BAB V : KESIMPULAN DAN IMPLIKASI 74
PUNCAK KESUKSESAN DAN KEPUASAN
(a) Kebutuhan Fisiologi
Ini adalah kebutuhan yang paling utama, yakni berupa makan,
minum, pakaian dan tempat tinggal. Selama kebutuhan ini
belum terpenuhi maka manusia akan merasa tidak tenang dan ia
akan berusaha keras memenuhinya. Ia akan bekerja keras asal
imbalan yang diperoleh dapat memenuhi kebutuhan
fisiologinya.
(b) Kebutuhan Rasa Aman
Kebutuhan ini merupakan tangga kedua dalam susunan
kebutuhan, karyawan membutuhkan rasa aman terhadap
ancaman dan bahaya kehilangan pekerjaan dan penghasilannya.
26
Mulia Nasution, MANAJEMEN PERSONALIA “APLIKASI DALAM PERUSAHAAN”, (Jakarta: Djambatan, 2000), h.2001
(e) Kebutuhan Realisasi diri (d) Kebutuhan Penghargaan (c) Kebutuhan Rasa Memiliki (b) Kebutuhan Rasa Aman
Kebijakan-kebijakan perusahaan dalam menumbuhkan
motivasi tingkat kebutuhan ini adalah: (a) Rencana Pensiun, (b)
Tunjangan kesehatan dan kecelakaan, (c) Asuransi social
tenaga kerja.
(c) Kebutuhan Rasa Memiliki
Apabila kebutuhan primer seseorang sudah terpenuhi secara
baik, uang bukan lagi sebagai pendorong, pembangkit dan
penggerak motivasi. Sehingga dengan diterimanya seorang
karyawan masuk kelompok informal, dan pergaulan yang
menyenangkan serta kerja sama yang baik dalam kelompok
adalah kebutuhan tingkat tiga ini.
Dalam tingkat kebutuhan ini karyawan sangat menginginkan
diterima menjadi anggota kelompok informal, apabila ia tidak
diterima menjadi anggota kelompok informal dalam
perusahaan, ia akan merasa terkucil dan tidak merasa senang.
Sehingga keadaan semacam ini karyawan tidak bekerja dengan
baik dan prestasinya akan menurun.
(d) Kebutuhan Penghargaan
Karyawan yang bekerja dengan baik sudah tentu ingin
mendapatkan pujian dari atasannya dan rekan kerjanya. Ini
merupakan suatu kebutuhan yang harus dipenuhi, minimal oleh
atasan karyawan berupa pujian terhadap hasil kerjanya.
yang bersedia melaksanakan tugas yang berat, sukar, dan penuh
resiko. Ia mau melaksanakan ini semua dengan mengharapkan
penghaargaan atas hasil kerjanya. Inilah yang perlu diamati
oleh pimpinan secara jeli, sehingga karyawan akan lebih
termotivasi lagi.
(e) Kebutuhan Realisasi diri
Kebutuhan ini merupakan puncak kebutuhan dari hirarki
kebutuhan Maslow, karyawan merasa bahwa ia telah berhasil
menyelesaikan pekerjaan dengan mengerahkan segala
kemampuan maksimum, keterampilan dan potensi yang ada
pada dirinya. Karyawan ini ingin menunjukkan kepada atasan,
rekan sekerjanya bahwa ia mempunyai kemampuan untuk lebih
baik.
3) Fredick Herzberg dengan Herzberg’s Two Factor Theory (Teori
Dua Faktor Herzberg
Teori ini mengemukakan bahwa ada dua faktor yang dapat
memberikan kepuasan dalam bekerja. Kedua faktor tersebut adalah:
(a) Faktor sesuatu yang dapat memotivasi (motivator). Faktor ini
antara lain adalah faktor prestasi (achievement), faktor
pengakuan/penghargaan, faktor tanggung jawab, faktor
memperoleh kemajuan dan perkembangan dalam bekerja khususnya promosi, dan faktor pekerjaan itu sendiri. Faktor ini terkait dengan kebutuhan pada urutan yang tinggi dalam teori Maslow.
(b) Kebutuhan Kesehatan Lingkungan Kerja (Hygiene Factors). Faktor ini dapat berbentuk uang/gaji, hubungan antara pekerja, supervise teknis, kondisi kerja, kebijaksanaan perusahaan, dan proses administrasi di perusahaan. Faktor ini terkait dengan
kebutuhan pada urutan yang lebih rendah dalam teori Maslow. 27
Dalam implementasinya di lingkungan sebuah organsasi/
perusahaan, teori ini menekankan pentingnya menciptakan/
mewujudkan keseimbangan antara kedua faktor tersebut. Salah
satu diantaranya yang tidak terpenuhi, akan mengakibatkan
pekerjaan menjadi tidak efektif dan tidak efisien.
