Afifah E, Tim Lentera. 2003. Khasiat dan Manfaat Temulawak: Rimpang Penyembuh Aneka Penyakit. Jakarta: Agromedia Pustaka.
Chairul P. 2011. Uji efektivitas imunomodulator tiga jenis zingiberaceae secara
in-vitromelalui pengukuran aktivitas sel makrofag dan kapasitas fagositosis [artikel]. Cibinong: Bidang Botani, Puslit Biologi LIPI.
Daniel M. 2006. Medicinal Plants: Chemistry and Properties. USA: Sience Publishers.
Davidson F, Kaspers B, Schat KA. 2008.Avian Immunology. UK: Elsevier Ltd.
Haskito A. 2011. Efek pemberian ekstrak daun Srikaya (Annona squamosa L.) terhadap gambaran histopatologi bursa Fabricius dan limpa ayam pedaging yang diinfeksi virus Infectious Bursal Disease [artikel]. Surabaya: Universitas Airlangga.
Hariana HA. 2007. Tumbuhan Obat dan Khasiatnya Seri 2. Jakarta: Penebar Swadaya.
Indranata FD. 2011. Ekspresi cytochrom yang menginduksi apoptosis melalui jalur intrinsik pada sel bursa Fabricius yang diinfeksi virus Gumboro virulen [artikel]. Surabaya: Universitas Airlangga.
Jarukamjorn K, Nemoto N. 2008. Pharmacological aspects of Andrographis paniculataon health and its major diterpenoid constituent andrographolide.
Journal of Health Science54(4): 370-381.
Junieva PN. 2006. Pengaruh pemberian ekstrak Meniran (Phyllanthus sp.) terhadap gambaran mikroskopik paru tikus wistar yang diinduksi karbon tetraklorida [skripsi]. Semarang: Fakultas Kedokteran, Universitas Diponegoro.
Kurniawan A. 2011. Aktivitas antioksidan dan potensi hayati dari kombinasi ekstrak empat jenis tanaman obat Indonesia [skripsi]. Bogor: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Institut Pertanian Bogor.
Mahendra B. 2005.13 Jenis Tanaman Obat Ampuh. Jakarta: Penebar Swadaya.
Mahya IA. 2008. Sistem pendukung keputusan untuk menentukan kualitas produksi ayam petelur [skripsi]. Malang: Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Islam Negeri Malang.
Miksusanti. 2010. Proliferasi sel limfosit secara in-vitro oleh minyak atsiri Temu Kunci dan film edibel anti bakteri.Jurnal Penelitian Sains10: 06-07.
Mulyantini NGA. 2010. Ilmu Manajemen Ternak Unggas. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
Mursito B. 2002. Ramuan Tradisonal untuk Gangguan Ginjal. Jakarta: Penebar Swadaya.
Murtini S, Murwani R, Satrija F, Handaryani E. 2006. Efek imunomodulasi ekstrak Benalu Teh (Scurrula oortiana) pada telur ayam berembrio. JITV
11(3): 191-197.
Nugrahaningtyas KD, Matsjeh S, Wahyuni TD. 2005. Isolasi dan identifikasi senyawa flavonoid dalam rimpang Temu Ireng (Curcuma aeruginosa
Roxb.). Biofarmasi3 (1): 32-38.
Prapanza I, Irianto LA. 2003. Khasiat dan Manfaat Sambiloto. Jakarta: Agromedia Pustaka.
Philip K, Malek S, Sani W, Shin S, Kumar S, Lai H, Serm L, Rahman S. 2009. Antimicrobial activity of some medicinal plants from Malaysia. American Journal of Applied Sciences6(8): 1613-1617.
Radji M. 2010.Imunologi dan Virologi. Jakarta: Penerbit ISFI.
Rasban W. 2006. Macbiophotonic microscopy [terhubung berkala]. http://www. macbiophotonic.ca/imagej. [11 Juli 2011].
Rukmana R. 2006.Temulawak Tanaman Rempah dan Obat. Yogyakarta: Penerbit Kanisius
Setyawati I. 2009. Morfologi fetus mencit (Mus musculus L.) setelah pemberian ekstrak daun Sambiloto (Andrographis paniculata Nees.). Jurnal Biologi XIII(2): 41 44.
