• Tidak ada hasil yang ditemukan

9 DARI NADIRA KARYA LEILA S. CHUDORI

3.4 Rangkuman Dinamika Kepribadian Nadira

Dari hasil penelitian yang penulis uraikan di atas, dinamika yang terjadi pada kepribadian Nadira dipengaruhi oleh pengalaman traumatis dalam hidupnya. Pengalaman traumatis tersebut dapat diketahui dari menguraikan struktur kepribadian tokoh Nadira. Stuktur kepribadian Nadira sebagai berikut :

61

Struktur Kepribadian Keterangan

No Id Ego Superego

1  Hasrat/dorongan untuk hidup. (Id bersumber dari insting, insting yang bekerja adalah insting hidup. Insting hidup merupakan motif dasar manusia yang mendorongnya untuk bertingkah laku secara positif atau konstruktif, berfungsi untuk melayani tujuan manusia agar tetap

hidup dan mengembangkan rasanya.)  Mencelupkan kepalanya di bak mandi.  Mencoba melupakan insiden dengan kakaknya. Id Nadira berupaya

mencari cara untuk menenangkan dirinya, lalu muncullah ego yang mengambil energi dari id. Ego adalah aspek psikologis dari kepribadian yang timbul karena digunakan untuk berhubungan

dengan dunia luar.

Ego Nadira mengambil pengalaman traumatis lalu dijadkan tindakan. Pengalaman traumatis Nadira waktu kecil adalah kepalanya sering di celupkan ke dalam jamban oleh kakanya karena dikira ia mencuri uang belanja Yu Nah.

62

2 Hasrat untuk hidup  Mengurung diri dibawah meja kerja di kantornya.  Menonjok Bapak X  Sibuk dengan pekerjaannya , apa yang ditugaskan kepadanya sebagai seorang jurnalis.  Bangkit kembali dari keterpurukan , dan hidup bersama lelaki pilihannya. Untuk mengurangi kecemasan yang berlarut dan mengganggu id. Superego menghilang kan suatu tingkah laku yang salah menjadi suatu tindakan yang bermoral. Ego

Nadira dibungkam oleh superego

sehingga Nadira bisa bangkit dari keterpurukannya.

3 Hasrat untuk hidup  Mengasingkan diri ke Kanada  Kembali menulis  Kembali ke Indonesia Setelah perceraian, ego Nadira berusaha untuk menenangkan diri. Setelah Nadira mendapat surat dari kakaknya superego muncul dan mengambil alih tindakan

63

Dinamika kepribadian yang terjadi pada Nadira disebakan oleh banyak kecemasan yang dialaminya. Kecemasan itu muncul dari peristiwa-peristiwa yang ditemui di kehidupannya, yaitu kematian ibunya, hubungan percintaan dan pekerjaan. Upaya yang dilakukan oleh alam bawah sadar Nadira untuk menghilangkan kecemasan itu adalah dengan memunculkan ego. Ego muncul karena meminjam energi dari Id untuk mereduksi ketegangan sehingga mencapai kondisi yang tenang dan terhindar dari rasa sakit. Perilaku yang muncul akibat ego adalah sering mencelupkan kepala ke dalam bak mandi, larut dalam pekerjaan dan mengasingkan diri ke Kanada.

Setalah dinamika kepribadian, penulis menemukan mekanisme pertahanan diri yang digunakan oleh alam bawah sadar Nadira untuk mengalihkan kecemasan yang muncul. Mekanisme pertahan diri yang muncul ada dua jenis, yaitu regresi dan sublimasi. Regresi adalah kembali ke masa kanak-kanak yang disebabkan oleh tekanan psikologis ditunjukkan dengan sikap menangis, dan sublimasi adalah mengubah perilaku yang tidak diterima masyarakat menjadi suatu yang bernilai sosial tinggi atau perilaku yang baik.

64

BAB IV

PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Masalah yang diangkat dari penelitian ini adalah dinamika kepribadian dan mekanisme pertahanan diri yang digunakan oleh tokoh utama dari 9 dari

Nadira karya Leila S. Chudori. Penelitian ini menggunakan psikoanalisis untuk

mengetahui bentuk-bentuk penyaluran energi psikis Id pada tokoh Nadira Suwandi.

