• Tidak ada hasil yang ditemukan

Abrar dan ghouri. 2010. Dual earners and balance in their family and work life:

findings from pakistan. European Journal of Social Science 17(1).

Afwan RM. 1998. Perkembangan anak usia 3 - 5 tahun pada keluarga ibu bekerja dan ibu tidak bekerja, serta faktor-faktor yang mempengarunya [skripsi]. Bogor (ID): Program Studi Gizi Masyarakat dan Sumberdaya Keluarga, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor. Bogor.

[BKKBN] Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional. 2005. Opini Pembangunan Keluarga Sejahtera. Jakarta (ID) : BKKBN.

[BPS] Badan Pusat Statistika [Jabar] Jawa Barat. 2012. Data jumlah penduduk Jawa Barat berdasarkan ketenagakerjaan tahun 2011-2012 [Internet]. [diunduh 13 Mei 2014]. Tersedia pada: http://jabar.bps.go.id/subyek/data- jumlah-penduduk-jawa-barat-berdasarkan-ketenagakerjaan-tahun-2011-2012

[BPS] Badan Pusat Statistika Kota Bogor. 2013. Kota Bogor dalam angka

[internet]. [diunduh 26 Mei 2015]. Tersedia pada:

http://bogorkota.bps.go.id/publikasi/kota-bogor-dalam-angka-2013

Ciptoningrum P. 2009. Hubungan Peran Ganda dengan Pengembangan Karier Wanita: (Kelurahan Menteng, Kecamatan Bogor Barat, Kota Bogor, Propinsi Jawa Barat) [skripsi]. Bogor (ID): Departemen Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat, Fakultas Ekologi Manusia, Institut Pertanian Bogor. Bogor.

Chuang YC. 2005. Effecs of interaction pattern on family harmony and well being: test of interpersonal theory, relational model theory, and confucian ethics. Asian journal of social psychology. 272-291.

Daalen GV, Willemsen TM, Sanders K. 2006. Reducing work family conflict trough different sources of social support. Journal of Vocational Behavior. Netherlands. (69): 462-476.

Damayanti R. 2013. Pemenuhan tugas perkembangan keluarga pada keluarga dengan suami istri bekerja menurut jenis dan alokasi waktu kerja istri [skripsi]. Bogor (ID): Departemen Ilmu Keluarga Dan Konsumen, Fakultas Ekologi Manusia, Institut Pertanian Bogor.

22

Deacon RE, Firebaugh FM. 1988. Family Resources Management: Principles and

Applications (2nd Ed). Massachusettes (USA): Allyn and Bacon.

Depnakertrans [Departemen Nasional Ketenagakerjaan dan Ketransmigrasian]. 2012. Rencana Pembangunan Jangka Panjang 2010-2025. Jakarta (ID): Kementrian Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik Indonesia.

Dhamayanti R. 2006. Pengaruh konflik keluarga-pekerjaan, keterlibatan pekerjaan, dan tekanan pekerjaan terhadap kepuasan kerja karyawan wanita studi pada nusantara tour & travel kantor cabang dan kantor pusat Semarang. Jurnal studi manajemen dan organisasi, 3(2).

Diener E, Biswas R. 2000. New Direction Well-Being Research: The Curting

Edge (US): University of Illinous Pasific.

Diener E, Oishi. 2005. Handbook of possitive psychology: Subjective well being:

the science of happiness and life satisfaction. (2):63-73. New York: Oxford University pr

Francavilla F, Giannelli C G, Grotkowska G, Socha W M. 2011. Use of Time and Value of Unpaid Family Care Work: A Comparison between Italy and Poland. IZA Discussion Paper 5771: 1-27.

Guhardja S., Puspitawati H., Hartoyo, & Saharia. (1989). Diktat Kuliah Manajemen Sumberdaya Keluarga. Jurusan Gizi Masyarakat dan Sumberdaya Masyarakat, Fakultas Pertanian, Institut Perrtanian Bogor. Hayati L. 2011. Kontribusi ekonomi, peran ganda perempuan dan kesejahteraan

keluarga buruh pabrik [skripsi]. Departemen Ilmu Keluarga dan Konsumen, Fakultas Ekologi Manusia, Institut Pertanian Bogor. Bogor (ID).

