• Tidak ada hasil yang ditemukan

2.1. Penelitian Terdahulu

Penelitian sebelumnya dari jurnal komunikasi oleh MIMBAR tentang “Sikap Masyarakat Ter hadap Pemberitaan Bahaya Flu Babi di Media Massa”. Dalam penelitian tersebut dijelaskan bahwa “Waspada Flu Babi” menjadi topik hangat yang menghiasi media massa khususnya di media cetak.Penelitian dilakukan di Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah karena terdapat banyak perternakan babi di daerah tersebut. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui sikap masyarakat terhadap pemberitaan bahaya flu babi di media massa. Oleh karena itu, digunakan teori S-O-R dengan memfokuskan pada materi pemberitaan “Waspada Flu Babi” yang diakses oleh masyarakat, dan sikap masyarakat terhadap pemberitaan tersebutdalam aspek Kognitif, aspek afektif, dan aspek konasi. Metode penelitian ini menggunakan survei deskriptif denganteknik Quota Sampling sehingga dan di dapat 200 orang responden. Hasil yang didapat adalah masyarakat tidak mudah diterpa begitu saja pembritaan “waspada Flu Babi” mempertimbangkan banyaknya isi yang di muat dalam media massa dan tidak memiliki inisiatif sengaja untuk mencari informasi tersebut.

Penelitian lain oleh DEPKOMINFO tentang “Sikap J ur nalis Tentang Citizen Journalism”. Dalam penelitian komunikasi tersebut dijelaskan bahwa dewasa ini banyak peristiwa di sudut-sudut kota yang tidak ter-cover oleh media mainstream, tetapi dikabarkan oleh masyarakat. Oleh karenahal tersebut, maka

penelitian ini dilakukan dengan fokus bagaimana sikap jurnalis surat kabar terhadap citizen journalism. Penelitian ini menggunakan teori S-O-R dengan penilaian berdasarkan aspek kognitif, afektif, dan psikomotor. Metode penelitian dalam penelitian ini adalah descriptive researchdengan teknik purposive sampling untuk mendapatkan responden yang merupakan wartawan surat kabar dan telah memenuhi kriteria yang ditetapkan. Hasil yang didapat para jurnalis menanggapi baik adanya citizen journalism namun mereka jelas menyatakan bahwa tidak bisa di samakan antara jurnalis dengan citizen journalism, sebab jurnalis mempunyai kode etik dan tanggung jawab terhadap apa yang diberitakan.

2.2. Landasan Teori 2.2.1. Sikap

Sikap adalah suatu kecenderungan untuk memberikan reaksi yang menyenangkan atau normal terhadap suatu objek atau sebuah kumpulan objek. Sikap relatif menetap, berbagai studi menunjukan bahwa sikap kelompok cenderung dipertahankan dan jarang mengalami perubahan (rahmat, 2001: 33). Sedangkan La Pierre (1934 dalam allen, guy, dan Edgley, 1980) mendefinisikan bahwa sikap sebagai suatu pola perilaku, tandensi atau kesiapan antisipasi, predis posisi untuk menyesuaikan diri dalam situasi sosial, atau secara sederhana, sikap adalah respons terhadap stimuli sosial yang telah terkondisi. Sayfuddin Azwar dalam bukunya Sikap Manusia menjelaskan salah satu pendekatan klasifikasi pemikiran tentang sikap yaitu Pendekatan yang memandang sikap sebagai kombinasi reaksi afektif, perilaku, dan kognitif terhadap objek. Ketiga komponen

tersebut secara bersama mengorganisir sikap individu. Pendekatan ini dikenal sebagai pendekatan komponent. Lebih jelasnya dijelaskan dalam gambar berikut :

Gambar 1 : Bagan Komponen sikap

Djalaludin Rahmat (2005) menjelaskan bahwa pada hakekatnya, sikap merupakan suatu interelasi dari berbagai efek, dimana efek tersebut ada tiga yaitu :

1. Efek kognitif

Yaitu sikap yang tersusun atas dasar pengetahuan atau informasi, keyakinan dan pendapat yang dimiliki seseorang tentang objek sikapnya. Komponen ini berkaitan dengan proses berpikir yang menekankan pada rasionalitas dan logika. Adanya keyakinan dan evaluasi yang dimiliki seseorang diwujudkan dalam kesan baik atau buruk terhadap lingkungannya.

