III. METODE PENELITIAN
3.6 Rancangan Analisis Data dan Uji Hipotesis
3.6.1 Rancangan Analisis Data Analisis Kuantitatif
Analisis ini digunakan untuk menentukan berapa besar pengaruh suatu variabel terhadap variabel lainnya, baik pengaruh langsung maupun tidak langsung. Besarnya pengaruh dari suatu variabel penyebab (independen) terhadap variabel akibat (dependen) disebut koefisien jalur (yx). Sebelum mengambil
Valid & Reliabel ?
Pengujian Validasi & Reliabilitas
kesimpulan mengenai hubungan kausal dalam jalur, maka terlebih dahulu diuji keberartian (signifikansi) untuk setiap koefisien jalur yang telah dihitung.
Untuk menentukan besarnya pengaruh suatu variabel terhadap variabel lainnya diperlukan persyaratan:
1. Hubungan antara variabel harus merupakan hubungan linear dan aditif, 2. Semua variabel residu tidak mempunyai korelasi satu sama lain, 3. Pola hubungan antara variabel adalah rekursif,
4. Skala pengukuran baik pada variabel penyebab maupun pada variabel akibat sekurangkurangnya interval.
Pengumpulan Data Penyiapan Data
- Editing data
- Pembuatan filing data - Pemrograman komputer - Distribusi frekuensi
Revisi kuisioner
Analisis Jalur
Pengintervalan Data
Gambar 3.1 Proses Analisis Data
Apabila persyaratan tersebut dipenuhi, maka koefisien jalur dapat dihitung dengan langkah-langkah:
1. Menggambarkan diagram jalur untuk hubungan antara variabel secara lengkap, diagram jalur ini mencerminkan hipotesis konseptual yang diajukan sehingga tampak dengan jelas variabel penyebab dan variabel akibat,
2. Menghitung besarnya pengaruh suatu variabel penyebab terhadap variabel akibat, perhitungan ini didasarkan pada sub–struktur variabel penyebab dengan variabel akibat,
3. Menghitung koefisien korelasi sederhana, 4. Menghitung matriks invers korelasi, 5. Menghitung koefisien jalur.
Uji Validitas dan Uji Reliabilitas a. Uji Validitas
Validitas instrumen berhubungan dengan kesesuaian dan ketepatan fungsi alat ukur yang digunakannya. Maka dari itu sebelum instrument tersebut digunakan di lapangan perlu adanya pengujian validitas terhadap instrument tersebut. Uji Validitas adalah prosedur untuk memastikan apakah kuesioner yang akan dipakai untuk mengukur variabel penelitian valid atau tidak. Kuesioner dikatakan valid apabila dapat mempresentasikan atau mengukur apa yang hendak
Intepretasi Hasil Selesai
diukur (variabel penelitian). Dengan kata lain validitas adalah ukuran yang menunjukkan kevalidan dari suatu instrumen yang telah ditetapkan.
Kuesioner yang valid harus mempunyai validitas internal dan eksternal.validitas internal atau rasional, bila kriteria yang ada dalam kuesioner secara rasional (teoritis) telah mencerminkan apa yang diukur, sedangkan validitas eksternal bila kriteria didalam kuesioner disusun berdasarkan fakta-fakta emperis yang telah ada (eksternal).
Validitas internal kuesioner harus memenuhi construct validity (validitas kontruks) dan content validity (validitasisi). Validitas konstruks adalah kerangka dari suatu konsep.Untuk mencari kerangka konsep dapat ditempuh dengan:
1) Mencari definisi konsep yang dikemukakan oleh para ahli yang tertulis dalam literatur
2) Jika dalam literatur tidak didapatkan definisi konsep yang ingin diukur, peneliti harus mendifinisikan sendiri konsep tersebut (dengan bantuan para ahli)
3) Menanyakan definisi konsep yang akan diukur kepada calon responden atau orang yang mempunyai karakteristik yang sama dengan responden.
