• Tidak ada hasil yang ditemukan

Dinamika kepribadian dan mekanisme pertahanan diri tokoh Nadira dalam antologi cerpen 9 dari Nadira karya Leila S. Chudori

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Dinamika kepribadian dan mekanisme pertahanan diri tokoh Nadira dalam antologi cerpen 9 dari Nadira karya Leila S. Chudori"

Copied!
83
0
0

Teks penuh

(1)PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. DINAMIKA KEPRIBADIAN DAN MEKANISME PERTAHANAN DIRI TOKOH NADIRA DALAM ANTOLOGI CERPEN 9 DARI NADIRA KARYA LEILA S. CHUDORI Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Sastra Indonesia Program Studi Sastra Indonesia. Oleh Nefrida Dandy Yudho Anggoro NIM: 134114022. PROGRAM STUDI SASTRA INDONESIA, FAKULTAS SASTRA UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2018.

(2) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. Skripsi DINAMIKA KEPRIBADIAN DAN MEKAJII'lSME PERTAHANAN DIRI TOKOH NADIRA DALAM ANTOLOGI CERPEN 9 DAR! NADlRA KARYA LEILA S. CHUDORI. Oleh Nefrida Dandy YudhQ Anggoro NIM: 134114022. Telah disetujui oIeh Pembimbillg I. D'.~M}<=.. tanggal. b d"ll1;. ,2fJ&. Pembimbing II. ~. S.E Peni Adji, S.S, M.Hum.. tanggal. 15 Ou,,; f)olc!. ii.

(3) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. Skripsi DINAMIKA KEPRIBADIAN DAN MEKANISME PERTAHANAN DIRI TOKOH NADIRA DALAM ANTOLOGI CERPEN 9 DARl NADIRA KARYA LEILA S. CHUDORI. Dipersiapkan dan ditulis oleh Nefrida Dandy Yudho Anggoro NIM: 134114022. Telah dipertahankan didepan Panitia Penguji Pada tanggal 5 Juni 2018 Dan dinyatakan memenuhi syarat. Susunan Panitia Penguji. Nama Lengkap. Tanda~. Ketua. Dr. Yoseph Yapi Taum, M.Hum.. Sekeretaris. S.E Peni Adji, S.S, M.Hum.. ...... Anggota. :1. Dr. Yoseph Yapi Taum, M.Hum.. ..~. .. 2. S.E Peru Adji, S.S, M.Hum.. . 71iM;Q.. >. .. 3. Dra. F. Tjandrasih Adji, M. Hum.. ~ .. .<:!~!!.JJD. .. .VI--. ~. .. Yogyakarta, 5 Juli 2018 Dekan Fakultas Sastra. iii.

(4) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. PERNYATAAN KEASLIAN KARYA. Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka sebagaimana layaknya karya ilmiah.. Yogyakarta, 1 Juli 2018. Nefirda Dandy Yudho Anggoro. iv.

(5) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIA,H UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS. Yang bertanda tangan dibawah ini, saya mahasiswa Univversitas Sanata Dhanna: Nama: Nefrida dandy Yudho Anggoro NIM : 134114022 Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dhanna karya ilmiah saya yang berjudul Dinamika Kepribadian dan Mekanisme Pertahanan Diri Tokoh Nadira dalam Antologi Cerpen 9 dari Nadira Karya Leila S Chudori. beserta perangkat yang. diperlukan (bila ada). Dengan demikian, saya memberikan kepada perpustakaan Uniersitas Sanata Dhanna hak menyimpan, mengalihkan dalam bentuk lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistibusikan secara terbatas dan mempublikasikannya di internet atau media yang Hain untuk kepentingan akademis tanpa perlu memita izin dari saya maupun memberikan royalti. kepada saya selama tetap. mencantumkan nama saya sebagai penulis. Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya. Dibuat di Yogyakarta Pada tanggal 1 Juli 2018 Yang menyatakan,. Nefrida Dandy Yudho Anggoro. v.

(6) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. HALAMAN PERSEMBAHAN. Skripsi ini saya persembahkan untuk : Bapak dan Ibu saya tercinta. Bapak Slamet Riyanto dan Ibu Rinarti Mereka adalah orang tua yang hebat, telah membesarkan dan tiada hentinya memberi doa kepada saya selama ini. Adik-adik tersayang Meyda Dhima Octasinara dan Tryar Dhika Fachruriza Tidak terkecuali keluarga besar yang sudah mau menampung saya selama saya jauh dari orang tua.. vi.

(7) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. MOTTO. “Kehidupan ini dipenuhi dengan seribu macam kemanisan tetapi untuk mencapainya perlu seribu macam pengorbanan.” (5 cm). “ A very small man can cast a very large shadow.” (Lord Varys). vii.

(8) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. KATA PENGANTAR. Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah subhanahu wa ta’ala yang telah melimpahkan kasih dan sayang-Nya kepada kita semua, sehingga penulis bisa menyelesaikan skripsi yang berjudul “Dinamika kepribadian dan Mekanisme Pertahanan Diri Tokoh Nadira pada 9 dari Nadira kara Leila S. Chudori”. Tujuan dari penyusunan skripsi ini guna memenuhi salah satu syarat untuk gelar sarjana sastra pada Program Studi Sastra Indonesia, Fakultas Sastra di Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Penulis menyadari kelemahan serta keterbatasan yang ada sehingga dalam menyelesaikan skripsi ini memperoleh bantuan dari banak pihak, dalam kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terimaksih kepada : 1. Bapak Dr. Yoseph Yapi Taum, M.Hum selaku dosen pembimbing I sekaligus dosen wali Sastra Indonesia Angkatan 2013 yang selalu bijaksana dalam memberi bimbingan dan masukan selama penulisan skripsi, sehingga skripsi ini berjalan lancar. 2. Ibu S.E Peni Adji, S.S, M.Hum selaku pembimbing II yang sudah membantu menemukan topik penulisan skripsi ini. 3. Almarhum. Drs.. Hery. Antono,. M.Hum.. Kaprodi. yang. selalu. memperhatikan mahasiswanya, mendorong untuk aktif dan memberi semangat untuk tetap giat belajar.. viii.

(9) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. 4. Dosen dan staf Sekretariat Fakultas Sastra yang telah banyak membatu penulis selama mengikuti perkuliahan dan penulisan skripsi. 5. Staf KOPMA Sanata Dharma yang telah mempersilahkan penulis duduk berlama-lama mengerjakan skripsi tanpa membeli jajanan yang ada di sana. 6. Sahabat-sahabat tercinta yang tidak pemah lupa mengingatkan penulis untuk lebih giat. 7. Semua pihak yang telah banyak membantu penulis menyelesaikan skripsi llU.. Semoga Allah SWT memberikan balasan yang berlipat ganda kepada semuanya. Demi perbaikan selanjutnya, saran dan kritik yang membangun akan penulis terima dengan senang hati. Dan pda akhimya hanya kepada Allah SWT penulis serahkan segalanya, mudah-mudahan dapat bermanfaat khususnya bagi penulis, umumnya bagi kita semua.. Yogyakarta, 1 Juli 2018. Nefrida Dandy Yudho Anggoro. ix.

(10) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. ABSTRAK Anggoro, Nefrida Dandy Yudho. 2018. “Dinamika Kepribadian dan Mekanisme Pertahan Diri Tokoh Nadira dalam Antologi Cerpen 9 dari Nadira Karya Leila S. Chudori. Skripsi Proram Study Sastra Indonesia, Fakultas Sastra, Universitas Sanata Dharma. Penelitian ini mengkaji dinamika kepribadian dan mekanisme pertahanan diri tokoh Nadira dalam antologi cerpen 9 dari Nadira karya Leila S. Chudori. Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan dan menganalisis struktur cerita, kemudian mendeskripsikan dinamika kepribadian dan mekanisme pertahanan diri dari Nadira dalam antologi cerpen 9 dari Nadira. Antologi ini akan dikaji menyeluruh dari sembilan judul yang ada di dalamnya, laiknya sebuah novel. Penelitian ini menggunakan teori struktural dan teori psikoanalisis Sigmund Freud. Sumber data penelitian ini adalah Antologi cerpen 9 dari Nadira karya Leila S.Chudori. Metode pengumpulan data dilakukan dengan studi pustaka yaitu teknik pengumpulan data dengan mengadakan studi penelaahan terhadap buku-buku, literatur-literatur, catatan-catatan dan laporan-laporan yang ada hubungannya dengan masalah yang dipecahkan. Metode penyajiannya menggunakan metode deskriptif kualitatif yaitu analisis data berupa pemaknaan karya sastra secara deskriptif. Hasil dari penelitian ini adalah sebagai berikut (1) Nadira adalah seorang wartawan yang kehidupannya sedang terpuruk akibat perlakuan kakaknya pada masa kecil, Ibunya meninggal dunia, dan akibat perceraiannya. (2) Akibat dari kondisi kehidupannya itu, terjadilah dinamika kepribadian, yaitu upaya id terhindar dari bahaya memunculkan ego akibat dari penyaluran energi psikis id. Agar ego tidak bebas mengendalikan kepribadian Nadira munculah superego yaitu suatu aspek kepribadian yang bertugas mengontrol perilaku ego untuk menuju suatu tindakan yang baik. (3) Mekanisme pertahanan diri adalah reaksireaksi yang tidak disadari dalam upaya melindungi diri dari emosi atau perasaan yang menyakitkan. Mekanisme ini bertindak pada saat ego tidak bisa lagi bisa menahan kecemasan yang datang. Pada penelitian ini penulis menemukan dua pertahan diri yang terjadi (a) regresi atau kembali kesifat kekanak-kanakan dengan menangis, (b) Sublimasi atau mengalihkan kecemasan itu ketindakan yang positif.. Kata kunci : Peran, Dinamika Kepribadian, dan Pertahanan diri.. x.

(11) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. ABSTRACK Anggoro, Nefrida Dandy Yudho. 2018. “Personality Dynamics and SelfDefense Mechanism of Character Nadira in Short Story Antology 9 dari Nadira By Leila S. Chudori. Thesis Study Program of Indonesian Literature, Faculty of Literature, University Sanata Dharma. This study examinas the dynamics of personality adnd self-defense machsnisms of nadira in short story anthology by Leiila S. Chudori. The purpose of this study is to describe and analyze the structure of the story, then to describe the dynamics of personality of Nadira. This anthology will be thoroughly examined from nine titles in it, like a novel. This research uses the structural theory and then using psychoanalytic theory by Sigmund Freud. Source of the research is the 9 dari Nadira short story anthology by Leila S. Chudori. Methods of data collections is by literature study and then the techniques is review literature, record and reports something realated to the problem solved. The method of presentation unsing qualitative descriptive, method of dats analysis in the form of meaning of iteture descriptive. The results of this study is, (1) Nadira is a journalist whose life is being severely affected by the treatment of her sister in childhood, her mother dies, and divorce. (2) As a result of the conditions of his life it happened dynamics of personality, the offort of id to escape from the danger that bringing the ego as a result of the distubutions of psychic energy from id. To make ego can not be freely control the personality of Nadira appear superego. The superego is the aspect of the personality to control person to be positive things. (3) Self-defense mechanism are unocuncious reactions in an attemp to protect themselves from sadness or painful feelings. This mechanism acts when the ego can no longer withstand the problem is comes. In this case author found two self-defense going on (1) regression or go back to childish by crying, (2) sublimation or divert the anxiety into a positive actions.. Keyword : The Role, The Dynamics of Personality, and Self-Defense Mechanism. xi.

