emas dunia. Dengan perkembangan tersebut, inflasi Lampung pada Tw IV 2013 diperkirakan secara tahunan (yoy) berada di kisaran 8,20% - 8,50%
6.1. Pertumbuhan Ekonomi
Pertumbuhan ekonomi Lampung pada triwulan IV 2013 diperkirakan akan tumbuh sedikit meningkat dibandingkan triwulan laporan, yaitu dalam kisaran 6,0% - 6,4% (yoy). Pada triwulan IV 2013, pertumbuhan ekonomi Lampung diperkirakan akan banyak didorong oleh sektor PHR dengan adanya beberapa kali long weekend, hari raya Natal serta liburan akhir tahun
Prospek Perekonomian Daerah
81
(musiman akhir tahun). Sektor non-tradable lainnya terutama sektor pengangkutan dan komunikasi serta sektor jasa-jasa diperkirakan juga mendorong pertumbuhan ekonomi Lampung pada triwulan IV 2013. Sedangkan pada triwulan IV 2013, kondisi cuaca yang mendukung dan produktifitas yang meningkat diperkirakan lebih menjaga produksi sektor pertanian yang lebih baik dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
Untuk keseluruhan tahun 2013 pertumbuhan ekonomi Lampung diperkirakan akan tumbuh dalam kisaran 5,8% - 6,2%. Pertumbuhan tersebut secara sektoral utamanya masih akan disumbang oleh 3 (tiga) utama Lampung yaitu sektor industri pengolahan, sektor PHR, dan sektor pertanian. Namun demikian, diperkirakan pengaruh krisis Eropa dan kelesuan ekonomi di Amerika diperkirakan masih akan membayangi kinerja sektor Industri. Di sektor Pertanian, produksi padi yang merupakan komponen utama sektor Pertanian diperkirakan akan tumbuh sebesar 3,8% (yoy) sesuai ARAM II 2013.
Sementara dari sisi penggunaan, konsumsi rumah tangga diperkirakan tumbuh stabil dan masih akan tetap menjadi penopang pertumbuhan ekonomi, serta didukung oleh pertumbuhan investasi yang cukup tinggi. Kegiatan investasi diperkirakan tetap dapat berjalan dengan baik sejalan dengan masih tingginya impor bahan baku dan bahan modal. Sementara itu, dengan melihat realisasi di triwulan III 2013 yang masih cukup rendah, sektor pemerintah diperkirakan juga akan menjadi pendorong pertumbuhan ekonomi di triwulan IV 2013.
Grafik 6.1 Perkiraan Pertumbuhan Perekonomian Lampung
Sumber : BPS dan Bank Indonesia, diolah
Angka triwulan IV 2013 merupakan angka proyeksi KPw BI Prov. Lampung
6,45 7,40 6,03
5,8-6,2
-1 2 3 4 5 6 7 8 10 10 11 11 12 12 13 I II III IV I II III IV 2012 2013 % yoy Triliun Rp Nominal PDRB % yoy - rhsProspek Perekonomian Daerah
82
Di sisi penggunaan, konsumsi rumah tangga (RT) diperkirakan masih tetap tumbuh
secara baik pada triwulan IV 2013. Konsumsi RT diperkirakan akan tumbuh pada kisaran
7,1%-7,6% (yoy), relatif meningkat bila dibandingkan dengan pertumbuhan triwulan III
2013. Masih kuatnya ekspektasi dan optimisme konsumen terhadap kondisi perekonomian
dan relatif terkendalinya inflasi diperkirakan menjadi faktor penopang kestabilan
pertumbuhan konsumsi triwulan ke depan. Sementara itu, secara keseluruhan tahun
diperkirakan konsumsi RT akan tumbuh sebesar 7,0% 7,5% atau lebih tinggi
dibandingkan tahun 2012.
Sementara itu konsumsi pemerintah pada triwulan IV 2013 diperkirakan tumbuh
dalam kisaran 2,2% - 2,7% (yoy), relatif meningkat bila dibandingkan dengan
pertumbuhan triwulan III 2013. Memasuki triwulan IV 2013 atau akhir tahun anggaran,
diperkirakan akan terjadi peningkatan penyerapan realisasi anggaran belanja pemerintah
yang masih relatif rendah di sehingga dapat mendorong pertumbuhan konsumsi
pemerintah. Sementara itu, secara keseluruhan tahun diperkirakan konsumsi pemerintah
akan tumbuh sebesar 3,0% 3,5% atau lebih rendah dibandingkan tahun 2012. Hal ini
karena banyaknya kendala realisasi proyek pemerintah dan efisiensi rekrutmen CPNS
sehingga menyebabkan penurunan konsumsi pemerintah.
