• Tidak ada hasil yang ditemukan

PROSPEK USAHA 2014 Peluang

Dalam dokumen Adira Dinamika Multi Finance Tbk 2013 (Halaman 87-91)

Dengan terus dibayangi oleh perlambatan pertumbuhan ekonomi global, pertumbuhan ekonomi Indonesia di proyeksikan akan tumbuh sekitar 6,0% pada tahun 2014, naik dibandingkan akhir tahun 2013 yang tecatat dibawah 5,8%-.

Seiring dengan Proyeksi pertumbuhan ekonomi ini, pendapatan nasional per kapita (GDP) terus mengalami peningkatan menjadi USD3.499 di tahun 2013 dari USD3.583 di tahun 2012. Sedangkan di tahun 2014, GDP ini diperkirakan akan menembus angka USD4.000 menjadi sekitar USD4.203.

Selain itu, suku bunga perbankan ditahun 2014 diperkirakan akan tetap stabil dengan suku bunga acuan Bank Indonesia tercatat per akhir 2013 sekitar 7,5% dimana suku bunga acuan Bank Indonesia telah mengalami peningkatan sebesar 175 basis poin selama tahun 2013. Sedangkan nilai tukar Rupiah terhadap USD (rata-rata per tahun) diperkirakan akan menguat di tahun 2014 ke angka sekitar Rp10.000-10.100 bila dibandingkan dengan tahun 2013 yang tercatat sebesar Rp10.244.

Suku bunga Bank Indonesia diperkirakan akan tetap dipertahankan di tingkat 7,5% sebagai upaya untuk menurunkan defisit neraca transaksi berjalan (CAD) dan menjaga inflasi di angka sekitar 5,5%. CAD diperkirakan pada kuartal I tahun 2014 akan berada dibawah 2% dari GDP. Kebijakan uang ketat diperkirakan akan tetap berlanjut karena kondisi eksternal belum memungkinkan menurunkan suku bunga.

Proyeksi Pertumbuhan ekonomoni kedepan ini di dorong antara lainnya oleh pertumbuhan konsumsi yang dipicu oleh peningkatan golongan kelas menengah Indonesia dan juga pengaruh peningkatan permintaan serta kegiatan domestik dalam proses Pemilihan Umum (Pemilu) legislatif dan Presiden. Pada umumnya di tahun Pemilu, jumlah uang beredar akan meningkat sehingga mendorong pertumbuhan pada konsumsi domestik yang berarti permintaan akan barang akan meningkat.

PROSPECTS 2014

Opportunities

Continually overshadowed by the slowdown in global economic growth, Indonesia’s economic growth is projected to grow at about 6.0 in 2014, an increase from the 5.8% of 2013.

Along with this economic growth projection, GDP per capita is expected to increase to USD3,499 in 2013 from USD3,583 in 2012. Meanwhile, in 2014, GDP per capita is expected to be above the USD4,000 to about USD 4,203.

In addition, bank interest rates in 2014 are expected to remain stable with the Bank Indonesia benchmark rate recorded by the end of 2013 of about 7.5%, increased by 175 basis points during 2013. While the rupiah exchange rate against the USD (average per year) is expected to strengthen in 2014 to around Rp10,000-10,100, compared to that of 2013 which was at Rp10,244.

The Bank Indonesia interest rate is expected to be maintained at the level of 7.5% in an attempt to reduce the current balance deficit (Current Account Deficit - CAD) and keep inflation at around 5.5%. In the first quarter of 2014, the CAD deficit is expected to be below 2% of GDP. Tight monetary policy is expected to continue due to external conditions that make lowering interest rates impossible.

Economic growth is driven by, among others, consumption growth fueled by an increase in Indonesian middle class and also the effect of an increase in demand as well as domestic activities for the 2014 legislative and presidential elections, in the second half of 2014. In general, during election year, the money supply will be increased, thereby encouraging growth in domestic consumption, which in turn increases demand for goods.