(12) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. DAFTAR ISI Halaman HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................ ii. HALAMAN PENGESAHAN............................................................. iii. HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA......................... iv. HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI.......... v. HALAMAN PERSEMBAHAN.......................................................... vi. MOTTO................................................................................................ vii. KATA PENGANTAR......................................................................... viii. ABSTRAK........................................................................................... x. ABSTRACK........................................................................................ xi. DAFTAR ISI........................................................................................ xii. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang .............................................................................. 1.2 Rumusan Masalah ......................................................................... 1.3 Tujuan Penelitian ........................................................................... 1.4 Manfaat Hasil Penelitian ............................................................... 1.5 Tinjauan Pustaka ........................................................................... 1.6 Landasan Teori .............................................................................. 1.7 Metode Penelitian .......................................................................... 1.8 Sumber Data .................................................................................. 1.9 Sistematika Penyajian .................................................................... 1 3 3 4 5 6 23 25 26. BAB II STRUKTUR ANTOLOGI CERPEN 9 DARI NADIRA 2.1 Pengantar ....................................................................................... 27. 2.2 Analisis Struktural ......................................................................... 27. 2.2.1 Alur/Plot ........................................................................... 28. 2.2.2 Tokoh Penokohan ............................................................ 34. 2.2.3 Latar.................................................................................. 44 xii.

(13) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. 2.3. Rangkuman............................................................................... 45. BAB III DINAMIKA KEPRIBADIAN DAN MEKANISME PERTAHAN DIRI NADIRA DALAM ANTOLOGI CERPEN 9 DARI NADIRA. 3.1 Pengantar ........................................................................................ 3.2 Dinamika Kepribadian Tokoh Nadira ............................................ 3.3 Mekanisme Pertahanan Diri ........................................................... 3.3.1 Regresi ................................................................................... 3.3.2 Sublimasi ............................................................................... 3.4 Rangkuman ...................................................................................... 47 47 55 56 59 60. BAB IV PENUTUP 4.1 Kesimpulan .................................................................................. 4.2 Saran ............................................................................................. 64 67. DAFTAR PUSTAKA ....................................................................... ... 69. LAMPIRAN............................................................................................ 70. xiii.

(14) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. BAB I. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Karya sastra merupakan hasil kreatif manusia sebagai cerminan kehidupan manusia. Hal tersebut terlihat dari permasalahan yang diangkat dalam karya sastra juga sering terjadi dalam kehidupan nyata. Karya sastra juga dapat dikatakan sebagai penciptaan kembali oleh pengarang dari suatu permasalahan yang nyata dengan bahasa sebagai media penyampaiannya. Dalam sebuah karya sastra. juga terdapat konflik antartokoh dalam. cerita. Konflik merupakan sebuah bagian penting dalam pengembangan cerita. Di dalam teori pengajian fiksi, konflik diartikan pada sesuatu yang bersifat tidak menyenangkan yang terjadi dan dialami oleh tokoh cerita dan jika tokoh itu mempunyai kebebasan untuk memilih, tokoh itu tidak akan memilih peristiwa itu menimpa dirinya. Konflik demi konflik yang disusul oleh peristiwa demi peristiwa akan menyebabkan konflik menjadi semakin meningkat (Nurgiyantoro,2005:123). Dalam antologi cerpen 9 dari Nadira, pengarang mengangkat cerita yang mengandung nilai-nilai psikologi sastra. Oleh karena itu, peneliti akan meneliti dinamika kepribadian dan mekanisme pertahanan yang dialami tokoh Nadira menggunakan pendekatan psikologi sastra. 1. Psikologi sastra.

(15) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. mempelajari fenomena, kejiwaan. tertentu yang dialami oleh tokoh utama. dalam karya sastra ketika merespon atau bereaksi terhadap diri dan lingkungannya. Antologi cerpen 9 dari Nadira merupakan buku Leila S. Chudori setelah absen 20 tahun tidak menerbitkan buku. buku ini akan membawa pembaca ke dalam imajinasi tentang kehidupan Nadira sebagai wartawan, istri, anak dan seorang kekasih. Semua tertuang dalam buku ini. Kisah ini mampu menyedot pembaca ke dalam dunia rekaan tanpa kesan dibuat-buat atau memakasa. Buku ini mampu membuat pembaca masuk dan mengikuti kisah persoalan psikologis Nadira yang mengesankan. Pada kemasannya, buku ini adalah sebuah antologi cerita pendek, Leila S. Chudori menerbitkan cerita ini satu per satu dan pada akhirnya dibukukan menjadi sebuah kumpulan cerita pendek berjudul 9 dari Nadira. Akan tetapi antologi ini akan penulis kaji seakan-akan adalah sebuah novel, karena dari struktur cerita, tokoh-tokoh di dalamnya dan pengemasan ceritanya lebih dekat kepada novel daripada sekedar sebuah antologi cerita pendek. Oleh sebab itu di salam skripsi ini, antologi ini akan dikaji menyeluruh dari sembilan judul yang terdapat dalam antologi ini laiknya sebuah novel. Antologi cerpen 9 dari Nadira diawali dengan kisah kematian Kemala Yunus yaitu ibunda Nadira. Kematian sang ibu yang dikenal sangat ekspresif, berpikir bebas, dan selalu bertarung mencari diri, membuat keluarga 2.

(16) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. Bramantyo; yaitu Nina, Arya dan Nadira terguncang. Tewasnya Kemala kemudian mempengaruhi kehidupan Nadira sebagai seorang anak (“Melukis Langit”);. seorang. wartawan. (“Tasbih”);. seorang. kekasih. (“Ciuman. Terpanjang”); seorang istri hingga akhirnya membawa Nadira kepada sebuah penjelajahan ke dunia yang baru, dunia seksualitas yang tak pernah disentuhnya (“Kirana”). Psikologi sastra adalah kajian sastra yang mengangkat karya sebagai kreativitas kejiwaan. Pengarang akan menggunakan cipta, rasa, dan karsa dalam berkarya. Begitu pula pembaca dalam menaggapi karya juga tidak akan lepas dari kejiwaan masing-masing tokoh (Endraswara, 2008:96). Psikologi dan sastra bukanlah susuatu yang sama sekali baru karena tokoh-tokoh dalam karya sastra harus dihidupkan, diberi jiwa yang dapat dipertanggungjawabkan secara psikolagi juga. Pengarang yang baik sadar maupun tidak sadar memasukkan jiwa manusia ke dalam karyanya. Hal ini akan terlihat dalam diri tokoh cerita tersebut terjadi (Wellek dan Werren, 1989:41).. 2. Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas permasalahn yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 2.1. Bagaimana struktur antologi cerpen 9 dari Nadira ? 3.

(17) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. 2.2. Bagaimana dinamika kepribadian dan mekanisme pertahanan diri yang dialami oleh tohoh Nadira?. 3.. Tujuan Penelitian 3.1. Mendeskripsikan struktur antologi cerpen 9 dari Nadira... 3.2. Menganalisis dinamika kepribadian dan mekanisme pertahanan diri yang terjadi pada Nadira dan mendeskripsikannya.. 4.. Manfaat Hasil Penelitian. Manfaat hasil penelitian ada dua jenis, yaitu manfaat teoritis dan manfaat praktis. 4.1. Teoritis Manfaat teoritis penelitian ini adalah dapat memberikan sumbangan. ilmu pengetahuan dalam bidang psikologi sastra dan menjadikan daya tarik terhadap karya sastra Indonesia. Serta dapat memberi manfaat terhadap pemembaca mengenai karakter Nadira dalam antologi cerpen 9 dar Nadira. 4.2. Praktis Hasil penelitian ini secara praktis diharapkan dapat menyumbangkan. pemikiran terhadap pemecahan masalah yang berkaitan dengan masalah psikologi sastra. Selanjutnya hasil penelitian ini dapat menjadi acuan bagi penelitian psikologi sastra.. 4.

(18) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. 5.. Tinjauan Pustaka Dalam tinjauan pustaka penilis menemukan beberapa pembahasan karya sastra menggunakan pendekatan psikologi sastra dan peran tokoh dalam karya sastra. Pembahasan-pembahasan tersebut merupakan esai dan sebuah makalah. Pembahasan pertama ditulis dalam sebuah makalah yang berjudul “Kajian Psikologi Sastra dan Nilai Karakter Novel 9 dari Nadira” ditulis oleh Lina Suprapto, Andriani dan Budi Waluyo (2014). Dalam makalah tersebut penulis mengangkat nilai-nilai karakter dan konflik batin yang terdapat dalam antologi cerpen 9 dari Nadira. Hasil dari penelitian tersebut mengatakan bahwa di dalam antologi cerpen 9 dari Nadira memiliki 16 nilai karakter, yaitu religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, kreatif, demokratis, rasa ingin tahu, cinta tanah air, menghargai prestasi, komunikatif, cinta damai, peduli lingkungan, gemar membaca, peduli sosial dan tanggung jawab. Lalu konflik batin yang terjadi disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu akibat meninggalnya Kemala, kebingungan atas tingkah laku ayah, kasus balas dendam Bapak X, rasa iri Nina kepadanya, dan perceraian Nadira dengan Niko.. Pembahasan kedua ditulis oleh Mochamad Riza Ali Erfan (2016) berjudul “Dinamika Kepribadian Tokoh Nadira”. Esai ini membahas tentang garis besar cerita 9 dari Nadira. Erfan mengatakan bahwa seorang manusia selalu membutuhkan tempat atau wadah untuk aktualisasi diri. Akan tetapi, kenyataannya manusia harus melakukan interaksi dengan manusia lainnya dan 5.

(19) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. kegiatan aktualisasi diri menuju kepribadian ideal harus dilalui dengan berinteraksi dengan manusia lainnya. Interaksi dengan manusia lainnya dapat berupa relasi yang kemudian berujung pada dinamika kepribadian. Semua permasalahan dan pusaran problem yang hadir dalam sebuah dinamika kepribadian berasal dari manusia yang tidak mau berkompromi dengan hati nuraninya sendiri. Antologi cerpen 9 dari Nadira karya Leila S. Chudori sebelumnya belum pernah dijadikan bahan penelitian untuk skripsi. Akan tetapi dalam penelitian lain seperti, esai dan makalah sudah banyak dijumpai. Sementara itu, dalam penelitian ini, yang diteliti adalah dinamika kepribadian dan mekanisme pertahanan diri. yang terjadi pada diri Nadira. Antologi ini dikaji dengan. menggunakan kajian psikologi sastra untuk menemukan dinamika kepribadian dan mekanisme pertahanan diri yang terjadi pada Nadira.. 6.. Landasan Teori Suatu penelitian memerlukan suatu teori-teori yang dapat menganalisis sesuai dengan objeknya. Dengan menganalisis tokoh dan penokohan, peneliti dapat. mengetahui hubungan dalam kehidupan para tokoh dalam cerita.. Kemudian barulah peneliti mengkaji tokoh utama dalam cerita menggunakan teori psikologi sastra untuk dapat mengetahui dinamika yang terjadi.. 6.