Pertumbuhan investasi triwulan IV 2013 diperkirakan dalam kisaran 5,7%-6,2% (yoy)
stabil bila dibandingkan dengan pertumbuhan triwulan ini yang tercatat 5,52% (yoy).
Secara umum kinerja investasi pada triwulan depan diperkirakan masih menggembirakan
karena masih mampu mencatat pertumbuhan yang cukup signifikan di atas 5%.
Pertumbuhan investasi ini diperkirakan bersumber dari pelaksanaan eksekusi berbagai
rencana proyek-proyek infrastruktur baik dari pemerintah maupun swasta yang
direncanakan pada tahun 2013, sehingga mampu mendorong pertumbuhan pada
triwulan depan. Sementara itu ekspor dan impor diperkirakan masih akan tumbuh stabil
seiring dengan perbaikan stabilnya kondisi dunia usaha di Lampung.
Prospek Perekonomian Daerah
83
Grafik 6.2 Ekspektasi Kondisi Ekonomi
Sumber: Survei Konsumen, Bank Indonesia
Tabel 6.1
Perkiraan Pertumbuhan Ekonomi Lampung Triwulan IV 2013 Menurut Penggunaan (%, yoy)
Sumber: BPS dan Bank Indonesia, diolah
Ket: * Angka sementara; * *Angka sangat sementara; p Angka pertumbuhan triwulan IV 2013 dan 2013 merupakan angka proyeksi KPw BI Prov. Lampung
Dari sisi sektoral, pada triwulan IV 2013 sektor pertanian diperkirakan akan tumbuh pada kisaran 3,7% - 4,2% (yoy), dan secara keseluruhan tahun 2013 diperkirakan akan tumbuh sebesar 2,3% - 2,8%. Produksi padi diperkirakan masih akan baik sejalan dengan masih cukup tingginya perkiraan luas panen dan produktifitas sehingga diperkirakan akan lebih tinggi dibandingkan
133,3 117,2 149,0 150,3 147,0 129,8 140,0 0 20 40 60 80 100 120 140 160 180 I II III IV I II III 2012 2013 % Indeks
Indeks Kegiatan Usaha Indeks Penghasilan Konsumen Indeks Ketersediaan Lapangan Kerja
Optimis
Pesimis
I II III IV I II III IVp
Pengeluaran Konsumsi 6,48 6,37 5,96 6,89 6,42 7,05 7,07 6,86 6,4 - 6,9 6,7 - 7,2 Kons. Rumah Tangga 6,46 6,40 5,99 6,94 6,45 7,12 7,15 6,91 7,1 - 7,6 7,0 - 7,5 Kons. Nirlaba 7,41 4,85 4,69 4,54 5,34 3,97 3,27 4,39 4,9 - 5,4 4,0 - 4,5 Konsumsi Pemerintah 6,27 8,81 (5,19) 0,04 1,74 1,99 3,65 4,87 2,2 - 2,7 3,0 - 3,5 PMTB 4,94 9,68 10,09 11,20 9,04 9,00 5,79 5,51 5,7 - 6,2 6,2 - 6,7 Ekspor 7,40 (11,61) 8,53 20,22 5,66 22,15 27,39 14,55 15,2 - 15,7 19,2 - 19,7 Impor 13,41 (13,62) 2,28 (23,56) (7,60) 4,38 14,06 9,03 48,2 - 48,7 18,7 - 19,2 PDRB 5,73 6,39 6,45 7,40 6,48 5,84 5,99 6,03 6,0 - 6,4 5,8 - 6,2 2013p 2013** PDRB Penggunaan 2012* 2012* 3,86 0,05 0,55 0,91 8,91 3,63 - 2,0 4,0 6,0 8,0 10,0 Kons. RT Kons. Nirlaba Kons. Pemerintah PMTB Ekspor Impor % kontribusi
Prospek Perekonomian Daerah
84
periode yang sama tahun sebelumnya dan keseluruhan tahun 2012, sehingga dapat mendorong pertumbuhan tahunan sektor pertanian yang lebih besar.
