• Tidak ada hasil yang ditemukan

Psikotropika  Pengertian

Dalam dokumen LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN.docx (3) (Halaman 42-49)

BAB V TUGAS KHUSUS

5.2 Psikotropika  Pengertian

Psikotropika yaitu suatu obat yang bisa berefek pada pikiran dan sistem saraf bagi pemakainya. Psikotropika bisa didapat secara alami ataupun sintetik (buatan manusia) yang bersifat psikoaktif dan berpengaruh pada susunan saraf pusat sehingga mengakibatkan perubahan pada tingkah laku sehari-hari.

Psikotropika mengakibatkan turunnya kinerja otak atau merangsang susunan saraf pusat sehingga menimbulkan kelainan perilaku dan disertai dengan halusinasi, ilusi, gangguan berpikir, serta ketergangguan, pada akhirnya menyebabkan kematian bagi si pemakai.  Macam-macam psikotropika

Berikut ini adalah macam-macam Psikotropika, diantaranya:

1. Halusinogen 2. Depresan 3. Stimulan

Merupakan obat yang dapat menimbulkan halusinasi, pengguna dapat melihat atau mendengar sesuatu yang tidak nyata, seperti berkhayal. Contoh obat Halusinogen adalah Licercik Acid Dhietilamide (LAD), Psylocibine, Micraline, dan Mariyuana.

2. Depresan

Merupakan obat yang memberi efek seperti kerja system saraf berkurang, kesadaran menurun, dan mengantuk. Zat yang termasuk obat depresan antara lain alkohol, sedatin atau pil BK, Magadon, Valium, dan Mandrak (MX), Cannabis dan Barbiturat.

3. Stimulan

Merupakan obat yang memberikan rangsangan kepada saraf yang mengakibatkan pemakai lebih percaya diri . Contoh obat Stimulan antara lain kafein, kokain, ganja, dan amfetamin. Amfetamin biasanya terdapat pada pil ekstasi.

Ciri-ciri pemakai psikotropika

Orang yang menggunakan zat-zat Psikotropika dapat dikenal dengan jelas melalui fisiknya, kegiatan sehari-hari yang berubah dari biasanya. Berikut adalah ciri- cirinya:

1. Badan terus melemas dan tidak bergairah, tidak ada tenaga untuk beraktivitas. 2. Muka terlihat pucat dan tubuhnya kurus.

3. Tubuh menggigil berat disertai dengan teriakan histeris. 4. Susah untuk berkonsentrasi atau fokus terhadap suatu hal.

Bahaya pemakaian psikotropika

 Psikotropika membawa bahaya dan dampak bagi pemakainya, baik kesehatannya, ataupun lingkungannya. Akibat banyaknya aksi penyalahgunaan psikotropika, tingkat kriminalitas pun juga meningkat. Pemakai obat-obatan Psikotropika akan mengalami hidup sulit, hancur, serta mengalami gangguan kesehatan yang membuat masa depannya menjadi suram. Lingkungan sekitarnya pun tidak mau menerima si pemakai untuk berbaur didalam lingkungan itu sendiri. Mungkin karena takut membuat konsumen Psikotropika menyebar dengan luas.

Baca Juga : MOTIF RAGAM HIAS PADA PRODUK KERAJINAN DARI BAHAN LUNAK

Dampak negatif penggunaan obat psikotropika

Kokain dapat menimbulkan rasa takut berlebihan dan depresi. Pil ekstasi menimbulkan rasa lelah dan tenang.

Morfin menimbulkan rasa ngantuk, gangguan pernafasan, bahagia berlebih (eufhoria), dan kematian.

Barbiturat mengakibatkan mudah tertidur lelap dan menimbulkan kematian.

Berbagai zat narkotika seperti candu, heroin, dan ganja dapat menyebabkan saraf terganggu dan menimbulkan ketagihan pada akhirnya kematian.

