BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
Lampiran 1. Rangkuman Proses Eksplorasi
PROSES EKSPLORASI
LITA
OKY
ARSI
Keterbukaan
terhadap variasi
agama beserta
ajarannya
1. Menyadari adanya variasi agama (di dalam keluarga dan lingkungan)
“ Nah pas aku SD kelas
1, aku mulai ngerti ternyata ada beberapa agama dan aku di bagian agama ini trus kakakku disini. Aku juga ga ribet, cuma ya
sekedar tau aja ”
2. Sikap terbuka dan merasakan kesenangan dalam Keterbukaan terhadap variasi agama beserta ajarannya 1. Menyadari adanya variasi agama di dalam keluarga “ .. oh taunya karena keluarga besar yang dari ibu kan Muslim sedangkan bapak kan Kristen. Trus aku juga pernah liat KTP mereka masing-masing dan disitu ditulis agamanya beda ”
2. Sikap terbuka dan merasakan kesenangan dalam Keterbukaan terhadap variasi agama beserta ajarannya 1. Menyadari adanya variasi agama (di dalam keluarga dan lingkungan)
“…aku SD disekolahin di sekolah Islam, SMP di sekolah Kristen, SMA di sekolah Katolik dimana waktu SMP setiap minggu aku ikut kebaktian dan aku hapal semua lagu-lagu pujiannya, SMA selalu ikut misa, yaudah kayak punya pengetahuan tentang
menghadapi perbedaan agama “Tapi sebenernya tetep seru-seru aja sih, jadi tahu sedikit banyak ajaran agama lain. Satu pengetahuan yg orang lain blm tentu tahu, trus ya itu jadi lebih terbuka juga sama siapapun dengan background apapun “
3. Memahami ajaran tiap agama
“Yang jelas kalo agama
yang selain agama di keluargaku, aku ga begitu tau banyak, cuma tau kayak misal kalo Hindu itu pemujaan terhadap dewa-dewa trus ada sembahyangan, kalo sembahyangan ada baju khususnya, ga boleh
menghadapi perbedaan agama “Mempelajari perbedaan agama itu, menurutku salah satu hal yang menyenangkan”
3. Memahami ajaran tiap agama
“ Kalo belajar beberapa ajaran agama, pernah yaa apalagi di rumah udah ada 3 agama. Kalo Islam itu, aku kan pernah sholat, belajar ngaji, puasa, takbiran, tau juga cerita tentang nabi-nabinya. Kalo Kristen juga tau, dari kitab kejadian sampe wahyu, perjanjian lama perjanjian baru, liturginya gimana aku juga tau. Katolik juga tau, misalnya cerita
banyak agama”
“ SD itu aku udah
mulai agak nyadar tapi belum yakin, eh trus ibu cerita kalo dulu dia itu awalnya Islam trus sempet pindah agama gara-gara nikah sama Bapak tapi ya sekarang gini, ga ikut agama
Bapak juga”
2. Sikap terbuka dan merasakan
kesenangan dalam menghadapi
perbedaan agama
“…rasanya tuh jadi lebih kaya aja tentang pandangan dan skema sebuah agama. Kan kalo orang yang udah terpatok sama satu agama, jarang banget
makan sapi kalo Budha apa ya, cuma tau ada hukum tentang karmapala, tau ga yang katanya apapun yang kamu berikan ke dunia akan kembali lagi ke kamu, itu karma ya? Ya pokoknya cuma itu sih .. kalo Katolik ga beda jauhlah sama Kristen cuma beda di misa dan beberapa ajarannya, yang paling tau ya walaupun masih biasa aja ya cuma agama Bapak Ibu, Kristen
sama Islam” 4. Menyadari dan memahami adanya perbedaan ajaran di tiap agama “Mereka itu menganggap kita tuh
Santo dan Santa, soal baptis, ada baptis lahir, akil baligh, kematian, pernikahan, sakramen, alat-alat sakramen. Kalo Hindu cuma tau dikit- dikitlah, tentang 3 dewa utama. Trus gimana orang Hindu ibadah. Kalo Budha tau juga kisah dewa-dewinya, ajaran tentang takdir, mereka ga makan daging karena mereka menghargai kehidupan. Aku juga pernah ikut berdoa ala agama Budha, yang pake mukul-mukul alatnya itu, tau kan? Trus agama Shinto yang percaya pada dewa matahari sampe ada upacara kelamin. Ajaran Shinto juga agak diskriminasi