Sementara itu, pertumbuhan sektor industri diperkirakan sedikit melambat, yaitu pada kisaran 6,7%-7,2% (yoy), dibandingkan pertumbuhan triwulan III 2013 yang tercatat sebesar 8,05% (yoy). Perkembangan sektor industri di triwulan IV 2013 juga tidak lepas dari membaiknya kinerja ekspor. Selain itu, dari sisi domestik beberapa event hari raya di triwulan depan seperti Natal dan menjelang tahun baru diperkirakan turut mendorong peningkatan aktivitas sektor ini. Secara keseluruhan tahun diperkirakan sektor industri tumbuh sebesar 8,2%-8,7%.
Grafik 6.3 Perkiraan Kegiatan Dunia Usaha
Sumber: SKDU, Bank Indonesia
Selanjutnya sektor perdagangan hotel dan restoran (PHR) diperkirakan tumbuh sebesar 5,8% - 6,3% (yoy), sedikit meningkat dibandingkan pertumbuhan tahunan triwulan III 2013 yang tercatat sebesar 5,24% (yoy). Hampir sama dengan yang terjadi pada sektor industri pengolahan, secara umum pertumbuhan sektor PHR masih tumbuh tinggi. Hal ini didukung dengan masih optimisnya ekspektasi masyarakat terhadap kondisi perekonomian ke depan serta masih kuatnya keyakinan konsumen sebagaimana hasil survei konsumen yang telah dilakukan oleh Bank Indonesia. Selain itu, terdapat banyak event-event akhir tahun seperti program menarik dalam merayakan tahun baru yang ditawarkan hotel dan restauran serta promosi lainnya, diperkirakan akan mendorong pertumbuhan sektor PHR triwulan IV 2013. Secara keseluruhan tahun, diperkirakan sektor PHR tumbuh sebesar 6,5%-7,0%. Pertumbuhan tersebut meningkat dibandingkan pertumbuhan di tahun 2012 yang tercatat sebesar 5,59%.
31,2 23,7 30,0 39,6 42,4 -1,4 2,8 -5 0 5 10 15 20 25 30 35 40 45 II III IV I II III IV 2012 2013 % SBT
Prospek Perekonomian Daerah
85
Sektor lain yang diperkirakan tetap tumbuh cukup tinggi pada triwulan IV 2013 adalah sektor LGA, Jasa-jasa dan sektor pengangkutan dan komunikasi, terutama sub sektor komunikasi yang hingga saat ini masih menunjukkan perkembangan yang pesat.
Tabel 6.2
Perkiraan Pertumbuhan Ekonomi Lampung Triwulan IV 2013 Menurut Lapangan Usaha (%, yoy)
Sumber: BPS dan Bank Indonesia, diolah
Ket: * Angka sementara; * *Angka sangat sementara; p Angka pertumbuhan triwulan IV 2013 dan 2013 merupakan angka proyeksi KPw BI Prov. Lampung
Dengan mempertimbangkan beberapa event besar yang berlangsung di Lampung pada tahun 2013 yaitu Festival Krakatau serta melihat masih optimisnya ekspektasi dan persepsi masyarakat terhadap kondisi ekonomi Lampung, maka ekonomi Lampung dirasa masih akan tumbuh cukup tinggi. Namun demikian, beberapa faktor penghambat akselerasi pertumbuhan ekonomi Lampung antara lain kenaikan harga BBM, implementasi kenaikan tarif tenaga listrik dan ekspektasi kenaikan UMK di Lampung tahun 2014. Dengan demikian, untuk keseluruhan tahun 2013, diperkirakan ekonomi Lampung masih akan tumbuh dalam kisaran 5,8 6,2% (yoy).
2. PROSPEK INFLASI
Mencermati perkembangan inflasi terkini dan tracking beberapa indikator harga, maka inflasi Lampung pada Tw IV 2013 diperkirakan secara tahunan (yoy) berada di kisaran 8,20% - 8,50%.