(20) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. 6.1 Analisis Struktural Pertama penelitian ini akan menganalisis dengan teori struktural. Analisis struktural adalah menganalisis suatu karya sastra secara objektif karena hanya berdasarkan karya sastra itu sendiri. Kajian ini berfungsi untuk menguraikan karya sastra atas bagian-bagian atau norma-normanya, dan unsur-unsur yang membangunnya. Dengan kajian tersebut karya sastra yang kompleks dan rumit dapat dipahami. Analisis. struktural. karya. sastra. dapat. dilakukan. dengan. mengidentifikasi, mengkaji, dan mendeskripsikan fungsi dan hubungan antar unsur intrinsik karya fiksi yang bersangkutan. Dengan demikian, pada dasarnya analisis struktural bertujuan memaparkan secermat mungkin fungsi dan keterkaitan antar berbagai unsur karya sastra yang secara bersama menghasilkan sebuah kemenyeluruhan. Dalam analisis struktural yang paling penting adalah menunjukkan bagaimana hubungan anta unsur itu, dan sumbangan apa yyang diberikan terhadap tujuan estetik dan makna keseluruhan yang dicapai (Nurgiyantoro, 2000). 6.1.1 Alur atau Plot Alur atau plot adalah kesinambungan dari sebuah jalan cerita. Urutan cerita dapat tersusun secara sistematis atas urutan waktu,peristiwa sehingga menjalin suatu cerita yang dihadirkan oleh para pelaku dalam 7.

(21) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. suatu cerita (Aminudin, 2004: 83). Jenis alur ada tiga macam, yaitu sebagai berikut : 3.3 Alur maju Alur maju adalah jalan cerita yang menyajikan urutan yang dimulai dari tahap perkenalan menuju tahap penyelesaian secara sistematis dan tidak acak. 3.4 Alur mundur Alur mundur merupakan proses jalan cerita yang ridak berurutan. Pengarang menuliskan cerita dengan diawali dengan konflik, selanjutnya dengan penyelesaian konflik, kemudian diakhiri dengan menceritakan latar belakang konflik tersebut. 3.5 Alur campuran Alur campuran merupakan jenis kombinasi dari alur maju dan alur mundur.. 6.1.2 Tokoh dan Penokohan a. Tokoh Menurut Abram (Nurgiyantoro,2000: 165) menjelaskan bahwa tokoh cerita adalah orang yang ditampilkan dalam suatu karya naratif, atau drama yang oleh pembaca ditafsirkan memiliki kualitas moral dan kecenderungan tertentu seperti yang diekspresikan dalam ucapa dan apa yang dilakukan dalam tindakan. 8.

(22) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. 1. Tokoh utama Tokoh utama adalah tokoh yang diutamakan penceritaannya (Nurgiyantoro,2000: 176). 2. Tokoh Tambahan Tokoh tambahan pemunculannya dalam keseluruhan cerita lebih sedikit, tidak dipentingkan, dan kehadirannya hanya jika ada keterkaitan dengan tokoh utama, baik secara langsung maupun tidak langsung (Nurgiyantoro,2000: 176).. b. Penokohan Penokohan adalah pelukisan mengenai tokoh cerita, baik keadaan lahir maupun batinya yang dapat berubah, pandangan hidupnya, sikapnya, keyakinannya, adat istiadatnya, dan sebagainya. Menurut Nurgiyanto penokohan adalah pelukisan gambaran yang jelas tentang seseorang yang ditampilkan dalam cerita (Nurgiyantoro, 2000: 247).. 6.1.3 Latar Latar atau seting adalah landasan, menyaran pada pengertian tempat, hubungan waktu dan lingkungan sosial tempat terjadinya peristiwa-peristiwa. 9.

(23) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. yang diceritakan (Nurgiyantoro,2000: 227). Unsur-unsur latar lebih lanjut dapat dilihat dalam penjelasan sebagai berikut: a. Latar Tempat Latar tempat menyaran pada lokasi terjadinya peristiwa yang diceritkan dalam karya fiksi.. b. Latar Waktu Latar waktu berhubungan dengan masalah “kapan” terjadinya peristiwa-peristiwa yang diceritakan dalam sebuah karya fiksi.. c. Latar Sosial Latar sosial menyaran pada hal-hal yang berhubungan dengan perilaku kehidupan sosial masyarakat di suayu tempat yang diceritakan dalam karya fiksi.. 6.2. Kajian Psikologi Sastra Teori selanjutnya yang digunakan untuk menganalisis lebih mendalam tentang dinamika kepribadian. tokoh Nadira, adalah teori psikologi sastra.. “Psikologi sastra adalah analisis teks dengan mempertimbangkan relevansi dan peranan studi psikologis” (Ratna, 2004:350). Artinya psikologi turut berperan penting dalam analis karya sastra. Dengan dipusatkannya perhatian pada tokoh-. 10.

(24) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. tokoh, maka akan dapat dianalisis dinamika kepribadian dan mekanisme pertahanaan diri tokoh yang menjadi objek. Psikologi merupakan suatu ilmu yang menyelidiki dan mempelajari tentang tingkah laku atau aktivitas-aktivitas manusia, tingkah laku serta aktivitas-aktivitas itu merupakan manifestasi hidup kejiwaan (Walgito, 1997:9). Psikologi meliputi ilmu pengetahuan mengenai jiwa yang diperoleh secara sistematis dengan metode-metode ilmiah yang dimufakati sarjana psikologi pada zaman ini. Psikologi modern memandang bahwa jiwa dan raga manusia adalah satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan, kegiatan jiwa tampak pada kegiatan raga (Gerungan, 1996: 3). Gerungan (1996: 19) lebih lanjut mengemukakan bahwa ”psikologi menguraikan dan menyelidiki kegiatan-kegiatan psikis pada umumnya dari manusia dewasa dan normal, termasuk kegiatan-kegiatan pengamatan, intelegensi, perasaan, kehendak, motif-motif, dan seterusnya”. Kartono. (1990:1). berpendapat. bahwa. ”psikologi. adalah. ilmu. pengetahuan tentang tingkah laku dan kehidupan psikis (jiwani) manusia”. Perkataan tingkah laku atau perbuatan mempunyai pengertian yang luas, yaitu tidak hanya mencakup kegiatan motoris saja seperti berbicara, berlari, melihat, mendengar, mengingat, berpikir, fantasi pengenalan kembali penampilan emosi-emosi dalam bentuk tangis atau senyum dan seterusnya. Kegiatan berpikir dan berfantasi misalnya, tampaknya seperti pasif belaka. Namun, 11.

(25) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. keduanya merupakan bentuk aktivitas, yaitu aktivitas psikis atau jiwani ( Kartono, 1990:1-3). Siswantoro (2004: 32) mengemukakan psikologi sastra mempelajari fenomena kejiwaan tertentu yang dialami oleh tokoh utama dalam karya sastra ketika merespon atau bersaksi terhadap diri dan lingkungannya, dengan demikian gejala kejiwaan dapat terungkap lewat tokoh dalam sebuah karya sastra. Psikologi diartikan sebagai lingkup gerak jiwa, konflik batin tokohtokoh dalam sebuah karya sastra secara tuntas. Dengan demikian, pengetahuan psikologi dapat dijadikan sebagai alat bantu dalam menelusuri sebuah karya sastra secara tuntas (Jatman, 1985:164). Tugas psikologi adalah menganalisis kesadaran kejiwaan manusia yang terdiri dari unsur-unsur struktural yang sangat erat hubungannya dengan prosesproses panca indera. Kaitannya dengan psikologi sastra, Wellek (1990:41) mengemukakan bahwa karakter dalam cerita novel-novel, lingkungan serta plot yang terbentuk sesuai dengan kebenaran dalam psikologi sebab kadang-kadang ilmu jiwa dipakai oleh pengarang untuk melukiskan tokoh-tokoh serta lingkungannya. Sebagai disiplin ilmu, psikologi sastra dibedakan menjadi tiga pendekatan, yaitu (1) pendekatan ekspresif, yaitu kajian aspek psikologis. 12.

(26) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. penulis dalam proses kreativitas yang terproyeksi lewat karya sastra, (2) pendekatan tekstual, yaitu mengkaji aspek psikologi sang tokoh dalam sebuah karya sastra, (3) pendekatan reseptif pragmatik yang mengkaji aspek psikologi pembaca yang terbentuk setelah melakukan dialog dengan karya yang dinikmati serta proses kreatif yang ditempuh dalam menghayati teks (Aminudin, 1990:89).. 6.3. Kajian Psikoanalisis Pendekatan. psikoanalis. menurut. Sigmund. Freud. sesungguhnya. merupakan suatu pendekatan yang sangat ampuh untuk memahami perilaku seseorang, terutama yang sulit diamati secara kasat mata. Pikiran-pikiran yang tidak sering muncul dalam perilaku, dapat tiba-tiba muncul bahkan kebanyakan tinggal bersembunyi sampai suatu saat mendapatkan jalan keluar untuk ekspresinya dalam mimpi atau fantasi dalam bentuk yang terselubung (Moesono, 2003: vii-viii). Davidoff (1988: 19) mengemukakan bahwa teori psikoanalisis merupakan satu teori penelitian Freud mengenai kepribadian, abnormalitas, dan perawatan penderita. Freud mendasarkan teori kepribadiannya pada dua ide yang sangat mendasar yaitu: a. Tingkah laku manusia tidak dikuasai oleh akal, tetapi oleh naluri irrasional, naluri menyerang.. 13.

(27) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. b. Sebagian kecil dari pikiran dan kegiatan manuisa muncul dari proses mental yang disadari dan yang paling besar mempengaruhi tingkah laku manusia adalah ketidaksadaran (suatu tempat penyimpanan ingatan dan keinginan-keinginan) yang tidak pernah timbul mencapai kesadaran atau telah tertekan, yaitu terdorong keluar kesadaran, sebab menimbulkan rasa takut dan memalukan dalam diri sendiri.. 6.3.1. Strutur Kepribadian Freud membayangkan manusia sebagai gunung es di tengah lautan. yang hanya nampak kecil yaitu puncak teratasnya. Sebagian besar badan gunung es tersebut berada di bawah permukaan air laut. Bagian yang berada di bawah permukaan air laut ini kemudian dibagi menjadi dua yaitu bagian pra-sadar yang dengan usaha dapat kita angkat ke atas dan bagian tak sadar yang hanya muncul dalam perbuatan-perbuatan tak sengaja, fantasi, khayalan, mimpi, mitos, dongeng, dan sebagainya. Pada tahun 1923, Freud mengemukakan dalam bukunya The Ego and The Id pandangannya mengenai struktur kepribadian manusia, yaitu terdiri dari tiga bagian yang tumbuh secara kronologis: Id, Ego, dan Superego (Hartono, 2003: 2,3).. 14.

