BAB III HASIL EVALUASI
A. KOMPONEN PENGUNGKIT
9. Quick Wins
Berdasarkan Peraturan Menteri PANRB Nomor 13 Tahun 2011 tentang Pedoman Pelaksanaan Quick Wins, pencapaian sasaran RB dapat dilakukan melalui program quick
wins yang memberikan dampak positif jangka pendek yang dapat dirasakan olehmasyarakat. Quick Wins harus sejalan dengan bidang tugas utama dan berkaitan dengan pelayanan masyarakat, sehingga masyarakat dapat langsung merasakan perubahan yang sedang dilakukan. Quicks wins BPOM tahun 2021 ditetapkan melalui Keputusan Kepala BPOM Nomor HK.02.01.1.2.07.21.314 Tahun 2021 tentang Quick Wins BPOM Tahun 2021.
Tabel 6. Quick Wins BPOM Tahun 2021
No Quick Wins Pencapaian
Kendala
Uraian Persentase
1 Jalur obat surat keterangan impor super cepat Corona Virus Disease 2019 (Joss (target SLA mengupload dokumen JOSS REDAM COVID-19: 2 jam). Rerata SLA dalam penerbitan SKI ini adalah 0,71 jam.
92,99 1. Kendala secara umum yaitu masih terdapat beberapa pelaku usaha yang tidak dapat memenuhi persyaratan
pemasukan atau
menyampaikan/ mengupload dokumen yang tidak sesuai.
2. Kendala sistem dalam kerangka pengolahan data yaitu belum tersedianya flagging yang membedakan antara pengajuan SKI Bahan Obat, Obat, dan Vaksin untuk penanganan COVID-19 dengan permohanan SKI biasa.
2 Pendampingan regulasi Usaha Mikro, Kecil, UMKM dan Start UP Obat Tradisional :
1. Telah dibuat KAK pendampingan registrasi UMKM dan StartUp Obat Tradisional dan Kosmetik 2. Telah dibuat modul
elearning registrasi produk dan iklan Obat Tradisional yang merupakan salah satu tools perkenalan sistem
100 Pendampingan Registrasi UMKM dan Start Up Obat Tradisional :
1. Alokasi dana kegiatan QW merupakan dana yang bersumber dari dana yang terblokir. Blokir anggaran baru dibuka pada tanggal 16 Juli - 25 Juli 2021
2. Salah satu kegiatan yang direncanakan adalah pendampingan secara langsung di daerah namun karena adanya pembatasan
No Quick Wins Pencapaian
Kendala
Uraian Persentase
registrasi OT dan saat ini video tutorial sudah diunggah pada aplikasi ASROT di interface pada menu PROSEDUR. Telah dilakukan pendampingan UMKM Obat Tradisional pada tahun 2021 secara hybrid dengan metode daring dan luring. Jumlah UMKM start up yang didampingi adalah 56 pelaku usaha
Pendampingan Registrasi UMKM dan Start Up Kosmetika
1. Telah dibuat KAK pendampingan registrasi UMKM dan Start Up Obat Tradisional dan Kosmetik 2. Telah dilakukan kegiatan
Pendampingan Registrasi UMKM dalam rangka Percepatan Notifikasi UMKM Kosmetik pada:
a. tanggal 24 - 25 Maret Yogyakarta yang diikuti oleh 23 pelaku usaha kosmetika diikuti oleh 12 pelaku usaha kosmetika e. 1-3 Desember 2021 di
Yogyakarta yang diikuti oleh 4 pelaku usaha kosmetika
mobilitas selama pandemi, kegiatan tidak dapat dilaksanakan.
3. Terbitnya instruksi untuk integrasi sistem aplikasi ASROT dengan OSS RBA sehingga terdapat tahapan yang belum tercakup dalam e-tutorial
Pendampingan Registrasi UMKM dan Start Up Kosmetika
1. Alokasi dana kegiatan merupakan dana yang bersumber dari dana yang terblokir. Blokir anggaran baru dibuka pada tanggal 26 Juli 2021.
2. Salah satu kegiatan yang direncanakan adalah pendampingan secara langsung di daerah namun karena adanya pembatasan mobilitas selama pandemi, kegiatan tidak dapat dilaksanakan.