I II III IV I II III IVp
Pertanian 4,89 3,48 4,91 3,35 4,20 0,98 2,70 3,28 3,7 - 4,2 2,3 - 2,8 Pertambangan dan penggalian 6,80 5,74 0,40 (3,37) 2,28 1,66 5,69 5,54 5,0 - 5,5 4,3 - 4,8 Industri pengolahan 0,50 0,48 5,98 10,65 4,39 9,44 9,80 8,05 6,7 - 7,2 8,2 - 8,7 Listrik, gas dan air bersih 5,66 8,67 12,88 14,52 10,51 7,28 13,94 11,39 7,2 - 7,7 9,8 - 10,3 Konstruksi 6,84 7,46 3,52 5,62 5,82 5,08 6,81 5,27 3,5 - 4,0 5,0 - 5,5 Perdagangan, hotel & restoran 7,03 5,67 4,50 5,30 5,59 8,90 6,91 5,24 5,8 - 6,3 6,5 - 7,0 Pengangkutan dan komunikasi 12,87 13,86 13,61 14,10 13,63 9,89 9,82 8,16 7,2 - 7,7 8,5 - 9,0 Keuangan, real estate & jasa persh. 4,73 13,43 15,10 16,21 12,44 12,29 8,58 10,08 8,9 - 9,4 9,7 -10,2 Jasa-jasa 10,42 16,58 3,72 7,45 9,42 8,59 6,25 10,42 8,7 - 9,1 8,2 - 8,7 PDRB 5,73 6,39 6,45 7,40 6,48 5,84 5,99 6,03 6,0 - 6,4 5,8 - 6,2 2013** 2013p 2012* 2012* PDRB Lapangan Usaha 1,06 0,08 1,29 0,02 0,32 1,05 0,87 0,79 0,51 0 0,2 0,4 0,6 0,8 1 1,2 1,4 Pertanian
Pertambangan dan penggalian Industri pengolahan Listrik, gas dan air bersih Konstruksi Perdagangan, hotel & restoran Pengangkutan dan komunikasi Keuangan, real estate & jasa persh. Jasa-jasa
Prospek Perekonomian Daerah
86
Tabel 6.3.
Tendensi Arah Inflasi dan Faktor Resiko
Tw IV 13 Faktor Risiko
Volatile Food
Pasokan pangan berkurang seiring dengan masuknya masa tanam
Kebijakan impor pemerintah yang belum efektif (impor hortikultura dan impor kedelai)
Dampak kenaikan TTL
Event menjelang natal dan tahun baru
Adm Price
Kenaikan TTL
Kenaikan tarif tolCore Inflation Penurunan harga komoditas dunia, khususnya emas.
Ekspektasi yang berada di level tinggi
Menurun Meningkat Stabil
Berdasarkan tabel di atas, tekanan inflasi pada Tw IV 2013 dari ketiga kelompok inflasi mengalami peningkatan yang lebih tinggi dibandingkan Tw III 2013 dengan ulasan sebagai berikut :
1. Volatile Food
Tekanan harga kelompok volatile food masih cukup tinggi karena keterbatasan pasokan, antara lain anomali cuaca, gangguan hama, dan terbatasnya bibit yang mempengaruhi kesinambungan produksi. Langkah lanjutan pemerintah dalam rangka menstabilkan harga daging sapi dan produk hortikultura yang akan dikeluarkan dalam waktu dekat menjadi hal yang sangat strategis dan perlu terus dimonitor dalam tahap implementasinya
2. Administered Price
Masih berlanjutnya kebijakan kenaikan Tarif Tenaga Listrik (TTL) serta kenaikan tarif tol yang di implementasikan mulai Oktober 2013 menjadi pendorong laju inflasi di Tw IV 2013. Dampak kenaikan cukai rokok juga masih menjadi pendorong inflasi kelompok ini meskipun pada tingkat yang relatif lebih rendah dibandingkan Tw III 2013 dimana dampak peningkatan harga BBM masih dirasakan.
Prospek Perekonomian Daerah
87
3. Core Inflation
Dari sisi kelompok tradeable, tekanan inflasi diperkirakan sedikit meningkat seiring dengan pelemahan kurs Rupiah terhadap dollar yang mempengaruhi harga emas dunia. Peningkatan TTL pada Tw III 2013 berpotensi direspon masyarakat dengan peningkatan tarif sewa rumah serta kenaikan harga barang seiring dengan peningkatan biaya produksi. Para produsen mulai meningkatkan kapasitas produksi pada akhir Tw III 2013 untuk memenuhi tingginya permintaan pada akhir tahun seiring dengan tibanya moment Natal dan Tahun Baru.
