• Tidak ada hasil yang ditemukan

Rancangan penelitian ini merupakan penelitian observasional yang bersifat deskriptif dengan menggunakan desain cross sectional study, yaitu mengetahui faktor risiko penyakit jantung bawaan pada anak.

3.2 LOKASI

Penelitian ini dilakukan di RSUP H. Adam Malik Medan pada bulan Juli-September 2019. Rumah Sakit ini dipilih karena merupakan pusat rujukan provinsi Sumatera Utara

3.3 POPULASI DAN SAMPEL PENELITIAN

3.3.1 Populasi Penelitian

Populasi penelitian ini adalah semua orang tua dari anak yang mempunyai penyakit jantung bawaan berusia kurang dari 18 tahun di RSUP Haji Adam Malik Medan.

3.3.2 Sampel Penelitian

Besar sampel pada penelitian ini diambil dengan cara minimal sampel, yang diukur dengan rumus ukuran sampel untuk cross sectional study yaitu rumus estimasi proporsi:

Besar sampel dihitung dengan menggunakan rumus:

n = 𝑍𝑎2. 𝑃(1−𝑃)𝑑2 n

=

Besar sampel

Za2

=

Nilai Z pada derajat kemaknaan (biasanya 95%=1,96)

P

=

Perkiraan proporsi untuk sifat tertentu yang terjadi dalam populasi= 0,5

n = 𝑍𝑎2. 𝑃 (1 − 𝑃) 𝑑2

n = (1,96)2. 0,5 (1 − 0,5) (0,1)2

n = 96,5

Dengan demikian, besar sampel yang diperlukan dalam penelitian ini dibulatkan menjadi 97 orang.

3.3.4 Teknik Penarikan Sampel

Teknik sampling dalam penelitian ini menggunakan cara consecutive sampling. Pada consecutive sampling, semua subjek yang datang berurutan dan memenuhi kriteria pemilihan dimasukkan dalam penelitian sampai jumlah subjek yang diperlukan terpenuhi. Consecutive sampling merupakan jenis non-probability sampling.

3.3.5 Kriteria Inklusi dan Kriteria Eksklusi

Adapun kriteria inklusi dan eksklusi pada penelitian ini adalah:

1. Kriteria Inklusi

Semua orang tua (Ayah dan atau Ibu kandung) dari anak dengan diagnosis penyakit jantung bawaan yang datang ke RSUP H. Adam Malik Medan.

2. Kriteria Eksklusi

Orang tua (Ayah dan atau Ibu kandung) tidak lengkap memberikan informasi pada formulir kuesioner.

3.4 METODE PENGUMPULAN DATA

Metode pengumpulan data penelitian ini adalah data primer. Dalam penelitian ini data primer didapatkan dari pengisian kuesioner tentang faktor risiko penyakit d

=

Derajat penyimpangan (0,1)

jantung bawaan pada anak secara langsung di tanyakan dengan wawancara pada orang tua yang memiliki anak penyakit jantung bawaan.

3.5 PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA 3.5.1 Pengolahan Data

Setelah data terkumpul, data akan diolah melalui beberapa langkah sebagai berikut.

a. Editing

Editing dilakukan untuk memeriksa ketepatan dan kelengkapan data. Apabila data belum lengkap ataupun ada kesalahan, data dilengkapi dengan mewawancara ulang responden.

b. Coding

Setelah dilakukan editing data, data yang sudah diedit akan diberi kode pada setiap jawaban yang diberikan untuk memudahkan proses pengolahan data.

Misalnya dengan mengubah data yang berbentuk kalimat ke dalam data numerik atau angka.

c. Entri

Pada langkah ini, data yang sudah diedit dan diberi kode dimasukkan ke dalam komputer dengan menggunakan bantuan program SPSS for window.

d. Cleaning Data

Merupakan kegiatan memeriksa kembali data yang sudah di entri, agar terlihat adanya kesalahan atau tidak. Mungkin dapat terjadi kesalahan pada saat mengentri data.

e. Saving

Proses penyimpanan data untuk siap dianalisis.

3.5.2 Analisis Data

Analisis data dibantu dengan menggunakan SPSS kemudian ditampilkan dalam tabel frekuensi.

