• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I : PENDAHULUAN

3.8 Rancangan Analisis dan Pengujian Hipotesis

3.8.1 Rancangan analisis

Menurut Umi Narimawati mendefinisikan rancangan analisis sebagai berikut:

“Rancangan analisis adalah proses mencari dan menyusun secara

sistematis data yang telah diperoleh dari hasil observasi lapangan, dan dokumentasi dengan cara mengorganisasikan data ke dalam kategori, menjabarkan ke dalam unit-unit, melakukan sintesa, menyusun ke dalam pola, memilih mana yang lebih penting dan yang akan dipelajari dan membuat kesimpulan sehingga mudah dipahami oleh diri sendiri maupun orang lain”.

(2010:41)

Rancangan analisis adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang telah diperoleh dari hasil observasi lapangan, dan dokumentasi dengan cara mengorganisasikan data kedalam kategori, menjabarkan kedalam unit-unit, melakukan sintesa, menyusun kedalam pola, memilih mana yang lebih penting dan yang akan dipelajari, dan membuat kesimpulan sehingga mudah dipahami oleh sendiri maupun oleh orang lain. Peneliti melakukan analisa terhadap data yang telah diuraikan dengan menggunakan metode kualitatif dan kuantitatif. 1. Metode Analisis Kualitatif

Metode kualitatif yaitu metode pengolahan data yang menjelaskan peranan dan hubungan yang dinyatakan dengan kalimat. Analisis kualitatif digunakan untuk melihat faktor penyebab. Langkah-langkah yang dilakukan dalam kualitatif adalah sebagai berikut :

1) Metode kualitatif yaitu metode pengolahan data yang menjelaskan peranan dan hubungan yang dinyatakan dengan kalimat. Analisis kualitatif digunakan

untuk melihat faktor penyebab. Langkah-langkah yang dilakukan dalam kualitatif adalah sebagai berikut :

Tabel 3.3 Skala Likert

Jawaban Responden Skor Positif Skor Negatif

Sangat Setuju/Selalu/Positif 5 1

Setuju/Sering/Positif 4 2

Ragu-ragu/Kadang-kadang/Netral 3 3

Tidak Setuju/Hampir Tidak Pernah/Negatif 2 4

Sangat Tidak Setuju/Tidak Pernah 1 5

2) Dihitung total skor stiap variabel/subvariabel = jumlah skor dari seluruh indikator variabel untuk semua responden.

3) Dihitung skor setiap variabel/subvariabel = rata-rata dari total skor

4) Untuk mendeskripsikan jawaban responden, juga digunakan statistik deskriptif seperti distribusi frekuensi dan tampilan dalam bentuk tabel ataupun grafik.

5) Untuk menjawab deskripsi tentang masing-masing variabel penelitian ini, digunakan rentang kriteria penelitian sebagai berikut ini :

RS = n(m – 1) m Sumber: Umi Narimawati (2007) n = jumlah sampel

m = jumlah alternatif jawaban tiap item

Untuk menetapkan peringkat dalam setiap variabel penelitian, dapat dilihat dari perbandingan skor aktual dan ideal. Skor aktual adalah jawaban seluruh responden atas kuesioner yang telah diajukan. Skor ideal adalah skor atau bobot tertinggi atau semua responden diasumsikan memilih jawaban skor tetinggi.

Perolehan nilai skor aktual dan ideal nampak seperti dibawah ini :

% Skor aktual = Skor aktual X 100

Skor ideal Sumber: Umi Narimawati (2007)

Penjelasan bobot nilai skor aktual sebagai berikut: Tabel 3.4

Kriteria Persentase Tanggapan Responden

No. %Jumlah Skor Kriteria

1 20.00% - 36.00% Tidak baik

2 36.01% - 52.00% Kurang baik

3 52.01% - 68.00% Cukup

4 68.01% - 84.00% Baik

5 84.01% - 100% Sangat Baik

Sumber: Umi Narimawati (2007:84)

2. Metode Analisis Kuantitatif

Analisis kuantitatif menurut Sugiyono adalah sebagai berikut:

“Metode penelitian kuantitatif itu dilakukan secara intensif, peneliti

ikut berpartisipasi lama dilapangan, mencatat secara hati-hati apa yang terjadi, melakukan analisis, dan membuat laporan peneliti

secara mendetail”.

(2010:14)

Dalam penelitian ini untuk mendapatkan data yang lebih lengkap dari variabel X1 dan X2.

Peneliti menggunakan metode Analisis Kuantitatif dalam Penelitian ini antara lain:

Menurut Sugiyono analisis kuantitatif adalah sebagai berikut :

“Dalam penelitian kuantitatif analisis data menggunakan statistik.