No Quick Wins Pencapaian
Kendala
Uraian Persentase
3. Telah dilakukan Intensifikasi Peran PIC Balai Dalam Rangka Pemberdayaan UPT BPOM Melalui Program Magang secara berkelanjutan 3 Penguatan
regulasi untuk mendukung
Telah disusun Rancangan Peraturan BPOM tentang Perubahan atas Peraturan BPOM No. 32 Tahun 2019 tentang Persyaratan Keamanan dan Mutu Obat Tradisional dan telah dilakukan konsultasi publik pada tanggal 7 Desember 2021
100 - sudah mengajukan SKE berupa sertifikat of free sale pada November 2021.
2. PT Ama sudah dilaksanakan eksport pada bulan September.
pada bulan N → sudah tercapai di TW II
100 1. Regulasi negara tujuan eksport.
Terdapat beberapa negara bagian Eropa yang tidak memiliki kategori Obat Tradisional. Sehingga perlu adanya penyesuaian kategori.
2. UMKM merasa kesulitan mencari potensial buyer
5 Implementasi Cara
Terdapat 15 industri kosmetik dengan persetujuan denah bangunan industri kosmetik yang diterbitkan tahun 2021 telah memperoleh sertifikat pemenuhan aspek CPKB secara bertahap Gol.
A/sertifikat pemenuhan aspek CPKB Gol. B/sertifikat CPKB
100 Hingga TW IV tahun 2021, realisasi pencapaian adalah 100% sesuai dengan target industri yang ditentukan (15 industri). Tidak terdapat kendala dalam
implementasi CPKB bertahap ini karena terdapat pembagian peran pusat (Direktorat Pengawasan Kosmetik) dan UPT dalam
1. Pelaksanaan
pendampingan UMKM obat tradisional oleh Orang Tua Angkat melalui sharing knowledge Orang Tua Angkat sesi VI, VII, VIII, dan IX
2. Penyerahan alat peras dan alat rajang oleh PT Kino Indonesia dan Persatuan Pengusaha Jamu Alami Indonesia (PPJAI)
100 -
No Quick Wins Pencapaian
Kendala
Uraian Persentase
Banyumas kepada perwakilan jamu gendong di Jakarta dan Semarang 3. Monitoring dan evaluasi 7 Penyusunan
blueprint dan implementasi perizinan berusaha berbasis risiko pada aplikasi e-registration pangan olahan
1. Finalisasi konten perjalur registrasi untuk design antar muka untuk proses perubahan variasi, progress master data KBLI
2. Modifikasi jalur aplikasi e-registration pangan olahan dan uji coba merging data dengan aplikasi OSS RBA BKPM
100 Pelaksanaan uji coba dan merging output pada aplikasi e-registration existing terdapat keterbatasan antara lain:
- Logika pemrograman, bisnis proses, decision tree, self assessment tidak dapat diakomodir pada sistem existing karena dasar logika pemrograman dan database yang ada berbeda dengan rancang bangun registrasi berbasis RBA;
- Perubahan output Nomor Izin Edar (NIE) menjadi 13 digit pada aplikasi tidak dapat diakomodir karena akan berdampak pada sistem penomoran existing yang meliputi di antaranya kode urut produk, kode trader, kode daerah, kode negara, dan kode kode lainnya; sehingga apabila dilakukan perubahan akan menyebabkan eror kodifikasi pada sistem;
- Framework yang digunakan pada aplikasi e-registration existing adalah versi CI 2.2,
sedangkan OSS RBA
menggunakan framework versi CI 3 dan PHP 7.4 sehingga perlu penyesuaian dalam kelancaran proses integrasi dengan OSS RBA 8 Chatbot
Konsultasi Standar Pangan (Kusapa)
Telah dilaksanakan integrasi chatbot pada aplikasi kusapa, sosialisasi, serta monitoring dan evaluasi.