4) Dauglas Mc. Gregor dengan Teori X dan Teori Y
Teori ini didasarkan pada asumsi bahwa manusia secara jelas dan
tegas dapat dibedakan atas manusia penganut teori X (teori
tradisional) dan manusia penganut teori Y (teori demokratik).
(a) Teori X
(1) Rata-rata manusia malas dan tidak suka bekerja.
(2) Pada umumnya karyawan tidak berambisi mencapai
prestasi yang optimal dan selalu menghindarkan tanggung
jawabnya dengan caara mengkambinghitamkan orang lain.
(3) Karyawan lebih suka dibimbing, diperintah, dan diawasi
dalam melaksanakan pekerjaannya.
27
Hadari Nawawi, Manajemen Sumber Daya Manusia untuk bisnis yang kompetitif,
(4) Karyawan lebih mementingkan diri sendiri dan tidak
mempedulikan tujuan organisasi.
Menurut teori X ini untuk memotivasi karyawan harus
dilakukan dengan cara pengawasan yang ketat, dipaksa, dan
diarahkan supaya meraka mau bekerja sungguh-sungguh.
(b) Teori Y
(1) Rata-rata karyawan rajin dan menganggap sesungguhnya
bekerja sama wajarnya dengan bermain-main dan
beristirahat. Pekerjaan tidak perlu dihindari dan
dipaksakan, bahkan banyak karyawan tidak betah dan
merasa kesal jika tidak bekerja.
(2) Lazimnya karyawan dapat memikul tanggung jawab dan
berambisi untuk maju dengan mencapai prestasi kerja
yang optimal. Mereka kreatif dan inovatif
mengembangkan dirinya untuk memecahkan persoalan
dalam menyelesaikan tugas-tugas yang dibebankan pada
pundaknya. Jadi, mereka selalu berusaha mendapatkan
metode kerja yang terbaik.
(3) Karyawan selalu berusaha mencapai sasaran organisasi
dan mengembangkan dirinya untuk mencapai sasaran itu.
Organisasi seharusnya memungkinkan karyawan
mewujudkan potensinya sendiri dengan memberikan
Menurut teori Y ini untuk memotivasi karyawan hendaknya
dilakukan dengan cara peningkatan partisipasi karyawan, kerja
sama, dan keterikatan pada keputusan.
5) Mc.Clelland dengan Mc.Clellad’s Learned Needs Theoroy (Teori
Kebutuhan yang Dipelajari)
Teori ini berpendapat bahwa karyawan mempunyai cadangan
energy potensial. Bagaimana energy dilepaskan dan digunakan
tergantung pada kekuatan dorongan motivasi seseorang dan situasi
serta situasi peluang yang tersedia. Hal-hal yang memotivasi
seseorang adalah:
(a) Kebutuhan akan prestasi (n Ach)
Kebutuhan akan prestaasi (n Ach) merupakan daya penggerak
yang memotivasi semangat bekerja seseorang. Karena itu, n
Ach akan mendorong seseorang untuk mengembangkan
kreativitas dan mengerahkan semua kemampuan serta energy
yang dimilikinya demi mencapai prestasi kerja yang maksimal.
Seseorang menyadari bahwa hanya dengan mencapai prestasi
kerja yang tinggi akan dapat memperoleh pendapatan yang
besar. Dengan pendapatan yang besar akhirnya memiliki serta
(b) Kebutuhan akan afiliasi (n Af)
Kebutuhan akan Afiliasi (n Af) menjadi daya penggerak yang
akan memotivasi semangat bekerja seseorang. Karena setiap
orang menginginkan hala-hal berikut:
(1) Kebutuhan akan perasaan diterima oleh orang lain di
lingkungan ia tinggal dan bekerja.
(2) Kebutuhan akan perasaan dihormati, karena setiap manusia
merasa dirinya penting.
(3) Kebutuhan akan perasaan maju dan tidak gagal.
(4) Kebutuhan akan perasaan ikut serta.
(c) Kebutuhan akan kekuasaan (n Pow)
Kebutuhannakan kekuasaan (n Pow) merupakan daya
penggerak yang memotivasi semangat kerja karyawan. n Pow
akan merangsang dan memotivasi gairah kerja karyawan serta
mengerahkan semua kemampuannya demi mencapai kekuasaan
atau kedudukan yang terbaik.
