• Tidak ada hasil yang ditemukan

QURBAN DALAM ISLAM

D. Syarat-syarat Berqurban

Artinya: Dari Zaid bin Arqam, ia berkata : Para shahabat Rasulullah SAW bertanya, "Ya Rasulullah, apakah udlhiyah itu?". Jawab Nabi SAW, "Itulah sunnah ayahmu, Ibrahim". Mereka bertanya, "Apa yang kita peroleh dari udlhiyah itu, ya Rasulullah?".Jawab beliau, "Pada tiap-tiap helai bulunya kita peroleh satu kebaikan.Lalu para shahabat bertanya,

“Bagaimana dengan bulu domba, ya Rasulullah?". Beliau SAW bersabda, “Pada tiap-tiap helai bulu domba kita peroleh satu kebaikan” (HR. Ibnu Majah 2)(Matdwan, 1993: 473).

D.Syarat-syarat Berqurban

Adapun syarat-syarat yang harus dipenuhi untuk melaksanakan ibadah qurban antara lain:

a. Hewan yang dijadikan qurban harus memenuhi beberapa persyaratan. Adapun syarat-syarat hewan yang boleh dijadikan qurban antara lain:

25

2. Hewan yang hendak dijadikan qurban harus berupa hewan ternak seperti sapi, unta, kambing baik berupa local maupun domba. Seperti Firman Allah SWT dalam Al-Quran surah Al-Hajj ayat 34:

ْوُرُكْذَيِّل اًكَسنَم اَنْلَعَج ٍةَّمُأ ِّلُكِلَو

ْنِّم مُهَ قَزَر اَم ٰىَلَع ِوَّللٱ َمْسٱ ا

ِمَٰعْ نَْلِٱ ِةَميَِبِ

ۖ

ٌوَٰلِإ ْمُكَُٰلَِإَف

ُوَلَ ف ٌدِحَٰو

ٓۥ

ْوُمِلْسَأ

ا

ۖ

َيِتِبْخُمْلٱ ِرِّشَبَو

Artinya: Dan bagi tiap-tiap umat telah kami syariatkan penyembelihan (qurban) supaya mereka menyebut nama Allah terhadap binatang ternak yang telah dirizkikan Allah kepada mereka, maka Tuhanmu ialah Tuhan Yang Maha Esa, karena itu berserah dirilah kamu kepada-Nya dan berilah kabar gembira kepada orang-orang yang tunduk patuh (kepada Allah).

Para ulama telah sepakat (ijma‟) bahwasanya hewan qurban yang lebih utama adalah unta, lalu sapi/kerbau, lalu kambing.Alasannya adalah karena unta lebih banyak manfaatnya (karena lebih banyak dagingnya) bagi fakir misin dan demikian juga sapi lebih banyak dagingnya dibandingkan kambing. Dari segi umur hewan-hewan tersebut pun memiliki kriteria yang berbeda yaitu:

1). Kibasy, biri-biri atau domba yang berumur satu tahun atau lebih atau sudah tanggal gigi depannya.

2). Kambuing sudah berusia dua tahun lebih.

3). Sapi atau kerbau sudah memasuki usia minimal tiga tahun atau lebih. 4). Unta sudah memasuki usia lima tahun memasuki usia enam tahun.

ِللها ُلْوُسَر لَاَق َلاَق ٍرِب اَج ْنَع ِْيرَ ب ُّزلا ْوُ بَأ اَنَ ث َدَح ٌرْ يَىُز اَنَ ث َدَح ُسُنْوُ ي ُنْب ُدَْحَْأ اَنَ ث َدَح

َتَ ف ْ مُكْيَلَع َرُسْعَ ي ْنَا َّلَِا ًةَّنِسُم َّلَِا اْوَُبَْذَت َلَ َمَّلَسَو ِوْيَلَع ُلله ا ىَّلَص

ِنْاَّضلا ْنِم ً ةَع َذَج اْوَُبَ ْذ

26

Artinya: Telah menceritakan kepada kami Ahmad bin Yunus telah menceritakan kepada kami Az-Zuhair dari Jabir dia berkata: “janganlah

kamu sembelih hewan untuk berqurban, melainkan hewan yang telah dewasa (Mutsinnah). Jika itu sulit kamu peroleh, sembelihlah jadz‟ah

(HR. Muslim: 3631).

