• Tidak ada hasil yang ditemukan

4.12.7. Usulan Program

4.12.7.1. Rayon Tandes

Program untuk kebutuhan pembangunan sistem pematusan/drainase di Rayon Tandes diusulkan antara lain :

1. Peningkatan saluran pematusan primer, meliputi :

a. Peningkatan Saluran Gunungsari, yang dibagi arah alirannya sesuai dengan kondisi alirannya yang mengalir ke rencana saluran diversi Gunungsari, Kali Balong, Kali Kandangan. Kali Sememi, dan ke Kali Lamong. Pada tahap awal diusulkan peningkatan saluran Gunungsari di ruas Pintu Kali Petemon-Pintu Kali Simo (yang merupakan DAS saluran rencana saluran Diversi Gunungsari) dengan menggunakan box culvert selebar 8 meter yang bisa berfungsi sebagai jalan di atasnya, dimasa mendatang box culvert ini bisa ditambah menjadi 2 (dua) cell karena lebar rencana saluran gunungsari di ruas ini adalah sekitar 18 (delapan belas) meter. Rencana pekerjaan untuk Saluran Gunungsari ini terbagi dalam beberapa sub sistem yaitu :

BA

B

1

 Membongkar bangunan siphon di Simomulyo karena rawan sampah yang menyebabkan buntu dan akhirnya terjadi banjir;

 Membangun pintu air di Saluran Primer Gunungsari pada batas antara sub sistem Greges dan sub sistem Balong, karena desain saluran Gunungsari direncanakan sesuai dengan catchment area yang berasal dari sub sistem Gunungsari – Greges saja;

 Peningkatan Saluran Primer Gunungsari sesuai debit banjir yang harus dialirkan, agar pembangunan saluran tidak banyak menggusur permukiman warga, maka dapat menggunakan badan jalan sebagai saluran namun berupa saluran tertutup (gorong-gorong) dari plat beton dan dibagian atasnya bisa dimanfaatkan sebagai jalan. Dengan cara seperti ini diperoleh dua keuntungan yaitu lebar saluran bisa terpenuhi sesuai dengan yang diinginkan dan badan jalan juga semakin lebar sehingga kemacetan dapat teratasi.

 Pada saluran-saluran sekunder yang tidak memenuhi kapasitas rencana perlu di desain ulang;

 Peningkatan gorong-gorong dan jembatan sesuai desain saluran rencana.

ii. Sub Sistem Gunungsari – Balong, dengan rencana pekerjaan :

 Membangun pintu air di Saluran Primer Gunungsari pada batas antara sub sistem Balong dengan sub sistem Greges di bagian Timur dan antara sub sistem Kandangan di bagian Barat, karena desain saluran Gunungsari direncanakan sesuai dengan catchment area yang berasal dari sub sistem Gunungsari – Balong saja;

 Peningkatan Saluran Primer Balong (Kali Balong) dengan lebar sesuai rencana (lihat pada sub bab Dimensi dan Elevasi Rencana) dan tebing saluran dari sheetpile;

 Pada saluran-saluran sekunder yang tidak memenuhi kapasitas rencana perlu di desain ulang;

 Pada bagian hilir Kali Balong setelah pertemuan dengan Saluran Margomulyo perlu dilengkapi dengan pintu air pasang surut, pompa

BA

B

1

banjir dan mini bozem. Sarana tersebut berfungsi untuk mencegah terjadinya air balik yang akan masuk ke Saluran Margomulyo dan saluran Gunungsari. Penempatan bangunan tersebut juga harus memperhatikan kepentingan nelayan yang menggunakan Kali Balong sebagai jalur perahu ke arah hulu;

 Pada kawasan hulu sub sistem Gunungsari – Balong perlu dibangun waduk, lokasi rencana waduk ini berada pada pertemuan Saluran Lontar dengan Saluran Balongsari yang kondisinya merupakan daerah cekungan;

 Peningkatan gorong-gorong dan jembatan sesuai desain saluran rencana.

iii. Sub Sistem Gunungsari – Kandangan, dengan rencana pekerjaan :

 Membangun pintu air di Saluran Primer Gunungsari pada batas antara sub sistem Kandangan dengan sub sistem Balong di bagian Timur dan antara sub sistem Sememi di bagian Barat, karena desain saluran Gunungsari direncanakan sesuai dengan catchment area yang berasal dari sub sistem Gunungsari – Kandangan saja.

