• Tidak ada hasil yang ditemukan

34PT BANK INA PERDANA

Dalam dokumen Bank Ina Perdana (Halaman 36-40)

caTaTan aTaS LaPOran KeuanGan

PER 31 DESEMBER 2008 DAN 2007

2. KeBIjaKan aKunTanSI

(Lanjutan)

e. Penempatan pada Bank Indonesia

Penempatan pada Bank Indonesia disajikan sebesar saldo penempatan setelah dikurangi bunga diterima dimuka.

f. Penempatan pada bank lain

Penempatan pada bank lain disajikan sebesar saldo penempatan setelah dikurangi dengan penyisihan kerugian.

g. efek-efek

Efek-efek diklasiikasikan berdasarkan tujuan manajemen pada saat perolehan, sebagai berikut:

1. Untuk diperdagangkan dinyatakan berdasarkan nilai wajar. Keuntungan (kerugian) yang belum direalisasi akibat kenaikan (penurunan) nilai wajar dilaporkan dalam laba rugi tahun berjalan.

2. Untuk dimiliki hingga jatuh tempo dinyatakan berdasarkan biaya perolehan setelah dikurangi atau ditambahkan dengan amortisasi premi atau diskonto. Premi dan diskonto diamortisasi menggunakan metode garis lurus.

3. Tersedia untuk dijual dinyatakan berdasarkan nilai wajar. Keuntungan (kerugian) yang belum direalisasi akibat kenaikan (penurunan) nilai wajar tidak diakui dalam laporan laba rugi tahun berjalan, melainkan disajikan secara terpisah sebagai komponen ekuitas. Keuntungan (kerugian) yang belum direalisasikan tersebut dilaporkan dalam laporan laba rugi tahun berjalan pada saat direalisasi.

Efek - efek disajikan di neraca setelah dikurangi dengan penyisihan penghapusan.

Untuk efek individual dalam kelompok yang dimiliki hingga jatuh tempo, bila terjadi penurunan nilai wajar dibawah harga perolehan (termasuk amortisasi premi dan diskonto) yang bersifat permanen, maka biaya perolehan efek individual tersebut diturunkan hingga sebesar nilai wajarnya, dan jumlah penurunan nilai tersebut dibebankan dalam laporan laba rugi tahun berjalan.

Untuk menghitung laba atau rugi yang direalisasi, biaya perolehan investasi efek ditentukan berdasarkan metode rata- rata tertimbang, sedangkan biaya perolehan efek hutang yang dimiliki hingga jatuh tempo ditentukan berdasarkan metode

identiikasi khusus. h. Kredit

Kredit adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjaman dengan debitur, yang mewajibkan debitur untuk melunasi hutangnya setelah jangka waktu tertentu dengan imbalan bunga.

Kredit dinyatakan berdasarkan jumlah bruto tagihan Bank dikurangi penyisihan kerugian. Penyisihan tersebut merupakan jumlah penghapusan yang diperkirakan atas kredit, yang ditetapkan berdasarkan kolektibilitas terhadap masing-masing debitur.

Kredit diklasiikasikan sebagai "non performing" pada saat pokok pinjaman telah jatuh tempo dan atau pada saat manajemen

berpendapat bahwa penerimaan atas pokok atau bunga tersebut diragukan. Pendapatan bunga pinjaman yang telah

diklasiikasikan sebagai "non performing" tidak diperhitungkan dan akan diakui sebagai pendapatan pada saat diterima.

Pinjaman dihapuskan pada saat manajemen berpendapat bahwa pinjaman tersebut sudah tidak akan tertagih lagi. Penerimaan kembali pinjaman yang telah dihapuskan diakui sebagai penambahan penyisihan penghapusan atas aktiva produktif selama tahun berjalan.

i. Penyisihan Penghapusan aktiva Produktif dan estimasi Kerugian Komitmen dan Kontinjensi

Bank membentuk penyisihan penghapusan aktiva produktif yang terdiri dari penempatan pada bank lain, kredit berdasarkan hasil penelaahan dan evaluasi manajemen terhadap kolektibilitas dan nilai yang dapat direalisasi dari masing-masing aktiva pada akhir tahun sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia (PBI) No. 7/2/PBI/2005 tanggal 20 Januari 2005 dan perubahannya sesuai Peraturan bank Indonesia (PBI) No. 8/2/PBI/2006 tanggal 30 Januari 2006 tentang Kualitas Aktiva Produktif.

