• Tidak ada hasil yang ditemukan

PEMELIHARAAN TRANSFORMATOR DISTRIBUSI 1 FASA PT PLN (PERSERO) APJ SURAKARTA

4.11 Purifikasi Minyak Trafo

Jam 70ºC Primer-X1 2000 2000 3000 8000 2 Primer-X2 2000 2000 3000 8000 3 Primer-X3 2000 2000 3000 8000 4 Primer-X4 2000 2000 3000 8000 5 Ground-X1 1200 2500 3000 5000 6 Ground-X2 1200 2500 3000 5000 7 Ground-X3 1200 2500 3000 5000 8 Ground-X4 1200 2500 3000 5000

Data waktu dan suhu diatas diambil ketika didapat nilai tahanan isolasi yang sesuai dengan standar yang berlaku. Jadi yang menjadi acuan lanjut atau selesainya proses pengovenan adalah hasil megger atau tahanan isolasi. Pada suhu 90 ºC mesin pengovenan akan off secara otomatis sampai suhu kembali turun setelah itu akan menyala kembali. Untuk suhu pengovenan ke kumparan sebaiknya tidak melebihi 90 ºC dikarenakan dapat merusak isolasi dari belitan.

4.11 Purifikasi Minyak Trafo

Laporan Kerja Praktek 63 Minyak yang di purifikasi adalah minyak yang masih mempunyai warna yang terang. Pada tahap ini minyak yang di ambil dari tangki trafo di filter dan di panaskan pada suhu sekitar 40 – 80ºC menggunakan mesin purifikasi seperti pada gambar diatas. Hasil purifikasi minyak di peroleh untuk mendapatkan kualitas tegangan tembus minyak yang baik, pengambilan sample mengacu pada tiap kenaikan suhu operasi untuk pemanasan minyak, di tes mulai dari suhu 40 – 80ºC, dan diantara suhu tersebut diambil rentang 20 – 30ºC dengan estimasi waktu menyesuaikan dari proses kenaikan suhu kira-kira sekitar 1,5 jam sehingga didapatkan sample purifikasi yang paling baik tegangan tembusnya. Setelah didapatkan hasil tegangan tembus yang baik pada suhu tertentu lalu minyak di keluarkan pada saluran kran output dari mesin purifikasi untuk di pindahkan lagi ke dalam tangki trafo. Berikut ini merupakan tabel proses purifikasi minyak trafo dengan menggunakan mesin purifikasi :

Tabel 4.5 Proses Purifikasi Minyak Trafo

No Alur Penjelasan Gambar

1 Input

Proses awal yaitu minyak bekas di

intake dari tangki trafo. Kondisi minyak

bekas yang di intake ke dalam mesin purifikasi minimal berwarna bening

atau tidak gelap.

Gambar 4.13 Saluran Intake Minyak

2 Filter 1

Selanjutnya minyak hasil inputan di pompa sehingga masuk ke tangki pada

filter pertama. Pada filter pertama ini, minyak disaring untuk pertama kalinya dari adanya kotoran - kotoran yang ada

pada kandungan minyak

Laporan Kerja Praktek 64

3 Heater

Setelah disaring untuk pertama kali minyak dipompa masuk ke heater untuk

dipanaskan. Pemanasan ini bertujuan untuk menguraikan asam dari minyak dan memisahkan kadar air dari minyak dengan cara mengubah air menjadi uap.

Suhu pemanasan ini tidak boleh lebih dari 80ºC. Karena bila melebihi suhu

tersebut, minyak akan rusak.

Gambar 4.15 Heater

4 Filter

Utama

Kemudian minyak yang telah dipanaskan melalui heater masuk ke dalam filter utama untuk pengkabutan. Di dalam filter utama, minyak disaring kembali untuk memisahkan minyak dengan uap air untuk dibuang melalui exhaust. Sedangkan untuk minyak hasil

penyaringan utama dipompa untuk

disaring kembali ke filter 3. Gambar 4.16 Filter Utama

5 Exhaust

Exhaust ini merupakan pipa pembuangan uap air hasil dari filter utama. Disamping exhaust terdapat kran

untuk mengatur input tekanan udara. Dalam hal ini diperlukan adanya

tekanan udara untuk menekan pembuangan uap air.

