• Tidak ada hasil yang ditemukan

2. Laba bersih BNI naik 315 %, biaya operasional turun 2,7 %

3.4. Rasio Profitabilitas

3.4.1. Pengertian Rasio Profitabilitas

Rasio profitabilitas (rentabilitas). merupakan rasio yang digunakan untuk mengetahui kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba atau seberapa efektif pengelolaan perusahaan oleh manajemen. (Syahyunan,2013)

Menurut Fahmi (2011:135) Rasio Profitabilitas adalah rasio yang mengukur efektivitas manajemen secara keseluruhan yang ditunjukkan oleh besar kecilnya tingkat keuntungan yang diperoleh dalam hubungannya dengan penjualan maupun investasi.

Rasio Profitabilitas menggambarkan bagaimana efektifnya perusahaan dalam menjalankan kegiatannya, apakah perusahaan telah dapat menghasilkan laba yang cukup dari kegiatan yang telah dilakukan dalam satu periode.

Setiap perusahaan selalu berusaha untuk meningkatkan profitabilitasnya.

Jika perusahaan berhasil meningkatkan profitabilitasnya, dapat dikatakan bahwa perusahaan tersebut mampu mengelola sumber daya yang dimilikinya secara efektif dan efisien sehingga mampu menghasilkan laba yang tinggi.Sebaliknya, sebuah perusahaan memiliki profitabilitas rendah menunjukkan bahwa perusahaan tersebut tidak mampu mengelola sumber daya yang dimilikinya dengan baik, sehingga tidak mampu menghasilkan laba tinggi.

3.4.2. Tujuan Rasio Profitabilitas

Menurut Kasmir (2013:197), tujuan penggunaan rasio profitabilitas bagi perusahaan, maupun bagi pihak luar perusahaan, yaitu :

1. Untuk mengukur atau menghitung laba yang diperoleh perusahaan dalam satu periode tertentu.

2. Untuk menilai posisi laba perusahaan tahun sebelumnya dengan tahun sekarang.

3. Untuk menilai perkembangan laba dari waktu ke waktu.

4. Untuk menilai besarnya laba bersih sesudah pajak dengan modal sendiri.

5. Untuk mengukur produktivitas seluruh dana perusahaan yang digunakan baik modal pinjaman maupun modal sendiri

3.4.3. Mengukur Rasio Profitabilitas Pada Bank

a. Return on Assets (ROA)

Rasio ini digunakan untuk mengukur kemampuan manajemenbank dalam memperoleh keuntungan (laba) secara keseluruhan Semakin besar ROA suatu bank,semakin besar pula tingkat keuntunngan yang dicapai oleh bank tersebut dan semakin baik pula posisi bank tersebut dari segi Penggunaan Asset. Rasio ini dapat dirumuskan sebagai berikut : (Lukman,2009:118)

ROA = Earning Before Interest and tax (EBIT ) x 100%

Total Assets

Sumber : ( Fahmi 2011:137) b. Return On Equity (ROE)

Menurut Kasmir (2012:204) Rasio ini digunakan untuk mengukur laba bersih sesudah pajak dengan modal sendiri.sedangkan menurut Fahmi (2012:98), adalah rasio yang digunakan untuk mengkaji sejauh mana suatu perusahaan mempergunakan sumber daya yang dimilikiuntuk mampu memberikan laba atas ekuitas yang dimiliki.Rumus yang digunakan untuk mencari ROE :

ROE = Earning after And Tax (EAT) x 100%

Total equity

Sumber :(Kasmir 2012:204) c. Net Profit Margin (NPM)

Adalah rasio yang menggambarkan tingkat keuntungan bankdibandingkan dengan penjualan atau pendapatan yang diterima dari kegiatan operasional. Rasio Rumus ini menunjukan keuntungan bersih dengan total penjualan yang diperoleh dari setiap penjualan. yang digunakan untuk menghitung NPM yaitu;

(Kasmir,2012:205)

NPM = Net income x 100%

Operating income

Sumber: (Munawir,2010)

d. Biaya Operasional Dibandingkan dengan pendapatan operasional (BOPO)

MenurutFahmi (2012:72) adalah rasio yang sering disebut rasio efisiensi yang digunakan untuk mengukur kemampuan manajemen bank dalam mengendalikan biaya operasional terhadap pendapatan operasional yang dikeluarkan bank yang bersangkutan sehingga kemungkinan suatu bank dalam kondisi bermasalah semakin kecil. BOPO dapat dihitung dengan Rumus :

BOPO = Operating Expence x 100%

Operating Income

[

Sumber : Fahmi (2012:72) 3.5. Kinerja Keuangan

3.5.1. Pengertian Kinerja Keuangan

Kineja keuangan adalah suatu analisis yang dilakukan untuk melihat sejauh mana suatu perusahaan telah melaksanakan dengan menggunakn aturan-aturan pelaksanaan keuangan secara baik dan benar.

Kinerja atau (performance) dalam kamus istilah akuntansi adalah kualifikasi dari keefektifan dalam pengoprasian bisnis selama periode tertentu.

Kinerja bank secara umum merupakan gambaran prestasi yang dicapai oleh bank dalam operasionalnya. Kinerja keuangan bank merupakan gambaran kondisi keuangan bank pada suatu periode tertentu baik mencakup aspek penghimpun

dana maupun penyaluran dananya. Kinerja menunjukkan sesuatu yang berhubungan dengan kekuatan serta kelemahan suatu perusahaan.

Menurut Fahmi (2012:2) kinerja keuangan adalah suatu analisis yang dilakukan untuk melihat sejauh mana suatu perusahaan telah melaksanakan dengan menggunakan aturan-aturan pelaksanaan keuangan secara baik dan benar.

