LEMBAR KERJA IDENTIFIKASI KEGIATAN
PUSAT KARANTINA IKAN
Kepmen KP No. 26/MEN/2013 tentang Penetapan Jenis-Jenis Hama dan Penyakit Ikan Karantina, Golongan, Media Pembawa dan Sebarannya
SOP Alur pengujian HPI/ HPIK pada contoh (sampel MP) di laboratorium terhadap Komoditas perikanan yang dilalulintaskan
KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA
Kepala Pusat Karantina Ikan
BADAN KARANTINA IKAN, PENGENDALIAN MUTU DAN KEAMANAN HASIL PERIKANAN Ir. Muhammad Ridwan, MM, MP NIP. 19630306 198603 1 004
1. buku/agenda virus Hasil Nekropsi, isolat/ fiksatif, tercatat di buku agenda parasit,
Manajer administrasi, selain mengkodefikasi dan mengisi form, juga menilai kesiapan bahan dan SDM.
Foto hasil pengujian PCR yang menunjukkan berat pasangan basa (bp)
Primer Set Konvensional, per target
Foto hasil pengujian PCR yang menunjukkan berat pasangan basa (bp)
Kit, per target
Produk PCR dan grafik Real time PCR, per target tanpa kurva standar
Angka absorbansi dari
spektrofotometer Elisa, per target mucul warna coklat pada bulatan dot blot, per target muncul garis pada`warna yang sesuai western dot blot muncul warna flourescent pada
preparat IFAT/ FAT, per target
muncul warna indikator positif pada
preparat IHC, per target
muncul warna indikator positif pada preparat
Immunoperoxsidase assay, per target
3. form LHUS
Jika ada Penyelia maka LHUS harus disyahkan (tandatangan) Penyelia
4. form disposisi dilampiri LHUS
No. Uraian Kegiatan
Pelaksana Mutu Baku
Petugas Laboratorium
Virologi
Manager Teknis Kelengkapan Waktu Output Keterangan
Mencatatan data hasil nekropsi contoh, isolat/ fiksatif ke dalam buku/ agenda virus, dilanjutkan dengan pengujian sesuai dengan disposisi pengujian yang telah ditentukan
15 menit
Gambaran CPE (Cytopathic Effect) dari sel selapis
Ruang lingkup konvensional adalah: kultur sel, per contoh
Label berisi kode pemeriksaan virus dengan metode molekuler
2 hari
8 jam
8 jam 2. Melakukan pengujian Monodon baculovirus dengan metode
konvensional
Label berisi kode pemeriksaan virus
dengan metode konvensional 7 hari a.
b. Melakukan pengujian Monodon baculovirus dengan metode biologi molekuler
Melakukan pengujian Monodon baculovirus dengan metode immunologi/ serologi
Label berisi kode pemeriksaan virus dengan metode imunologi/serologi
8 jam 3 jam 2 hari 7 hari kerja 7 hari kerja 3 hari Membuat laporan hasil uji sementara (LHUS) dan diserahkan
kepada MT 15 menit
Menerima LHUS 5 menit
c.
Mulai
A. Data Kegiatan 1. Judul SOP 2. Jenis Kegiatan 3. Penanggung Jawab a. Produk b. Kegiatan
4. Scope (Ruang Lingkup)
B. Identifikasi Kegiatan Judul Kegiatan Langkah awal Langkah Utama Langkah Akhir C. Identifikasi Langkah
Langkah Awal 1 Petugas Laboratorium virus mencatat data hasil nekropsi contoh, isolat/ fiksatif ke dalam buku/ agenda virus, dilanjutkan dengan Langkah Utama 1 Petugas Laboratorium virus melakukan pengujian Monodon baculovirus virus dengan metode konvensional
2 Petugas Laboratorium virus melakukan pengujian Monodon baculovirus virus dengan metode biologi molekuler
3 Petugas Laboratorium virus melakukan pengujian Monodon baculovirus virus dengan metode immunologi/ serologi
4 Petugas laboratorium virus membuat laporan hasil uji sementara (LHUS) dan diserahkan kepada MT Langkah Akhir 1 MT menerima LHUS
Badan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan
Pengujian Monodon baculovirus virus
Petugas Laboratorium virus mencatat data hasil nekropsi contoh, isolat/ fiksatif ke dalam buku/ agenda virus, dilanjutkan dengan pengujian sesuai dengan disposisi yang telah ditentukan
Petugas Laboratorium virus melakukan pengujian Monodon baculovirus virus MT menerima LHUS
LEMBAR KERJA IDENTIFIKASI KEGIATAN
Pengujian Monodon baculovirus virus Rutin
Badan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan Pusat Karantina Ikan
Lampiran 10. SOP Pengujian Yellow Head Virus (YHV)
Nomor SOP 10/PIL/BKIPM.2/2014 Tanggal Pembuatan 10 Januari 2010 Tanggal Revisi Juni 2014
Tanggal Efektif September 2014 Disahkan oleh
Nama SOP Pengujian Yellow Head Virus (YHV)
