• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 4 HASIL PENELITIAN

4.3 Pengetahuan Dokter Gigi secara Individu Mengenai Efek

Pada Tabel 3, tingkat pengetahuan dokter gigi di Kota Medan mengenai efek stokastik pada ibu hamil didapatkan hasil sebanyak 50 orang (50%) memiliki pengetahuan yang baik, sebanyak 42 orang (42%) memiliki pengetahuan yang cukup, dan sebanyak 8 orang (8%) memiliki pengetahuan yang kurang.

Tabel 3. Tingkat pengetahuan dokter gigi secara individu mengenai efek stokastik sinar-x kedokteran gigi pada ibu hamil di Kota Medan

Menurut Arikunto (2010), pengukuran tingkat pengetahuan dapat dikategorikan menjadi tiga, yaitu: 12

a. Pengetahuan baik bila responden dapat menjawab 76-100% dengan benar dari total jawaban pertanyaan.

b. Pengetahuan cukup bila responden dapat menjawab 56-75% dengan benar dari total jawaban pertanyaan.

c. Pengetahuan kurang bila responden dapat menjawab <56% dengan benar dari total jawaban pertanyaan.

No Kategori skor Dokter gigi

n %

1 76-100% (Baik) 50 50

2 56-75% (Cukup) 42 42

3 <56% (Kurang) 8 8

Total 100 100

4.4 Tingkat Pengetahuan Dokter Gigi secara Individu Mengenai Efek Stokastik Sinar-X Kedokteran Gigi pada Ibu Hamil di Kota Medan Pada Tabel 4, tingkat pengetahuan dokter gigi di Kota Medan mengenai proteksi radiasi pada ibu hamil didapatkan hasil sebanyak 91 orang (91%) memiliki pengetahuan yang baik, sebanyak 8 orang (8%) memiliki pengetahuan yang cukup, dan sebanyak 1 orang (1%) memiliki pengetahuan yang kurang.

Tabel 4. Tingkat pengetahuan dokter gigi secara individu mengenai proteksi radiasi sinar-x kedokteran gigi pada ibu hamil di Kota Medan

Menurut Arikunto (2010), pengukuran tingkat pengetahuan dapat dikategorikan menjadi tiga, yaitu: 12

a. Pengetahuan baik bila responden dapat menjawab 76-100% dengan benar dari total jawaban pertanyaan.

b. Pengetahuan cukup bila responden dapat menjawab 56-75% dengan benar dari total jawaban pertanyaan.

c. Pengetahuan kurang bila responden dapat menjawab <56% dengan benar dari total jawaban pertanyaan.

No Kategori skor Dokter gigi

n %

1 >76-100% (Baik) 91 91

2 56-75% (Cukup) 8 8

3 <56% (Kurang) 1 1

Total 100 100

BAB 5 PEMBAHASAN

Rancangan penelitian ini adalah cross sectional, dimana pengambilan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner dengan tujuan untuk mengetahui tingkat pengetahuan dokter gigi terhadap bahaya efek stokastik dan proteksi radiasi sinar-x kedokteran gigi pada ibu hamil di Kota Medan.

Pada Tabel 1, pengetahuan dokter gigi mengenai kegunaan radiografi kedokteran gigi adalah membantu menegakkan diagnosis dan rencana perawatan didapatkan hasil 97%, dikategorikan baik. Dokter gigi melakukan pemeriksaan radiografi untuk mendapatkan informasi tambahan selain yang ditemukan pada pemeriksaan klinis dan hasil anamnesis untuk membantu menegakkan diagnosis, rencana perawatan dan prognosis.2

Pengetahuan dokter gigi mengenai pengaruh efek stokastik dalam meningkatkan potensi kanker didapatkan hasil 60% dikategorikan cukup. Efek stokastik dapat terjadi pada paparan dosis yang rendah dengan contoh leukemia, kanker dan kerusakan genetik.5 Efek stokastik disebabkan oleh radiasi yang diakibatkan oleh transformasi sel non letal yang masih memiliki potensi untuk mempertahankan reproduksinya namun juga berpotensi mengalami mutasi gen. Hal ini dapat menginduksi kanker dalam periode laten tertentu.13,21

Pengetahuan dokter gigi mengenai efek stokastik genetik pada ibu hamil dapat berupa risiko teratogenik pada ibu hamil didapatkan hasil 15%, dikategorikan kurang.

