• Tidak ada hasil yang ditemukan

VII. STRATEGI DAN PROGRAM PENGUATAN KELOMPOK TANI KARYA AGUNG

7.2. Rancangan Program

7.2.1. Bimbingan, Pendampingan dan Pelatihan Usaha Peningkatan Produksi

1. Latar belakang

Para petani yang bergerak pada usaha kebun karet dan ternak sapi yang tergabung pada kelompok tani Karya Agung mengalami permasalahan rendahnya sumberdaya manusia dengan tingkat pendidikan yang rendah. Program ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan anggota kelompok dalam masalah- masalah teknis produksi yang sering menjadi penyebab rendahnya produktifitas usaha. penguasaan teknologi produksi perlu dikembangkan kearah yang lebih baik.

Dengan lahan yang dimiliki relatif luas seharusnya pendapatan petani dari usahanya dapat lebih ditingkatkan. Untuk itulah peran kelompok yang baik dan kuat dibutuhkan, terlebih lagi pada saat ini pemerintah daerah pada sektor perkebunan menjalankan kebijakan peremajaan karet untuk meningkatkan produksi karet, di sektor

peternakan juga tengah dijalankan kebijakan pemberian bantuan bergulir ternak sapi. Kedua kebijakan program yang ada ini berkaitan dengan usaha anggota kelompok.

Untuk dapat mengakses kebijakan program pemerintah maka diperlukan penguatan kapasitas sumberdaya manusia kelompok tani agar program bantuan yang ada bisa diraih oleh petani, hingga sesuai dengan prinsip pengembangan masyarakat bahwa program berjalan baik dan berkelanjutan karena sumberdaya manusia yang baik. Program ini merupakan program yang berdasarkan partisipasi serta aspirasi dari para anggota kelompok. Pelaksanaan program diarahkan untuk melakukan penguatan kelompok tani agar dapat meningkatkan pendapatan, kondisi sosial ekonomi secara mandiri dan berkelanjutan.

2. Tujuan

a. Meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan anggota dalam hal meningkatkan produksi usaha kebun dan ternak dan penanggulangan penyakit.

b. Meningkatkan ketrampilan agar mutu hasil produksi karet dapat lebih baik dan dapat mengembangkan populasi ternak sapi serta akses pemasaran yang menguntungkan

c. Meningkatkan kerjasama diantara sesama anggota dan pengurus. d. Mewujudkan kelompok yang kuat dan mandiri secara berkelanjutan.

3. Penanggungjawab kegiatan : Dinas Peternakan dan Perikanan, Dinas Perkebunan

4. Waktu pelaksanaan : Dijadwalkan bulan Februari s/d Maret 2009 5. Sumber pendanaan : APBD Kabupaten Tebo Tahun 2009 dan

swadaya

6. Lokasi : Jln. Ambarawa, kelompok tani Karya Agung 7. Materi

Berdasarkan usulan anggota kelompok tani Karya Agung sesuai dengan kebutuhan yang mereka rasakan materi pelatihan diharapkan terdiri dari :

a. Materi peningkatan pengetahuan dan ketrampilan anggota, cara tepat pengolahan hasil produksi karet yang dapat menghasilkan mutu tinggi dan pemberatasan penyakit jamur akar pada pohon karet.

b. Materi pengembangan dan cara tepat penggemukan sapi serta mengatasi penyakit, dan pengelolaan kotoran ternak menjadi pupuk organik yang bermanfaat bagi kebun karet.

c. Materi pelatihan dan praktek inseminator swadaya, agar anggota kelompok tani dapat memiliki pengetahuan melakukan kawin suntik pada ternak sapi untuk pengembangan populasi dan mendapatkan keturunan sapi unggulan.

d. Materi pelatihan cara pengolahan limbah sawit untuk dijadikan sumber pakan ternak sapi.