Dari penjelasan hadist di atas di kalangan para ulama terdapat perbedaan pendapat. Sebagian ulama berpendapat bahwa yang cukup umurnya (mutsinnah) yaitu yang telah tanggal gigi surinya. Tetapi apabila orang yang hendak berqurban tersebut sulit untuk mendapatkan hewan tersebut maka diperbolehkan menggunakan anak kambing (jadza‟ah).

Pendapat lain mengemukakan bahwasannya hewan yang hendak dijadikan qurban tidak harus hewan yang cukup umur (mutsinnah) tetapi hewan dalam kategori jadza‟ah pun boleh meskipun tidak dalam keadaan sulit menemukan hewan yang cukup umur.

b. Hewan yang diqurbankan tidak boleh memiliki cacat. Adapun yang dimaksudkan cacat di sini mencangkup beberapa hal yaitu:

1. Salah satu matanya buta atau yang sangat jelas menunjukkan kebutaan. 2. Hewan tersebut pincang atau tidak mampu berjalan normal seperti hewan

lain yang sehat.

3. Tubuh hewan tersebut kurus sehingga tulangnya tidak bersumsum.

4. Hewan tersebut sakit dan Nampak jelas penyakitnya, seperti penyakit kudis yang terlihat jelas penyakitnya (Shalih, 2003: 27-38).

27

ِوَّللَا ُلوُسَر اَنيِف َماَق :َلاَق اَمُهْ نَع ُوَّللَا َيِضَر ٍبِزاَع ِنب ِءاَرَ بْلَا ِنَعَو

ملسو ويلع للها ىلص

: َلاَقَ ف

َجْرَعْلاَو ,اَهُضَرَم ُِّيَ بْلَا ُةَضيِرَمْلاَو ,اَىُرَوَع ُِّيَ بْلَا ُءاَرْوَعْلَا :اَياَحَّضلَا ِفِ ُزوَُتَ َلَ ٌعَبْرَأ

ُءا

اَهُعْلَظ ُِّيَ بْلَا ُ ةَسْمَْلَْا ُهاَوَر– ”يِقْنُ ت َلَ ِتَِّلَا ُةَيرِسَكْلاَو . َ ناَّب ِح ُنْباَو ,ُّيِذِمْرِّ تلَا ُوَحَّحَصَو

Artinya: Dari Al Bara‟ bin „Azib radhiyallahu „anhuma, ia berkata, “Rasulullah

shallallahu „alaihi wa sallam pernah berdiri di tengah-tengah kami

dan berkata, “Ada empat cacat yang tidak dibolehkan pada hewan

kurban: (1) buta sebelah dan jelas sekali kebutaannya, (2) sakit dan tampak jelas sakitnya, (3) pincang dan tampak jelas pincangnya, (4) sangat kurus sampai-sampai tidak punya sumsum tulang.” Dikeluarkan oleh yang lima (empat penulis kitab sunan ditambah dengan Imam Ahmad). Dishahihkan oleh Tirmidzi dan Ibnu Hibban.

E.Waktu dan Tempat Penyembelihan Hewan Qurban

Adapun waktu penyembelihan hewan qurban yaitu mulai dari matahari tanggal 13 Dzulhijjah, dan apabila seseorang menyembelih hewan qurban diluar waktu yang telah ditetapkan tersebut maka sembelihan itu bukan termasuk sebagai qurban melainkan hanya penyembelihan biasa. Seperti hadist Rasulullah SAW yaitu: َح

