• Tidak ada hasil yang ditemukan

Rangkaian Senam lantai dengan Alat a)Guling depan diatas peti lompat

b) Lompat Jongkok diatas peti lompat. 2) Rangkaian Senam Lantai Tanpa Alat a) Berguling Ke Depan (Forward Roll)

Cara melakukannya sebagai berikut:

(1) Sikap permulaan jongkok,kedua tangan menumpu pada matras selebarbahu.

(2) Kedua kaki diluruskan, siku tangan ditekuk, kepala dilipat sampai dagumenyentuh dada.

(3) Mengguling ke depan dengan mendaratkan tengkuk terlebih dahulu dankedua kaki dilipat rapat pada dada.

(4) Kedua tangan melemaskan tumpuan dari matras, pegang mata kaki danberusaha bangun.

(5) Kembali berusaha bangun. b) Kayang

Kayang adalah posisi kaki bertumpu dengan empat titik dalam keadaanterbalikdengan meregang dan mengangkat perut dan panggul. Nilai dari pada gerakan kayangyaitu dengan menempatkan kaki lebih tinggi memberikan tekanan pada bahu dansedikit pada pinggang. Manfaat dari gerakan kayang adalah untuk meningkatkankelentukan bahu, bukan kelentukan pinggang.

Cara melakukan gerakan kayang sebagai berikut:

(1) Sikap permulaan berdiri, keduan tangan menumpu pada pinggul.

commit to user

13 (2) Kedua kaki ditekuk, siku tangan ditekuk, kepala di lipat

kebelakang.

(3) Kedua tangan diputar ke belakang sampai menyentuh matrassebagai tumpuan.

(4) Posisi badan melengkung bagai busur. c) Sikap Lilin

Sikap lilin merupakan sikap tidur terlentang kemudian kedua kaki diangkat keras diatas (rapat) bersama-sama, pinggang ditopang kedua tangan dan pundak tetapmenempel pada lantai. Dalam melakukan sikap lilin, kekuatan otot perut berfungsiuntuk kedua tangan menopang pinggang.

Cara melakukan gerakan sikap lilin sebagai berikut:

(1) Tidur terlentang, kedua tangan di saping badan, pandangan keatas.

(2) Angkat kedua kaki lurus ke atas dan rapat.

(3) Yang menjadi landasan adalah seluruh pundak dibantu keduatangan menopang pada pinggang.

(4) Pertahankan sikap ini beberapa saat. d) Guling Lenting

(1) Latihan rangkaian berakan berguling.

Cara melakukannya sebagai berikut:

(a) Sikap permulaan berbaring menelantang atau duduk telumpar

(b) Mengguling ke belakang, tungkai keras, kaki dekat kepala, lenganbengkok, tangan menumpu di samping kepala, ibu jari dekat dengan telinga.

(c) Mengguling ke depan disertai dengan lecutan tungkai ke atas depan, tanganmenolak badan melayang dan membusur, kepala rapat.

commit to user

14 (d) Mendarat dengan kaki rapat, dorong panggul ke depan,

badan membusurdengan keras ke atas. (2) Lenting kepala/dahi

Cara melakukannya sebagai berikut:

(a) Membungkuk bertumpu pada dahi dan membentuk segi tiga samasisi, punggung tegak lurus, tungkai rapat dan lurus, jari-jari kaki bertumpu dilantai.

(b) Mengguling ke belakang disertai lecutan tungkai serentak tanganmenolak sekuat-kuat kepala pasif, badan melayang dan membusur.

(c) Mendarat dengan kaki rapat, badan membusur lengan ke atas.

e) Berguling Ke Depan Dilanjutkan Lenting Tengkuk/Kepala

Sebelum latihan rangkaian gerakan berguling ke depan lenting tengkuk/kepala, akan dibahas dulu bagaimana melakukan guling depan yang betul.

Cara melakukan gerakan guling depan sebagai berikut: (1) Sikap permulaan jongkok tangan menumpu pada matras selebar

bahu.

(2) Luruskan kedua kaki, siku tangan di tekuk, kepala dilipat sampai dagudengan menyentuh dada.

(3) Mengguling ke depan dengan mendaratkan kuduk terlebih dahulu dankedua kaki dilipat rapat pada dada.

(4) Kedua tangan melepaskan tumpuan dari matras, pegang mata kaki danberusaha bangun.

(5) Kembali berusaha jongkok. f) Berdiri Tangan (Hands Stand)

commit to user

15 Cara melakukannya sebagai berikut:

(a) Sikap permulaan berdiri tegak, salah satu kaki sedikit ke depan.

(b) Bungkukkan badan, tangan menumpu pada matras selebar bahulengan keras, pandangan sedikit ke depan, pantat didorong setinggi-tingginya,tungkai depan bengkok sedang tungkai belakang lurus.

(c) Ayunkan tungkai belakang ke atas, kencangkan otot perut. (d) Kedua tungkai rapat dan lurus merupakan satu garis

dengan badandan lengan, pandangan diantara tumpuan tangan, badan dijulurkan ke atas.

