• Tidak ada hasil yang ditemukan

PT฀Surya฀Artha฀Nusantara฀ Finance฀(SANF)฀

Dalam dokumen annual report astra 2013 (Halaman 114-117)

SANF adalah perusahaan jasa keuangan yang dibentuk oleh Astra (60%) dan Marubeni Corporation (40%) dengan fokus usaha pada pembiayaan alat berat dan fasilitas pendukung. Peran strategis SANF dalam struktur bisnis Grup Astra adalah mendukung kegiatan operasional PT United Tractors Tbk sebagai distributor tunggal produk alat berat Komatsu.

Pemasaran dan Pangsa Pasar

SANF menyalurkan pembiayaan melalui fasilitas sewa guna usaha (financiallease), consumer financing dan anjak piutang (factoring) bagi pelanggan alat berat, khususnya perusahaan pertambangan batu bara di tanah air.

Untuk melayani pelanggan yang tersebar luas di berbagai lokasi pertambangan di seluruh Indonesia, SANF mengandalkan 12 jaringan kantor pemasaran di lima wilayah operasional di seluruh Indonesia. SANF

Astra provides financial services for heavy equipment investment needs through two major companies: Surya Artha Nusantara Finance and Komatsu Astra Finance.

PT฀Surya฀Artha฀Nusantara฀

Finance฀(SANF)฀

SANF is a financial services company formed by Astra (60%) and Marubeni Corporation (40%) with a business focus on financing heavy equipment and support facilities. SANF’s strategic role within Astra Group’s business structure is to provide operational support to PT United Tractors Tbk as the sole distributor of Komatsu heavy equipment.

Marketing and Market Share

SANF offers financing services, consisting of financial leases, consumer financing, and factoring for heavy equipment customers, particularly coal mining companies nationwide.

To serve customers that are situated in various mining locations throughout Indonesia, SANF relies on its network of 12 sales offices in five operational areas throughout Indonesia. SANF nurtures close

Perencanaan skema pembiayaan yang handal dari KAF bagi pemilik alat berat Komatsu

Reliable financial planning support from KAF for Komatsu heavy equipment owners

membina hubungan yang erat dengan pelanggan secara langsung melalui staf penjualan yang handal. Dengan demikian, setiap keluhan atau permasalahan yang dihadapi oleh pelanggan dapat dikomunikasikan dan ditangani secara tepat waktu.

Kinerja Tahun 2013

Merosotnya harga batu bara dunia sejak semester kedua tahun 2012 dan pemberlakuan regulasi pemerintah yang membatasi ekspor bahan pertambangan yang belum diolah berdampak pada melesunya aktivitas sektor pertambangan di tanah air, yang mengakibatkan penurunan kegiatan investasi alat berat untuk menunjang kegiatan operasional tambang. Kondisi sektoral yang menantang tersebut juga diiringi dengan kondisi moneter yang kurang kondusif, antara lain suku bunga yang terus bergerak naik serta pelemahan nilai tukar Rupiah. Hal ini mengakibatkan penjualan alat berat terus melemah, dan selanjutnya berimbas pada kinerja SANF di tahun 2013.

partnerships with customers directly through its reliable sales staff. Hence, any complaints or problems that the customers experience can be communicated and addressed in a timely manner.

Performance in 2013

The decline in world coal prices from the second half of 2012 combined with the implementation of government regulations restricting export of unprocessed mining commodities impacted in a slowdown of mining activities in the country, resulting in a lower investment commitment for heavy equipment to support mining operations. This challenging sectoral condition was accompanied by unfavorable monetary conditions including, among others, gradually rising interest rates and weakening Rupiah. Consequently, this affected softer sales of heavy equipment, which also affected SANF’s overall performance in 2013.

Untuk menghadapi kondisi pasar yang sulit, strategi bisnis SANF terfokus pada peningkatan kegiatan kolektibilitas piutang yang lebih seksama, penyisihan cadangan yang memadai untuk mengurangi kerugian dan memperkuat arus kas untuk kelancaran bisnis.