Untuk menguji validitas konstruk, maka dapat digunakan pendapat dari para ahli (judment experts). Untuk itu kuesioner yang telah dibuat berdasarkan teori tertentu, dikonsultansikan kepada ahlinya untuk mendapatkan tanggapan atas kuesioner yang telah kita buat, saran para ahli dapat tanpa perbaikan, dengan perbaikan atau dirombak total.
Validitas isi kuesioner ditentukan oleh sejauhmana isi kuesioner tersebut mewakili semua aspek yang dianggap sebagai aspek kerangka konsep. Misal konsep yang mau diteliti terdiri dari tiga aspek, maka kuesioner yang dibuat harus menanyakan tentang ketiga aspek tersebut, jika hanya menanyakan satu aspek saja berarti kuesioner tersebut tidak memiliki validitasisi yang tinggi.
Setelah pengujian konstruk dan isi selesai, perlu diteruskan dengan Validitas eksternal adalah validitas yang diperoleh dengan cara mengkorelasikan kuesioner baru dengan tolok ukur eksternal yang sudah valid, misal skala pengukur motivasi untuk berprestasi yang diciptakan oleh Mehrabian (1973) yang sudah teruji kevalidanya. Validitas eksternal ini dilakukan dengan ujicoba kuesioner tersebut pada populasi yang mempunyai kriteria serupa disarankan sebanyak 30 responden (mendekati kurva normal), setelah data ditabulasi maka pengujian validitas konstruk dilakukan dengan analisis faktor, yaitu mengkorelasikan antar skor item kuesioner.
Jika kita mau menciptakan kuesioner baru, maka hasil pengukurannya harus dikorelasikan dengan kuesioner yang sudah valid dengan menggunakan uji korelasi, bila korelasinya tinggi dan signifikan berarti kuesioner yang baru memiliki validitas yang memadai. Setelah validitas konstruk terpenuhi maka dilakukan validitas eksternal dengan menggunakan bantuan SPSS.
Valid berarti instrumen yang digunakan dapat mengukur apa yang hendak diukur (Ferdinand, 2006). Validitas yang digunakan dalam penelitian ini (content validity) menggambarkan kesesuaian sebuah pengukur data dengan apa yang akan diukur (Ferdinand, 2006). Biasanya digunakan dengan menghitung korelasi antara setiap skor butir instrumen dengan skor total (Sugiyono, 2004). Metode uji validitas yang digunakan pada penelitian ini adalah metode korelasi product moment dengan rumus sebagai berikut:
Keterangan:
rxy = Keeratan hubungan (Korelasi) x = Jumlah skor pertanyaan
y = Jumlah skor total pertanyaan n = jumlah sampel yang akan diuji Kriteria putusan:
rxy hitung > r tabel maka valid rxy hitung < r tabel maka tidak valid
Pengujian validitas menggunakan alat ukur berupa program komputer yaitu SPSS (Statistical Package for the Social Science) for windows 20, dan jika suatu alat ukur mempunyai korelasi yang signifikan antara skor item terhadap skor totalnya maka dikatakan alat skor tersebut adalah valid (Ghozali, 2006).
b. Uji Reliabilitas
Reliabilitas adalah alat untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan alat pengukuran konstruk aatau variabel. Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau
handal jika jawaban seseorang, terhadap pertanyaan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu (Ghozali, 2006).
Adapun rumus kasar diperoleh dari:
Keterangan:
α = Koefisien korelasi k = Banyaknya belahan tes Si = Varians belahan tes
Dalam melakukan perhitungan Alpha, digunakan alat bantu program komputer yaitu SPSS (Statistical Package for the Social Science) for windows 20
dengan menggunakan model Alpha. Sedangkan dalam pengambilan keputusan reliabilitas, suatu instrumen dikatakan reliabel jika nilai alpha lebih besar dari 0,6 (Ghozali, 2001).