(28) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. a. Id Aspek ini adalah aspek biologis dan merupakan sistem yang original dan kepribadian. Dari aspek ini dua aspek yang lain tumbuh. Id adalah realita psikis yang sebenar-benarnya, merupakan dunia batin atau subjektif manusia dan tidak memiliki hubungan langsung dengan dunia objektif. Id berisikan hal-hal yang dibawa sejak lahir. Fungsi Id yaitu untuk mengusahakan segera tersalurkannya kumpulan-kumpulan energi atau tegangan yang dicurahkan ke dalam jasad oleh rangsangan-rangsangan, baik dari dalam maupun dari luar. Ia terletak dalam ketidaksadaran dan berisi nafsu-nafsu, insting dan sebagaimana yang tidak disadari, yang bersamanya menuntut kepuasan. c. Ego Ego merupakan aspek psikologis dari kepribadian dan timbul oleh karena kebutuhan organisme untuk berhubungan baik dengan dunia luar. Ego dikuasai oleh prinsip kenyataan (reality principle), dan dilayani oleh proses sekunder ( usaha menemukan atau menghasilkan kenyataan dengan rencana tindakan yang telah dikembangkan melalui pikiran dan akal/pengenalan). Fungsi Ego adalah menjaga keseimbangan diantara kedua sistem itu, sehingga tidak terlalu banyak dorongan dari Id yang dimunculkan kepada kesadaran. Ego tidak memiliki dorongan energi. Ia hanya menurut prinsip yaitu menyesuaikan dorongan-dorongan dengan kenyataan di dunia luar. Ciri-. 15.

(29) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. ciri Ego yang dominan adalah; asosiasi/logika, alternative/memutus, dan bertindak sesuai dengan keputusan. c. Superego Superego adalah aspek sosiologis dari kepribadian, merupakan wakil dari nilai-nilai tradisional, serta cita-cita masyarakat dan merupakan cabang moral atau cabang keadilan. Superego adalah kode moral dari seseorang dan adalah suatu sistem yang berkebalikan dengan Id. Sistem ini sepenuhnya dibentuk oleh kebudayaan.. 6.3.2. Dinamika Kepribadian Freud memandang manusia sebagai sebuah sistem energi yang kompleks dan dikuasai oleh hukum konservasi energi yang mengatakan: energi dapat berubah bentuk tetapi jumlahnya akan tetap sama. Menurut Freud hukum ini juga berlaku bagi kehidupan psikis. Berbagai kebutuhan badaniah manusia menimbulkan berbagai ketegangan atau kegairahan dan akan terungkap melalui sejumlah perwakilan mental dalam bentuk dorongan/keinginan. yang. dinamakan. naluri. (Hartono,. 2003:5).. Selanjutnya, isi dari dinamika kepribadian adalah naluri, penyaluran dan penggunaan energi psikis, kecemasan, dan mekanisme pertahanan ego.. 16.

(30) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. 1.1.1 Naluri (Insting) Naluri (insting) merupakan representasi psikologi dari eksitasi (keadaan tegang dan terangsang) akibat munculnya suatu kebutuhan tubuh. Bentuk naluri menurut Freud adalah pengaruh tegangan (tension reduction), ciriny regresif dan bersifat (berupaya. memelihara. keseimbangan). dengan. konservatif memperbaiki. keadaan kekurangan. (Minderop, 2013: 23-25) Freud meyakini bahwa perilaku manusia dilandasi oleh dua energi mendasar yaitu naluri kehidupan dan naluri kematian. Kedua naluri ini walaupun berada di alam bawah sadar menjadi kekuatan motivasi (Minderop, 2013: 27). 1.1.1.1 Naluri Kehidupan Naluri kehidupaan adalah naluri yang ditujukan kepada pemeliharaan. kehidupan. manusia. sebagai. individu. maupun sebagai spesies (Koeswara !991: 38). 1.1.1.2 Naluri Kematian Naluri kematian dapat menjurus pada tindakan bunuh diri pengerusakan diri atau bersikap agresif terhadap orang lain (Highlard, via Mindrop, 2013: 27) . Naluri ini disebut juga dengan naluri merusak. Suatu kenyataan yang tak dapat dipungkiri bahwa setiap orang itu pada akhirnya 17.

(31) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. akan mati juga. Hal ini menyebabkan Freud merumuskan bahwa “tujuan semua hidup adalah mati”. Freud. berpendapat bahwa setiap orang mempunyao keinginan yang tidak disadarinya utuk mati (Suryabrata, 2010: 132). 1.1.2 Penyaluran dan Penggunaan Energi Psikis Dinamika kepribadian ditentukan oleh cara energi psikis didistribusikan serta digunakan oleh id, ego, dan superego. Jumlah energi yang terbatas mengakibatkan persaingan diantara ketiga sistem itu dalam menggunakan energi tersebut. Jika salah satu sistem menjadi lebih kuat, kedua sistem lainnya akan menjadi lebih lemah, kecuali ada energi baru yang ditambahkan kepada seluruh sistem (Semiun, 2006: 83). Id memiliki semua energi psikis dan menggunakannya untuk refleks serta pemenuhan hasrat melalui proses primer dengan upaya pemuasan kebutuhan. Energi id sangat mudah berubah. Itu berarti id dapat dengan mudah berpindah-pindah dari satu gerakan atau gambaran ke gerakan atau gambaran lain. Hal itu disebabkan karena id tidak mampu mengadakan diskriminasi secara cermat diantara objek (Semiun,2006: 83). Ego tidak mempunyai sumber energi sendiri. Oleh karena itu, ego meminjam energi dari id. Pengalihan dari id ke proses-proses 18.

(32) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. yang membentuk ego terlaksana lewat suatu mekanisme yang disebut identifikasi (Semiun,2006: 83).. 1.1.3 Kecemasan Kecemasan menurut Freud adalah suatu perasaan afektif yang tidak menyenangkan yang disertai dengan sensasi fisik yang memperingatkan orang terhadap bahaya yang akan datang. Seiring berjalannya waktu, pandangan Freud tentang kecemasan berubah. Libido yang tidak diungkapkan atau energi dorongan seksual yang terbendung karena represi kemudian dilepaskan secara eksplosif dalam suatu keadaan yang berubah, yakni keadaan kecemasan. Singkatnya, kecemasan terjadi karena represi dorongan seksual. (Semiun,2006: 87-88). Pandangan awal Freud yang mengatakan kecemasan terletak di id kemudian diganti dengan kecemasan terletak di ego. Hal itu dikarenakan model struktural baru dari Freud mengemukakan bahwa ego harus menjadi tempat kecemasan. Dengan demikian, hanya ego yang dapat merasakan kecemasan, sementara id, superego, dan dunia luar terlibat salah satu dari tiga kecemasan menurut Freud. Ketergantungan ego dengan id menyebabkan kecemasan. neurotik,. ketergantungan. 19. ego. dengan. superego.

(33) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. menyebabkan kecemasan moral, dan ketergantungan ego dengan dunia luar menyebabkan kecemasan realistik (Semiun,2006: 88) Kecemasan neurotik adalah ketakutan terhadap suatu bahaya yang tidak diketahui. Kecemasan moral adalah kecemasan yang terjadi karena adanya konflik antara kebutuhan realistik dengan tuntutan superego. Kecemasan realistik adalah perasaan yang tidak menyenangkan terhadap suatu bahaya yang mungkin terjadi (Semiun,2006: 88-89).. 1.1.4 Mekanisme Pertahanan Ego Freud mengartikan mekanisme pertahanan ego sebagai strategi yang digunakan individu untuk mencegah kemunculan terbuka dari dorongan-dorongan id maupun untuk menghadapi tekanan superego atas ego, dengan tujuan agar kecemasan bisa dikurangi atau diredakan. Mekanisme pertahanan ego tersebut adalah represi, sublimasi, identifikasi, fiksasi, pembentukan reaksi, regresi, proyeksi, pengelakan, dan rasionalisasi (Koeswara, via Setiadi, 2012: 12-13). 1.. Represi Mekanisne dimana seseorang yang memiliki keinginan-. keinginan, impuls-impul pikiran, kehendak-kehendak yang tidak sesuai dan menggangu kebutuhan/motivasinya, disingkirkan dari 20.

(34) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. alam sadar dan ditarikan ke dalam alam bawah sadar (Koeswara, via Setiadi, 2012: 12-13).. 2.. Fiksasi Fiksasi adalah suatu proses melamun atau tindakan berkhayal. untuk memberikan pelarian dari kenyataan, dengan kepuasan diperoleh dan pencapaiaan-pencapaiaan kenikmatan dan bersifat khayal (Koeswara, via Setiadi, 2012: 12-13).. 3.. Identifikasi Suatu mekanisme dimana seseorng mempertinggi harga. dirinya dengan mempolakan dirinya serupa dengan orang lain. Menambah rasa harga diri dengan menyamakan harga dirinya seperti seorang atau suatu hal yang dikagumnya (Koeswara, via Setiadi, 2012: 12-13) 4.. Sublimasi Sublimasi adalah mekanisme pertahanan ego yang ditujukan. untuk mencegah dan atau meredakan kecemasan dengan cara mengubah dan menyesuaikan dorongan primitif id yang menjadi penyebab kecemasan ke dalam tingkah laku yang bisa diterima dan dihargai oleh masyarakat (Koeswara, via Setiadi, 2012: 12-13). 21.

(35) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. 5.. Pembentukan Reaksi Pembentukan reaksi ini bertujuan untuk mencegah keinginan. yang berbahaya baik yang diekspresikan dengan cara melebihlebihkan sikap dan perilaku yang berlawanan dan menggunakannya sebagai rintangan untuk dilakukannya (Koeswara, via Setiadi, 2012: 12-13). 6.. Regresi Keadaan dimana seseorang kembali ke tingkat yang lebih. awal dan kurang matang dalam adatasi. Bentuknya yang ekstrim adalah. tingkah. laku. infantile. (kekanak-kanakan).. Keadaan. seseorang yang kembali ke tingkat perkembangan yang sebelumnya dan kurang matang dalam adaptasi (Koeswara, via Setiadi, 2012: 12-13). 7.. Proyeksi Proyeksi adalah mekanisme dengan apa seseorang melindungi. dirinya dari kesadaran akan tebiat-tabiatnya sendiri yang tidak baik, atau perasaan-perasaan dengan menuduhkannya kepada orang lain. Menyalahkan orang lain mengenai kegagalannya, kesulitannya atau keinginan yang tidak baik (Koeswara, via Setiadi, 2012: 12-13). 22.