َلاَق ُوْنَع ُللها َيِضَر ٍكِل اَم ِنْب ٍسَنَا ْنَع ٍدَّمَُمُ ْنَع َبْوُّ يَا ْنَع ُلِع اَْمَِّا اَننَث َدَح ٌدَدَسُم َانَث َّد

َ ب َحَبَذ ْنَمَو ِوِسْفَ نِل َحَبَذ اََّنّ ِاَف ِة َلََّصلا َلْبَ ق َحَبَذ ْنَم َمَّلَسَو ِوْيَلَع ُللها ىَّلَص ُِّبَِّنلا َلاَق

َدْع

ْدَقَ ف ِةَلََّصلا

َْيِمِلْسُمْلا َ ةَّنُس َباَصَاَو ُوُكُسُن

Artinya: Telah menceritakan kepada kami Musaddad telah menceritakan kepada kami Ismail dari Ayub dri Muhammad bin Anas bin Malik

ra dia berkata: Nabi shallallahu „alaihi wasallam bersabda:”

barang siapa menyembelih (binatang qurban) sebelum shalat Ied maka ia menyembelih untuk dirinya sendiri dan barang siapa menyembelih setelah shalat Ied maka ibadah qurbannya telah sempurna dan bertindak seuai dengan sunnah kaum muslimin (HR. Bukhari: 5152).

28

Menurut Imam Malik, Imam Hanafi dan Imam Hambali waktu penyembelihan hewan qurban dilaksanakan pada hari raya Idhul Adha dan hari-hari berikutnya yaitu sebelas dan dua belas Dzulhijjah. Akan tetapi menurut Imam Hanafi waktu tersebut (hari raya Idhul Adha, sebelas, dua belas Dzulhijjah) itu adalah waktu penyembelihan hewan qurban untuk haji qiran dan tamattu‟.Jadi selain dari pada keduanya tidak terkait oleh waktu.

Untuk waktu penyembelihan hewan qurban yaitu dilakukan setelah selesai shalat Idhul Adha tepatnya ketika matahari mulai naik kira-kira antara pukul 07.00 WIB hingga pukul 11.00 WIB pada hari kesepuluh (hari Idhul Adha) dan hari tasriq (11,12,13 Dzulhijjah).

Sedangkan untuk tempat penyembelihan, hewan qurban tidak boleh disembelih kecuali di tanah yang suci. Mengenai tanah yang suci tersebut boleh dipilih di mana saja sesuai yang dikehendaki antara lain dapat dilakuakn di beberapa tempat seperti masjid, lapangan, rumah atau sekitarnya, akan tetapi penyembelihan hewan qurban tersebut lebih diutamakan dilaksanakan di tempat yang digunakan untuk shalat Idhul Adha sebagaimana Rasulullah SAW

اَنَ ث َدَح

ُللها َيِضَر َرَمُع َنْبا َّنَا ٍعِفاَن ْنَع ٍدَقْرَ ف ِنْب ٍْيرِثَك ْنَع َثْيَّلل ا َانَث َدَح ٍْيرَكُب ُنْب َيََْيَ

ىَّلَصُمْل اِب ُرَحْنَ يَو ُ حَبْذَي َمَّلَسَو ِ وْيَلَع ُللها ىَّلَص ِللها َلْوُسَر َناَك َلاَق ُهَرَ بْحَأ اَمُهْ نَع

Artinya: Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Bukair telah menceritakan kepada kami Al-Laits dari Katsir bin Farqad

dari Nafi‟ bahwa Ibnu Umar radhliallahu „anhuma telah mengabarkan kepada dia Rasulullah shallallahu „alaihi

wasllama biasa menyembelih binatang qurban di tempat yang digunakan untuk shalat (Ied) (HR. Bukhari).

29

Akan tetapi bagi orang-orang yang melakukan ibadah haji sebaiknya mereka menyembelih hewan qurnannya di Mina, sedangkan untuk orang-orang yang menunaikan ibadah umrah mereka menyembelihnya di Marwa, karena tempat-tempat tersebut merupakan tempat-tempat tahallul masing-masingnya (Sabiq, 1997: 216).