Pengujian reliabilitas terhadap seluruh item atau pertanyaan pada penelitian ini akan menggunakan rumus koefisien Cronbach Alpha. Nilai Cronbach Alpha pada penelitian ini akan digunakan nilai 0.6 dengan asumsi bahwa daftar pertanyaan yang diuji akan dikatakan reliabel bila nilai Cronbach Alpha ≥ 0.6 (Nunally, 1996 dalam Ghozali, 2005)
Syarat suatu alat ukur menunjukkan kehandalan yang semakin tinggi adalah apabila koefisien reliabilitas (α) yang mendekati angka satu. Apabila koefisien alpha (α) lebih besar dari 0.6 maka alat ukur dianggap handal atau terdapat internal consistency reliability dan sebaliknya bila alpha lebih kecil dari 0.2 maka dianggap kurang handal atau tidak terdapat internal consistency reliability.
Pengujian Instrumen
Sebelum instrumen diterapkan dalam melakukan analisis deskriftif maka terlebih dahulu diajukan uji validitas dan reliabilitas setiap item kuesionernya.
a. Uji Validitas
Uji validitas dimaksudkan untuk mengetahui apakah instrument alat ukur yang digunakan telah menjalankan fungsi pengukurannya. Alat ukur dikatakan valid apabila jika pertanyaan atau pernyataan pada kuesioner mampu mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut. Uji validitas menggunakan nilai Corrected Item Total, hasilnya dibandingkan dengan titik kritis 0,300. Instrumen dikatakan valid apabila nilai Corrected Item Total ≥ titik kritis. Berikut merupakan hasil pengujian validitas kuesioner dalam penelitian ini;
Tabel 3.1
Matrik Hasil Uji Validitas Pearson (Product Moment) Untuk Alat Ukur Promosi (X1)
( N=30 dan α =0.05)
Nomor Item
r
hitr
tab Keterangan1 0,805 0,361 Valid
2 0,831 0,361 Valid
3 0,857 0,361 Valid
4 0,841 0,361 Valid
Berdasarkan uji validitas pada Tabel 3.1 dari keempat pernyataan yang ada indeks validitasnya 0,361 lebih besar dari 0,3 sehingga dapat disimpulkan bahwa seluruh item pernyataan valid.
Tabel 3.2
Matrik Hasil Uji Validitas Pearson (Product Moment) Untuk Alat Ukur Physical Evidence (X2)
( N=30 dan α =0.05)
Nomor Item rhit rtab Keterangan
6 0.862 0.361 Valid
7 0.860 0.361 Valid
8 0.829 0.361 Valid
9 0.852 0.361 Valid
10 0.862 0.361 Valid
Berdasarkan uji validitas pada Tabel 3.2 dari keenam pernyataan yang ada indeks validitasnya berada pada kisaran 0,852 hingga 0,862 lebih besar dari 0,361 sehingga dapat disimpulkan bahwa seluruh item pernyataan valid.
Tabel 3.3
Matrik Hasil Uji Validitas Pearson (Product Moment) Untuk Alat Ukur Harga (X3)
( N=30 dan α =0.05)
Nomor Item
r
hitr
tab Keterangan11 0.805 0.361 Valid
12 0.797 0.361 Valid
13 0.831 0.361 Valid
14 0.885 0.361 Valid
15 0.829 0.361 Valid
Berdasarkan uji validitas pada Tabel 3.3 dari kelima pernyataan yang ada indeks validitasnya berada pada kisaran 0,797 hingga 0,885 lebih besar dari 0,361 sehingga dapat disimpulkan bahwa seluruh item pernyataan valid.
Tabel 3.4
Matrik Hasil Uji Validitas Pearson (Product Moment) Untuk Alat Ukur Process (X4)
( N=30 dan α =0.05)
Nomor Item
r
hitr
tab Keterangan16 0,804 0,361 Valid
17 0,892 0,361 Valid
19 0,856 0,361 Valid
Berdasarkan uji validitas pada Tabel 3.4 dari keempat pernyataan yang ada indeks validitasnya berada pada kisaran 0,804 hingga 0,892 lebih besar dari 0,361 sehingga dapat disimpulkan bahwa seluruh item pernyataan valid.