Efek stokastik genetik dapat terjadi berupa mutasi gen yang disebabkan secara spontan dan oleh faktor eksternal. Faktor eksternal efek genetik dapat berupa radiasi dari sinar-x. Radiasi dosis kecil yaitu 10-100 mSv dapat meningkatkan kerusakan DNA. Efek stokastik genetik dapat berupa kelainan kongenital pada keturunan, risiko teratogenik pada wanita hamil.18

Pengetahuan dokter gigi mengenai efek yang timbul tanpa nilai ambang batas dosis radiasi adalah efek stokastik didapatkan hasil 93%, dikategorikan baik. Efek

stokastik dapat terjadi walau dalam batas radiasi yang sesuai. Efek stokastik bergantung pada efek probabilitas, bahkan dosis radiasi minimal mempunyai efek stokastik dalam meningkatkan potensi kanker dan kerusakan genetik. Tingkat keparahan efek stokastik tidak bergantung pada besarnya dosis yang diserap. Efek ini dapat terjadi secara spontan dan tanpa ambang batas dosis.19,21

Pengetahuan dokter gigi mengenai yang bukan menjadi faktor perkembangan janin terhadap radiasi adalah asupan nutrisi didapatkan hasil 88%, dikategorikan baik.

Paparan sinar-x selama masa kehamilan meningkatkan efek negatif pada perkembangan janin. Tingkat sensitivitas pada janin yang berkembang terhadap radiasi dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti tahapan perkembangan janin, besarnya dosis radiasi dan total paparan radiasi (menit, jam, hari, atau minggu).10

Pengetahuan dokter gigi mengenai usia kehamilan yang aman dilakukan pemeriksaan radiografi sehingga tidak berpengaruh pada keadaan janin adalah trimester 2 didapatkan hasil 48%, dikategorikan kurang. Kelainan janin tidak akan terjadi setelah kehamilan memasuki minggu ke-20 karena embrio telah terbentuk.10

Pengetahuan dokter gigi mengenai usia kehamilan sebaiknya tidak dilakukan pemeriksaan radiografi adalah trimester 1 didapatkan hasil 74%, dikategorikan baik.

Tahapan kehamilan paling sensitif terhadap radiasi terjadi antara minggu ke-8 hingga minggu ke-15. Trimester pertama kehamilan merupakan masa yang penting untuk pertumbuhan dan perkembangan embrio. Peningkatan risiko kelainan janin dapat terjadi apabila radiasi mencapai 20 rad hingga minggu ke-8 dan 30 rad antara minggu ke-8 sampai minggu ke-15. Menurut BAPETEN No. 8 Tahun 2011 tentang keselamatan radiasi dalam penggunaan pesawat sinar-x radiologi diagnostik dan intervensional, pasien yang hamil terutama trimester pertama tidak boleh diperiksa secara radiologis.10,28

Pengetahuan dokter gigi mengenai risiko paling tinggi terhadap janin adalah kematian janin didapatkan hasil 56%, dikategorikan cukup. Pada penelitian Abdalla et al. (2015) di Saudi Arabia mengenai efek radiasi terhadap kehamilan dengan menggunakan sampel 20 hewan percobaan yang dipapar sinar-x. Hasil penelitian ini menunjukkan 10 sampel sensitif terhadap radiasi pada tahap pemaparan yang berbeda

pada kehamilan. Efek radiasi dari penelitian ini dapat berupa kelainan janin serta kematian janin secara spontan. Paparan radiasi yang sangat dini bahkan hingga mencapai 10 rad pada trimester pertama kehamilan dapat berisiko terjadinya kematian janin. Hal ini disebabkan embrio pada tahapan ini hanya terdiri dari beberapa sel, sehingga apabila terjadi kerusakan pada satu sel akan menimbulkan kematian sel.10