Sharma P, Parmar J, Verma P,Goyal P. 2009. Anti-tumor activity of Phyllanthus niruri(a medicinal plant) on chemical-induced skin carcinogenesis in mice.
Asian Pacific Journal of Cancer Prevention10: 1089-1094.
Soenanto H. 2009. 100 Resep Sembuhkan Hipertensi, Asam Urat, dan Obesitas. Jakarta: Gramedia.
Sriningsih, Wibowo AE. 2006. Efek protektif pemberian ekstrak etanol herba Meniran (Phyllanthus niruri L.) terhadap aktivitas dan kapasitas fagositosis makrofag peritoneum tikus.Amcarpus6 (2) : 91 96.
Sufiriyanto, Indradji M. 2005. Aktivitas pemberian ekstrak Temulawak (Curcumae xanthoriza) dan Kunyit (Curcumae domestica) sebagai immunostimulator flu burung pada ayam niaga pedaging. Animal Production9: 178 183.
Suhirman S, Winarti C. 2007. Prospek dan fungsi tanaman obat sebagai imunomodulator. Perkembangan Teknologi Tanaman Rempah dan Obat
19(2).
Syahroni B, Handharyani B, Soejoedono RD, Jusa ER. 2005. Kajian morfopatologi dan immunologi pada ayam Specific Pathogen Free (SPF) setelah divaksinasi dengan vaksin Gumboro aktif Strain Intermediate. Buletin Pengujian Mutu Obat Hewan XI.
Syukur C, Hernani. 2002. Budidaya Tanaman Obat Komersial. Jakarta: Penebar Swadaya.
Tabeekh MAS, Mayah AAS. 2009. Morphological investigation of Bursa of Fabricius of imported broilers and local chicks vaccinated with two types of IBD vaccines.Iraqi Journal of Veterinary Sciences23 : 201 206.
Utami P. 2008.Buku Pintar Tanaman Obat. Jakarta: Agromedia Pustaka.
Wahyuwardani S, Agungpriyono DR, Parede L, Manalu W. 2011. Penyakit Gumboro : etiologi, epidemiologi, patologi, diagnosis, dan pengendaliannya.Wartazoa21 (3).
Wardani AAK. 2009. Pengaruh pemberian ekstrak etanol Temulawak (Curcuma xanthorriza Roxb.) terhadap gambaran histopatologi bursa Fabricius ayam petelur [skripsi]. Bogor: Fakultas Kedokteran Hewan, Institut Pertanian Bogor.
Wijayakusuma H, Dalimantha S. 2005. Ramuan Tradisional untuk Pengobatan Darah Tinggi.Jakarta: Penebar Swadaya.
Wijayakususma H. 2005. Atasi Kanker dengan Tanaman Obat. Jakarta: Puspa Swara.
Zainuddin D. 2006. Tanaman obat meningkatkan efisiensi pakan dan kesehatan
ternak unggas [terhubung berkala].
http://www.peternakan.litbang.deptan.go.id. [2 Juni 2012].
Ziaran H, Rahmani H, Pourreza J. 2005. Effect of dietary oil extract of propolis on immune response and broiler performance. Pakistan Journal of Biological Sciences8(10): 1485-1490.
Lampiran 1 Diagram alir tahapan perlakuan penelitian Persiapan kandang dan ekstrak tanaman obat 5 ekor ayam 5 ekor ayam Kontrol (tanpa diberi perlakuan) F4 (Meniran dan Sambiloto) F3 (Temulawak dan Temu Ireng) F2 (Temulawak, Meniran, Temu Ireng) F1 (Temulawak, Sambiloto, Meniran, Temu Ireng ) 5 ekor ayam 5 ekor ayam 5 ekor ayam 25 ekor ayam diadaptasi selama 4 hari Pengamatan histopatologi Nekropsi dan pengambilan sampel organ Pembuatan sediaan histopatologi Pengolahan data
Lampiran 2 Hasil analisis ANOVA total luasan folikel terhadap luasan plika luasan Sum of Squares df Mean Square F Sig. Between Groups .134 4 .034 4.887 .007 Within Groups .137 20 .007 Total .271 24
Lampiran 3 hasil uji lanjut Duncan rasio total luasan folikel terhadap luasan plika
perlakuan N
Subset for alpha = 0.05 1 2 Duncana F1 5 .354429 F2 5 .355217 kontrol(-) 5 .414155 F3 5 .423544 F4 5 .555149 Sig. .240 1.000
Means for groups in homogeneous subsets are displayed.