Tabel 3.5
Matrik Hasil Uji Validitas Pearson (Product Moment) Untuk Alat Ukur Keputusan Pembelian (Y)
( N=30 dan α =0.05) Nomor
Item
r
hitr
tab Ket. NomorItem
r
hitr
tab Ket.20 0.830 0.361 Valid 25 0.814 0.361 Valid
21 0.837 0.361 Valid 26 0.924 0.361 Valid
22 0.822 0.361 Valid 27 0.835 0.361 Valid
23 0.826 0.361 Valid 28 0.812 0.361 Valid
24 0.801 0.361 Valid
Berdasarkan uji validitas pada Tabel 3.5 dari kesembilan pernyataan yang ada indeks validitasnya berada pada kisaran 0,801 hingga 0,924 lebih besar dari 0,361 sehingga dapat disimpulkan bahwa seluruh item pernyataan valid.
Berdasarkan hasil pengujian validitas pada tabel 3.8 hingga 3.12 di atas dari ke lima variabel yang diuji setiap item pernyataan dinyatakan valid karena nilai indeks validitasnya lebih besar dari 0.3, sehingga dapat disimpulkan bahwa seluruh item pernyataan pada kelima variabel valid dan layak digunakan sebagai alat ukur variabel Promotion (X1), Physical Evidence (X2), Price (X3), Process
(X4), dan Keputusan Pembelian (Y).
b. Uji Reliabilitas
Uji Reliabilitas dilakukan untuk mengukur kehandalan atau kestabilan suatu alat ukur. Pengujian realibilitas untuk item dengan skala likert menggunakan alpha cronbach. Berdasarkan uji reliabilitas untuk variabel independen yaitu Promotion (X1), Physical Evidence (X2), Price (X3) dan Process
(X4). Suatu instrumen penelitian diindikasi memiliki reliabilitas lebih besar atau sama dengan 0,700 maka disimpulkan bahwa kuesioner sudah reliabel, sehingga kuisioner sudah dapat digunakan sebagai instrumen penelitian yang dapat mengukur topik permasalahan yang sedang dibahas. Berikut merupakan hasil pengujian reliabilitas kuesioner dalam penelitian ini;
Tabel 3.6 Reliability Statistics Variabel PROMOSI (X.1) Cronbach's Alpha Cronbach's Alpha Based on Standardized Items N of Items .853 .853 4
Berdasarkan Tabel 3.6 dapat dilihat bahwa setiap variabel dinyatakan reliabel karena memiliki nilai 0,853 lebih besar dari 0,7 hal ini menunjukan bahwa item pernyataan kuisioner andal (reliabel) untuk mengukur variabelnya masing-masing.
Tabel 3.7 Reliability Statistics
Variabel PHYSICAL EVIDENCE (X.2) Cronbach's Alpha Cronbach's Alpha Based on Standardized Items N of Items .925 .925 6
Berdasarkan Tabel 3.7 terlihat bahwa setiap variabel dinyatakan reliabel karena memiliki nilai 0,925 lebih besar dari 0,7 hal ini menunjukan bahwa item pernyataan kuisioner andal (reliabel) untukmengukur variabelnya masing-masing.
Tabel 3.8 Reliability Statistics Variabel HARGA (X.3) Cronbach's Alpha Cronbach's Alpha Based on Standardized Items N of Items .887 .886 5
Berdasarkan Tabel 3.8 dapat dilihat bahwa setiap variabel dinyatakan reliabel karena memiliki nilai 0,887 lebih besar dari 0,7 hal ini menunjukan bahwa item pernyataan kuisioner andal (reliabel) untuk mengukur variabelnya masing-masing. Tabel 3.9 Reliability Statistics Variabel PROSES (X.4) Cronbach's Alpha Cronbach's Alpha Based on Standardized Items N of Items .873 .874 4
Berdasarkan Tabel 3.9 terlihat bahwa setiap variabel dinyatakan reliabel karena memiliki nilai 0,873 lebih besar dari 0,7 hal ini menunjukan bahwa item pernyataan kuisioner andal (reliabel) untuk mengukur variabelnya masing-masing.
