• Tidak ada hasil yang ditemukan

QURBAN DALAM ISLAM

G. Tata Cara Penyembelihan Hewan Qurban

I. Qurban pada Masa Klasik

Kata qurban ternyata telah ada sejak zaman dahulu, faktanya ternyata tradisi qurban tersebut telah dilaksanakan pada zaman Arab Jahiliyah dan masih terus dilaksanakan sampai pada saat ini:

1. Qurban pada masa Arab Jahiliyah

Bangsa Arab Jahiliyah ternyata melaksanakan qurban, qurban yang mereka lakukan ditujukan kepada berhala-berhala yang nereka sembah.Pelaksanaannya yaitu sebagian hewan qurban disembelih sebagai

33

persembahan kemudian sebagian hewan sengaja dilepaskan bebas dan semuanya itu dipersembahkan untuk berhala yang mereka sembah. Adapun sembelihan pada masa Jahiliyah ada tiga yaitu:

a. Untuk memeohon keselamatan.

b. Untuk mendekatkan diri kepada yang dipuja. c. Untuk meminta ampunan.

2. Qurban bangsa Yunani dan Romawi

Bangsa Yunani membagi-bagikan daging qurban kepada orang-orang yang hadir, sedikit-sedikit dijadikan untuk berkat.Pada saat upacara penyembelihan, pendeta memercikan madu dan air kepada yang hadir, kemudian madu dan air diganti dengan air mawar.

Bangsa Finiki, Persi, Romawi dan bangsa Mesir, melakukan penyembelihan manusia untuk qurban. Adat seperti ini berlangsung sangat lama di Benua Eropa pada tahun 657 M baru kebiasaan buruk ini dilarang oleh ketua-ketua majelis agama.Akan tetapi bangsa Jerman masih tetap melaksanakannya.

Tradisi bangsa Romawi Kuno yaitu mereka memasukkan garam ke dalam qurban mereka yaitu diletakkan bersama biji gandum, karena menurut kepercayaan mereka garam merupakan pelengkap sedekah. Menurut riwayat Mesir dahulu pada tiap-tiap tahun mempersembahkan seorang gadis untuk sungai Nil. Mulanya gadis tersebut dihiasi lalu kemudian ditenggelamkan ke sungai Nil, kebiasaan ini cukup lama kemudian akhirnya dilenyapkan.

34

Qurban atau penyembelihan binatang pertama kali dilakukan oleh dua anak Adam yaitu Habil dan Qabil. Mereka diperintahkan oleh ayah mereka yaitu Adam As untuk berqurban. Dengan hati yang tulus Habil mempersembahkan hewan yang paling baik namun dengan hati yang iri Qabil berqurban buah-buahan dengan tujuan untuk mengalahkan saudaranya. Kemudian Allah SWT menerima qurban yang ikhlas yaitu yang berasal dari Habil. Dalam Qur‟an surat Al-Maidah ayat 27 dijelaskan mengenai hal tersebut yaitu:

ُ تَ ف اًناَبْرُ ق اَبَّرَ ق ْذِإ ِّقَْلُاِب َمَدآ َْنَْ با َأَبَ ن ْمِهْيَلَع ُلْتاَو

َلاَق ِرَخ ْلْا َنِم ْلَّبَقَ تُ ي َْلََو اَِهِِدَحَأ ْنِم َلِّبُق

َيِقَّتُمْلا َنِم ُوَّللا ُلَّبَقَ تَ ي اََّنِّإ َلاَق َكَّنَلُ تْ قََلِ

Artinya: Ceritakanlah kepada mereka kisah kedua putra Adam (Habil dan Qabil) menurut yang sebenarnya, ketika keduanya mempersembahkan qurban maka diterima dari salah seorang dari mereka kedua (Habil) dan tidak diterima dari yang lain

(Qabil) ia berkata (Qabil): “aku pasti membunuhmu!”. Berkata Habil:” Sesungguhnya Allah hanya menerima (qurban) dari orang-orang yang bertaqwa”(QS. Al-Maidah: 27).