Corporate Social

Responsibility Supporting Data Corporate Governance

Pertumbuhan kelas menengah Indonesia mengalami pertumbuhan yang cepat pada 10 tahun terakhir. Kelas menengah Indonesia tumbuh dari sekitar 20% dari jumlah penduduk di tahun 2000 menjadi sekitar 60% dari jumlah penduduk di tahun 2012. Diperkirakan jumlah kelas menengah ini akan tumbuh menjadi sekiar 150 juta orang di tahun 2014.

Proyeksi pertumbuhan ekonomi yang positif dan peningkatan golongan kelas menengah ini diharapkan akan dapat mendukung pertumbuhan industri otomotif mengingat masih kurang memadainya infrastruktur dan transportasi massal di Indonesia dan masih rendahnya tingkat kepemilikan sepeda motor yaitu sekitar 25% (1 motor banding 4 orang) dan sekitar 8% untuk mobil (1 mobil banding 13 orang). Selain itu, mengingat sekitar 70% jumlah penduduk Indonesia terdiri dari working age group dimana kebutuhan akan kendaraan bermotor masih sangat tinggi.

Pada tahun 2014, penjualan sepeda motor baru diprediksi akan kembali mencapai 8 juta unit, jumlah yang sama pada tahun 2011. Sepeda motor masih akan menjadi pilihan moda tranportasi terpopuler di Indonesia karena faktor efisiensi dan eknomis.

Sedangkan pertumbuhan mobil baru tahun 2014 diperkirakan akan stagnan atau tumbuh menjadi 1,3 juta unit. Penjualan mobil-mobil murah dengan konsep hemat bahan bakar dan ramah lingkungan (low-cost green car atau LCGC) diperkirakan akan menjadi salah satu growth driver di industri otomotif dengan kontribusi penjualan diperkirakan sekitar 120-180 ribu unitpada tahun 2014.

Dengan mempertimbangkan proyeksi penjualan mobil dan sepeda motor baru dan estimasi internal terhadap kondisi pasar, Perusahaan menargetkan pertumbuhan pembiayaan baru mencapai sekitar 8%-10% di tahun 2014 termasuk pembiayaan kendaraan bermotor baru dan bekas.

Tantangan

Walaupun terdapat kebutuhan kendaraan bermotor yang berpotensi dan prospek pertumbuhan ekonomi nasional yang cukup baik, namun dengan belum adanya trend penurunan suku bunga acuan Bank Indonesia

Laporan Direksi

Report from the Board of Directors

The middle classes in Indonesia experienced a rapid growth in the last 10 years. Indonesia’s middle classes grew from about 20% of the total population in 2000 to approximately 60% of the total population in 2012. It is estimated that the middle class will grow to 150 million people in 2014.

Positive economic growth projections and the increase in the middle class are expected to provide support for the growth of the automotive industry, given the lack of adequate infrastructure and mass transportation in Indonesia and the low level of motorcycle ownership, namely about 25% (1 motorcycle per 4 persons) and about 8% for cars (1 car per 13 persons). Furthermore, given that approximately 70% of Indonesia’s population consists of the working age group, the demand for vehicles is still very high.

In 2014, the sales of new motorcycles are expected to again reach 8 million units, the same as in 2011. Motorcycles will still be the preferred mode of transportation in Indonesia because of its efficiency and personal economics.

While the sales growth of new cars in 2014 is expected to stagnate or grow to 1.3 million units. Sales of low - cost green cars (LCGC) is expected to be one of the growth drivers in the automotive industry with sales contribution estimated at 120-180 thousand units in 2014.

Taking into account the projected sales of new cars and motorcycles and internal estimates of the market conditions, the Company is targeting new financing growth of around 8%-10% in 2014 including the financing of new and used motor vehicles.