Pengetahuan dokter gigi mengenai hal yang bukan merupakan faktor yang mempengaruhi tingkat sensitivitas radiasi pada janin adalah posisi pesawat sinar-x didapatkan hasil 82%, dikategorikan baik. Paparan sinar-x selama masa kehamilan meningkatkan efek negatif pada perkembangan janin. Tingkat sensitivitas pada janin yang berkembang terhadap radiasi dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti tahapan perkembangan janin, besarnya dosis radiasi dan total paparan radiasi (menit, jam, hari, atau minggu).10

Pengetahuan dokter gigi mengenai besar dosis radiasi untuk efek stokastik yang memberikan batas aman adalah 5 rad didapatkan hasil 52%, dikategorikan cukup.

Dosis radiasi untuk efek stokastik, berdasarkan probabilitas, ditetapkan pada 50 mGy (5 rad). Diperkirakan bahwa level ini memberikan batas aman dibandingkan paparan yang lebih tinggi yang dapat menimbulkan risiko pada kehamilan.22 Berbeda dengan penelitian Razi et al. (2011) di Iran mengenai tingkat kesadaran dokter gigi terhadap pemeriksaan radiografi pada ibu hamil. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa 60,4% dokter gigi mengetahui risiko dosis radiasi terhadap janin.9

Pada Tabel 2, merupakan pengetahuan dokter gigi mengenai prinsip keselamatan yang harus diterapkan dalam penggunaan radiografi adalah justifikasi didapatkan hasil 94%, dikategorikan baik. Terdapat tiga prinsip umum proteksi radiasi yaitu justifikasi, optimasi dan limitasi dosis individu. Prinsip justifikasi adalah keputusan pemberian paparan radiasi harus memiliki manfaat medis lebih besar daripada risiko yang ditimbulkan. Prinsip optimasi adalah pemanfaatan radiasi kualitas diagnostik yang memadai namun diupayakan dosis yang diterima pasien serendah mungkin.

Prinsip limitasi adalah pedoman pembatasan dosis radiasi yang sudah ditetapkan dan boleh diterima.13,27

Pengetahuan dokter gigi mengenai tujuan proteksi radiasi adalah memberikan perlindungan pada pasien, operator dan lingkungan didapatkan hasil 99%, dikategorikan baik. Menurut BAPETEN No. 8 Tahun 2011 tentang keselamatan radiasi dalam penggunaan pesawat sinar-x radiologi diagnostik dan intervensional, tujuan proteksi radiasi adalah untuk memberikan perlindungan pada pasien, operator dan lingkungan.28 Hasil ini sesuai dengan penelitian Ihle et al. (2018) di Australia mengenai pengetahuan, sikap, dan praktek proteksi radiasi terhadap dokter gigi. Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa sebanyak 95,2% dokter gigi memiliki tingkat pengetahuan mengenai proteksi radiasi yang baik.1

Pengetahuan dokter gigi mengenai pelindung kelenjar tiroid yang penting bagi pertumbuhan adalah perisai tiroid didapatkan hasil 12%, dikategorikan kurang.

Pelindung tiroid yang terbuat dari bahan yang setara dengan 1 mm Pb.28 Pengetahuan dokter gigi mengenai perlindungan proteksi radiasi kepada pasien, lingkungan dan operator didapatkan hasil 92%, dikategorikan baik. Sistem proteksi radiasi merupakan hal yang sangat penting dalam radiologi. Kesalahan dalam pelaksanaan sistem proteksi dapat berakibat fatal bagi pasien, operator dan lingkungan.26

Pengetahuan dokter gigi mengenai proteksi radiasi pada ibu hamil untuk melindungi janin didapatkan hasil 100%, dikategorikan baik. Wanita memiliki risiko yang tinggi terhadap paparan radiasi ionisasi yang dihasilkan oleh prosedur medis, area kerja paparan radiasi dan pemeriksaan diagnostik sebelum kehamilan dapat memberikan efek biologis terhadap perkembangan janin.23

Pengetahuan dokter gigi mengenai pencegahan yang dapat dilakukan untuk melindungi ibu hamil dari paparan radiasi adalah tidak melakukan pemeriksaan radiologi selama masa kehamilan didapatkan hasil 54%, dikategorikan cukup.

