• Tidak ada hasil yang ditemukan

Hasil rangkuman analisis bivariat yang menguji hubungan antara variabel yaitu penggunaan teknologi informasi (PC, laptop/notebook, handphone/ smpartphone, televisi, dan radio), karakteristik mahasiswa (jenis kelamin, usia, tahun angkatan, dan fakultas) dengan variabel terikat health literacy pada mahasiswa Universitas Dian Nuswantoro Semarang, ditampilkan pada tabel berikut :

Tabel 4.17

Rangkuman Hasil Analisis Bivariat Hubungan Bebas dan Terikat

N o Variabel Bebas Nilai Rank Spearman Nilai Chi-Squar e Nilai p Kesimpulan 1 Penggunaan Teknologi Informasi 0,295 - 0,001 Ada hubungan

2 Jenis Kelamin - 3,323 0,012 Tidak ada

hubungan

3 Usia -0,046 - 0,623 Tidak ada

hubungan

4 Tahun Angkatan - 0,421 0,936 Tidak ada

hubungan

5 Fakultas - 29,747 0,003 Ada hubungan

Variabel Terikat : Health Literacy mahasiswa Universitas Dian Nuswantoro Semarang

Sumber : Data primer yang diolah, 2019

Rangkuman hasil analisis bivariat tersebut menunjukkan bahwa dari lima variabel bebas dalam penelitian ini terdapat tiga variabel yang mempunyai hubungan yang tidak signifikan dengan health literacy mahasiswa Universitas Dian Nuswantoro Semarang, yaitu jenis kelamin, usia dan tahun angkatan. Sedangkan dua variabel bebas yang lainnya, seperti : penggunaan teknologi informasi, dan fakultas mempunyai hubungan yang signifikan dengan health literacy mahasiswa Universitas Dian Nuswantoro Semarang.

Adapun kelemahan dari penelitian ini adalah jumlah subjek penelitian yang hanya 115 mahasiswa kurang dari jumlah subjek penelitian yang diharapkan yaitu 150 mahasiswa. Hal ini disebabkan keterbatasan waktu dan keterbatasan atau silitnya akses ke subjek penelitian yang dilakukan melalui email, sehingga peneliti terkendala dengan kepatian pengisian kuesioner oleh subjek penelitian.

A. Hubungan antara Penggunaan Teknologi Informasi dengan Health

Literacy pada Mahasiswa Universitas Dian Nuswantoro Semarang

Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara penggunaan teknologi informasi dengan health literacy pada mahasiswa Universitas Dian Nuswantoro Semarang. Mahasiswa yang penggunaan teknologi informasinya tergolong tinggi cenderung memiliki health literacy tergolong sufficient dan tergolong excellent, sedangkan mahasiswa yang penggunaan teknologi informasinya tergolong rendah cenderung memiliki health literacy tergolong inadequate dan problematic.

Setiap individu khususnya mahasiswa dituntut untuk selalu memperbarui keilmuannya agar ilmu yang dimilikinya selalu berkembang dan mengetahui informasi terbaru. Tidak asing lagi bagi mahasiswa untuk memiliki fasilitas teknologi informasi seperti laptop, smartphone ataupun gadget lainnya. Seluruh mahasiswa mempunyai salah satu atau beberapa fasilitas tersebut. Dampak positif adanya semua fasilitas tersebut dapat membantu mahasiswa dalam mencari sumber belajar lain, untuk berdiskusi terkait perkuliahan serta menambah wawasan mahasiswa menjadi lebih luas, termasuk hal-hal yang berkaitan dengan literasi kesehatan. Mahasiswa Universitas Dian Nuswantoro Semarang memanfaatkan teknologi informasi seperti laptop, smartphone ataupun gadget lainnya yang digunakan untuk meningkatkan health literacy.

Teknologi informasi merupakan alat penyebaran informasi kesehatan sehingga akses seseorang kepada teknologi informasi menjadi salah satu faktor

yang menentukan health literacynya.(18) Hal ini makin nyata seiring perkembangan teknologi informasi yang pesat. Misalnya, makin banyak informasi kesehatan yang tersedia melalui internet.(28)

National Assessments of Adults Literacy memberikan data yaitu lebih banyak penduduk yang memiliki tingkat health literacy rendah yang melaporkan bahwa mereka tidak mendapat informasi kesehatan dari sumber informasi tercetak atau tertulis dibandingkan mereka yang tingkat health literacynya lebih tinggi. Penelitian yang sama juga menyatakan bahwa 80% penduduk yang health literacynya sangat rendah menyatakan bahwa mereka tidak mendapat informasi dari internet.(15)

B. Hubungan antara Jenis Kelamin dengan Health Literacy pada

Mahasiswa Universitas Dian Nuswantoro Semarang

Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ada hubungan yang signifikan antara jenis kelamin dengan health literacy pada mahasiswa Universitas Dian Nuswantoro Semarang. Kondisi subjek penelitin, baik mahasiswa wanita maupun mahasiswa pria cenderung memiliki health literacy tergolong sufficient dan tergolong excellent, sehingga kedua kelompok ini tidak menunjukkanadanya perbedaan yang signifikan.