No Variabel Definisi Cara Ukur Alat Ukur Skala Ukur Hasil Ukur

Wawancara Kuesioner Ordinal 1. Prematur: 20-37 minggu 2. Normal : 38-40 minggu

4 Obat-obatan Riwayat konsumsi obat-obatan (selain vitamin untuk ibu hamil) selama masa kehamilan anak dengan PJB

Wawancara Kuesioner Nominal 1. Ada mengkonsumsi 2. Tidak ada

mengkonsumsi

5 Alkohol Riwayat penggunaan alkohol selama masa kehamilan anak

Wawancara Kuesioner Nominal 1. Ada mengkonsumsi 2. Tidak ada

mengkonsumsi

Tabel 3.1 Definisi Operasional

6 Merokok Penggunaan rokok selama masa kehamilan dengan anak PJB

Wawancara Kuesioner Nominal 1. Ada merokok 2. Tidak ada merokok

Wawancara Kuesioner Nominal 1. Diabetes Melitus, 2. Hipertensi

Wawancara Kuesioner Nominal 1. Toxoplasma gondii, 2. Rubella,

Wawancara Kuesioner Nominal 1. Ya 2. Tidak

3.6.1 Alur Penelitian

Gambar 3.2 Alur Penelitian

Orangtua dari anak yang menderita PJB Kriteria

Inklusi

Kriteria Eksklusi Sampel

Penelitian

Wawancara &

Kuesioner

1. Usia ibu hamil 2. Usia gestasi 3. Berat bayi lahir 4. Obat-obatan 5. Alkohol 6. Merokok

7. Penyakit metabolik 8. Infeksi

9. Riwayat keluarga

Analisis Data

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1. HASIL PENELITIAN

4.1.1. Deskripsi Lokasi Penelitian

Penelitian dilakukan di Poliklinik Jantung Anak lantai 2 dan RSUP H. Adam Malik Medan yang terletak di Jalan Bunga Lau No.17, Medan. Adapun rumah sakit ini merupakan rumah sakit rujukan tipe A sesuai dengan SK Menkes No.

355/ Menkes/ SK/ VII/ 1990 untuk daerah Sumatera Utara, Aceh, Sumatera Barat dan Riau sehingga dapat dijumpai pasien dengan latar belakang yang bervariasi.

Selain itu, rumah sakit ini juga merupakan rumah sakit pendidikan bagi mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara berdasarkan

Keputusan Menteri Kesehatan RI No. 502/ Menkes/IX/ 1991 tanggal 6 September 1991.

4.1.2. Faktor Risiko Prenatal dengan kejadian Penyakit Jantung Bawaan Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah sebesar 97 sampel. Semua data sampel diambil dari data primer, yaitu dengan mengisi kuesioner dan wawancara langsung orangtua dari anak yang mengalami penyakit jantung bawaan dari periode September sampai November 2019.

Faktor prenatal yang diteliti adalah usia ibu saat hamil, usia kandungan ibu, kebiasaan ibu memeriksakan kandungannya, penyakit metabolik yang di derita ibu, konsumsi obat-obatan, alkohol, riwayat keluarga yang mengalami penyakit jantung bawaan, dan riwayat keluarga yang meninggal mendadak.

Distribusi responden menurut faktor risiko prenatal terhadap anak dengan penyakit jantung bawaan dapat dilihat dari tabel di bawah (Tabel 4.1). Pada penelitian ini ditemukan usia ibu hamil <20 tahun 12 orang (12,4%), usia 20-30 tahun 35 orang (36,1%) dan di dapat mayoritas usia saat ibu hamil dengan anak penyakit jantung bawaan adalah >30 tahun 50 orang (51,5%).

Pada Tabel 4.1 dapat dilihat distribusi responden menurut usia kandungan ibu dengan penyakit jantung bawaan bahwa ibu dengan usia kandungan kurang dari

37 minggu ada 13 orang (13,4%), ibu dengan usia kandungan yang 37-40 minggu teradapat 76 orang (78,4%), dan usia kandungan ibu yang lebih dari 40 minggu ada 8 orang (8,2%).

