Pertumbuhan perekonomian Kepulauan Riau pada triwulan III-2012 diperkirakan mengalami percepatan pertumbuhan dibandingkan dengan posisi triwulan sebelumnya. Pendorong utama peningkatan pertumbuhan adalah sektor industri dan sektor perdagangan, hotel, dan restoran, yang diperkuat dengan masih diminatinya Kepulauan Riau sebagai daerah tujuan investasi seiring masuknya Indonesia sebagai Investment Grade Level oleh
promosi investasi diperkirakan membawa dampak positif terhadap peertumbuhan perekonomian Kepulauan Riau.
Proyeksi IMF atas dunia pada tahun 2012 tidak mengalami perubahan atas proyeksi pada triwulan sebelumnya. Sementara semakin memburuknya kondisi perekonomian Amerika menyebabkan penurunan proyeksi perekonomian negara tersebut oleh IMF. Pelemahan perekonomian negara tersebut diperkirakan menyebabkan investor melakukan investasi kepada daerah di negara berkembang seperti Kepulauan Riau. Sektor utama pemicu pertumbuhan Kepulauan Riau pada triwulan III-2012 diperkirakan masih berasal dari sektor industri pengolahan dan sektor perdagangan, hotel, dan restoran.
Pertumbuhan ekonomi regional Kepulauan Riau di tahun 2012 diperkirakan akan sedikit tertekan dengan adanya ekspektasi negatif pelaku usaha terkait rencana kenaikan BBM bersubsidi. Namun demikian, kuatnya fundamental ekonomi dan cukupnya produksi komoditas nasional masih akan menjaga inflasi pada kisaran nilai atas proyeksi inflasi 4,5±1%. Dari sisi internal, peningkatan permintaan, kegagalan produksi akibat kondisi cuaca dan ekspektasi peningkatan harga seiring rencana pembatasan/kenaikan harga BBM bersubsidi diperkirakan menjadi faktor pemicu peningkatan inflasi. Dari sisi eksternal faktor
Tabel6.1.
ProyeksiPertumbuhanEkonomiDunia
Sumber : IMF - WEO Jul-2012 (Updated)
Grafik6.1.
Estimasi PertumbuhanGDP Singapura
Sumber : MTI Singapore (Jul-2012)
2012 2013 World Output 5,3 3,9 3,5 3,9 Advanced Economies 3,2 1,6 1,4 1,9 United States 3,0 1,7 2,0 2,3 Euro Area 1,9 1,4 -0,3 0,7 Japan 4,4 -0,7 2,4 1,5 United Kingdom 2,1 0,7 0,2 1,4 Canada 3,2 2,5 2,1 2,2 NIE's 8,5 4,0 2,7 4,2 China 10,4 9,2 8,0 8,5 India 10,8 7,1 6,1 6,5 Developing Asia 9,7 7,8 7,1 7,5 Latest Projections Year over Year
pelemahan nilai tukar rupiah dan peningkatan harga komoditas dunia menjadi faktor pendorong peningkatan laju inflasi pada triwulan II-2012.
6.1 PROSPEK PERTUMBUHAN EKONOMI
Pada triwulan III-2012, laju pertumbuhan perekonomian Kepulauan Riau diproyeksi pada kisaran 7,52±1%, meningkat dibanding triwulan II-2012 yang tercatat sebesar 7,25% (yoy). Selanjutnya pada akhir tahun 2012, Bank Indonesia Batam memproyeksikan Provinsi Kepulauan Riau akan mengalami pertumbuhan 6,91±1%, lebih tinggi dari laju pertumbuhan tahun 2011 yang tercatat sebesar 6,67%.
Akselerasi tertinggi pertumbuhan pada triwulan III-2012 diperkirakan berasal dari sektor perdagangan, hotel, dan restoran seiring dengan peningkatan aktifitas masyarakat pada saat Ramadhan dan Idul Fitri 1433 H. Sedangkan pendorong ekonomi utama pada triwulan III-2012 diperkirakan masih berasal dari sektor industri yang tumbuh 6,14% (yoy). Membaiknya pertumbuhan sektor industri diperkirakan berasal dari peningkatan aktivitas produksi seiring dengan peningkatan impor barang produksi dan masuknya investor baru pada awal tahun 2012. Sementara masih belum membaiknya kondisi perekonomian global dan masuknya Indonesia sebagai negara dengan peringkat layak investasi, diperkirakan menjadi faktor pemicu peningkatan investasi Kepulauan Riau pada triwulan III-2012. Dengan masuknya Indonesia pada investment grade level akan menyebabkan peningkatan likuiditas dan menyebabkan peluang penurunan suku bunga. Dengan adanya penurunan suku bunga, cost of borrowing akan lebih rendah dan akan meningkatkan aktivitas sektor riil termasuk peningkatan pertumbuhan sektor industri manufaktur. Selain itu gencarnya promosi investasi yang dilakukan oleh BP Batam diperkirakan turut memberikan dampak positif bagi perekonomian Kepulauan Riau.
Sumber : BPS ProvinsiKepulauan Riau ;
Keterangan: (P)Proyeksi Bank Indonesia Batam dalam kisaran ±1%
Tabel6.2.
LajuPertumbuhanEkonomiKepulauan Riau
Sumber : DSM - BI
Grafik 6.2.