pandangannya bisa berubah atau dimodifikasi tapi kalo aku tuh jadi terima banyak hal dan istilahnya bisa ngambil yang terbaiknya, jadi rasanya lebih bebas aja, ga terkungkung”
3. Memahami ajaran tiap agama
“..orang Budha tuh bener-bener bebas gitu dan secara kepercayaannyapun bebas, intinya agama yang bebas sih lebih apa ya, hal yang simple mungkin, misal kamu punya darma lalu hidupmu diatur sama karmapala, dan kepercayaan mereka seperti harus bertindak dengan baik dan dari
sama karena di kitab mereka, ada juga malaikat-malaikatnya cuma ya namanya beda, beda dikit, tapi di kitabku, aku nemuinnya ga sama. Sebenernya pengen sih ngomong ga sama tapi kesannya kok terlalu, ntar terlalu dikira garis keras gitu lo. Jadinya, aku diem
aja“
karena mereka menempatkan laki-laki diatas perempuan. Trus ada Thaufisme. Trus ada YinYan, menggambarkan bahwa hidup harus seimbang”
4. Menyadari dan memahami adanya perbedaan ajaran di tiap agama
“Tiap agama atau kepercayaan itu ajarannya beda makanya aku berusaha pelajari semuanya”
kecil aku emang udah sering denger soal itu, karmapala, kalo kamu berbuat darma ya kamu akan mendapat darma, jadi ya kalo kamu berbuat baik maka kamu akan dapat hal yang baik, kalo kamu berbuat salah ya kamu akan mendapatkan balasannya dan yang penting itu adalah, kamu berbuat, berpikir, berkata yang baik”
“Aku udah mulai ngerasa agama ini (Islam) aneh, ini agama ga masuk akal, ngerasa nilai-nilainya Islam itu terlalu fundamental, terlalu keras kayak misalnya menentang tentang
sesuatu tapi menurutku ga masuk akal aja, ga manusiawi”
“..mereka (Muslim) punya kepercayaan bahwa seharusnya semua manusia itu agamanya Islam dan mereka itu memandang orang yang tidak Islam itu beda, beda dari mereka”
“Kristen, enak kan tiap kebaktian nyanyi- nyanyi, buka al kitab ajarannya tentang kasih…”
“Galungan gitu ya, sebenernya esensinya bukan buat perayaan makan-makan kayak lebarannya orang
Islam, beda itu tuh lebih kayak sembahyang lama, berjam-jam, ada pawai nanti ada acaranya nonton tari-tarian trus ntar ada pawai ogoh- ogoh gitu”
“Nyepi itu hari difungsikan puasa kenapa? Karena kita harus menghindari keduniawian, makan dan minum itu keduniawian, godaan” 4.Menyadari dan memahami adanya perbedaan ajaran di tiap agama
“Galungan gitu ya, sebenernya esensinya
bukan buat perayaan makan-makan kayak lebarannya orang Islam, beda itu tuh lebih kayak sembahyang lama, berjam-jam, ada pawai nanti ada acaranya nonton tari-tarian trus ntar ada pawai ogoh- ogoh gitu jadi ga intim kayak lebaran gitu. Karena memang itu bukan hari besar yang melambangkan
keintiman .. karena orang Hindu itu ga sama kayak orang Kristen yang menyerukan kasih sayang dan sangat mementingkan relasi, seperti orang Islam yang mementingkan persamaan, orang
Hindu itu punya budaya sendiri yang mengurus diri sendiri…” Melakukan aktifitas yang bertujuan untuk mempelajari dan memahami agama dan ajarannya 1.Diskusi keagamaan sebagai upaya untuk memahami ajaran agama yang dilakukan bersama : a. Teman-teman “ Baru bahas tentang agama lain, selain agama Ibu Bapak itu ya SMA karena sekolahku
Melakukan aktifitas yang bertujuan untuk mempelajari dan memahami agama dan ajarannya 1. Diskusi keagamaan sebagai upaya untuk memahami ajaran agama yang dilakukan bersama :
a. Teman-teman
“…mereka
mempengaruhi aku tapi aku berusaha mengisi diriku sendiri. Jadi
Mengumpulkan dan mempelajari setiap informasi yang berkaitan dengan agama dan ajarannya serta menjalankan ritual keagamaannya 1.Diskusi keagamaan sebagai upaya memahami ajaran agama (dilakukan bersama teman- teman)