2. KeBIjaKan aKunTanSI

(Lanjutan)

i. Penyisihan Penghapusan aktiva Produktif dan estimasi Kerugian Komitmen dan Kontinjensi (Lanjutan)

Berdasarkan peraturan tersebut, aktiva produktif diklasiikasikan dalam 5 (lima) kategori masing-masing dengan tarif

persentase penyisihan penghapusan sebagai berikut:

Klasiikasi untuk Kualitas Aktiva Produktif

Lancar Minimum 1%

Dalam perhatian khusus Minimum 5%

Kurang Lancar Minimum 15%

Diragukan Minimum 50%

Macet 100%

Persentase penyisihan aktiva produktif diatas diterapkan terhadap saldo aktiva produktif setelah dikurangi dengan nilai

agunan, kecuali untuk aktiva yang diklasiikasikan lancar.

Nilai agunan yang merupakan faktor pengurang dalam perhitungan penyisihan penghapusan aktiva produktif adalah agunan yang telah dinilai sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia (PBI) No. 7/2/PBI/2005 tanggal 20 Januari 2005 tentang Kualitas Aktiva Produktif.

j. aktiva Tetap

Aktiva tetap dibukukan berdasarkan biaya perolehan, kecuali yang dinilai kembali berdasarkan Peraturan Pemerintah dikurangi akumulasi penyusutan.

Bangunan disusutkan dengan mengunakan metode garis lurus (straight line methode) berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis aktiva selama 20 (dua puluh) tahun, sedangkan aktiva tetap lainnya disusutkan pula dengan menggunakan metode garis lurus (straight line methode).

Biaya pemeliharaan dan perbaikan dibebankan pada laporan laba rugi pada saat terjadinya, pemugaran dan penambahan

dalam jumlah signiikan dikapitalisasi. Aktiva tetap yang sudah tidak digunakan lagi atau yang dijual, biaya perolehan dan

akumulasi penyusutan dikeluarkan dari kelompok aktiva tetap yang bersangkutan dalam laba atau rugi yang terjadi dalam laporan laba rugi tahun yang bersangkutan.

Persentase penyusutan dari masing-masing aktiva tetap per 31 Desember 2007 sebagai berikut:

Tarif penyusutan

Perabotan dan peralatan 25%

Kendaraan 25%

k. agunan yang diambil alih (ayda)

Aktiva yang diambil alih sehubungan dengan penyelesaian pinjaman nasabah disajikan dalam akun "Akun Lain-Lain" dan

dicatat sebesar nilai terendah antara taksiran aktiva dan saldo pinjaman yang belum dilunasi. Dalam hal taksiran aktiva lebih rendah dari saldo pinjaman, maka selisih lebih dari saldo pinjaman yang tidak dapat ditagih lagi, dikurangkan dari penyisihan penghapusan kredit.

Laba atau rugi yang diperoleh atau dari realisasi penjualan agunan yang diambil alih dilaporkan dalam Laporan Laba Rugi tahun yang bersangkutan.

Berdasarkan Peraturan Bank Indonesia Nomor : 7/2/PBI/2005 tentang Penilaian Kualitas Aktiva Bank Umum pasal 39, diatur penetapan kualitas agunan yang diambil alih sebagai berikut:

PT BANK INA PERDANA

caTaTan aTaS LaPOran KeuanGan

Laporan Tahunan Bank Ina 2008

/ 36

2. KeBIjaKan aKunTanSI

(Lanjutan)

k. agunan yang diambil alih (ayda) (Lanjutan)

- Lancar, apabila agunan yang diambil alih dimiliki sampai dengan 1 (satu) tahun.