Iskandar A. 2007. Analisis praktek manajemen sumberdaya keluarga dan dampaknya terhadap kesejahteraan keluarga di Kabupaten dan Kota Bogor [disertasi]. Bogor: Program Pasca Sarjana, Institut Pertanian Bogor.

Kusumo RB, Sunarti E, Pranadji DK. 2009. Analysis on the role of gender in correlation with family welfare of paddy and horticulture farmers in sub urban area. Media Gizi & Keluarga. 32(2): 52-64.

Larasati RN. 2013. Nilai-nilai keluarga, interaksi keluarga dan potensi perdagangan manusia (Kasus di Kabupaten Cianjur) [skripsi]. Departemen Ilmu Keluarga dan Konsumen, Fakultas Ekologi Manusia, Institut Pertanian Bogor. Bogor (ID).

Linandar TN. 2009. Faktor-faktor yang mempengaruhi karier wanita [skripsi]. Bogor (ID): Departemen Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor. Bogor.

Marshall N, Barnett C R. 1993. Work – Family strains and gains among two

earner Couple. Journal of Community Psychology 2(1): 64-80.

Mayangsari IK. 2014. Pengaruh kerepotan keluarga sehari-hari (family daily

hassles) dan strategi koping terhadap kesejahteraan subjektif keluarga dengan ayah dan ibu bekerja [skripsi]. Departemen Ilmu Keluarga dan Konsumen, Fakultas Ekologi Manusia, Institut Pertanian Bogor. Bogor (ID). Muladsih OR, Muflikhati I, Herawati T. 2011. Pola komunikasi, pengambilan

keputusan, dan kesejahteraan keluarga jarak jauh: kasus pada keluarga

mahasiswa pascasarjana. JIKK. 4(2): 121-129.

Puspitasari N. 2012. Peran gender, kontribusi ekonomi perempuan dan kesejahteraan keluarga petani hortikultura: (kasus di Dusun Padajaya, Desa Sindangjaya, Kecamatan Cipanas, Kabupaten Cianjur) [skripsi]. Bogor (ID):

23

Departemen Ilmu Keluarga dan Konsumen, Fakultas Ekologi Manusia, Institut Pertanian Bogor. Bogor.

Puspitawati H, Fahmi SA. 2008. Analisis pembagian peran gender pada keluarga petani. 1(2): 24-33

Rizkillah R. 2013. Masalah dan konflik kerja-keluarga serta strategi penyeimbangan pada keluarga dengan suami isteri bekerja [skripsi]. Bogor (ID): Departemen Ilmu Keluarga Dan Konsumen, Fakultas Ekologi Manusia, Institut Pertanian Bogor. Bogor.

Santrock JW. 1995. Life-Span Development Perkembangan Masa Hidup.Jakarta

(ID): Erlangga.

Sigelman CK, Adams RM. 1990. Family interactions in public: Parent-child

distance and touching. Journal of nonverbal behavior, 14(2), 63-75.

Simanjuntak M, Puspitawati H, Djamaluddin MD. 2008. Faktor-faktor yang mempengaruhi kesejahteraan subjektif penerima Program Keluarga Harapan (PKH). Media Gizi dan Keluarga, 32(2): 30-39.

Sunarti E. 2013. Ketahanan Keluarga. Bogor (ID): IPB Press

Sunarti E, Nuryani N, Hernawati N. 2009. Hubungan antara fungsi adaptasi, pencapaian tujuan, integrasi, dan pemeliharaan sistem dengan kesejahteraan keluarga. Jurnal Ilmu Kelurga dan Konsumen 2(1):1-10.

Tombokan M. 2001. Pola pengambilan keputusan dalam keluarga, status kerja ibu serta kaitannya dengan konsep peran gender serta kaitannya dengan suku Jawa dan susku Minahasa [tesis]. Program Pascasarjana, Institut Pertanian Bogor. Bogor.

Wheatley D. 2014. Travel to work and subjective well being: Astudy of UK dual

career households. Journal of transport geography. 39: 187-196.

Wood T. Julia. 2001. Gendered Lives communicaion, gender, and culture 4th

Ed.Belmont : Thomson Learning.