Challenges

Although there are potential prospects of vehicle demand and promising national economic growth, but with the absence of declining trend in Bank Indonesia benchmark rate, which currently stands at 7.5%, or up

Opening Management Report Corporate Data

Management Discussion & Analysis of the Company’s Performance

Adira Finance •฀Laporan Tahunan 2013

yang saat ini berada pada posisi 7,5% atau naik sebesar 175 bps selama tahun 2013, maka akan berpengaruh ke biaya pendanaan Perusahaan yang juga dapat menekan marjin. Oleh karena itu, Perusahaan akan terus melakukan strategi diversifikasi sumber pendanaan untuk mendapatkan pendanaan yang optimal dan kompetitif guna mendukung kegiatan penyaluran pembiayaan. Sejauh ini, strategi yang dijalankan ini memberikan hasil yang cukup baik pada tahun 2013.

Persaingan diantara perusahaan pembiayaan otomotif juga diperkirakan akan semakin ketat dengan munculnya pesaing baru yang agresif dalam pricing pembiayaan dan adanya peluncuran mobil LCGC yang lebih agresif di tahun 2014. Walaupun pembiayaan roda empat kami memang lebih didominasi oleh kendaraan niaga, kami pun melayani pembiayaan mobil penumpang serta juga melakukan pembiayaan kendaraan LCGC juga. Diperikirakan nantinya LCGC dapat menjadi kendaraan alternatif pilihan dan driver growth di segmen kendaraan penumpang, terutama di daerah kota besar.

Risiko

Secara umum, risiko Perusahaan sebagai perusahaan penyedia jasa keuangan tidak lepas dari risiko NPL dan likuiditas.

Di tengah kondisi suku bunga yang masih relatif cukup tinggi dan dengan harga komoditas pasar yang fluktuatif yang diperkirakan masih berlangsung di tahun 2014, dapat berdampak terhadap daya beli masyarkat. Sehingga potensi peningkatan NPL masih merupakan hal yang tetap perlu diperhatikan oleh Perusahaan. Kedepannya, Perusahaan akan terus menjaga kualitas aset dimulai dari aktivitas akuisisi konsumen yang mana approval process harus dilakukan sesusai dengan prosedur dan terus melakukan monitoring terhadap kualitas asetnya dengan didukung oleh perbaikan terhadap sistem penagihan.

Sebagai perusahaan pembiayaan, profil likuiditas adalah hal yang penting untuk menjaga lancarnya aktivitas pendanaan termasuk meningkatkan nilai aset dan juga memenuhi kewajiban/komitmen secara tepat waktu. Karena perusahaan pembiayaan tidak dapat menghimpun dana dari pihak ketiga (masyarakat) untuk kebutuhan pendanaannya,

by 175 bps during the year 2013, financing costs will remain high and margins tighter. Therefore, the Company will continue to diversify its sources of funding to obtain optimal and competitive funding to support the activities of the finance portfolio. This strategy gave good results in 2013.

Fierce competition among auto financing companies is also expected to increase with the emergence of new competitors with more aggressive pricing and the launching of the LCGC in 2014. Although our four-wheel financing is dominated by commercial vehicles, we also serve the passenger car financing and LCGC financing too. LCGC is expected to be the alternative vehicle and the growth driver in the passenger vehicle segment, particularly in large urban areas.

Risk

In general, as a financial services provider, the Company is exposed to NPL risk and liquidity risk.

Against the backdrop of relatively high interest rates and fluctuating commodity prices expected to occur in 2014, purchasing power will be affected and therefore the Company still has to pay attention to the NPLs. Going forward, the Company will continue to maintain asset quality starting from customer acquisition, where the approval process must be conducted in accordance with procedures, and continued monitoring of asset quality, supported by improvements to the billing system.

As a finance company, the liquidity profile is essential for maintaining the smooth financing activities, including increasing the value of assets and obligations / commitments on a timely basis. Since finance companies are not allowed to raise funds from third parties, the public, to meet funding needs, the Company relies on

Corporate Social

Responsibility Supporting Data Corporate Governance

maka perusahaan bergantung pada institusi perbankan dan pasar modal untuk kegiatan pendanaannya.