Dasar Hukum Kualifikasi pelaksana
1. UU No. 16 tahun 1992 tentang Karantina Hewan, Ikan dan Tumbuhan 1. PHPI Ahli
2. Permen KP 15/MEN/2011 tentang OTK KKP 2. PHPI Terampil
3. Permen KP No. 21/MEN/2008 tentang OTK Unit Pelaksana Teknis Karantina Ikan 4.
Keterkaitan Peralatan/perlengkapan
1. 1. PC
2. Peralatan dan bahan laboratorium
2. SOP Pengujian HPI/ HPIK golongan Virus 3. Referensi dan Jurnal
Peringatan Pencatatan dan pendataan
1. Kegiatan pemeriksaan harus menerapkan prinsip prosedur keamanan dan keselamatan 1. Sisterkaroline
bekerja di laboratorium 2. Buku Agenda Laboratorium
2. Penanganan bahan kimia harus sesuai MSDS (Material Safety Data Sheet) 3. Sistem aplikasi penerbitan LHU PUSAT KARANTINA IKAN
Kepmen KP No. 26/MEN/2013 tentang Penetapan Jenis-Jenis Hama dan Penyakit Ikan Karantina, Golongan, Media Pembawa dan Sebarannya
SOP Alur pengujian HPI/ HPIK pada contoh (sampel MP) di laboratorium terhadap Komoditas perikanan yang dilalulintaskan
KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA
Kepala Pusat Karantina Ikan
BADAN KARANTINA IKAN, PENGENDALIAN MUTU DAN KEAMANAN HASIL PERIKANAN Ir. Muhammad Ridwan, MM, MP NIP. 19630306 198603 1 004
1. buku/agenda virus Hasil Nekropsi, isolat/ fiksatif, tercatat di buku agenda parasit,
Manajer administrasi, selain mengkodefikasi dan mengisi form, juga menilai kesiapan bahan dan SDM.
Foto hasil pengujian PCR yang menunjukkan berat pasangan basa (bp)
Primer Set Konvensional, per target
Foto hasil pengujian PCR yang menunjukkan berat pasangan basa (bp)
Kit, per target
Produk PCR dan grafik Real time PCR, per target tanpa kurva standar
Angka absorbansi dari
spektrofotometer Elisa, per target mucul warna coklat pada bulatan dot blot, per target
muncul garis pada`warna yang sesuai western dot blot muncul warna flourescent pada
preparat IFAT/ FAT, per target muncul warna indikator positif pada
preparat IHC, per target
muncul warna indikator positif pada preparat
Immunoperoxsidase assay, per target
3. form LHUS
Jika ada Penyelia maka LHUS harus disyahkan (tandatangan) Penyelia
4. form disposisi dilampiri LHUS
No. Uraian Kegiatan
Pelaksana Mutu Baku
Petugas Laboratorium
Virologi
Manager Teknis Kelengkapan Waktu Output Keterangan
Mencatatan data hasil nekropsi contoh, isolat/ fiksatif ke dalam buku/ agenda virus, dilanjutkan dengan pengujian sesuai dengan disposisi pengujian yang telah ditentukan
15 menit
Gambaran CPE (Cytopathic Effect) dari sel selapis
Ruang lingkup konvensional adalah: kultur sel, per contoh
Label berisi kode pemeriksaan virus dengan metode molekuler
2 hari
8 jam
8 jam 2. Melakukan pengujian Yellow Head Virus dengan metode
konvensional
Label berisi kode pemeriksaan virus
dengan metode konvensional 7 hari
b. Melakukan pengujian Yellow Head Virus dengan metode biologi molekuler
a.