Frekuensi ibu yang tidak pernah memeriksakan kandungannya ke tenaga kesehatan medis di dapat 10 orang (10,3%) dan yang jarang (<3 kali) ada 15 orang (15,5%). Sementara itu kebiasaan ibu yang sering memeriksakan kandungannya (>3 kali) di dapat 72 orang (74,2%).

Pada penyakit metabolik yang di alami ibu dengan anak yang mengalami penyakit jantung bawaan di dapat 10 orang (10,3%) menderita diabetes melitus, kemudian 23 orang (23,7%) yang menderita hipertensi, dan 64 orang (66%) dikatakan tidak menderita penyakit metabolik keduanya.

Distribusi responden dengan ibu yang mengkonsumsi obat hipertensi didapat 14 orang (14,4%), yang mengkonsumsi asam folat ada 20 orang (20,6%), mengkonsumsi paracetamol ada 6 orang (6,2%), mengkonsumsi asam mefenamat ada 7 orang (7,2%), kemudian 2 orang (2,1%) yang mengkonsumsi obat anti tubberkulosis. Sementara itu ibu yang mengkonsumsi obat asam lambung didapat 7 orang (7,2%) dan yang tidak mengkonsumsi obat-obatan 41 orang (42,3%).

Ibu dengan kebiasaan merokok terdapat 14 orang (14,4%) dan yang tidak merokok 83 orang (85,6%). Selain itu terdapat 3 orang (3,1%) ibu yang mempunyai kebiasaan meminum alkohol, dan 94 orang (96,9%) ibu yang tidak meminum alkohol.

Tabel 4.1. Distribusi frekuensi karakteristik responden

Pada tabel 4.2 juga dapat dilihat distribusi responden menurut riwayat penyakit jantung bawan yang dialami keluarga 33 orang (34%), dan yang tidak menderita hal yang sama didapat 64 orang (66%). Selain itu riwayat keluarga yang meninggal mendadak 20 orang (20,6%), dan distribusi responden yang tidak mempunyai riwayat keluarga meninggal mendadak didapat 77 orang (79,4%).

Tabel 4.2. Distribusi Anak Responden berdasarkan Riwayat Keluarga

4.1.3. Distribusi Karakteristik Responden Anak

Distribusi responden anak menurut jenis penyakit jantung bawaaan yang dialami dapat dilihat pada tabel di bawah ini (Tabel 4.3). Sebagian besar penyakit jantung yang dialami responden anak ialah asianotik sebanyak 90 orang (92,7%) seperti Defek Septum Ventrikel 45 orang (46,4%), Duktus Arteriosus Persisten 27 orang (27,8%), dan Defek Septum Atrium 18 orang (18,6%).Sedangkan penyakit jantung bawaan sianotik yang dialami oleh 7 orang (7,3%), seperti Tetralogi of Fallot 6 orang (6,2%) dan Transposisi Arteri Besar 1 orang (1,0%).

Tabel 4.3. Distribusi Responden Anak berdasarkan Jenis PJB

Terdapat responden anak mengalami penyakit jantung bawaan dengan berat bayi lahir <2500 gram sebanyak 57 orang (58,8%), sedangkan berat bayi lahir 2500-4000 terdapat 34 orang (35,1%) dan berat bayi lahir >4000 terdapat 6 orang

Riwayat Keluarga n (%)

Jenis Penyakit Jantung Bawaan n (%)

DSA 18(18,6)

DSV 45(46,4)

DAP 27(27,8)

TOF 6(6,2)

TGA 1(1,0)

Tabel 4.4. Distribusi frekuensi karakteristik responden anak berdasarkan berat bayi lahir

Pada penelitian ini didapatkan proporsi terbanyak usia kandungan ibu dengan anak penyakit jantung bawaan terdapat (80,5%) usia kandungan cukup bulan (37- 40 minggu), dimana penelitian ini sejalan dengan Nababan dengan frekuensi terbanyak yaitu usia kandungan cukup bulan 81,9%. (Nababan,2014)

Kebiasaan ibu yang sering (>3 kali) memeriksakan kandungannya ke tenaga medis tercatat sebanyak 74,2% sejalan dengan penelitian Nababan yaitu kebiasaan ibu yang sering memeriksakan kandungannya (>3 kali) di dapat 62,5%.