Yigibalom L. 2013. Peranan interaksi anggota keluarga dalam upaya mempertahankan harmonisasi kehidupan keluarga di desa Kumuluk

24

25

Lampiran 1 Sebaran contoh berdasarkan suami-istri Chuang (2005)

No Pernyataan 1 2 3 4

1 Ketika suami saya membutuhkan solusi terkait masalahnya, saya membantu memberikan saran

0.0 12.2 38.8 49.0 2 Saya selalu berkata lembut kepada suami saya 0.0 8.2 51.0 40.8 3 Ketika saya merasa sedih, suami saya membuat saya merasa

tenang

2.0 14.3 40.8 42.9 4 Saya menunjukkan rasa kasih sayang kepada suami saya 2.0 4.1 26.5 67.3 5 Saya senang membantu suami saya mengerjakan sesuatu atau

menyelesaikan masalahnya

0.0 16.3 38.8 44.9 6 Saya mencoba menyediakan waktu untuk berinteraksi dengan

suami saya

0.0 6.1 30.6 63.3 7 Saya senang memeluk suami saya 0.0 10.2 38.8 51.0

8 Saya bangga kepada suami saya 0.0 8.2 30.6 61.2

9 Saya memuji suami saya 2.0 18.4 34.7 44.9

10 Ketika suami saya melakukannya sesuatu untuk saya, saya sangat menghargainya

0.0 6.1 34.7 59.2 11 Saya menghindari untuk melakukan sesuatu yang dapat membuat

suami saya merasa sedih

6.1 20.4 34.7 38.8 12 Saya sangat mempercayai suami saya 2.0 18.4 32.7 46.9 13 Saya merasa aman untuk membiarkan suami saya membuat

keputusan

2.0 34.7 26.5 36.7 14 Saya membuat keputusan untuk suami saya pada situasi penting 6.1 28.6 32.7 32.7 15 Saya meminta suami saya melakukan sesuatu untuk saya 4.1 42.9 34.7 18.4 16 Saya mengingatkan suami untuk melakukan tugas yang harus

dilakukannya

0.0 24.5 46.9 28.6 17 Saya mengingatkan suami saya ketika dia tidak melakukan

tugasnya

10.2 24.5 49.0 16.3 18 Suami saya selalu melakukan apa yang saya minta 2.0 42.9 40.8 14.3 19 Saya mengingatkan suami saya pada saat dia melakukan

kesalahan

4.1 49.0 24.5 22.4 20 Saya tidak sependapat dengan suami saya 2.0 14.3 73.5 10.2 21 Ketika suami saya mengomel atau mengkritiki pendapat saya,

saya akan memilih diam

8.2 46.9 34.7 10.2 22 Saya suka mendengarkan cerita suami saya 0.0 14.3 49.0 36.7 23 Saya mengalah ketika berdebat dengan suami saya 2.0 44.9 42.9 10.2 24 Ketika saya melarang suami untuk tidak melakukan sesuatu, dia

tidak akan melakukannya

6.1 40.8 42.9 10.2 25 Saya membiarkan suami saya membuat keputusan untuk saya

pada kondisi penting

2.0 22.4 46.9 28.6 26 Suami saya menyukai cara saya menjelaskan sesuatu kepadanya 0.0 30.6 42.9 26.5 27 Saya menjelaskan sesuatu yang tidak dipahami suami saya 2.0 16.3 46.9 34.7 28 Ketika saya dengan suami saya tidak sepaham, kami

membicarakannya dengan baik-baik

0.0 4.1 38.8 57.1 29 Saya sering bercanda dengan suami saya 0.0 14.3 32.7 53.1 30 Saya sering berdiskusi dengan suami saya tentang sekolah

anak-anak, dan hal-hal yang lainnya mengenai keluarga

0.0 6.1 34.7 59.2 31 Saya menyediakan waktu untuk sarapan pagi dengan suami saya 6.1 20.4 26.5 46.9 32 Saya menyediakan wantu untuk makan malam bersama suami

saya

0.0 28.6 20.4 51.0 33 Saya menemani suami saya mnonton TV 0.0 36.7 30.6 32.7 34 Saya mengajak suami/keluarga untuk rekreasi bersama 0.0 30.6 28.6 40.8 35 Pada saat saya bekerja, saya selalu menghubungi (menelpon,

sms) suami saya

26

Lampiran 2 Sebaran contoh berdasarkan ibu-anak Chuang (2005)