Melakukan pengujian Yellow Head Virus dengan metode immunologi/ serologi
Label berisi kode pemeriksaan virus dengan metode imunologi/serologi
8 jam 3 jam 2 hari 7 hari kerja 7 hari kerja 3 hari
Membuat laporan hasil uji sementara (LHUS) dan diserahkan
kepada MT 15 menit
Menerima LHUS 5 menit
c.
Mulai
A. Data Kegiatan 1. Judul SOP 2. Jenis Kegiatan 3. Penanggung Jawab a. Produk b. Kegiatan
4. Scope (Ruang Lingkup) B. Identifikasi Kegiatan Judul Kegiatan Langkah awal Langkah Utama Langkah Akhir C. Identifikasi Langkah
Langkah Awal 1 Petugas Laboratorium virus mencatat data hasil nekropsi contoh, isolat/ fiksatif ke dalam buku/ agenda virus, dilanjutkan dengan Langkah Utama 1 Petugas Laboratorium virus melakukan pengujian Yellow Head Virus (YHV) dengan metode konvensional
2 Petugas Laboratorium virus melakukan pengujian Yellow Head Virus (YHV) dengan metode biologi molekuler 3 Petugas Laboratorium virus melakukan pengujian Yellow Head Virus (YHV) dengan metode immunologi/ serologi 4 Petugas laboratorium virus membuat laporan hasil uji sementara (LHUS) dan diserahkan kepada MT
Langkah Akhir 1 MT menerima LHUS
LEMBAR KERJA IDENTIFIKASI KEGIATAN
Pengujian Yellow Head Virus (YHV)
Petugas Laboratorium virus mencatat data hasil nekropsi contoh, isolat/ fiksatif ke dalam buku/ agenda virus, dilanjutkan dengan pengujian sesuai dengan disposisi yang telah ditentukan
Petugas Laboratorium virus melakukan pengujian Yellow Head Virus (YHV) MT menerima LHUS
Pengujian Yellow Head Virus (YHV) Rutin
Badan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan Pusat Karantina Ikan
Lampiran 11. SOP Pengujian Taura Syndrome Virus (TSV)
Nomor SOP 11/PIL/BKIPM.2/2014 Tanggal Pembuatan 10 Januari 2010 Tanggal Revisi Juni 2014
Tanggal Efektif September 2014 Disahkan oleh
Nama SOP Pengujian Taura Syndrome Virus (TSV)
Dasar Hukum Kualifikasi pelaksana
1. UU No. 16 tahun 1992 tentang Karantina Hewan, Ikan dan Tumbuhan 1. PHPI Ahli
2. Permen KP 15/MEN/2011 tentang OTK KKP 2. PHPI Terampil
3. Permen KP No. 21/MEN/2008 tentang OTK Unit Pelaksana Teknis Karantina Ikan 4.
Keterkaitan Peralatan/perlengkapan
1. 1. PC
2. Peralatan dan bahan laboratorium
2. SOP Pengujian HPI/ HPIK golongan Virus 3. Referensi dan Jurnal
Peringatan Pencatatan dan pendataan
1. Kegiatan pemeriksaan harus menerapkan prinsip prosedur keamanan dan keselamatan 1. Sisterkaroline
bekerja di laboratorium 2. Buku Agenda Laboratorium
2. Penanganan bahan kimia harus sesuai MSDS (Material Safety Data Sheet) 3. Sistem aplikasi penerbitan LHU PUSAT KARANTINA IKAN
Kepmen KP No. 26/MEN/2013 tentang Penetapan Jenis-Jenis Hama dan Penyakit Ikan Karantina, Golongan, Media Pembawa dan Sebarannya
SOP Alur pengujian HPI/ HPIK pada contoh (sampel MP) di laboratorium terhadap Komoditas perikanan yang dilalulintaskan
KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA
Kepala Pusat Karantina Ikan
BADAN KARANTINA IKAN, PENGENDALIAN MUTU DAN KEAMANAN HASIL PERIKANAN Ir. Muhammad Ridwan, MM, MP NIP. 19630306 198603 1 004
1. buku/agenda virus Hasil Nekropsi, isolat/ fiksatif, tercatat di buku agenda parasit,
Manajer administrasi, selain mengkodefikasi dan mengisi form, juga menilai kesiapan bahan dan SDM.