Pertumbuhan Nilai Ekspor dan Impor
Tw-IV TW-I TW-II Tw-III (P) 2012(P)
KOMPONEN PENGGUNAAN
- Konsumsi Rumah Tangga 2,68% -0,61% 0,09% 3,44% 3,84%
- Konsumsi Lembaga Swasta 3,92% 5,28% 5,67% 6,83% 5,51%
- Konsumsi Pemerintah 8,21% 6,50% 5,58% 8,10% 10,72%
- Pembentukan Modal Tetap Bruto 13,05% 16,82% 15,54% 13,65% 15,43%
- Ekspor Barang dan Jasa 3,34% 7,37% 6,83% 7,17% 19,23%
- Impor Barang dan Jasa 6,54% 10,76% 11,42% 10,85% 5,85%
SEKTOR EKONOMI
- Pertanian 3,44% 2,67% 2,46% 3,63% 4,84%
- Pertambangan & Penggalian 3,58% 4,63% 7,01% 6,41% -1,93%
- Industri Pengolahan 5,35% 7,13% 5,25% 6,14% 5,86%
- Listrik, Gas & Air Bersih 11,23% 11,05% 7,11% 9,01% 9,32%
- Bangunan 10,13% 11,01% 11,68% 9,79% 9,95%
- Perdagangan, Hotel & Restoran 7,49% 9,12% 10,97% 10,80% 10,25%
- Pengangkutan & Komunikasi 10,26% 9,23% 9,15% 9,81% 9,97%
- Keuangan, Persewaan & Jasa P'an 8,34% 7,76% 8,55% 6,52% 6,31%
- Jasa-Jasa 7,52% 7,91%7,63% 8,76% 6,90% 7,24%7,77%
6,30% 7,63% 7,25% 7,52% 6,91%
2011
PDRB (termasuk migas)
year on year
year over year 2012
Sektor perdagangan, hotel, dan restoran diperkirakan juga masih menjadi pendorong utama pertumbuhan perekonomian Kepulauan Riau pada triwulan II-2012, yang terdorong oleh peningkatan aktifitas masyarakat selama Ramadhan dan Idul Fitri 1433 H yang juga disebabkan peningkatan aktivitas kunjungan wisatawan domestik dan asing ke wilayah Batam. Sektor perdagangan, hotel dan restoran di periode triwulan III-2012 diproyeksi mengalami percepatan pertumbuhan sebesar 10,80% (yoy).
6.2 PROSPEK INFLASI
Inflasi pada triwulan III-2012 diperkirakan akan mengalami peningkatan, seiring dengan peningkatan permintaan masyarakat dan faktor ekspektasi masyarakat dan pelaku usaha selama Ramadhan dan Idul Fitri 1433 H. Dari sisi supply, kondisi cuaca yang tidak menentu pada daerah sentra produksi dikhawatirkan akan menyebabkan penurunan pasokan. Namun demikian peningkatan pada triwulan III tahun 2012 masih lebih rendah jika dibandingkan dengan peningkatan tahun 2011. Dengan asumsi tersebut, laju inflasi Kepulauan Riau diperkirakan berada dalam kisaran 3,07% (yoy), mengalami peningkatan dibandingkan dengan periode triwulan II-2012 yang tercatat sebesar 3,40% (yoy).
Perkiraan inflasi pada dua kota di Kepulauan Riau yang menjadi sampel pengukuran inflasi Nasional oleh BPS, yaitu Kota Batam dan Kota Tanjungpinang kecenderungan yang berbeda. Laju inflasi kota Batam pada triwulan III-2012 diperkirakan melambat akibat peningkatan yang terjadi pada tahun ini tidak sebesar laju peningkatan tahun sebelumnya, hal ini menyebabkan proyeksi tahunan berada pada kisaran 2,90±1% (yoy). Kota Tanjungpinang pada triwulan III-2012 juga diperkirakan mengalami peningkatan dengan proyeksi inflasi sebesar3,46±1% (yoy). Peningkatan ini diperkirakan berasal dari sisi permintaan seiring dengan peningkatan permintaan masyarakat dan faktor ekspektasi.
Pelemahan nilai tukar rupiah diperkirakan turut menjadi faktor pendorong Grafik 6.3.
Laju lnflasi Kota Batam
Sumber : BPS Kota Batam
Ket. : InflasiMei & Juniadalahangkaproyeksi Bank Indonesia Batam
Grafik 6.4.
Laju Inflasi Kota Tanjungpinang
Sumber : BPS Kota Tanjungpinang
Ket. : InflasiMei & Juniadalahangkaproyeksi Bank Indonesia Batam
Meningkatnya harga komoditas dunia, terutama harag emas dan minyak diperkirakan juga turut menjadi faktor pendorong terjadinya inflasi pada triwulan II-2012. Faktor ekspektasi peningkatan harga atas respon rencana pembatasan / peningkatan BBM bersubsidi menjadi pemicu tekanan inflasi pada awal tahun 2012.
Jun-12 Jul-12 Agust-12 Jun-12 Jul-12 Agust-12 Jun-12 Jul-12 Agust-12
Selat Malaka 3-7 3-7 2-8 0.2 - 0.7 0.4 - 1.6 0.4 - 1.0 0 - 5 % 0 - 5 % 0 - 5 %
Laut Natuna 8-15 10-16 5-15 0.2 - 1.3 1.25 - 2.0 0,75 - 1.5 0 - 5% 0 - 5% 0 - 5%
Lokasi
Tinggi Signifikan Rata – Rata
(meter) Frekuensi Gel. > 3 Meter
Angin 10 m Rata – Rata (Knot)
Tabel6.3.
Prakiraan Kecepatan Angin, Tinggi Signifikan dan Frekuensi Tejadinya Gelombang Laut Di Perairan Selat Malaka dan Laut Natuna Bulan Juni - Agustus 2012
Sumber : BadanMeteorologidanGeofisika, Pemutakhiran8 Agustus2012
Grafik 6.6.
Perkembangan Nilai Tukar IDR terhadap SGD & USD
Sumber : Bank Indonesia
Grafik 6.5.
Perkembangan Harga Komoditas Dunia