3. Produksi Batubara
Aktiitas produksi batubara adalah kegiatan inti dalam aktiitas penambangan batubara. Aktiitas produksi batubara adalah kelanjutan dari aktiitas pemindahan batuan penutup. Setelah lapisan top soil dan sub soil berhasil dipindahkan, akan nampak area-area yang siap untuk ditambang. Selanjutnya batubara akan dikeruk untuk dikirim ke stock pile. Untuk melakukan penambangan batubara itu sendiri, terlebih dahulu dilakukan kegiatan coal cleaning. Maksud dari kegiatan coal cleaning ini adalah untuk membersihkan pengotor yang berasal dari permukaan batubara (coal face) yang berupa material sisa tanah penutup yang masih tertinggal sedikit, serta pengotor lain yang berupa agen pengendapan (air permukaan, air hujan, longsoran). Selanjutnya dilakukan kegiatan pengambilan batubara hingga pemuatan ke alat angkutnya. Untuk lapisan batubara yang keras, maka terlebih dahulu dilakukan pengerukan.
Kegiatan pemindahan batuan penutup serta produksi batubara saat ini dikerjakan oleh PT SIMS Jaya Kaltim, berikut proil PT SIMS Jaya Kaltim.
PT SIMS Jaya Kaltim
PT SIMS Jaya Kaltim telah berdiri sejak tahun 2001. SIMS adalah perusahaan jasa pertambangan batubara yang menawarkan dua layanan utama, yaitu aktiitas pemindahan batuan penutup dan aktiitas produksi batubara. Sejak berdiri pada tahun 2001, SIMS secara berkesinambungan berusaha mengembangkan sistem manajemen pertambangan yang efektif, eisien, fokus pada keselamatan serta ramah lingkungan. Hingga kini, telah lebih dari 15 tahun SIMS menjadi mitra terpercaya untuk mengelola tambang milik PT KIDECO Jaya Agung.
SIMS melaksanakan kegiatan usaha dalam bidang jasa kontraktor pertambangan umum dan pemeliharaan peralatan berat pertambangan. Untuk mencapai kegiatan usaha tersebut, SIMS melaksanakan kegiatan usaha meliputi, penggalian hasil pertambangan, pengangkutan hasil pertambangan, penumpukan hasil pertambangan, pemeliharaan alat-alat berat pertambangan, mengimpor barang modal untuk keperluan investasi, dan memasarkan hasil pertambangan baik di wilayah Republik Indonesia maupun ke luar negeri.
Kinerja Operasional
Secara umum, sebagaian besar aktiitas operasional Perseroan mencatatkan kinerja yang negatif. Kondisi ini merupakan dampak dari turunnya tingkat produksi dari PT KIDECO Jaya Agung, yang merupakan klien Perseroan. Sejak terdepresiasinya harga batubara mulai dari pertengahan tahun 2012, PT KIDECO Jaya Agung belum pernah mengurangi kapasitas produksinya. Pada 2016, klien Perseron akhirnya memutuskan untuk mengurangi produksi tahunannya, dikarenakan harga batubara terus mengalami tekanan dan sejak awal tahun 2016 tidak terlihat adanya tanda-tanda kenaikan harga batubara. Dampak turunnya produksi PT KIDECO Jaya Agung tidak berdampak sama untuk seluruh aktiitas operasional. Aktiitas pemindahan batuan penutup
3. Coal Getting
Coal getting activity is the core activity in the coal mining
activity. Coal getting activity is the continuation of the overburden removal. After the topsoil and subsoil layers
successfully removed, the areas to be mined are disclosed
accordingly. Thus, the coal is extracted for sending to the stock pile. To mine the coal (coal getting) itself, it is necessary to have coal cleaning activity. The purpose of
the activity of cleaning coal is to remove impurities in the form of minor waste material soil from the surface of
coal (coal face), as well as other impurities that were the
result of precipitation agents (surface water, rainwater,
avalanches). Afterwards, the coal getting activity is done until the loading of coal to the vehicle. For hard coal seams, it is irstly to do the dredging.
The overburden removal and coal getting activity are
currently done by PT SIMS Jaya Kaltim, whose proile is given below.
PT SIMS Jaya Kaltim
PT SIMS Jaya Kaltim was established in 2001. SIMS is a coal mining service company ofering two main services, i.e. overburden removal and coal getting activities. Since its establishment in 2001, SIMS has constantly put its efort in developing mining system management for efective, eicient, focus in safety as well as eco-friendly. At this
moment, SIMS is the reliable partner to manage the mine
owned by PT KIDECO Jaya Agung.