Sikap

Kognit if

Respon persept ual Pernyat aan lisan tet ang penget ahuan

Afekt if

Respons syaraf sim at etik Pernyat aan lisan t entang perasaan

Konat if

Tindakan yang t ampak Pernyat aan lisan

mengenai kecenderungan perilaku

2. Efek Afektif

Sikap emosional atau perasaan seseorang yang berhubungan dengan rasa senang atau tidak. Jadi sifatnya evaluatif yang berhubungan erat dengan nilai-nilai keudayaan dan sistem nilai yang dimiliki.

3. Efek Konatif/ Psikomotor

Sikap seseorang yang merupakan kecenderungan seseorang bertindak terhadap lingkungan dengan ramah, sopan, bermusuhan, menantang, melaksanakan dengan baik dan lain sebagainya.

Sikap merupakan salah satu wujud dari efek dalam proses komunikasi. Dalam buku Sikap Manusia Teori dan Pengukurannya, Saifuddin Azwar (2005) menguraikan bahwa perubahan sikap terhadap stimulus terbagi menjadi tiga jenis, yaitu positif, netral dan negatif. Dikatakan positif apabila mendukung stimulus yang diberikan, dikatakan negatif apabila tidak mendukung stimulus yang diberikan, dan dikatakan netral apabila tidak terjadi perubahan yang terlihat signifikan.

2.2.2. Masyarakat dan Komunikasi

Masyarakat merupakan individu- individu yang saling terkait, dalam kesehariannya melakukan kegiatan komunikasi, entah bertatap muka secara langsung atau melalui media yang dapat menjembatani pihak-pihak yang berhubungan. Tujuan Komuniaksi dalam kegiatan sehari-hari memiliki

kepentingan yang berbeda-beda yang nantinya diharapkan dapat tercipta saling pengertian. Berikut tujuan komunikasi menurut Effendy (2003:12).

1. Perubahan sikap 2. Perubahan pendapat 3. Perubahan prilaku 4. Perubahan sosial

Dalam penelitian ini peneliti memfokuskan pada media surat kabar sebagai salah satu pilihan Masyarakat Bojonegoro dalam mencari informasi dalam berita – berita yang di sajikan. Jumlah populasi Masyarakat Bojonegoro yang berjumlah sekitar 1.408.089 jiwa pada tahun 2013 berdasarkan data dari website bojonegorokab.bps.go.iddan diikutiperkembangan ekonomi Bojonegoro yang terus meningkat seiring pertumbuhan daerah yang semakin maju, menjadi beberapa faktor yang membuat oplah Harian Radar Bojonegoro terus meningkat manjadi lebih dari 24.000 ekspemplar tiap hari.

2.2.3 Berita

Dalam situswikipedia.org/wiki/Beritadijelaskan bahwa Berita adalah informasi baru atau informasi mengenai sesuatu yang sedang terjadi, disajikan lewat bentuk cetak, siaran, Internet, atau dari mulut ke mulut kepada orang ketiga atau orang banyak.Laporan berita merupakan tugas profesi wartawan, saat berita dilaporkan oleh wartawan laporan tersebut menjadi fakta / ide terkini yang dipilih secara sengaja oleh redaksi pemberitaan / media untuk disiarkan dengan anggapan bahwa berita yang terpilih dapat menarik khalayak banyak karena mengandung

unsur-unsur berita. Surat kabar adalah media cetak yang memuat lebih dari 50% isinya tentang berita. Dalam situs di jelaskan secara singkat bahwa menulis berita bukan sekedar mencurahkan isi hati. Sebuah berita harus dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya, aktual, dan informatif. Kualitas berita tentu harus memenuhi kriteria umum penulisan, yaitu 5W+1H. Selain syarat tersebut, sebenarya ada juga syarat yang juga wajib dimengerti oleh seorang jurnalis, yaitu persyaratan bentuk. Dalam jurnalistik syarat bentuk ini lebih sering dikenal dengan sebutan ‘Piramida Terbalik’. Kenapa disebut Piramida Terbalik, karena bentuknya memang mirip dengan piramida mesir namun posisinya terbalik.