(36) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. 8.. Pengelakan Proses. meknisme. dimana. emosi-emosi. yang. tertahan. diberikan tujuan yang lain ke arah ide-ide, objek, atau ke orang lain daripada sumber primer emosi. Luapan emosi terhadap seseorang atau. objek. dialihkan. kepada. seseorang. atau. objek. lainnya(Koeswara, via Setiadi, 2012: 12-13). 9.. Rasionalisasi Rasionalisasi merupakan upaya untuk membuktikan bahwa. perilakunya itu masuk akal dan dianggap rasional adanya, dapat disetujui, dapat dibenarkan , dan dapat diterima oleh dirinya sendiri dan masyarakat (Koeswara, via Setiadi, 2012: 12-13). 7. Metode Penelitian Penelitian ini dilakukan melalui tiga tahap, yaitu (i) pengumpulan data, (ii) analisis data, dan (iii) penyajian hasil analisis data.. 7.1. Metode Pengumpulan data Penelitian ini menganalisis data mengenai dinamika kepribadian. dan mekanisme pertahanan diri yang terjadi pada diri Nadira dalam 9 dari Nadira. 23.

(37) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. Metode pengumpulan data dilakukan dengan studi pustaka. Studi pustaka adalah teknik pengumpulan data dengan mengadakan studi penelaahan terhadap buku-buku, literatur-literatur, catatan-catatan dan laporan-laporan yang ada hubungannya dengan masalah yang dipecahkan (Nazir, 1985 : 111). Studi pustaka merupakan suatu kegiatan yang tidak dapat dipisahkan dari suatu penelitian (Nazir,1985 : 112). Teori-teori yang mendasari masalah dan bidang yang akan diteliti dapat ditemukan dengan melakukan studi kepustakaan. selain itu peneliti dapat memperoleh informasi tentang penelitian sejenis atau yang ada kaitannya dengan topik penelitian. Metode ini digunakan untuk menganalisis dinamika kepribadian dan mekanisme pertahanan diri tokoh Nadira dalam 9 dari Nadira karya Leila S. Chudori.. 7.2. Metode Analisis Data Metode ini digunakan untuk menganalisis isi. Metode ini dilakukan. dengan cara pencatatan untuk memudahkan dalam mengetahui pandangan masing-masing tokoh setelah melakukan penyimakan dan pencermatan 9 dari Nadira karya Leila S. Chudori. Metode analisis data yang penulis lakukan adalah dengan menganalisis unsur tokoh dan penokohan dalam 9 dari Nadira.. 24.

(38) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. 7.3 Metode Penyajian Hasil Analisis Data Analisis data disajikan menggunkakan metode deskriptif kualitatif, yaitu hasil analisis data berupa pemaknaan karya sastra yang disajikan secaara deskriptif (Ratna, 2012 : 46). Hasil analisis ini berupa penjelasa mengenai dinamika kepribadian dan mekanisme pertaahana dirii Nadira dalam bentuk deskriptif.. 8. Sumber Data Data merupakan bahan penelitian. Karya sastra yang menjadi objek penelitian ini adalah novel dengan identitas sebagai berikut:. 9.. Judul Buku. : 9 dari Nadira. Pengarang. : Leila S. Chudori. Tahun Terbit. : 2009 edisi pertama. Penerbit. : KPG (Kepustakaan Populer Gramedia). Halaman. : XI + 270 halaman. ISBN. : 978-979-91-0209-6. Sistematika Penyajian Tugas akhir ini akan dibagi menjadi empat bab. Bab satu adalah pendahuluan, yang berfungsi sebagai pengantar. Bab ini dibagi menjadi delapan. 25.

(39) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. subbab yaitu latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian, tinjauan pustaka, landasan teori, metode penelitian, dan sistematika penyajian. Bab dua berisi deskripsi analisis tokoh dan penokohan. Bab ini berfungsi untuk membuat gambaran bagaimana penempatan dan pelukisan tokoh Nadira dalam 9 dari Nadira sehingga dapat memberi gambaran jelas kepada peneliti. Bab tiga berisi deskripsi analisis psikologi sastra. Bab ini menjelaskan aspek psikologis pada diri Nadira dalam 9 dari Nadira. Aspek tersebut akan dijelaskan dari hasil analisis perwatakan yang digambarkan dari bab sebelumnya. Bab empat adalah penutup. Bab ini akan berisi kesimpulan dari babbab sebelumnya. Setelah kesimpulan yang dipaparkan sebelumnya, kemudian akan dikemukakan beberapa saran yang terkait dengan penelitian ini.. 26.

(40) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. BAB II STRUKTUR CERITA 9 DARI NADIRA KARYA LEILA S. CHUDORI. 2.1. Pengantar. Pada bab ini penulis akan mengkaji 9 dari Nadira karya Leila S. Chudhori menggunakan kajian Struktural. Struktural merupakan pendekatan yang memandang dan memahami karya sastra dari segi struktur karya sastra itu sendiri. Dalam analisis ini difokuskan pada unsur-unsur intrinsik yang terdapat dalam karya sastra derta hubungannya dengan unsur-unsur lainnya. Unsur-unsur intrinsik yang akan dimasukkan dalam kajian ini antara lain adalah alur lalu tokoh dan penokohan. Penulis hanya memasukkan dua unsur intrinsik karena ketiga unsur ini yang paling berhubungan erat dengan dinamika kepribadian dan mekanisme pertahanan diri yang terjadi dalam diri tokoh Nadira.. 2.2. Analisis Struktural. Analisis Struktural adalah analisis yang membicarakan karya tersebut pada unsur-unsur yang membangun karya sastra dari dalam. Pendekatan tersebut meneliti karya sastra sebagai karya yang otonom dan terlepas dari latar belakang sosial, sejarah, biografi pengarang dan segala hal yang ada diluar karya sastra (Satoto,1993). 27.

(41) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. 2.2.1 Alur / Plot Alur dari 9 dari Nadira adalah alur campuran. Cerita dimulai dari judul “Mencari Seikat Seruni” yang menceritakan tragedi meninggalnya Kemala serta buku catatan harian nya. Buku itu menceritakan kehidupan Kemala pada saat Masih kuliah di Belanda. “Mencari Seikat Seruni” menggambarkan betapa terkejutnya keluarga Suwandi menemukan Kemala tergeletak tak bernyawa. Pada hari pemakamannya, anak-anaknya terutama Nina dan Nadira berselisih paham mengenai bunga yang akan digunakan di pemakaman tersebut. Nadira dibantu Tara nekat pergi mencari bunga seruni putih yang disukai Ibunya itu. “Kamu menemui ibu sudah membiru. Wajah yang membiru, bibir yang buru keunguandan mengeluarkan busa putih diatas lantai yang licin itu, aku tak yakin apakah Ibu terlihat lega karena bisa menutup matanya, atau karena dia kedinginan. Kami menemukan seuah sosk yang terlentang bukan karena sakit atau terjatuh, tetapi karena dia memutuskan: hari ini, aku bisa mati.” (Hal 3) Pada judul kedua “Nina dan Nadira” menceritakan perseturuan antara Nadira dengan Nina. Pada saat itu Nina bersama Ruth Snyder psikolog yang sudah menemaninya selama dua tahun sedang berkeluhkesah di sebuah Cafe di kota New York. Hari itu Nina tidak banyak bicara seperti biasanya, dia diam melamun sambil menatap para pekerja kantor berlarian menuju tempat kerjanya. Nina tengah mengingat. 28.

(42) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. suatuperistiwa yang paling mengganggunya, yang tak akan pernah bisa ia ceritakan dengan orang lain, ingatan itu adalah ketika dia menghukum Nadira. Nina di sini merasa bersalah kepada ibunya, bukan kepada Nadira. Nina merasa gagal menjaga kepercayaan ibunya sebagai anak sulung yang harus bisa menyayangi adik-adiknya. Nina melirik arlojinya. Dia masih mempunyai 35 menit bersama Ruth Snyder untuk berkeluh-kesah. Tetapi hari itu Nina tak ingin mengungkap bab masa lalunya dari lemari dendamnya.” (Hal 37) “Ngaku..., kamu mencuri uang belanja Yu Nah? Iya? Kamu mencuri? Ngaku!!”(Hal 37) Lalu ingatan Nina berjalan menuju momen ketika ia dinasihati ayah, ibu, dan adik-adiknya tentang keputusannya menikah dengan Gilang Sukma. Gilang adalah seorang koreografer yang menurut koran-koran sudah menikah dan bercerai sebanyak tiga kali. Nadira ingin sekali mengungkapkan semua hal tentang Gilang, karena Gilang pernah menjadi narasumbernya. Akan tetapi Nadira merasa bahwa jika dia mengungkapkan kebenaran biodata dan riwayat Gilang Sukma, ada beban berat di pundaknya, seolah semua yang meluncur dari mulutnya akan menjadi babak penentu kehidupan kakak sulungnya. Nina pun menikah. Beberapa tahun setelah pernikahan itu, Nina menyadari bahwa nasihat dari adik-adiknya itu benar. Nina menyaksikan sendiri tingkah laku Gilang di studio tarinya. Nina sangat terpukul, mengurung diri di kamarnya, hanya Nadira yang memberi perhatian padanya. Di saat itulah Nina merasa sudah waktunya untuk dia meminta maaf pada adiknya itu.. 29.

(43) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. Nadira memeluk kakaknya dengan erat-erar seolah tak ingin melepasnya lagi. Kepala Nina menyusup ke dada adiknya. Tiba-tiba saja, Nina baru tahu letak kunci yang dia lempar ke dalam lautan itu. Dan kini dia merasa sudah siap meminta maaf kepada adiknya. (hal. 63). Judul. ketiga. “Melukis. Langit”. bercerita. tentang. keluarga. Bramantyo setelah tinggal Kemala bunuh diri. Kejadian itu mengubah kehidupan keluarga Bramantyo. Nadira menjadi sosok yang gila kerja sampai menjadikan kolong meja kerjanya sebagai rumah keduanya, Arya menjadi pengembara yang sering menghabiskan waktunya di hutan, Nina pergi ke luar negeri untuk melupakan masa lalu dan Bramantyo menjadi kesepian dan sering mengingat profesinya sebagai wartawan handal. Judul keempat “Tasbih”. Bercerita tentang kehidupan kerja Nadira dan peninggalan dari Ibunya. Selepas kepergian Ibunya Nadira menyibukkan diri di dunia kerjanya. Namun kali ini Nadira meminta kepada Tara dalam pekan ini tidak dilibatkan dalam tim berita utama. Nadira terlalu jenuh untuk bertemu dengan orang politik yang merasa diri pandai, terutama anggota DPR. Nadira memilih untuk mencari berita yang ringan-ringan seperti hukum dan kriminal. “Lagi pula, siapa bilang liputan kriminalitas lebih ringan?” Tara menambahkan di ujung kalimatnya, karena Nadira tak kunjung menjawab. 30.