Keteranga: 1= tidak pernah; 2= kadang-kadang; 3= sering; 4 = selalu Chuang (2005)

No Pernyataan 1 2 3 4

1 Ketika anak saya membutuhkan solusi terkait masalahnya, saya membantu memberikan saran

0.0 12.2 30.6 57.1 2 Saya selalu berkata lembut kepada anak saya 0.0 8.2 40.8 51.0 3 Ketika saya merasa sedih, anak saya membuat saya merasa

tenang

0.0 14.3 24.5 61.2 4 Saya menunjukkan rasa kasih sayang kepada anak saya 0.0 2.0 14.3 83.7 5 Saya senang membantu anak saya mengerjakan tugasnya atau

menyelesaikan masalahnya

0.0 14.3 32.7 53.1 6 Saya mencoba menyediakan waktu untuk berinteraksi dengan

anak saya

0.0 2.0 38.8 59.2

7 Saya senang memeluk anak saya 0.0 14.3 24.5 61.2

8 Saya bangga kepada anak saya 0.0 10.2 22.4 67.3

9 Saya memuji anak saya 0.0 18.4 38.8 42.9

10 Ketika anak saya melakukan sesuatu untuk saya, saya sangat menghargainya

0.0 2.0 20.4 77.6 11 Saya menghindari untuk melakukan sesuatu yang dapat

membuat anak saya merasa sedih

2.0 14.3 34.7 49.0 12 Saya sangat mempercayai anak saya 0.0 12.2 36.7 51.0 13 Saya merasa senang untuk membiarkan anak membantu

pekerjaan saya

2.0 32.7 38.8 26.5 14 Saya meminta anak saya melakukan sesuatu untuk saya 2.0 51.0 30.6 16.3 15 Saya mengingatkan anak untuk melakukan tugas yang harus

dilakukannya

2.0 14.3 30.6 53.1 16 Saya menegur anak saya ketika dia tidak melakukan tugasnya 2.0 18.4 35.7 44.9 17 Anak saya melakukan apa yang saya perintahkan 2.0 34.7 51.0 12.2 18 Saya menegor anak saya pada saat dia melakukan kesalahan 4.1 20.4 38.8 36.7 19 Saya tidak menuruti permintaan anak saya 0.0 14.3 65.3 20.4 20 Saya tidak sependapat dengan anak saya 2.0 16.3 65.3 16.3 21 Saya tidak menunjukkan bahwa saya tidak setuju dengan

pendapat anak saya

6.1 63.3 24.5 6.1 22 Saya suka mendengarkan cerita anak saya 0.0 8.2 30.6 61.2 23 Saya mengalah ketika berdebat dengan anak saya 4.1 61.2 30.6 4.1 24 Ketika saya melarang anak saya untuk melakukan sesuatu, dia

tidak akan melakukannya

2.0 44.9 38.8 14.3 25 Saya mengetahui situasi perasaan anak saya, hanya dengan

melihat ekspresinya

0.0 20.4 40.8 38.8 26 Anak saya menyukai cara saya menjelaskan sesuatu kepadanya 0.0 28.6 40.8 30.6 27 Saya menjelaskan sesuatu yang tidak dipahami anak saya 12.2 8.2 30.6 49.0 28 Ketika saya dengan anak saya tidak sepaham, kami

membicarakannya dengan baik-baik

0.0 4.1 38.8 57.1 29 Saya sering bercanda dengan anak saya 0.0 10.2 32.7 57.1 30 Saya jalan-jalan dengan anak saya 2.0 16.3 30.6 51.0 31 Saya berdiskusi dengan anak saya tentang sekolahnya 0.0 2.0 32.7 65.3 32 Saya menyediakan waktu untuk sarapan pagi dengan anak saya 0.0 22.4 34.7 42.9 33 Saya menyediakan wantu untuk makan malam bersama anak

saya

0.0 22.4 30.6 46.9 34 Saya menemani anak saya menonton TV 0.0 20.4 30.6 49.0

27

Lampiran 3 Sebaran contoh berdasarkan pola pengambilan keputusan keluarga

Puspitawati (2012) dan Sajogyo (1981)