Paparan sinar-x selama masa kehamilan meningkatkan efek negatif pada perkembangan janin.10 Sehingga lebih disarankan untuk tidak melakukan pemeriksaan radiologi selama masa kehamilan.

BAB 6

KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan

Tingkat pengetahuan dokter gigi di Kota Medan mengenai:

a. Efek stokastik pada ibu hamil kategori baik sebesar 50%, kategori cukup sebesar 42% dan kategori kurang sebesar 8%.

b. Proteksi radiasi pada ibu hamil diperoleh kategori baik sebesar 91%, kategori sedang cukup 8% dan kategori kurang sebesar1%.

6.2 Saran

1. Diharapkan dokter gigi harus berhati-hati dalam pemeriksaan klinis dengan indikasi akan dilakukan foto rontgen terutama pada pasien wanita yang sedang hamil.

2. Diharapkan instalasi radiologi harus mempertimbangkan perlindungan pada pasien, operator dan lingkungan dari paparan radiasi.

DAFTAR PUSTAKA

1. Ihle IR, Neibling E, Albrecht K, Treston H, Sholapurkar A. Investigation of radiation-protection knowledge, attitudes, and practices of North Queensland dentists. J Investig Clin Dent. 2019; 10(1):e12374.

2. Pharoah White SC, Pharaoh MJ. Oral radiology: Principles and interpretation. 6th Ed. Kanada. Elsevier, 2009; 16-27.

3. Whaites, Eric. Essential of dental radiography and radiology. 5th Ed.Churgical Livingstone. Einburg London Newyork Oxford.2013.

4. Groen RS, Bae JY, Lim KJ. Fear of the unknown: Ionizing radiation exposure during pregnancy. Am J. Obstet Gynecol.

5. White SC, Mallya SM. Update on the biological effects of ionizing radiation, relative dose factors and radiation hygiene. Aust Dent J. 2012; 57: 2–8.

6. Han S, Lee B, Shin G, Choi J, Kim J, Park C. et al. Dose area product measurement for diagnostic reference levels and analysis of patient dose in dental radiography. Radiat Prot Dosimetry. 2012; 150(4): 523–31.

7. Hwang S-Y, Choi E-S, Kim Y-S, Gim B-E, Ha M, Kim H-Y. Health effects from exposure to dental diagnostic X-ray. Environ Health Toxicol. 2018; 33(4):

e2018017.

8. Gok M, Bozkurt M, Guneyli S, Bozkurt DK, Korkmaz M, Peker N. Prenatal radiation exposure. Proc Obstet Gynecol. 2015; 5(1): 1–10.

9. Razi T, Bazvand L, Ghojazadeh M. Diagnostic dental radiation risk during pregnancy: awareness among general dentists in Tabriz. J Dent Res Dent Clin Dent Prospects. 2011; 5(2): 67–70.

10. Ibrahim A, Mohamed E. Effect of radiation on pregnancy. Int J Med Med Sci.

2015; 7(5): 98–101.

11. Furmaniak KZ, Kołodziejska MA, Szopiński KT. Radiation awareness among dentists, radiographers and students. Dentomaxillofacial Radiol. 2016; 45(8).

12. Retnaningsih, Ragil. 2016. Hubungan pengetahuan dan sikap tentang alat pelindung telinga dan penggunaannya pada pekerja di PT X. Jounal of industrial hygiene and occupational health. 1(1): 69-71

13. Rahman FUA, Nurrachman AS, Astuti ER, Epsilawati L, Azhari A. Paradigma baru konsep proteksi radiasi dalam pemeriksaan radiologi kedokteran gigi: dari ALARA menjadi ALADAIP. J Radiol Dentomaksilofasial Indones. 2020; 4(2):

27.