Kedua hal ini disebut sebagai dasar menulis bagi wartawan. 5W + 1H adalah singkatan dari “what, who, when, where, why, how,” yang dalam bahasa Indonesia menjadi “apa, siapa, kapan, di mana, mengapa, bagaimana.” Semua unsur inilah yang harus terkandung dalam sebuah artikel biasa atau berita biasa.Artikel berbentuk berita memiliki struktur unik: Inti informasi ditulis pada alinea awal (disebut sebagai "lead" atau "teras berita"; biasanya satu hingga dua paragraf), data-data penting menyusul pada alinea-alinea selanjutnya, lalu penjelasan tambahan, dan diakhiri dengan informasi lain yang bukan bersifat informasi utama. Inilah yang disebut sebagai piramida terbalik.

Piramida terbalik adalah sebuah struktur penulisan atau bentuk penyajian sebuah tulisan yang umum dilakukan seorang wartawan. Kenapa harus menggunakan metode Piramida terbalik, tentu maksudnya adalah agar pembaca dapat segera mengetahui inti dari berita yang ingin diketahuinya. Apalagi disaat

seperti sekarang yang serba cepat. Berita online misalkan, sebaiknya dalam menyampaikan berita langsung ke pokok beritanya. Informasi- informasi penting (inti) disajikan di awal paragraf, selanjutnya informasi pendukung mengikuti paragraf berikutnya.

Bagi pembaca sebuah artikel, piramida terbalik memudahkannya menangkap inti cerita, sebab informasi yang paling pokok langsung dibeberkan sejak alinea-alinea awal.Bagi wartawan maupun redaktur, akan memudahkan dalam penulisan dan editing berita, karena mereka lebih fokus pada pokok pikiran berita yang mereka tuliskan. Sedangkan redaktur pun akan sangat mudah dalam menyunting ataupun memotong berita, tinggal menghapus paragraf-paragraf akhir yang dianggap tidak terlalu penting. Sedangkan bagi media dengan penulisan Piramida terbalik ini, akan menghemat space halaman.

Dalam penyajian berita, terdapat sifat-sifat berita yang menjadi acuan dalam pembuatannya. Sifat tersebut antara lain:

1. Aktual (baru). Hal-hal yang baru lebih memiliki nilai berita dibandingkan hal-hal yang terjadi sudah lama.

2. Jarak (jauh/ dekat). Khalayak lebih tertarik akan kejadian yang terjadi di sekitar mereka dibandingkan dengan kejadian di tempat yang lebih jauh. 3. Penting. Sesuatu menjadi berita saat dianggap penting, karena berpengaruh

pada kehidupan langsung, contoh: UU larangan merokok.

4. Akibat. Sesuatu menjadi berita karena memiliki dampak yang besar, contoh: penayangan film Fitna di situs YouTube.

6. Seks. Contohnya seperti perceraian, perselingkuhan, dan lain sebagainya 7. Ketegangan. Contohnya seperti saat-saat pelantikan presiden.

8. Kemajuan-kemajuan. Inovasi baru atau perubahan.

9. Emosi, segala sesuatu yang apabila dikabarkan akan membuat marah, sedih, kecewa. Contohnya: pemberitaan tentang bayi baru lahir yang ditemukan di tempat sampah.

10.Humor.

Deddy Iskandar Muda menjelaskan bahwa sebuah berita menjadi menarik untuk dibaca, didengar, atau ditonton jika berita tersebut memiliki nilai atau bobot yang berbeda antara satu sama lainnya.