8. Tahap persiapan

Penyusunan usulan pelatihan yang dibutuhkan oleh kelompok tani Karya Agung lengkap dengan usulan waktu dan materi yang dibutuhkan kelompok. Penyampaian pelatihan kepada Dinas Peternakan dan Perikanan, Dinas Perkebunan dan juga mengirimkan tembusan kepada Pemerintah Kabupaten Tebo (Bupati Tebo) dan Bappeda.

9. Tahap pelaksanaan

Waktu pelatihan direncanakan disesuaikan dengan waktu luang para anggota kelompok tani. Karena pada pagi hari mereka dikebun maka pelatihan direncanakan siang menjelang sore hari, tiga kali setiap minggunya. Metode yang dibutuhkan oleh kelompok yaitu penyampaian materi oleh (Dinas Peternakan, Dinas Perkebunan dan Dinas pertanian), diskusi, praktek di kebun dan kandang ternak anggota kelompok tani.

7.2.2. Penguatan kelompok dengan mengusulkan program pelatihan manajemen bagi pengurus kelompok

1. Latar belakang

Untuk mengatasi permasalahan rendahnya sumberdaya manusia pengurus dengan tingkat pendidikan yang rendah dan kurangnya pelatihan sehingga menyebabkan lemahnya manajemen kelompok, ditandai dengan rendahnya produktifitas, kurangnya kemampuan manajerial, kurangnya perencanaan usaha, dan tidak mampu menganalisis potensi dan peluang.

Pemerintah telah berupaya mengembangkan usaha pertanian dengan melakukan pembentukan kelompok tani, sebagai wadah bagi pemerintah untuk memberdayakan petani melalui program-programnya. Namun seringkali gagal karena sumberdaya

manusia yang rendah dan manajemen kelompok yang lemah, pembentukan kelompok ini tidak dibarengi dengan peningkatan kemampuan individu, kelompok yang dibentuk pun kurang berjalan dan lemah. Untuk mengatasi permasalahan sumberdaya manusia pengurus, maka rencana program yang dirancang dalam diskusi kelompok terfokus bersama kelompok tani adalah menyelenggarakan pelatihan manajemen sederhana. 2. Tujuan

a. Meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan anggota dan pengurus kelompok dalam hal manajemen yaitu bagaimana mengorganisasikan kelompok untuk meningkatkan usaha kebun dan ternak.

b. Agar kelompok dapat menyusun rencana dan strategi serta menganalisis potensi dan peluang yang dimiliki untuk peningkatan pendapatan.

c. Pengurus dapat menjalankan fungsi pengorganisasian kelompok dengan baik dan dapat menyusun tujuan pengembangan usahatani bagi kelompok tani Karya Agung. 3. Penanggungjawab kegiatan : Dinas Peternakan dan Perikanan, Dinas

Perkebunan

4. Waktu pelaksanaan : Dijadwalkan bulan April s/d Mei 2009 5. Sumber pendanaan : APBD Kabupaten Tebo Tahun 2009

6. Lokasi : Jln. Ambarawa kelompok tani Karya Agung 7. Materi

Berdasarkan usulan kelompok tani Karya Agung sesuai dengan kebutuhan yang mereka rasakan materi pelatihan diharapkan terdiri dari :

a. Pelatihan Manajemen kelompok yang berisi tentang cara pengelolaan, perencanaan dan pengorganisasian yang baik dan efektif secara berkelanjutan, serta peran dan tanggungjawab pengurus dan anggota.

b. Materi merencanakan strategi usaha yang menguntungkan dan berorientasi produksi dengan memanfaatkan potensi lokal yang ada.

c. Materi cara membangun jaringan kerjasama diantara anggota dan pihak luar yang terkait dengan usaha, dan materi pengetahuan menganalisis potensi dan peluang yang ada dalam kelompok.