14. Anggara A, Iswani R, Darmawangsa D. Perubahan sudut penyinaran vertikal pada bisekting teknik radiography terhadap keakuratan dimensi panjang gigi

premolar satu atas. B-Dent, J Kedokt Gigi Univ Baiturrahmah. 2019; 5(1): 1–8.

15. Ramadhan AZ, Sitam S, Azhari A, Epsilawati L. Gambaran kualitas dan mutu radiograf. J Radiol Dentomaksilofasial Indones. 2020; 3(3): 43.

16. Dabukke H, Panjaitan B. Pengaruh kualitas berkas sinar-x terhadap dosis radiasi pada pesawat radiografi umum. J Tekesnos. 2019; (1): 103-4

17. Trikasjono T, Hanifasari K, Suhendro B. Analisis paparan radiasi lingkungan ruang radiologi di rumah sakit dengan program delphi. J Teknol Elektro. 2015;

6(3).

18. Woroprobosari NR. Efek stokastik radiasi sinar-x dental pada ibu hamil dan janin. ODONTO Dent J. 2016; 3(1): 60.

19. Maleachi R, Tjakraatmadja R. Pencegahan efek radiasi pada pencitraan radiologi.

Cermin dunia kedokt. 2018; 45(7): 537–9.

20. Mason R. Radiografi kedokteran gigi. Edisi 3. Jakarta : EGC; 2015, 2-12

21. Choudhary S. Deterministic and stochastic effects of radiation. Cancer Ther Oncol Int J. 2018; 12(2): 1–2.

22. Wieseler KM, Bhargava P, Kanal KM, Vaidya S, Stewart BK, Dighe MK.

Imaging in pregnant patients: Examination appropriateness. Radiographics. 2010;

30(5): 1215–29.

23. Maslebu G, Muninggar J, Hapsara SA. Estimasi risiko radiasi janin pada pemeriksaan radiografi pelvis. J Fis FLUX. 2017; 14(1): 1.

24. De Santis M, Di Gianantonio E, Straface G, Cavaliere AF, Caruso A, Schiavon F, Berletti R, Clementi.2005. Ionizing radiatioms in pregnancy and teratogeneis:

A review of literature. Reroductive Toxicology 20 (2005) 323-9

25. Donnelly EH, Smith JM, Farfán EB, Ozcan I. Prenatal radiation exposure:

Background material for counseling pregnant patients following exposure to radiation. Disaster Med Public Health Prep. 2011; 5(1): 62–8.

26. Anwar ED. Sistem proteksi radiasi : Analisis terhadap bidang radiologi rumah sakit. Phenom J Pendidik MIPA. 2016; 1(1): 47.

27. Boel T. Dental radiografi: Teknik & prinsip. Medan: USU Press, 2009

28. Badan pengawas tenaga nuklir, Peraturan kepala BAPETEN No. 8 Tahun 2011 tentang keselamatan radiasi dalam penggunaan pesawat sinar-x radiologi diagnostik dan intervensional, 2011.

29. Hiswara E. Buku pintar proteksi dan keselamatan radiasi di rumah sakit. Jakarta : Batan Press. 2005 :47-50

LAMPIRAN 1

Pertanyaan awal sebelum reponden melanjutkan ke pertanyaan berikutnya:

1. Apakah saudara sudah pernah merujuk melakukan foto ronsen?

Jika jawabannya iya maka lanjut ke pertanyaan berikutnya 1. Apakah kegunaan radiografi kedokteran gigi?

