Anshorullah, A., E. Widyastuti dan A. S. Siregar. 2008. Distribusi Diatomae Planktonik Pada Musim yang Berbeda di Perairan Waduk Wadaslintang Wonoboso. [Prosiding] Seminar Nasional Limnologi IV.
Ardiansyah, K. 2017. Hubungan N-total Dan Posfat Terhadap Kelimpahan Fitoplankton di Perairan Pulau Anak Krakatau. Universitas Lampung, Bandar Lampung.
Arief, D. 1984. Pengukuran Salinitas Air Laut dan Peranannya dalam Ilmu Kelautan. 9 (1) : 3-10.
Arinardi, 1997. Kisaran Kelimpahan dan Komposisi Plankton Predominan di Perairan Kawasan Tengah Indonesia. LIPI. Bogor.
Aryawati, R. 2007. Kelimpahan dan Sebaran Fitoplankton di Perairan Berau Kalimantan Timur.Pasca Sarjana Institut Pertanian Bogor.
Asriyana dan Yuliana. 2012. Produktivitas Perairan. Jakarta: Bumi Aksara.
Asyiawati, Y. 2010 Pengaruh Pemanfaatan Lahan terhadap Ekosistem Pesisir di Kawasan Teluk Ambon. 10 (2) : 1-5.
Barus, T.A. 2004.Pengantar Limnologi Studi Tentang Ekosistem Air Daratan.USU PRESS. Medan.
Basmi, J. 1995. Planktonologi : Produksi Primer. Institut Pertanian Bogor.
Basmi, J. 2000. Plankton Sebagai Bioindikator Kualitas Perairan.Institut Pertanian Bogor. Bogor
Djokosetiyanto, D dan S. Rahardjo. 2006.Kelimpahan dan Keanekaragaman Fitoplankton di Perairan Pantai Dadap Teluk Jakarta. 13 (2) : 135-141.
Dora, N. 2006.Deskripsi tentang Desa Jaring Halus. 1 (1) : 26-37.
Effendi, H. 2003.Telaah Kualitas Air Bagi Pengelolaan Sumberdaya Lingkungan Perairan. Penerbit Kanisius. Yogyakarta.
Effendi.R., P. Palloan dan N. Ihsan. 2012. Analisis Konsentrasi Klorofil-A di Perairan Sekitar Kota Makassar Menggunakan Data Satelit Topex/Poseidon. BMKG Stasiun Meteorologi Maritim Paotere Makassar.Jurnal Sains dan Pendidikan Fisika.Jilid 8 (3). 279 – 285.
Falkowski, P. G. 2002. The ocean’s invisible forest. Marine phytoplankton play a critical rolein regulating the earth's climate. Could they also be used to combat global warming? Scientific American, August 2002: 54-61.
Fitriya.N dan M. Lukman. 2015. Phytoplankton Commuunities in The Lamalera Sea , East Nusa Tenggara.
Fransisca. A. 2011. Tingkat Pencemaran Perairan Ditinjau Dari Pemanfaatan Ruang Di Wilayah Pesisir Kota Cilegon. Jurnal Perencanaan Wilayah dan Kota . 22 (2): 145 – 160.
Hamuna, B., R.H.R. Tanjung., Suwito., H.K. Maury dan Alianto. 2018. Kajian Kualitas Air Laut dan Indeks Pencemaran Berdasarkan Parameter Fisika-Kimia di Perairan Distrik Depapre, Jayapura. 16 (1) : 35-43.
Hartono. 1998. Kelimpahan zooplankton sebagai indikator kualitas perairan di Teluk Hurun , Lampung Selatan. Universitas Lampung.
Hutabarat dan Evans. 1986. Kunci Identifikasi Plankton. Jakarta. UI
Hutabarat, S. 2000. Produktivitas Perairan dan Plankton. Semarang . Universitas Diponegoro.
Islami, M. M. 2013. Pengaruh Suhu dan Salinitas Terhadap Fitoplankton.UPT Balai Konservasi Biota Laut-LIPI, Ambon.
Keputusan Menteri Lingkungan Hidup. 2003. [Keputusan Menteri Lingkungan Hidup] Nomor 115 Tahun 2003 tentang Pedoman Penentuan Status Mutu Air. Jakarta.
Keputusan Menteri Lingkungan Hidup No.51 Tahun 2004 Tentang Baku Mutu Air Laut. Kantor Menteri Negara Lingkungan Hidup, Jakarta.
