Adawiyah R. 2007. Pengolahan dan pengawetan ikan. Jakarta: PT Bumi Aksara Anonim. 2010. Ikan Cakalang (tongkol). http://sbjfishing.wordpress.com.
[Diakses tanggal 5 Maret 2011]
Bahar S dan S. Bahar. 1991. Proses Penanganan dan Pengamatan Mutu Tuna segar di Pelabuhan Muara Baru Jakarta. Jurnal Penelitian Perikanan Laut. No. 60: 17-30.
Cahya IN. 2010. Analisis Daya Saing Ikan Tuna Indonesia di Pasar Internasional [Skripsi]. Bogor: Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor.
[Ditjen] Direktorat Jenderal Perikanan. 1990. Buku Pedoman Pengenalan Sumber Perikanan Laut. Jakarta: Departemen Pertanian.
Dwiari SR, DD Asadayanti, Nurhayati, M Sofyaningsih, SFAR Yudhanti, IBKW Yoga. 2008. Teknologi Pangan Jilid I untuk SMK. Jakarta: Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan, Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah, Departamen Pendidikan Nasional.
Endroyono.1983. Penanganan Ikan Tuna di Kapal Rawai Tuna PT Perikanan Samudera Besar, Benoa, Bali [Skripsi]. Bogor : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Institut Pertanian Bogor.
Fadly N. 2009. Asesmen Risiko Histamin Ikan Tuna (Thunnus sp.) Segar Berbagai Mutu Ekspor pada Proses Pembongkaran (Transit) [skripsi]. Bogor : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Institut Pertanian Bogor.
Fyson J. 1985. Design of Small Fishing Vessells. England: Fishing News Book Ltd.
Gasperz V. 1997. Total Quality Manajement. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.
Gunarso W. 1985. Tingkah Laku Ikan dalam Hubungannya Dengan Alat, Metode, dan Teknik Penangkapan Ikan. Bogor: Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Institut Pertanian Bogor.
Handriana J. 2007. Pengoperasian Pancing Tonda pada Rumpon di Selatan Perairan Teluk Palabuhanratu, Sukabumi Jawa Barat. [Skripsi]. Bogor: Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Institut Pertanian Bogor.
Herjanto E. 2007. Manajemen Operasi. Jakarta: Gramedia Widiasarana Indonesia (Grasindo).
Hermawati Y. 2005. Analisis Komoditas Unggulan Perikanan Laut dan Unit Penangapan Ikan di Palabuhanratu, Sukabumi Jawa barat. [Skripsi]. Bogor: Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Institut Pertanian Bogor.
Ilyas S. 1983. Teknologi Refrigasi Hasil Perikanan Jilid I Teknik Pendingin Ikan. Jakarta: CV Pari.
Ishikawa K. 1989. Teknik Penuntun Pengendalian Mutu. Jakarta: PT Melton Putra.
Keputusan Direktur Jenderal Perikanan Tangkap Nomor: 264/DPT.0/PI.540.S4/I/09 Tentang Petunjuk Pelaksanaan Sertifikasi Kelaikan Penanganan dan Penyimpanan Ikan di Kapal Penangkap Ikan dan Kapal Pengangkut Ikan dan Inspeksi Pembongkaran Ikan di Pelabuhan Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia Nomor KEP.
01/MEN/2007 Tentang Persyaratan Jaminan Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan Pada Proses Produksi, Pengolahan dan Distribusi.
Laevastu T and ML. Hayes. 1981. Fisheries Oceanography and Ecology. England: Fishing News Book Ltd.
Nasution MN. 2004. Manajemen Mutu Terpadu (Total Quality Management). Bogor: Ghalia Indonesia.
Nugroho P. 2002. Pengaruh Perbedaan Ukuran mata Pancing Terhadap Hasil Tangkapan pancing Tonda di Perairan Palabuhanratu, Sukabumi Jawa Barat. [Skripsi]. Bogor: Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Institut Pertanian Bogor.
[OFCF] Overseas Fishery Cooperation Fondation. 1987. Pengolahan Hasil-Hasil
Perikanan II. Jepang: OFCF.
Pariwono JI, M Eidmen, Santoso R, M Purba, T Pratono, U Djuariah, JA Hutapea. 1998. Studi Upwelling di Perairan Pulau Jawa. Bogor.Fakultas Perikanan, Institut Pertanian Bogor.
Partosuwiryo S. 2008. Rawai Ikan Tuna. Klaten: PT. Intan Sejati.
PPN Palabuhanratu. 2005. Data Statistik PPN Palabuhanratu 2005. Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat.