Lampiran
88
Lampiran
Tabel Porsi PDRB Sektoral Lampung (%)
Tabel PDRB Sektoral Lampung Menurut Harga Berlaku (miliar Rp)
Tabel Perkembangan Inflasi Bulanan Kota Bandar Lampung (%, mtm)
II III IV I II III IV I II III
Pertanian 36.71 36.22 31.28 38.91 37.63 37.19 29.70 37.29 36.53 36.29 Pertambangan & Penggalian 2.03 2.01 2.25 2.03 1.98 1.86 2.01 1.90 1.91 1.77 Industri Pengolahan 16.18 15.63 16.57 14.88 14.80 15.28 17.34 15.36 15.24 15.08 Listrik, Gas & Air Bersih 0.53 0.52 0.58 0.52 0.52 0.54 0.62 0.51 0.55 0.54 Bangunan 3.33 3.41 3.65 3.27 3.28 3.28 3.62 3.20 3.23 3.12 Perdagangan, Hotel & Restoran 15.62 16.05 17.28 15.14 15.27 15.59 17.51 16.15 15.91 15.71 Pengangkutan & Komunikasi 11.11 11.48 12.22 11.00 11.06 11.59 12.53 10.89 11.11 12.23 Keuangan, Persewaan & Jasa Perusahaan 5.83 5.77 6.30 5.74 6.06 6.07 6.75 6.02 6.20 6.08 Jasa-jasa 8.65 8.92 9.88 8.52 9.41 8.60 9.94 8.68 9.32 9.18 PDRB 100.0 100.0 100.0 100.0 100.0 100.0 100.0 100.0 100.0 100.0
2012 2011
Lapangan Usaha 2013
II III IV I II III IV I II III
Pertanian 11,896 12,178 9,789 13,662 13,912 14,039 10,314 14,509 15,010 15,906 Pertambangan & Penggalian 659 675 704 711 730 701 698 738 784 775 Industri Pengolahan 5,245 5,257 5,187 5,224 5,470 5,766 6,021 5,976 6,262 6,609 Listrik, Gas & Air Bersih 171 175 181 181 191 203 214 199 226 238 Bangunan 1,079 1,147 1,143 1,148 1,212 1,240 1,256 1,244 1,327 1,366 Perdagangan, Hotel & Restoran 5,063 5,396 5,408 5,316 5,647 5,884 6,082 6,282 6,537 6,887 Pengangkutan & Komunikasi 3,602 3,859 3,824 3,862 4,088 4,376 4,350 4,238 4,566 5,359 Keuangan, Persewaan & Jasa Perusahaan 1,890 1,939 1,971 2,015 2,241 2,292 2,344 2,344 2,547 2,664 Jasa-jasa 2,803 2,999 3,092 2,992 3,479 3,245 3,453 3,376 3,830 4,026 PDRB Dengan Migas 32,407 33,625 31,299 35,111 36,972 37,746 34,733 38,905 41,089 43,829 PDRB Tanpa Migas 32,048 33,246 30,915 34,718 36,570 37,373 34,371 38,514 40,668 43,418 2013 Lapangan Usaha 2011 2012 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Umum 0.52 1.12 0.32 0.23 -0.29 0.66 1.00 0.73 0.97 -0.48 -0.40 0.79 2.75 1.27 0.23 1 Bahan Makanan 0.64 2.92 0.12 -0.18 -1.09 1.84 3.35 1.33 2.58 -1.70 -1.83 0.79 3.63 3.64 -1.63 2 Makanan Jadi 0.23 0.13 0.73 0.42 -0.18 0.80 0.26 0.41 1.09 -0.11 0.03 0.05 1.65 0.00 1.90 3 Perumahan 0.38 -0.01 0.08 0.19 0.16 -0.10 0.03 1.09 0.10 0.40 0.75 0.06 0.55 0.55 0.51 4 Sandang 1.76 0.29 1.50 0.70 0.05 0.08 0.09 -0.61 -0.38 -1.30 -1.60 0.14 -1.37 1.79 2.71 5 Kesehatan 1.54 0.65 -0.03 0.15 0.02 0.09 0.25 0.02 -0.04 0.40 0.99 0.30 0.01 0.00 1.27 6 Pendidikan 0.66 4.35 0.04 1.76 0.04 -0.03 0.00 0.53 0.07 0.01 0.12 0.31 0.11 -0.03 0.35 2013 2012
Lampiran
89
Tabel Indikator Kinerja Perbankan Lampung (miliar Rp)
