Adnyana IK, Firmansyah A. 2006. Kemangi vs Selasih. http://www.pikiran- rakyat.com [12 September 2006].
Aminah NS. 1995. Evaluasi Tiga Jenis Tumbuhan Sebagai Insektisida dan Repelan Terhadap Nyamuk di Laboratorium [Tesis]. Bogor: Program Pasca Sarjana. Institut Pertanian Bogor.
Andeshfa E. 2004. Pengaruh Juvenil Hormon dari Ekstrak Daun Legundi (Vitex negundo) Terhadap Perkembangan Pra Dewasa Nyamuk Aedes aegypti.L
[Skripsi]. Bogor: Fakultas Kedokteran Hewan, Institut Pertanian Bogor. Anonim. 2002. Anise Seed. http://www.netriceuticals.org [16 September 2006]. Anonim. 2006a. http://www.idionline.org [16 September 2006].
Anonim. 2006b. Kemangi. http://melur.com/myherba [19 September 2006]. Anonim. 2006c. Clove (Eugenia aromatica dan Clove Oil (Eugenol).
http://www.medlineplusherbsandsuplement.com [28 Juli 2007]. Anonim. 2007a. Eugenol. http://www.wikipedia.org/Eugenol [28 Juli 2007]. Anonim.2007b.Head.http://www.flycontrol.novartis.com/species/housefly/en/
adult_ head.shtml [10 September 2007].
Axtell RC. 1970. Integrated-fly control program caged-poultry houses.Journal of Economic Entomology 63 : 400-405.http://creatures.ifas.ufl.edu/urban/flies /house_ fly [1 Agustus 2007].
Borror DJ, Triplehorn CA, Jhonson F. 1992. Pengenalan Pelajaran Serangga. Ed ke-6. Partosoejono S, Mukayat DB, penerjemah; Yogyakarta: Gajah Mada University Press. Terjemahan dari : An Introduction to The Study Insects
Brown WH. 1976. Introduction to Organic and Biochemistry. Ed ke-2. Massachusetts: Willard Grant Press.
Carey FA. 1992. Organic Chemistry. Ed ke-2. New York: McGraw Hill Inc. Guenther FA, Blind RC. 1995. Analysis of Insecticides and Acaricides. London:
Interscience Publisher Inc.
Hadiwijaya T. 1983. Cengkeh Data dan Petunjuk Ke Arah Swasembada. Jakarta: PT.Idaya Press.
Hart H. 1990. Kimia Organik. Suminar, penerjemah; Jakarta: Penerbit Erlangga. Terjemahan dari: Organic Chemistry.
Kardinan A. 2002. Pestisida Nabati Ramuan dan Aplikasi. Jakarta: Penebar Swadaya.
Ketaren S. 1985. Pengantar Teknologi Minyak Atsiri. Jakarta: Balai Pustaka. Kettle DS. 1984. Medical and Veterinary Entomology. London: Croom Helm. Lapage G. 1962. Monnig’s Veterinary Helminthology & Entomology. Ed ke-5.
London: Baillere, Tindall & Cox.
Levine ND. 1990. Parasitologi Veteriner. Ashadi G,penerjemah; Yogyakarta: Universitas Gajah Mada Press. Terjemahan dari : Veterinary Parasitology
Lutony LT, Rahmayati Y. 1994. Produksi dan Perdagangan Minyak Atsiri. Jakarta: Penebar Swadaya.
Lowry R. 2007. Antimicrobia Packaging.http://www.profitthroughinnovation.com [28 Juli 2007].
Malahayati K. 2006. Efek Ekstra Daun Setebal (Hoya latifolia) Terhadap Perkembangan Pra Dewasa Nyamuk Culex quinquefasciatus [Skripsi]. Bogor: Fakultas Kedokteran Hewan. Institut Pertanian Bogor.
Metcalf RL. 1982. Insecticide in Pest management Introduction to Insect Pest Management. New York: Jhon Willen and Sons.
Musbiyana S. 2004. Pengaruh Daun Selasih Sebagai Repelan Terhadap Nyamuk Aedes aegypti [Skripsi]. Bogor: Fakultas Kedokteran Hewan Institut Pertanian Bogor.
Nurdjanah N, Yuliani S, Yanti L. 1997. Pengolahan dan Diversifikasi Hasil Cengkeh. Monografi Tanaman Cengkeh Ke-2. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian. Balittro. Bogor.
Noble ER, Noble GA. 1992. Parasitologi : Biologi Parasit Hewan. Ed ke-3. Wardiarto, penerjemah: Soeripto N, editor; Yogyakarta: Gajah Mada University Press. Terjemahan dari : Parasitology : The Biology of Animal Parasites.
