• Tidak ada hasil yang ditemukan

3 METODE PENELITIAN

4.6 Radionuklida Alam 238 U dan 232 Th dalam Tubuh Biota

(Ikan Teri Genus Stolephorus dan Kerang Genus Codakia)

Konsentrasi 238U dan 232Th (Bq/kg) dalam tubuh ikan teri dan kerang serta nilai faktor konsentrasinya (FK) di perairan Pulau Panjang, Banten ditunjukkan pada Tabel 14. Sampel ikan teri yang diteliti adalah Genus Stolephorus dari Famili Engraulidae, atau yang lebih dikenal sebagai ikan teri nasi. Sampel ikan teri diperoleh pada perairan Pulau Panjang hanya di Stasiun 1. Sampel kerang adalah dari Genus Codakia dan diambil hanya dari stasiun 3 di perairan Pulau Panjang, Banten.

Konsentrasi 238U dalam tubuh ikan teri berada di bawah batas deteksi alat (5,3984 Bq/kg), sedangkan konsentrasi rata-rata 232Th adalah 3,3078 Bq/kg. Rendahnya konsentrasi 238U dan 232Th dalam tubuh ikan teri diduga terkait dengan usia ikan teri yang relatif pendek sehingga waktu pemaparannya lebih pendek sehingga radionuklida yang dikandung relatif kecil. Makanan utama ikan teri adalah plankton, sehingga konsentrasi radionuklida dalam tubuhnya berhubungan dengan konsentrasi radionuklida total dalam air laut. 238U dan 232Th akan dideposisikan di tulang (organ target) ikan teri. Ikan teri banyak mengandung kalsium (Ca). Pada jaringan tulang, uranium dapat menggantikan kedudukan ion Ca (Mellawati 2004).

Habitat kerang Codakia adalah dalam sedimen/substrat dasar perairan yang relatif berpasir (coarse) di daerah padang lamun (Stasiun 3) dan mendapatkan makanan dengan cara feeding filter menggunakan siphon. Konsentrasi rata-rata

238

U dan 232Th dalam tubuh kerang Codakia yaitu 6,890 Bq/kg dan 3,602 Bq/kg. Konsentrasi 238U lebih tinggi daripada 232Th dalam tubuh kerang Codakia, hal ini terkait dengan tingginya konsentrasi 238U total dalam sedimen bila dibandingkan dengan 232Th, sehingga bioavailibilatas dari radionuklida 238U berpeluang lebih tinggi. Meskipun demikian, radionuklida 232Th diakumulasi pada tingkat yang lebih tinggi oleh kerang Codakia daripada 238U karena 232Th memiliki faktor konsentrasi sebesar 0,3202 yang lebih tinggi daripada 238U (0,1972).

Tabel 14. Konsentrasi 238U dan 232Th dalam tubuh ikan teri (Stolephorus) dan kerang (Codakia) serta nilai faktor konsentrasinya di perairan Pulau Panjang, Banten, Juni 2010

Jenis biota Konsentrasi 238

U (Bq/kg) Konsentrasi 232 Th (Bq/kg) Faktor konsentrasi 238 U 232Th Ikan teri (Genus Stolephorus,

Famili: Engraulidae) Ttd 3,5812

- 0,7830 Ttd 2,0254

Ttd 4,3168 Rata-rata ± sd Ttd 3,3078 ± 1,1699 Kerang (Genus Codakia) 5,2431 3,6808

0,1972 0,3202 6,5803 3,1449

8,8477 3,9812 Rata-rata ± sd 6,8903 ± 1,8221 3,6023 ± 0,4237

Ikan teri dan kerang dari perairan Pulau Panjang, Banten menjadi salah satu sumber makanan bagi penduduk lokal, selain itu ikan teri dari daerah ini dipasarkan sampai ke daerah-daerah lain di Indonesia. Radionuklida alam yang dikandung oleh ikan teri dan kerang dapat terkonsentrasi dalam tubuh manusia melalui konsumsi/saluran pencernaan (paparan radiasi interna). Tabel 15 memberikan informasi konsentrasi 238U dan 232Th (Bq/kg) pada produk olahan (dodol rumput laut dan ikan teri) dari hasil laut di Pulau Panjang dan lokasi pembanding. Konsentrasi 238U dan 232Th dalam produk olahan relatif kecil, sehingga produk tersebut masih relatif aman untuk dikonsumsi.