4. Qurban pada masa Nabi Idris As

Pada masa Nabi Idris As kaum-kaum yang taat kepadanya yaitu beragama kepada Allah, bertauhid, beramal shalih di dunia mereka diperintahkan berqurban antara lain yaitu berqurban dengan al-bakhur (dupa atau wangi-wangian), al-dzabaih (sembelihan), al-rayyahi (tumbuh-tumbuhan yang harum baunya seperti bunga ros ), al-hubub (biji-bijian) dan al-fawakih (buah-buahan). 5. Qurban pada masa Nabi Nuh As

35

Pada masa Nabi Nuh As qurban pun dilaksanakan setelah banjir yang dialami pada masa Nabi Nuh As, beliau sengaja membuat tempat yang nantinya digunakan untuk meletakkan hewan-hewan qurban, dan setelah diletakkan tersebut qurban tersebut dibakar.

6. Qurban pada masa Nabi Ibrahim As

Ternyata qurban juga terjadi pada masa Ibrahim As, pada suatu malam Nabi Ibrahim As bermimpi diperintahkan untuk menyembelih putranya Ismail. Kemudian Nabi Ibrahim pun memeberitahukan kepada putranya Ismail bahwa ia diperintahkan oleh Allah Ismail pun setuju untuk disembelih. Akhirnya Nabi Ibrahim putranya ke suatu tempat. Kemudian pisau pun diletakkan di leher putranya tersebut sekuat-kuatnya namun lehernya tidak apa-apa. Lalu tiba-tiba seekor kibasydatang menggantikan Ismail As untuk disembelih dan Ismail pun selamat. Kisah ini diuangkapkan oleh Allah SWT dalam al-Qur‟an surat As -shaffat ayat 102:

ٰىَرَ ت اَذاَم ْرُظْناَف َكَُبَْذَأ ِّنَِّأ ِماَنَمْلا ِفِ ٰىَرَأ ِّنِِّإ ََّنَُ ب اَي َلاَق َيْعَّسلا ُوَعَم َغَلَ ب اَّمَلَ ف

ۖ

اَي َلاَق

ِتَبَأ

ُرَمْؤُ ت اَم ْلَعْ فا

ۖ

َنيِرِباَّصلا َنِم ُوَّللا َءاَش ْنِإ ِنُِّدِجَتَس

Artinya: Maka tatkala anak itu sampai (paada umur sanggup) berusaha bersama-sama Ibrahim, Ibrahim berkata: “Hai anakku

sesungguhnya aku melihat dalam mimpi bahwa aku

menyembelihmu. Maka fikirkanlah apa pendapatmu!”.Ia menjawab: “Hai bapakku, kerjakanlah apa yang diperintahkan

kepadamu, InshaAllah kamu akan mendapatiku termasuk orang-orang yang sabar. (QS.Ash-Shaffat: 102).

36 7. Qurban pada masa Nabi Musa As

Pada masa Nabi Musa As qurban dibagi menjadi dua yaitu yang berdarah dan yang tidak berdarah. Adapun qurban yang berdarah yang dimaksud dikalangan mereka adalah:

a. Qurban dibakar

Hewan-hewan yang dijadikan qurban tersebut dibakar akan tetapi hewan tersebut tidak diambil dagingnya akan tetapi kulitnya yang dihadiahkan untuk tukang-tukang ramal.

b. Qurban penebus dosa

Untuk berqurban penebus dosa, sebagian daging hewan tersebut mereka bakar dan sebagian lainnya diberikan untuk ahli-ahli nujum untuk dimakan. c. Qurban untuk keselamatan

Hewan yang dijadiakn qurban untuk keselamatan hahal dimakan oleh mereka.

8. Qurban pada masa Nabi Muhammad SAW

Pada masa Nabi Muhammad SAW beliau juga melaksanakan perintah qurban. Rasulullah menyerahkan seratus ekor unta, dan pemberiannya itu dilakukan dengan sukarela. Dalam riwayat alin Rasulullah SAW menyembelih seratus Budnah (unta atau sapi) pada haji wada‟ di Mina, 70 ekor disembelih oleh tangannya sendiri dan sisanya disembelih oleh Ali ra (Sabiq: 1997: 221).