(d) Teori Motivasi Claude S. George
Teori ini mengemukakan bahwa seseorang mempunyai
kebutuhan yang berhubungan dengan tempat dan suasana di
lingkungan ia bekrja, yaitu:
(1)Upah yang adil dan layak,
(2)Kesempatan untuk maju/promosi,
(3)Pengakuan sebagai individu,
(4)Keamanan kerja,
(5)Tempat kerja yang baik,
(7)Perlakuan yang wajar, dan
(8)Pengakuan atas prestasi.
b. Teori Motivasi Proses (Process Theory)
Teori motivasi proses pada dasarnya berusaha menjawab
pertanyaan bagaimana menguatkan, mengarahkan, memelihara, dan
menghentikan perilaku individu agar setiap individu bekerja sesuai
dengan keinginan manajer.
Yang termasuk ke dalam teori motivasi proses adalah:
1) Teori Harapan (expectancy Theory)
2) Teori Keadilan (equaty Theory)
3) Teori Pengukuhan (reinforcement theory)28
1) Teori Harapan (expectancy Theory)
Teori harapan ini dikemukakan oleh Victor Vroom. Vroom
medasarkan teorinya pada tiga konsep penting, yaitu:
a) Harapan (expectancy) dimana suatu kesempatan yang diberikan
terjadi karena perilaku.
b) Nilai (valence) adalah akibat dari perilaku tertentu mempunyai
nilai/martabat tertentu bagi setiap individu tertentu
c) Pertautan (inatrumentallity) adalah persepsi dari individu
bahwa hasil tingkat pertama akan dihubungkan dengan hasil
tingkat kedua.
28 Ibid.,
2) Teori Keadilan (equaty Theory)
Keadilan merupakan daya penggerak yang memotivasi
semangat kerja seseorang, karena manusia selalu mendambakan
keadilan dalam pemberian hadiah maupun hukuman terhadap
setiap perilaku yang ralatif sama. Bagaimana perilaku bawahan
dinilai atasan, akan mempengaruhi semangat kerja mereka. Jika
dasar keadilan diterapkan dengan baik oleh atasan, gairah kerja
bawahan cenderung meningkat.
3) Teori Pengukuhan (reinforcement theory)
Nawawi dalam bukunya mengatakan bahwa teori ini banyak
dipergunakan dan fundamental sifatnya dalam proses belajar, dengan menmpergunakan prinsip yang disebut “Hukum Ganjaran (law Of Effect)”. 29
Hukum itu mengatakan bahwa suatu tingkah
laku yang mendapat ganjaran menyenangkan akan mengalami
penguatan dan cenderung untuk diulangi. Demikian pula
sebaliknya suatu tingkah laku yang tidak mendapat ganjaran, tidak
akan mengalami penguatan, karena cenderung tidak diulangi,
bahkan dihindari.
Implementasi teori ini di lingkungan sebuah
organisasi/perusahaan mengharuskan para manajer mampu
mengatur cara pemberian insentif dalam memotivasi para pekerja,
agar melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya secara efektif dan
29
efisien. Untuk itu insentif sebagai perangsang, agar menghasilkan
respon pelaksanaan pekerjaan yang diulang atau bersifat
penguatan, harus diberikan dengan persyaratan operasional antara
lain persyaratan kreativitas, produktivitas, prestasi, dan lain-lain.
3. Tujuan Pemberian Motivasi
Ada beberapa tujuan pemberian motivasi kepada karyawan dalam
suatu organisasi/perusahaan yaitu:
a) Meningkatkan moral & kepuasaan kerja diri dan anggota
organisasi
b) Meningkatkan produktifitas kerja diri dan anggota organisasi
c) Mempertahankan kestabilan diri dan anggota organisasi
d) Meningkatkan kedisiplinan dan kemandirian diri
e) Mengefektifkan pengadaan diri dan anggota organisasi
f) Menciptakan hubungan & suasana kerja yang baik
g) Meningkatkan loyalitas, kreativitas, & partisipasi
h) Memacu peningkatkan kesejahteraan diri dan anggota organisasi
i) Mempertinggi rasa tanggung jawab terhadap tugas
j) Meningkatkan efisiensi penggunaan alat & bahan.30
30
BAB III
GAMBARAN UMUM BANK MEGA SYARIAH CABANG PANGLIMA