- Kurang Lancar, apabila agunan yang diambil alih dimiliki lebih dari 1 (satu) tahun sampai dengan 3 (tiga) tahun. - Diragukan, apabila agunan yang diambil alih dimiliki lebih dari 3 (tiga) tahun sampai dengan 5 (lima) tahun. - Macet, apabila agunan yang diambil alih dimiliki lebih dari 5 (lima) tahun.

l. Simpanan

Giro, tabungan dan deposito dinyatakan sebesar nilai kewajiban Bank kepada nasabah/pihak ketiga.

Giro merupakan simpanan nasabah yang penarikannya dapat dilakukan setiap saat melalui cek, pemindahbukuan dengan bilyet giro, atau sarana perintah pembayaran lainnya. Giro dinyatakan sebesar nilai kewajiban kepada pemegang giro. Tabungan merupakan simpanan nasabah yang penarikannya, hanya dapat dilakukan menurut syarat tertentu yang disepakati. Tabungan dinyatakan sebesar nilai kewajiban kepada pemilik tabungan.

Deposito berjangka merupakan simpanan nasabah yang penarikannya hanya dapat dilakukan pada waktu tertentu sesuai dengan perjanjian dengan penyimpanan/deposan. Deposito berjangka dinyatakan sebesar nilai nominal sesuai dengan perjanjian dengan deposan.

Sertiikat deposito dinyatakan sebesar nilai nominal dikurangi dengan bunga yang belum diamortisasi. m. Kewajiban estimasi Manfaat Karyawan

Bank membukukan kewajiban estimasi manfaat karyawan sesuai dengan kebijakan bank dan juga Undang-undang Ketenagakerjaan No. 13 tahun 2003 serta PSAK No. 57. Kewajiban manfaat karyawan dihitung dengan menggunakan tenaga ahli aktuaris independen.

Biaya jasa kini diakui sebagai beban pada tahun berjalan. Besarnya amortisasi biaya jasa tahun lalu adalah biaya masa kerja lalu yang belum diakui dibagi nilai anuitas selama 4 tahun. Kewajiban transisi timbul atas masa kerja lalu pada waktu pertama kali menerapkan IAS No. 19.

n. Pengakuan Pendapatan dan Beban Bunga

Pendapatan dan beban bunga diakui dengan menggunakan metode akrual. Pendapatan bunga atas aktiva produktif yang digolongkan sebagai non performing (kurang lancar, diragukan dan macet) dicatat sebagai tagihan kontijensi (off balance sheet) dan diakui sebagai pendapatan pada saat diterima secara tunai.

Seluruh penerimaan yang berhubungan dengan kredit diragukan dan macet diakui terlebih dahulu sebagai pengurang pokok kredit. Kelebihan penerimaan dari pokok kredit diakui sebagai pendapatan bunga.

Pendapatan bunga, yang timbul dari kredit yang direstrukturisasi, ditangguhkan dan disajikan pada akun kewajiban lain-lain serta diakui pada saat diterima secara tunai (cash basis).

o. Pengakuan Pendapatan Provisi dan Komisi

Pendapatan provisi dan komisi lebih dari Rp 50.000.000,-(lima puluh juta) yang berkaitan langsung dengan kegiatan perkreditan terkait dengan jangka waktu tertentu dan oleh satu debitur diperlakukan sebagai pendapatan yang ditangguhkan dan diamortisasi sesuai dengan jangka waktu kredit, pendapatan provisi dan komisi sampai dengan Rp.50.000.000,- (lima puluh juta rupiah) diakui pada saat transaksi dilakukan.

Pendapatan provisi dan komisi yang tidak berkaitan langsung dengan kegiatan perkreditan dan jangka waktu diakui pada saat transaksi dilakukan.