Dalam teori psikoanalis dikatakan bahwa hampir sebagian besar perilaku manusia dipengaruhi oleh alam bawah sadar dan energi fisik yang dimiliki manusia, juga banyak digunakan untuk menemukan ekspresi atau tindakan yang sesuai dengan yang diinginkan alam bawah sadar manusia. Segala tingkahlaku manusia itu, menurut Freud bersumber pada dorongan-dorongan yang terletak jauh di dalam alam bawah sadar.

Freud memandang insting merupakan elemen yang paling dasar dari kepribadian yang memotivasi perilaku seseorang dan mengarahkan perilaku itu. Freud memandang jika kecemasan membuat posisi ego terancam maka ego mengeluarkan mekanisme pertahanan yang meliputi represi, sublimasi, identifikasi, fiksasi, pembentukan reaksi, regresi, proyeksi, pengelakan, dan rasionalisasi.

65

Perlakuan kakaknya yang diterima Nadira sewaktu kecil adalah suatu efek traumatis yang dibawanya hingga dewasa. Efek traumatis ini dijadikan ego sebagai sebuah sikap untuk menghilangkan suatu kecemasan. Ego mendapat kekuatan untuk mengubah efek traumatis itu menjadi sebuah sikap karena meminjam kekuatan atau penyaluran energi psikis dari id. Id adalah suatu insting atau naluri yang dibawa manusia sejak lahir, naluri manusia adalah untuk hidup. Jadi bisa dikatakan energi hidup Nadira yang memberi energi kepada ego untuk menyelesaikan urusan yang berhubungan dunia luar atau kecemasan. Pandangan awal Freud yang mengatakan kecemasan terletak di id kemudian diganti dengan kecemasan terletak di ego. Hal itu dikarenakan model struktural baru dari Freud mengemukakan bahwa ego harus menjadi tempat kecemasan.

Untuk melawan dominasi ego yang bertindak untuk meredam kecemasan, munculah Superego. Superego memungkinkan manusia memiliki pengendalian diri dan selalu akan menuntut kesempurnaan manusia dalam pikiran, perkataan, dan perbuatan. Superego merupakan perwakilan dari berbagai nilai dan norma yang ada dalam masyarakat di tempat individu itu hidup. Sikap ini berusaha menuntut individu untuk bertindak tidak menyalahi aturan dan norma.

Setelah penulis mengidentifikasi dinamika kepribadian Nadira, penulis mengelompokkan kemunculan ego Nadira menjadi tiga fase : Fase pertama keadaan sebelum ibunya meninggal yaitu seringnya Nadira mencelupkan

66

kepalanya ke dalam bak mandi, fase kedua pasca ibunya meninggal yaitu mengurung dirinya di bawah kolong meja kantor setelah bekerja, dan fase ketiga setelah perceraian yaitu mengasingkan diri ke Kanada. Dari ketiga fase tersebut, fase yang paling dalam dirasakan dan menekan Nadira adalah pasca kematian ibunya. Fase ini membuat empat tahun hidup Nadira sangat berantakan.

Dalam fase tersebut munculah superego yang bertindak untuk mengarahkan individu kejalan yang benar. Dari setiap fase diatas memiliki

superego yang berbeda-beda sesuai dengan kebutuhan individu. Pada fase

pertama superego Nadira berusaha untuk melupakan trauma masa lalunya yaitu sering dihukum kakaknya, yang saat ini menjadi sikap ego-nya yaitu menceburkan kepala ke bak mandi. Akan tetapi superego itu tidak mampu mengubah perilaku Nadira. Hingga pada saat kematian ibunya, ego Nadira tidak lagi mampu meredam kecemasan dan kesedihan itu. Ego membuat sistem pengalihan dengan regresi, yaitu menagis. Nadira terpuruk sangat lama atas kejadian tersebut. Akibat kejadian itu ego menggunakan sublimasi untuk menghilangkan kesedihan itu dengan menyibukkan dirinya dalam pekerjaan. Melihat kondisi rumah yang penuh dengan kenangan ibunya, Nadira memutuskan untuk menjadikan kolong mejanya sebagai rumah kedua. Sekali lagi superego muncul untuk memperbaiki sikap Nadira. Superego memutuskan untuk mengambil sebuah tugas ringan karena sudah menolak tawaran cuti dari

67

Tara. Bertemulah Nadira dengan Bapak X. Wawancara dengan Bapak X membuka luka Nadira, ego keluar untuk meredam kecemasan dalam diri dengan melancurkan sebuah pukulan kewajah Bapak X. Nadira kembali kedalam kuburannya, kolong meja. Empat tahun berlalu hingga munculah seseorang yang mampu merubah pribadi Nadira. Seseorang itu adalah Niko Yuliar. Nadira terlihat bugar setelah Niko hadir, munculah superego. Karena mereka sudah saling mencintai satu sama lain, superego memutuskan untuk melanjutkan hubungan tersebut ke jenjang pernikahan.