(Nababan,2014)

Riwayat penyakit metabolik dengan riwayat hipertensi yaitu 21,6% dan diabetes mellitus 10,3% dimana selain itu terdapat 68% ibu tidak ada riwayat penyakit metabolik. Penelitian ini sejalan dengan Tandon et al. hanya tercatat 7,27% yang mempunyai riwayat penyakit metabolik pada ibu. (Tandon et al, 2010)

Kebiasaan ibu mengkonsumsi obat-obatan yaitu 52,5% dimana lebih sedikit dibandingkan dengan ibu yang tidak mengkonsumsi obat-obatan. Sejalan dengan penelitian Zen et al 58% mayoritas ibu mengkonsumsi obat-obatan dengan diagnosis penyakit jantung bawaan. (Zen et al,2011)

Riwayat ibu yang tidak merokok tercatat sebanyak 85,6% dimana lebih banyak dibandingkan dengan pasien yang mempunyai riwayat merokok. Penelitian ini sejalan Polii lebih banyak riwayat ibu yang tidak merokok pada riwayat kehamilannya yakni sebanyak 84,4% (Polii et al, 2016)

Responden dengan riwayat mengkonsumsi alkohol tercatat sebanyak 3,1%

dimana lebih sedikit dibandingkan dengan responden yang tidak mempunyai riwayat mengkonsumsi alkohol. Penemuan ini sejalan dengan penelitian Polii et al dimana responden yang memiliki riwayat mengkonsumsi alkohol juga lebih sedikit daripada responden yang tidak mengkonsumsi alkohol dengan 7,6% (Polii et al., 2016).

Berdasarkan riwayat keluarga tercatat 34% yang menderita penyakit jantung bawaan dimana lebih sedikit dibandingkan yang memiliki riwayat penyakit jantung bawaan dan riwayat keluarga yang tidak meninggal mendadak sebanyak 47,4% dimana lebih sedikit dibandingkan yang meninggal mendadak. Hal ini sejalan dengan penelitan Nababan dimana riwayat keluarga yang menderita penyakit jantung bawaan (22,2%) dan meninggal mendadak (13,7%) lebih sedikit dibandingkan responden yang tidak memilik riwayat penyakit jantung bawaan dan meninggal mendadak. (Nababan,2014)

4.2.2. Karakteristik Responden Anak

Jenis penyakit jantung bawaan responden anak paling banyak ditemui adalah DSV (46,4%) di RSUP H. Adam Malik Medan periode September sampai November 2019 hal ini sejalan dengan penelitian Ain et al terdapat jenis penyakit jantung bawaan terbanyak adalah DSV (20,0%). (Ain et al,2012)

Anak yang menderita penyakit jantung bawaan dengan berat bayi lahir rendah sebanyak (58,8%). Hal ini sejalan dengan penelitian Binalole et al dimana proporsi terbanyak anak yang menderita penyakit jantung bawaan dengan berat bayi lahir rendah sebanyak (86,2%). (Binalole et al,2015)

Kelemahan dalam penelitian ini, tidak diketahui infeksi yang dialami oleh ibu dengan anak yang menderita penyakit jantung bawaan. Dikarenakan tidak adanya skrining pada ibu oleh tenaga kesehatan di RSUP H. Adam Malik, dan keterbatasan ibu yang mengalami infeksi baik dari segi ekonomi, pengetahuan maupun terbatasnya tenaga medis.