Descriptives
Perlakuan
N Mean Std. Deviation Std. Error
95% Confidence Interval for Mean
Minimum Maximum Lower Bound Upper Bound
F1 5 .354429 .0538536 .0240841 .287561 .421297 .2767 .4207 F2 5 .355217 .0580377 .0259553 .283154 .427280 .2733 .4108 F3 5 .423544 .0949597 .0424673 .305636 .541452 .3544 .5884 F4 5 .555149 .1154845 .0516462 .411756 .698541 .3790 .6604 kontrol(-) 5 .414155 .0752427 .0336496 .320729 .507581 .3551 .5128 Total 25 .420499 .1062958 .0212592 .376622 .464375 .2733 .6604
TEMU IRENG) TERHADAP GAMBARAN HISTOPATOLOGI
BURSA FABRICIUS AYAM BROILER
OLIVIA MIAN ARTHANIKA
FAKULTAS KEDOKTERAN HEWAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2012
Saya menyatakan bahwa skripsi Pengaruh Pemberian Formula Ekstrak 4 Tanaman Obat (Temulawak, Sambiloto, Meniran, Temu Ireng) terhadap Gambaran Histopatologi Bursa Fabricius Ayam Broiler adalah karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apa pun kepada perguruan tinggi mana pun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam daftar pustaka di bagian akhir skripsi ini.
Bogor, September 2012
✁✂✄✂☎✆ ✂☎✝✞ ✟✠✡ ☎ ✝✂☛☎
Formula (☞ ✌✍ ✎✌✏✑ ✒✑✓✔✕ ✖✍✍ ✗✘✑ Roxb., ✙✓✚✍ ✖✛✍✑ ✜✕✗✢ ✜✑✓✗✎✌✣✑✔✑ Nees.,
✤✕✥✣✣✑✓✔✕✌✢ ✓ ✗✍ ✌✍ ✗ Linn., ☞✌✍ ✎✌✏✑ ✑✦✍ ✌✛ ✗✓✖✢ ✑ Roxb.) on histopathology of chicken bursa of Fabricius. Under direction of BAMBANG PONTJO
PRIOSOERYANTOandMAWAR SUBANGKIT.
The objective of this research is to elaborate the effects of four medicinal plants extract formulas on histopatological lesions of chicken bursa of Fabricius by examine the general lesions and measuring the area of plicae and the area of lymphoid follicles. Twenty five heads of day old chick s were divided into five groups treatments, there were combination of (1) F1:
☞ ✌✍ ✎✌✏✑ ✒✑✓✔✕✖✍ ✍ ✗✘✑ Roxb✧★ ✙✓✚✍ ✖✛✍ ✑✜ ✕ ✗✢ ✜✑✓✗✎✌✣✑✔✑ Nees., ✤✕✥✣✣✑✓✔✕✌✢ ✓✗✍ ✌✍ ✗ Linn. and ☞ ✌✍ ✎✌✏✑ ✑✦✍ ✌✛ ✗✓✖✢✑ Roxb✧ extract; (2) F2: ☞ ✌✍ ✎✌✏✑ ✒✑ ✓✔✕ ✖✍✍ ✗✘✑ Roxb., ✤✕✥✣✣✑✓✔✕✌✢ ✓ ✗✍ ✌✍ ✗ Linn., and ☞ ✌✍ ✎✌✏✑ ✑✦✍ ✌ ✛✗✓✖✢ ✑ Roxb. extract; (3) F3: ☞ ✌✍ ✎✌✏✑ ✒✑ ✓✔✕ ✖✍ ✍ ✗✘✑ Roxb. and ☞ ✌✍ ✎✌✏✑ ✑✦✍ ✌ ✛✗✓ ✖✢ ✑ Roxb extract; (4) F4: ✤✕✥✣✣✑ ✓✔✕ ✌✢ ✓✗✍ ✌✍ ✗ Linn. and ✙✓✚ ✍ ✖✛✍✑ ✜✕✗✢ ✜✑✓✗✎✌✣✑✔✑ Nees. extract; and (5) untreated as control. The chikens were treated for 4 weeks. Result showed that there were general lesions in all treatment groups. Mild formation of cysts and deplesion of follicles were detected. Total area of follicles was increased in F3 and F4 group compared to the control groups, while the F4 group was the highest (P<0.05) in total area of follicles compared to other treated groups. We concluded that all formulas of the medicinal plants were not make histopatological lesions to chicken bursa of fabricius and the F4 group is the best formulation to increased the total area of follicles.