Tabel 15. Konsentrasi 238U dan 232Th pada produk olahan hasil laut

(dodol rumput laut dan ikan teri) di Pulau Panjang dan Kampung Kemuning, Citeureup, Banten, Juni-Juli 2010

Jenis produk Konsentrasi 238 U (Bq/kg) Konsentrasi 232 Th (Bq/kg) Pulau Panjang, Banten

Ikan teri hasil olahan

(Genus Stolephorus, Famili: Engraulidae) ttd 2,8755

ttd 2,3651

ttd 1,7398

Rata-rata ± sd ttd 2,3268±0,5688

Dodol rumput laut dari jenis Cottoni

(Eucheuma alvarezii (Doty)) ttd 0,6677

ttd 0,5812

ttd 2,3370

Rata-rata ± sd ttd 1,1953±0,9896

Lokasi Pembanding

Ikan teri hasil olahan

(Genus Anchoa, Famili: Engraulidae) ttd 1,5273

ttd 2,2419

ttd 2,4116

Rata-rata ± sd ttd 2,0603±0,4693

4.7 Paparan Radiasi Interna Melalui Konsumsi Ikan Teri (Genus

Stolephorus) dan Kerang (Genus Codakia)

Industri PLTU-batubara sebagai sumber radionuklida alam dapat mempengaruhi kesehatan manusia (masyarakat) di sekitar industri tersebut melalui paparan radiasi eksterna dan paparan radiasi interna. Paparan radiasi interna yaitu radionuklida alam masuk ke dalam tubuh manusia melalui sistem pernafasan (inhalasi), makanan dan minuman (ingesti) dan injeksi (melalui kulit yang luka). Pada penelitian ini, paparan radiasi interna diukur yaitu melalui konsumsi ikan teri (Genus Stolephorus) dan kerang (Genus Codakia) yang merupakan bagian dari sumberdaya perairan Pulau Panjang, Banten dan dikonsumsi oleh masyarakat lokal dan sekitarnya.

Wawancara (pengisian kuesioner) dilakukan terhadap penduduk Kampung Peres, Pulau Panjang, Banten khususnya kelompok usia dewasa yaitu usia 18 tahun atau lebih (UU No. 30 Tahun 2004). Mayoritas responden yang berjumlah 67 orang adalah berjenis kelamin perempuan (83,6%) dikarenakan sebagian besar penduduk berjenis kelamin laki-laki melakukan aktivitas sebagai nelayan/melaut pada saat wawancara dilakukan (siang hari). Hasil wawancara memperlihatkan bahwa semua responden mengkonsumsi kerang (Genus Codakia) dan ikan teri (Genus Stolephorus).

Penduduk Pulau Panjang, Banten (Kampung Peres) memiliki nilai konsumsi kerang per hari (daily intakes) yaitu berkisar 0,0743–0,6686 kg/hari dengan rata- rata 0,2920 kg/hari dan total konsumsi per tahun (annual intakes) berkisar 3,8628- 162,2384 kg/tahun dengan rata-rata 43,5519 kg/tahun. Nilai konsumsi ikan teri per hari (daily intakes) berkisar 0,0155 – 0,1857 kg/hari dengan rata-rata 0,0811 kg/hari dan total konsumsi per tahun (annual intakes) berkisar 1,6095–67,5993 kg/tahun dengan rata-rata 17,0920 kg/tahun.

Konsentrasi rata-rata 238U dan 232Th dalam kerang yang diperoleh dari perairan Pulau Panjang, Banten secara berturut-turut adalah 1,2501 Bq/kg bobot basah (wet weigh) dan 0,6536 Bq/kg dan dalam ikan teri berturut-turut adalah tidak terdeteksi (ttd) dan 1,2763 Bq/kg. Tabel 15 menyajikan besarnya rata-rata asupan harian dan tahunan 238U dan 232Th yang diperoleh melalui konsumsi kerang dan ikan teri pada penduduk Kampung Peres, Pulau Panjang, Banten.