Foto hasil pengujian PCR yang menunjukkan berat pasangan basa (bp)
Primer Set Konvensional, per target
Foto hasil pengujian PCR yang menunjukkan berat pasangan basa (bp)
Kit, per target
Produk PCR dan grafik Real time PCR, per target tanpa kurva standar
Angka absorbansi dari
spektrofotometer Elisa, per target mucul warna coklat pada bulatan dot blot, per target
muncul garis pada`warna yang sesuai western dot blot muncul warna flourescent pada
preparat IFAT/ FAT, per target muncul warna indikator positif pada
preparat IHC, per target muncul warna indikator positif pada
preparat
Immunoperoxsidase assay, per target
3. form LHUS
Jika ada Penyelia maka LHUS harus disyahkan (tandatangan) Penyelia
4. form disposisi dilampiri LHUS
No. Uraian Kegiatan
Pelaksana Mutu Baku
Petugas Laboratorium
Virologi
Manager Teknis Kelengkapan Waktu Output Keterangan
Mencatatan data hasil nekropsi contoh, isolat/ fiksatif ke dalam buku/ agenda virus, dilanjutkan dengan pengujian sesuai dengan disposisi pengujian yang telah ditentukan
15 menit
Gambaran CPE (Cytopathic Effect) dari sel selapis
Ruang lingkup konvensional adalah: kultur sel, per contoh 2. Melakukan pengujian Taura Syndrome Virus dengan metode
konvensional
Label berisi kode pemeriksaan virus
dengan metode konvensional 7 hari a.
b. Melakukan pengujian Taura Syndrome Virus dengan metode biologi molekuler
Label berisi kode pemeriksaan virus dengan metode molekuler
2 hari
8 jam
8 jam
3 hari
Membuat laporan hasil uji sementara (LHUS) dan diserahkan
kepada MT 15 menit
Menerima LHUS 5 menit
Melakukan pengujian Taura Syndrome Virus dengan metode immunologi/ serologi
Label berisi kode pemeriksaan virus dengan metode imunologi/serologi
8 jam 3 jam 2 hari 7 hari kerja 7 hari kerja c. Mulai Selesai
A. Data Kegiatan 1. Judul SOP 2. Jenis Kegiatan 3. Penanggung Jawab a. Produk b. Kegiatan
4. Scope (Ruang Lingkup) B. Identifikasi Kegiatan Judul Kegiatan Langkah awal Langkah Utama Langkah Akhir C. Identifikasi Langkah
Langkah Awal 1 Petugas Laboratorium virus mencatat data hasil nekropsi contoh, isolat/ fiksatif ke dalam buku/ agenda virus, dilanjutkan dengan Langkah Utama 1 Petugas Laboratorium virus melakukan pengujian Taura Syndrome Virus dengan metode konvensional
2 Petugas Laboratorium virus melakukan pengujian Taura Syndrome Virus dengan metode biologi molekuler 3 Petugas Laboratorium virus melakukan pengujian Taura Syndrome Virus dengan metode immunologi/ serologi 4 Petugas laboratorium virus membuat laporan hasil uji sementara (LHUS) dan diserahkan kepada MT
Langkah Akhir 1 MT menerima LHUS
LEMBAR KERJA IDENTIFIKASI KEGIATAN
Pengujian Taura Syndrome Virus
Petugas Laboratorium virus mencatat data hasil nekropsi contoh, isolat/ fiksatif ke dalam buku/ agenda virus, dilanjutkan dengan pengujian sesuai dengan disposisi yang telah ditentukan
Petugas Laboratorium virus melakukan pengujian Taura Syndrome Virus MT menerima LHUS
Rutin
Badan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan Pusat Karantina Ikan
Badan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan
Lampiran 12. SOP Pengujian White Spot Syndrome Virus (WSSV)
Nomor SOP 12/PIL/BKIPM.2/2014 Tanggal Pembuatan 10 Januari 2010 Tanggal Revisi Juni 2014
Tanggal Efektif September 2014 Disahkan oleh
Nama SOP Pengujian White Spot Syndrome Virus (WSSV)