Nilai berita tersebut sangat tergantung pada pertimbangan seperti berikut:

1. Timeliness

Timeliness berarti waktu yang tepat, artinya memiliki berita yang akan disajikan harus sesuai dengan waktu yang dibutuhkan oleh masyarakat pemirsa atau pembaca.

2. Proximity

Hal tersebut berarti kedekatan, yang dalam pengertiannya kedekatan di sini maknanya sangat bervariasi yakni dapat berarti dekat dilihat dari segi lokasi, pertalian, ras, profesi, kepercayaan, kebudayaan maupun kepentingan terkait lainnya.

3. Prominence

Artinya adalah orang yang terkemukan. Semakin seseorang itu terkenal maka akan semakin menjadi bahan yang menarik pula.

4. Consequence

Adalah konsekuensi atau akibat. Pengertiannya yaitu, segala tindakan atau kebijakan, peraturan, perundangan dan lain-lain yang dapat berakibat merugikan atau menyenangkan orang banyak merupakan bahan berita yang menarik.

5. Konflik

Memiliki nilai berita yang sangat tinggi karena konflik adalah bagian dalam kehiduoan. Di sisi lain berita adalah sangat berhubungna dengan peristiwa kehidupan.

6. Pembangunan

Merupakan materi berita yang cukkup menarik apabila reporter yang bersangkutan mampu mengulasnya dengan baik.

7. Bencana dan kriminal

Adalah dua peristiwa berita yang pasti akan mendapatkan tempat bagi para khalayak.

8. Cuaca

Menjadi nilai tersendiri apabila reporter dapat melihat dari sudut pandang yang memberi pengaruh

9. Olah raga

Berita yang selalu mempunyai daya tarik dari dulu 10. Human Interest

Kisah-kisah yang dapat membangkitkan emosi khalayak. 2.2.4. Demonstrasi

Unjuk rasa atau demonstrasi"demo" adalah sebuah gerakan protes yang dilakukan sekumpulan orang di hadapan umum. Unjuk rasa biasanya dilakukan untuk menyatakan pendapat kelompok tersebut atau penentang kebijakan yang dilaksanakan suatu pihak atau dapat pula dilakukan sebagai sebuah upayapenekanan politik oleh kepentingan kelompok (wikipedia.org/wiki/Unjuk_rasa).

Ada dua makna demonstrasidalam kamus Bahasa Indonesia, Pertama, pernyataan protes yang dikemukakan secara masal atau unjuk rasa. Kedua, peragaan yang dilakukan oleh sebuah lembaga atau kelompok, misalnya demo masak, mendemonstrasikan pencak silat an lain sebagainya. Demonstrasi merupakan bentuk ekspresi berpendapat. Unjuk rasa melalui demonstrasi adalah hak warga negara. Demonstrasi adalah hak demokrasi yang dapat dilaksanakan dengan tertib, damai, dan intelek. Sebuah contoh yang sangat bagus, yang mestinya juga ditiru oleh mereka yang gemar unjuk rasa, yang senang turun ke jalan. Demonstrasi merupakan sebuah media dan sarana penyampaian gagasan atau ide-ide yang dianggap benar dan berupaya mempublikasikannya dalam bentuk pengerahan masa. Demonstrasi merupakan sebuah sarana atau alat sangat

terkait dengan tujuan digunakannya sarana atau alat tersebut dan cara penggunaannya.