(e) Perhatikan keseimbangan.

(2) Berdiri Tangan Dengan Sikap Kaki Dibuka Cara melakukannya sebagai berikut:

(a) Sikap permulaan berdiri tegak, salah satu kaki sedikit ke depan.

(b) Bungkukan badan, tangan menumpu pada matras selebar bahulurus, pandangan sedikit lurus ke depan, pantat didorong setinggi-tingginya,tungkai ke depan bengkok, sedang tungkai belakang lurus.

(c) Ayunkan tungkai belakang ke atas, diikuti tungkai yang lain.

(d) Kedua tungkai rapat dan lurus merupakan satu garis denganlengan, setelah itu kaki di buka ke samping kiri dan kanan, pertahankan sikapini beberapa saat, selanjutnya kaki dirapat kembali lalu dibuka ke depan dan kebelakang pandangan diantara tumpuan kedua tangan.

commit to user

16 g) Lenting Tangan (Hand Spring)

Gerakan lenting tangan bukanlah suatu hal yang mudah, maka untuk dapat melakukangerakan tersebut perlu latihan secara bertahap, yaitu :

(1) Latihan melecutkan kedua kaki dilanjutkan dengan sikap kayang. Bentuk latihanini dilakukan dari sikap tidur telentang. (2) Latihan melecutkan kedua kaki dilanjutkan dengan sikap

berdiri.

(3) Setelah menguasai latihan di atas, maka dilanjutkan dengan gerakan lencutankedua kaki dari sikap handstand, kemudian mendarat dengan kaki pada matras danlangsung berdiri.

(4) Latihan lenting tangan

(a) Dengan melakukan awalan beberapa langkah. (b) Letakkan kedua telapak tangan di atas matras.

(c) Kemudian diikuti dengan lecutan kedua kaki ke atas depan. (d) Lecutan tersebut dibantu dengan gerakan pinggul,

pinggang, dan tolakankedua tangan.

(e) Dan kedua kaki mendarat pada matras secara bersamaan dan kembali padasikap berdiri kedua tangan lurus ke atas. h) Gerakan Meroda (Radschlag)

Meroda adalah suatu gerakan ke samping dengan bertumpu atas kedua tangan dan kakiterbuka lebar. Meroda dapat dilakukan dengan gerakan ke kiri dan ke kanan. Gerakanini kelihatannya mudah untuk dilakukan, tetapi gerakan ini memerlukan koordinasi gerakan yang tinggi. Tanpa adanya koordinasi yang baik maka gerakan ini sukardilakukan.

commit to user

17 (1) Mula-mula berdiri tegak menyamping, kedua kaki dibukasedikit lebar, kedua tangan lurus ke depan atas serong ke samping (serupa huruf v)dan pandangan ke depan.

(2) Kemudian jatuhkan badan ke samping kiri, letakkan telapaktangan ke samping kiri, kemudian kaki kanan terangkat lurus ke atas.disusuldengan meletakkan telapak tangan ke kanan di samping tangan kiri.

(3) Saat kaki kanan diayunkan, maka kaki kiri ditolak pada lantai,sehingga kedua kaki terbuka dan serong ke samping. (4) Kemudian letakkan kaki kanan ke samping tangan

kanan,tangan kiri terangkat ke disusul dengan meletakkan Kaki kiri disamping kakikanan.

(5) Badan terangkat, kedualengan lurus ke atas ke posisi semula. i) Berguling Ke Belakang (Back Roll)

Guling ke belakang adalah menggulingkan badan ke belakang dimana posisi badantetap harus membulat, yaitu kaki dilipat, lutut tetap melekat di dada, kepaladitundukkan sampai dagu melekat di dada.

Cara melakukannya:

(1) Sikap permulaan dalam posisi jongkok, kedua tangan didepan dan kaki sedikit rapat.

(2) Kepala ditundikkan kemudian kaki menolak ke belakang. (3) Pada saat panggul mengenai matras, kedua tangan segeradilipat

kesamping telinga dan telapak tangan menghadap ke bagian atas untuk siapmenolak.

(4) Kaki segera diayunkan ke belakang melewati kepala, dengan dibantu kedua tangan menolak kuat dan kedua kaki dilipat sampai ujung kaki dapat mendarat di atas matras, ke sikap jongkok.

commit to user

18 3. Hasil Belajar Siswa

Abdurrahman dalam Jihad dan Haris (2009: 14) mengemukakan hasil belajar adalah kemampuan yang diperoleh setelah melalui kegiatan pembelajaran. Belajar itu sendiri merupakan suatu proses dari seseorang yang berusaha untuk memperoleh suatu bentuk perubahan perilaku yang relative menetap.

Menurut Hamalik (2008: 54) hasil belajar adalah pola-pola perbuatan, nilai-nilai, pengertian dan sikap-sikap, serta apersepsi dan abilitas. Sedangkan menurut Juliah dalam Jihad dan Haris (2009: 15) hasil belajar adalah segala sesuatu yang menjadi milik siswa sebagai suatu akibat dari kegiatan belajar mengajar yang dilakukannya.