Keywords: medicinal plant, ☞✌✍ ✎✌✏✑ ✒✑✓✔✕ ✖✍✍ ✗✘✑ Roxb., ✙ ✓✚ ✍ ✖ ✛✍ ✑✜ ✕ ✗✢ ✜ ✑ ✓ ✗✎✌✣✑✔✑★ ☞✌✍ ✎✌✏✑ ✑✦✍ ✌ ✛✗✓ ✖✢ ✑ Roxb.★ ✤✕✥✣✣✑ ✓✔✕✌✢ ✓✗✍ ✌✍ ✗ Linn., chicken, bursa of Fabricius.
Tanaman Obat (Temulawak, Sambiloto, Meniran, Temu Ireng) terhadap Gambaran Histopatologi Bursa Fabricius Ayam Broiler. Dibimbing oleh
BAMBANG PONTJO PRIOSOERYANTOdanMAWAR SUBANGKIT.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat pengaruh pemberian formula ekstrak 4 tanaman obat yaitu Temulawak (✩ ✪ ✫✬✪ ✭✮ ✯✮✰ ✱✲✳ ✫ ✫✴✵ ✮
Roxb.), Sambiloto (✶✰✷✫✳✸✫ ✮✹✲✴✺ ✹✮✰✴✬✪✻✮✱✮ Nees.), Meniran (✼✲✽✻✻✮✰ ✱✲✪✺ ✰✴ ✫✪ ✫✴ Linn.) dan Temu Ireng (✩ ✪ ✫✬✪ ✭✮ ✮✾✫✪✸✴✰ ✳✺✮Roxb.) terhadap gambaran histopatologi bursa Fabricius dengan melihat perubahan umum pada bursa, luasan plika dan jumlah luasan folikel. Dua puluh lima DOC dibagi menjadi lima kelompok dan diberi perlakuan yang berbeda, yaitu (1) F1 diberikan formula yang terdiri atas ekstrak Temulawak, Sambiloto, Meniran, dan Temu Ireng; (2) F2 diberikan formula yang terdiri atas Temulawak, Meniran, dan Temu Ireng; (3) F3 diberikan formula yang terdiri atas Temulawak dan Temu Ireng; (4) F4 diberikan formula yang terdiri atas Meniran dan Sambiloto; (5) satu kelompok kontrol yang tidak diberi perlakuan. Perlakuan diberikan selama empat minggu dan hasil menunjukkan adanya perubahan umum yang ringan pada bursa Fabricius berupa pembentukan kista dan deplesi folikel limfoid.
Total luasan folikel meningkat pada kelompok F3 dan F4 dibandingkan dengan kelompok kontrol dimana kelompok F4 meningkat secara nyata (P<0.05) dibandingkan dengan kelompok perlakuan lainnya. Berdasarkan hasil penelitian ini, disimpulkan bahwa pemberian 4 formula tanaman obat menimbulkan lesio patologi berarti pada bursa Fabricius ayam broiler serta pemberian formulasi ekstrak Meniran dan Sambiloto merupakan kombinasi yang paling baik dalam meningkatkan total luasan folikel.
Kata kunci: tanaman obat, Temulawak (✩ ✪ ✫✬✪ ✭ ✮✯✮✰✱✲✳✫✫✴✵ ✮Roxb.), Sambiloto (✶✰✷✫✳✸✫ ✮✹✲✴✺ ✹✮✰✴ ✬✪✻✮ ✱✮ Nees), Meniran (✼✲✽✻✻✮✰ ✱✲✪✺ ✰✴ ✫✪ ✫✴
Linn.)✿ Temu Ireng (✩✪✫✬✪ ✭✮ ✮✾✫✪✸✴✰ ✳✺✮ Roxb.)✿ ayam broiler, bursa Fabricius.