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 KESIMPULAN

1. Usia ibu saat hamil yang terbanyak di RSUP Haji Adam Malik Medan adalah lebih dari 30 tahun.

2. Usia kandungan ibu yang terbanyak di RSUP Haji Adam Malik Medan adalah 37-40 minggu.

3. Penyakit Metabolik yang terbanyak dialami ibu di RSUP Haji Adam Malik Medan adalah hipertensi.

4. Mayoritas ibu di RSUP Haji Adam Malik Medan mengonsumsi obat-obatan pada trimester pertama.

5. Pada riwayat keluarga mayoritas ibu di RSUP Haji Adam Malik Medan tidak memiliki riwayat penyakit jantung bawaan.

6. Mayoritas ibu di RSUP Haji Adam Malik Medan tidak mengonsumsi alkohol dan rokok.

7. Berat bayi lahir yang paling banyak menderita PJB pada anak adalah dibawah 2500 gram

8. Penyakit jantung bawaan diagnosis terbanyak adalah Defek Septum Ventrikel

5.2 SARAN

Berdasarkan kesimpulan tersebut maka disarankan:

1. Bagi Instansi Kesehatan

Tenaga kesehatan perlu lebih aktif menginformasikan tentang faktor risiko penyakit jantung bawaan anak pada masyarakat umum, sosialisasi dapat dilakukan lewat penyuluhan, media cetak maupun elektronik. Dan penderita yang mengalami penyakit jantung bawaan dapat di tangani semaksimal mungkin.

2. Kepada Peneliti dan Badan Penelitian Kesehatan Lainnya

Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut tentang hubungan faktor risiko dengan penyakit jantung bawaan pada anak untuk mencari faktor-faktor lain yang bisa menyebabkan penyakit jantung bawaan pada anak, dan mencari faktor protektif yang dapat mencegah terjadinya penyakit jantung bawaan pada anak.

3. Tenaga Medis

Sangat penting dilakukan skrining pada ibu dengan anak penyakit jantung bawaan, untuk mengetahui riwayat infeksi yang dialami ibu selama mengandung yang merupakan salah satu faktor risiko penyakit jantung bawaan.

34

DAFTAR PUSTAKA

Adolfo Correa, Denise M., Sarah C. Tinker, Janet D. Cragan, 2015. Maternal Cigarette Smoking and Congenital Heart Defects, J Pediatr, volume 166 on page 978. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/25578997

Alemida LG, Junior EA, Crott GC, Okido MM, Berezowski AT, Duarte G, et al.

Epidemiological risk factor and perinatal outcomes of congenital anomalies.

Scielo. 2016;38:348-55.

Arief, I., 2007. Faktor Risiko dan Tanda-tanda Anak dengan Penyakit Jantung Bawaan: 1-10.

Bernstein, D., 2007. The Cardiovascular System. Dalam: Kliegman, Robert M. et al. 2007. Nelson Textbook of Pediatrics 18th Edition. Saunders Elsevier, Philadelphia: 1828 – 1928.

Bernstein, Daniel. 2000. The Cardiovascular System. Dalam: Ilmu Kesehatan Anak Nelson Ed 15; Ed Bahasa Indonesia, A. Samik Wahab. Jakarta : EGC Bezold, Louis I. 2013. Sinus Coronarius Atrial Septal Defect. Available from :

http://emedicine.medscape.com/article/894363-overview [Accesed 15 May 2014]

Blue, Gillian M, Edwin P Kirk, Gary F Sholler, Richard P Harvey dan David S Winlaw,2012. Congenital heart disease: current knowledge about causes and inheritance,MJA,197:155-159.

Brock, Allen, Kieser, Langlois. 2010. Family History Screening: Use of the Three Generation Pedigree in Clinical Practice. Columbia;32(7):663–672

Cedergren, Selbing dan B Kallen, 2002. Geographic variations in possible risk factors for severe cardiac malformations, Acta Paediatr, 91:222-228.

Charpie, John. 2009. Pulmonary Atresia with Intact Ventricular Septum. Diunduh dari: http://emedicine.medscape.com/article/898167-overview [Diakses 1 April 2010]

Darmadi, Ruslie R. H. 2013. Diagnosis dan Tatalaksana Tetralogi of Fallot. CDK-202; 40: 176-181

Dennis, Kumar P, Clark M. (2007). Clinical Medicine, Elsevier Saunders, 6th ed.

Pg 832- 838.

Djer,M. & Madiyono, B. 2016. Tatalaksana Penyakit Jantung Bawaan. Sari Pediatri, pp.155

Evan G. Polii, Rocky Wilar, Adrian Umboh, 2016. Faktor risiko yang berhubungan dengan kejadian kelainan bawaan pada neonatus di RSUP Prof Dr. R. D. Kandou Manado, Jurnal e-Clinic (eCl), 4;2

Francine R, Pascale S, Aline H. 2014. Congenital Anomalies: Prevalences and Risk Factors. Universal Journal of Public Health. 2:58-63.