Dasar Hukum Kualifikasi pelaksana
1. UU No. 16 tahun 1992 tentang Karantina Hewan, Ikan dan Tumbuhan 1. PHPI Ahli
2. Permen KP 15/MEN/2011 tentang OTK KKP 2. PHPI Terampil
3. Permen KP No. 21/MEN/2008 tentang OTK Unit Pelaksana Teknis Karantina Ikan 4.
Keterkaitan Peralatan/perlengkapan
1. 1. PC
2. Peralatan dan bahan laboratorium
2. SOP Pengujian HPI/ HPIK golongan Virus 3. Referensi dan Jurnal
Peringatan Pencatatan dan pendataan
1. Kegiatan pemeriksaan harus menerapkan prinsip prosedur keamanan dan keselamatan 1. Sisterkaroline
bekerja di laboratorium 2. Buku Agenda Laboratorium
2. Penanganan bahan kimia harus sesuai MSDS (Material Safety Data Sheet) 3. Sistem aplikasi penerbitan LHU PUSAT KARANTINA IKAN
Kepmen KP No. 26/MEN/2013 tentang Penetapan Jenis-Jenis Hama dan Penyakit Ikan Karantina, Golongan, Media Pembawa dan Sebarannya
SOP Alur pengujian HPI/ HPIK pada contoh (sampel MP) di laboratorium terhadap Komoditas perikanan yang dilalulintaskan
KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA
Kepala Pusat Karantina Ikan
BADAN KARANTINA IKAN, PENGENDALIAN MUTU DAN KEAMANAN HASIL PERIKANAN Ir. Muhammad Ridwan, MM, MP NIP. 19630306 198603 1 004
1. buku/agenda virus Hasil Nekropsi, isolat/ fiksatif, tercatat di buku agenda parasit,
Manajer administrasi, selain mengkodefikasi dan mengisi form, juga menilai kesiapan bahan dan SDM.
Foto hasil pengujian PCR yang menunjukkan berat pasangan basa (bp)
Primer Set Konvensional, per target
Foto hasil pengujian PCR yang menunjukkan berat pasangan basa (bp)
Kit, per target
Produk PCR dan grafik Real time PCR, per target tanpa kurva standar
Angka absorbansi dari
spektrofotometer Elisa, per target mucul warna coklat pada bulatan dot blot, per target muncul garis pada`warna yang sesuai western dot blot muncul warna flourescent pada
preparat IFAT/ FAT, per target
muncul warna indikator positif pada
preparat IHC, per target
muncul warna indikator positif pada preparat
Immunoperoxsidase assay, per target
3. form LHUS
Jika ada Penyelia maka LHUS harus disyahkan (tandatangan) Penyelia
4. form disposisi dilampiri LHUS
Kelengkapan Waktu Output Keterangan
15 menit
Gambaran CPE (Cytopathic Effect) dari sel selapis
Ruang lingkup konvensional adalah: kultur sel, per contoh
No. Uraian Kegiatan
Pelaksana Mutu Baku
Petugas Laboratorium
Virologi
Manager Teknis
Label berisi kode pemeriksaan virus dengan metode molekuler
2 hari
8 jam
8 jam 2. Melakukan pengujian White Spot Syndrome Virus dengan
metode konvensional
Label berisi kode pemeriksaan virus
dengan metode konvensional 7 hari
3 hari
Membuat laporan hasil uji sementara (LHUS) dan diserahkan
kepada MT 15 menit
Menerima LHUS 5 menit
Melakukan pengujian White Spot Syndrome Virus dengan metode immunologi/ serologi
Label berisi kode pemeriksaan virus dengan metode imunologi/serologi
8 jam 3 jam 2 hari 7 hari kerja 7 hari kerja a.
b. Melakukan pengujian White Spot Syndrome Virus dengan metode biologi molekuler
c.