Pierce DW. 1925. Sanitary Entomology. Di dalam West, SL. 1951. The House Fly. Its Natural History, Medical Importance and Control. New York: Comstok Publishing Company.
Pitojo S. 1996. Kemangi dan Selasih. Ungaran: Trubus Agriwidya.
Prasodjo BJ. 1984. Petunjuk Penggunaan Pestisida. Jakarta: Penebar Swadaya. Prijono D, Triwidodo H. 1993. Pemanfaatan Insektisida Nabati di Tingkat Petani
dalam Proceding Seminar Hasil Penelitian dalam Rangka Pemanfaatan Pestisida Nabati. Balittro. Bogor 1-2 Desember 1993. Bogor.
Purba DM. 2004. Pengaruh Serbuk Biji Bengkuang (Pachyrrhizus erosus) Terhadap Perkembangan Stadia Pra Dewasa Lalat Rumah (Musca domestica) [Skripsi]. Bogor: Fakultas Kedokteran Hewan. Institut Pertanian Bogor.
Ratnasari D. 2002. Pengaruh Penggunaan Minyak Cengkeh terhadap Ikan Klon (Amphiprion peercula) dan Anemon Piring (Heteractis magnifica) Sebagai Alternatif Pengganti Potasium Sianida [Skripsi]. Bogor: Teknologi Hasil Perikanan. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan. Institut Pertanian Bogor. Rutz DA, Kaufman PE. 2006. House Fly Larvae. http
//www.entomology.cornell.edu /.../maggot1600.jpg [18 September 2007]. Sait S. 1983. Minyak Surawung. Badan Penelitian dan Pengembangan Industri.
Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Industri Hasil Pertanian. Bogor. Service MW. 1996. Medical Entomology. London: Chapmann and Hall.
Setyawati D. 2002. Studi Pengaruh Ekstrak Daun Sirih (Piper bettle Linn) dalam Pelarut Aquades, Etanol dan Metanol Terhadap Perkembangan Larva Nyamuk Culex quinquefasciatus [Skripsi]. Bogor: Fakultas Kedokteran Hewan. Institut Pertanian Bogor.
Simon JE, Quinn J, Murray RG. 1990. Basil : A Source of Essential Oils. In : J. Janick and J. E. Simon (Eds). Advances in New Crops. Portland: Timber Press.
Soemawinata RAT, Prijono D. 1993. Peranan Senyawa Bioaktif dari Biji Kemangi terhadap Perilaku dan Perkembangan Spodoptera litura (Lepidoptera : Noctuidae) dan Nilaparvata lugens (Homoptera : Delphacidae) [Laporan Penelitian]. Bogor: Fakultas Pertanian. Institut Pertanian Bogor.
Soulsby EJL. 1974. Helminths, Arthropods and Protozoa of Domesticated Animal. Ed ke-6. London: Bailliere, Tindall and Cassel.
Soulsby EJL. 1986. Helminths, Arthropods and Protozoa of Domesticated Animal. Ed ke-9. London: Bailliere, Tindall and Cassel.
Steelman CD. 2007. AdultHouseFly. http://www.entomology.uark.edu /faculty/Steelmanimages/HouseFlyAdult.JPG [20 Oktober 2007]
Tarmidi A. 2004. Kemangi. http://www.iptek.net.id [4 September 2007].
Triplehorn CA, Jhonson NF. 2005. Borror and Delong’s Introduction to The Study Insects. Ed ke-7. California: Thomson Brooks/Coleman.
Tsalies C. Pengaruh Juvenil Hormon yang berasal dari Daun Pandan Wangi (Pandanus amaryllifolius, Roxb) Terhadap Perkembangan Stadia Pra Dewasa Nyamuk Aedes aegypti.L. [Skripsi]. Bogor: Fakultas Kedokteran Hewan. Institut Pertanian Bogor.
Urquhart GM, Armour J, Duncan AM, Jennings FW. 1987. Veterinary Parasitology. London: Longman Scientific and Technical.
Vickery ML, Vickery B. 1981. Secondary Plant Metabolism. Hongkong: The Macmillan Press LTD.
Voight CE. 2001. Fabulous French Tarragon. http://www. extension.uiuc.edu [4 September 2007].
Watson DW, Waldron JK, Rutz DA. 1994. Integrated Management of Flies Around Dairy and Livestock Barns. http://www.nysipm.cornell.edu/ fastsheet/dairy/barnflies/fly_cycle.gif [10 September 2007].