 Peningkatan Saluran Primer Gunungsari sesuai debit banjir yang harus dialirkan, agar pembangunan saluran tidak banyak menggusur permukiman warga maka dapat menggunakan badan jalan sebagai saluran namun berupa saluran tertutup (gorong-gorong) dari plat beton dan dibagian atasnya bisa dimanfaatkan sebagai jalan. Dengan cara seperti ini diperoleh dua keuntungan yaitu lebar saluran bisa terpenuhi sesuai dengan yang diinginkan dan badan jalan juga semakin lebar sehingga kemacetan dapat teratasi.

 Peningkatan Saluran Primer Kandangan (Kali Kandangan) dengan lebar sesuai rencana dan tebing saluran dari sheetpile;

 Pada saluran-saluran sekunder yang tidak memenuhi kapasitas rencana perlu di desain ulang;

 Pada bagian hilir Kali Kandangan perlu dilengkapi dengan pintu air

BA

B

1

untuk mencegah terjadinya air balik yang akan masuk ke saluran sekundernya, penempatan bangunan tersebut juga harus memperhatikan kepentingan nelayan yang menggunakan Kali Balong sebagai jalur perahu ke arah hulu. Cara lain untuk mencegah air balik adalah melengkapi saluran sekunder dengan pintu air pasang surut pada

outletnya yang menuju Kali Kandangan.

 Pada kawasan hulu sub sistem Gunungsari – Kandangan juga perlu dibangun waduk, lokasi rencana waduk ini berada di sebelah utara jalan Ngemplak yang kondisinya saat ini masih berupa tegalan;

 Peningkatan gorong-gorong dan jembatan sesuai desain saluran rencana.

iv. Sub Sistem Gunungsari – Sememi, dengan rencana pekerjaan :

 Membangun pintu air di Saluran Primer Gunungsari pada batas antara sub sistem Sememi dengan sub sistem Kandangan di bagian Timur dan antara sub sistem Lamong di bagian Barat, karena desain saluran Gunungsari direncanakan sesuai dengan catchment area yang berasal dari sub sistem Gunungsari – Sememi saja;

 Peningkatan Saluran Primer Gunungsari sesuai debit banjir yang harus dialirkan, agar pembangunan saluran tidak banyak menggusur permukiman warga maka dapat menggunakan badan jalan sebagai saluran namun berupa saluran tertutup (gorong-gorong) dari plat beton dan dibagian atasnya bisa dimanfaatkan sebagai jalan. Dengan cara seperti ini diperoleh dua keuntungan yaitu lebar saluran bisa terpenuhi sesuai dengan yang diinginkan dan badan jalan juga semakin lebar sehingga kemacetan dapat teratasi;

 Peningkatan Saluran Primer Sememi (Kali Sememi) dengan lebar sesuai rencana dan tebing saluran dari sheetpile;

 Pada saluran-saluran sekunder yang tidak memenuhi kapasitas rencana perlu di desain ulang;

 Pada bagian hilir Kali Kandangan perlu dilengkapi dengan pintu air pasang surut, pompa banjir dan mini bozem. Sarana tersebut berfungsi

BA

B

1

untuk mencegah terjadinya air balik yang akan masuk ke saluran sekundernya, atau melengkapi saluran sekunder dengan pintu air pasang surut pada outletnya yang menuju Kali Sememi untuk mencegah terjadinya air balik. Penempatan bangunan tersebut pada Kali Kandangan juga harus memperhatikan kepentingan nelayan agar jalan transportasi perahu tidak terganggu;

 Pada kawasan hulu sub sistem Gunungsari – Sememi juga perlu dibangun waduk, lokasi rencana waduk ini berada di bagian hulu saluran Dukuh Jerawat tepatnya pada perbatasan Kabupaten Gresik;

 Peningkatan gorong-gorong dan jembatan sesuai desain saluran rencana.

v. Sub Sistem Gunungsari – Lamong, dengan rencana pekerjaan :

 Membangun pintu air di Saluran Primer Gunungsari pada batas antara sub sistem Lamong dengan sub sistem Sememi di bagian Timur, karena desain saluran Gunungsari direncanakan sesuai dengan catchment area

yang berasal dari sub sistem Gunungsari – Lamong saja;