“Dan buatku temen- temen kampus itu juga
negri dan waktu belajar tentang agama kan kelasnya pisah-pisah nah ternyata aku terpisah sama beberapa temenku, nah dari situ jadi tanya-tanya “
“Nah itu, kadang- kadang ya dari lingkungan jadi bertukar pikiran gitu (tentang berbagai
agama)”
b. Ibu
“… ibu biasanya yang kasih tau. Ya kayak yang aku bilang, ibu itu yang ngasih tau tentang isi Al Kitab. Pertama aku dikasih tau awal mula kejadian ini
sampai ulangan “
mereka kayak kujadikan objek. Dan seringnya kudapat dari orang diluar keluarga” 2. Menjalankan variasi ibadah agama (sholat, puasa, ibadah gereja, ibadah ke vihara)
“Aku juga pernah ikut berdoa ala agama Budha, yang pake mukul-mukul alatnya itu, tau kan”
“Mmmm, gini, umur berapa yaa, mungkin 3/4 tahun aku sering pergi ke gereja tapi ada masanya ketika aku melakukan keduanya, ya waktu SD. Jadi waktu kelas 1-3 kan aku mutlak ikut Islam. Trus mulai
ngasih kontribusi yang lumayan banget untuk bantu aku ngerti tentang berbagai agama” 2.Menjalankan variasi ibadah agama (kebaktian, misa, sembahyang Hindu) “… waktu SMP setiap minggu aku ikut kebaktian dan aku hapal semua lagu-lagu pujiannya, SMA selalu ikut misa”
.. kalo sembahyang (ibadah umat Hindu) sama Bapak …”
kelas 4 udah ke gereja. Jadi kalo ke tempat sodara dan diajakin ke gereja, ya udah berangkat, jadi nambah kan? Kayaknya itu sampe kelas 6 gitu. Trus SMP ke gereja Kristen. Tapi kelas 2-3 SMP udah ga pernah ke gereja sama sekali. Kalo SMA, malah ke gereja Katolik, biasanya bareng temen, sebelum kita nongkrong”
“Tapi lama-kelamaan entah kenapa saya pengen untuk puasa penuh, itupun karena kesadaran sendiri saja”
Ketertarikan untuk lebih memahami agama tertentu
1.Merasa lebih dekat dan lebih
Mempertimbangkan pilihan untuk beragama atau kebebasan untuk tidak beragama Memilah-milah agama yang sesuai dengan
kenyamanan diri atau
memahami agama yang berasal dari dalam keluarga (Islam dan Kristen)
“…yang paling tau, ya walaupun masih biasa aja ya cuma agama Bapak Ibu, Kristen
sama Islam”
2.Memperhatikan prilaku umat agama Islam dan Kristen
“Trus kayak puasa,
misalnya udah bulan Ramadhan sama mau lebaran. Di tivi-tivi kan langsung happening, booming banget kan acara-acara kayak itu, iya kan? Dan kita cuma
1. Merasa lebih dekat dan lebih memahami agama yang berasal dari dalam keluarga (Islam, Kristen dan Katolik)
“Gimana yaa, 3 agama ini (Katolik, Kristen dan Islam ) kan agama yang paling dekat dengan saya. Saya tinggal dengan orang tua dan adik dengan 3 agama ini (Katolik, Kristen dan Islam) jadi yaa jatuhnya lebih dominan dan tau banyak daripada agama yang lain. Kalo agama lain paling yaa biasa aja, intinya ga sedekat 3 agama itu”
2. Mendapatkan
mempertimbangkan untuk tidak memilih agama apapun
1.Adanya
keinginan untuk tidak memilih agama manapun “.. trus muncul deh perasaan agnostik gitu dan mikir yaudahlah, sendiri aja ga usah mikir-mikir soal agama” 2.Merasa tidak nyaman dengan ajaran agama diluar agama Hindu
“Cuma ya itu, aku ngerasa agama lain itu pasti ada sisi yang kayaknya bikin aku ga nyaman”
biasa-biasa aja kan? Kayaknya itu cuma hari biasa gitu dan ini, semua yang namanya orang Kristen, mereka sampe ga tau apa yang harus mereka lakuin, kadang-kadang aku
sebelnya disitu”
3.Diri memandang negatif kelompok agama lain diluar agama Kristen
“Yaa itu yang aku ga suka, gigi ganti gigi mata ganti mata. Trus apa yaa, kadang- kadang mereka iti bukan jadi ambisius tapi malah jadi arogan.”