Tw II Tw III Tw IV Tw I Tw II Tw III Tw IV Tw I Tw II Tw III Asset 30,581.71 31,911.62 33,985.18 35,825.09 37,709.86 39,323.41 41,789.62 43,178.68 47,044.18 48,909.13 Kredit Berdasarkan Jenis 24,905.47 26,050.84 27,713.38 29,128.94 30,875.18 32,189.31 34,918.77 36,527.28 40,028.48 41,622.47 Modal Kerja 11,874.14 11,993.55 12,305.19 13,116.38 13,922.10 14,386.28 15,214.71 15,870.10 17,261.83 18,231.34 Investasi 4,498.67 4,636.17 5,632.51 6,135.22 6,122.50 6,193.95 7,498.88 7,417.77 8,763.43 8,929.48 Konsumsi 8,532.66 9,421.12 9,775.69 9,877.35 10,830.58 11,609.08 12,205.18 13,239.41 14,003.22 14,461.65 Kredit Berdasarkan Sektor 24,905.47 26,050.84 27,713.38 29,128.94 30,875.18 32,189.31 34,918.77 36,527.28 40,028.48 41,622.47 Pertanian 2,749.97 2,760.09 3,570.34 3,702.46 3,778.08 3,833.33 5,125.64 5,464.90 5,515.38 5,474.70 Pertambangan 77.97 70.11 67.48 67.58 610.04 584.79 524.52 539.35 577.50 541.45 Industri 2,432.06 2,378.14 2,606.90 2,861.94 3,040.07 3,090.14 2,994.67 2,762.09 3,181.82 3,298.68 Listrik 11.42 10.27 18.39 19.24 19.90 26.69 27.89 25.42 24.90 28.30 Konstruksi 1,174.46 1,304.08 1,363.43 1,483.79 1,605.25 1,686.01 1,837.71 1,914.75 2,438.93 2,635.71 Perdagangan 6,360.21 6,750.31 7,266.68 7,667.03 8,273.17 8,769.51 9,448.45 9,448.90 10,683.77 11,457.74 Angkutan 722.36 804.82 908.45 941.83 967.07 1,045.07 1,030.34 1,028.58 1,008.21 991.09 Jasa Umum 275.44 251.20 420.74 498.57 435.59 364.52 564.76 966.76 1,699.55 1,782.30 Jasa Sosial 888.74 868.04 952.02 910.91 963.03 903.00 924.22 893.35 841.19 860.95 Lain-lain 10,212.84 10,853.79 10,538.95 10,975.58 11,182.99 11,886.24 12,440.56 13,483.19 14,057.23 14,551.54 NPL Gross (%) 3.37 3.28 2.71 2.65 2.71 2.57 2.09 2.19 1.94 1.76 Dana Pihak Ketiga 21,007.27 21,745.79 22,477.58 23,275.52 24,811.99 25,377.26 25,625.96 26,137.56 27,172.44 28,336.51 Giro 4,298.92 4,105.29 3,312.12 4,872.07 5,073.43 5,094.99 4,076.68 5,107.23 5,902.61 5,783.13 Tabungan 9,810.64 10,395.78 11,730.07 10,875.70 11,703.71 12,336.30 13,612.97 12,693.31 12,986.78 14,188.19 Simpanan Berjangka 6,897.71 7,244.72 7,435.38 7,527.75 8,034.85 7,945.98 7,936.31 8,337.03 8,283.05 8,365.18 Loan to Deposit Ratio (%) 118.56 119.80 123.29 125.15 124.44 126.84 136.26 139.75 147.31 146.89 L/R 738.03 983.42 1,732.81 625.29 1,114.44 1,691.65 2,376.17 604.22 1,287.23 2,100.69 Kredit UMKM 9,376.49 9,174.88 9,614.49 10,467.77 10,373.59 10,531.63 11,171.18 11,310.14 12,215.33 12,389.48 Kredit UMKM (%) 37.65 35.22 34.69 35.94 33.60 32.72 31.99 30.96 30.52 29.77
2012
90
Daftar Istilah
Daftar Istilah
Administered Price Salah satu disagregasi inflasi, yaitu untuk komoditas yang perkembanganharganya diatur oleh pemerintah.