(44) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. “Maksud saya, lebih ringan untuk hati saya ,” Kata Nadira. “Rubrik Kriminalitas punya tujuan yang jelas, pembunuh itu salah; yang dibunuh adalah korban. Pemerkosa itu salah; yang diperkosa itu korban.” (Hal.98). Kemudian Nadira mengambil sebuah tugas wawancara dengan seorang pembunuh. Tara mengingatkan bahwa ada yang tidak beres dengan tersangka ini,. di buku tugasnya tersangka hanya mau di. wawancara oleh Nadira. Nadira tak ambil pusing, berangkatlah Nadira. Tersangka itu adalah Bapak X seorang psikiater gila yang telah membunuh banyak wanita paruh baya, ibu dari seorang anak lelaki. Dalam wawancaranya Bapak X justru yang menguasai kondisi, di sini Bapak X seperti tahu betul kehidupan Nadira, sampai membawanya keadalam ingatan di mana Nadira dan Nina berseteru. Nadira masih kecil, dari kamarnya tercium bau terbakar. Lemari tempat Nadira menyimpan kerya tulisnya hangus terbakar akibat sebuah petasan. Nadira tahu pelakunya, tetapi yang menjadi kambing hitam adalah Arya, karena kegemarannya dengan petasan. Bapak X masuk kembali dalam pikiran Nadira, dia mulai mangungkit sebuah kejadian yang sangat sensitif dalam hidup Nadira, kematian ibunya. Bapak X mengatakan apa yang membuat ibunya berpikir untuk bunuh diri. Nadira semakin panas, dia sudah tidak tahan. 31.

(45) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. lagi dengan suasana wawancara itu. Tonjokan Nadira mendarat di hidung Bapak X, lalu pergi. Tara yang mengetahui sebuah kisah tentang Kemala dari Nadira. Kemala mempunyai sebuah tasbih pemberian Kakek Suwandi yang bisa membuat hati Kemala tenang. Tanpa sepengetahuan Nadira, Arya menemui Bramantyo untuk menanyakan keberadaan tasbih ibu untuk membantu Nadira memperbaiki kondisi hatinya. Kelima “Ciuman Terpanjang” bercerita tentang Nadira dan laki-laki yang mencintainya. Utara bayu yang mencoba selalu ada untuknya, dari mencari bunga seruni untuk pemakan Kemala dan mencarikan tasbih peninggalan. satu-satunya. dari. kemala. pada. saat. Nadira. ingin. memegangnya. Tetapi cinta Utara Bayu tak pernah diungkapkan sampai akhirnya Nadira ditarik keluar dari kolong meja oleh seorang laki-laki yang mampu membuat Nadira tertawa, yaitu Niko Yuliar. Judul ke enam adalah “Kirana”. Cinta di antara Nadira dan Niko sudah tak lagi ada. Nadira sudah mengetahui bahwa suaminya sering tidur dengan wanita lain, Nadira juga tahu bahwa Niko akan menikahi Rima. Tiba-tiba saja wajah Niko membeku. Baru kali ini namanama itu meluncur dari mulut istrinya. Wajahnya terasa panas. Dia bukan saja tertangkap basah karena tidur dengan perempuan lain. Ternyata istrinya tahu: bahwa perjuangannya selama ini sudah basi. (hal. 178). 32.

(46) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. Judul ke tujuh “Sebilah Pisau” tentang pengagum rahasia Nadira. Kris pertama kali menganal Nadira sebagai seorang perempuan yang penuh seangat, cerdas, malas berdandan, tidak banyak bicara, ekspresif, lebih suka menuangkan dalam tulisan. Setelah dua tahun dia mendapati perubahan sangat besar pada Nadira, sejak ibunya bunuh diri. Nadira menjadi seorang yang tidak punya emosi, jarang tersenyum dan menyiksa diri dalam pekerjaan. Kris menjadi pengamat, dia diam-diam menyimpan perasaan perasaan sama seperti wartawan di kantornya. Dia hanya mengungkapkan perasaan dalam tulisan, melalui sketsa-sketsa yang dibuatnya. Nadira punya dunianya sendiri dan Kriss tak mampu merabanya. Judul ke delapan “Utara Bayu” Aryanti dan Abimanyu memiliki dua orang anak yakni Utari Dini dan Utara Bayu. Tari sudah berkeluarga dan juga telah mimiliki anak. Aryati dan Abimanyu khawatir terhadap status Tara yang masih saja sendiri. Judul terakhir “At Pedder Bay”. Nadira memutuskan untuk pindah ke Kanada. Dia memulai dunia barunya di sana sebagai dosen di almamaternya dulu. Di Kanada bertemu dengan Marc, teman semasa dia kuliah duli. Nadira mendapat berita dari Jakarta bahwa Arya akan menikah, dan Arya meminta agar Nadira hadir di acara perniahannya.. 33.

(47) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. Arya juga ingin menyelesaikan urusan Nadira dengan Tara yang selama ini tertunda. Nadirapun mengakui bahwa selama ini yang ia cari hanyalah pelarian semata, Nadira juga berata selalu ada tempat dihatinya untuk Tara. Berdasarkan judul-judul di atas, jalan cerita 9 dari Nadira menggunakan alur campuran karena pengarang menyajikan cerita secara berurutan, selanjutnya menyisipkan cerita-cerita dari masa lalu. Alur jenis ini adalah penggabungan dari dari alur maju dan alur mundur, pengarang pada awalnya menyajikan cerita secara urut dan kemudian pada suatu waktu, penuis menceritakan kembali kisah masa lalu atau flashback. Cerita yang menggunakan alur seperti ini cukup sulit dipahami dan membutuhkan konsentrsi untuk memahami jalan ceritanya.. 2.2.2 Tokoh dan Penokohan Seperti yang di jelaskan pada abagian 6.1.2, tokoh adalah orang yang ditampilkan dalam suatu karya naratif, atau drama yang oleh pembaca ditafsirkan memiliki kualitas moral dan kecenderungan tertentu seperti yang diekspresikan dalam ucapa dan apa yang dilakukan dalam tindakan. Sedangkan penokohan adalah pelukisan mengenai tokoh cerita, baik keadaan lahir maupun batinya yang dapat berubah, pandangan hidupnya, sikapnya, keyakinannya, adat istiadatnya, dan sebagainya. 34.

(48) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. Tokoh dan penokohan merupakan unsur yang penting dalam karya naratif. Istilah ”tokoh” menunjuk pada orangnya, pelaku cerita. Sedangkan penokohan adalah pelukisan gambaran yang jelas tentang seseorang yang ditampilkan dalam sebuah cerita. Istilah penokohan lebih luas karena mencakup masalah siapa tokoh cerita, bagaimana perwatakannya, dan bagaimana penempatan dan pelukisannya dalam sebuah cerita sehingga memberi gambaran yang jelas kepada pembaca (Nurgiyantoro, 2000:165166). Dalam antologi cerpen 9 dari Nadira, terdapat tokoh-tokoh yang bisa dikategorikan dalam tokoh utama dan juga ada yang termasuk kategori tokoh tambahan. Tokoh Nadira dalam antologi cerpen 9 dari Nadira merupakan tokoh utama karena tokoh Nadira merupakan pusat dari keseluruhan cerita. Kemala Yunus juga sebagai tokoh utama akan tetapi perannya menjadi tokoh utama berada di dunia kilas balik. Setelah itu ada beberapa tokoh yang dapat di masukkan ke dalam kategori tokoh tambahan yaitu Bramantio Suwandi, Yu Nina, Arya dan Utara Bayu. Tokoh-tokoh dalam antologi cerpen 9 dari Nadira selanjutnya akan digolongkan berdasarkan fungsinya dalam cerita, yaitu tokoh utama atau tokoh tambahan.. 35.

(49) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. 2.2.2.1. Tokoh Utama. Tokoh utama adalah tokoh yang selalu muncul dan terus menerus ditampilkan dalam cerita. Tokoh utama adalah tokoh yang diutamakan penceritaannya. 1). Nadira Suwandi Nadira merupakan tokoh utama dalam antologi cerpen 9 dari. Nadira. Nadira adalah tokoh yang ditampilkan terus menerus dan mendominasi bagian besar cerita dan jika Nadira tidak pernah ada maka cerita tersebut juga tidak ada. Tokoh utama adalah inti dari cerita itu sendiri, semua yang ada di dalam cerita berfokus pada tokoh utama agar jalan cerita terus berlanjut. Setalah lulus kuliah di Kanada, Nadira kembali ke Indonesia. Nadira menjadi seorang wartawati di majalah Tera. Ia juga dianggap sebagai seorang wartawan yang berbakat karena pernah mewawancarai beberapa orang penting. Semua infestigasi dan tugas-tugas peliputan ke luar negeri dilahapnya sigap; dan begitu pekerjaannya selesai, Nadira tak segera pulang. Dia terlelap bergulung dibawah mejanya, hingga Pak Satimin yang bebersih di pagi hari terpaksa membiarkan kawasan meja Nadira dibersihkan siang hari, setelah si Non berangkat liputan. (hal 97). 36.

(50) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. Setelah kematiaan Ibunya, Nadira tinggal dirumah bersama ayahnya. Ia lebih sering menghabiskan waktunya dengan pekerjaan, bahkan sering menginap di kantor, kolong meja menjadi kamar selama tinggal disana. Nadira merasa tidak betah tinggal dirumah karena kenangan akan ibunya dan selalu membayang-bayanginya. Nadira bisa berlama-lama tinggal dikantor karena bosnya yaitu Utara Bayu yang mencintainya itu mengijinkan dan mengerti apa yang Nadira alami. Utara Bayu membiarkan Nadira disitu agar kesedihan yang dialaminya bisa lekas hilang. Hingga suatu ketika Niko Yuliar, lelaki dengan ciuman maut, masuk kedalam kehidupan Nadira dan menariknya dari dunia kolong meja. Nadira bangkit dan mulai lepaas dari kesedihan yang selama ini dia rasakan. Dia mulai merawat tubuh yang sudah lama tidak tersentuh alat meke up dan enam bulan setelah itu minta cuti untuk menikah, walaupun dia harus melawan nasihat dari kakaknya. Sebenarnya Nadira sudah tau kepekaan Arya yang tajam karena pengalaman dari Yu Nina yang ingin menikah dengan seorang koreografer dan akhirnya bercerai lalu tinggal di New York. 2). Kemala Yunus Kemala Yunus adalah tokoh utama (yang) tambahan. Hal itu. karena, jika tidak ada Kemala, maka kisah hidup Nadira dan tentang. 37.