Hasil belajar adalah kemampuan yang diperoleh anak di bidang kognitif (penguasaan intelektual), bidang afektif (sikap), dan bidang psikomotor (kemampuan atau keterampilan bertindak) setelah melalui proses kegiatan belajar mengajar (Sudjana, 2009: 49).

Menurut Horward Kingsley dalam Sudjana (2005: 45) hasil belajar terbagi dari tiga macam, yakni:

a. Keterampilan dan kebiasaan b. Pengetahuan dan pengertian c. Sikap dan cita-cita

Dari masing-masing golongan tersebut dapat diisi dengan bahan yang ditetapkan dalam kurikulum sekolah. Sedangkan Gagne mengemukakan lima kategori tipe hasil belajar, yakni:

a. Informasi verbal (verbal Informatiaon) b. Keterampilan intelektual (intelektual skill) c. Strategi kognitif (cognitive strategy) d. Sikap (attitude)

e. Keterampilan motoris (motor skill) f. Keterampilan motoris

commit to user

19 Dalam sistem Pendidikan Nasional hasil belajar menggunakan klasifikasi hasil belajar dari Benjamin Bloom yang secara garis besar membaginya menjadi tiga ranah, yaitu ranah kognitif (cognitive domain), ranah afektif (affective domain), dan ranah psikomotoris (psychomotor domain). Ranah kognitif meliputi hasil belajar intelaktual yang terdiri dari enam aspek yaitu pengetahuan, pemahaman, aplikasi, analisis, sintesis dan evaluasi. Ke enam tingkatan ini bersifat hierarki, artinya yang satu lebih tinggi dari yang lainnya dan urutannya harus benar atau tidak boleh menempatkan evaluasi sebelum sintesis dan sintesis sebelum analisis, demikian seterusnya. Ranah afektif meliputi sikap yang terdiri dari lima aspek yaitu penerimaan, jawaban atau reaksi, penilaian, organisasi, menghargai dan internalisasi. Ranah psikomotor berkaitan dengan keterampilan atau kemampuan bertindak.

Dari uraian di atas maka bahwa hasil belajar pada hakikatnya adalah hasil perubahan tingkah laku. Tingkah laku sebagai hasil belajar dalam pengertian yang luas mencakup bidang kognitif, afektif, dan psikomotoris. Jadi, dapat disimpulkan bahwa hasil belajar adalah pencapaian bentuk perubahan perilaku yang cenderung menetap dari ranah kognitif, afektif, dan psikomotoris akibat proses kegiatan belajar yang dilakukan dalam waktu tertentu.

Untuk memperoleh hasil belajar, dilakukan evaluasi atau penilaian yang merupakan tindak lanjut sekaligus cara untuk mengukur tingkat penguasaan siswa. Selain mengukur hasil belajar, penilaian dapat juga ditujukan kepada proses pembelajaran, yaitu untuk mengetahui sejauh mana tingkat keterlibatan siswa dalam proses pembelajaran. Semakin baik proses pembelajaran dan keaktifan siswa dalam mengikuti proses pembelajaran, maka seharusnya hasil belajar yang diperoleh siswa akan semakin tinggi sesuai dengan tujuan yang telah dirumuskan sebelumnya.

Oleh karena itu, kemajuan prestasi belajar siswa tidak hanya diukur dari tingkat penguasaan ilmu pengetahuan tetapi juga sikap dan keterampilan. Dengan

commit to user

20 demikian penilaian hasil belajar siswa mencakup segala hal yang dipelajari di sekolah, baik itu menyangkut pengetahuan, sikap dan keterampilan.

Untuk mengetahui indikator hasil belajar terlebih dahulu harus ditetapkan apa yang menjadi kriteria keberhasilan pengajaran, baru kemudian ditetapkan alat untuk menaikkan keberhasilan belajar secara tepat. Mengingat pengajaran merupakan suatu proses untuk mencapai tujuan yang telah dirumuskan, maka disini dapat ditentukan dua kriteria yang bersifat umum. Menurut Sudjana dalam Jihad dan Haris (2009: 20) kedua kriteria tersebut adalah:

a. Kriteria ditinjau dari sudut prosesnya

Kriteria dari sudut prosesnya menekankan kepada pengajaran sebagai suatu proses yang merupakan interaksi dinamis sehingga siswa sebagai subjek mampu mengembangkan potensinya melalui belajar sendiri.

Semakin baik proses pembelajaran dan keaktifan siswa dalam mengikuti proses pembelajaran, maka seharusnya hasil belajar yang diperoleh siswa akan semakin tinggi sesuai dengan tujuan yang telah dirumuskan sebelumnya.

b. Kriteria ditinjau dari hasilnya

Di samping tinjauan dari segi proses, keberhasilan pengajaran dapat dilihat dari segi hasil yang didapatkan oleh siswa setelah melalui pengalaman belajarnya. Hasil pembelajaran dapat dilihat dari sejauhmana tingkat kemampuan anak dalam memahami materi, disamping itu adanya perubahan perilaku dan sikap siswa yang lebih baik.

Dokumen terkait