SIMS is engaged in general mining contractor services and
maintenance of mining equipment. To conduct its business,
SIMS carries out the extraction, transportation and stockpiling of such products as well as maintenance of heavy machinery used for mining, importation of capital goods for investment purposes, marketing of mining products to customers in the
Republic of Indonesia as well as abroad.
Operational Performance
In general, most of the Company’s operating activities
recorded negative performance. This condition was due to a decline in the production rate of PT KIDECO Jaya Agung, which is the Company’s client. Since the depreciation of coal price starting from mid 2012, PT KIDECO Jaya Agung has not reduced its production capacity. In 2016, however, the Company client inally decided to reduce its annual
production, because of the continuous decline in coal price and no signs of coal price would recover since the beginning of 2016 and there is no indication of increased in the
coal price. The impact of decline in PT KIDECO Jaya Agung
production did not felt equally to the entire operational
62
Laporan Tahunan 2016 PT Samindo Resources Tbk
merasakan dampak yang cukup signiikan. Total produksi batuan penutup SIMS mencapai 48 juta bcm pada akhir 2016 atau turun sebesar -15,9% dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
Saat ini SIMS dipercaya untuk mengelola dua lokasi pit milik PT KIDECO Jaya Agung, yaitu pit RN dan pit SM. Dari graik terlihat produksi batuan penutup dari pit RN turun cukup signiikan sebesar -39,5% dibandingkan dengan produksi batuan penutup pada pit SM yang hanya turun -7,5%. Hal ini disebabkan saat ini SIMS lebih memfokuskan kegiatan penambangan pada pit SM, dikarenakan kondisi pit RN yang sudah sangat dalam. Kondisi pit RN yang cukup dalam otomatis memperpanjang jarak area pembuangan, tingkat kesulitan dan biaya produksi juga lebih tinggi.
Sejalan dengan turunnya produksi batuan penutup, produksi batubara SIMS juga mengalami pertumbuhan negatif sebesar -3,4%. Produksi batubara SIMS sampai dengan akhir 2016 mencapai 10,9 juta ton, sedangkan pada akhir 2015 produksi batubara SIMS mencapai 11,3 juta ton.
Dibandingkan dengan penurunan total produksi batubara PT KIDECO Jaya Agung yang turun sebesar -17%, penurunan produksi batubara SIMS sedikit lebih baik. Hal ini dikarenakan SIMS mendapatkan tambahan porsi dari PT KIDECO Jaya Agung. Pada tahun 2015 kontribusi SIMS atas total produksi batubara PT KIDECO Jaya Agung sebesar 29%, sedangkan pada tahun 2016 kontribusi SIMS naik menjadi 34%.
Dari graik terlihat produksi batubara pada pit SM berhasil mencatat pertumbuhan positif sebesar 2,3%, sedangkan pit RN turun sebesar -21,4%. Naiknya produksi pada pit SM adalah dampak dari peningkatan aktiitas pada pada pit SM.
signiicant impact. The total production of SIMS overburden
reached 48 million bcm at the end of 2016 or decrease by
-15.9% compared with the previous year.
SIMS is currently entrusted to manage two pit locations
owned by PT KIDECO Jaya Agung, namely RN pit and SM pit. From the graphic, we could see that the production of overburden from RN pit dropped signiicantly by -39.5%
compared to the production of overburden at SM pit that
only decreased by -7.5%. This was due to SIMS currently
focused its mining at SM pit, because the condition at RN pit
was already very deep. The condition at RN pit that is very
deep automatically extended the distance to the dumping
area, increased the diiculty level, and higher production costs.
In line with the declining overburden production, SIMS coal
getting also experienced a negative growth of -3.4%. SIMS coal getting at the end of 2016 reached 10.9 million tons, whereas at the end of 2015, SIMS coal getting reached 11.3 million tons.
Compared to the total decline in PT KIDECO Jaya Agung’s coal
production which decreased -17%, the decrease in SIMS’ coal
getting was slightly better. This was because SIMS managed to get an extra portion from PT KIDECO Jaya Agung. In 2015, SMS contributions on PT KIDECO Jaya Agung’s coal getting
was 29%, whereas in 2016 the contribution made by SIMS
increased to 34%.
From the graphic, we could see that the coal getting at
SM pit has recorded a positive growth of 2.3% while RN pit decreased by -21.4%. The increased production at SM pit was the impact of increased activity at SM pit.
Volume Pemindahan Batuan Penutup
Overburden Removal Volume (Juta bcm/Million bcm) 57,1 48 Total RN SM 14,9 9 42,2 39 2016 2015
Volume Produksi Batubara
Coal Getting Volume (Juta Ton/Million Tons)
2016 2015 11,3 10,9 2,8 2,2 8,5 8,7 Total RN SM