Jenis kelamin menyatakan perbedaan pria dan wanita secara biologis, namun sebenarnya yang berperan sebagai determinan health literacy adalah karakteristik, peran, tanggung jawab dan atribut antara pria dan wanita yang dibangun secara sosial yang dikenal dengan istilah gender.(22) Health literacy pada mahasiswa wanita cenderung sebanding dengan pada kelompok mahasiswa pria menunjukkan bahwa mahasiswa kedua kelompok jenis kelamin tertarik untuk belajar tentang informasi kesehatan melalui internet. Dimana dari

sumber informasi yang ada kebanyakan berkaitan dengan informasi yang berkaittan dengan kesehatan wanita. Mahasiswa wanita maupun pria cenderung lebih peduli terhadap kesehatan.

C. Hubungan antara Usia dengan Health Literacy pada Mahasiswa

Universitas Dian Nuswantoro Semarang

Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ada hubungan yang signifikan antara usia dengan health literacy pada mahasiswa Universitas Dian Nuswantoro Semarang. Kondisi health literacy pada mahasiswa yang berusia lebih dari atau sama dengan 20 tahun maupun mahasiswa yang berusia kurang dari 20 tahun cenderung memiliki health literacy tergolong sufficient dan tergolong excellent.

Hasil penelitian ini sesuai menunjukkan yang menyatakan bahwa faktor usia tidak mempengaruhi health literacy. Pada penelitian ini menunjukkan bahwa kelompok usia lebih dari atau sama dengan 20 tahun maupun pada kelompok umur kurang dari 20 tahun cenderung memiliki health literacy yang hampir sama. Hal ini disebabkan mahasiswa adalah adalah masih dalam saktu kelompok usia desawa awal dan pada kelompok usia belajar yang menunjukkan semakin matangnya kemampuan mahasiswa dalam menerima informasi yang berkaitan dengan segala hal yang berkaitan dengan ilmu pengetahuan, termasuk pengetahuan tentang kesehatan.

D. Hubungan antara Tahun Angkatan dengan Health Literacy pada

Mahasiswa Universitas Dian Nuswantoro Semarang

Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ada hubungan yang signifikan antara usia dengan health literacy pada mahasiswa Universitas Dian Nuswantoro Semarang. Tidak adanya hubungan antara usia dengan health literacy ini kemungkinan disebabkan oleh bervariasinya usia dalam masing-masing tahun angkatan mahasiswa, misalnya pada mahasiswa tahun angkatan 2019 tidak hanya ada mahasiswa yang berusia 18 tahun saja, tetapi ada juga mahasiswa yang berusia 19 tahun dan 20 tahun.

E. Hubungan antara Fakultas dengan Health Literacy pada Mahasiswa

Universitas Dian Nuswantoro Semarang

Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara fakultas dengan health literacy pada mahasiswa Universitas Dian Nuswantoro Semarang. Mahasiswa fakultas kerhatan memiliki health literacy tergolong sufficient dan tergolong excellent palinng banyak yaitu sebesar 74,3% dibandingkan dengn fakultas yang lainnya. Sedangkan mahasiswa fakultas Teknik memiliki health literacy tergolong sufficient dan tergolong excellent paling sedikit yaitu sebesar 25,0%

Pendidikan melalui pilihan kuliah di berbagai dapat mempengaruhi health literacy secara langsung maupun tidak langsung. Secara langsung, pilihan fakultas mempengaruhi kemampuan seseorang dalam menguasai berbagai bidang dan juga mempengaruhi kemampuan dalam mengumpulkan serta menginterpretasikan berbagai informasi, termasuk informasi yang terkait kesehatan. Kemampuan-kemampuan ini pada akhirnya akan mempengaruhi preferensi seseorang serta pilihan-pilihan perilaku dan gaya hidupnya. Selain

berdampak pada pembentukan pengetahuan kesehatan, pilihan fakultas juga membentuk keahlian atau kompetensi yang dibutuhkan untuk pembelajaran kesehatan (misalnya kemampuan membaca berbagai sumber informasi kesehatan, kemampuan menggunakan internet). Secara tidak langsung, pendidikan dapat mempengaruhi pekerjaan serta pendapatan seseorang sehingga pada akhirnya juga mempengaruhi tingkat health literacy.

