• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II LANDASAN TEORI

2.1.1 Kurikulum 2013

2.1.1.1 Rasional dan Elemen Perubahan Kurikulum SD 2013

Mendikbud menjelaskan bahwa perubahan dan pengembangan kurikulum merupakan masalah yang sangat penting karena kurikulum harus sesuai dengan tuntutan zaman. Kurikulum yang pernah diterapkan di Indonesia biasanya lebih menekankan pada penguasaan kognitif dibandingkan dengan penguasaan keterampilan hidup, sehingga peserta didik kurang memiliki keterampilan yang memadahi terutama yang bersifat aplikasi. Agar dapat mencetak lulusan yang berkualitas maka Indonesia menerapkan kurikulum baru yaitu kurikulum SD 2013. Kurikulum SD 2013 ini di desain agar peserta didik menguasai kompetensi secara holistik. Kemampuan holistik selaras dengan perkembangan dan perubahan zaman.

Kurikulum SD 2013 dikembangkan berdasarkan faktor –faktor sebagai berikut

a) Tantangan internal

Tantangan yang berhubungan dengan tuntuntan pendidikan yang mengacu kepada 8 Standar Nasional Pendidikan yang terdiri dari standar isi, standar proses, standar kompetensi lulusan, standar pendidik dan tenaga kependidikan, standar sarana dan prasarana, standar pengelolaan, standar penilaian pendidikan, dan standar pembiayaan. Selain dari tuntutan pendidikan yang mengacu pada 8 standar tantangan internal juga berasal dari usia produktif yang ada di Indonesia (Kunandar, 2013: 22). Saat ini jumlah penduduk Indonesia

yang berusia produktif (15-64 tahun) lebih banyak dari usia yang tidak produktif (anak-anak berusia 0-14 tahun dan orang tua yang berusia 65 tahun keatas). Dari permasalahan tersebut pemerintah mengupayakan agar sumber daya manusia usia produktif yang melimpah dapat menjadi sumber daya manusia yang mempunyai kompetensi dan keterampilan melalui pendidikan agar tidak menjadi beban.

b) Tantangan Eksternal

Tantangan yang berasal dari luar antara lain terkait dengan isu globalisasi, masalah lingkungan hidup, dan perkembangan pendidikan di tingkat internasional. Globalisasi dapat merubah pola hidup masyarakat dari agraris dan tradisional menjadi industri dan perdagangan modern. Seperti yang terlihat di World Trade

Organization (WTO), Association of Southeast Asian Nations

( ASEAN), Asia-Pacific Economic Cooperation (APEC) dan ASEAN

Freaa Trade Area (AFTA). Tantangan yang berasal dari luar juga

berasal dari pergeseran kekuatan ekonomi dunia, pengaruh teknosains serta mutu, investasi dan transformasi bidang pendidikan. Keterlibatan Indonesia dalam Trends in International Mathematics and Science

Study (TIMSS) dan Program for International Student Assessment

(PISA) sejak tahun 1999 capaian anak-anak Indonesia tidak menggembirakan, hal ini disebabkan karena banyak materi yang diujikan ternyata tidak terdapat dalam kurikulum Indonesia

c) Penyempurnaan Pola pikir

Kurikulum SD 2013 dikembangkan dengan penyempurnaan pola pikir sebagai berikut:

1. Semula pembelajaran berpusat pada guru, dalam kurikulum SD 2013 pembelajaran berpusat pada peserta didik

2. Pembelajaran terjadi satu arah (interaksi terjadi pada guru dan peserta didik) menjadi pembelajaran interaktif (interaksi guru-peserta didik-masyarakat-lingkungan alam/ sumber belajar lainnya)

3. Pembelajarannya yang semula tertutup menjadi pembelajaran secara jejaring artinya peserta didik mencari sumber ilmu dapat melalui siapa saja dan dari mana saja

4. Pembelajaran pasif menjadi pembelajaran aktif, diperkuat dengan model pembelajaran sains

5. Yang awalnya peserta didik belajar secara mandiri dalam kurikulum SD 2013 menjadi belajar berbasis tim

6. Pembelajaran alat tunggal menjadi pembelajaran berbasis multimedia

8. Pola pembelajaran berbasis massal menjadi kebutuhan pelanggan dengan mengembangkan potensi yang dimiliki setiap peserta didik

d) Penguatan Tata Kelola Kurikulum

Pendekatan kurikulum untuk sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah diubah sesuai dengan kurikulum satuan pendidikan. Oleh karena itu dalam kurikulum SD 2013 dilakukan penguatan tata kelola sebagai berikut :

1. Tata kerja guru yang semula bersifat individual diubah menjadi tata kerja yang bersifat kolaboratif

2. penguatan manajeman sekolah melalui penguatan kemampuan manajemen kepala sekolah sebagai pimpinan kependidikan

3. penguatan sarana dan prasarana untuk kepentingan manajemen dan proses pembelajaran

e) penguatan materi dalam kurikulum SD 2013 dilakukan dengan cara pendalaman dan perluasan materi yang sesuai dengan peserta didik.