No Jenis Keputusan Istri

sendiri Suami sendiri Istri dominan Suami dominan Bersama KEUANGAN 1 Pembelian makanan 30.6 0.0 26.5 4.1 38.8

2 Menentukan pengeluaran untuk makan

26.5 4.1 28.6 0.0 40.8

3 Mengatur pengeluaran keluarga 22.4 0.0 22.4 2.0 53.1 4 Memegang keuangan keluarga 32.7 0.0 26.5 0.0 40.8 5 Membuat prioritas kebutuhan

keluarga

8.2 0.0 18.4 0.0 73.5

PANGAN

6 Penentuan menu makanan 30.6 0.0 24.5 0.0 44.9

7 Mengatur kebutuhan pangan sehari-hari

38.8 0.0 36.7 0.0 24.5

8 Menentukan makan diluar rumah 8.2 0.0 8.2 6.1 77.6 KESEHATAN

9 Memilih jenis pengobatan (tradisional/medis)

4.1 4.1 14.3 0.0 77.6

10 Penentuan tempat berobat 4.1 0.0 16.3 0.0 79.6 PENDIDIKAN

11 Pilihan sekolah anak 2.0 2.0 10.2 0.0 85.7

12 Biaya pendidikan anak 2.0 2.0 6.1 8.2 77.6

KEGIATAN SOSIAL MASYARAKAT

13 Keikutsertaan dalam pengajian 10.2 2.0 20.4 8.2 59.2 14 Keikutsertaan dalam kerja bakti 6.1 10.2 8.2 12.2 63.3

15 Biaya untuk sumbangan 2.0 10.2 10.2 12.2 65.3

STRATEGI MEMENUHI KEBUTUHAN HIDUP

16 Mencari tambahan pekerjaan 2.0 12.2 10.2 16.3 59.2

17 Menyuruh istri bekerja 14.3 0.0 10.2 8.2 67.3

18 Menentukan tempat menabung 6.1 0.0 14.3 2.0 77.6 19 Menentukan mengambil tabungan 10.2 0.0 14.3 2.0 73.5 20 Menjual aset (barang-barang

berharga) 14.3 2.0 2.0 2.0 79.6 21 Hutang/meminjam uang 8.2 2.0 8.2 6.1 75.5 KEPERLUAN KELUARGA 22 Pembelian rumah 6.1 6.1 2.0 4.1 81.6 23 Perbaikan rumah 4.1 4.1 6.1 12.2 73.5

24 Pembelian pakaian suami 12.2 4.1 22.4 8.2 53.1 25 Pembelian pakaian istri 28.6 2.0 22.4 2.0 44.9

26 Pembelian pakaian anak 20.4 6.1 22.4 2.0 49.0

27 Pembelian peralatan rumah tangga 22.4 8.2 22.4 2.0 44.9

28 Menentukan jumlah anak 2.0 6.1 8.2 4.1 79.6

29 Menentukan waktu memiliki anak 2.0 4.1 4.1 2.0 87.8

30 Menentukan jenis KB 14.3 2.0 8.2 0.0 75.5

31 Menentukan waktu KB 14.3 2.0 12.2 0.0 71.4

28

Lampiran 4 Sebaran contoh berdasarkan kesejahteraan subjektif keluarga

Keterangan: 1. Sangat tidak puas 2. Tidak puas 3. Cukup puas 4. Puas 5. Sangat puas Sunarti (2012), dan WHO (2012)