37

J. Hikmah Berqurban

Berqurban mempunyai beberapa hikmah yang terkandung di dalamnya antara lain yaitu:

1. Mendapatkan cinta kepada Allah

Sejak diperintahkan, apa yang diminta dikorbankan adalah barang/sesuatu yang sangat dicintai/disukai, yang menunjukkan bahwa Allah sedang menguji apakah seorang hamba itu benar/sungguh-sungguh mencintai Allah diatas segalanya, mau mengorbankan apa saja untuk yang dicintainya, sekaligus menegaskan bahwa Allah adalah pemilik semuanya termasuk apa-apa yang ada/dititipkan pada manusia.

2. Mendapat bekal taqwa

Manusia hidup di dunia harus mencari bekal taqwa untuk keselamatan di akhiratnya, dengan menjalankan perintah Tuhan, dan menjauhi larangan-Nya. Manusia yang bertaqwa akan tumbuh perasaannya bahwa ia adalah hamba/abdi dari Tuhannya. Berkurban merupakan bentuk ketaatan dan tunduk atas perintah Tuhan.

3. Sarana mendekatkan diri pada Allah

Qurban mempunyai akar kata qaruba, yang membentuk kata: qurb

(dekat), taqarrub (mendekatkan diri), aqriba‟ (kerabat). Seiring bertambahnya usia akan bertambah dekat pula dengan kematian, artinya makin dekat perjumpaan dengan Tuhan, dengan qurban minimal menjadikan ingat dan insaf, yang pada akhirnya berjumpa dengan-Nya dalam kebaikan.

38 4. Mengharapkan kesucian diri dan hartanya

Setiap kebaikan adalah sedekah, yang berfungsi untuk mensucikan diri dan harta.Ibadah Kurban adalah amal kebaikan yang amat disukai Allah di Hari Raya Iedul Adha (HR. Tirmidzi).

5. Sebagai penebus dosa untuk mendapatkan ampunan (Hadist Al-Bazzar dan Ibnu Hibban)

“Hai Fatimah,berdirilah di sisi korbanmu dan saksikanlah ia,

sesungguhnya titisan darahnya yang pertama itu pengampunan bagimu atas dosa-dosamu yang telah lalu”.

6. Menumpuk sifat terpuji dan menghilangkan sifat tercela

Melaksanakan qurban dengan penuh penghayatan dapat memupuk sifat mahmudah yang berupa ketaatan, ketundukan atas perintah-Nya, pemurah terhadap sesama, bertaubat, menambah rasa syukur, dan lainnya. Disamping itu juga memupuskan sifat mazmumah seperti cinta dunia, kikir, pelit, sombong, dendam, hasad dengki, dll.

7. Meningkatkan kasih sayang

Tidak dipungkiri bahwa qurban bermanfaat bagi sesama, menumbuhkan dan meningkatkan kasih sayang, utamanya antara yang kaya dan miskin, merekatkan hubungan yang renggang, wujud kebersamaan dan kerukunan, karena masyarakat saling bersilaturahim.

39

Ibadah qurban adalah syiar Islam yang melestarikan millah atau sunnah Nabi Ibrahim as, Nabi yang berjuluk Khalilullah (orang yang sangat dekat dengan Tuhan)

9. Pahala dan kemudahan dalam meniti di atas shiratal mustaqim

“Tiada suatu amalan yang dilakukan oleh manusia pada Hari Raya

qurban, yang lebih dicintai Allah selain daripada menyembelih haiwan Kurban. Sesungguhnya hewan kurban itu pada hari kiamat kelak akan datang berserta dengan tanduk-tanduknya, bulu-bulunya dan kuku-kukunya, dan sesungguhnya sebelum darah kurban itu menyentuh tanah, ia (pahalanya) telah diterima disisi Allah, maka beruntunglah kamu semua dengan (pahala) kurban

itu.” (HR.Al-Tarmuzi, Ibnu Majah dan Al-Hakim), dalam riwayat

lain “Muliakanlah kurban kamu karena ia menjadi tunggangan kamu di titian

40 BAB III