West SL. 1951. The House Fly. Its Natural History, Medical Importance and Control. New York: Comstok Publishing Company.
Wilbraham AC, Matta MS. 1992. Pengantar Kimia Organik dan Hayati. Suminar A, penerjemah. Bandung: Penerbit ITB. Terjemahan dari : Introduction to Organic and Biological Chemistry.
Wudianto R. 1998. Petunjuk Penggunaan Pestisida. Jakarta: Penebar Swadaya. Yap HH, Chong NL. 1995. Biology and Control of Household Pest (Vector
Control Research Unit School of Biological Science). Malaysia: University Sains.
Lampiran 1.
Hasil penghitungan mortalitas larva, kemampuan ekdisis dan eklosi lalat Musca domestica
Perlakuan Pengulangan ∑ Larva awal ∑ Larva mati ∑ Pupa ∑ Lalat hidup K 1 25 - 25 24 2 25 - 24 23 3 25 - 25 21 4 25 - 25 22 5 25 10 15 12 2,5 % 1 25 2 23 18 2 25 3 22 18 3 25 2 23 17 4 25 - 25 21 5 25 22 3 2 5 % 1 25 9 16 16 2 25 8 17 11 3 25 5 20 19 4 25 4 21 19 5 25 20 - - 10 % 1 25 2 23 19 2 25 1 24 23 3 25 6 19 19 4 25 2 23 22 5 25 25 - - 20 % 1 25 13 12 12 2 25 21 - - 3 25 24 1 - 4 25 25 - - 5 25 25 - -
Lampiran 2.
Analisis dengan uji statistik terhadap mortalitas larva, kemampuan ekdisis dan eklosi lalat Musca domestica
Hasil analisis covarian (ANOVA) Rancangan Acak Lengkap 1 faktor untuk 4 ulangan
MORTALITAS
Sumber
keragaman JK db KT Fhitung P-value F tabel
Perlakuan 18036.8 4 4509.2 33.7515
2.45E-
07 3.055568
Sisa 2004 15 133.6
Total 20040.8 19
Keterangan: Fhitung>Ftabel berarti perlakuan memberikan pengaruh yang berbeda nyata terhadap mortalitas larva.
Uji lanjut Duncan
Mortalitas larva
Duncan
Subset for alpha = .05
Konsentrasi N 1 2 3 Kontrol 4 .00 2,5 % 4 7.00 10 % 4 11.00 11.00 5 % 4 26.00 20 % 4 83.00 Sig. .221 .086 1.000
Means for groups in homogeneous subsets are displayed. a Uses Harmonic Mean Sample Size = 4.000.
keterangan: untuk hasil yang memberikan berbeda nyata ditunjukkan oleh kelompok kolom yang berbeda. Misalnya. Perlakuan kontrol, 2,5%, 10%, dan 5% berbeda nyata dengan perlakuan 20% terhadap mortalitas. Untuk kontrol dengan 2,5%, 10%, dan 5% tidak berbeda nyata.
JUMLAH PUPA
Sumber
keragaman JK db KT Fhitung P-value F tabel
Perlakuan 19724.8 4 4931.2 33.02143
2.83E-
07 3.055568
Sisa 2240 15 149.3333
Total 21964.8 19
Keterangan: Fhitung>Ftabel berarti perlakuan memberikan pengaruh yang berbeda nyata terhadap jumlah pupa.
Jumlah Pupa
Duncan
Subset for alpha = .05
Konsentrasi N 1 2 3 20 % 4 13.00 5 % 4 74.00 10 % 4 89.00 89.00 2,5 % 4 93.00 93.00 Kontrol 4 99.00 Sig. 1.000 .053 .290
Means for groups in homogeneous subsets are displayed. a Uses Harmonic Mean Sample Size = 4.000.
JUMLAH LALAT HIDUP
Sumber
keragaman JK db KT Fhitung P-value F tabel
Perlakuan 8401.755 4 2100.439 4.599625 0.012676 3.055568
Sisa 6849.8146 15 456.6543
Total 15251.57 19
Keterangan: Fhitung>Ftabel berarti perlakuan memberikan pengaruh yang berbeda nyata terhadap jumlah lalat hidup.
Lalat Hidup
Duncan
Subset for alpha = .05
Konsentrasi N 1 2 20 % 4 36.67 2,5 % 4 83.59 5 % 4 88.23 Kontrol 4 89.17 10 % 4 89.53 Sig. 1.000 .722
Means for groups in homogeneous subsets are displayed. a Uses Harmonic Mean Sample Size = 4.000.