• Tidak ada hasil yang ditemukan

Tentang Puskesmas UPT Limbangan

Dalam dokumen LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN.docx (3) (Halaman 65-69)

BAB V TUGAS KHUSUS

6 POLA MAKAN YANG BENAR

6.1. Tentang Puskesmas UPT Limbangan

Puskesmas Limbangan merupakan salah satu dari 64 puskesmas di lingkungan dinas kesehatan Kabupaten Garut tepatnya di bagian wilayah kerja dari kecamatan Limbangan. Puskesmas Limbangan beralamatkan di Jalan BL Limbangan Barat Limbangan-Garut. Bangunan puskesmas Limbangan tersebut memiliki 2 bangunan diantaranya bangunan TU dan bangunan khusus pelayanan. Puskesmas Limbangan memiliki ketenagakerjaan berjumlah 61 orang, diantaranya adalah dokter umum, dokter fungsional, dokter gigi, apoteker, tata usaha, dokter umum, perawat umum, perawat gigi, bidan, kesling, laboratorium,gizi, TKK, dan TKS/sukuan. Semua tenaga kerja tersebut rata-rata berluluskan D3 sampai S1.

Bangunan puskesmas Limbangan terdiri dari ruang kantor kepala puskesmas, ruang pemeriksaan meliputi BP gigi, BP umum, UGD, ruang inap, apotek, poned, laboratorium, ruang obat dan ruang KIA dan ruang TU. Ruang-ruang tersebut bersifat belum permanen karena sedang di perbaiki tetapi masih dapat menunjang proses pelaksanaan pelayanan kesehatan. Masing-masing ruangan tersebut berjalan dan berfungsi dengan baik. Misalnya, ruang apotek didalamnya dapat menampung seluruh jenis obat sehingga tertata dengan baik. Begitu pun dengan ruang pemeriksaan juga tidak terganggu dengan aktivitas lain pada saat pemeriksaan berjalan. Oleh karena itu, berkaitan dengan sarana prasarana sebagaimana penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa kondisi puskesmas Limbangan cukup baik dan layak digunakan sebagai tempat pelayanan kesehatan dimasyarakat sekitar.

Kemudian pembahasan mengenai pengelolaan sediaan farmasi dan alat kesehatan di Puskesmas UPT Limbangan penulis menganalisa mulai dari perencanaan obat, pendistribusian obat, pengendalian obat, pelayanan, serta pencatatan dan pelaporan.

6.1.1. Perencanaan Obat

Sebagaimana dalam teori bahwa perencanaan didasarkan pada kebutuhan obat.Yang dilaksanakan setiap periode. Setiap bulan puskesmas selalu mengacu kepada kasus penyakit dan sebagai acuan penting tahunan obat. Pada Praktiknya sebagaimana di puskesmas malangbong penulis melihat bahwa perencanaan dilakukan sesuai dengan teori.

Apotek puskesmas Limbanagan pada Saat memesan obat-obatan selalu didasarkan pada kasus penyakit yang ada didaerah tersebut misalnya didaerah malangbong dominan mengidap penyakit Gatal-gatal. Apotek Limbangan memesan obat seperti ketoconazole antibiotic, Salep dan sebagainya.

6.1.2. Permintaan Obat

Permintaan obat berdasarkan sumber penyediaan obat di Puskesmas UPT Limbangan adalah dari dinas kesehatan kabupaten. Permintaan obat dilakukan dengan menggunakan format LPLPO, sedangkan permintaan dari sub unit keKepala puskesmas dilakukan secara periodic menggunakan LPLPO sub unit.

6.1.3. Penerimaan Obat

Penerimaan obat di puskesmas UPT Limbangan dilakukan oleh tim panitia Penerimaan obat. Panitia penerimaan obat wajib melakukan pengecekan terhadap Obat-obatan yang diserahkan, mencangkup jumlah kemasan/peti, jenis dan jumlah Obat, bentuk obat sesuai dengan dokumen

( LPLPO ) dan ditanda tangani oleh Panitia penerima obat dan harus diketahui oleh kepala puskesmas.

6.1.4. Penyimpanan Obat

Kaitanya dengan hal ini, puskesmas Limbangan sangat berhati-hati dalam proses Penyimpanan obat. Obat dan perbekalan farmasi lainya disimpan secara rapih berdasarkan terapi farmakologi dan berdasrkan bentuk sediaan.