2.2.5. Sur at Kabar

Surat kabar merupakan salah satu ragam dari ruang lingkup jurnalisme cetak. Surat kabar adalah lembaran tercetak yang memuat laporan yang terjadi di masyarakat dengan ciri-ciri terbit secara periodik, bersifat umum, isinya termasa dan aktual mengenai apa saja dan dimana saja di seluruh dunia untuk diketahui pembaca (Effendy,2005: 241).Di Indonesia, surat kabar sering disebut juga dengan istilah koran. Dalam berbagai kamus memang sulit ditemukan asal bahasa dari koran ini. Namun dari penelitian seksama, bahasa yang mendekati kata “koran” adalah “Quran” dari bahasa Arab yang berarti bacaan. Selain itu, dalam (wikipedia.com) ada juga kata yang cukup dekat pada kata “koran” yaitu “Courantos”, merupakan sebuah buletin yang terbit di Jerman pada abad ke-16 masehi. Koran (dari bahasa Belanda: Krant, dari bahasa Peranciscourant) atau surat kabar adalah suatu penerbitan yang ringan dan mudah dibuang, biasanya dicetak pada kertas berbiaya rendah yang disebut kertas koran, yang berisi berita-berita terkini dalam berbagai topik. Topiknya bisa berupa even politik, kriminalitas, olahraga, tajuk rencana, cuaca. Surat kabar juga biasa berisi karikatur yang biasanya dijadikan bahan sindiran lewat gambar berkenaan dengan masalah-masalah tertentu, komik, TTS dan hiburan lainnya.

Menurut Karl (dalam Soehoet 2003: 11). surat kabar dapat dilihat dari syaratnya. Adapun syarat tersebut, yakni

(a) Publisitas, artinya surat kabar diterbitkan untuk publik, untuk masyarakat umum, atau untuk siapa saja

(b) Periodisitas, artinya surat kabar tersebut terbit pada waktu yang telah ditentukan sebelumnya

(c) Aktualitas, artinya isinya aktual, belum pernah dimuat sebelumnya,

(d) Universalitas, artinya isi surat kabar tidak mengenai satu persoalan saja, dan (e) Kontinuitas, artinya isi surat kabar berkesinambungan.

Dalam kegiatannya media cetak, khususnya surat kabar mempunyai beberapa kelebihan yaitu :

1. Biasanya relatif tidak mahal.

2. Fleksibel (lebih luwes dalam menentukan jadwal publikasi iklan dan surat kabar yang mempublikasikan (apakah lokal, regional ataukah nasional) berkaitan dengan khalayak yang dijadikan sasaran iklan).

3. Dapat dinikmati lebih lama.

4. Market coverage yakni surat kabar mampu menjangkau daerah-daerah

perkotaan sesuai cakupan wilayahnya.

5. Comparison shooping yakni surat kabar sering digunakan sebagai bahan acuan atau referensi konsumen dalam membeli barang atau jasa.

6. Positive consumer attitude yakni aktualitas informasi yang sampaikan digunakan juga sebagai acuan pembaca.

8. Harganya lebih terjangkau maupun dalam distribusinya.

9. Lebih mampu menjelaskan hal-hal yang bersifat kompleks atau rigid. 10. Analisa lebih tajam, dapat membuat orang benar-benar mengerti isi berita

dengan analisa yang lebih mendalam dan dapat membuat orang berfikir lebih spesifik tentang isi tulisan.

2.2.5.1. Sur at Kabar Sebagai kontrol Sosial

Dalam menjalankan fungsinya, kegiatan pers untuk media massa ( dalam hal ini surat kabar) harus dijabarkan dalam pelaksanaan fungsinya sebagai media informasi, pendidikam, hiburan, dan kontrol sosial yang konsuktif dengan menyalurkan segala aspirasi masyarakat. (sumardiria, 2008).

Berdasarkan ketentuan pasal 33 UU No. 40 tahun 1999 tentang pers, yang tercantuk dalam wikipedia.org/wiki/Media_massa fungsi pers adalah sebagai media informasi, pendidikan, hiburan dan kontrol sosial.

1. Fungsi Informasi

Pers itu memberi dan menyediakan informasi tentang peristiwa yang terjadi kepada masyarakat, dan masyarakat membeli surat kabar karena memerlukan informasi.

2. Fungsi Pendidikan

Pers itu sebagi sarana pendidikan massa (mass Education), pers memuat tulisan-tulisan yang mengandung pengetahuan sehingga masyarakat bertambah pengetahuan dan wawasannya.

3. Fungsi Hiburan

Pers juga memuat hal-hal yang bersifat hiburan untuk mengimbangi berita-berita berat (hard news) dan artikel-artikel yang berbobot. Berbentuk cerita pendek, cerita bersambung, cerita bergambar, teka-teki silang, pojok, dan karikatur.