“Apa-apa disalahin. Trus mereka mau kayak menang sendiri. Kayak sekarang, hal kecil aja
kebebasan dalam memilih agama
“…hal yang menyenangkan karena aku bisa bebas menentukan pilihanku sendiri tanpa ada paksaan dari orang tua…” 3. Merasa agama tidak memiliki peran yang penting “ .. karena memang agama itu ga lebih penting daripada ajarannya sendiri ” 4. Adanya keinginan untuk tidak memilih agama manapun
“..aku lebih berusaha mengkombinasikan ajaran-ajaran 3.Kembali mendalami ajaran agama Hindu sebagai agama yang sedang dianut
“ .. menyadari aku tuh sebenernya apa (agama) dan coba buat dalami itu, kayak misalnya aku memahami Hindu ga hanya sekedar memahami dewa-dewa aneh yang ga masuk akal itu tapi juga tau kalo semua yang diajarin di agamaku itu metafora. Jadi kayak dewa itu adalah metafora dari sifat manusia dan dari situ aku berusaha
dipermasalahin,
warung dibuka waktu puasa yaa digrebek. Mereka ga tau sih sama apa yang mereka lakukan. Lah ya piye to? Kalo ga dibuka, mereka ga makan satu keluarga. Ya mungkin karena ga diajarkan tentang satu prinsip itu, kasih. Sebenernya apa yaa, kayak cuci otak gitu. Sebenernya kan kita juga ga bisa percaya ini ataupun itu dengan mudah, ya kan? Tapi apa yaa, mereka ga kenal sih tentang 3 hal itu, tentang iman, pengharapan dan kasih. Mereka itu selalu, kalo aku pengen itu akan tak kejar tapi kalo di kita kan doa tanpa usaha
Ketuhanan yang baik itu”
mempelajari lebih dalam dan mulai bisa terima dan aku mulai melihat itu sebagai sebuah agama yang baik”
sia-sia, usaha tanpa doa juga sia-sia, nah kalo di kita kan gitu. Nah sekarang itu dipake tuh (oleh umat Islam)“
Kesiapan diri untuk membuat komitmen beragama 1.Merasakan kesesuaian dengan ajaran agama Kristen “… aku emang udah sreg sama agamaku
(Kristen)”
“Kalo aku sih, itu (prinsip dasar ajaran agama Kristen) sederhana tapi menurutku pengaruhnya kemana-mana, penting dan pasti”
2.Diri yang telah
Keputusan diri untuk memilih dan berkomitmen 1. Diri yang berusaha menjadi netral tanpa memilih agama apapun “Karena pada realitanya, terikat pada suatu agama itu tidak membuat semua orang menjadi lebih baik malah agama itu dijadikan sumber konflik. Jadi kalo aku memilih suatu agama, nanti orang lain yang
Dominasi agama Hindu berdampak pada keinginan diri untuk berkomitmen terhadap agama Hindu
1.Diri yang telah diarahkan untuk mengenal dan mendalami ajaran agama Hindu “…diajarin sembahyang (ibadah Hindu) iya tapi ya ga intensif”
“Ibu ga ngajarin, ga ngajarin sembahyang, ga ngajarin sholat jadi
diarahkan untuk mengenal dan mendalami ajaran agama Kristen
“…soalnya emang dari kecil udah diarahin ke Kristen”
ada di agama B tuh menganggap aku salah, gitu juga sebaliknya kalo aku nanti memilih agama B nanti orang yang menganut agama A, menganggap aku itu salah. Nah trus akhirnya kan jadi dikotak- kotakkan dan esensinya jadi benar dan salah. Padahal agama itu benar tidak salah”
yaa emang ga pernah diajariin ibadah dalam bentuk apapun, jadi yaudah. Kalo sembahyang sama Bapak juga bentuknya kayak paksaan gitu, jadi ga melihat itu sebagai agama, ga melihat itu sebagai ibadah jadi cuma kayak kewajiban, nurutin perintah gitu”
“Mungkin jadi lebih bandingin kali ya karena kan aku sekarang udah mendalami satu agama jadi kalo lihat agama lain itu lebih ke apa sih yang ga masuk akal dari Islam, Kristen dsb, apa sih yang ga baik di setiap agama itu dan biasanya aku diskusiin
ini sama kakakku karena kan dia Hindu juga. Jadi kita tuh melihat Islam yang teroris, Katolik yang ada perang salib, ya menurutku itu ga baik aja, kenapa harus sampe ada peperangan hanya untuk memperebutkan umat. Cuma itu tadi kan agama dan belum tentu orangnya juga gitu kan?” 2.Ketertarikan untuk mendalami ajaran agama Hindu “ … KMHD, aku jadi
lebih paham tentang Hindu dan itu sangat merubah pandanganku banget dari aku yang
ga ngerti apa-apa sampe akhirnya aku bisa ngerti beberapa hal, kayak misal ngajarin sembahyang dan itu sangat membantu aku banget dalam menemukan identitas agamaku” 3.Merasakan kesesuaian dengan ajaran agama Hindu “menurutku agama yang cocok buat aku, cocok dengan pendirianku, cocok dengan kepercayaanku, aku merasa Hindu itu sangat fleksibel”