• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN

C. Rancangan Penelitian

Penelitian ini menggunakan model penelitian tindakan kelas Kemmis dan Mc Taggart. Pada setiap siklus model penelitian ini dilakukan beberapa tahapan berulang yang meliputi perencanaan (planning), aksi/tindakan dan observasi (acting and observing), serta refleksi (refleting). Hanya saja setelah suatu siklus selesai diimplementasikan khususnya refleksi, dilakukan perencanaan ulang yang dilaksanakan dalam bentuk siklus tersendiri demikian seterusnya atau dengan beberapa siklus. Untuk lebih detailnya, berikut adalah skema dari model PTK Kemmis dan Mc Taggart.

Gambar 2

Gambar 3.1 Skema Penelitian Tindakan Kelas Kemmis dan Mc Taggart (Aqib, 2006)

Penelitian ini didesain dengan melakukan proses pembelajaran yang dibagi menjadi dua siklus penelitian. Berikut adalah penjabaran dari kegiatan yang akan dilakukan selama penelitian.

1. Siklus I

Aktivitas pembelajaran yang akan dilakukan dalam siklus I ini dilaksanakan dalam 1 kali pertemuan yang dalam pertemuan tersebut

memiliki durasi 3 45 menit dan terdiri dari beberapa tahapan. Berikut adalah tahapan-tahapan untuk siklus I.

a. Perencanaan (Planning)

Berikut adalah rencana tindakan yang akan dilakukan pada siklus I.

1) Menyusun perangkat pembelajaran seperti Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), silabus, dan Lembar Kerja Siswa (LKS) sebagai instrumen pembelajaran.

2) Menyusun instrumen pengumpulan data, seperti:

a) Menyusun soal-soal (pre test dan post test) beserta kunci jawabannya yang berkaitan dengan materi protista untuk mengukur dan mengetahui seberapa besar pemahaman siswa terhadap materi yang akan dan telah dipelajari secara kognitif.

b) Membuat lembar observasi dan kuesioner untuk mengetahui perkembangan dan peningkatan hasil belajar siswa secara afektif dalam kelompok dengan penggunaan model pembelajaran Problem Based Learning.

b. Pelaksanaan dan Observasi (Acting and Observing)

Pada tahap ini, kegiatan yang akan dilakukan adalah melaksanakan pembelajaran sesuai dengan yang telah direncanakan oleh peneliti yaitu penggunaan model pembelajaran Problem Based Learning.

Adapun kegiatan yang akan dilakukan dalam tahap pelaksanaan ini, antara lain:

1) Guru mengkondisikan kelas dalam suasana belajar.

2) Guru memotivasi siswa dengan memberikan apresepsi menggunakan gambar/video dan beberapa pertanyaan serta menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai.

3) Guru mengorientasikan siswa pada suatu kasus/masalah yang berkaitan dengan materi. Materi yang dikhususkan pada siklus I

ini adalah tentang pengertian protista, ciri-ciri umum Protista, Protista mirip hewan (protozoa), dan peranannya baik secara menguntungkan maupun yang merugikan.

4) Guru mengorganisasikan siswa dalam kelompok – kelompok kecil yang terdiri dari 4-5 orang dan memberikan Lembar Kerja Siswa (LKS).

5) Guru menjelaskan instruksi kegiatan yang akan dilakukan dan memberikan kesempatan pada siswa untuk bertanya tentang instruksi yang belum jelas.

6) Guru memantau dan membimbing siswa dalam baik secara mandiri maupun dalam kelompok diskusi.

7) Setelah diskusi selesai, siswa diminta untuk mempresentasikan hasil diskusinya di depan kelas dan memberikan kesempatan kepada kelompok lain untuk bertanya jika belum jelas.

8) Guru memberikan klarifikasi apabila ada yang belum tepat dan memberi penguatan pada hasil presentasi yang sudah benar. 9) Siswa diminta menyimpulkan pembelajaran yang telah dipelajari. 10)Guru memberikan test akhir (post test).