4. Fungsi Kontrol Sosial

Fungsi ini terkandung makna demokratis yang didalamnya terdapat unsur-unsur sebagai berikut:

1. Social participation (keikutsertaan rakyat )

2. Social responsibility (pertanggungjawaban terhadap rakyat) 3. Social support (dukungan rakyat

4. Social control (kontrol masyarakat terhadap peristiwa)

Kontrol sosial menurut J.S roucek dalam pengendalian sosial (1987) adalah sekelompok proses yang direncanakan atau tidak yang mana individu diajarkan untuk menerima cara-cara dan nilai kehidupan kelompok. Sedangkan menurut Susanto (2000) kontrol sosial mempunyai pengertian tekanan mental setiap individu dalam bersikap dan bertindak sesuai dengan penilaian kelompok.

Dalam hal ini sebenarnya kontrol sosial bertujuan untuk:

a. Menyadarkan individu tentang apa yang sedang dilakukan.

2.3. Teori S-O-R

Teori ini adalah singkatan dari stimulus-organisme-response. Stimulus sendiri berarti pesan di antara dua unsur komunikasi yaitu komunikator dan komunikasn. Komunikator memberi pesan berupa tanda, lambang dan gambar kepada komunikan. Organisme berarti diri komunikan sebagai penerima pesan atau informasi dari komunikator. Setelah komunikator memberi tanda, lambang dan gambar, kemudian komunikan merespon dengan cara memperihatinkan dan memahami pesan yang disampaikan. Selanjutnya respondiartikan sebagai akhir dalam proses komuniasi yang menimbulkan perubahan kognitif, afektif dan konatif pada diri komunikan.

Menurut teori ini efek yang ditimbulkan adalah reaksi khusus terhadap stimulus khusus, sehingga seseorang dapat mengharapkan dan memperkirankan kesesuaian antara pesan dan reaksi komunikan. Selain itu teori menjelaskan tentang pengaruh yang terjadi pada pihak penerima sebagai akibat dari ilmu komunikasi (Mcquail,1994; 234).

Akibat pengaruh yang terjadi merupakan suatu reaksi tertentu dari rangsangan tertentu. Artinya stimulus dan dalam bentuk apa pengaruhnya, tergantung dari isi pesan yang ditampilkan. Unsur-unsur dalam model S-O-R adalah :

1. Pesan ( Stimulus)

Merupakan pesan yang disampaikan tersebut dapat berupa tanda dan lambang.

2. Komunikan ( Organisme) merupakan keadaan di saat menerima pesan. Pesan yang disampaikan kepada komunikan oleh komunikator. Perhatian di sini diartikan bahwa komunikan akan memperhatikan pesan yang disampaikan melalui tanda dan lambang. Selanjutnya, komunikan mencoba untuk mengartikan dan memahami setiap pesan yang disampikan oleh komunikator.

3. Efek ( Respon)

Merupakan dampak dari komunikasi. Efek dari komunikasi adalah perubahan sikap yaitu kognitif, afektif dan konatif. Efek kognitif merupakan efek yang ditimbulkan setelah adanya komunikasi. Efek kognitif berarti bahwa setiap informasi menjadi bahan pengetahuan bagi komunikan, serta dapat mempenngaruhi perasaan dan prilakunya ( effendi, 2003).

Jika unsur stimulus berupa pesan, unsur organisme berupa perhatian, pengertian, dan penerimaan serta respon berupa efek, maka sangat tepat jika penelitian menggunakan teori S-O-R untuk dipakai sebagai pijakan teori dalam penelitian.Teori S-O-R dapat dijelaskan secara singkat pada gambar di bawah ini:

St imulus Organism e: a.Perhat ian b.Pengert ian c.Penerimaan Response: a.Posit if b.Net ral c.Negat if

2.4. Kerangka Ber fikir

Dalam harian Radar Bojonegoro yang membahas aksi demo tersebut terdapat beberapa point berita yaitu:

1. Demo awak bus AKDP menuntut keputusan Dishubdar Kemenhub yang memberi izin bus AKAP Pantura dalam nomer AI/205/7/6/DJPD/2014 bisa beroperasi sampai ke Terminal Purabaya, untuk kembali beroperasi ke Terminal TOW. Demo tersebut juga terjadi karena kegiatan premanisme, dan desakan pedagang TOW yang merasa pendapatannya berkurang karena hanya sedikit penumpang yang turun TOW.