Ditengah suku bunga yang relatif masih cukup tinggi serta kondisi tight money policy yang diperkirakan akan terus berlanjut di tahun 2014, hal ini dapat memperketat likuiditas perusahaan pembiayaan dan meningkatkan cost of fund secara umum. Dalam memitigasi risiko likuiditas, seperti di tahun 2013, Perusahaan akan terus melakukan berbagai upaya di tahun 2014 untuk melakukan diversifikasi sumber pendanaan dengan memanfaatkan hasil pemeringkatan idAA+ dari pemeringkat efek antara lain melalui penerbitan obligasi sebanyak 2 (dua) kali dari sisa plafon yang tersedia dari PUB II, pinjaman sindikasi luar negeri, penjaman bank dalam negeri dan lainnya.

Sebagai anak perusahaan Bank Danamon dengan persentase kepemilikan atas Perusahaan sebesar 95%, Perusahaan akan terus melakukan joint financing dengan Bank Danamon dalam memenuhi kebutuhan pendananaannya. Dengan keberadaan Bank Danamon (salah satu bank terbesar di Indonesia) sebagai induk perusahaan kami, risiko likuiditas dapat lebih dimitigasi karena terdapat advantage support dari induk Perusahaan terkait masalah likuiditas.

PENGHARGAAN

Pada tahun 2013, Perusahaan menempati posisi Ketiga untuk kategori Private Keuangan Listed dalam Annual Report Award 2012. Dengan pencapaian ini, Perusahaan telah 5 (lima) kali berturut-turut masuk dalam 3 besar Annual Report Award untuk kategori Private Keuangan Listed. Berdasarkan data yang kami miliki, pencapaian ini merupakan pencapaian terbaik yang diperoleh oleh sebuah perusahaan pembiayaan sejak Annual Report Award diselenggarakan. Hal ini tentunya menjadi kebanggaan bagi Perusahaan dan menjadi pendorong untuk dapat berbuat lebih baik di tahun-tahun yang akan datang.

Selain itu Perusahaan juga meraih predikat sebagai Perusahaan yang Terpercaya (“Trusted Company”) dalam ajang Corporate Governance Perception Index yang diselenggarakan oleh The Indonesian Institute for Corporate Government (IICG) yang bekerjama dengan majalah SWA. Dalam ajang penghargaan GCG lainnya,

Laporan Direksi

Report from the Board of Directors

banking institutions and capital markets for sources of funding.

Because interest rates are still high and the tight money policy is expected to continue in 2014, finance Company’s liquidity will be tight and the cost of funds will be high. To mitigate liquidity risk in 2014, as in the year 2013, the Company will make efforts to diversify funding sources, by capitalizing on the results of a idAA+ rating with the remaining issuance of 2 (two) PUB II bonds , off shore syndicated loans, loans from domestic banks, and others.

As a subsidiary of Bank Danamon, which has a 95% stake in the Company, the Company will continue to conduct joint financing with Bank Danamon to meet its funding needs. With the support of Bank Danamon, one of the largest banks in Indonesia, as our parent company, we can mitigate liquidity risk well.

AWARDS

In 2013, the Company was ranked 3rd for the category of Private Listed Financial Institution in the Annual Report Award 2012. With this achievement, for 5 (five) times in a row, the Company named as the Top 3 in Annual Report Award for the category of listed financial Company. Based on our data, this is the best accomplishment ever achieved by a finance company since the Annual Report Award commenced. It is our pride and a driving force to do better in the future.

In addition, the Company was named as ’Trusted Company’ in the Corporate Governance Perception Index organized by The Indonesian Institute for Corporate Government (IICG) in collaboration with SWA magazine. On another occasion, the Company won the Best Role of Stakeholders Award in the 5th IICD Corporate

Opening Management Report Corporate Data

Management Discussion & Analysis of the Company’s Performance

Adira Finance •฀Laporan Tahunan 2013

Perusahaan juga meraih The Best Role of Stakeholders dalam acara The 5th IICD Corporate Governance Award

yang diselenggarakan oleh Indonesian Institute for Corporate Directorship (IICD) dan Majalah Investor.

Dalam dokumen Adira Dinamika Multi Finance Tbk 2013 (Halaman 87-91)

Dokumen terkait