 Pembuatan waduk di bagian hulu saluran Benowo untuk menahan sementara aliran menuju ke hilir sehingga dimensi saluran rencana bisa dikurangi;

 Di bagian outlet saluran Gunungsari yang menuju Kali lamong perlu dibangun pintu air untuk mencegah masuknya air dari Kali lamong ke saluran Gunungsari. Untuk mengantisipasi terjadinya air banjir bersamaan dengan naiknya muka air Kali Lamong perlu juga dilengkapi dengan pompa banjir dan mini bozem;

 Pada kawasan hulu sub sistem Gunungsari – Benowo juga perlu dibangun waduk, lokasi rencana waduk ini berada di bagian hulu saluran Benowo tepatnya pada perbatasan Kabupaten Gresik;

 Peningkatan gorong-gorong dan jembatan sesuai desain saluran rencana.

b. Peningkatan Saluran Kalianak, dengan rencana pekerjaan sebagai berikut :

BA

B

1

i. Normalisasi Saluran Primer Kalianak dengan menertibkan bangunan yang mendesak ke badan saluran;

ii. Rehabilitasi Saluran Primer Kalianak pada bagian yang masih merupakan saluran alam menjadi saluran yang berplengsengan.

c. Peningkatan Kali Krembangan, dengan rencana pekerjaan sebagai berikut : i. Normalisasi Saluran Primer Krembangan (Kali Krembangan) dengan

menertibkan bangunan yang mendesak ke badan saluran;

ii. Peningkatan Saluran Primer Krembangan (Kali Krembangan) dengan

sheetpile;

iii. Perlu adanya program pemberdayaan masayarakat sekitar saluran untuk pengolahan sampah khususnya di wilayah Tambak Mayor (Kelurahan Asemrowo) dan Tanjungsari.

d. Peningkatan Kali Balong, di hulu dilengkapi dengan waduk pada pertemuan saluran Lontar dan Balongsari. Di hilir dilengkapi dengan pintu air, pompa banjir, dan boezem;

e. Peningkatan Kali Kandangan, di hulu dilengkapi dengan waduk di lokasi sebelah Utara Jalan Ngemplak. Di hilir dilengkapi dengan pintu air, pompa banjir, dan boezem;

f. Peningkatan Kali Sememi, di hulu dilengkapi dengan waduk di hulu saluran Dukuh Jerawat. Di hilir dilengkapi dengan pintu air, pompa banjir, dan boezem; g. Peningkatan saluran Romo Kalisari, dengan rencana pekerjaan sebagai berikut: i. Peningkatan Saluran Romokalisari untuk mengimbangi perubahan tata

guna lahan menjadi lahan terbangun;

ii. Pembangunan pintu air pasang surut di bagian outlet saluran yang bermuara di Kali Lamong untuk mencegah terjadinya air balik. Untuk mengantisipasi terjadinya air banjir bersamaan dengan naiknya muka air Kali Lamong perlu juga dilengkapi dengan pompa banjir dan mini bozem; iii. Peningkatan gorong-gorong dan jembatan sesuai desain saluran rencana. h. Peningkatan saluran Tambak Dono, dengan rencana pekerjaan sebagai berikut;

BA

B

1

i. Peningkatan Saluran Tambakdono untuk mengimbangi perubahan tata guna lahan menjadi lahan terbangun dan juga adanya rencana pembangunan kawasan stadion di Surabaya Barat;

ii. Pembangunan pintu air pasang surut di bagian outlet saluran yang bermuara di Kali Lamong untuk mencegah terjadinya air balik. Untuk mengantisipasi terjadinya air banjir bersamaan dengan naiknya muka air Kali Lamong perlu juga dilengkapi dengan pompa banjir dan mini bozem; iii. Peningkatan gorong-gorong dan jembatan sesuai desain saluran rencana.

2. Peningkatan saluran pematusan sekunder , meliputi :

a. Peningkatan saluran sekunder yang berada di kawasan berelevasi tinggi di sistem pematusan Gunungsari;

b. Peningkatan saluran sekunder dikawasan berelevasi rendah pantai Barat dan menggunakan pompa masuk ke saluran primernya.

Dokumen terkait