Fyler, D.C., 2007. Kardiologi Anak Nadas. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

Harimurti, Ganesha. 1996. Penelitian Penyakit Jantung Bawaan pada Bayi Baru Lahir di Beberapa Rumah Sakit di Indonesia.

Hinton, R., 2013. Genetic and Environmental Factors Contributing to Cardiovascular Malformation: A Unified Approach to Risk. American Heart Asosation: 1-3.

Hoffman, J., Kaplan, Samuel, 2002. The Incidence of Congenital Heart Disease.

J. Am. Coll. Cardiol.39:1890-1900

Hoffman, Julien I. E. 2009. The Natural and Unnatural History of Congenital Heart Disease. West Sussex: Wiley-Blackwell.

Indonesian Heart Assosciation.(2011). Penyakit Jantung Bawaan, angka tinggi dengan tenaga terbatas. Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular

Indonesia. Available from :

http://www.inaheart.org/index.php/public/information/news-detail/12 accesed 20 April 2014

Indriwanto. 2007. Faktor Risiko dan Tanda-Tanda Anak dengan Penyakit Jantung

BawaanAvailable from :

http://www.pjnhk.go.id/index2.php?option=com_content&do_pdf=1&id=55 1 [Accesed 3 May 2014]

Jr. Clarence WG. Kedokteran Fetal dan Neonatal. Editor: Rudjan Lily, Roeslani Rosalina. Nelson ilmu kesehatan anak esensial. Edisi keenam. Singapore:

Elsevier inc: 2014. hal. 239 10.

Kallen, Karin., 1999, Maternal smoking ang congenital heart defects, European Journal of Epidemiology, 15: 731-737.

Linde, Konings, E.E.M., Slager, M.A., Wistenburg, M., Helbing, W.A., Takkenberg, J.J.M., Ross, H.J.W. 2011. Birth prevalence of congenital heart disease worldwide: a systematic review and meta-analysis. Journal of the

Liu, Shiwei., Junxiu Liu, Ji Tang, Jiafen Ji, Jingwu Chen dan Changyun Liu, 2009. Environmental Risk Factors for Congenital Heart Disease in the Shandong Peninsula, China: A Hospital-based Case-Control Study, J Epidemiol, 19(3): 122-130.

Mayo Clinic Staff. Patent Ductus Arteriosus. Avaiable from:

http://www.mayoclinic.com/health/patent-ductus-arteriosus/DS00631.

Noormanto. 2010. Diagnosis dan Tatalaksana Dini Atrium Septal Defek. Dalam : Lubis, Bidasari et al. (2010) Kumpulan Naskah Lengkap PIT IV IKA Medan. Medan : USU Press

Park, M.K. 2008. Pediatric Cardiology for Practitioner. Edisi kelima. Elsevier.

USA.

Poulsen, Gry, 2009. Recurrence of Congenital Heart Defects in Families.

Circulation 120: 295-301.

Prasodo, A. M. 1994. Penyakit Jantung Bawaan Sianotik. Dalam: Buku Ajar Kardiologi Anak. Binarupa Aksara, Jakarta: 234 – 277Sadler,T.W, 2009.

Embriologi Kedokteran Langman. Edisi 10.Jakarta: EGC; 223- 228.

Rahmawati, N. A., 2011. Hubungan Penyakit Jantung Bawaan Dengan Perkembangan Anak Usia 0-5 Tahun di Unit Perawatan Jantung RS DR.

Kariadi Semarang. Diunduh dari:

http://jurnal.stikeskusumahusada.ac.id/index.php/jk/article/download/72/ 75 [Diakses Maret 2014].

Rao, P. Syamasundar. 2009. Tricuspid Atresia. Diunduh dari: [Diakses April 2011]. http://emedicine.medscape.com/article/900832-overview

Roebiono, P. S., Rahaju, A. U. & Sastroasmoro, S., 1994. Embriogenesis Kardiovaskular dan Sirkulasi Janin. In: Buku Ajar Kardiologi Anak. Jakarta:

Binarupa Aksara, pp. 182-183.