Faktor yang memicu seseorang untuk menggunakan Psikotropika

Ada beberapa faktor yang membuat seseorang untuk terjun ke dunia terlarang ini, contohnya:

- Faktor lingkungan

Hidup yang salah bergaul, Hedonisme (hidup bersenang-senang), hidup kurang bergaul juga dapat memicu seseorang untuk memakai obat berbahaya ini.

- Faktor dari dalam keluarga

Ada masalah dalam kehidupan keluarganya yang menurutnya sudah tidak dapat dipecahkan lagi, broken home.

- Faktor dari dalam dirinya sendiri

Rasa ingin tahu, yang selanjutnya ingin coba-coba, labil, kegalauan, frustasi, stres berlebihan, kurangnya wawasan seseorang tentang obat Psikotropika ini.

Pengobatan bagi pemakai Psikotropika

1. Periksa ke dokter dan mengkonsultasikan upaya untuk menghilangkan racun dari obat Psikotropika.

2. Sikap peduli dan perhatian dari anggota keluarga, lingkungan, teman, dan sahabat dapat memberikan semangat untuk lepas dari ketergantungan akan zat Psikotropika.

3. Melakukan kegiatan positif yang membawa manfaat bagi diri sendiri maupun orang lain.

4. Aktif dalam kegiatan beragama.

Mendekatkan diri kepada Tuhan Yang Maha Esa, rutin melakukan kegiatan beragama. Menjauhi zat Psikotropika dan tidak pernah akan mencobanya. Hilangkan rasa ingin tahu, ingin coba-coba. Tidak salah bergaul, terutama bergaul dengan pemakai bahkan pengedar zat Psikotropika.

5.3. Kolesterol

Kolestrol adalah lemak yang terdapat di dalam aliran darah atau sel tubuh yang sebenarnya dibutuhkan untuk pembentukan dinding sel dan sebagai bahan baku beberapa hormon. Namun apabila kadar kolestrol dalam darah berlebihan, maka bisa mengakibatkan penyakit, termasuk penyakit jantung koroner dan stroke. Kolestrol yang normal harus di bawah 200 mg/dl. Apabila di atas 240 mg/dl, maka Anda berisiko tinggi terkena penyakit seperti serangan jantung atau stroke.

Kolestrol secara alami bisa dibentuk oleh tubuh, selebihnya di dapat dari makanan hewani, seperti daging, unggas, ikan, margarin, keju, dan susu. Adapun makanan yang berasal dari nabati, seperti buah, sayur, dan beberapa biji-bijian, tidak mengandung kolestrol.

Kolestrol tidak larut dalam darah sehingga perlu berikatan dengan pengangkutnya, yaitu lipoprotein. Oleh karena itu pula kolestrol dibedakan menjadi Low-Density Lipoprotein (LDL) dan

High-Density Lipoprotein (HDL). Anda akan mendapat penjelasannya di bawah ini.

KOLESTROL JAHAT (Low Density Lipoprotein)

Kolestrol LDL adalah lemak yang jahat karena bisa menimbun pada dinding dalam dari pembuluh darah, terutama pembuluh darah kecil yang menyuplai makanan ke jantung dan otak. Timbunan lemak itu semakin lama semakin tebal dan keras, yang dinamakan arteriosklerosis, dan akhirnya menumbat aliran darah.

Kolestrol LDL yang optimal adalah bila kadarnya dalam darah di bawah 100 mg/dl. Kolestrol LDL 100-129 mg/dl dimasukkan kategori perbatasan (borderline). Jika di atas 130 dan disertai afktor risiko lain seperti merokok, gemuk, diabetes, tidak berolah raga, apalagi jika sudah mencapai 160 atau lebih, maka segera perlu diberi obat.