Gambar 4.15 Pipa Exhaust

6 Filter 3

Selanjutnya minyak hasil dari penyaring utama masuk ke tangki penyaringan 3 untuk membersihkan sisa - sisa kotoran.

Diluar tangki tersebut terdapat termometer untuk mengetahui suhu dari

minyak trafo dan terdapat kran untuk pengambilan sample uji minyak.

Laporan Kerja Praktek 65 Berikut ini merupakan hasil pengujian tegangan tembus minyak trafo setelah dilakukan proses purifikasi :

Tabel 4.6 Pengujian Tegangan Tembus Minyak Purifikasi

Pengujian ke Standar Pengujian Tegangan Tembus / 2,5 mm Hasil pengujian (kV) Sebelum Pengujian1 Pengujian2 SPLN 49 - 1 : 1982 IEC 60422:2005 Menit ke-60 Suhu 60ºC Menit Ke-90 Suhu 75ºC 1 Sebelum purifikasi ≥ 30kV Setelah purifikasi ≥ 50kV Baik > 40 kV Sedang 30 - 40 kV Buruk < 30kV 30,5 45,6 56,7 2 30,1 48,7 51,3 3 31,2 52,1 53,5 4 33,5 50,2 58,1 5 32,7 54,6 56,4 Rata – rata 31,6 50,24 55,2

Alat Ukur Tegangan Tembus HIPOTRONICS OCC0D

Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa hasil pengujian tegangan tembus minyak trafo setelah purifikasi pada suhu 60 dan 75ºC dengan waktu total 90 menit telah memenuhi standar dari PLN dan masuk kategori baik menurut standar IEC. Sehingga dapat disimpulkan bahwa kehandalan minyak trafo sebagai isolasi sudah bagus.

6 Output

Dari penyaringan ketiga, minyak trafo yang telah teruji baik dan sesuai dengan

standar operasi dapat di masukan kembali kedalam tangki trafo melalui

kran output. Namun jika hasil dari

sample pengujian tegangan tembus

masih belum memenuhi standar,

Laporan Kerja Praktek 66 4.12 Pengecatan Tangki Transformator

Pengecatan tangki trafo mempunyai fungsi utama untuk mencegah proses korosi yang dapat menyebabkan tangki keropos. Pengecatan tangki trafo dilakukan setelah semua komponen di trafo terlepas mulai dari kumparan, bushing, seal, dll. Jadi setelah pemeliharaan trafo selesai dilakukan, tangki trafo dicat dengan warna hijau untuk penandaan supaya tidak salah dalam membedakan antara trafo yang sudah pernah masuk ke dalam pemeliharaan dan yang belum masuk ke pemeliharaan. Sebelum dilakukannya penyemprotan cat ke tangki, trafo diamplas dan dibersihkan terlebih dahulu dari karat supaya hasil pengecatan tangki trafo bagus dan tahan lama.

Gambar 4.19 Pengecatan Tangki Tranformator 1 Fasa

4.13 Pemasangan Kembali Kumparan dan Pemasukan Oli ke Bodi Trafo

Setelah selesai pemanasan kumparan trafo, purifikasi minyak trafo serta pengecetan tangki trafo dan didapatkan hasil pengujian tahanan isolasi dan tegangan tembus yang sesuai atau lebih dari standar, maka kumparan dan minyak trafo siap untuk dimasukkan kembali ke tangki trafo.

Dalam pemasangannya, seal pada bushing pada kedua trafo diganti dengan yang baru. Hal ini dilakukan agar tidak ada lagi kebocoran minyak melalui seal yang sudah rusak. Selain itu, bushing yang kotor dibersihkan dan kertas isolasi yang sudah rusak juga diganti dengan yang baru.

Laporan Kerja Praktek 67

Gambar 4.20 Penggantian Seal Baru

Dokumen terkait