Kinerja perlu diukur dan dievaluasi untuk menentukan sejauh mana keberhasilan dalam mencapai tujuan tertentu. Dua aspek yang sering digunakan dalam menilai kinerja adalah efisiensi dan efektifitas. Efisensi menggambarkan hubungan antara input dan output, sedangkan efektifitas mencerminkan hubungan output pada suatu tujuan tertentu.

Kinerja perusahaan merupakan gambaran tentang kondisi keuangan suatu perusahaan yang dianalisis dengan alat- alat analisis laporan keuagan.Sehingga dapat diketahui mengenai baik buruknya keadaan keuangan suatu perusahaan yang mencerminkan prestasi kerja dalam periode tertentu.

Penilaian kinerja keuangan merupakan salah satu cara yang dapat dilakukan oleh pihak manajemen agar dapat memenuhi kewajibanya terhadap para penyandang dana dan juga untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan oleh perusahaan.

3.5.2. Tahapan-tahapan dalam menganalisis kinerja keuagan.

Penilaian kinerja setiap perusahaan adalah berbeda-beda karena itu tergantung kepada ruang lingkup yang dijalankanya. Perusahaan yang bergerak dalam sektor bisnis berbeda dalam perusahaan pada sektor pertanian dan perikanan. begitu juga pada perusahaan sector keuanagan seperti perbankan memlliki ruang lingkup yang berbeda-beda dengan bisnis yang lainnya.karena

perbankan adalah mediasi yang menghubungkan mereka yang memiliki kelebihan dana dengan yang memiliki kekuranagn dana dan bank bertugas untuk menjalankan keduanaya.

Secara umum ada 5 tahap dalam menganalisis kinerja keuangan perusahaan yaitu : a. Melakukan Review terhadap data Laporan keuangan.

Review ini dilakukan dengan tujujuan agar laporan keuanagn yang sudah dibuat tersebut sesuai dengan penerapan kaidah-kaidah yang berlaku umum dalam dunia akutans, sehingga dengan demikian hasil laporan keuangan tersebut dapat dipertanggungjawabkan.

b. Melakukan Perhitungan

Penerapan metode perhiungan disini adalah disesuaikan dengan kondisi dan permasalahan yang sedang dilakukan sehingga hasil dari perhitunagan tersebut akan memberikan suatu kesimpulan sesuai dengan analisis yang diinginkan.

c. Melakukan perbandingan terhadap hasil hitungan yang diperoleh.

Dari hasil perhitungan yang sudah diperoleh tersebut kemudian dilakukan perbandingan dengan hasil perhitungan dari berbagai perusahaan lainnya.

Metode yang paling umum dipergunakan untuk melakukan perbandingan ini ada 2 yaitu ;

1. Time Series Analysis yaitu membandingkan antar waktu periode,dengan tujuan itu nantinya akan terlihat secara grafik.

2. Cross Sectional approach yaitu melakukan perbandingan terhadap hasil hitungan rasio-rasio yang telah dilakukan antar sutu perusahaan dan perusahaan lainnya dalam ruang lingkup yang sejenis yang dilakukan

d. Melakukan penafsiran (Interpretation) terhadap berbagai permasalahan yang ditemukan. Pada tahap ini analisi melihat kinerja keuangan perusahaan adalah setelah dilakukan ketiga tahap tersebut selanjutnya dilakukan penafsiran untuk melihata apa-apa saja permasalahan dan kendala-kendala yang dialami oleh perbankan terebut.

e. Mencari dan memberikan pemecahan masalah (solution) terhadap berbagai permasalahan yang ditemukan. Pada tahap terakhir ini setelah ditemukan berbagai permasalahan yang dihadapi maka dicarikan solusi guna memberikan suatu input atau masukan agar apa yang menjadi kendala dan hambatan selama ini dapat terselesaikan (Fahmi,2011:4).

3.5.3. Menilai kinerja keuangan

Penilaian kinerja keuangan didasarkan atas standart yang diberlakukan oleh bank indonesia selaku pemegang otoritas tertinggi perbankan di indonesia melalui SEBI No.6/23/DPNP/2004 tentang tata cara penilaian kesehatan bank.

Berikut Ketentuanya.

1. Return On Assets( ROA)

Tabel 3.1 : Penilaian Rasio Untuk ROA menurut SEBI

Rasio Predikat Kriteria

ROA > 1,5% 1 Sangat sehat

1,25% < ROA ≤ 1,5% 2 Sehat

0,5% < ROA ≤ 1,25% 3 Cukup sehat

0 < ROA ≤ 0,5% 4 Kurang sehat

ROA ≤ 0% 5 Tidak sehat

Sumber : SEBI NO.6/23/DPNP/2004

2. Return On Equity (ROE)

Tabel 3.2 : Penilaian Rasio untuk ROE menurut SEBI

Rasio Predikat Kreteria

ROE > 15% 1 Sangat sehat 3. Net Profit Margin (NPM)

Tabel 3.3 : Penilaian Rasio untuk NPM menurut SEBI

Rasio Predikat Kriteria

NPM ≥ 100% 1 Sangat sehat

Tabel 3.4 : Penilaian Rasio untuk BOPO menurut SEBI

Rasio Predikat Kriteria

BOPO ≤ 94% 1 Sangat sehat

Dengan adanya standart ini, perusahaan dapat menentukan apakah kinerja keuangannya baik atau tidak. Penilaian ini dilakukan dengan membandingkan rasio keuanagan yang diperoreh dengan standart rasio yang keuanagn yang ada.

Pada umumnya, kinerja keuanagan perusahaan dikategorikan sehat jika besarnya rasio keuangan perusahaan bernilai sama dengan atau diatas standart rasio

Dokumen terkait