A. Kesimpulan

Berdasaran hasil penelitian tentang hubungan antara penggunaan teknologi informasi dengan health literacy pada mahasiswa Universitas Dian Nuswantoro Semarang, maka dapat disimpulkan :

1. Ada hubungan yang signifikan antara penggunaan teknologi informasi dengan health literacy pada mahasiswa Universitas Dian Nuswantoro Semarang. Mahasiswa yang penggunaan teknologi informasinya tergolong tinggi cenderung memiliki health literacy tergolong sufficient dan tergolong excellent, sedangkan mahasiswa yang penggunaan teknologi informasinya tergolong rendah cenderung memiliki health literacy tergolong inadequate dan problematic.

2. Tidak ada hubungan yang signifikan antara jenis kelamin dengan health literacy pada mahasiswa Universitas Dian Nuswantoro Semarang.

3. Tidak ada hubungan yang signifikan antara usia dengan health literacy pada mahasiswa Universitas Dian Nuswantoro Semarang.

4. Tidak ada hubungan yang signifikan antara usia dengan health literacy pada mahasiswa Universitas Dian Nuswantoro Semarang.

5. Ada hubungan yang signifikan antara fakultas dengan health literacy pada mahasiswa Universitas Dian Nuswantoro Semarang. Mahasiswa fakultas kerhatan memiliki health literacy tergolong sufficient dan tergolong excellent palinng banyak yaitu sebesar 74,3% dibandingkan dengn fakultas yang lainnya. Sedangkan mahasiswa fakultas Teknik memiliki health literacy

tergolong sufficient dan tergolong excellent paling sedikit yaitu sebesar 25,0%.

B. Saran

Berdasarkan temuan hasil penelitian maka dikemukakan saran sebagai berikut:

1. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan smartphone merupakan sumber informasi tentang kesehatan yang paling banyak digunakan oleh mahasiswa, sehingga penggunakan media ini dapat menjadi pertimbangan dalam membantu meningkatkan health literacy pada mahasiswa yang dapat berdampak padaa meningkatna kualitas kesehatan di masa yang akan datang.

2. Perlu adanya perhatian khusus terhadap mahasiswa khususnya Fakultas Kesehatan (FKes) untuk lebih sering mengadakan diskusi tambahan di waktu pembelajaran, sehingga health literacy mahasiswa dapat meningkat.

3. Melihat pentingnya akses informasi kesehatan melalui teknologi informasi terhadap health literacy, disarankan adanya penelitian lebih lanjut mengenai sejauhmana pengetahuan mahasiswa tentang kesehatan memberikan dampak terhadap peningkatan health literacy masyarakat.

Library Users : A Mixes Methods Study. South Korea : SungKyunKwan University. 2015.

(2) Soerensen, K., Van den Broucke, S., Fullam, J., Doyle, G., Pelikan, J. J., Slonska, Z., … Brand, H. Health literacy and public health: a systematic review and integration of definitions and models. BMC Public Health, 12(1), 80. https://doi.org/http://dx.doi.org/10.1186/1471-2458-12-80 2012.

(3) World Health Organization (WHO). Health literacy: the solid facts. (I. Kickbusch, J. Pelikan, F. Apfel, & A. Tsouros, Eds.), Copenhagen: WHO Regional Office for …. Copenhagen: WHO Regional Officer for Europe. (2013). Retrieved from http://www.euro.who.int/ data/assets/pdf_file/0008/ 190655/e96854.pdf

(4) Pelikan, J. M., Röthlin, F., & Ganahl, K. Comparative Report On Health Literacy in Eight EU Member States. Online Publication. 2012. Retrieved from http://www.health-literacy.eu

(5) UNESCO. Reading the past, writing the future- Fifty years of promoting literacy. 2017. Retrieved from www.unesco.org/education%0Awww. facebook.com/unesco%0Awww.youtu

be.com/unesco%0Awww.linkedin.com/company/unesco

(6) Eigelbach, B. Ten Suggested Health Literacy Attributes of a Health Care Organization. Journal of Consumer Health on the Internet, 21(2), 201–208. 2017. https://doi.org/10.1080/15398285.2017.1311606

(7) Santosa, K.S. Faktor-faktor yang berhubungan dengan Tingkat Kemelekan Kesehatan Pasien di Klinik Dokter Keluarga Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Kiara, DKI Jakarta Tahun 2012. Universitas Indonesia. 2012. (8) Cafiero, M. Nurse practitioners’ knowledge, experience, and intention to use

health literacy strategies in clinical practice. Journal of Health Communication, 18(SUPPL. 1), 70–81. 2013. https://doi.org/10.1080/10810730.2013. 825665

(9) Irma Desylia Maharani dan Nurjanah.. Hubungan Karakteristik Dengan Health Literacy Mahasiswa Universitas Dian Nuswantoro Semarang Tahun 2016. Universitas Dian Nuswantoro Semarang. 2016

(10) Nurjanah, Sri Soenaryati., Enny Rachmani. Health Literacy Pada Mahasiswa Kesehatan, Sebuah Indikator Kompetensi Kesehatan Yang Penting. Visikes. Jurnal Kesehatan Masyarakat. Volume 15, Nomor 2, September 2016. pp.135-142.2016.

