BAB III: METODE PENELITIAN
D. Rancangan Kegiatan
Penelitian ini menggunakan model penelitian tindakan kelas Kemmis dan
Mc Taggart, setiap siklus penelitian meliputi beberapa tahapan. Tahapan-tahapan
tersebut adalah : perencanaan (planning), pelaksanaan (acting), pengamatan
(observing) dan refleksi (reflecting). Hasil refleksi digunakan untuk mengetahui
tingkat perubahan yang terjadi dan tingkat pencapaian indikator yang telah
ditetapkan. Desain PTK menurut Kemmis dan McTanggart disajikan dalam
Gambar 3.1. Desain PTK Model Kemmis dan Mc Taggart (Taniredja, 2011) Penelitian ini didesain dengan melakukan proses pembelajaran
yang dibagi menjadi 2 siklus penelitian. Penjabaran rangkaian kegiatan
dilakukan selama proses penelitian adalah sebagai berikut :
1. Siklus I
Rancangan kegiatan yang dilaksanakan pada siklus I dilaksanakan
dalam 2 kali pertemuan sebanyak 2 x 45 menit, terdiri dari beberapa
tahapan. Tahapan kegiatan yang dilaksanakan adalah sebagai berikut : PERENCANAAN REFLEKSI PENGAMATAN SIKLUS I PELAKSANAAN PERENCANAAN PENGAMATAN REFLEKSI SIKLUS II PELAKSANAAN
a. Perencanaan (planning)
Rencana tindakan siklus I adalah sebagai berikut:
1) Menyusun perangkat pembelajaran yang meliputi silabus, RPP dan
LKS yang digunakan pada saat melakukan penelitian.
2) Mempersiapkan materi pembelajaran yang diajarkan.
3) Membuat instrumen pengumpulan data, yaitu:
a) Membuat soal evaluasi (tes awal/pre-test dan tes akhir/
post-test) untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa secara
kognitif melalui penerapan pembelajaran kooperatif tipe
Picture and Picture.
b) Membuat lembar observasi untuk mengetahui perkembangan
hasil belajar siswa secara afektif di dalam kelompok
menggunakan pembelajaran kooperatif tipe Picture and
Picture.
c) Membuat kuesioner untuk mengetahui motivasi siswa.
b. Pelaksanaan (acting) dan Pegamatan (observing)
1) Tahap pelaksanaan (acting)
a) Siswa mengerjakan soal pre-test sebagai data mengenai
kemampuan awal siswa.
b) Menjaring motivasi awal siswa sebelum tindakan siklus I
c) Peneliti menjelaskan secara singkat proses pembelajaran yang
akan dilakukan dengan menggunakan model pembelajaran
kooperatif tipe Picture and Picture.
d) Peneliti memberikan pengenalan materi terlebih dahulu
mengenai materi Keanekaragaman Hayati yang akan dipelajari
dengan bertanya kepada siswa dan menyampaikan tujuan
pembelajaran. Kegiatan ini dimaksudkan untuk memotivasi
dan mengaktifkan siswa agar lebih siap dalam menerima
pelajaran.
e) Peneliti mengajak siswa masuk ke dalam kelompok, setiap
kelompok beranggotakan 4-6 orang. Kelompok ini berdasarkan
karakteristik kemampuan siswa yang heterogen.
f) Peneliti membagikan gambar tentang Keanekaragaman Hayati
ke setiap kelompok.
g) Peneliti membagikan LKS kepada setiap kelompok untuk
didiskusikan oleh siswa.
h) Setelah diskusi selesai dengan waktu yang sudah ditentukan,
peneliti memanggil siswa secara acak untuk memasangkan
atau mengurutkan gambar sesuai Tingkatan Keanekaragaman
Hayati.
i) Peneliti menanyakan alasan siswa menempelkan atau
mengurutkan gambar tersebut.
k) Siswa mengerjakan soal post-test di akhir setiap siklus.
2) Pengamatan (observing)
Tahap observasi ini dilaksanakan oleh peneliti, obsever
(guru biologi). Dalam observasi ini, peneliti terlibat dengan
kegiatan para siswa yang diamati atau yang digunakan sebagai
sumber data peneliti. Selain itu, dalam tahap ini, observer
melakukan kegiatan pengamatan atas dampak dan hasil dari
pelaksanaan tindakan, yaitu aktivitas dan hasil belajar siswa selama
proses pembelajaran. Aktivitas belajar siswa didapatkan melalui
lembar observasi yang dilakukan oleh observer pada siklus I.