No Pernyataan 1 2 3 4 5

Kesejahteraan Fisik

1 Keadaan kesehatan fisik keluarga 0.0 0.0 18.4 49.0 32.7

2 Keadaan kesehatan rohani keluarga 0.0 4.1 18.4 51.0 26.5

3 Keadaan makanan keluarga 0.0 6.1 20.4 49.0 24.5

4 Kebersihan di dalam rumah 0.0 6.1 20.4 55.1 18.4

5 Kebersihan pekarangan 0.0 6.1 26.5 51.0 16.3

6 Keadaaan air di sekitar anda 0.0 6.1 22.4 44.9 26.5

7 Keadaan lingkungan hidup (polusi, iklim, kebisingan) 0.0 6.1 26.5 51.0 16.3

8 Keadaa kehidupan keluarga 0.0 2.0 28.6 42.9 26.5

Kesejahteraan Ekonomi

9 Keadaan keuangan anda 0.0 10.2 32.7 42.9 14.3

10 Keadaan pendapatan anda 0.0 10.2 30.6 44.9 14.3

11 Keadaan pendapatan suami anda 0.0 16.3 26.5 38.8 18.4

12 Keadaan tempat tingga keluarga anda 6.1 6.1 24.5 44.9 18.4

13 Keadaan materi/aset keluarga anda 0.0 10.2 24.5 49.0 16.3

14 Keadaan pakaian anda 0.0 2.0 26.5 53.1 18.4

15 Fasilitas dan alat-alat rumah tangga 0.0 8.2 24.5 53.1 14.3

16 Keadaan transportasi keluarga 0.0 8.2 40.8 36.7 14.3

Kesejahteraan Psikologi

17 Kelakuan/kepribadian anak anda 0.0 8.2 24.5 49.0 18.4

18 Keadaan spiritual/keagamaan keluarga 0.0 8.2 26.5 46.9 18.4

19 Keadaan spiritual/keagamaan anda 0.0 8.2 32.7 42.9 16.3

20 Keadaan mental keluarga 0.0 8.2 30.6 36.7 24.5

21 Keterampilan yang anda miliki 0.0 16.3 24.5 46.9 12.2

Kesejahteraan Sosial

22 Keadaan pendidikan anak 0.0 8.2 24.5 46.9 20.4

23 Prestasi anak di sekolah 0.0 6.1 26.5 49.0 18.4

24 Sikap dan perilaku anak 0.0 6.1 26.5 55.1 12.2

25 Perilaku suami dalam membantu pekerjaan di rumah tangga 0.0 10.2 24.5 46.9 18.4

26 Gaya manajemen waktu anda 0.0 16.3 30.6 44.9 8.2

27 Gaya manajemen (cara pengelolaan) pekerjaan anda 0.0 14.3 28.6 46.9 10.2

28 Kapasitas anda dalam pekerjaan 0.0 12.2 34.7 42.9 10.2

29 Gaya manajemen (cara pengelolaan) pekerjaan suami 0.0 10.2 28.6 44.9 16.3

30 Kapasitas suami dalam pekerjaan 0.0 10.2 30.6 42.9 16.3

31 Keterlibatan istri dalam kegiatan sosial 0.0 12.2 36.7 42.9 8.2

32 Dukungan yang diberikan dari keluarga 0.0 10.2 32.7 34.7 22.4

33 Keadaan keamanan keluarga anda 0.0 0.0 38.8 42.9 18.4

34 Keterlibatan suami dalam kegiatan sosial 0.0 8.2 36.7 42.9 12.2

35 Pengetahuan dan keterampilan yang dimiliki oleh istri 0.0 12.2 34.7 38.8 14.3

36 Gaya manajemen keuangan anda 0.0 10.2 36.7 38.8 14.3

37 Akses pelayanan kesehatan dalam keluarga 0.0 6.1 28.6 44.9 20.4

38 Keadaan pelayanan sosial daerah tinggal 0.0 10.2 40.8 40.8 8.2

39 Interaksi antara suami dan istri 0.0 2.0 26.5 44.9 26.5

40 Interaksi orang tua-anak 0.0 2.0 24.5 42.9 30.6

41 Interaksi dengan saudara/kerabat 0.0 4.1 28.6 46.9 20.4

42 Interaksi orang tua dengan tetangga 0.0 0.0 38.8 46.9 14.3

43 Akses informasi keluarga 0.0 2.0 28.6 44.9 24.5

44 Kemampuan anda untuk membuat keputusan dalam keluarga 0.0 2.0 32.7 51.0 14.3

45 Keadaan pengambilan keputusan pangan 0.0 8.2 28.6 53.1 10.2

46 Keadaan pengambilan keputusan pendidikan 0.0 4.1 32.7 49.0 14.3

47 Keadaan pengambilan keputusan kesehatan 0.0 4.1 28.6 49.0 18.4

48 Keadaan pengambilan keputusan kemasyarakatan 0.0 4.2 38.8 46.9 10.2

29

Dokumen terkait