Setelah beberapa tahun pernikahan Nadira dengan Niko, hubungan mereka kandas. Nadira terpuruk kembali, ego mengambil tindakan dengan mengasingkan diri ke Kanada sebagai seorang dosen. Sikap Nadira itu membuat kakak-kakaknya merasa prihatin. Arya mengirimkan surat undangan pernikahannya dan permintaan maaf, lalu Nina memberi kabar bahwa ada seseorang yang merindukannya di Indonesia, dia adalah Tara. Nadira dilema antara pulang atau tidak. Indonesia merupakan negara penuh kenangan yang menyakitkan, disatu Nadira mulai menyadari sosok Tara yang selalu di hatinya. Sekali lagi ego Nadira terbungkam oleh superego, Nadira pergi ke Jakarta.

4.2 Saran

Dalam penelitian terhadap antologi cerpen 9 dari Nadira karya Leila S. Chudori ini difokuskan pada dinamika kepribadian dan mekanisme pertahanan

68

diri tokoh Nadira Suwandi. Dinamika kepribadian tokoh dipengaruhi oleh trauma, percintaan dan lingkungan kerja. Hal tersebut merupakan pengalaman yang kemudian disalurkan menjadi ego. Sangat disarankan bagi peneliti selanjutnya yang menggunakan antologi 9 dari Nadira ini melakukan penelitian yang berkaitan dengan konstruksi gender.

69

Daftar Pustaka

Endraswara, Suwardi. 2006. Metodologi Penelitian Sastra: Epistemologi,

Model, Teori dan aplikasi. Pustaka Widyatama. Yogyakarta.

Moesono, Anggadewi. 2003. Psikoanalisis dan Sastra. Depok: Universitas Indonesia.

Minderop, Bertine. 2013. Psikologi Sastra, Metode, Teori, dan Contoh Kasus. Jakarta: Pustaka Oboor Indonesia.

Nazir, Moh. 1985. Metode Penelitian. Bandung: Grafika

Nurgiyantoro, B. 2000. Teori Pengkajian Fiksi. Yogyakarta: Gadjah Mada Universitas Press.

Ratna, N.K. 2012. Teori, Metode, dan teknik Penelitian Sastra. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Satoto, Soediro. 1993. Metode Penelitian Sastra. Surakarta: UNS Press. S Chudori. Leila. 2009. 9 dari Nadira. Jakarta: Gramedia

Semiun, Yustinus. 2006.Teori Kepribadian dan Terapi Psikoanalitik Freud. Yogyakarta: Kanisius.

Siswantoro. 2005. Metode Penelitian Sastra: Analisis Psikologis. Muhamadiyah University Press.

Sumardjo, Jakop dan Saini K.M. 1997. Apresiasi Kesusastraan. Jakarta: Gramedia.

Surakarta.

70

LAMPIRAN

BIODATA

Nefrida Dandy Yudho Anggoro lahir di Sanggau, Kalimantan Barat pada tanggal 14 Mei 1995. Lulus dari TK Bhayangkari Sekadau Hilir, Sekadau, Kalimantan Barat pada tahun 2001 dan pada tahun 2001-2002 menempuh pendidikan di Sekolah Dasar Negeri 1 Sungai Ringin, Sekadau, Kalimantan Barat. Pada tahun 2002, ia pindah ke SD Negeri 1 Dlangu, Butuh, Purworejo dan lulus di SD Negeri 40 Engkersik, Sekadau, Kalimantan Barat pada tahun 2007. 2007-2010 melanjutkan jenjang di SMP 13 Purworejo, Jawa Tengah. Pada tahun 2010, ia melanjutkan sekolahnya ke SMA Bruderan Purworejo dan memutuskan pindah ke SMA Karya Sekadau pada tahun 2011-2013. Kemudian, pada tahun 2013 ia memulai studi S1-nya di Program Studi Sastra Indonesia, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.

Pada tahun 2018, ia mengakhiri masa studi S1-nya dengan penelitian untuk tugas akhirnya yang berjudul “Dinamika Kepribadian dan Mekanisme Pertahan Diri Tokoh Nadira pada Antologi Cerpen 9 dari Nadira Karya Leila S. Chudori”

Dokumen terkait