Tahap observasi pada siklus I ini dilakukan bersamaan dengan tahap pelaksanaan. Pada tahap ini, peneliti dibantu oleh observer lain (2 teman mahasiswa) melakukan pengamatan selama kegiatan belajar mengajar berlangsung. Hasil belajar kognitif diperoleh dari hasil tes tertulis, sedangkan hasil belajar afektif diperoleh menggunakan lembar observasi motivasi belajar dan kuesioner motivasi siswa.

c. Evaluasi (Evaluating)

Evaluasi dilakukan melalui post test. Kemudian seluruh tahapan di atas yang sudah dilakukan tadi menjadi bahan refleksi dan analisis dasar penyusunan rencana tindakan selanjutnya.

d. Refleksi (Reflecting)

Pada tahap ini, hasil yang diperoleh selama proses belajar mengajar, hasil tes dan lembar observasi siswa dibahas dan didiskusikan. Lalu, selanjutnya diidentifikasi kekurangan maupun kelebihannya selama proses siklus I dilakukan. Hasil refleksi antara observer dengan peneliti digunakan untuk memperbaiki kekurangan pada siklus I dan menjadi tindak lanjut dalam siklus II.

2. Siklus II

Seperti halnya pada siklus I, aktivitas pembelajaran yang akan dilakukan dalam siklus II ini juga dilaksanakan dalam 1 kali pertemuan yang dalam pertemuan tersebut memiliki durasi 3 45 menit dan terdiri dari beberapa tahapan. Berikut adalah tahapan-tahapan untuk siklus II.

a. Perencanaan (Planning)

Sebelum melaksanakan siklus II, peneliti terlebih dahulu merencanakan pelaksanaan berdasarkan refleksi siklus I. Adapun perencanaan untuk siklus II, yaitu:

1) Mengidentifikasi masalah dan perumusan masalah berdasarkan pada hasil dan refleksi siklus I.

2) Menyiapkan seluruh instrumen pembelajaran dan instrumen pengumpulan data.

b. Pelaksanaan dan Observasi (Acting and Observing)

Adapun tahap pelaksanaan pada siklus II adalah sebagai berikut: 1) Guru memotivasi siswa dengan memberikan apresepsi

menggunakan gambar/video dan beberapa pertanyaan serta menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai.

2) Guru mengorientasikan siswa pada suatu kasus/masalah yang berkaitan dengan materi. Materi yang dikhususkan pada siklus II ini adalah Protista mirip tumbuhan (ganggang/alga), Protista mirip jamur dan peranannya baik secara menguntungkan maupun yang merugikan.

3) Guru mengorganisasikan siswa dalam kelompok – kelompok kecil yang terdiri dari 4-5 orang dan memberikan Lembar Kerja Siswa (LKS).

4) Guru menjelaskan instruksi kegiatan yang akan dilakukan dan memberikan kesempatan pada siswa untuk bertanya tentang instruksi yang belum jelas.

5) Guru memantau dan membimbing siswa dalam baik secara mandiri maupun dalam kelompok diskusi.

6) Setelah diskusi selesai, siswa diminta untuk mempresentasikan hasil diskusinya di depan kelas dan memberikan kesempatan kepada kelompok lain untuk bertanya jika belum jelas.

7) Guru memberikan klarifikasi apabila ada yang belum tepat dan memberi penguatan pada hasil presentasi yang sudah benar. 8) Siswa diminta menyimpulkan pembelajaran yang telah dipelajari. 9) Guru memberikan test akhir (post test).

Pada tahapan ini juga dilakukan observasi yang sama seperti pada siklus I.

c. Evaluasi (Evaluating)

Kegiatan evaluasi dilakukan dengan memberikan post test. d. Refleksi (Reflecting)

Hasil yang sudah diperoleh dari tahap observasi hingga evaluasi pada siklus II ini seperti hasil tes evaluasi, kuesioner motivasi siswa dan lembar observasi siswa akan dibahas kemudian dibuat kesimpulan, apakah tindakan yang sudah dilakukan berhasil atau tidak. Diharapkan pada akhir siklus II, motivasi dan hasil belajar siswa kelas X MIPA 1 SMA Negeri 2 Ngaglik Yogyakarta akan mencapai indikator keberhasilan yang sudah ditetapkan.

Dokumen terkait