KOLESTROL BAIK (High Density Lipoprotein)

Kolestrol HDL disebut lemak yang baik karena bisa membersihkan dan mengangkut timbunan lemak dari dinding pembuluh darah ke hati. Kolestrol HDL yang ideal harus lebih tinggi dari 40 mg/dl untuk laki-laki, atau di atas 50 mg/dl untuk perempuan.

Penyebab kolestrol HDL yang rendah adalah kurang gerak badan, terlalu gemuk, serta kebiasaan merokok. Selain itu hormon testosteron pada laki-laki, steroid anabolik, dan progesteron bisa menurunkan kolesterol HDL, sedangkan hormon estrogen perempuan menaikkan HDL.

Kolestrol Lp (a)

Kolestrol Lp (a) adalah suatu variasi dari kolestrol LDL. Kadar Lp (a) yang tinggi berbahaya bagi jantung. Penyebab peningkatan Lp (a) belum jelas, mungkin berkaitan dengan faktor genetik.

Trigliserida

Trigliserida adalah bentuk lemak lain yang bisa berasal dari makanan atau dibentuk sendiri oleh tubuh. Memiliki trigliserida yang tinggi sering diikuti juga oleh kolestrol total dan LDL yang tinggi, serta kolestrol HDL yang rendah.Orang yang menderita sakit jantung, diabetes, atau obesitas, biasanya mempunyai kadar trigliserida yang tinggi. Trigliserida dalam darah yang normal harus di bawah 150 mg/dl.Beberapa orang mempunyai trigliserida yang tinggi karena penyakit lain atau keturunan. Bila memang ada faktor keturunan, maka Anda harus mengubah gaya hidup, mulai diet rendah lemak, olah raga teratur, menurunkan berat badan, tidak merokok, juga tidak minum alkohol. Anda juga dianjurkan mengurangi konsumsi karbohidrat (misalnya nasi, mie atau roti) sampai kurang dari 50 % dari jumlah kalori total.

Kadar Kolestrol Tinggi

Kolestrol tinggi umumnya diderita oleh orang gemuk, namun tidak menutup kemungkinan orang yang kurus juga bisa mengalaminya, apalagi dengan mengonsumsi makanan yang rendah serat namun lemaknya tinggi. Selain faktor makanan, kolesterol yang tinggi juga bisa disebabkan oleh faktor keturunan. Oleh sebab itu, semua orang baik kurus apalagi gemuk, belum pernah menderita kolestrol apalagi yang sudah pernah mengalaminya, perlu menjaga makanan dengan mengurangi kadar kolestrol. Caranya antara lain dengan memperbanyak konsumsi makanan

berserat.Kolestrol diketahui sebagai pemicu berbagai gangguan kesehatan, seperti hipertensi, gangguan jantung, hingga stroke. Sebenarnya kolestrol merupakan unsur yang dibutuhkan oleh tubuh. Namun, jika kadarnya berlebihan di dalam tubuh akan menyebabkan berbagai penyakit.Jika Anda memiliki gangguan metabolisme kolestrol di dalam tubuh, maka Anda perlu diet, berolah raga, dan tambahan obat-obatan. Sebaiknya Anda tetap berkonsultasi dengan dokter sebelum mengonsumsi obat-obatan tersebut. Dokter yang baik akan memberikan obat berdasarkan faktor keamanan. Bukti klinis suatu obat juga harus menjadi bahan pertimbangan jika obat tersebut akan dikonsumsi untuk jangka panjang.

Atorvastatin merupakan salah satu obat golongan statin yang telah memiliki banyak penelitian atau bukti klinis yang baik terhadap penurunan risiko kesakitan dan kematian akibat penyakit jantung koroner dan stroke, dengan profile keamanan yang baik.Namun demikian, daripada Anda mengobati tingginya kadar kolestrol, tentu saja lebih baik mengontrol dan mengendalikan kadarnya agar tetap normal. Nah, berikut ini langkah- langkahnya:

Dalam dokumen LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN.docx (3) (Halaman 42-49)

Dokumen terkait