Observasi ini bertujuan untuk mengetahui pelaksanaan
pembelajaran Biologi pada materi Keanekaragaman Hayati yang
dilaksanakan peneliti dan siswa. Peneliti dan observer mengamati,
mengenali dan mendokumentasikan proses, hasil pengaruh dan
kemungkinan permasalahan baru yang muncul selama tindakan
kelas dilakukan. Data hasil tes kognitif dan lembar observasi
aktivitas siswa akan dijadikan bahan analisis atau dasar refleksi
terhadap tindakan yang telah dilakukan dan bagi penyusun rencana
tindakan berikutnya.
c. Refleksi (Reflecting)
Pada tahap ini, hasil yang telah diperoleh selama pembelajaran
dilakukan oleh observer dianalisis dan didiskusikan dengan guru
pengampu biologi, kemudian diidentifikasi kelemahan serta kelebihan
selama kegiatan belajar mengajar berlangsung dan apa saja yang
belum tercapai pada siklus I. Hasil analisis tersebut kemudian
digunakan untuk memperbaiki kekurangan yang ada dengan
memperbaharui pembelajaran dengan dilaksanakan siklus II.
2. Siklus II
Pada tahapan siklus II secara umum sama halnya dengan kegiatan
yang dilakukan pada siklus I.
a. Perencanaan (planning)
1) Identifikasi masalah dan perumusan masalah berdasarkan hasil
dan refleksi pada siklus I.
2) Peneliti dan guru menggali data hasil refleksi siklus I mengenai
karakteristik siswa untuk memetakan kembali kelompok baru
siswa.
3) Kelompok baru beranggotakan 4-6 siswa dengan tetap
memperhatikan sifat heterogen pada anggota kelompok,
contohnya siswa dengan prestasi tinggi, sedang, dan rendah,
perempuan dan laki-laki dengan latar belakang etnik yang
berbeda. Kelompok ini dibentuk berdasarkan hasil evaluasi siklus
I.
4) Menyiapkan seluruh instrumen pembelajaran dan instrumen
b. Pelaksanaan (acting) dan pemantauan (observing)
1) Tahap pelaksanaan (acting)
a) Peneliti menjelaskan secara singkat proses pembelajaran
yang akan dilakukan dengan menggunakan model
pembelajaran kooperatif tipe Picture and Picture.
b) Peneliti memberikan pengenalan materi terlebih dahulu
mengenai materi Keanekaragaman Hayati yang akan
dipelajari dengan bertanya kepada siswa dan menyampaikan
tujuan pembelajaran. Kegiatan ini dimaksudkan untuk
memotivasi dan mengaktifkan siswa agar lebih siap dalam
menerima pelajaran.
c) Peneliti mengajak siswa masuk ke dalam kelompok, setiap
kelompok beranggotakan 4-6 orang. Kelompok ini
berdasarkan karakteristik kemampuan siswa yang heterogen.
d) Peneliti membagikan LKS dan gambar kepada setiap
kelompok untuk didiskusikan oleh siswa.
e) Setelah diskusi selesai dengan waktu yang sudah ditentukan,
guru memanggil siswa secara acak dan siswa yang nomornya
terpanggil maju ke depan untuk memasangkan gambar atau
mengurutkan gambar sesuai dengan materi Tingkatan
Keanekaragaman Hayati.
f) Peneliti menanyakan alasan siswa menempelkan atau
g) Peneliti mengklarifikasi hasil diskusi
h) Siswa mengerjakan soal post-test di akhir setiap siklus.
i) Menjaring motivasi belajar siswa sesudah tindakan siklus II
menggunakan lembar kuesioner setelah pembelajaran
berakhir.
2) Pengamatan (observing)
Tahap observasi siklus II, secara operasional masih sama
seperti pada siklus I. Pada tahap ini peneliti/observer mengadakan
pengamatan atas dampak dan hasil dari pelaksanaan tindakan
hanya pada ranah afektif menggunakan lembar observasi.
Pengamatan juga menggunakan kamera foto. Pengisian kuesioner
motivasi dilakukan sesudah tindakan pembelajaran akhir siklus II
dan tes hasil belajar secara teknis sama seperti siklus I.
3) Refleksi (reflecting)
Tahap ini hasil yang diperoleh dari observasi selama
proses belajar mengajar, kuesioner, hasil tes dan hasil dari lembar
observasi dibahas, setelah itu ditarik kesimpulan apakah tindakan
berhasil atau tidak. Diharapkan pada akhir siklus ini motivasi dan
hasil belajar siswa kelas X PMIIA 2 SMA Xaverius Pringsewu
meningkat.