2. Demo tersebut membuat Dishub Bojonegoro mengeluarkan izin insidentil MPU untuk beroperasi dengan trayek Bojonegoro sampai Surabaya selama aksi demo mogok kerja berlangsung, dengan tarif sekitar Rp 35.000 lebih besar dari pada tarif bus AKDP Bojonegoro-Surabaya yang hanya Rp 18.000

3. Demo tersebut menimbulkan isu akan terjadinya bentrokan antara awak bus AKDP Bojonegoro-Surabaya dengan awak bus AKAP Pantura.

Pemberitaan aksi demo bus AKDP Bojonegoro-Surabaya di Surat Kabar Jawa Pos bagian Radar Bojonegoro mengangkat masalah yang berdampak langsung terhadap Masyarakat Bojonegoro. Aksi demo yang dilakukan awak bus AKDP yang demo menghambat aktivitas bepergian masyarakat Bojonegoro yang

menggunakan fasilitas bus AKDP trayek Bojonegoro-Surabaya, selain itu demo ini juga berdampak bagi MasyarakatBojonegoro yang menggunakan fasilitas bus AKAP yang beroperasi sampai Terminal Purabaya, sebab demo tersebut menuntut pengembalian bus AKAP pantura khususnya jurusan Semarang-Surabaya kembali ke TOW. Menurut teori S-O-R yang merupakan singkatan dari Stimuluis-Organisme-Respon. Stimulus yang berarti pesan diantara dua unsur komunikasi yaitu komunikator dan komunikan. Komunikator memberikan pesan berupa tanda, lambang, dan gambar kepada komunikan. Dalam hal ini, berita tersebut menunjukan bahwa stimulus atau pesan yang disampaikan oleh komunikator (Surat kabar) kepada komunikan (pembaca) adalah pemberitaan demo bus AKDP jurusan Bojonegoro-Surabaya. Dalam tahap selanjutnya bila komunikan menerima stimulus atau pesan yang disampaikan, maka akan memperhatikan dan memahami pesan. Proses tersebut akan memberikan efek yang berupa kognitif, afektif, dan psikomotor yang merupakan sikap dari pembaca dan menandakan keberhasilan dari proses komunikasi (Rahmat, 2005).

Dalam penelitian ini, peneliti ingin meneliti sikap Masyarakat Bojonegoro terhadap pemberitaan media cetak karena stimuli dalam hal ini pesan, akan diterima bila ada perhatian, pengertian, dan penerimaan dari khalayak yang menjadi objek dalam penelitian ini. Selanjutnya setelah menerima pesan tersebut akan terjadi perubahan sikap oleh khalayak. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada bagan kerangka berfikir di bawah ini :

Gambar 3. Bagan kerangka berfikir merujuk pada teori SOR dan tiga komponen sikap.

Stimulus: Berita demo awak bus AKDP jurusan Bojonegoro-Surabaya Warga Bojonegoro sebagai khalayak pengguna transportasi bus dan pembaca Radar Bojonegoro Sikap masyarakat Bojonegoro terhadap pemberitaan demo awak bus AKDP Jurusan Bojonegor-Surabaya dengan efek: a. Kognitif b.Afektif c. psikomotor Evaluasi sikap menunjukan arah sikap pembaca secara: a. Positif b. Netral c. Negatif

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel 3.1.1. Definisi Operasional

Pengertian definisi operasional disini adalah suatu pembatasan atau penilaian prosedur untuk menjelaskan indikator dari variabel penelitian.

Dokumen terkait