a. membantu menegakkan diagnosis b. menentukan rencana perawatan

c. membantu menegakkan diagnosis dan rencana perawatan

2. Apakah prinsip keselamatan yang harus diterapkan dalam penggunaan radiografi?

a. justifikasi b. randomisasi c. juridifikasi

3. Apakah yang menjadi tujuan proteksi radiasi?

a. agar dapat memberikan perlindungan pada pasien b. agar dapat memberikan perlindungan pada lingkungan

c. agar dapat memberikan perlindungan pada pasien, operator dan lingkungan

4. Efek stokastik berpengaruh dalam meningkatkan?

a. produksi saliva b. potensi kanker

c. pertumbuhan benih gigi

TINGKAT PENGETAHUAN DOKTER GIGI MENGENAI EFEK

STOKASTIK DAN PROTEKSI RADIASI SINAR-X KEDOKTERAN GIGI PADA IBU HAMIL DI KOTA MEDAN

5. Untuk melindungi kelenjar tiroid yang penting bagi pertumbuhan, pasien wajib memakai?

a. apron

b. perisai tiroid c. perisai gonad

6. Proteksi radiasi dapat memberikan perlindungan kepada?

a. pasien dan operator b. operator dan lingkungan

c. pasien, lingkungan dan operator

7. Efek stokastik genetik pada ibu hamil dapat berupa?

a. resiko teratogenik pada wanita hamil b. mutasi genetik pada janin

c. kelainan pertumbuhan pada janin

8. Pada ibu hamil, proteksi radiasi dilakukan untuk melindungi apa?

a. janin b. kepala c. leher

9. Efek yang timbul tanpa nilai ambang batas dosis radiasi adalah?

a. efek stokastik b. efek deterministik c. efek jangka panjang

10. Yang bukan menjadi faktor perkembangan janin terhadap radiasi adalah?

a. besar dosis radiasi

b. total waktu paparan radiasi c. asupan nutrisi

11. Pada usia kehamilan berapakah yang aman dilakukan radiografi sehingga tidak berpengaruh pada keadaan janin?

a. trimester 1 b. trimester 2 c. trimester 3

12. Pada usia kehamilan berapakah sebaiknya tidak dilakukan radiografi?

a. trimester 1 b. trimester 2 c. trimester 3

13. Apakah risiko paling tinggi terhadap janin yang diakibatkan oleh paparan radiasi sinar-x?

a. kerusakan otak b. kematian janin

c. kelainan tumbuh kembang

14. Apakah pencegahan yang dapat dilakukan untuk melindungi ibu hamil dari paparan radiasi?

a. tidak melakukan pemeriksaan radiologi selama masa kehamilan b. penggunaan alat proteksi radiasi

c. menunda melakukan perawatan gigi

15. Dibawah ini yang bukan merupakan faktor yang mempengaruhi tingkat sensitivitas radiasi pada janin?

a. posisi pesawat sinar-x b. besar dosis radiasi c. total paparan radiasi

16. Berapa besar dosis radiasi untuk efek stokastik yang memberikan batas aman?

a. 5 rad b. 10 rad

c. 15 rad

Lampiran 2

Ethical Clearance

Lampiran 3

INFORMED CONSENT

LEMBAR PENJELASAN KEPADA SAMPEL PENELITIAN

Salam sejahtera Bapak/Ibu dokter gigi,

Perkenalkan, nama saya Jhony Fransius Haloho. Saya adalah mahasiswa Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Sumatera Utara dan sedang melakukan penelitian dengan judul “Tingkat Pengetahuan Dokter Gigi Mengenai Efek Stokastik dan Proteksi Radiasi Sinar-X Kedokteran Gigi pada Ibu Hamil di Kota Medan”.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat pengetahuan dokter gigi di Kota Medan terhadap bahaya efek stokastik (efek yang disebabkan oleh radiasi yang diakibatkan oleh transformasi sel non letal yang masih memiliki potensi mempertahankan reproduksinya namun juga berpotensi mengalami mutasi gen) dan proteksi radiasi sinar-x kedokteran gigi terhadap ibu hamil. Manfaat penelitian ini adalah memberikan informasi mengenai tingkat pengetahuan dokter gigi tentang bahaya efek stokastik dan proteksi radiasi sinar-x kedokteran gigi terhadap ibu hamil.