Rudolph Abraham M, Hoffman Julien I.E, Rudolph Colin D. Buku ajar Pediatri Rudolph, Volume 3. edisi 20. EGC; 2014. hal.1603-15.

Rukmono, Himawan, Sutisna, 2006. Patologi. Jakarta: Bagian Patologi Anatomi.

FK UI:62-64

Sadler,T.W. 2009. Embriologi Kedokteran Langman. Edisi 10.Jakarta: EGC: 223- 228.

Sastroasmoro, Sudigdo, Madiyono, Bambang., 1994. Epidemiologi dan Etiologi Penyakit Jantung Bawaan. Dalam: Sastroasmoro, Sudigdo., Madiyono,

Bambang., Buku Ajar Kardiologi Anak. Binarupa Aksara, Jakarta: 165-171.

Simbolon Demsa. 2012. Berat lahir dan kelangsungan hidup neonatal di Indonesia. Jurnal kesehatan masyarakat nasional. 7:14.

Tandon, Anshula, Sonali Sengupta, Vinayak Shukla dan Sumita Danda, 2010, Risk Factors for Congenital Heart Disease (CHD) in Vellore India, Current Research Journal of Biological Science, 2(4): 253-258.

Tank, S., Malik, S., Joshi, S., 2000. Epidemiology of Congenital Heart Disease

among Hospitalised Patients. Diunduh dari:

http://www.bhj.org/journal/2004_4602_april/html/epidemiology_144.htm.

[Diakses 10 Maret 2010]

Vivi N. Binalole, Erling D. Kaunang, Novie H. Rampengan. 2016. Hubungan Kelahiran Prematur dengan Penyakit Jantung Bawaan Di RSUP Prof. Dr.

R.D. Kandou Manado. E-Journal; Vol 4,No 1

Wu, M.H., Chen, H., Lu, C., Wang, J., Huang, S., 2009. Prevalence of Congenital Heart Disease at Live Birth in Taiwan. J Peds 156(5): 782-785.

Zen, Tatiana Diehl., Rafael Fabiano Machado Rosa, Paulo Ricardo Gazzola Zen, Patricia Trevisian, Alessandra Pawelec dan Silva, Claudia Pires

Ricachinevsky dan Giorgio Adriano Paskulin, 2011. Gestational and family risk factors for carriers of congenital heart defects in southern Brazil, Pediactrics International, 53, 51-557.

LAMPIRAN A Biodata Penulis

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama : Chaterine Hedsa Brilianti Purba

NIM : 160100061

Tempat / Tanggal Lahir : Medan / 5 Oktober 1998

Agama : Katholik

Nama Ayah : Drs Swingly Purba, MSc

Nama Ibu : Rumondang Lusia Simamora SH, MSi Alamat : Jl. Rakyat Ujung No.212, Medan

Riwayat Pendidikan :

1. SD RK Budi Murni 6 Medan (2004-2010) 2. SMP Swasta St. Thomas 1 Medan (2010-2013) 3. SMA Negeri 4 Medan (2013-2016)

4. Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara (2016-Sekarang)

Riwayat Pelatihan :

1. Peserta PKKMB (Pengenalan Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa Baru) FK USU 2016

2. Peserta MMB (Manajemen Mahasiswa Baru) FK USU 2016

3. Peserta National Symposium Non-Communicable Respiratory Disease Clinical Updates and Biomolucelar SRF (Scripta Research Festival) 2017

Riwayat Organisasi :

1. Koordinator Fakultas KMK (Keluarga Mahasiswa Katholik) 2017

2. Anggota divisi Pengembangan Masyarakat SCORA (Standing Committe on Reproductive Health Including AIDS) 2017

3. Kepala Divisi Logistik SCORA (Standing Committe on Reproductive Health Including AIDS) 2018

Riwayat Kepanitiaan :

1. Panitia Seksi Acara SRF (Scripta Research Festival) 2017 FK USU 2. Panitia Seksi Publikasi dan Dokumentasi PMO ( Pema Medical Olympiad)

