• Tidak ada hasil yang ditemukan

4. KOMPONEN EKOSISTEM SERTA PERANAN

4.2. Mengidentifikasi Komponen Ekosistem

4.2.1. Rantai Makanan

Dalam ekosistem terjadi interaksi antara komponen biotik dan abiotik mulai dari tingkat individu sampai lingkup biosfer. Interaksi ini ditampilkan dalam pemanfaatan oksigen untuk bernafas, pemanfaatan cahaya matahari pada tumbuhan. Interaksi terjadi antara individu dengan lingkungan bertujuan untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya. Dalam hal interaksi, semua organisme memerlukan energi dalam bentuk energi kimia. Perpindahan energi yang berbentuk makanan diubah strukturnya ke dalam energi kimia melewati urutan makan dan dimakan yang disebut sebagai rantai makanan.

Seperti telah diungkapkan di bagian depan komponen biotik meliputi kelompok autotrofik dan heterotrofik. Telah dijelaskan pula bahwa kelompok autotrofik adalah kelompok yang tidak menggantungkan diri pada kehadiran makhluk lain dalam sintesa makanannya. Sebaliknya komponen heterotrofik, adalah kelompok makluk hidup yang menggantungkan diri pada makhluk hidup yang lain dalam sintesa makanannya.

Komponen heterotrofik ini dibedakan menjadi dua yakni kelompok makrokonsumen dan mikrokonsumen. Kelompok makrokonsumen merupakan kelompok yang menggantungkan diri pada kehadiran makhluk lain dalam sintesa makanannya. Kelompok makrokonsumen dibedakan lagi menjadi tiga tingkatan, yakni konsumen tingkat I, tingkat II dan tingkat III. Wiegert dan Owens (1970) membagi komponen hetrerotrofik ke dalam komponen biofagus dan saprofagus. Biofagus adalah mahkluk yang mengkonsumsi makhluk hidup lain dan saprofagus makhluk hidup yang memanfaatkan jasad mati atau zat organik mati.

Rantai makanan dimulai dari produsen, yang pada umumnya berupa tumbuhan hijau, misalnya tanaman jagung. Batang dan daun tanaman jagung akan dimakan oleh konsumen I yakni kelompok herbivora yang juga disebut sebagai konsumen primer. Konsumen kedua disebut juga konsumen sekunder akan memakan konsumen primer. Konsumen sekunder ini dikelompkkkan ke dalam karnivora, yakni pemakan hewan. Konsumen

tersier atau konsumen tingkat tiga pemakan konsumen primer dan sekunder serta produsen. Konsumen tersier ini disebut kelompok omnivora atau pemakan segala.

Lewat jalur yang lain rantai makanan juga dapat dimulai dari produsen, misalnya tanaman jagung tersebut. Kemudian tahap berikutnya tanaman jagung dan buahnya dimakan ulat, dan ulat ini dimakan burung seterusnya burung dimakan oleh ular dan seterusnya. Dalam hal demikian ini tanaman jagung sebagai produsen dan ulat, burung dan ular sebagai konsumen. Ulat ebagai konsumen tingkat I atau konsumen primer, burung sebagai konsumen tingkat II atau konsumen sekunder dan ular sebagai konsumen tingkat III atau konsumen tersier.

Dalam ekosistem rantai makanan tidaklah tunggal, tetapi dapat berupa banyak rantai makanan yang seringkali disebut jaring makanan.

Gambar 4.3 Rantai Makanan

Gambar 4.4. berikut ini termasuk tumbuhan kelompok fotosintetik yang dikelola manusia.

Tumbuhan dipelihara dengan baik, diberikan pupuk dan disiangi agar dapat tumbuh dengan baik.

Pada setiap transfer sebagian besar energi yakni hampir 80% dari energi potensial dibebaskan dalam bentuk energi panas. Energi panas tersebut akan hilang ke lingkungan sekitar. Oleh

karena itu mata rantai transfer tersebut menjadi sangat terbatas. Semakin pendek rantai makanan, atau semakin dekat dengan produsen tentu akan semakin banyak pula energi yang tersedia. Secara fisis terdapat dua rantai makanan yang dapat dibedakan dalam kehidupan ini yakni rantai yang langsung dan rantai tidak langsung. Rantai makanan yang langsung Misalnya dapat dimulai dari tanaman hijau (rumput) sebagai produsen ke herbivora diteruskan ke karnivora, omnivora. Rantai makanan yang tak langsung adalah rantai pengurai yakni dari zat organik mati menuju ke mikro organisme dan selanjutnya mikro organisme inilah sebagai predatornya.

Ke dua rantai makanan tersebut, yakni rantai makanan langsung dan rantai makanan tak langsung tidaklah berdiri sendiri melainkan selalu berkaitan dengan rantai makanan yang lain. Pernyataan tersebut dapat

Tanaman Jagug (produsen) Ulat (konsumen primer) Burung (konsumen sekunder) Ular (konsumen tersier)

Gambar 4.4 : Menyiangi Tanaman

diartikan bahwa lewat rantai makanan akan membentuk pola saling ketergantungan satu sama lain. Jaringan rantai makanan tersebut pada umumnya bersifat kompleks yang disebut sebagai jaringan makanan.

Salah satu perwujudan dari hukum termodinamika I dan upaya untuk melawan hukum termodinamika II yakni terjadinya rantai makanan. Dalam rantai makanan ini terjadi transfer energi. Transfer dari sumber daya yang berupa makanan dari tanaman seterusnya menuju suatu seri organisme yang memakan hijauan daun yang berasal dari tanaman. Seterusnya dari binatang pemakan tanaman tersebut akan dijadikan makanan bagi binatang yang memakan daging, termasuk pula dinikmati oleh manusia. Sisa-sisa makanan akan diproses dalam bumi kita oleh organisme pengurai (pembusuk) sehingga terjadilah siklus kehidupan yang langgeng. Gambar 4.5. berikut ini memperlihatkan peredaran makanan.

Pada gambar 4,5 di samping tampak tumbuhan produsen. Binatang pemakan tumbuhan digambarkan kerbau, binatang pemakan daging digambarkan singa. Manusia sebagai makhluk pemakan segala, dan makhluk pengurai termasuk di dalamnya adalah bakteri pembusuk. Perhatikan tanda anak panah merupakan bentk peredaran makanan yang dimanfaatkan enrginya bagi makhluk yang bersangkutan.

Rantai makanan dan jaringan energi juga dapat digambarkan dalam Gambar 4.6. di samping.

Konsumen tingkat I adalah hewan atau binatang pemakan tanaman/tumbuhan hijau yang disebut herbivora. Herbivora adalah hewan yang dalam hidupnya menggantungkan diri pada

tumbuhan sebagai produsen.

Konsumen tingkat II disebut juga binatang pada kelompok karnivora yang dalam hidupnya

Gambar 4.5 : Rantai Peredaran

Makanan

Gambar 4.6 : Rantai Makanan dan

Jaringan Energi *) Nutrien Pool Herbivora Omnivora Karnivora Mikroba Pengurai Energi Matahari Tumbuhan Produsen

menggantungkan diri makanannya dari kelompok herbivora. Salah satu contoh binatang yang termasuk herbivora antara lain kuda, kambing, sapi, kijang, dan sebagainya. Konsumen tingkat III disebut juga sebagai karnivora puncak (top carnivore) yang dalam hidupnya menggantungkan karnivora atau konsumen tingkat II di atas.