Krebs, C. J. 1985. Experimental Analysis of Distribution of Abundance.Third Edition. New York : Haper & Row Publisher.
Kumar. R., K Toppo., S.K. Mandotra., M.R. Suseela., M.K. Seth., U. Minhas., R.
Kasherwani dan S.P. Gupta. 2015. Quantitative Analysis and First Report of Euglena tubafrom Himachal Pradesh, India. International Journal of Science and Research (IJSR).
Mujiyanto, D. W. Hendro dan Y Sugiati. 2011. Hubungan antara kelimpahan fitoplankton dengan konsentrasi N-P pada daerah Keramba jaring apung.18 (1) : 15-25
Novia, R., Adnan dan Ritonga, R. 2016. Hubungan parameter fisika-kimia perairan dengan kelimpahan plankton di Samudera Hindia bagian Barat Daya. Depik, 5(2): 67-76.
Novonty, V& Olem, H, 1994, Water Quality, Prevention, Identification and Management of Diffuse Pollution, Van Nostrans Reinhold, New York.
Nugroho, A. 2006.Bioindikator Kualitas Air.Universitas Trisakti Jakarta.
Nugroho, S.H. 2012. Morfologi Pantai, Zonasi dan Adaptasi Komunitas Biota Laut di Kawasan Intertidal. 37 (3) : 11-21.
Nybakken, J.W. 1992. Biologi Laut Suatu Pendekatan Ekologi. Penerjemah: M.
Eidman, Koesoebiono, D.G. Bengen, M. Hutomo dan S. Sukarjo. PT.
Gramedia. Jakarta. 459 hal.
Odum, E. P, 1996. Dasar-dasar Ekologi. Diterjemahkan oleh Samingan, T. Dan Sri Gandono,B. Cet-3.Gajah Mada Press. IKAPI.Yogyakarta.571 p.
Odum, E. P. 1993. Dasar-dasar Ekologi. Diterjemahkan dari Fundamental of Ecology oleh T. Samingan. Gadjah Mada University Press.Yogyakarta.
Odum, E.P. 1971. Fundamentals of Ecology. Third Edition, W.B. Saunders Co., Philadelphia, 1-574.
Parsons, T. R., M. Takahashi., dan B. Hargrave. 1984. Biological Oceanographyc Processes. Pergamon Press. 3rd Edition.New York-Toronto. Vol 277, Number 1. Perkins, E.J. 1974. The Biology of Estuaries and Coastal Water. Academi Press Co. New York.
Patty, S.I. 2014.Karakteristik Posfat, N-total dan Oksigen Terlarut di Perairan Pulau Gangga dan Pulau Siladen, Sulawesi Utara. 2 (2) : 74-84.
Pratiwi E.D., C.J. Koenawan dan A. Zulfikar. 2015. Hubungan kelimpahan plankton terhadap kualitas air diperairan malang rapat kabupaten bintan provinsi kepulauan riau. Fakultas ilmu kelautan, FIKP Umrah. 1 (3) : 09 – 17.
Pugesehan. D. J. 2010. Analisis klorofil-a fitoplankton produktifitas primer di perairan pantai natsepa kabupaten Maluku tengah. Jurnal Agroforestri.
5(4) : 273-276.
Purwantara, S., Sugiharyanto dan N. Khotimah. 2013. Karakteristik Spasial Pengembangan Wilayah Pesisir Daerah Istimewa Yogyakarta dalam Konteks Uuk DIY. Universitas Negeri Yogyakarta, Yogyakarta.
Puteri, D., H. Sitorus dan A. Muhtadi. 2017. Keragaman Ikan di Perairan Ekosistem Mangrove Desa Jaring Halus Kabupaten Langkat, Sumatera Utara. 6 (2) : 145-152.
Rahmawati. I. I., B. Hendrarto dan W . Purnomo. 2014. Fluktuasi bahan organik dan sebaran nutrient serta kelimpahan fitoplankton dan klorofil-a di muara sungai saying demak. Jurnal Perikanan dan Kelautan. 3 (1) : 27-36
Rashidy, E.A., M. Litaay., M.A. Salam dan M.R. Umar. 2013. Komposisi dan Kelimpahan Fitoplankton di Perairan Pantai Kelurahan Tekolabbua, Kecamatan Pangkajene, Kabupaten Pangkep, Provinsi Sulawesi Selatan. 4 (7) : 12-16.