8. Tahap persiapan

Penyusunan usulan pelatihan yang dibutuhkan oleh kelompok tani Karya Agung lengkap dengan usulan waktu dan materi yang dibutuhkan kelompok. Penyampaian

pelatihan kepada Dinas Peternakan dan perikanan, Dinas Perkebunan dan juga mengirimkan tembusah kepada Pemerintah Kabupaten Tebo (Bupati Tebo) dan Bappeda.

9. Tahap pelaksanaan

Waktu pelatihan direncanakan disesuaikan dengan waktu luang para pengurus kelompok tani. Karena pada pagi hari mereka dikebun maka pelatihan direncanakan pada menjelang sore hari, tiga kali setiap minggunya. Metode yang dibutuhkan oleh kelompok yaitu penyampaian materi oleh (Dinas Peternakan, Dinas Perkebunan dan Dinas pertanian) dan diskusi.

7.2.3. Mengakses kebijakan pemerintah dalam peremajaan karet dan pengembangan populasi ternak sapi serta efektifitas lahan.

1. Latar belakang

Strategi program ini diambil dilatar belakangi oleh kondisi kebun karet para anggota Kelompok tani Karya Agung yang sudah tua rata-rata sudah sekitar 25 s/d 28 tahun, hingga butuh peremajaan dengan menggantikan pohon karet yang sudah tua dengan bibit tanaman karet baru. Dampak dari kondisi yang tengah dihadapi kelompok yaitu penurunan pendapatan dari hari ke hari karena pohon karet yang telah tua mulai berkurang produksi getah karetnya. Untuk itu mereka mencoba menyusun suatu rencana mensiasati keadaan ini, dengan menguatkan usaha ternak sapi melalui pengembangan populasi dan produksi yang dihasilkan untuk menunjang dan meningkatkan pendapatan. Untuk merealisasikannya tidak mudah, mereka harus mengatasi masalah kelemahan dan ancaman yang ada. Seperti mulai sulitnya pakan ternak, penyakit lumpuh dan bobot badan ternak yang susah gemuk, dan mengakses peluang kebijakan pemerintah.

Untuk mendapatkan bantuan pemerintah kelompok tani harus berdiskusi dengan sesama anggota dan hasil yang dicapai berupa usulan permohonan proposal kelompok tani akan diserahkan kepada dinas terkait. Hal ini sejalan dengan kebijakan Dinas Perkebunan seperti disampaikan Kepala Bidang Perencanaan Program saat ditemui untuk wawancara yang memprogramkan bantuan peremajaan karet bagi petani di Kabupaten Tebo. Dinas Peternakan dan Perikanan melalui Kepala Bidang Peternakan saat ditemui wawancara juga telah memprogramkan bantuan ternak sapi bergulir bagi

kelompok tani yang juga bergerak di bidang peternakan sapi untuk pengembangan populasi dan peningkatan produksi daging Kabupaten Tebo. Bantuan tersebut dapat diakses melalui usulan dari bawah yang memang dibutuhkan kelompok tani dengan menyampaikan proposal kebutuhan yang diinginkan kelompok tani.

2. Kegiatan yang akan dilaksanakan

Pelaksanaan program ini akan melalui beberapa kegiatan dimana pelaksanaannya akan dilaksanakan secara terpadu dan partisipatif dalam rangka penguatan kelompok menghadapi faktor-faktor internal dan eksternal. Secara internal kelompok harus mempunyai kematangan norma-norma dan aturan yang berlaku di dalam kelompok serta juga harus mempunyai hubungan baik antara anggota, secara eksternal dapat menjalin kerjasama dengan instansi terkait dan pihak-pihak yang terkait dengan akses pemasaran yang menguntungkan. Adapun rencana kegiatannya yaitu :

1) Mengakses kebijakan Pemerintah dalam peremajaan karet dan pengembangan populasi ternak sapi.

2) Melakukan Penanaman Rumput 3. Sasaran

Sasaran dari program kegiatan adalah kelompok tani Karya Agung Desa Giriwinangun

1) Kegiatan mengakses kebijakan pemerintah dalam peremajaan karet dan