Statistik yang digunakan dapat berupa statistik deskriptif dan inferensial/induktif. Statistik inferensial dapat berupa statistik parametris dan statistik nonparametris. Peneliti menggunakan statistik inferensial bila penelitian dilakukan pada sampel yang dilakukan secara random. Data hasil analisis selanjutnya disajikan dan diberikan pembahasan. Penyajian data dapat berupa tabel, tabel ditribusi frekuensi, grafik garis, grafik batang, piechart (diagram lingkaran), dan pictogram. Pembahasan hasil penelitian merupakan

penjelasan yang mendalam dan interpretasi terhadap data-data yang telah disajikan”.

(2010:31)

Adapun langkah-langkah analisis kuantitatif yang diuraikan diatas adalah sebagai berikut :

a. Analisis Regresi Berganda

Menurut Sugiyono mendefinisikan analisis regresi linier berganda sebagai berikut:

“Analisis regresi linier berganda adalah analisis yang digunakan peneliti, bila bermaksud meramalkan bagaimana keadaan (naik turunnya) variabel dependen (kriterium), bila dua atau lebih variabel independen

sebagai faktor prediktor dimanipulasi (dinaik turunkan nilainya)”.

(2011:277)

Metode analisis dalam penelitian ini menggunakan perhitungan regresi linier berganda, untuk mengetahui secara bersama-sama antara Self Assessment System

dan Sistem Administrasi Perpajakan Modern terhadap Kepatuhan Wajib Pajak. Sehingga akan diketahui variabel-variabel mana yang paling besar pengaruhnya terhadap Kepatuhan Wajib Pajak.

Model persamaan analisis regresi penelitian ini adalah anlisis regresi linear berganda, dengan persamaan:

Y = a=β0+ β 1X1+ β 2X2 + e

Sumber: Lupiyoadi (2006:56)

Keterangan :

Y = Kepatuhan Wajib Pajak

A = Konstanta

β 0 = Koefisien konstanta

β 1, β 2 = Koefisien regresi

X1 = Koefisien Self Assessment System

X2 = Koefisien Sistem Administrasi Perpajakan Modern

Besarnya konstanta tercermin dalam a dan besarnya koefisien regresi masing-masing variabel independen ditunjukkan β1, β2. keempat variabel bebas tersebut merupakan variabel independent, sedangkan Kepatuhan Wajib Pajak merupakan variabel dependennya.

b. Analisis Korelasi

Analisis korelasi bertujuan untuk mengukur kekuatan asosiasi (hubungan) linier antara dua variabel. Korelasi juga tidak menunjukkan hubungan fungsional. Dengan kata lain, analisis korelasi tidak membedakan antara variabel dependen dengan variabel independen. Dalam analisis regresi, analisis korelasi yang digunakan juga menunjukkan arah hubungan antara variabel dependen dengan variabel independen selain mengukur kekuatan asosiasi (hubungan), sedangkan untuk mencari koefisien korelasi antara variabel X1 dan Y, Variabel X2 dan Y, X1

dan X2 sebagai berikut:

Sumber: Nazir (2003: 464)

1) Koefisien korelasi parsial

Koefisien korelasi parsial antar X1 terhadap Y, bila X2 dianggap konstan dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

2) Koefisien korelasi parsial antar X2 terhadap Y, apabila X1 dianggap konstan dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

Sumber: Sugiyono ( 2009:248)

3) Koefisien korelasi secara simultan Koefisien korelasi simultan antar X1

dan X2 terhadap Y dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

Sumber: Sugiyono (2009:248)

Besarnya koefisien korelasi adalah < -1 < r 1 : 1. Apabila (-) berarti terdapat hubungan negatif. 2. Apabila (+) berarti terdapat hubungan positif. Interprestasi dari nilai koefisien korelasi :

1) Jika r = -1 atau mendekati -1, maka hubungan antara kedua variabel kuat dan mempunyai hubungan yang berlawanan (jika X naik maka Y turun atau sebaliknya).

2) Jika r = +1 atau mendekati +1, maka hubungan yang kuat antara variabel X dan variabel Y dan hubungannya searah.

Sedangkan nilai r akan dikonsultasikan dengan table interprestasi nilai r sebagai berikut :

Tabel 3.5

Interpretasi Koefisiensi Korelasi

Interval Koefisien Tingkat Hubungan

0,00 – 0,199 Korelasi Lemah 0,20 – 0,399 Korelasi Rendah 0,40 – 0,599 Korelasi Sedang 0,60 – 0,799 Korelasi Kuat

0,80 – 1,000 Korelasi Sangat Kuat

Sumber: Sugiyono (2008:183)

c. Analisis Koefisiensi Determinasi

Analisis Koefisiensi Determinasi (KD) digunakan untuk melihat seberapa besar variabel independen (X) berpengaruh terhadap variabel dependen (Y) yang nyatakan dalam persentase. Besarnya koefisien determinasi dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

R = r2

Sumber: Andi Supangat (2007:341)

Dimana:

R = koefisien determinasi r2 = kuadrat koefisien korelasi

Dokumen terkait