• Tidak ada hasil yang ditemukan

Rasio Arus Kas Operasi terhadap Kewajiban Lancar (AKO)

Dalam dokumen SKRIPSI ETI NURISLAMIYAH (Halaman 37-44)

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

C. Analisis Rasio Laporan Arus Kas

1. Rasio Arus Kas Operasi terhadap Kewajiban Lancar (AKO)

Rasio arus kas operasi menghitung kemampuan arus kas oparasi dalam membayar kewajiban lancar. Rasio ini diperoleh dengan membagi arus kas operasi dengan kewajiban lancar. Perusahaan yang memiliki rasio arus kas operasi terhadap kewajiban lancar dibawah 1 berarti bahwa perusahaan tersebut tidak mampu melunasi kewajiban lancarnya hanya dengan menggunakan arus kas operasi saja.

=Jumlah Arus Kas OperasiKewajiban Lancar 2) Rasio Arus kas Operasi Terhadap Bunga (BP)

Rasio ini digunakan untuk mengetahui kemampuan perusahaan dalam membayar bunga atas hutang yang telah ada. Rasio ini diperoleh dengan arus kas dari operasi tambah pembayaran bunga, dan pembayaran pajak dibagi pembayaran bunga. Rasio yang tinggi menunjukkan bahwa arus kas operasi perusahaan memiliki kemampuan yang baik untuk menutupi biaya

bunga, sehingga kemungkinan perusahaan untuk tidak mampu membayar bunga menjadi sangat kecil.

=Arus Kas Operasi + Bunga + PajakBunga 3) Rasio Arus Kas Operasi Terhadap Pengeluaran Modal (PM)

Rasio ini digunakan untuk mengukur modal tersedia untuk investasi dan pembayaran hutang yang ada. Rasio ini diperoleh dengan arus kas dari operasi dibagi dengan pengeluaran modal. Rasio yang tinggi menunjukkan kemampuan yang tinggi pula dari arus kas operasi perusahaan dalam membiayai pengeluaran modal (pembelian tambahan aset tetap, melakukan investasi, atau pun akuisisi). Rasio yang rendah menunjukkan bahwa perusahaan harus mencari pendanaan yang eksternal (seperti melalui pinjaman dari kreditur ataupun tambahan dana dari investor). Untuk membiayai ekspansi atau perluasan usahanya.

=Pengeluaran ModalArus Kas Operasi 4) Rasio Arus Kas Operasi Terhadap Total Hutang (TH)

Rasio ini menunjukan jangka waktu pembayaran hutang oleh perusahaan dengan asumsi semua arus kas operasi digunakan untuk membayar hutang. Rasio ini diperoleh dari arus kas operasi dibagi dengan total hutang. Dengan mengetahui rasio ini, kita bisa menganalisis dalam jangka waktu beberapa lama perusahaan akan mampu membayar hutang dengan menggunakan arus kas yang dihasilkan dari aktivitas operasional perusahaan.

5) Rasio Arus Kas Operasi Terhadap Laba Bersih (LB)

Rasio arus kas operasi terhadap laba bersih menunjukkan seberapa jauh penyesuaian dan asumsi akuntansi akrual mempengaruhi perhitungan laba bersih. Rasio arus kas terhadap operasi memiliki nilai diatas 1 karena adanya non cash expenses (beban-beban yang tidak memerlukan pengeluaran kas) seperti beban penyusutan, beban amortisasi dan beban piutang tak tertagi yang sifatnya mengurangi laba bersih namun tidak berdampak terhadap arus kas operasi. Semakin tinggi rasio ini menunjukkan bahwa kinerja keuangan perusahaan semakin baik meskipun dengan jumlah laba bersih yang kecil sebagai akibat besarnya beban non kas.

= Arus Kas OperasiLaba Bersih

G. Kerangka pikir

Laporan Arus Kas adalah laporan keuangan yang menyajikan informasi megenai perubahaan kas yang meliputi saldo awal kas, pengeluaran kas dan saldo akhir kas pada periode tertentu. Ada beberapa rasio yang di gunakan untuk menilai kinerja keuangan perusahaan tapi pada kesempatan ini penulis meneliti tentang rasio arus kas yang terdiri dari AKO, BP, PM, TH, dan LB.

Untuk lebih jelasnya karangka pikir dapat di uraikan dalam bentuk skema berikut :

Gambar 2.1 Kerangka Pikir H. Hipotesis

Hipotesis merupakan jawaban sementara yang perlu di uji kebenaranya atas suatu penelitian yang di lakukan agar dapat mempermudah dalam menganalisa. Berdasarkan tinjauan pustaka dan rumusan masalah yang telah di kemukakan di atas, maka hipotesis penelitian ini adalah. “Diduga bahwa kinerja keuangan pada PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk Cukup Baik Apabila di ukur dengan Laporan Arus Kas”.

Laporan Keuangan

Penilaian Kinerja Keuangan AKO (kewajiban

lancar)

Laporan Arus Kas Menurut Hery (2016:57) LB(laba bersih PM(pengeluaran modal BP (bunga) TH (total hutang) PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk

27

METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian

Untuk memperoleh data yang di butuhkan, maka penulis memilih obyek penelitian pada Perusahaan PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk dengan menggunakan data 2 tahunan yaitu 2015-2016. Waktu penelitian yang di butuhkan kurang lebih 2 bulan yaitu Maret sampai April 2017.