2017 FK USU

3. Panitia Seksi Acara PEMA (Pemerintahan Mahasiswa) Debating Championship FK USU 2017

4. Panitia Seksi Publikasi dan Dokumentasi IMO (Internatioal Medical Olympiad) 2017 FK USU

5. Panitia Seksi Acara MMB (Manajemen Mahasiswa Baru) 2017 FK USU 6. Panitia Seksi Dana Paskah FK USU 2017

7. Sekretaris Panitia Seminar Kanker Prostat dan Workshop Sirkumsisi FK USU 2017

8. Panitia Seksi Acara Natal FK USU 2017

9. Panitia Seksi Konsumsi Pengabdian Masyarakat SCORA (Standing Committe on Reproductive Health Including AIDS) FK USU 2018 10. Panitia Seksi Dana Paskah FK USU 2018

11. Sekretaris Panitia Acara Natal FK USU 2018

12. Bendahara Panitia Acara Bakti Sosial (Baksos) Kristen FK USU 2019 13. Panitia PKKMB (Pengenalan Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa Baru)

FK USU 2019

Riwayat Prestasi

1. Juara Favorit Manual Poster Competition HTTS (Hari Tanpa Tembakau Sedunia) SCORA (Standing Committe on Reproductive Health Including AIDS) Pemerintahan Mahasiswa FK USU 2018

2. Juara 3 Video Edukasi SRF (Scripta Research Festival) FK USU 2018

LAMPIRAN B Lembar Penjelasan

LEMBAR PENJELASAN Bapak/Ibu Yth.,

Perkenalkan nama saya Chaterine Hedsa Brilianti Purba, mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara. Saat ini, saya sedang melakukan penelitian yang berjudul “ Faktor Risiko Penyakit Jantung Bawaan pada Anak

”. Adapun tujuan penelitian ini adalah mencari hubungan faktor-faktor yang akan saya teliti (usia ibu, usia gestasi, berat bayi lahir, obat-obatan, alkohol, merokok, penyakit metabolik, infeksi virus, riwayat keluarga) dengan terjadinya penyakit jantung bawaan pada anak. Manfaat penelitian ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan Bapak/Ibu terhadap terjadinya faktor risiko penyakit jantung bawaan pada anak.

Pada penelitian ini, pengambilan data dilakukan dengan wawancara melalui kuesioner. Saya mengharapkan keikutsertaan dan kerja sama Bapak/Ibu untuk memberikan jawaban yang sebenar-benarnya dalam penelitian ini. Partisipasi Bapak/Ibu bersifat sukarela, tanpa ada paksaan maupun tekanan. Setiap data dalam penelitian ini dirahasiakan dan digunakan untuk kepentingan penelitian.

Demikian yang dapat saya sampaikan. Terima kasih atas partisipasi Bapak/Ibu dalam penelitian ini. Keikutsertaan anak Bapak/Ibu dalam penelitian ini akan menyumbangkan sesuatu yang berguna bagi ilmu pengetahuan dan memberi banyak manfaat bagi masyarakat. Jika selama penelitian terdapat hal-hal yang kurang jelas, maka Bapak / Ibu dapat menghubungi saya:

Nama : Chaterine Hedsa Brilianti Purba Alamat : Jln. Rakyat Ujung No.212 Medan No. HP : 081269585684

Atas perhatian Bapak/Ibu, saya ucapkan terima kasih.

Medan, 2019 Peneliti,

(Chaterine Hedsa B. Purba)

LAMPIRAN C Lembar Persetujuan Penelitian

LEMBAR PERSETUJUAN SETELAH PENJELASAN (PSP) (INFORMED CONSENT)

Saya yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama :

Umur :

Alamat :

Setelah mendapatkan keterangan dan penjelasan dari peneliti tentang penelitian yang akan dilakukan serta sudah saya pahami sepenuhnya, maka saya menyatakan

Setelah mendapatkan keterangan dan penjelasan dari peneliti tentang penelitian yang akan dilakukan serta sudah saya pahami sepenuhnya, maka saya menyatakan

Dokumen terkait