Rudianto. 2014. Analisis Restorasi Ekosistem Wilayah Pesisir Terpadu Berbasis Co-Management: Studi Kasus di Kecamatan Ujung Pangkah dan Kecamatan Bungah, Kabupaten Gresik. 1 (1) : 54-67.
Saraswati, N.L.G.R.A., Yulius., A. Rustam., H.L. Salim., A. Heriati dan E.
Mustikasari. 2017. Kajian Kualitas Air untuk Wisata Bahari di Pesisir Kecamatan Moyo Hilir dan Kecamatan Lape, Kabupaten Sumbawa. 13 (1) : 37-47.
Septiana. N. D. 2017. Keanekaragaman di Pantai Pasir Putih Kabupaten Lampung Selatan. Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung, Lampung.
Simanjuntak, M. 2007. Oksigen Terlarut dan Apparent Oxygen Utilization di Perairan Teluk Klabat Pulau Bangka. Jurnal Kelautan. Pusat Penelitian Oseanografi LIPI, Jakarta.
Sodikin. 2011. Karakteristik dan Pemanfaatan Sumberdaya Pesisir dan Laut di Kawasan Pantai Kabupaten Indramayu. 11 (2) : 200-208.
Soedibjo, 2008.Analisis Komponen Utama dalam Kajian Ekologi. Pusat Penelitian Oseanografi LIPI, Jakarta.
Sudarto. 1993. Pembuatan Alat Pengukur Arus Secara Sederhana. 18 (1).35-44.
Oseana.
Suin, N. M. 2002. Metode Ekologi. Penerbit Universitas Erlangga. Jakarta.
Surbakti, Y. B. 2009. Studi Keanekaragaman Plankton di Lau Sitelu Desa Namorambe Kabupaten Deli Serdang.Skripsi USU. Medan.
Utami. T. M. R., L. Maluskah., M. Yusuf. 2016. Sebaran N-total (NO3) dan Posfat (PO4) Di Perairan Karangsong Kabupaten Indramayu. Bulletin Oseanografi Marina. 5 (1) : 31 – 37.
Walpole, R. E. 1982. Pengantar Statistika Edisi Ke-3 Gramedia Pustaka Utama. Jakarta
Widigdo, B. 2001. Manajemen Sumberdaya Perairan. Bahan Kuliah. FPIK IPB.
Bogor.
Wiyarsih.B., H. Endrawati dan S. Sedjati. 2019. Komposisi dan Kelimpahan Fitoplankton di Laguna Segara Anakan, Cilacap. Buletin Oseanografi Marina 8 (1) :1–8
Yordani, R., Suwanda dan I. G. N. Mindra Jaya. 2011. Analisis Komponen Utama Data tidak Lengkap dengan Metode Variational Bayesian Principal Component Analysis (VBPCA). Universitas Padjajaran, Bandung.
Yuliana dan Asriyana. 2012. Produktivitas Perairan. Bumi Aksara. Jakarta.
LAMPIRAN
Lampiran 1. Alat dan Bahan
a. Sechi Disk b. Plankton
c. Sterofoam d. Botol Sampel
e. Lugol f. pipet tetes
Lampiran. Lanjutan
g. Buku Identifikasi h. SRC
i . Do Meter j. Refraktometer
k. pH Meter l. GPS
Lampiran. Lanjutan
m. Termometer n. Mikroskop
o. Bola duga
Lampiran 2. Pengambilan sampel
a. Pengukuran kecerahan b. pengukuran salinitas
c. pengukuran kecepatan arus d. pengukuran DO
e. pengambilan plankton f. pengawetan plankton
Lampiran. Lanjutan
g. pengambilan sampel air h.pengukuran pH
i. pengukuran kedalaman
Lampiran 3. Foto Fitoplankton
a. Melosira actogona b. Cerataulina smithii
c. Coscinodiscus wailesi d. Hemiaulus hauckii
e. Actinocyclus ehrenbergi f. Melosira sulcata
Lampiran Lanjutan
g. Tintinnopsis lohmanni h. Coscinodiscus subconcavum
i. Euglena agilis j. Tintinnopsis gracilis
Lampiran 4. Data Kelimpahan Fitoplankton
Lampiran 5. Data Keanekaragaman Fitoplankton dan Data Keseragaman
Lampiran. Lanjutan Data Dominansi Fitoplankton
Lampiran 6. Data Correlation matrix (Pearson (n)):