Mencatatan data hasil nekropsi contoh, isolat/ fiksatif ke dalam buku/ agenda virus, dilanjutkan dengan pengujian sesuai dengan disposisi pengujian yang telah ditentukan
Mulai
A. Data Kegiatan 1. Judul SOP 2. Jenis Kegiatan 3. Penanggung Jawab a. Produk b. Kegiatan
4. Scope (Ruang Lingkup) B. Identifikasi Kegiatan Judul Kegiatan Langkah awal Langkah Utama Langkah Akhir C. Identifikasi Langkah
Langkah Awal 1 Petugas Laboratorium virus mencatat data hasil nekropsi contoh, isolat/ fiksatif ke dalam buku/ agenda virus, dilanjutkan dengan Langkah Utama 1 Petugas Laboratorium virus melakukan pengujian White Spot Syndrome Virus (WSSV) dengan metode konvensional
2 Petugas Laboratorium virus melakukan pengujian White Spot Syndrome Virus (WSSV) dengan metode biologi molekuler 3 Petugas Laboratorium virus melakukan pengujian White Spot Syndrome Virus (WSSV) dengan metode immunologi/ serologi 4 Petugas laboratorium virus membuat laporan hasil uji sementara (LHUS) dan diserahkan kepada MT
Langkah Akhir 1 MT menerima LHUS
LEMBAR KERJA IDENTIFIKASI KEGIATAN
Pengujian White Spot Syndrome Virus (WSSV) Rutin
Petugas Laboratorium virus melakukan pengujian White Spot Syndrome Virus (WSSV) MT menerima LHUS
Badan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan Pusat Karantina Ikan
Badan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan
Pengujian White Spot Syndrome Virus (WSSV)
Petugas Laboratorium virus mencatat data hasil nekropsi contoh, isolat/ fiksatif ke dalam buku/ agenda virus, dilanjutkan dengan pengujian sesuai dengan disposisi yang telah ditentukan
Lampiran 13. SOP Pengujian Red Sea Bream Iridovirus (RSBIV)
Nomor SOP 13/PIL/BKIPM.2/2014 Tanggal Pembuatan 10 Januari 2010 Tanggal Revisi Juni 2014
Tanggal Efektif September 2014 Disahkan oleh
Nama SOP Pengujian Red Sea Bream Iridovirus (RSBIV)
Dasar Hukum Kualifikasi pelaksana
1. UU No. 16 tahun 1992 tentang Karantina Hewan, Ikan dan Tumbuhan 1. PHPI Ahli
2. Permen KP 15/MEN/2011 tentang OTK KKP 2. PHPI Terampil
3. Permen KP No. 21/MEN/2008 tentang OTK Unit Pelaksana Teknis Karantina Ikan 4.
Keterkaitan Peralatan/perlengkapan
1. 1. PC
2. Peralatan dan bahan laboratorium
2. SOP Pengujian HPI/ HPIK golongan Virus 3. Referensi dan Jurnal
Peringatan Pencatatan dan pendataan
1. Kegiatan pemeriksaan harus menerapkan prinsip prosedur keamanan dan keselamatan 1. Sisterkaroline
bekerja di laboratorium 2. Buku Agenda Laboratorium
2. Penanganan bahan kimia harus sesuai MSDS (Material Safety Data Sheet) 3. Sistem aplikasi penerbitan LHU PUSAT KARANTINA IKAN
Kepmen KP No. 26/MEN/2013 tentang Penetapan Jenis-Jenis Hama dan Penyakit Ikan Karantina, Golongan, Media Pembawa dan Sebarannya
SOP Alur pengujian HPI/ HPIK pada contoh (sampel MP) di laboratorium terhadap Komoditas perikanan yang dilalulintaskan
KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA
Kepala Pusat Karantina Ikan
BADAN KARANTINA IKAN, PENGENDALIAN MUTU DAN KEAMANAN HASIL PERIKANAN Ir. Muhammad Ridwan, MM, MP
1. buku/agenda virus Hasil Nekropsi, isolat/ fiksatif, tercatat di buku agenda parasit,
Manajer administrasi, selain mengkodefikasi dan mengisi form, juga menilai kesiapan bahan dan SDM.