Hasil penelitian diharapkan dapat berguna bagi dokter gigi agar berhati-hati dalam melakukan penatalaksanaan perawatan gigi pada ibu hamil jika diperlukan radiografi.

Saya akan memberikan kuesioner melalui google form dikarenakan keterbatasan keadaan sehingga harap dimaklumi. Kuesioner berisi pertanyaan mengenai efek stokastik dan proteksi radiasi sinar-x kedokteran gigi pada ibu hamil di Kota Medan.

Setelah itu saya akan melakukan pengumpulan dan analisis data.

Partisipasi Bapak/Ibu bersifat sukarela dan tanpa ada unsur paksaan. Setiap data yang ada dalam penelitian ini akan dirahasiakan dan digunakan untuk kepentingan penelitian.

Setelah memahami berbagai hal yang menyangkut penelitian ini dan bersedia untuk menjadi subjek penelitian, maka mohon kiranya Bapak/Ibu mengisi dan menandatangani lembar persetujuan sebagai subjek penelitian yang terlampir pada lembar berikutnya.

Demikian lembar penjelasan ini saya perbuat, semoga keterangan ini dapat dimengerti dan atas kesediaan Saudara/i untuk berpartisipasi dalam penelitian saya ini saya ucapkan terimakasih.

Jhony Fransius Haloho Jl. Setiabudi, Pasar 2, Medan Telp. 082167648424

Medan, Desember 2020

(Jhony Fransius Haloho)

Lampiran 4

LEMBAR PERSETUJUAN SETELAH PEMBERIAN INFORMED CONSENT

Setelah membaca semua keterangan tentang keuntungan, risiko dan hak-hak saya sebagai subjek penelitian yang berjudul :

“TINGKAT PENGETAHUAN DOKTER GIGI MENGENAI EFEK STOKASTIK DAN PROTEKSI RADIASI SINAR-X KEDOKTERAN GIGI

PADA IBU HAMIL DI KOTA MEDAN”

dan saya memahaminya, maka saya yang bertanda tangan dibawah ini :

Nama : ……….

Alamat : ……….

No. Telepon/HP : ……….

dengan penuh kesadaran dan tanpa paksaan bersedia berpartisipasi dalam penelitian tersebut diatas. Apabila saya ingin mengundurkan diri, kepada saya tidak dituntut apapun.

Medan, ………2020 Yang menyetujui,

Subjek penelitian

(…...………)

Lampiran 5

RINCIAN ANGGARAN PENELITIAN

“TINGKAT PENGETAHUAN DOKTER GIGI MENGENAI EFEK STOKASTIK DAN PROTEKSI RADIASI SINAR-X KEDOKTERAN GIGI PADA IBU HAMIL DI KOTA MEDAN”

Besar biaya yang diperlukan pada penelitian ini adalah sebesar dengan rincian sebagai berikut :

Biaya alat tulis, kertas dan tinta printer : Rp. 500.000,00 Biaya penggandaan proposal dan hasil penelitian : Rp. 500.000,00

Souvenir : Rp. 1.000.000,00

Jumlah : Rp. 2.000.000,00

Biaya penelitian ini ditanggung oleh peneliti.

Lampiran 6

Lampiran 7

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Riwayat Peneliti

Nama Lengkap : Jhony Fransius Haloho Jenis Kelamin : Laki-laki

Tempat/ Tanggal Lahir : Baganbatu/ 26 November 1997

Warna Negara : Indonesia

Status : Belum menikah

Agama : Kristen Protestan

Alamat : Jl. Setiabudi, Pasar 2

Nomor Handphone : 082167648424

Email : jhonyfransius1@gmail.com

Riwayat Pendidikan:

1. 2001-2003 : TK Yosef Arnoldi Baganbatu 2. 2003-2009 : SD Yosef Arnoldi Baganbatu 3. 2009-2012 : SMP Yosef Arnoldi Baganbatu 4. 2012-2015 : SMA Santa Maria Pekanbaru

5. 2015 - sekarang : Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Sumatera Utara

Dokumen terkait