Tabel 3.10 Reliability Statistics
Variabel KEPUTUSAN PEMBELIAN (Y) Cronbach's Alpha Cronbach's Alpha Based on Standardized Items N of Items .945 .945 9
Berdasarkan Tabel 3.10 dapat dilihat bahwa setiap variabel dinyatakan reliabel karena memiliki nilai 0,945 lebih besar dari 0,7 hal ini menunjukan bahwa item pernyataan kuisioner andal (reliabel) untuk mengukur variabelnya masing-masing.
Berdasarkan pada di atas dapat dilihat bahwa setiap variabel dinyatakan reliabel, karena lebih besar dari titik kritis 0.7, hasil ini menunjukkan bahwa item pernyataan kuesioner pada kelima variabel andal (reliabel) untuk mengukur variabelnya masing-masing.
3.6.1.4 Metode Konversi Data Menjadi Skala Interval
Untuk mengetahui kinerja bauran pemasaran jasa serta keputusan konsumen menjadi peserta didik maka data diolah dengan menganalisis sikap responden terhadap setiap butir kuesioner untuk melihat hasil penelitian positif atau negatif terhadap pelaksanaan variabel dengan menggunakan analisis Likert Summated Rating yang mengkategorikan sikap responden sebagai berikut.
ntang
Nilai tiap batasan (minimum, kuartil 1, median, kuartil 3, dan maksimum) adalah hasil perkalian jumlah responden dengan jumlah butir pertanyaan untuk setiap subvariabel yang dianalisis serta batasan skala (1 untuk nilai minimal dan seterusnya sampai 5 untuk nilai maksimal).
20% 36% 52% 68% 84% 100%
Selanjutnya dicari rata-rata tiap responden untuk memudahkan penelitian dari rata-rata tersebut dibuat interval. Rumus yang digunakan menurut Sudjana (2000:79) sebagai berikut:
Panjang kelas interval= rentang banyak kelas interval Dimana:
Rentang = nilai tertinggi – nilai terendah Banyak interval kelas = 5
Panjang interval kelas=5−1 5
= 0,8
Tabel 3.11
Kriteria intepretasi nilai rata-rata variable penelitian
Interval Kriteria
1 – 1,8 Sangat Lemah (Sangat Tidak Baik)
1,8 – 2,6 Lemah (Tidak Baik)
2,6 – 3,4 Cukup (Cukup Baik)
3,4 – 4,2 Kuat (Baik)
4,2 – 5,0 Sangat Kuat (Sangat Baik)
Untuk analisis jalur diperlukan syarat data yang mempunyai tingkat pengukuran sekurang-kurangnya berskala interval. Karena semua variabel dalam penelitian ini berskala ordinal, maka harus ditingkatkan menjadi skala interval, yaitu dengan menggunakan method of successive interval (MSI), dengan demikian perlu dilakukan transformasi data dengan langkah-langkah berikut.
1. Berdasarkan hasil jawaban responden untuk setiap pertanyaan, hitung frekuensi setiap pilihan jawaban
2. Berdasarkan frekuensi yang diperoleh untuk setiap pertanyaan, hitung proporsi untuk setiap pilihan jawaban dengan cara membagi frekuensi dengan jumlah responden yang ada.
3. Berdasarkan proporsi yang ada tersebut untuk setiap pertanyaan, hitunglah proporsi kumulatif untuk setiap pilihan jawaban.
4. Untuk setiap pertanyaan, tentukan nilai batas untuk Z (tabel distribusi normal) bagi setiap pilihan jawaban. Untuk data n > 30 dianggap mendekati luas daerah di bawah kurva normal.
5. Tentukan bersarnya nilai densitas (density) untuk setiap proporsi kumulatif dengan memasukkan nilai Z pada rumus distribusi normal.
6. Hitung scale value (nilai interval rata-rata) untuk setiap pilihan jawaban melalui persamaan MSI:
Scale Value =