________________. 2006. Data Statistik PPN Palabuhanratu 2006. Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat.
________________. 2007. Data Statistik PPN Palabuhanratu 2007. Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat.
________________. 2008. Data Statistik PPN Palabuhanratu 2008. Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat.
________________. 2009. Data Statistik PPN Palabuhanratu 2009. Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat.
Prayitno MRE. 2006. Penggunaan Ukuran Mata Pancing Nomor 7, 8, dan 9 pada Rawai Layur Terhadap Hasil Tangkapan Ikan Layur di Teluk Palabuhanratu. [Skripsi]. Bogor: Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Institut Pertanian Bogor.
Sainsbury JC. 1971. Commercial Fishing Methode. England: Fishing News Book Ltd.
Scultz’s K. 2004. Field Guide to Saltwater. New Jersey: John Wiley Sons, Inc. [SNI] Standar Nasional Indonesia 01-2729.1992. Ikan Segar. Jakarta: dewan
Standarisasi Nasional.
Subani W dan HR. Barus. 1989. Fishing Gears For Marine Fish and Shrimp In Indonesia. Jurnal Penelitian Perikanan Laut. No. 50: 188-189
Suharno dan H. Santoso. 2008. Model Permintaan Yellowfin Segar Indonesia di Pasar Jepang. Jurnal Penelitian Perikanan Laut. No. 2: 69-75.
Tragistina VN. 2011. Ekspor Turun, Harga Tuna Merosot. http://industri.kontan.co.id [ Diakses tanggal 18 Maret 2011]
Wangsadinata V. 2009. Sistem Pengendalian Mutu Ikan Swanggi (Priacanthus macracanthus) (Studi Kasus di CV. Bahari Express, Palabuhanratu, Sukabumi) [Skripsi]. Bogor: Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Institut Pertanian Bogor.
Yuliastuti R. 2010. Kinerja Operasional Pelabuhan Perikanan Nusantara Palabuhanratu [Skripsi]. Bogor: Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Institut Pertanian Bogor.
Lampiran 2 Daerah penangkapan madidihang kapal long line berbasis di PPN Palabuhanratu PPN Palabuhanratu
Sumber: Hasil wawancara setelah diolah kembali Keterangan :
= Daerah penangkapan madidihang = PPN Palabuhanratu
U
S
Lampiran 3 Peta penangkapan madidihang kapal pancing tonda 107 00o 106 00o 106 30o PALABUHANRATU 0 50 50 100 Kilometer 6 30o 9 00o 7 00o 7 30o 8 00o 8 30o 106 00o 106 30o 9 00o 8 00o 8 30o 6 30o 7 00o 7 30o 107 00o
Sumber: Handriana setelah diolah kembali
U LEGENDA : = Rumpon umum = Kota B T S
Lampiran 6 Alat tangkap kapal long line
Sumber: Fyson
Kegiatan penangkapan madidihang pada kapal long line
Sumber: Fyson
Lampiran 7 Alat tangkap kapal pancing tonda
Sumber: Handriana
Sumber: Fyson Gulungan tali pancing tonda
Kail pancing dua mata
Sumber: Fyson Sumber: Handriana
Pola penangkapan pada kapal pancing tonda
Triple hook
Sumber: Handriana
Lampiran 8 Contoh perhitungan peta kendali np madidihang (Thunnus albacares) kapal long line
Diketahui:
Jumlah total produk tuna yang cacat = 50 ekor
Jumlah rata-rata proporsi produk tuna yang cacat = 0,05 Jumlah proses = 12 proses
Jumlah Sampel = 91 ekor tuna
¾ CL = np = =
= 4,17 ¾ UCL = np + 3 1 = 4,17 + 3 4,17 1 0,05 = 10,14 ¾ LCL =np– 3 1 = 4,17 – 3 4,17 1 0,05) = -1,80 Keterangan :
p = Rata-rata proporsi produk cacat m = Banyaknya sampel
CL = Center Line (Batas tengah) UCL = Upper Control Line (Batas atas) LCL = Lower Control Line (Batas bawah)
ampiran 9 Contoh perhitungan peta kendali np madidihang (Thunnus
albacares) kapal pancing tonda
duk tuna yang cacat = 0,27
umlah Sampel = 5 ekor tuna
¾ CL = np L
Diketahui:
Jumlah total produk tuna yang cacat = 16 ekor Jumlah rata-rata proporsi pro
Jumlah proses = 12 proses J = =
= 1,33 ¾ UCL = np + 3 1 = 1,333 + 3 1,33 1 0,27 LCL =np – 3 1 = 4,33 ¾ = 1,33 – 3 1,33 1 0,27
= Upper Control Line (Batas atas) CL = Lower Control Line (Batas bawah)
= -1,63
Keterangan :
p = Rata-rata proporsi produk cacat m = Banyaknya sampel
CL = Center Line (Batas tengah) UCL