Andil Inflasi Sumbangan perkembangan harga suatu komoditas/kelompok barang/kota terhadap tingkat inflasi secara keseluruhan.
APBD Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah. Rencana keuangan tahunan
pemerintah daerah yang dibahas dan disetujui bersama oleh pemerintah daerah dan DPRD, dan ditetapkan dengan peraturan daerah.
Bobot Inflasi Besaran yang menunjukkan pengaruh suatu komoditas terhadap tingkat inflasi secara keseluruhan, yang diperhitungkan dengan melihat tingkat konsumsi masyarakat terhadap komoditas tersebut.
CAR Capital Adequacy Ratio. Merupakan ratio yang menunjukkan ukuran
perbandingan antara modal yang dimiliki suatu bank dengan tingkat risiko yang terjadi.
Dana Perimbangan Sumber pendapatan daerah yang berasal dari APBN untuk mendukung
pelaksanaan kewenangan pemerintah daerah dalam mencapai tujuan pemberian otonomi daerah.
DPK Dana Pihak Ketiga. Yaitu dana masyarakat (berupa tabungan, deposito, giro, dll) yang disimpan di suatu bank.
IEK Indeks Ekspektasi Konsumen. Salah satu pembentuk IKK. Indeks yang menunjukkan level keyakinan konsumen terhadap ekspektasi kondisi ekonomienam bulan mendatang, dengan skala 1-100.
IHK Indeks Harga Konsumen. Sebuah indeks yang merupakan ukuran perubahan rata-rata harga barang dan jasa yang dikonsumsi masyarakat pada suatu periode tertentu.
IKE Indeks Kondisi Ekonomi. Salah satu pembentukan IKK. Indeks yang menunjukkan level keyakinan konsumen terhadap kondisi ekonomi saat ini, dengan skala 1-100. IKK Indeks Keyakinan Konsumen. Indeks yang menunjukkan level keyakinan
konsumen terhadap kondisi ekonomi enam bulan mendatang, dengan skala 1-100.
Investasi Kegiatan meningkatkan nilai tambah suatu kegiatan produksi melalui peningkatan modal.
IPM Indeks Pembangunan Manusia. Ukuran Kualitas pembangunan manusia, yang diukur melalui pencapaian rata-rata 3 hal kualitas hidup, yaitu pendidikan, kesehatan dan daya beli.
91
Daftar Istilah
LDR Loan to Deposit Ratio. Merupakan ratio yang menunjukkan perbandingan antara jumlah pinjaman yang disalurkan dengan dana pihak ke tiga yang dihimpun pada suatu waktu tertentu.
Migas Minyak dan gas. Merupakan kelompok sektor industri yang mencakup industri minyak dan gas.
Mtm Month to month. Perbandingan antara data satu bulan dengan bulan sebelumnya. NPL Non Performing Loan. Merupakan klasifikasi yang menunjukkan tingkat kesehatan
terhadap pinjaman yang disalurkan kepada masyarakat.
Omzet Nilai penjualan bruto yang diperoleh dari satu kali proses produksi. Rhs Right Hand Scale (axis kanan).
PAD Pendapatan Asli Daerah. Pendapatan yang di peroleh dari aktifitas ekonomi suatu daerah seperti hasil pajak daerah, retribusi daerah, hasil perusahaan milik daerah dan hasil pengelolaan kekayaan daerah.
PDRB Produk Domestik Regional Bruto. Pendapatan suatu daerah yang mencerminkan hasil kegiatan ekonomi yang ada di suatu wilayah tertentu.
Qtq Quarter to quarter.Perbandingan antara data satu triwulan dengan triwulan sebelumnya
Sektor Ekonomi Dominan
Sektor ekonomi yang memiliki nilai tambah besar sehingga mempunyai pengaruh dominan pada pembentukan PDRB secara keseluruhan.
Share Effect Kontribusi pangsa sektor atau subsektor terhadap total PDRB
Share of Growth Kontribusi pertumbuhan suatu sektor ekonomi terhadap total pertumbuhan PDRB. Volatile Food Salah satu disagregasi inflasi, yaitu untuk komoditas yang perkembangan
harganya sangat bergejolak karena faktor musiman.