PT BANK INA PERDANA

caTaTan aTaS LaPOran KeuanGan

PT BANK INA PERDANA

caTaTan aTaS LaPOran KeuanGan

PER 31 DESEMBER 2008 DAN 2007

2. KeBIjaKan aKunTanSI

(Lanjutan)

p. Pajak Penghasilan Badan

Beban pajak kini ditentukan berdasarkan laba kena pajak dalam periode yang bersangkutan yang dihitung berdasarkan tarif pajak yang berlaku. Berdasarkan UU No. 36/th 2008 tentang perubahan ke-4 atas UU No.7 th 1983 tentang pajak penghasilan bahwa tarif pajak penghasilan berubah menjadi tarif tunggal sebesar 28% untuk tahun 2009 dan sebesar 25% untuk tahun 2010 dan tahun-tahun selanjutnya.

Aktiva dan kewajiban pajak tangguhan diakui atas konsekuensi pajak periode mendatang yang timbul dari perbedaan jumlah tercatat aktiva dan kewajiban menurut laporan keuangan dengan dasar pengenaan pajak aktiva dan kewajiban. Kewajiban pajak tangguhan diakui untuk semua perbedaan temporer kena pajak dan aktiva pajak tangguhan diakui untuk perbedaan temporer yang boleh dikurangkan, sepanjang besar kemungkinan dapat dimanfaatkan untuk mengurangi laba kena pajak pada masa datang.

Pajak tangguhan dihitung dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku atau secara substansial telah berlaku pada tanggal neraca. Pajak tangguhan dibebankan atau dikreditkan dalam laporan laba rugi, kecuali pajak tangguhan yang dibebankan atau dikreditkan langsung ke ekuitas.

Aktiva dan kewajiban pajak tangguhan disajikan di neraca atas dasar kompensasi sesuai dengan penyajian aktiva dan kewajiban pajak kini.

q. Transaksi dengan Pihak yang Mempunyai hubungan Istimewa

Bank melakukan transaksi dengan beberapa pihak yang mempunyai hubungan istimewa. Sesuai dengan pernyataan No. 7 Standar Akuntansi Keuangan (PSAK), yang dimaksud dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa adalah sebagai berikut:

(i) Perseroan yang melalui satu atau lebih perantara (intermediaries), mengendalikan, dikendalikan oleh, atau berada dibawah pengendalian bersama, dengan perseroan pelapor (termasuk holding companies, subsidiaries dan fellow subsidiaries);

(ii) Perseroan asosiasi (associated companies);

(iii) Perorangan yang memiliki, baik secara langsung maupun tidak langsung, suatu kepentingan hak suara di perseroan

pelapor yang berpengaruh secara signiikan, dan anggota keluarga dekat dari perorangan tersebut; yang dimaksudkan

dengan anggota keluarga dekat adalah mereka yang dapat diharapkan mempengaruhi atau dipengaruhi perorangan tersebut dalam transaksi dengan perseroan pelapor;

(iv) Karyawan kunci, yaitu orang-orang yang mempunyai wewenang dan tanggung jawab untuk merencanakan, memimpin dan mengendalikan kegiatan perseroan pelapor yang meliputi anggota dewan komisaris, direksi dan satu tingkat dibawah direksi dari perseroan serta anggota keluarga dekat orang-orang tersebut; dan

(v) Perusahaan dimana suatu kepentingan substansial dalam hak suara dimiliki baik secara langsung maupun tidak

langsung oleh setiap orang yang diuraikan dalam (3) atau (4), atau setiap orang tersebut mempunyai pengaruh signiikan

atas perseroan yang bersangkutan. Ini mencakup perseroan-perseroan yang dimiliki anggota dewan komisaris, direksi atau pemegang saham utama dari perseroan pelapor dan perseroan-perseroan yang mempunyai anggota manajemen kunci yang sama dengan perseroan pelapor.

Seluruh transaksi dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa baik yang dilakukan dengan atau tidak dengan persyaratan dan kondisi yang sama, sebagaimana dilakukan dengan pihak ketiga telah diungkapkan pada catatan atas laporan keuangan untuk masing-masing akun.

Laporan Tahunan Bank Ina 2008

/ 38

Dalam dokumen Bank Ina Perdana (Halaman 36-40)

Dokumen terkait