Selain didasarkan pada kelima faktor seperti yang sudah dijelaskan diatas, perubahan dan pengembangan kurikulum juga diperlukan karena adanya beberapa kesenjangan dari kurikulum Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Berikut peneliti akan menjelaskan secara lengkap dalam bentuk tabel (Mulyasa, 2013 : 61).

Tabel 1. kesenjangan kurikulum

KONDISI SAAT INI KONSEP IDEAL

A. KOMPETENSI LULUSAN A. KOMPETENSI LULUSAN

1. Belum sepenuhnya menekankan pendidikan karakter 1. Berkarakter mulia 2. Belum menghasilkan keterampilan sesuai kebutuhan

2. Keterampilan yang relevan

3. Pengetahuan-pengetahuan lepas

3. Pengetahuan-pengetahuan terkait

B. MATERI PEMBELAJARAN B. MATERI PEMBELAJARAN

1. Belum relevan dengan kompetensi yang dibutuhkan

1. Relevan dengan materi yang dibutuhkan

2. Beban belajar terlalu berat 2. Materi esensial 3. Terlalu luas kurang

mendalam

3. Sesuai dengan tingkat perkembangan anak

C. PROSES PEMBELAJARAN C. PROSES PEMBELAJARAN

1. Berpusat pada guru 1. Berpusat pada peserta didik 2. Proses pembelajaran

berorientasi pada buku teks

2. Sifat pembelajaran yang kontekstual

3. Buku teks hanya memuat materi bahasan

3. Buku teks memuat materi dan proses pembelajaran, sistem penilaian serta kompetensi yang diharapkan

D. PENILAIAN D. PENILAIAN

1. Menekan aspek kognitif 1. Menekankan aspek kognitif, afektif, psikomotori, secara proporsional

2. Tes menjadi cara penilaian yang dominan

2. Penilaian tes pada portofolio saling melengkapi

E. PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN

E. PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN

1. Memenuhi kompetensi profesi saja

1. Memenuhi kompetensi profesi, pedagogi, sosial, dan personal 2. Fokus pada ukuran kerja

PTK 2. Motivasi mengajar F. PENGELOLAAN KURIKULUM F. PENGELOLAAN KURIKULUM 1. Satuan Pendidikan mempunyai pembebasan dalam pengelolaan kurikulum

1. Pemerintah pusat dan daerah memiliki kendali kualitas dalam pelaksanaan kurikulum di tingkat satuan pendidikan

2. Masih terdapat kecenderungan satuan pendidikan menyususn kurikulum tanpa mempertimbangkan kondisi satuan pendidikan,

kebutuhan peserta didik,dan potensi daerah

2. Satuan pendidikan mampu menyusun kurikulum dengan mempertimbangkan kondisi satuan pendidikan, peserta didik, dan potensi daerah

3. Pemerintah hanya

menyiapkan sampai standar isi mata pelajaran

3. Pemerintah menyiapkan semuakomponen kurikulum sampai buku teksdan pedoman

Dalam kurikulum SD 2013 terdapat beberapa perubahan dari kurikulum sebelumnya yang pernah diterapkan di Indonesia. Perubahan elemen menurut Hidayat (2013: 126) adalah :

1. Perubahan Standar Kompetensi Lulusan

Terdapat peningkatan dan keseimbangan soft skills dan hard skill yang terdiri dari aspek kompetensi sikap, keterampilan, dan pengetahuan

2. Kedudukan Mata Pelajaran (ISI)

Kompetensi yang awalnya diturunkan dari muatan pelajaran, dalam kurikulum SD 2013 berubah menjadi muatan pelajaran yang dikembangkan dari kompetensi

3. Pendekatan (ISI)

Dalam kurikulum SD 2013 kompetensi dikembangkan melalui tematik integratif dalam semua mata pelajaran

4. Struktur Kurikulum (ISI)

a Holistik berbasis sains (alam, sosial, dan budaya) b Jumlah muatan pelajaran dari 10 menjadi 6

c Terjadi penambahan jam pelajaran menjadi 4 JP/ minggu akibat perubahan pendekatan pembelajaran

5. Proses Pembelajaran

Standar proses yang semula berfokus pada eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi, dalam kurikulum SD 2013 ini dilengkapi dengan menanya, mengolah, menalar, menyajikan, menyimpulkan, dan mencipta. Kegiatan belajar tidak hanya terjadi di ruang kelas, tetapi juga di lingkungan sekolah dan masyarakat. Dalam kegiatan belajar guru bukanlah satu-satunya sumber belajar, sumber belajar dapat diperoleh dari lingkungan sekitar, internet dll.

6. Penilaian

Dalam kurikulum SD 2013 menggunakan penilaian otentik yang artinya mengukur semua kompetensi sikap, keterampilan, dan pengetahuan berdasarkan proses dan hasil.

7. Kegiatan Ekstrakurikuler

Terdapat beberapa ekstrakurikuler yang diprogramkan dalam kurikulum SD 2013 seperti : Pramuka (wajib), UKS, PMR, dan Bahasa Inggris.

Dokumen terkait