Untuk likuiditas, SANF mampu terus memanfaatkan berbagai sumber pendanaan dari dalam dan luar negeri dengan tingkat suku bunga yang kompetitif. Pada tahun 2013, kebutuhan likuiditas terpenuhi melalui penerbitan Medium Term Notes (MTN) dengan nilai keseluruhan Rp 600 miliar dan penerbitan tahap pertama obligasi senilai Rp 500 miliar dalam program obligasi berkelanjutan yang akan diterbitkan dalam kurun waktu dua tahun. Kedua surat utang tersebut telah mendapatkan peringkat AA dari Fitch dan AA- dari Pefindo.

SANF mencatat total pembiayaan baru sepanjang tahun 2013 sebesar Rp 3,3 triliun, menurun 29% dibandingkan Rp 4,6 triliun yang dibukukan pada tahun sebelumnya, sedangkan dalam jumlah unit alat berat yang dibiayai terjadi penurunan sekitar 29% dari 3.715 unit menjadi 2.655 unit. SANF memiliki total piutang pembiayaan sebesar Rp 6,9 triliun, atau menurun 5% dari Rp 7,3 triliun pada tahun sebelumnya, dengan mayoritas portofolio masih didominasi pembiayaan pada sektor pertambangan.

Rencana Tahun 2014

Pada tahun 2014, diperkirakan bahwa harga komoditas dunia, termasuk batu bara, belum akan pulih secara signifikan mengingat bahwa kondisi perekonomian global masih menghadapi proses pemulihan dalam beberapa tahun ke depan. Untuk menghadapi kondisi tersebut, dipersiapkan rencana diversifikasi bisnis untuk memperluas segmen pelanggan pada bisnis dan industri lain, termasuk pembiayaan alat non-earth mover (seperti barge dan crane) serta sektor non- pertambangan, termasuk konstruksi dan agribisnis.

In response to difficult market conditions, SANF focused business strategies on more intensive collectibility of accounts receivable, providing for adequate loss reserves and strengthening cash flow for business operations.

For liquidity, SANF successfully leverages on a wide range of local and international funding sources at competitive interest rates. In 2013, SANF also fulfilled liquidity needs by issuing Medium Term Notes (MTN) with a total value of Rp 600 billion and the first phase of bonds issuance worth Rp 500 billion in a continuous bond program for a two-year period. Both MTN and bonds obtained AA rating from Fitch and AA- from Pefindo.

In 2013, SANF recorded new financing to the amount of Rp 3.3 trillion, a decrease of 29% compared to Rp 4.6 trillion in the previous year; in terms of the number of heavy equipment units being financed, there was a decrease of about 29% from 3,715 units to 2,655 units. SANF had total finance receivables of Rp 6.9 trillion, a decrease of 5% from Rp 7.3 trillion in the previous year, with the majority of the portfolio still dominated by mining sector financing.

Plans for 2014

It is estimated that world commodity prices, including coal, will not rebound significantly in 2014, in consideration that global economies will remain in a recovery process over the next few years. To cope with these conditions, SANF will pursue a business diversification plan to expand its customer base into other businesses and industries, including financing for non-earth moving tools (such as barge and crane) and non-mining sectors, including construction and agribusiness.

Untuk menunjang strategi tersebut, direncanakan ekspansi jaringan pemasaran di wilayah timur Indonesia untuk membuka satu atau dua unit kantor cabang baru dengan memperhatikan secara seksama kondisi perekonomian yang berjalan. Secara bersamaan, jaringan yang telah beroperasi saat ini ditingkatkan produktivitasnya dengan fokus pada inisiatif efisiensi, perbaikan kualitas aset dan peningkatan sinergi Astra

value chain secara berkelanjutan.

Dalam dokumen annual report astra 2013 (Halaman 114-117)

Dokumen terkait