Dengan cara Seperti ini puskesmasLimbangan berharap kualitas obat selalu steril dan tetap terjaga keutuhannya. Tatacara menyimpan dan menyusun obat di Puskesmas UPT Limbangan adalah berdasarkan golongan terapi dan penerapan Prinsip FIFO dan FEFO.

6.1.5. Pengadaan Obat

Pengadaan obat di puskesmas UPT Limbangan dilakukan setiap 1 ( satu ) bulan Dengan mengajukan laporan pemakaian dan lembar permintaan obat ( LPLPO ) ke instalasi Farmasi Kabupaten ( IFK ) sedangkan untuk pendistribusian ke unit Pelayanan ( puskesmas pembantu dan polindes ) dan sub unit pelayanan ( poli umum, poli gigi, poli KIA ) masing-masing meminta setiap bulanya ke gudang Obat puskesmas.

6.1.6. Distribusi Obat

Dalam hal ini puskesmas Limbangan telah melakukan fungsi sebagimana mestinya. Fungsi pendistribusian telah dilakukan sesuai dengan fungsi obat pada masing-masing unit. Misalnya obat bius, suntikan, alcohol, dan sebaginya telah didistribusikan ke UGD puskesmasLimbangan. Pendistribusian obat di puskesmas UPT Limbangan diberikan kepada sub unit pelayanan kesehatan di lingkungan puskesmas

( ruang obat, poned, ruang rawat inap, BP Gigi, IGD ) Puskesmas pembantu, puskesmas keliling, posyandu, polindes.

6.1.7. Pengendalian Obat

Pengendalian persediaan obat di puskesmas UPT Limbangan dimaksudkan untuk membatasi penggunaan obat yang berlebih dan obat yang hilang. Di Puskesmas UPT Limbangan pengendalian obat dilakukan melalui adanya kartu stok yang diisi setiap obat keluar dari gudang dan dilakukan stok opname atau pengecekan barang tiap akhir bulan, untuk menyesuaikan jumlah obat di kartu stok dengan bukti fisiknya.

6.1.8. Pelayanan

Dalam hal pelayanan obat puskesmas UPT Limbangan mempercayakan unit apotek untuk memberikan pelayanan yang membutuhkan obat sesuai dengan resep dokter. Hanya saja penulis melihat pada saat obat diberikan kepada pasien tidak memperhitungkan aspek mutu obat. Artinya pasien diberikan obat yang itu-itu saja sehingga pasien datang kembali dengan penyakit yang sama. Sebenernya ada obat yang yang lebih bermutu yang dapat diterima oleh pasien.

Mungkin dokter hanya ingin memepertimbangkan pada aspek sugesti pasien yang baik walaupun obat yang diberikan kurang bermutu. Hal ini dilakukan agar tidak terjadi ketergantungan obat bagi pasien, sebab bagaimana pun juga obat adalah racun.

6.1.9. Pencatatan dan Pelaporan

Dalam hal ini puskesmas Limbangan selalu mencatat jumlah obat yang terpakai Secara periodic, misalnya pencatatan resep perhari dalam buku register resep. Hal ini dimaksudkan untuk menjaga keberlangsungan obat dalam setiap waktunya. Tinggi rendahnya pengeluaran obat dalam

setiap periodiknya akan berbanding lurus dengan jumlah penyakit yang diderita masyarkat contohnya, obat captopril dan sejenisnya berarti masyarakat lebih banyak yang mempunyai penyakit hipertensi. Apabila pendataan ini dilakukan dengan tepat dan akurat maka akan memudahkan pihak dinas kesehatan untuk melakukan penyuluhan terhadap masyarakat. Pelaporan obat di puskesmas Limbangan dilakukan secara rutin pada tanggal 2 awal bulan dengan menggunakan LPLPO yang kemudian dilaporkan kepada instalasi farmasi kabupaten (IFK). Secara umum, pelaksanaan pelayanan kesehatan terhadap masyarakat di puskesmas Limbangan cukup baik walaupun ada kekurangan tetapi masih dapat diatasi dengan baik.

Dalam dokumen LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN.docx (3) (Halaman 65-69)

Dokumen terkait