100 Monitor Pemanfaatan Chatbot pada Aplikasi Konsultasi Standar Pangan (KUSAPA). pemberdayaan UMK binaan dalam program OTA dalam kegiatan UMKM CAMP World Food Day. UMKM CAMP Tematik Frozen Food Kedai Kreatif Frisisan Flag
100 1. Pemetaan potensi dari para mitra UMK dalam proses oleh OTA
2. Ada kendala OTA dalam mencari supplier bahan baku dari UMK binaan yang memenuhi kualitas/spesifikasi yang ditetapkan
No Quick Wins Pencapaian
Kendala
Uraian Persentase
2. Telah dilakukan Pembahsan Pedoman Pelaksanaan Program OTA
3. Telah dilakukan Monitoring dan Evaluasi Program OTA
3. Beberapa OTA Belum bekerjasama dengan UMK pangan olahan, baru dengan petani dan peternak
4. Interaksi dengan UMK binaan belum efektif dan efisien di masa pandemi
5. Jadwal komunikasi OTA dengan UMK yang belum cocok
6. UMK kesulitan dalam penggunaan gadget/teknologi ketika webinar online
7. Progres update dari UMK, kecocokan waktu untuk asistensi
8. Kurang nya kesadaran UMK memikili izin edar produk 9. UMK kesulitan pemasaran dan
izin edar
10. Kurangnya kesiapan proses mendapatkan MD (dokumen, sarana prasarana)
11. Kualitas produksi UMK masih naik turun
10 Elektronik monitoring dan evaluasi reformasi birokrasi (e-monevrb)
1. Telah diterbitkan laporan monitoring dan evaluasi pelaksanaan reformasi birokrasi BPOM TW II No.
PI.06.01.7.72.10.21.25 Tanggal 04 Oktober 2021.
2. Telah dilakukan pengisian progress rencana aksi RB pada 8 area perubahan melalui aplikasi E-Monev RB sesuai Surat Inspektur
II No
B-PI.06.01.72.722.10.21.155 tanggal 01 Oktober 2021 perihal Permintaan Monev Rencana Aksi RB BPOM Triwulan III Tahun 2021.
100 Fitur edit rencana aksi,
uraian rencana aksi, dan target pada aplikasi Emonev RB tidak dapat
digunakan untuk menyesuaikan perubahan rencana aksi pada TW
Sudah tercapai pada Triwulan II
100
No Quick Wins Pencapaian
Kendala
Uraian Persentase
12 Integrated Development and Training Information System (IDEAS)
Telah dikembangkan fitur Pelatihan tidak terjadwal dan Webinar/Diskusi Online pada aplikasi IDEAS BPOM.
Pegawai yang telah melakukan pengembangan kompetensi melalui aplikasi IDEAS pada TW IV sebanyak 1600 pegawai dan telah termonitoring sebanyak 10245 akses pada fitur Pelatihan tidak terjadwal dan 7046 akses pada fitur webinar/diskusi online.
Materi pada Aplikasi IDEAS juga diperluas cakupannya dan diperbanyak jumlahnya dari dari TW sebelumnya.
Cakupan user pada Aplikasi IDEAS sudah diperluas tidak hanya ASN
100 Telah dibuat surat feedback dan nota dinas Monitoring dan Evaluasi Pemanfaatan Aplikasi IDEAS BPOM bulan Oktober, November, Desember serta dilakukan pengembangan fitur pada Aplikasi IDEAS. Pada bulan Oktober, PPSDM POM telah menyelenggarakan webinar yang berjudul
"SIMPHONI & IDEAS 101:
Lebih Dekat dengan Aplikasi SIMPHONI dan IDEAS" untuk memperluas cakupan penggunaan kedua aplikasi tersebut oleh pegawai BPOM.
13 Pengawalan pengujian COVID-19 dari Oktober-Desember 2021 sejumlah 75 bets dan sertifikat
pelulusan yang
diterbitkan sejumlah 75 bets dengan pengujian Vaksin COVID-19 sejumlah 25 bets.
2. Pembuatan 2 judul Metode Analisis:
a. Uji potensi vaksin COVID-19 platform inactivated
b. Uji Kandungan Antigen vaksin COVID-19 platform inactivated
Keterangan: Vaksin COVID-19 selain platform inactivated dilakukan pengujian endotoksin bakteri.
100 1. Vaksin COVID-19 terdiri dari beberapa platform yang mempunyai metode pengujian yang berbeda dari pfalform inactivated, sehingga PPPOMN belum dapat melakukan uji potensi.
2. Perbedaan metode uji termasuk reagen/bahan spesifik plafform dan peralatan utama.
3. Transfer teknologi metode pengujian, bahan/reagens spesifik vaksin hanya tersedia pada produsen vaksin dari tiap plaform.
Sumber: BPOM (2021)