Tabel 16. Rata-rata asupan harian dan tahunan 238U dan 232Th yang diperoleh melalui konsumsi kerang dan ikan teri pada penduduk Kampung Peres, Pulau Panjang, Banten

No. Produk laut Asupan harian Asupan tahunan Bq/hari mg/hari Bq/tahun mg/tahun 1 Kerang (Codakia) 238 U 0,3651±0,2003 0,0296±0,0162 54,4451±47,2533 4,4084±3,8261 232Th 0,1909±0,1047 0,0465±0,0255 28,4642±24,7042 6,9297±6,0143 2 Ikan teri (Stolephorus) 238U - - - - 232Th 0,1035±0,0583 0,0252±0,0142 21,8141±20,1660 5,3107±4,9095 Jumlah asupan 238 U 0,3651±0,2003 0,0296±0,0162 54,4451±47,2533 4,4084±3,8261 232Th 0,2943±0,1449 0,0717±0,0353 50,2783±34,4930 12,2404±8,3974

Penduduk Kampung Peres melalui konsumsi kerang dan ikan teri akan menerima rata-rata jumlah asupan harian dan tahunan 238U dan 232Th. Rata-rata jumlah asupan harian 238U dan 232Th berturut-turut adalah 0,3651±0,2003 Bq/hari atau 0,0296±0,0162 mg/hari dan 0,2943±0,1449 Bq/hari atau 0,0717±0,0353 mg/hari. Rata-rata jumlah asupan tahunan 238U dan 232Th berturut-turut adalah 54,4451±47,2533 Bq/tahun atau 4,4084±3,8261 mg/tahun dan 50,2783±34,4930 Bq/tahun 12,2404±8,3974 mg/tahun.

Paparan radiasi interna yang diterima penduduk Kampung Peres, Pulau

Panjang, Banten (sekitar PLTU-batubara Suralaya) melalui konsumsi kerang dan ikan teri dapat diestimasi berdasarkan pola konsumsi kerang dan ikan teri per hari. Berdasarkan data pola konsumsi kerang dan ikan teri per hari, diperoleh dosis efektif terikat (dosis equivalen) radionuklida individual dari paparan 238U dan

232

Th yang diterima penduduk (Lampiran 15).

Jika diasumsikan penduduk tidak pindah dari kawasan selama 1 tahun (365 hari) dan memiliki pola makan tetap, maka radiasi interna dari paparan radionuklida 238U yang diterima penduduk per tahun untuk kerang berkisar 0,00022–0,00913 mSv/tahun dan teri tidak terdeteksi. Radiasi interna dari paparan radionuklida 232Th yang diterima penduduk per tahun untuk kerang berkisar 0,00058–0,02439 mSv/tahun dan teri berkisar 0,00047–0,01984

mSv/tahun. Berdasarkan data tersebut, maka dosis efektif terikat total (dari paparan 238U dan 232Th) yang diterima penduduk melalui konsumsi kerang dan ikan teri adalah berkisar 0,0025–0,0461 mSv/tahun dengan rata-rata 0,0140± 0,0098 mSv/tahun. Perolehan dosis terbesar berasal dari asupan 232Th sebesar 0,0116±0,0079 mSv/tahun kemudian 238U sebesar 0,0025±0,0021 mSv/tahun. Sesuai rekomendasi IAEA yang harus diikuti oleh seluruh anggota IAEA (termasuk Indonesia) melalui Basic Safety Standard (BSS) Nomor 115, yaitu perihal batas dosis tahunan bagi pekerja radiasi adalah 20 mSv/tahun dan masyarakat 1 mSv/tahun rata-rata dalam 5 tahun (IAEA 1996). Dibandingkan batas maksimal paparan radiasi yang boleh diterima masyarakat oleh IAEA (1996) (1 mSv/tahun), maka nilai paparan radiasi interna yang diterima oleh penduduk Kampung Peres, Pulau Panjang, Banten (0,0140±0,0098 mSv/tahun) masih lebih kecil, sehingga relatif tidak/belum membahayakan bagi kesehatan manusia.

Dokumen terkait