(51) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. dinamika yang terjadi pada Nadira tidak ada. Pada bagian dalam cerita, Kemala juga dijadikan seorang penggerak cerita dan dilihat dari sudut pandang orang pertama. Pada beberapa bagian cerita Kemala Yunus di tempatkan sebagai sebagai tohoh utama, oleh karena itu penulis menempatkan Kemala sebagai tokoh utama tambahan.. Aku mendengar langkah Bram mendekati pintu kamar. Aku buru-buru menyibukkan diri, menepuk-nepuk paha Nadira yang sebetulnya sudah lelap betul. Tanpa berkata apa-apa, hanya dari pandangan mata Bram, aku langsung berdiri meninggalkan Nadira yang pulas meringkuk ditempat tidur (Hal 26). Kemala adalah Ibu dari Nina, Arya, dan Nadira. Dia berdarah campuran Lampung-Palembang dari keluarga kaya raya yang ayahnya merupakan pengusaha terkenal di era Soekarno. Dia di masa mudanya bersekolah di Vrijie Universiteit Belanda.. Ibu saya lahir di Lampung; ayah dari Palembang, jadi saya tumbuh dari langit,tanpa akar. (Hal 14) “Masih tahun pertama di VU?” Aku tersenyum, “Terlalu kelihatan ya?”(Hal 15) ... Kemala Yunus adalah putri sulung Abdi Yunus, seorang pengusaha terkemuka di zaman Bung Karno. Ia menempuh pendidikan di Belanda dengan harapan bisa meneruskan perusahaan ayahnya di masa yang akan datang. Tetapi dia bertemu dengan Bramantyo Suwandi, ayah Nadira, seorang mahasiswa beasiswa di Gemeente Universiteit di Amsterdam.. 38.

(52) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. Nadira bisa membayangkan ayahnya terlalu tinggi hati untuk menerima fasilitas dan uang dari Kakek Nadira yang kaya-raya. (Hal 71). 2.2.2.2. Tokoh Tambahan. Tokoh tambahan pemunculannya dalam keseluruhan cerita lebih sedikit, tidak dipentingkan, dan kehadirannya hanya jika ada keterkaitan dengan. tokoh. utama,. baik. secara. langsung. maupun. tidak. langsung(Nurgiyantoro,2000) 1). Bramantyo Suwandi Bram adalah seorang mahasiswa beasiswa yang berkuliah di. Geemeentelijke Universiteit Belanda. Sebelum sebelum dia menerima beasiswa ke Belanda dia seorang mahasiswa kedokteran hewan di ITB. Dia seorang pekerja keras demi memenuhi kehbutuhannya selama kuliah. Meskipun saat itu Bram masih kuliah di Belanda, dia sudah berani memutuskan untuk menikah dengan Kemala. Dia juga seorang sosok suami yang bertanggung jawab, dan sangat menyayangi keluarganya. Sebagai rasa tanggung jawabnya sebagai seorang suami dan kepala keluarga dia harus bisa memenuhi kebutuhan hidup keluarga kecilnya.. “Saya terpaksa menempuh pendidikan di universitas yang mau memberikan beasiswa. Semula aku menempuh pendidikan di Fakultas Kedokteran Hewan di Bogor, karena. 39.

(53) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. hanya jurusan itu yang memberikan beasiswa. Lalu aku seleksi beasiswa di GU, aku langsung ikut karena sudah lama aku ingin belajar politik dan ekonomi...? (Hal 15) “Bram belum selesai kuliah, tetapi, sudah berani kawin. Dia bekerja sembari mencari nafkah tambahan di De Groene Bar dan menulis berita di kantor Indonesia Merdeka” (Hal 22). Saat ini Bram dikenal sebagai seorang veteran wartawan yang terkenal. Bahkan Utara Bayu menjadi wartawan dan mampu membuat majalah Tera adalah karena mendapakan inspirasi dari Bramantyo Suwandi. Tara menyalami Bram Suwandi, wartawan veteran yang sangat dikaguminya; yang memberinya inspirasi untuk menjadi wartawan. Bram mempersilahkan Tara duduk di kursi kebun agar dia bisa menatap anggrek milik istrinya itu. (Hal 120). “Gimna sih kau, Yu? Ayah itu lulusan Gemeente Univerisiteit, dia sarjana politik. Semua itu dia raih dengan beasiswa sambil kerja. Gila, kan? Anak dusun keturunan keluarga NU kerja sebagai bartender? Selama jadi wartawan dia sudah meliput berbagai sidang internasional seperti IGGI dan OPEC.”. 40.

(54) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. 2). Nina Suwandi. Nina adalah anak pertama dari keluarga Bramantyo suwandi dan Kemala Yunus. Nina tumbuh sebagai anak sulung yang menjadikannya pribadi yang kuat dan mencoba selalu bertanggung jawab. Sebagai kakak paling tua, Nina merasa ada kewajiban dan wewenang untuk dapat mengendalikan adik-adiknya. Sampai suatu ketika Nina mengetahui bahwa Nadira memiki uang yang dikira Nina adalah hasil curian dari uang belanja Yu Nah. Kejadian itu menjadi pangkal perseteruan yang berkepanjangan Nina dengan Nadira.. “Ruth, saya pasti banyak melakukan kesalahan dalam hidup ini. Tapi ada satu peraturan dalam hidup saya: saya mencoba untuk tidak mengecewakan orangtua saya. Saya menjadi anak sulung yang baik. Karena itu saya merasa bersalah pada ibu, karena saya telah mengecewakan Ibu. Kaeran Ibu selalu ingin saya menjadi kakak yang menyayangi dan merawat adik-adik...” (hal. 40) SATU, DUA, TIGA... kepalanyya masih di dalam jamban itu. Beberapa detik. Nadira masih bertahan dengan aroma air kencin dan bacin yang menggelak masuk kedalam hidung dan mulutnya. Tetapi ia tak bisa tahan rasa sakit dan perih rambutnya yang ditarikk oleh Nina. Sampai hitungan ke-10, nina mengangkat kepala adinya. Tepatnya dia menjambak rambut adiknya dari jamban itu. “Uang siapa? Itu uang siapa? Kamu curi dari mana?” Nina menjerit di telinga adiknya. “uangku.”. 41.

(55) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. Nina menceburkan kepala Nadira ke dalam jamban berisi air kencing itu. Lagi dan lagi. “Masih mau bohong? Uang SIAPA?” Kali ini olume suara menggelegar, merangsek gendang telinga Nadira. “Ngaku..., kamu mencuri uang belanja YU Nah? Iya? Kamu mencuri? Ngaku!!” “Uangku, Yu!,” Nadira menjawab, air matanya berlinaglinang bercampur dengan air jammban dan kencing. “Mana mungkin kamu punya uang sebanyak itu. Ibu tak pernah memberi uang saku sebanyak itu. Bohong! Bohong!” Nina kembali memasukkan kepala adik bungsunya itu. Lagi,lagi dan lagi... hingga akhirnya nadira ingin sekali tenggelam selama-lamanya ke dalam jamban.(Hal. 36,37). 3). Utara Bayu Utara Bayu atau biasa dipanggil Tara adalah anak dari keluarga. Triyanto Abimanyu dan Aryanti. Tara berperan sebagai Seorang bos dan teman bagi Nadira. Tara juga diam-diam menaruh hari pada Nadira. Pada saat hari penguburan Kemala, Tara adalah orang yang selalu berada disisi Nadira. Tara juga orang yang membantu mencari bunga seruni putih, bunga yang paling disukai Kemala. Namun perasaan hati Tara kepada Nadira hingga akhir tidak pernah tersampaikan, karena Nadira terlanjur terpikat dengan pria bernama Niko Yuliar.. 42.

(56) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. 4). Niko Yuliar Niko adalah orang yang berhasil mengangkak Nadira dari. kuburannya, dan Niko juga adalah orang yang berhasil membuka gembok hati Nadira dan memperistri Nadira. Pertemuan Nadira dan Niko di acara januan makan malam, saat itu Niko sedang membaca sejak di jamuan tersebut, saat itulah pertemuan pertama Nadira dengan Niko. Niko juga seorang aktivis terkemuka di zamannya. Dia ikut berdemonstrasi menentang Normalisasi Kehidupan Kampus dan Badan Koordinadi Kemahasiswaan di akhir 1970-an. Niko juga diketahui mendirikan sebuah kantor survey politik dan ekonomi. Pernikahan Niko dengan Nadira tidak berlangsung lama. Mereka telah dikarunia seorang anak berusia tiga tahun bernama Jody. Perceraian Niko dengan Nadira terjadi lantaran sudah tidak ada cinta lagi diantara mereka. Nadira memutuskan untuk bercerai. 2.2.3 Latar Menurut Nurgiyantoro (2000: 227) latar adalah sebuah landasan menyaran pada pengertian tempat, hubungan waktu, dan lingkungan sosial tempat terjadninya peristiwa - peristiwa yang diceritakan. 2.2.3.1 Latar Tempat Latar tempat menyaran pada lokasi terjdinya peristiwa yang diceritakan dalam karya fiksi. Di dalam buku 9 dari Nadira, Latar tempat yang di perlihatkan cukup banyak, antara lain:. 43.

(57) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. 1. Jakarta (Indonesia) merupakan latar dominan yang ada di dalam 9 dari Nadira. Latar yang digunakan sedari Keluarga Bramantio memutuskan kembali ke Indonesia ke rumah keluarga Suwandi. Jakarta juga tempat di mana Nadira terus menerus menerima tekanan psikologis yang memunculkan dinamika kepribadian. 2. Amsterdam (Belanda) latar yang digunakan untuk membuka cerita 9 dari Nadira . Latar ini menjadi tempat pertemuan antara Kemala Yunus dan Bramantio Suwandi sewaktu kuliah. 3. New York (Amerika) latar tempat Nina menyesali perlakuannya terhadap Nadira sewaktu kecil, dan tempat Nadira kerja setlah lulus kuliah dari Kanada. 4. At Pedder Bay ( Kanada) taman kampus almamaternya sewaktu kuliah, dan tempat pelarian Nadira dari permasalahanya di Indonesia. Pelarian dari pekerjaan, keluarga, dan percintaan.. 2.2.3.2 Latar waktu Latar. waktu. berhubungan. dengan. “kapan”. terjadinya. peristiwa-peristiwa yang diceritakan. Dalam buku 9 dari Nadira waktu yang tunjukkan adalah dari tahun 1957 sampai 2001. Tahun 44.

(58) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. 1957 diceritakan tentang masa muda Kemala saat masih kuliah di Belanda dan awal percintaan antara Kemala dan Bram. Hingga di akhir cerita pada tahun 2001 di mana Nadira berada di Kanada memutuskan untuk kembali ke Indonesia.. 2.2.3.3 Latar Sosial Latar sosial adalah latar yang berhubungan dengan sosial masyarakat yang ditunjukan dalam cerita. 9 dari Nadira, sosial masyarakat yang ditunjukkan adalah masyarakat perkotaan yang hidupnya dipenuhi dengan pekerjaan atau urusan kantor dan masalah percintaan.. 2.3 Rangkuman Analisis Struktural antologi cerpen 9 dari Nadira. Dari analisi alur, tokoh dan penokohan, dan latar dapat diketahui bahwa tokoh utama dari cerita 9 dari Nadira adalah Nadira dan Kemala sebagai tokoh utama tambahan yang menurut penulis, peran Kemala sangat penting di dalam cerita ini. Tokoh-tokoh pendukung sebagai tokoh tambaha untuk menjalankan cerita antara lain, Bramantio Suwandi sebagai ayah Nadira dan Suami dari Kemala, Nina Suwandi sebagai kakak sulung Nadira, Utara Bayu sebagai bos sekaligus teman dan orang yang diam-diam mencintai Nadira, dan Niko Yuliar sebagai sosok pria yang mampu menarik tubuh Nadira dari kuburan kolong meja kerja dan mempersuntingnya sebagai istri. 45.