B. Metode Pengumpulan Data

Di dalam penulisan ini, penulis mengadakan penelitian dengan menggunakan metode penelitian pustaka dan penelitian lapangan sebagai pengumpulan data yaitu sebagai berikut:

1. Penelitian Pustaka (library research) adalah penelitian yang di lakukan dengan cara mengadakan peninjauan pada berbagai pustaka dengan membaca atau mempelajari buku-buku lainnya yang erat hubungannya dengan pembahasan penelitian ini dapat mendukung pokok pembahasan. 2. Penelitian lapangan (field research) adalah penelitian yang bertujuan untuk

memperoleh data yang sehubungan dengan penulisan ini, di lakukan dengan jalan mengadakan kunjungan secara langsung kepada obyek penelitian yang telah di tetapkan.

Untuk mengumpulkan data lapangan yang di perlukan, di gunakan teknik atau metode, sebagai berikut:

a. Observasi, yaitu mengadakan pengamatan secara langsung terhadap obyek penelitian dengan jalan membuat suatu konsep mengenai masalah yang berhubungan judul penelitian penulis.

b. Wawancara, yaitu tanya jawab yang di lakukan dengan beberapa staf yang menangani masalah laporan keuangan.

C. Jenis dan Sumber Data

1. Jenis Data

a. Data kualitatif, yaitu data yang di peroleh dari perusahaan baik dalam bentuk informasi secara kiasan maupun secara tertulis sesuai dengan pembahasan yang di angkat penulis.

b. Data kuantitatif, yaitu data yang di peroleh dari perusahaan yang di teliti dalam bentuk angka-angka dan dapat di gunakan untuk pembahasan lebih lanjut.

2. Sumber Data

a. Data primer, yaitu data yang di peroleh dengan jalan mengadakan pengamatan serta wawancara secara langsung dengan perusahaan PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk dan sejumlah personil sehubungan dengan data yang di butuhkan dalam penyusunan skripsi ini.

b. Data sekunder, adalah data yang di peroleh dengan jalan mengumpulkan dokumen-dokumen serta sumber lainnya berupa informasi terutama mengenai laporan arus kas pada bagian Administrasi PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk.

D. Definisi Operasional Variabel

Definisi operasional adalah mendefinisikan variable secara operasional berdasarkan karakteristik yang diamati yang memungkinkan peneliti untuk melakukan observasi atau pengukuran secara cermat terhadap suatu objek atau fenomena.

Rasio Arus Kas Operasi terhadap Kewajiban Lancar (AKO) Rasio ini menunjukkan kemanpuan arus kas operasi perusahaan dalam melunasi kewajiban lancarnya. Rasio ini di hitung sebagai hasil bagi antara arus kas operasi dengan total kewajiban lancar.

Rasio Arus Kas Operasi Terhadap Bunga (BP) Rasio ini menunjukkan kemapuan perusahaan dalam membayar bunga pinjaman kepada kreditor, yang di mana dananya bersumber dari arus kas operasi perusahaan. Rasio ini di hitung sebagai hasil bagi antara arus kas operasi di tambah kas yang di bayarkan untuk bunga dan pajak dengan kas yang di bayarkan untuk bunga.

Rasio Arus Kas Operasi terhadap Pengeluaran Modal (PM) Rasio ini di gunakan untuk mengukur arus kas operasi yang tersedia untuk pengeluaran investasi. Rasio ini di hitung sebagai hasil bagi antara arus kas operasi dengan kas yang di bayarkan untuk pengeluaran modal, seperti pembelian aset tetap, akuisis bisnis dan aktivitas investasi lainnya.

Rasio Arus Kas terhadap Total Hutang (TH) Rasio ini menunjukkan kemanpuan arus kas operasi perusahaan dalam melunasi seluruh kewajibannya, baik kewajiban lancar maupun kewajiban jangka panjang. Rasio ini di hitung sebagai hasil bagi antara arus kas operasi dengan total hutang.

Rasio Arus Kas Operasi terhadap Laba Bersih (LB) Rasio ini menunjukkan seberapa jauh penyusaian dan asumsi akutansi aktual memepengaruhi perhitungan laba bersih. Rasio ini di hitung sebagai hasil bagi antara arus kas operasi dengan laba bersih.

E. Metode Analisis

Untuk memecahkan masalah yang di hadapi dalam penulisan ini, maka metode analisis yang di gunakan adalah metode analisis deskriptif, yaitu metode yang menjelaskan rasio arus kas sebagai dasar dalam penilaian kinerja keuangan. Yang terdiri dari: AKO, BP, PM, TH, LB .yaitu :

1. Rasio Arus Kas Operasi terhadap Kewajiban Lancar (AKO) =Kewajiban LancarArus Kas Operasi

Dalam dokumen SKRIPSI ETI NURISLAMIYAH (Halaman 37-44)

Dokumen terkait