Foto hasil pengujian PCR yang menunjukkan berat pasangan basa (bp)
Primer Set Konvensional, per target
Foto hasil pengujian PCR yang menunjukkan berat pasangan basa (bp)
Kit, per target
Produk PCR dan grafik Real time PCR, per target tanpa kurva standar
Angka absorbansi dari
spektrofotometer Elisa, per target mucul warna coklat pada bulatan dot blot, per target
muncul garis pada`warna yang sesuai western dot blot muncul warna flourescent pada
preparat IFAT/ FAT, per target muncul warna indikator positif pada
preparat IHC, per target
muncul warna indikator positif pada preparat
Immunoperoxsidase assay, per target
3. form LHUS
Jika ada Penyelia maka LHUS harus disyahkan (tandatangan)
Penyelia
4. form disposisi dilampiri LHUS
Waktu Output Keterangan
Mencatatan data hasil nekropsi contoh, isolat/ fiksatif ke dalam buku/ agenda virus, dilanjutkan dengan pengujian sesuai dengan disposisi pengujian yang telah ditentukan
15 menit Uraian Kegiatan
Pelaksana Mutu Baku
Petugas Laboratorium
Virologi
Kelengkapan
Gambaran CPE (Cytopathic Effect) dari sel selapis
Ruang lingkup konvensional adalah: kultur sel, per contoh
Label berisi kode pemeriksaan virus dengan metode molekuler
2 hari
8 jam
8 jam 2. Melakukan pengujian Red Sea Bream Iridovirus dengan
metode konvensional
Label berisi kode pemeriksaan virus
dengan metode konvensional 7 hari
b. Melakukan pengujian Red Sea Bream Iridovirus dengan metode biologi molekuler
3 hari
Membuat laporan hasil uji sementara (LHUS) dan diserahkan
kepada MT 15 menit
Menerima LHUS 5 menit
Melakukan pengujian Red Sea Bream Iridovirus dengan metode immunologi/ serologi
Label berisi kode pemeriksaan virus dengan metode imunologi/serologi
8 jam 3 jam 2 hari 7 hari kerja 7 hari kerja Manager Teknis No. c. a. Mulai Selesai
A. Data Kegiatan 1. Judul SOP 2. Jenis Kegiatan 3. Penanggung Jawab a. Produk b. Kegiatan
4. Scope (Ruang Lingkup)
B. Identifikasi Kegiatan Judul Kegiatan Langkah awal Langkah Utama Langkah Akhir C. Identifikasi Langkah
Langkah Awal 1 Petugas Laboratorium virus mencatat data hasil nekropsi contoh, isolat/ fiksatif ke dalam buku/ agenda virus, dilanjutkan dengan Langkah Utama 1 Petugas Laboratorium virus melakukan pengujian Red Sea Bream Iridovirus dengan metode konvensional
2 Petugas Laboratorium virus melakukan pengujian Red Sea Bream Iridovirus dengan metode biologi molekuler
3 Petugas Laboratorium virus melakukan pengujian Red Sea Bream Iridovirus dengan metode immunologi/ serologi
4 Petugas laboratorium virus membuat laporan hasil uji sementara (LHUS) dan diserahkan kepada MT Langkah Akhir 1 MT menerima LHUS
LEMBAR KERJA IDENTIFIKASI KEGIATAN
Pengujian Red Sea Bream Iridovirus Rutin
MT menerima LHUS
Badan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan Pusat Karantina Ikan
Badan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan
Pengujian Red Sea Bream Iridovirus
Petugas Laboratorium virus mencatat data hasil nekropsi contoh, isolat/ fiksatif ke dalam buku/ agenda virus, dilanjutkan dengan pengujian sesuai dengan disposisi yang telah ditentukan
Lampiran 14. SOP Pengujian Viral Nervous Necrosis (VNN)
Nomor SOP 14/PIL/BKIPM.2/2014 Tanggal Pembuatan 10 Januari 2010 Tanggal Revisi Juni 2014
Tanggal Efektif September 2014 Disahkan oleh
Nama SOP Pengujian Viral Nervous Necrosis (VNN)
Dasar Hukum Kualifikasi pelaksana
1. UU No. 16 tahun 1992 tentang Karantina Hewan, Ikan dan Tumbuhan 1. PHPI Ahli
2. Permen KP 15/MEN/2011 tentang OTK KKP 2. PHPI Terampil
3. Permen KP No. 21/MEN/2008 tentang OTK Unit Pelaksana Teknis Karantina Ikan 4.
Keterkaitan Peralatan/perlengkapan
1. 1. PC
2. Peralatan dan bahan laboratorium
2. SOP Pengujian HPI/ HPIK golongan Virus 3. Referensi dan Jurnal
Peringatan Pencatatan dan pendataan
1. Kegiatan pemeriksaan harus menerapkan prinsip prosedur keamanan dan keselamatan 1. Sisterkaroline
bekerja di laboratorium 2. Buku Agenda Laboratorium
2. Penanganan bahan kimia harus sesuai MSDS (Material Safety Data Sheet) 3. Sistem aplikasi penerbitan LHU PUSAT KARANTINA IKAN
Kepmen KP No. 26/MEN/2013 tentang Penetapan Jenis-Jenis Hama dan Penyakit Ikan Karantina, Golongan, Media Pembawa dan Sebarannya
SOP Alur pengujian HPI/ HPIK pada contoh (sampel MP) di laboratorium terhadap