(59) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. Latar yang ditunjukkan dalam cerita ini antara lain, latar tempat, waktu, dan sosial. Latar tempat mengambil latar di beberapa negara, seperti Indonesia, Belanda, Amerika, dan Kanada. Latar waktu ditunjukkan dalam buku ini berkisar dari tahun 1957 sampai tahun 2001. Latar sosial masyarakat yang di tunjukkan oleh Leila dalam 9 dari Nadira adalah masyarakat kota yang setiap harinya sibuk dengan urusan pekerjaan kantor dan urusan percintaan.. 46.

(60) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. BAB III STRUKTUR DAN DINAMIKA KEPRIBADIAN TOKOH NADIRA DALAM 9 DARI NADIRA KARYA LEILA S. CHUDORI. 3.1. Pengantar Pada bab ini penulis akan mengkaji 9 dari Nadira dari segi dinamika kepribadian tokoh dan mekanisme pertahanan diri yang di alami oleh Nadira. Dalam hal ini, penulis mengolah teks dan mencoba mengungkapkan teks yang tersembunyi di baliknya untuk mengungkap dinamika keprbadia dan mekanisme pertahanan diri yang digunakan tokoh. Bab ini menggunakan pendekatan teori psikologi yang diusung oleh Sigmund Freud, yaitu dinamika kepribadian. Untuk mendukung teori ini penulis menambahkan teori struktural kepribadian, yang di dalamnya berisi id,ego, dan superego. Struktural kepribadian dibutuhkan untuk merangkum id, ego, dan superego yang terjadi dalam diri Nadira.. 3.2. Dinamika Kepribadian Tokoh Nadira.. Nadira Suwandi adalah karakter utama dalam 9 dari Nadira. Dia adalah anak ketiga dari pasangan Bramantio Suwandi dan Kemala Yunus. Nadira 47.

(61) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. kecil tinggal di apartemen kecil di Belanda bersama kedua orang tuanya dan kedua kakaknya, hingga kedua orangtuanya memutuskan untuk kembali ke Indonesia untuk tinggal bersama kakek dan nenek Nadira. “Suara derit pintu apartemen menandakan bram sudah di dalam apartemen. Aku sudah tahu, pipinya yang dingin itu akan terasa tebal, empuk, dan berwarna biru kehitaman oleh janggutnya yang segera saja tumbuh bigutu pisau cukur menerabasnya setiap pagi. Bram menutup pintu. Dia tampak lelah. Tapi matanya tetap bersinar.” (Hal 8). Keluarga Suwandi adalah keluarga yang pengetahuan agamanya kuat, namun ibu Nadira yaitu Kemala berasal dari keluarga moderen yang minim pengetahuan agamanya. Nadira kecil sangat dimanjakan oleh kakek dan neneknya dan juga sangat ketat didikan agamanya. Namun, pribadi Nadira sangat mirip dengan ibunya yang bebas dan merdeka. Nadira memilih untuk menjadi orang yang mengekpresikan dirinya melalui tulisan, hingga beberapakali karyanya dimuat di surat kabar. Kejeniusan Nadira sangat dibangga-banggakan oleh ayahnya, sehingga terjadilah suatu peristiwa akibat dari kecemburuan Nina terhadap Nadira yang menyebabkan lemari kamar tempat Nadira menyimpan bingkai yang berisi karyanya itu hangus terbakar. Nadira tahu bahwa yang menyebabkan kebakaran adalah Nina. Nina menggunakan petasan milik Arya, sehingga ayahnya mengira bahwa Arya yang melakukannya. Ayah menghukum Arya dan melarang bermain petasan selamanya. Sebelumya Nina juga pernah menuduh. 48.

(62) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. Nadira mencuri uang belanja Yu Nah hingga membuat suatu peristiwa yang sangat sulit dilupakan Nadira sampai ia dewasa, Nina menceburkan muka Nadira ke dalam jamban berisi kencing. Nina memaksa Nadira untuk mengaku bahwa ia mendapatkan banyak uang dari mencuri uang belanja Yu Nah. Peristiwa ini menjadi penyebab munculnya bentrokan antara Id dan Ego. Id adalah suatu yang subjektif yang terdiri dari naluri atau insting dan gudangnya energi psikis. Insting manusia merupakan kumpulan hasrat atau keinginan dan tujuan dari instink adalah mereduksi ketegangan yang terjadi. Hasrat manusia ada dua jenis, yaitu hasrat untuk hidup dan hasrat untuk mati. Hasrat ini adalah sumber dari id, id sama sekali tidak bersentuhan dengan dunia luar oleh karena itu, id menyalurkan energi psikis kepada ego atau kepada superego. Sejak saat itu, ya sejak saat itu, Nadira tahu: dia tak akan pernah memaafkann kakak sulungnya. Ketika (tak boleh main petasan seumur hidup; tak boleh keluar pada hari Minggu; tak boleh main bola, membaca quran setiap hari di rumah kakek Suwandi; tak boleh nonton televisi; dan yang paling sulit, tak boleh bertemu dengan Iwan dan Mursyid untuk waktu yang lama), Nadira menyimpan kemarahan yang sungguh dalam. Dia tak mau lagi tidur satu kamar dengan Nina. Dan tak mau lagi melihat mata kakak sulungnya. (Hal. 117) “Ngaku..., kamu mencuri uang belanja YU Nah? Iya? Kamu mencuri? Ngaku!!” “Uangku, Yu!,” Nadira menjawab, air matanya berlinaglinang bercampur dengan air jammban dan kencing. “Mana mungkin kamu punya uang sebanyak itu. Ibu tak pernah memberi uang saku sebanyak itu. Bohong! Bohong!”. 49.

(63) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. Nina kembali memasukkan kepala adik bungsunya itu. Lagi,lagi dan lagi... hingga akhirnya nadira ingin sekali tenggelam selama-lamanya ke dalam jamban.(Hal. 36,37). Kejadian ini membuat perilaku Nadira ketika ia merasa cemas dan sulit untuk berpikir jernih, Nadira berusaha menenangkan diri dengan menceburkan kepalanya kedalam air, hal ini bertujuan untuk mengurangi kecemasan atau mereduksi ketegangan, sehingga mencapai ketenangan, kesenangan dan terhindar dari rasa sakit atau yang disebut Ego. Ego terbentuk pada struktur kepribadian Nadira sebagai hasil dari kontak dengan dunia luar Nadira meletakkan gagang itu perlahan-lahan. Ketika telepon berdering-dering kembali, Nadira mematikan lampu kamarnya. Dan dering telepon itu pun berhenti. Keheningan malam itu hanya diganggu suara bakiak ayahnya mondar-mandir di dapur. Nadira keluar dari kamarnya dan menyeret kakinya ke kamar mandi. Dicelupkannya seluruh kepalanya yang kuyup dipandangnya tembok putih kamar mandi itu. Semuanya kelihatan kelabu. Berulang-ulang dia mencelupkan kepalanya ke bak mandi dan mengangkatnya kembali. Sementara jam dinding milik kakeknya mengumumkan waktu pukul tiga pagi. (hal. 77). Nadira berlari ke kamar mandi. Dicelupkannya kepalanya ke dalam bak mandi. Lantas diangkatnya. Kali ini dia baru menyadari, ini kebiasaan yang terjadi karena dia terbiasa dihukum dengan menceluppkan kepalanya ke jamban berisi kencing. Dia mencelupkan kepalanya. Semua gelap-gulita seperti tinta gurita. Dicelupkannya kepalanya. Lagi. Lagi. Berkali-kali. (hal 91). 50.

(64) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. Setelah kematian ibunya, Nadira tinggal di rumah bersama Ayahnya. Kedua kakaknya tidak lagi ingin tinggal di rumah itu, karena kenangan ibunya masih sangat terasa di rumah itu. Arya lebih memilih berada di hutan dengan alasan tenaga dan pikirannya lebih dibutuhkan disana. Sedangkan Nina tentunya lebih memilih untuk tidak berada dirumah, ia memilih tinggal di New York, Amerika. Nadira semakin lama semakin terpuruk kondisi psikisnya. Ayahnya mengalami insomnia yang parah karena kesedihan yang mendalam, dan Nadira tidak sanggup melihat ayahnya yang seperti itu. Ego dalam diri Nadira mengambil energi dari id untuk memutuskan apa yang lebih baik ia lakukan, akhirnya ego Nadira memutuskan untuk tidak pulang ke rumah dan meringkuk di bawah kolong meja kantornya. Kondisi terpuruk Nadira yang berkepanjagan membuat Utara bayu selaku atasannya yang juga menaruh hati pada Nadira, menyarankan untuk mengambil cuti dari pekerjaan untuk mengistirahatkan dirinya. Saat itu superego Nadira muncul dan berperan dominan dalam mengambil keputusan, Nadira memilih untuk fokus dengan pekerjaannya sebagai seorang jurnalis. Nadira pun mengambil sebuah tugas yang dianggapnya tidak terlalu berat baginya yaitu mewawancarai Bapak X. Dalam tugasnya tersebut Nadira menerima banyak sekali serangan-serangan psikis. Nadira justru dicecar berbagai pertanyaan seputar hubungannya dengan kakaknya, Bapak X juga sebagai sorang pskiater jenius, memberitahu sebab. 51.

Referensi

Dokumen terkait

Perusahaan memasang lowongan dengan kriteria yang ditetapkan melalui sistem; kemudian alumni pencari kerja melamar secara online dengan mendaftar sebagai member

ج‌ ؼرشملا ريرقت ة يعمالجا ثحبلا اذى نإ بلاطلا اهمدق يذلا : مسلاا : وطنام رافوس توبيرتأ بلطلا دييقت مقر : ٔٔٔٔٔ٥ٓ۰٤٥ ناونعلا :

Wakaf Produktif yakni harta benda wakaf yang dikelola lebih profesional dan berkembang. Dalam hal ini, yakni Yayasan Baiturrahmah mengembangkan harta benda wakaf dari

Berdasarkan penjelasan pada bab-bab sebelumnya dapat ditarik kesimpulan bahwa pengajian Muslimat NU ini mempunyai peran yang sangat penting dalam melaksanakan Pembinaan

Based on these results, it can be concluded that the students’ parents had strong efforts to encourages their children to connect with people who speak Javanese language.. This

Konsep silvofishery yang memadukan antara usaha tambak dengan penanaman mangrove diharapkan dapat menjembatani dua kepentingan tersebut, sehingga kegiatan budidaya

Dari beberapa hasil penelitian yang dikemukakan diatas, dapat dirumuskan suatu mekanisme aktivitas antikanker senyawa kurkumin pada tingkat molekul seperti yang ditunjukkan

Soal nomor 50 tentang tanda kurung dipakai untuk mengapit angka atau huruf yang memerinci urutan keterangan secara berurutan, seperti pada pilihan a. Tanda kurung tunggal dapat