(11) Nurjanah., Sri Soenaryati., Enny Rachmani. e-Health Literacy (eHEALS) Mahasiswa: Mudah Mengakses Informasi, Sulit Membuat Keputusan Terkait Kesehatan. Forum Informatika Kesehatan Indonesia. Yogyakarta. 2015.

(12) Fajar Ratna Wulandari. Health Literacy Klien Voluntary Counselling and Testing (VCT) di Puskesmas Bandarharjo Tahun 2014. Dokumen Karya Ilmiah/Tugas Akhir.Program Studi Kesehatan Masyarakat-S1. Fakultas Kesehatan. Universitas Dian Nuswantoro. Semarang. 2014

(13) Dhara Intan Maulina. Health Literacy Penderita Tuberkulosis Paru di Puskesmas Bandarharjo tahun 2015. Dokumen Karya Ilmiah/Tugas Akhir. Program Studi Kesehatan Masyarakat-S1. Fakultas Kesehatan. Universitas Dian Nuswantoro. Semarang. 2016

(14) Ahmad Yani. Utilization Of Technology In The Health Of Community Health. PROMOTIF: Jurnal Kesehatan Masyarakat. Artikel XII. Volume 8, Nomor 1, Juni. 2018

(15) White, S. Assessing the Nation’s Health Literacy. American Medical Association Foundation. Amerika Serikat. 2008

(16) World Health Organization. Health Promotion Glossary. Geneva : Division of Health Promotion, Education and Communication. 1998

(17) Institute of Medicine. Health Literacy : A Prescription to End Confusion. Washington, D.C. : The Institute of Medicine & The National Academies Press. 2004

(18) Pawlak, R. Economic Considerations of Health Literacy. Nurs.Econ, 23(4), 173-180. 2005.

(19) Shah, L.C., West P., Bremmeyr, K. & Savoy-Moore, R.T. Health Literacy Instrument in Family Medicine : The “Newest Vital Sign” Ease of Use and Correlates..J Am Board Fam Med, 23, 195-203. 2010.

(20) Ng, E., Omariba, DW. Health Literacy and Immigrants in Canada : Determinants and Effect on Health Outcomes. Canadian Council on Learning. Canada. 2010

(21) Singleton, K, Krause, E. Understanding Cultural and Linguistic Barriers to Health Literacy. The Online Journal of Issues in Nursing. 2009

(22) World Health Organization. “What Do We Mean by “Sex” and “Gender”, Gender, Woman and Health. 2012

(23) Buvinic, M. et al. ‘Gender Differentials in Health.’ In Jamison, D.T. et al (Ed.) .Disease Control Priorities in Developing Countries ed. New York : Oxford University Press. 2006

(24) Jovic-Vranes, A., Bjegovic-Mikanovic, V., Marinkovic, J. Functional Health Literacy Among Primary Health-care Patients : Data From the Belgrade Pilot Study. Journal of Public Health,31(4), 490-495. 2009

(25) Ozdemir, H., Alper, Z., Uncu, Y., & Bilgel, N. Health Literacy Among Adults : A Study From Turkey. Health Education Research, 25(3), 464-477. 2010

(26) Canadian Council on Learning. Health Literacy in Canada : A Health Understanding. 2008

(27) Weiss, B.D. Health Literacy and Patient’s Safety : Help Patients Understand, Manual for Clinicians edition. Chicago : American Medical Association Foundation. 2007

(28) McRay, A.T. Application of Information Technology : Promoting Health Literacy. J Am Med Inform Assoc., 12, 152-163. 2005

(29) Speros, C. Health Literacy : Concept Analysis. Journal of Advanced Nursing, 50(6), 633-640. 2005

(30) Hendarti, Henny. Evaluasi Investasi Teknologi Informasi. Mitra Wacana Media, Jakarta. 2011

(31) Lantip, Prasojo Diat dan Riyanto.Teknologi Informasi Pendidikan Gava Media. Yogyakarta . 2011.

(32) Uno, Hamzah.B, dan Nina Lamatenggo. Teori Kinerja Dan Pengukurannya. PT. Bumi Aksara. Jakarta. 2013.

(33) Jamal Ma’mur Asmani, Tips Efektif Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi Dalam Dunia Pendidikan. Diva Press. Jogjakarta; 2011.

(34) Bambang Warsita. Teknologi Pembelajaran. Rineka Cipta, Bandung. 2012 (35) Sugiyono.Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan

Dokumen terkait